Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH AGAMA BUDDHA

PUJA BAKTI

NAMA : PRAJNA VIMALANINGRUM

NIM : 02011381621383

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

FAKULTAS HUKUM

PALEMBANG
1. PENDAHULUAN
Bagi umat Buddha, Vihara adalah tempat Buddha tinggal tidak
hanya di masa lalu tetapi juga untuk saat ini. Walaupun Sang Buddha telah
tiada, namun pengaruh-Nya masih bertahan hingga sekarang, seperti
wangi-wangian yang harumnya masih terus tertinggal. Umat Buddha
merasa mereka membawa persembahannya untuk seseorang yang
dianggap masih benar-benar hidup.
Mempersembahkan bunga dan dupa adalah bentuk persembahan,
penghormatan, pemujaan, dan ucapan rasa syukur. Persembahan bunga
dan dupa diikut ungkapan berupa bait-bait yang mengingatkan seseorang
tentang sifat-sifat mulia sang Buddha.
Umat Buddha yang baik harus memulai dari menghormat dan
sembahyang, memuji kemuliaan Buddha, bertekad memperoleh
kegembiraan hidup dengan melaksanakan Ajaran Buddha, dan membagi
keberuntungan pada semua makhluk.
Puja bakti merupakan satu kegiatan umum yang dilakukan oleh
umat Buddha sebagai sarana untuk memberikan penghormatan yang
tertinggi kepada Tri Ratna : Buddha, Dhamma, Sangha.
Dengan mengikuti puja bakti di Vihara secara teratur, seseorang
akan memperoleh beberapa manfaat seperti :
1. Meningkatkan dan memerkuat Saddha atau keyakinan kepada
Tri Ratna
2. Dengan mengulang pembacaan paritta, seseorang akan
menumbuh kembangkan pengertian dan pandangan benar,
karena di dalam paritta mengandung kata-kata kebenaran,
ajaran Sang Buddha.
3. Menghindari perbuatan tidak bajik dengan menjalankan
Pancasila Buddhis, sehingga menjauhkan seseorang dari akibat
karma buruk
4. Mengembangkan konsentari dan perhatian penuh ketika
melakkukan meditasi bersama
5. Menambah pengetahuan dhamma, pandangan benar dan juga
kebijakasanaan ketika mendengarkan ceramah Dhamma.

Selanjutnya kita akan membahas beberapa hal yang berkaitan


dengan puja bakti, seperti pengertian puja bakti, tujuan melaksanakan
puja bakti, manfaat puja bakti, macam-macam puja bakti, tempat untuk
melakukan puja bakti, persembahan pada altar dan maknanya.

2. Pembahasan
A. Pengertian puja bakti
Sebagia umat Buddha yang berbakti, sebaiknya setiap hari dan
setiap minggu melaksanakan puja bakti. Puja bakti bagus dilaksanakan
pada pagi hari. Dengan mengikuti puja bakti maka kita dapat
menyakini adanya Tuhan Yang Maha Esa.
Puja bakti adalah upacara, ritual, atau sembahyang yang dilakukan
sebagai ungkapan keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Buddha,
Dhamma, dan Sangha
B. Tujuan Melaksanakan Puja Bakti
puja bakti dalam agama Buddha dilakukan dengan cara yang
berbeda-beda dan menggunakan doa yang berbeda sesuai dengn lairan
masing-masing karena agama Buddha juga banyak aliran dan banyak
sekte. Dalam kebaktian, ada yang menggukana bahsa Mnadarin,
bahasa Sankerta, bahasa Pali, Bahasa Jepang, Tibetan, dan bahasa yang
lain. Meskipun cara dan doa yang dibacakan ketika kebaktian berbeda-
beda, namun memilki tujuan yang sama, yaitu seperti berikut :
1. Menghormati dan merenungkan sifat-sifat luhur Tri Ratna
2. Meningkatkan keyakinan dengan tekad terhadap Tri Ratna
3. Mengembangkan empat sifat luhur, yaitu cinta kasih, belas
kasih simpati, dan batin seimbang
4. Mengulang atau membaca dan merenungkan kembali kotbah
Buddha
5. Melakukan Anumodana, yaitu membagi perbuatan baik kepada
makhluk lain
6. Berbagi kebajikan kepada semua makhluk

Puja bakti yang dilakukan dengan sungguh-sungguh dan penuh


penghayatan akan bermanfaat besar, yaitu

1. Keyakinan dan bakti kepada Tri Ratna akan bertambah


2. Empat sifat luhur akan berkembang
3. Indra akan terkendali karena diarahkan untuk pujabakti
4. Menimbulkan perasaan puas karena telah berbuat baik
5. Menimbulkan kebahagiaan dan ketenangan batin

C. Manfaat dan Tata Cara Puja Bakti


Dalam agama Buddha, puja bakti bukan hanya merupakan bagi
umat, tetapi menjadi kebutuhan agar memetik manfaat bagi kehidupan.
Manfaat yang dapat diperoleh dari melaksanakan puja bakti antara
lain;
1. Menambah keyakinan
2. Memiliki cinta kasih, belas kasihan, rasa simpatik, dan
keseimbangan batin
3. Perasaan puas
4. Kedamaian
5. Kebahagiaan

Manfaat puja bakti dapat juga untuk melakukan penyadaran,


dengan melafalkan syair Penyadaran Diri.

Tata urutan dan cara puja bakti disesuaikan dengan Vihara dan
aliran yang dianut oleh umat yang melaksanakan puja bakti. Tata
urutan puja bakti yang sering dilakukan adalah seperti berikut ;

1. Puja bakti diawali dengan membacakan Paritta atau Sutra


2. Meditasi untuk mengembangkan batin
3. Bhikkhu, pandita, penceramah, atau guru agama membeikan
caeramah atau cerita
4. Berdana untuk melatih kemurahan hati
5. Melakukan pelimpahan jasa kepada leluhur agar para dewa dan
naga yang perkasa memberkati kita semua
6. Puja bakti ditutup dengan paritta penutup. Makna paritta yang
dibacakan ketika puja bakti adalah mengulang khotbah
Buddha, menegmbankan sifat luhur dan mendoakan agar
semua makhluk berbahagia.

D. Macam-Macam Puja Bakti


1. Kebaktian Umum
Kebaktian umum adalah kebaktian yang dilaksanakan secara
bersama-sama di Vihara, Cetiya, ataupun Candi. Contoh kebaktian
umum, yaitu kebaktian dewasa, usia lanjut, kebaktian sekolah
minggu, dan kebaktian hari raya kebaktian umum dibedakan
menjadi dua macam,yaitu kebaktian yang dihadiri bhikkhu dan
kebaktian yang tidak dihadiri bhikkhu. Permohonan tuntunan
Paritta Tisarana Pancasila (Aradhana Tisarana Pancasila)
dibacakan agar dibimbing Bhikkhu berlindung kepada Tri Ratna
dan bertekad melaksanakan Pancasila. Ketiak Bhikkhu akan
ceramah, umat membacakan Paritta permohonan cermaha
(Aradhana Dhammadesana).

2. Kebaktian Sekolah
Kebaktian sekolah adalah kebaktian yang dilaksanakan sebelum
dan sesudah pelajaran agama Buddha dilaksanakan. Di dalam
kebaktianini, pembacaan doa tidak mengikat dan mengikuti
kebiasaan di sekolah tersebut. Pada umumnya, sebelum pelajaran
agam Buddha dimulai siswa dan guru membacakan Paritta
Namaskara Gatha. Setelah pelajaran selesai siswa membacakan
kembali Namaskara Gatha atau Vihara Gita Namaskara.

3. Kebaktian Pribadi
Kebaktian pribadi adalah kebaktian yang dilakukan oleh perorang
atau keluarga yang biasanya di rumah. Akan tetapi, ada umat
Buddha yang melaksanakan kebaktian pribadi di Vihara ataupun
Cetiya.
Pengatur jalannya puja bakti adalah pemimpin kebaktan. Dalam
puja bakti, terdapat sikap horamt yang perlu dulakukan agar lebih
hikmat. Sikap hormat ketika puja bakti adalah sebagai berikut ;
1. Bersujud dengan lima titik menyentuh lantai
2. Beranjali merangkapkan kedua tangan di depan dada
3. Berjalan dengan mengelilingi altar atau candi searah jarum jam
sebanyak tiga kali, tangan bersikap anjali dan tanpa
menggunakan alas kaki (pradaksina)

E. Tempat Untuk Melakukan Puja Bakti Pada Umumnya


1. Arama, tempat kebaktian yang lebih luas dari Vihara
2. Cetiya, tempat puja bakti umat Buddha yang lebih kecil dan
sarananya lebih sederhana
3. Candi, bangunan suci agama Buddha yang merupakan perbesaran
dari Stupa. Candi biasanya digunakan untuk kebaktian agama
Buddha ketika memperingati hari raya
4. Altar adalah meja sembahyang yang berfungsi untuk meletakan
alat sembahyang dan persembahan. Alat sembahyang seperti
lonceng, genta dan sebainya.

Benda persembahan di altar bukanlah dipersembahkan kepada Buddha


karena Buddha bukanlah dewa yang dapt menikmati persembahan
tersebut, dan patung Buddha bukanlah berhala/patung yang dipuja
dengan benda persembahan

F. Benda Persembahan Pada Altar dan Maknanya


1. Buddha Rupang yang berfungsi sebagai lambing penghormatan
terhadap Buddha dan sebagai objek meditasi
2. Lilin melambangkan penerangan bagi batin yang dipenuhi oleh
kekotoran batin
3. Hio atau dupa melambangakn keharuman kebajikan
4. Air melambangkan kerendahan hati, kesucian dan penyesuaian diri
terhadap lingkungan
5. Bunga melambangkan ketidakkekalan hidup
6. Buah melambangkan hasil perbuatan dan sebagai ucapan
terimakasih terhadap Buddha

G. PENUTUP
1. Pengalaman Mengikuti Puja Bakti
Pada bagian ini saya akan menceritakan mengenai pengalaman
saya selama saya mengikuti puja bakti. Saya sudah terbiasa
mengikuti puja bakti sejak kecil karena keluarga saya bisa dibilang
keluarga yang religious karena papa saya adalah seorang guru
agama Buddha dan aktivis vihara serta mama saya juga seorang
aktivis vihara, sejak kecil saya sudah terbiasa di vihara, bahkan
sudah dari kelas 3 SD saya sudah diikuti pelatihan diri atau
Pabbajja. Bagi saya puja bakti tidak hanya dilaksanakan pada hari
minggu di vihara, karena puja bakti atau sembahyang harus
dilakukan setiap hari di rumah sebelum memulai aktivitas dan
setelah melakukan aktivitas. Yang saya rasakan setelah
melaksanakan sembahyang atupun mengikuti puja bakti adalah
saya merasakan suatu kelegaan dalam perasaan saya, saya menjadi
lebih tenang, saya menjadi lebih teratur, saya bisa mengendalikan
emosi saya. Ketika saya dihadapkan pada suatu masalah yang saya
lakukan adalah sembahyang dan konsentrasi pada pernapasan saya,
setelah melaksanakan itu saya menjadi lebih tenang, saya bisa
memecahkan masalah yang saya hadapi, begitupun ketika saya
merasa ketakuan yang saya lakukan adalah sembahyang membaca
paritta Tisarana, Saccakiriya Gatha dan Morra Paritta atau Khanda
Paritta, karena saya menyakini setiap bait atau kalimat dalam
paritta itu memiliki arti yang mengikat, bukan hanya sekedar kata-
kata atau kalimat yang tertulis, tapi paritta mempunyai kekuatan
yang memancarkan energy positif. Bigitupun ketika saya sakit saya
dan orang tua saya membaca paritta Bojangga Paritta, dan yang
dirasakan adalah badan menjadi enak, perasaan menjadi tenang.
Karena saya yakin paritta memiliki kekuatan yang memancarkan
energy positif, setiap kali sesudah sembahyang saya merasakan diri
saya dalam ketenangan, tiada kecemasan, kebahagiaan.

2. Kesimpulan
1. Sebelum melaksanakan kebaktian, batin/pikiran harus baik dan
tenang agar kebaktian berjalan dengan hikmat.
2. Kebaktian dibedakan menjadi tiga, yaitu kebaktian di Vihara,
sekolah, dan kebaktian di rumah/pribadi.
3. Saat puja bakti diwajibkan menjaga tata tertib yang telah
ditentukan Vihara.
4. Bukan hanya saat melaksanakan kebaktian saja sopan santun
harus dijaga, tetapi saat berada di mana pun kita wajib menjaga
sopan santun.
SUMBER

http://www.dhammacakka.org/?channel=ceramah&mode=detailbd&id=395, diakses
hari kamis 29 agustus 2019 jam 18.39

http://sehelaidhamma.blogspot.com/2016/03/pengertian-tujuan-manfaat-dan-cara-
puja_34.html, diakses hari kamis 29 agustus 2019 jam 18.45

https://swatihotu.blogspot.com/2017/03/puja-bakti-dalam-agama-buddha.html,
diakses hari kamis 29 agustus 2019 jam 19.36

Anda mungkin juga menyukai