TENTANG
PEMIKIRAN AGAMA BUDHA
DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK 6 :
DOSEN PEMBIMBING :
Dr. Faisal M.Ag
PAGE \* MERGEFORMAT 2
PEMBAHASAN
A. AGAMA BUDDHA
Kata Budha berasal dari akar kata Bodhi (hikmat), yang dalam
deklensi (Tashrif) menjadi budhi (nurani) dan juga budha (yang beroleh
terang). Oleh karenanya sebutan budha pada masa selanjutnya memperoleh
berbagai pengertian sebagai berikut:
a. Yang sadar (awaken one)
b. Yang beroleh terang (enlightened one).
Panggilan itu diperoleh Sidharta sesudah menjalani sikap hidup penuh
kesucian,bertapa, mengembara untuk menemukan kebenaran, hamper tujuh
tahun lamanya di bawah sebuah pohon (yang dewasa ini berada di kota Gaya).
Ia pun memperoleh hikmat dan terang, hingga pohon itu sampai sekarang
disebut dengan pohon hikmat (Tree of Bodhi).
Agama Buddha atau Buddhisme adalah sebuah agama nonteistik1 atau
filsafat (Sanskerta: dharma; Pali: dhamma) yang berasal dari anak benua India
yang meliputi beragam tradisi, kepercayaan, dan praktik spiritual yang
sebagian besar berdasarkan pada ajaran yang dikaitkan dengan Siddhartha
Gautama, yang secara umum dikenal sebagai Sang Buddha (berarti “yang
telah sadar”).
Menurut tradisi Buddhis, Sang Buddha hidup dan mengajar di bagian
timur anak benua India dalam beberapa waktu antara abad ke-6 sampai ke4
SM (Sebelum Masehi). Dia dikenal oleh umat Buddha sebagai seorang guru
yang telah sadar atau tercerahkan yang membagikan wawasan-Nya untuk
membantu makhluk hidup mengakhiri penderitaan mereka dengan
melenyapkan ketidaktahuan/kebodohan/kegelapan batin (moha), keserakahan
(lobha), dan kebencian/ kemarahan (dosa). Berakhirnya atau padamnya moha,
lobha, dan dosa disebut dengan Nibbana. Untuk mencapai Nibbana seseorang
melakukan perbuatan benar, tidak melakukan perbuatan salah, mempraktikkan
meditasi untuk menjaga pikiran agar selalu pada kondisi yang baik atau murni
dan mampu memahami fenomena batin dan jasmani.1
1
Arif Wicaksana and Tahar Rachman, Agama Budha, Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–
952., vol. 3, 2018, https://medium.com/@arifwicaksanaa/pengertian-use-case-a7e576e1b6bf.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
memuliakan kaum Brahman daripada kaum Sudra. Agama Budha tidak setuju
dengan pembagian kasta, menolak otoritas Veda sebagai catatan wahyu, dan
tidak mengakui tuhan-tuhan Veda..
Agama Budha ini, dibangun oleh Siddhara Gautama (563-483 SM)
yang mendapat sebutan Budha. Dari nama sebutan atau panggilan itu, agama
Budha dikenal di India dan sampai saat sekarang ini. Jadi nama agama Budha
diambil dari nama gelar Buddha Gautama. Perkataan Budha artinya bangun,
yang sadar atau yang cemerlang. Jadi penganut Budha adalah orang yang
bangun dari malam kesesatan dan berada di tengah-tengah cahaya
pemandangan yang benar. Dengan kata lain, menjalin sikap hidup penuh
kesucian pribadi baik jasmani maupun rohani dengan kebenaran. "9 Sehingga
menemukan pengetahuan yang benar dengan kekuatan sendiri, bukan dengan
wahyu Tuhan.
Agama Buddha lahir dan berkembang pada abad ke enam sebelum
maschi. Bahkan agama Buddha telah mengukir kemajuan pada masa
pemerintahan Kaisar Ashoka pada tahun 272 SM. Sehingga agama Buddha 30
pada waktu itu dijadikan sebagai agama negara. Bahkan agama Buddha tersiar
dengan cepat ke arah Barat hingga Persia dan ke utara hingga Cina.
2
S Mansur, “Studi Sejarah Agama,” Al-Fath 03, no. 01 (2009): 7,
https://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/alfath/article/view/3292%0Ahttps://jurnal.uinbanten.ac.id/
index.php/alfath/article/download/3292/2399.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
2. An-Upadhisesa yaitu status orang yang sudah mendapat kelepasan
yng hidup lahirnya sudah tak ada lagi ( mati).
Kitab suci Agama budha disebut Tripitaka yang ditulis dalam bahasa
pali, bahasa umum rakyat india. Tri = tiga, Pitaka = bakul, keranjang/ bakul
hikmah, kumpulan hikmah, yang terdiri dari:
1. Sutta-Pitaka, berupa kumpulan khutbah dan ajaran Budha yang berisi,
percakapan antara Budha dengan para pengikutnya tetang meditasi,
peribadatan, kata-kata hikmah, sajak-sajak agama, kisah-kisah yang
merupakan kiasan, kisah orang suci dan lain-lain..
2. Vinaya-Pitaka, (berbicara mengenai Sangha) berupa aturan tentang tata cara
kehidupan yang harus dilakukan oleh anggota-anggota biara, yang disebut
patti mokkha. Disini terdapat mahavangga yakni sejarah pembangunan biara-
biara budha. Isi kitab ini bagi para rahib yang disebut Bikkhu/Bikkhuni.
3. Abhimdhamma Pitaka, (berisi analisis ajaran Budha), pembahasan yang
mendalam tentang proses pemikiran dan dari mulut ke mulut, dan baru 400
tahun setelah Budha wafat di bukukan dalam bentuk tertulis.
ajaran Agama Budha dapat di rangkum dalam apa yang disebut Tri-
Ratna. (tiga batu pertama) yaitu: Budha, Dharma, dan Sangha. Hal ini yang
harus diakui oeh setiap umat budha dan pernyataan sebagai tanda pemeluk
Budha ( kira-kira Syahadat dalam Islam/ Credo dalam Kristen), yaitu:
1. Budham Saranam Gacchami: saya berlindung di dalam budha.
2. Dhamman Saranam Geccami : saya berlindung dalam dhamma.
3. Sangham Garanam Geccami: Saya berlidung di dalam sangha.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
8. Renungan yang benar ( samma samadhi)3
Budha adalah seorang guru dan bukan dewa. Ibadat umat Budha (apakag
di biara, kuil, atau rumah) meliputi peghormatan di depan patung Budha dan
mendaraskan doa doa suici.
1. Biara, biara merupakan tempat untuk kegiatan spiritual di samping sebagai
tempat belajar. Disini para rahib Budha menjalani hidup berdevosi dan
bermeditasi (suasana keheningan di mana mereka diharapkan dapat
menyampaikan pengajarannay kepada umat awam Budha). Mereka
mengajarkan Dharma “hukum universal” yaitu, ajaran-ajaran Budha kepada
manusia dan berusaha untuk mendapatkan kebutuhan spiritual mereka. Para
rahib juga dibutuhkan oleh umat untuk berbagai upacara yang menyangkut
kehidupan khususnya upacara kelahiran, perkawinan, dan kematian. Rahib
Budha hidup sesuai dengan pedoman yang terdapat dala pali Canon. Mereka
juga mematuhi Lima Aturan, yang padanya ditambahkan lima aturan lainnya:
yaitu;
a. Mereka tidak diperkenankan bergabung dengan berbagai bentuk hiburan,
termasuk menyanyi dan menari.
b. Mereka tidak diperkenankan tidur di atas tempat tidur yang mewah.
c. Mereka tidak diperkenankan makan di luar jam makan biara.
d. Mereka tidak diperkenankan menggunakan parfum atau deodoran.
e. Mereka tidak diperkenankan menerima pemberian berupa emas atau perak.
3
Ismail, “Sejarah Agama-Agama (Pengantar Studi Agama-Agama)” (2013): 8.
PAGE \* MERGEFORMAT 2
2. Vipassana dilakukan untuk memberikan pemahaman mendalam akan
kebenaran terhadap hal-hal yang dapat berubah-ubah (anicca), penderitaan
(dukkha), dan ketidakabadian jiwa (anatman).4
KESIMPULAN
4
Ismail, “Sejarah Agama-Agama (Pengantar Studi Agama-Agama).”
PAGE \* MERGEFORMAT 2
DAFTRA PUSTAKA
PAGE \* MERGEFORMAT 2