Anda di halaman 1dari 5

PROFIL PELAJAR PANCASILA MERDEKA BELAJAR

“BERIMAN, BERTAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA DAN


BERAKHLAK MULIA”

Oleh:
KELOMPOK 20 - F2 :
1. YOKI ISNANDAR, S.Pd.
2. SITI NURJANAH, S.Si., S.Pd.Bio
3. NUNUNG NUR ISTIQOMAH, S.Pd.
4. ANITA YUNIARTI, S.Pd.
5. SEPTIANING TYAS, S.Pd.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2020
PROFIL PELAJAR PANCASILA MERDEKA BELAJAR

“BERIMAN, BERTAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA DAN


BERAKHLAK MULIA”

Tujuan utama “Merdeka Belajar” adalah untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila.
Profil pelajar Pancasila yang dimaksud adalah peserta didik yang beriman, bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, kreatif, gotong royong, berkebinekaan tunggal,
bernalar kritis, dan mandiri. Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang
memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Hal utama
dalam profil pelajar Pancasila yang perlu perhatian adalah pelajar yang beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia.
Kompetensi Pelajar Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
dan berakhlak mulia adalah menghargai perilaku beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat. Indikator Pelajar
Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia adalah
peserta didik diharapkan dapat menghargai perilaku beriman beriman, bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia dalam kehidupan di sekolah dan masyarakat.
Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan
berakhlak mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang
Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan pemahaman
tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Ada Lima elemen kunci beriman,bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia yaitu:
1. Beraklak agama
Berahklak agama merupakan akhlak kepada Tuhan. Akhlak kepada Tuhan
adalah pengakuan dan kesadaran bahwa tiada Tuhan selain Allah dan merupakan
akhlak yang paling tinggi derajatnya. Sebab, akhlak kepada lainnya merupakan
menjadi dasar akhlak kepada Allah terlebih dahulu. Tidak ada akhlak yang baik
kepada orang lain tanpa terlebih dahulu berakhlak kepada Allah SWT. Di samping itu
akhlak merupakan perintah atau kewajiban yang telah ditentukan, manusia mesti
mematuhi dan mengaplikasikan. Allah juga menentukan cara-cara berakhlak dan
bentuk akhlak kepada Allah dan kepada makhluknya.
Berikut alasan mengapa manusia harus berakhlak kepada Tuhan yang Maha
Esa:
a. Tuhan telah menciptakan manusia dengan segala keistimewaanyaan
kesempurnaannya.
b. Allah memberikan perlengkapan paancaindera hati nurani dan naluri manusia.
c. Allah telah menciptakan berbagai bahan dan sarana kehidupan yang terdapat di
bumi.
Banyak cara untuk berakhlak kepada Allah yang dapat dialakukan seorang
pelajar, diantaranya sebagai berikut:
1. Taat
Melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi laranganlarangan-Nya. Taat ini
juga diartikan sebagai taqwa, yakni memelihara diri agar selalu berada pada garis
dan jalan-Nya yang lurus. Di sekolahan dengan melaksanakan shalat berjamaah
bersama, shalat jumat bersama, atau melaksanakan shalat dhuha.
2. Bersyukur atas nikmat Allah
Bersyukur artinya merasa senang karena memperoleh kenikmatan dari Allah SWT,
kemudian menambah semangat dalam beribadah kepada Allah, hatinya bertambah
iman dan makin banyak berdzikir kepada Allah. Orang yang salah dalam
menggunakan kenikmatan, yaitu untuk mengikuti hawa nafsu dianggap kufur yakni
mengingkari kenikmatan yang telah diberikan Allah kepadanya. Di sekolah kita
dapat menerapkan berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan belajar
mengajar, mensedekahkan sebagaian harta kepada orang yang lebih membutuhkan
misalnya infak jumat dan zakat, melaksanakan ibadah shalat fardhu dan sunnah-
Nya, dan senantiasa mengucapkan syukur dan merasa orang yang paling beruntung
disetiap nikmat dan ujian yang diperoleh.
3. Bertaqwa kepada Allah
Tawakal menurut ajaran Islam adalah menyerahkan diri kepada Allah SWT
sesudah bekerja dan berusaha keras. Sebagai contoh ialah orang yang meletakan
sepeda di depan rumah. Sesudah sepeda itu di kunci rapat, maka ia sudah
dinamakan tawakal. Di sekolah dapat diterapkan dengan rajin belajar dan berusaha
agar mendapatkan nilai yang terbaik.
2. Berakhlak Pribadi
Manusia yang baik adalah yang memiliki akhlak terpuji. Berakhlak pribadi
menuntun agar kita memiliki akhlak terpuji. Dengan memiliki akhlak terpuji membuat
orang lain akan lebih menghargai dan menilai positif terhadap kita. Contoh yang
dapat diterapkan yaitu selalu bertutur kata yang sopan, menghormati guru, dan
menghargai sesama teman.
3. Beraklak kepada manusia
Manusia sebagai mahluk sosial tidak lepas dari hubungan dengan manusia
lainnya. Akhlak terhadap sesama manusia antara lain meliputi akhlak pada manusia
yang mengandung unsur kemanusiaan yang harmonis sifatnya. Allah melarang
perbuatan jahat yang merugikan kepada orang lain. Juga melarang orang mengada-
adakan yang semestinya tidak pada tempatnya bagi Allah
Berikut contoh berakhlak kepada manusia yang dapat diterapkan di sekolah:
1. Mengucapkan salam ketika bertemu teman atau guru, sebelum dan sesudah
melaksanakan pembelajaran di kelas.
3. Berucap dengan ucapan yang tidak menyakiti perasaan, ucapan yang baik dan
benar (sesuai dengan lawan bicara) dengan sesama teman.
4. Menjenguk bila ada yang sakit dan mendoakanya.
5. Melayat jenazahnya bila meninggal
6. Saling tolong-menolong dalam kebaikan
7. Bersikap rendah hati dan tidak sombong.
4. Beraklak kepada alam
Lingkungan yang dimaksud di sini adalah alam sekitar. Maksud akhlak terhadap
lingkungan adalah segala sesuatu yang berada disekitar manusia, baik binatang,
tumbuh-tumbuhan maupun bendabenda yang tak bernyawa diturunkan ke bumi ini
adalah agar membawa rahmat dan cinta kasih kepada alam seisinya, termasuk
lingkungan dan manusia secara keseluruhan.
Manusia ditunjuk sebagai wakil Tuhan di bumi, manusia diberi amanat
untuk mewujudkan kemakmuran di bumi dengan kekuasaannya yang kreatif.
Dengan kreativitas yang dimilikinya, memungkinkan manusia mengolah dan
memberdayakan alam untuk kepentingan hidupnya. Namun perlu diingat bahwa
pemberdayaan lingkungan jangan sampai merusak lingkunganya sendiri. Pada
dasarnya akhlak yang diajarkan Al-Qur’an terhadap lingkungan bersumber dari fungsi
manusia sebagai kholifah. Kekholifahan mengandung arti pengayoman, pemeliharaan
serta bimbingan agar setiap mahluk mencapai tujuan penciptaannya. Contoh yang
dapat dilakukan di sekolah oleh siswa adalah membuat taman sekolah dan
merawatnya, menjaga dan melaksanakn kebersihan lingkungan sekolah.
5. Berakhlak kepada negara
Salah satu tata cara kehidupan manusia yang telah diatur dalam ajaran Islam
adalah tentang hak dan kewajiban warga Negara yang merupakan perwujudan dari
akhlak seseorang kepada Negara. Maka sebagai seorang generasi muda calon-calon
pemimpin masa depan diharapkan untuk belajar dan mengasah diri dengan sungguh-
sungguh karena itu merupakan salah satu dari wujud akhlak kita terhadap Negara kita
tercinta yakni kewajiban dalam membangun bangsa melalui generasi muda pejuang
bangsa. Contoh yang dapat dilakukan di sekolah oleh siswa adalah melaksanakan
upacara wajib setiap hari senin dan hari besar Nasional, belajar dengan rajin dan
bersungguh-sungguh, menjauhi narkoba, taat terhadap tata tertib sekolah Undang-
Undang, menegakan keadilan dan bermusyawarah dalam mengambil keputusan, tidak
melakukan tawuran antar sekolah, menghargai keberagaman agama, bahasa, dan
budaya.
Dalam prakteknya memang tidak semudah apa yang dibayangkan. Segala
aspek harus terlibat dan saling berkaitan, baik siswa itu sendiri, orangtua, lingkungan
maupun pihak sekolah. Dari dalam diri seoarng siswa itu sendiri apabila tidak ada rasa
kesadaran dalam memperbaiki diri tidak akan mungkin teraplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Di rumahpun tidak melaksanakan kewajiban itu apalagi di
sekolahan. Dari pihak orang tuapun sangat berpengaruh, karena dari orang tua akan
menjadi contoh anaknya ketika melakukan kewajibannya terhadap Tuhannya. Apabila
jika orangtua jauh dari Tuhan dan kekurangan dalam beriman, otomatis akan
melahirkan anak yang tidak beriman pula. Dari lingkunganpun sangat
berpengaruh.apalagi pada zaman seperti ini, lingkungan yang tidak baik akan
berimbas yang tidak baik pula pada anak. Dan yang paling utama adalah dari sekolah,
contohnya dari segi sarana prasarana tentu saja harus menyediakan tempat melakukan
ibadah agar siswa lebih rajin dalam melaksanakan kewajibannnya. Dari pihak
gurupun sangat mendukung, apalagi guru agama. Guru agama harus memiliki
program khusus siswa dalam meningkatkan keagamaan mereka. Contohnya jadwal
shalat berjamaah bersama, infak jumat, peringatan Hari besar Keagamaan, pesantren
kilat dan masih banyak lagi program-program lainnya yang dapat diterapkan di
sekolah.

Anda mungkin juga menyukai