Agama Buddha merupakan salah satu agama yang muncul dan berkembang pesat di daratan India. Agama ini mulai muncul pada abad ke-6 SM.
Sebagai agama yang muncul pada masa itu, secara historis agama tersebut masih mempunyai kaitan erat dengan agama pendahulunya, yaitu
agama Hindu. Pembawa ajaran agama ini adalah Sindharta Buddha Gautama, yang sebelum memperoleh pencerahan merupakan seorang pangeran
kerajaan Maghada dan pemeluk agama Hindu.
Pedoman dan hukum-hukum yang diajarkan oleh Sindharta mempunyai tujuan akhir untuk melepaskan nafsu dan penderitaan dalam hidup
manusia sehingga dapat mencapai nirvana. Sebagai agama, ajaran Buddha tidak bertitik tolak kepada Tuhan dan hubungan-Nya dengan alam
semesta dan seluruh isinya. Agama Buddha justru bertitik tolak kepada keadaan yang dihadapi manusia dalam kehidupannya sehari-hari,
khususnya tentang tata susila manusia agar terbebas dari lingkaran sukkha yang selalu mengiringi hidupnya
Kepercayaan
Penganut agama Buddha percaya bahwa tujuan manusia hidup di dunia adalah menghentikan reinkarnasi, karena reinkarnasi adalah
penderitaan yang bersifat sementara. Sedangkan penderitaan sebenarnya adalah apabila seseorang terus-menerus mengalami reinkarnasi
atau selalu di lahirkan kembali ke dunia, yang berarti terus-menerus mengalami penderitaan.
Reinkarnasi adalah proses lahirnya kembali manusia dari kehidupan sebelumnya manusia dari kehidupan sebelumnya dengan kehidupan
yang baru.
Theravada
Mahayana
a. Vinaya Pitaka berisi tentang bermacam-macam aturan hidup dan hukum penentu cara hidup pemeluknya.
b. Sutta Pitaka berisi tentang pokok-pokok wejangan Sang Buddha.
c. Abdhidhamma Pitaka berisi tentang penjelasan dan kupasan mengenai sosial beragama atau falsafah agama.
Bentuk Ibadat
a. Tubuh, bahasa, dan pikiran merupakan unsur integral dalam ibadat umat Buddha maka meditasi yang hening, ajaran, pemberian
persembahan, dan puji-pujian dilakukan. Sebelum memasuki ruang pemujaan yang terdapat patung Buddha di dalmnya, para peserta
ibadat menanggalkan alas kaki mereka. Lalu mereka mengatur tanggannya sebelum bersujud dengan posisi berlutut (untuk aliran
Theravada), sementara untuk Mahayana dalam posisi berdiri.
b. Terdapat tiga persembahan pokok yang dapat dipersembahkan selama proses ibadat, yaitu:
c. Persembahan bunga sebagai peringatan akan kehidupan yang tidak kekal.
d. Persembahan lilin untuk mengusir kegelapan.
e. Persembahan dupa sebagai peringatan akan keabadian harumnya ajaran Buddha.
f. Buddha Mahayana mempersembahkan tujuh macam persembahan kepada Buddha, yang sering dilambangkan oleh tujuh mangkok air
yang dapat digunakan untuk minum, mandi, atau membasuh kaki.
g. Setelah persembahan dilakukan di tiga tempat perlindungan (Buddha, Dharma, dan Sangha) dan lima aturan didaraskan. Selanjutnya
beberapa mantra diucapkan lalu dilanjutkan prosesi meditasi, biasanya juga ada pengajaran sebelum ibadat selesai