Anda di halaman 1dari 36

BUDDHA MAHAYANA

DISUSUN OLEH:

RENTA ROMIAMA
PANJAITAN HARIANTI
(NIM:190101175) ROPESTA KM
LIMBONG
(NIM :190101176)
Sejarah Lahirnya Agama Buddha
Ia mencari "arti hidup" dengan
Setelah mengakhiri cara ketiga berkelana dan berguru pada orang-
Siddharta menjadi sang Buddha. orang pintar yang dijumpai. Dalam
Siddharta lahir kembali sebagai seorang usaha mencari "arti hidup" pertama
yang mendapatkan pencerahan rohani. diawali dengan mencari dua orang guru
Pencerahan di dapat Siddharta setelah Hindu terkemuka untuk mendapatkan
berhasil mengatasi penderitaan di pengertian tentang kebijaksanaan dari
sekitar kehidupan dan kematian. tradisi Hindu.
Diawali dengan kisah Siddharta Gautama dari Istana Keluarga Sakya,meninggalkan
Segala kemewahan dan nikmat duniawi dan membawa diri pada perjalanan menuju
pencerahan.

Ketiga setelah meninggalkan Kedua Siddharta bergabung dengan


kehidupan pertapaan dicobanya sekelompok pertapa dan mencoba
menggabungkan pikiran yang tegar mengalami kehidupan mereka secara
dengan konsentrasi mistik menurut langsung
petunjuk Raya-Yoga
• Buddha berbicara dengan semua kalangan manusia: raja dan pangeran,
brahmana, petani, pengemis, kaum terpelajar dan orang biasa. Ajarannya
disesuaikan dengan pengalaman, tingkat pemahaman dan kapasitas mental
BUDDHA LAHIR pendengarnya. Saat itu tidak dikenal dengan apa yang dinamakan Theravada
PADA atau Mahāyāna.
 ABAD KE-6 SM

• Setelah terbentuknya persekutuan Biku dan Bikuni, Buddha menggariskan


aturan-aturan disiplin tertentu yang disebut Vinaya sebagai pedoman bagi
Apa yang persekutuan tersebut. Semua ajarannya disebut Dhamma, termasuk juga
diajarkannya wacana, sutra, khotbah kepada Biku, Bikuni dan orang biasa.
dinamakan
Buddha Vacana

• Bukan sesuatu yang asing atau jauh dari pengalaman hidup manusia yang
menguasai alam semesta di dalam kehidupan
• Menguasai alam semesta disebut dengan menguasai seluruh alam hidup yang
meliputi:Neraka,Kelobaan dan
Pencerahan bagi Kelaparan,,Kebinatangan,Amarah,Ketenteraman dan Kemanusiaan,
para penganut Kebahagiaan atau Suka Cita,Kecendekiaan atau Kesarjanaan, Penciptaan,
agama Buddha Buddhisattva,Kebudhaan.
• Pencerahan yang dicapai Siddharta merupakan respon
timbal balik yang terjadi antara alam Kebudhaan yang ada
di dalam alam semesta dan alam Kebudhaan yang melekat
pada Siddharta. Siddharta setelah menjadi Sang Buddha
mulai menyebarkan agamanya dan mendapat banyak
pengikut, pengikut-pengikut ajaran Buddha tersebar luas
Pencerahan yang hingga menyeberang jauh sampai ke dataran Cina,
dicapai Siddharta meliputi Tiongkok, Mongolia, Tibet, dan Jepang.

• Siddharta setelah menjadi Sang Buddha mulai


menyebarkan agamanya dan mendapat banyak pengikut,
pengikut-pengikut ajaran Buddha tersebar luas hingga
Siddharta setelah menyeberang jauh sampai ke dataran Cina, meliputi
Tiongkok, Mongolia, Tibet, dan Jepang.
menjadi Sang
Buddha
3.Dalam persamuan,
1.Anggota-anggota 2.Maha Kassapa Dhamma terbagi atas
dari persamuan tidak mengatakan sesuatu, beberapa bagian dan
mencapai kata sepakat masing-masing bagian
mengenai apa yang
bahwa: “ Bila kita diserahkan kepada
dimaksud dengan mengubah aturan- pengikut senior dan
murid-muridnya untuk
aturan-aturan tidak aturan, orang-orang dihafalkan. Kemudian,
mendasar, Maha akan berkata bahwa Dhamma diajarkan oleh
Persamuan Pertama Kassapa akhirnya pengikut Yang guru kepada murid-
menetapkan bahwa Mulia Gautama muridnya secara lisan.
aturan-aturan yang Dhamma dibaca setiap
telah mengubah hari oleh sekelompok
telah ditetapkan oleh aturan-aturan murid yang sering
Buddha tidak diubah
dan tidak ada aturan bahkan sebelum api memeriksa ulang satu
sama lain untuk
baru yang pemakaman meyakinkan tidak ada
ditambahkan. dinyalakan yang terlewatkan atau
ditambahkan
Akhirnya, sekelompok
Biku meninggalkan
persamuan dan mendirikan
Diadakan untuk Mahasanghika – Kelompok
mendiskusikan aturan- Besar. Saat ketika masih
aturan Vinaya. Biku yang dinamakan Mahasanghika,
ortodoks mengatakan tidak dikenal yang
Persamuan Kedua
bahwa tidak ada yang perlu namanya Mahāyāna. Dan
diubah sedangkan lainnya pada persamuan kedua,
ingin mengubah aturan- hanya hal berhubungan
aturan tersebut dengan Vinaya yang
didiskusikan dan tidak ada
perdebatan mengenai
Dhamma.
Pada akhir dari persamuan
ini, ketua persamuan,
Diadakan untuk
Monggaliputta Tissa,
mendiskusikan perbedaan
menulis satu buku berjudul
pendapat di antara Biku
Kathavatthu. Buku ini
dari aliran-aliran berbeda.
membuktikan adanya
Pada persamuan ini,
Persamuan Ketiga kesalahan mendasar serta
perbedaan-perbedaan tidak
pandangan dan teori yang
hanya dibatasi pada
salah yang dianut beberapa
Vinaya tetapi juga
aliran. Ajarannya ini
berhubungan dengan
disetujui dan diterima
Dhamma
persamuan ini sebagai
Theravada
Pokok-pokok Inti Ajaran Agama
Buddha
1.Kedelapan jalan
yang mulia yaitu:
kepercayaan yang
benar , perbuatan
yang benar,
penghidupan yang
benar, usaha yang
benar, semadi
yang benar,
mengheningkan
cipta yang benar
Lima aturan adalah pedoman
moral yang harus diikuti oleh
setiap umat Buddha antara lain:
Tidak boleh membunuh atau 2.Empat kebenaran
merusak benda-benda hidup ; mulia sendiri yakni:
Tidak boleh mengambil barang sepanjang hidupnya
yang tidak diberikan kepadanya
Tidak boleh menyalahgunakan manusia mengalami
seks,Tidak boleh menggunakan penderitaan; penyebab
kata-kata yang tidak pantas penderitaan adalah
seperti berbohong, menyebar
rumor, dan gosip; dan Tidak keinginan manusia yang
boleh menggunakan obat kuat akan hidup ,
terlarang dan alkohol karena kesenangan, dan uang
semua itu akan mengganggu
pikiran dan penalaran
Ajaran agama budha bersumber pada kitab tripitaka
yang berarti tiga keranjang, atau tiga kumpulan ajaran.

Sutra Vinaya Adhidharm


Pittaka Pittaka a Pittaka
Memuat Memuat
peraturan- filsafat agama
peraturan budha,
Memuat yang dimana
dharma atau mengatur terdapat
ajaran budha kehidupan pembahasan
kepada sangha dan yang
pengikutnya. para mendalam
penganutnya. tentang
hakikat dan
tujuan hidup
Jenis-jenis Kebudhaan
Samma Sambuddha ,yang mencapai penerangan
sempurna dengan usahanya sendir

Pacceka Buddha pada tingkat lebih rendah daripada


Samma Sambuddha

Savaka Buddha yang adalah Arahat


Upacara Keagamaan Buddha
Amisa Puja,Yaitu pemujaan dengan persembahan

Patipatti Puja,Yaitu pemujaan dengan pelaksanan, sering juga di sebut sebagai Dhamma puja

Waisak, dirayakan setiap bulan Mei saat bulan purnama sidhi.


Asadha, diperingati 2 bulan sesudah Waisak, pada waktu bulan purnama sidhi pada bulan Juli.
Kathina, diperingati pada saat bulan purnama sidhi dibulan oktober tiga bulan setelah peringatan Asadha
Metta, diperingati setiap tanggal 1 Januari yang merupakan hari dana bagi umat Buddha.
Magga Puja, dirayakan tiap bulan Februari saat bulan purnama sidhi.
Tempat-tempat Suci Agama Buddha
Lumbini, tempat kelahiran Sang
Buddha.Lumbini adalah sebuah 
tempat ziarah Buddhis di 
distrik Kapilavastu - Nepal, dekat 
perbatasan India

Kusinara, Tempat Sang Buddha Buddha Gaya (Bodhgaya), tempat


mencapai Maha Parinibbana, Sang Buddha mencapai Pencerahan
Pembebasan Akhir.  Sempurna

Taman Rusa di Isipatana, tempat Sang


Buddha memutar roda Dhamma untuk
pertama kali
Sejarah Buddha di Indonesia
 Dalam perkembangan agama Buddha di Indonesia, khususnya ketika
pemindahan kekuasaan dari Jawa Tengah ke Jawa Barat, tokoh penting
dibaliknya adalah Bhikkhu Ashin sendiri. Beliau memulai penyebaran
agama Buddha di Jawa Barat dengan membangun Vihara pertama di
Bandung pada tahun 1959, yang sekarang dikenal dengan Vihara
Vimala Dharma. Sebagai Vihara tertua kedua di Indonesia, Vihara
Vimala Dharma sudah mengalami banyak kemajuan dan
perkembangan yang menyebabkan dibutuhkannya perluasan lahan dan
pembangunan kembali.
 Berdasarkan beberapa temuan arkeolog di beberapa tempat di
Indonesia, masa perkembangan agama Buddha di Indonesia dimulai
sekitar abad ke-5 M. Pada waktu itu dibuat I'tsing, yang pada tahun
672 M menetap selama 6 bulan di Sriwijaya untuk belajar bahasa
Sansekerta sebelum mendalami Buddhisme di Nalanda –
India.Bersamaan dengan kemajuan yang pesat kerajaan Sriwijaya
Buddhisme aliran Mahayana berkembang di Jawa tengah di bawah
kekuasaan Mataram Kuno yang di perintah oleh wangsa Syailendra
Sejarah Aliran Mahayana
&
Ajaran-Ajarannya
Pembagian Agama Buddha

1.Theravada
Theravada (Pāli: थेरवाद theravāda; Sansekerta: स्थविरवाद
sthaviravāda); secara harafiah berarti, “Ajaran Sesepuh”
atau “Pengajaran Dahulu”, merupakan bentuk Buddhisme
yang paling tua
2.Mahayana
Mahayana (berasal dari bahasa Sansekerta: महायान, mahāyāna yang secara harafiah
berarti ‘Kendaraan Besar’) adalah satu dari dua aliran utama Agama Buddha yang
merupakan istilah pembagian filosofi dan ajaran Sang Buddha
3.Vajrayana
Vajrayana adalah suatu ajaran Buddha yang di Indonesia lebih sering dikenal
dengan nama Tantra atau Tantrayana. Vajrayana kebanyakan dipraktekkan di
negara-negara Himalaya, khususnya Nepal, Bhutan, Mongolia, dan yang paling
terkenal, di Tibet
Sejarah Buddha Mahayana
Mahayana adalah gerakan pembaharuan Budhisme yang
terjadi sekitar abad pertama SM, sebagai reaksi atas
Budhisme yang dianggap terlalu kaku sebagaimana yang
diwakili oleh beraneka macam aliran pada periode
Abhidharma.
Mahayana bermaksud untuk mengembalikan inti semangat
asli Budhisme. Periode Abhidharma terjadi sekitar tahun
350 SM persamuan para bhikku (Sangha) terpecah oleh
kontroversi yang terjadi oleh karena penafsiran ajaran dan
peraturan hidup membiara yang berbeda-beda.
Sehingga menimbulkan perpecahan besar yang diakibatkan
oleh beda penafsiran Vinaya Pitaka dan Sutta Pitaka
Ada dua pendapat mengenai penyebab perpecahan.
1.Pendapat yang pertama yang mengatakan bahwa
penyebab perpecahan adalah sepuluh peraturan
kebikkhuan yang diusulkan beberapa anggota
Sangha agar ditinjau kembali. Sang Budha sendiri
pernah mengatakan pada masa hidupnya, bahwa
beberapa peraturan yang dirasa kurang penting
bolehlah dihapuskan, namun sayangnya Ananda
tak sempat menanyakan secara terperinci peraturan
mana sajakah yang boleh dihapuskan. Sepuluh
peraturan tersebut dianggap dirasa oleh mereka
(Mahasamghika) tidak sesuai lagi dengan jaman,
kondisi geografis, dan adat kebiasaan setempat.
2.Pendapat kedua mengatakan bahwa perpecahan terjadi
karena perbedaan pendapat mengenai Arahat
sebagaimana yang dikemukakan oleh seorang bikkhu
bernama Mahadeva. Pendapat Mahadeva ini ditentang
oleh para bikkhu senior, namun didukung oleh para
anggota Sang
Mahayana muncul dalam pandangan sejarah beberapa
abad kemudian sebagai gerakan yang terpusat kepada
karya-karya dalam bahasa Sansakerta, yang saat itu
telah dikenal dikalangan kelas berpendidikan. Gerakan
Mahayana pertama muncul dalam pandangan sejarah
sebagai sebuah koleksi kelompok yang masing-masing
berorientasi pada satu kitab suci tertentu. Gerakan
misionaris ini membawa visi Budha ke Asia utara dan
timur secara luas mengajarkan dan mengkhutbahkan
beberapa sutra-sutra.
Menurut teologi Mahayana, yang disebut
budha itu bukan hanya budha Gautama saja,
melainkan 4 orang lagi yang disebut budha
sebagai guru dunia, yaitu :
1.Kakusandha
2.Konagammana
3.Kassapa yang datang sebelum budha
Gautama dan,
4.Maitreya, yang kelak akan datang setelah
budha Gautama
Boddhisattva merupakan tokoh penting dalam doktrin
Mahayana, karena seorang Boddhisattva bersedia
menunda masuk surga untuk membantu umat manusia
mencapai pencerahan sejati.
Dalam agama Buddha Mahayana, tiap manusia dapat
menjadi Boddhisattva, artinya Boddhisattva adalah
seseorang yang sudah memperoleh kebijaksanaan yang
melepaskan dirinya dari beban sengsara agar dapat
menolong sesama manusia, memimpin manusia dan
agar manusia itu bebas. Tiap manusia dalam
Buddhisme Mahayana dipercaya dapat mencapai
kelepasan sejati dan salah satu caranya adalah dengan
bantuan Boddhisattva. Konsep Boddhisattva mengalami
perkembangan seiring dengan berkembangnya agama
Buddha Mahayana.
Mahāyāna (berasal dari bahasa Sanskerta: महायान, Mahāyāna yang secara
harafiah berarti 'Kendaraan Besar') adalah satu dari dua aliran utama 
Agama Buddha dan merupakan istilah pembagian filosofi dan ajaran Sang Buddha
. Mahāyāna, yang dilahirkan di India, digunakan atas tiga pengertian utama:
1.Sebagai tradisi yang masih berada, Mahāyāna merupakan kumpulan terbesar dari
dua tradisi Agama Buddha yang ada hari ini, yang lainnya adalah Theravada.
Pembagian ini sering kali diperdebatkan oleh berbagai kelompok.
2.Menurut cara pembagian klasifikasi filosofi Agama Buddha berdasarkan aliran
Mahāyāna, Mahāyāna merujuk kepada tingkat motivasi spiritual (yang dikenal
juga dengan sebutan Bodhisattvayana). Berdasarkan pembagian ini, pendekatan
pilihan yang lain disebut Hinayana, atau Shravakayana. Hal ini juga dikenal dalam
Ajaran Theravada, tetapi tidak dianggap sebagai pendekatan yang sesuai.
3.Menurut susunan Ajaran Vajrayana mengenai pembagian jalur pengajaran,
Mahāyāna merujuk kepada satu dari tiga jalan menuju pencerahan, dua lainnya
adalah Hinayana dan Vajrayana. Pembagian pengajaran dalam Agama Buddha
Vajrayana, dan tidak dikenal dalam ajaran Agama Buddha Mahāyāna dan
Theravada.
Tidak ada perbedaan mendasar di antara
ajaran Mahāyāna dan Theravada.
Hal ini bisa dicermati dari ajaran yang sama persis
mengenai:
Diakuinya Buddha Sakyamuni sebagai Guru.
Empat Kesunyataan Mulia.
Delapan Jalan Tengah.
Paticca-Samuppada atau Sebab Musabab Yang
Saling Bergantungan.
Keduanya tidak mengakui adanya mahluk yang
menciptakan atau mengatur dunia ini.
Keduanya menerima Anicca, Dukkha, Anatta dan
Sila, Samadhi, Panna.
Perkembangan Budhisme Mahayana

Periode awal Periode ini Periode ini


Mahayana dimulai berlangsung dari berlangsung dari
pada abad pertama petengahan abad
Periode Awal Mahayana

sekitar tahun 300

Periode Akhir Mahayana


Periode Pertengahan Mahayana
SM hingga akhir hingga ketujuh hingga
abad ketiga abad ketiga belas
Masehi. Para ahli pertengahan abad Masehi. Pada masa
menganggap ketujuh. Pada ini terjadi
bahwa ajaran- masa ini kecenderungan
ajaran Mahayana terjadilah untuk menerapkan
yang timbul pada perkembangan gagasangagasan
saat ini intelektual yang Buddhis yang
mencerminkan pesat dikalangan rumit kedalam
semangat sejati agama-agama simbol-simbol
Budha Sakyamuni sehingga lebih
non Buddhis,
yang mudah dipahami,
menggabungkan khususnya dimana periode ini
keyakinan dan Hinduisme. merupakan
praktek Dharma. kebangkitan
Tantrayana atau
Vajrayana
Konsep Ajaran-ajaran Dalam Aliran
Mahayana

Menurut Budhisme Mahayana, seorang Budha memiliki tiga tubuh yang


disebut dengan Trikaya, yakni:

1.Dharmakaya, yang diterjemahkan sebagai tubuh dharma atau tubuh


realita.Sambhogakaya, yang diterjemahkan sebagai tubuh kebahagiaan,
atau tubuh absolut seorang Budha

2.Sambhogakaya, yang diterjemahkan sebagai tubuh kebahagiaan, atau tubuh


absolut seorang BudhaNirmanakaya, yang diterjemahkan sebagai tubuh jelmaan,
yakni suatu tubuh hasil penjelmaan seorang Budha demi menguntungkan semua
makhluk

3.Nirmanakaya, yang diterjemahkan sebagai tubuh jelmaan, yakni


suatu tubuh hasil penjelmaan seorang Budha demi menguntungkan
semua makhluk
 Disamping Budha-Budha di dunia terdapat juga Budha
Surga, bahkan Budha dunia itu pada hakikatnya adalah
bayangan dari Budha Surga. Asal dari segala sesuatu adalah
Adi Budha, yang secara emanasi telah melahirkan dirinya
menjadi lima Dhayani Budha (Budha Surga), yang masing-
masing melahirkan Lima Manusyi Budha (Budha yang
benar-benar hidup sebagai manusia) salah satu di antaranya
adalah Sidharta Gautama.
 Atas kehendaknya sendiri ia melahirkan dirinya (menjelma)
dalam lima Budha yang tetap tinggal di surga (disebut juga
dengan Budha surga). Lima Budha surga ini duduk di atas
bunga tanjung di sungai, tidak menghiraukan keadaan
dunia, dan sebagai fungsinya harus bertanggung jawab atas
kebahagiaan manusia, maka mereka mengirimkan
(mengadakan) “anak rohani” mereka lima orang ke dunia
yang disebut dengan dhyani Boddhisatva (Bodhisatwa
surga)
Umur dunia ini dibagi menjadi 5 masa, dan tiap-
tiap masa ada masing-masing yang bertanggung
jawab.
1.Dhyani Budha Vairocana,
dhyani Boddhisattva
Samantha tabadhara dan
Budha manusia
Krakukandha.

Dhyani Budha
Ratnasambava, dhyani
Masa Lampau Boddhisattva Ratnapani,
dan boddhi manusia
Kacypa

Dhyani Budha Akshobhya,


dhyani Boddhisattva
Umur Dunia (5 Masa)
Varjayani dan Budha
manusia Kanakamuni.

¾ Dhyani Budha Amitabha,


dhyani Boddhisattva
Masa Sekarang Avalokitecyara (Padmani)
dan Budha manusia Budha
Gautama
Masa yang akan 46 ¾ Dhyani Budha
datang Amoghahasiddhi, dhyani
Boddhisattva Vicvapani
dan Boddhi manusia
Maitreya.
Pokok-Pokok Ajaran Mahayana
 a. Orang dalam usahanya mencapai Nirvana tidak egoistis/mementingkan diri
sendiri akan tetapi dapat saling membantu.
 b. Orang tidak sendirian dalam mencapai kelepasan, tetapi dapat diolong orang lain
yang telah menjadi bodhi-satva.
 c. Kunci terutama ialah kasih sayang yang disebut “karuna”.
 d. Agama punya hubungan dengan kehidupan di dunia bagi orang awam diluar
golongan pendeta.
 e. Tipe ideal manusia adalah Bodhisatva (orang-orang yang telah mencapai ilham
sehingga terjamin untuk masuk Nirvana).
 f. Budha dipandang sebagai juru selamat manusia.
 g. Melaksanakan dengan teliti hal-hal yang berhubungan dengan metafisika.
 h. Mengadakan upacara keagamaan.
 i. Melakukan doa-doa permohonan kepada dewa-dewa Budhisme.
 j. Ajarannya bersifat liberal.
 k. Mengenal dewa-dewa Lokapala (dewa angin) serta dewa-dewa Trimurti
Buddisme.
 l. Memperhatikan pengalaman yoga dan mantra-mantra.
Pencerahan Dalam Mahayana

Pengertian Pencerahan Penerangan sempurna


Penerangan sempurna memeliki arti yang jauh
lebih dalam tentu saja, tanpa meremehkan nilai
dari pemikiran intelektual. Penerangan sempurna
yang diartikan oleh Budha, didasarkan pana
pemahaman intuitif yang dicapai melalui cara
hidup yang benar dan meditasi, yang akan
membawa seseorang malampaui batas-batas
penalaran intelektual dan membangkitkan
kemampuan intuisi dalam diri seseorang.
Proses Pencerahan Seorang Boddhisattva menurut
Mahayana hanyalah membimbing para makhluk di
dalam menempuh jalan yang benar menuju nirvana.
Itulah pengertian dari ‘menyelamatkan semua
makhluk’.
Kewajiban yang berhasil diselesaikan akan membawa
dia melalui 10 tingkatan (Dasa-bhữmi) secara
berurutan mengenai perolehan atau pencapaian
spiritual.
Tingkatan Kesucian Di dalam Avatamsaka Sutra
(Dasabhumika Sutra) disebutkan mengenai sepuluh
tingkatan kesucian Boddhisattva. Adapun tingkatan
tingkatan tersebut adalah: Pramudita, Vimala,
Prabhakari, Arcismati, Sudurjaya, Abhimukhi,
Durangama, Acala, Sadhumati dan Dharmamegha
Tujuan Akhir Aliran Mahayana menitik
beratkan tujuan menjadi Boddhisattva (yaitu
seorang yang walaupun telah mencapai
tingkatan terakhir dari kebudhaan dan
mencapai Nirvana, sehingga tidak perlu lagi
dilahirkan kembali untuk menolong dan
menyelamatkan orang lain yang belum
mencapai tingkat tersebut).
Kesimpulan
◦ Agama Buddha dibawa oleh seorang putra Kerajaan Magadha bernama Sidarta Gautama yang
telah memperoleh pencerahan setelah melalui berbagai tahapperistiwa yang dialaminya.Ajaran
pokok agama Buddha mencakup delapan jalan, empat kebenaran mulia, dan lima aturan.Agama
budha merupakan salah satu agama yang muncul dan berkembang pesat di daratan india. Agama
ini mulai muncul pada abad ke 6 SM. Pedoman dan hukum-hukum yang diajarakan oleh sidharta
mempunyai tujuan akhir untuk melepaskan nafsu dan penderitaan dalam hidup manusia sehingga
dapat mencapai nirwana. Agama budha didirikan oleh seorang pangeran yang bernama Sidharta,
putra raja Sudhodana Gautama dari kerajaan kecil kapilawastu yang memerintah suku Sakya di
india utara yang berbatasan dengan Nepal. Ia dilahirkan pada tahun 563 SM. Ajaran agama budha
ada 3 yaitu Catur Arya Satyani, Nirwana, dan Arahat.
◦ Mahayana adalah gerakan pembaharuan Budhisme yang terjadi sekitar abad pertama SM, sebagai
reaksi atas Budhisme yang dianggap terlalu kaku sebagaimana yang diwakili oleh beraneka
macam aliran pada periode Abhidharma. Mahayana bermaksud untuk mengembalikan inti
semangat asli Budhisme. Periode Abhidharma terjadi sekitar tahun 350 SM persamuan para
bhikku (Sangha) terpecah oleh kontroversi yang terjadi oleh karena penafsiran ajaran dan
peraturan hidup membiara yang berbeda-beda.
◦ Tujuan Akhir Aliran Mahayana menitik beratkan tujuan menjadi Boddhisattva (yaitu seorang
yang walaupun telah mencapai tingkatan terakhir dari kebudhaan dan mencapai Nirvana, sehingga
tidak perlu lagi dilahirkan kembali untuk menolong dan menyelamatkan orang lain yang belum
mencapai tingkat tersebut).
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai