Sejarah perkembangan agama Buddha adalah pokok pembahasan utama yang akan dijelaskan
secara lengkap pada artikel dibawah ini. Adapun sub pembahasan tentang sejarah lahirnya
agama Buddha dan perkembangan agama buddha yang akan di bahas didalam materi
pelajaran Sejarah yakni sebagai berikut :
Agama Buddha adalah agama yang lahir sebagai akibat atau reaksi dari munculnya agama
Hindu. Ada yang mengatakan bahwa agama Buddha lahir karena dalam agama Hindu terdapat
upacara pengorbanan sakral terhadap mahkluk hidup.
Ada juga yang mengatakan bahwa lahirnya agama Buddha disebabkan adanya protes atas
golongan Brahmana yang dianggap selalu di istimewakan. Golongan Brahmana dianggap terlalu
di istimewakan dan berlebihan dalam beribadah sehingga sering menguras harta rakyat untuk
membuat berbagai macam sesaji.
Oleh karena itu, dalam ajaran agama Buddha tidak diakui pembagian kasta (golongan) dalam
masyarakat. Menurut ajaran Buddha, setiap orang punya hak dan kesempatan yang sama untuk
mencapai kesempurnaan asalkan ia mampu mengendalikan dirinya sehingga bebas dari
samsara/sengsara (penderitaan di dunia).
Penganut agama Buddha percaya bahwa tujuan manusia hidup di dunia adalah menghentikan
reinkarnasi, karena reinkarnasi adalah penderitaan yang bersifat sementara. Sedangkan
penderitaan sebenarnya adalah apabila seseorang terus-menerus mengalami reinkarnasi atau
selalu di lahirkan kembali ke dunia, yang berarti terus-menerus mengalami penderitaan.
Reinkarnasi adalah proses lahirnya kembali manusia dari kehidupan sebelumnya manusia dari
kehidupan sebelumnya dengan kehidupan yang baru. Inilah yang di sebut dengan kesengsaraan
atau penderitaan. Penderitaan dapat dihentikan dengan cara menekan trisna (nafsu). Nafsu dapat
ditekan melalui 8 jalan (astavidha), adapun #8 jalan atau disebut juga astavidha yakni seperti
berikut :
Dengan melaksanakan hal-hal tersebut, seseorang dapat terbebas dari segala macam penderitaan
dan masuk nirwana. Nirwana adalah tempat dimana tidak ada lagi penderitaan. Seseorang yang
dapat masuk nirwana, dianggap terbebas dari ketidaktahuan, terbebas dari penderitaan dan
terbebas dari kelahiran kembali (reinkarnasi).
Pemeluk agama Buddha wajib melaksanakan 3 ikrar (Tri Ratna), adapun #3 Ikrar atau tri
ratna pada pemeluk agama Buddha yaitu sebagai berikut :
a. Vinayapitaka
Vinayapitaka berisi tentang bermacam-macam aturan hidup dan hukum penentu cara hidup
pemeluknya.
b. Sutrantapitaka
Sutrantapitaka berisi tentang pokok-pokok wejangan Sang Buddha.
c. Abdhidharmapitaka
Abdhidharmapitaka berisi tentang penjelasan dan kupasan mengenai sosial beragama atau
falsafah agama.
Selain itu, teori masuknya Hindu Budha ke Indonesia karena peran serta golongan Brahmana
juga didukung oleh kebiasaan ajaran Hindu. Seperti diketahui bahwa ajaran Hindu yang utuh
dan benar hanya boleh dipahami oleh para Brahmana. Pada masa itu, hanya orang-orang
golongan Brahmana-lah yang dianggap berhak menyebarkan ajaran Hindu. Para Brahmana
diundang ke Nusantara oleh para kepala suku untuk menyebarkan ajarannya pada
masyarakatnya yang masih memiliki kepercayaan animisme dan dinamisme.
2. Teori Waisya oleh NJ. Krom Teori Waisya menyatakan bahwa terjadinya penyebaran agama
Hindu Budha di Indonesia adalah berkat peran serta golongan Waisya (pedagang) yang
merupakan golongan terbesar masyarakat India yang berinteraksi dengan masyarakat
nusantara. Dalam teori ini, para pedagang India dianggap telah memperkenalkan kebudayaan
Hindu dan Budha pada masyarakat lokal ketika mereka melakukan aktivitas perdagangan.
Karena pada saat itu pelayaran sangat bergantung pada musim angin, maka dalam beberapa
waktu mereka akan menetap di kepulauan Nusantara hingga angin laut yang akan membawa
mereka kembali ke India berhembus. Selama menetap, para pedagang India ini juga
melakukan dakwahnya pada masyarakat lokal Indonesia.