NIM : 23200442
Prodi : Ilmu Hukum
BAB 1
KETUHANAN YANG MAHA ESA
1. SADDHA (KEIMANAN)
1.1 KEYAKINAN TERHADAP KETUHANAN YANG MAHA ESA
1. Bodhisattva
• Bodhisattva adalah individu yang telah mencapai pencerahan (nirvana)
tetapi memilih untuk tetap dalam samsara (siklus kelahiran dan kematian)
untuk membantu semua makhluk mencapai pencerahan.
• Keyakinan dalam Bodhisattva adalah khusus untuk aliran Buddhisme
Mahayana, yang menghormati Bodhisattva sebagai teladan spiritual yang
luar biasa.
• Salah satu Bodhisattva yang paling terkenal adalah Avalokiteshvara,
Bodhisattva belas kasih yang merupakan simbol cinta dan kepedulian dalam
Buddhisme Mahayana.
2. Arahat
• Arahat adalah individu yang juga telah mencapai pencerahan (nirvana),
tetapi mereka memilih untuk meninggalkan samsara dan mencapai
pembebasan pribadi dari siklus kelahiran dan kematian.
• Keyakinan dalam Arahat lebih terkait dengan aliran Buddhisme Theravada,
yang mengutamakan pencapaian pencerahan individu sebagai tujuan utama.
3. Dewa
• Dewa-dewa dalam Buddhisme tidak memiliki peran seperti dewa-dewa
dalam agama-agama politeistik. Mereka lebih merupakan makhluk surgawi
yang tinggal di tingkat tertinggi dalam alam semesta siklus kelahiran dan
kematian.
• Buddhisme mengajarkan bahwa keadaan dewa-dewa, meskipun lebih baik
daripada keadaan manusia, masih terikat dalam siklus samsara dan oleh
karena itu belum mencapai pembebasan mutlak.
• Meskipun begitu, ada penghormatan terhadap beberapa dewa dalam
Buddhisme, terutama dalam praktik-praktik keagamaan seperti persembahan
dan puja.
1.Vinaya Pitaka
Vinaya Pitaka adalah bagian Tripitaka yang mengandung aturan dan
peraturan bagi biksu dan biksuni (pendeta Buddha) serta tata cara untuk menjalani
kehidupan monastik.
2. Sutta Pitaka
Sutta Pitaka adalah bagian Tripitaka yang berisi ajaran-ajaran langsung yang
diajarkan oleh Buddha Gautama selama hidupnya.
3. Abhidhamma Pitaka
Abhidhamma Pitaka adalah bagian Tripitaka yang lebih filosofis dan analitis. Ini
merupakan upaya untuk menguraikan ajaran Buddha dalam detail yang lebih
dalam.
1. Amisa Puja
• Amisa Puja mengacu pada upacara persembahan benda-benda materi atau
hal-hal duniawi kepada Buddha atau kepada para biksu dan biksuni (pendeta
Buddha).
• Dalam Amisa Puja, orang memberikan persembahan seperti makanan,
bunga, minyak wangi, lilin, pakaian, atau barang-barang lain yang dapat
digunakan oleh para biksu dan biksuni dalam kehidupan sehari-hari mereka.
• Tujuan dari Amisa Puja adalah untuk menghormati Buddha dan para
pendeta, serta untuk mengamalkan ajaran Buddhisme tentang kebajikan dan
berbagi.
2. PatiPati Puja
• Patipati Puja adalah upacara persembahan dalam bentuk pengabdian diri
atau jasa kepada Buddha atau kepada para biksu dan biksuni.
• Dalam Patipati Puja, seseorang dapat berjanji untuk mengikuti presepsi
moral yang ketat selama periode tertentu, menyelenggarakan acara
keagamaan, memberikan bantuan sosial, atau melakukan perbuatan baik
lainnya sebagai bentuk pengabdian kepada Buddha dan Sangha.
• Tujuan dari Patipati Puja adalah untuk mendukung dan memelihara ajaran
Buddhisme, serta untuk mengamalkan nilai-nilai moral dan spiritual dalam
kehidupan sehari-hari.
2.2.2 Vihara
Vihara adalah istilah dalam bahasa Pali yang mengacu pada kompleks kuil atau
biara dalam agama Buddha. Beberapa fasilitas umum yang dapat ditemukan dalam
kompleks Vihara:
1. Uposathagara:
• Uposathagara adalah ruang yang digunakan untuk menjalani upacara
Uposatha, yang merupakan ritual bulanan yang melibatkan pengakuan,
pertobatan, dan pemahaman lebih dalam terhadap ajaran Buddha.
• Upacara ini biasanya diadakan pada hari purnama dan hari baru dalam bulan
lunar.
2. Dharmasala:
• Dharmasala adalah ruang yang digunakan untuk menyelenggarakan kuliah
agama, pengajaran, dan ceramah.
• Ini adalah tempat di mana biksu atau biksuni dapat memberikan pengajaran
dan penjelasan tentang ajaran Buddha kepada penganut dan masyarakat
umum.
3. Kuti:
• Kuti adalah tempat tinggal para biksu dan biksuni dalam biara atau kuil. Ini
adalah tempat di mana mereka tinggal, tidur, dan meditasi.
• Kuti biasanya sederhana dan berfungsi sebagai tempat isolasi untuk praktik
spiritual.
4. Perpustakaan:
• Perpustakaan di dalam Vihara berisi teks-teks suci seperti Tripitaka (kitab
suci dalam Buddhisme Theravada) dan literatur agama Buddha lainnya.
• Ini adalah tempat yang penting untuk studi, penelitian, dan pengajaran ajaran
Buddha.
5. Pohon Bodhi:
• Pohon Bodhi adalah pohon yang penting dalam Buddhisme, karena di bawah
pohon inilah Buddha Gautama mencapai pencerahan.
• Pohon Bodhi sering ditemukan dalam Vihara dan dihormati sebagai simbol
penting dalam agama Buddha.
2.2.4 STUPA
Stupa adalah lambang agama Budha yang terlihat seperti mangkuk terbalik
berbentuk persegi empat atau segi delapan dengan tongkat di atasnya sehingga
bentuknya menyerupai lonceng.
2.3.2 WAISAK
Hari raya Waisak biasanya jatuh pada purnama siddhi di bulan Mei-Juni unbtuk
memperingati kejadian-kejadian penting berkenaan dengan Tathagata, yaitu:
• Hari Lahirnya Pangeran Siddharta
• Hari Pangeran Siddharta Mencapai Penerangan Sempurna
• Hari Pencapaian Parinibanna
2.3.3 ASADHA
Hari Asadah diperingati 2 bulan setelah Hari Raya Waisak. Hari Asadha
memperingati 3 kejadian penting dalam kehidupan Buddha dan Ajaran-Nya, yaitu:
• Hari di mana Buddha memberikan khotbah-Nya yang pertama, yang
terkenal dengan Dhamma-cakka-ppavattana Sutta (khotbah Pemutaran
Roda Dhamma)
• Munculnya Sanga pertama di dunia
• Melengkapi Tiratana sebagai tiga perlindungan Umat Buddha (Buddha,
Dhamma, Sanga).
2.3.4 KATHINA
Hari kathina adalah hari suci agama Buddha bagi umat Buddha untuk
mengungkapkan rasa bakti dan terimakasihnya kepada Sangha. Hari Suci Kathina
dirayakan di bulan kathina dalam kalender Buddhis, atau bulan November di
kalender Masehi. Hari suci kathina ini dirayakan tiga bulan setelah Hari Asadha.
7. KONSEP KESELAMATAN
Berbicara mengenai keselamatan, masing-masing agama pasti memiliki konsep
keselamatan masing-masing. Ada tiga konsep keselamatan, yaitu:
1. Ortodoks, yaitu keselamatan sepenuhnya tergantung pada pemgampunan
2. Heterodoks, yaitu keselamatan sepenuhnya tergantung pada pemgampunan dan
usaha manusia
3.Indenpendent, yatu keselamatan sepenuhnya tergantung pada usaha manusia