Anda di halaman 1dari 9

RESENSI BUKU

OLEH:

NAMA : JUNITA SINAGA

NIM : 19.01.01.171

GRUP :F

PRODI/SEM : PAK/II

MATA KULIAH : TEOLOGI SISTEMATIKA

DOSEN PEMGAMPU: ANNA AMBARITA,M.Th


IDENTITAS BUKU

NAMA BUKU: PEMBIMBING TEOLOGI SISTEMATIKA


SINOPSIS BUKU

BAB I

PENGERTIAN DASAR STUDY TEOLOGI SISTEMATIKK

Secara etimologi kata teologi berasal dari kata Theos artinya Tuhan,Allah dan Logos artinya
ilmu,uraian,perkataan,percakapan. jadi Theologia adalah ilmu yang mempelajari tentang Tuhan
atau uraian buah pikiran penafsiran Tuhan atau Allah. Dalam arti luas Theologia adalah
pengungkapan,penyusunan,dan penyampaian kebenaran-kebenaran tentang Allah.

Sedangkan istilah sistematika berasal dari kata Yunani sunistano bersaama atau
mengorganisasikan. Theologia dan sumbernya tidak hanya apa yang terdapat didalam Alkitab
akan tetapi yang segala sesuatu yang selaras dengan Alkitab artinya fakta dari alam atau referensi
dari pendapat,buk uatau paham dan pandangan dari luar Alkitab. Sedangkan Dogmatika adalah
berasal dari kata dogma,dogmata,dogmatizo yang artinya
perintah,keputusan,ketetapan,resolusi,doktrin,opini,azas.

Teologi adalah salah satu ilmu pengetahuan secara ilmiah sama seperti ilmu pengetahuan
empiris namun memiliki peerbedaan yang mendasar. Theologi memiliki beberapa fungsi
menurut Arnold Tindass yaitu fungsi hubungan dalam hubungannya dengan pikiran manusia,
fungsi Theologia dalam hubungannya dalam pengembangan karakter, fungsi Theologia dalam
hubungannya dengan pengkhotbah/pengajar, fungsi Theologia dalam hubungannya dengan
pertumbuhan gereja. Adapula tujuan dari Theologi yaitu untuk mengungkapkan fakta-fakta
tentang Allah dan hubungannya dengan alam semesta ,untuk pembuktian kesatuan fakta yang
rasional,berdasarkan deskriptif kerjanya ,untuk katekhetika dan apologetika.
BAB II

ALLAH DAN MATERI PENELITIAN TEOLOGI

Dalam kekristenan yang menjadi pusat perhatian utama adalah apa yang diungkapkan atau
dinyatakan kepada Allah kepada manusia yang biasa disebut dengan istilah
"wahyu"atau"penyataan". Ada yang menganggap bahwa wahyu telah diberikan satu kali untuk
selamanya dan tidak akan terulang lagi sebab wahyu yang diberikan itu telah cukup memadai
bagi orang yang percaya. Pandangan kristen menegaskan bahwa wahyu adalah inisiatif Allah dan
bukan oleh manusia,karena manusia sebagai saksi atau penerima wahyu tidaklah mungkin
sekaligus menjadi sumber dari peristiwa penyingkapan itu sendiri. Wahyu yang diberikan Allah
melalui karya penebusan Yesus Kristus dalam sejarah dan wahyu ini hanya terdapat didalam
Alkitab yaitu disebut wahyu khusus. Wahyu khusus adalah supranatural,maka manusia modern
pada umumnya tidak mudah menerima sifat yang eksklusif. wahyu khusus memang bersifat
subjektif ,oleh karena orang-orang yang tidak percaya pikirannya telah dibutakan olah ilah

zaman ini ,sehingga mereka tidak melihat cahaya injil tentang kemuliaan Kristus yang adalah
gambaran Allah(2 korintus 4:4)Rasul Paulus juga menegaskan bahwa"manusia duniawi tidak
menerima apa yang berasal dari Roh Allah,karena hall itu baginya adalah suatu kebodohan dan
tidak dapat memahaminya sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.

Tradisi gereja dapat dijadikan sebagai sumber dan dasar berteologi meskipun falibilitas perlu
dipertimbangkan.Tradisi gereja penting untuk afirmasi tentang iman Kristen,pengajaran atau
pandangan individu,pemahaman kelompok, atas keyakinan denominasi tertentu perlu menjadi
pertimbangan dalam memformulasikan statement teologis.

Dalam mendekati pembahasaan mengenai alasan-alasan akan adanya Allah,hal-hal berikut ini
perlu diperhatikan:

1. alasan-alasan tersebut bukan merupakan bukti-bukti terpisah akan adanya Allah,tetapi lebih
tepat dikatakan merupakan dukungan dan penafsiran akan keyakinan adanya Allah yang sudah
ada didalam diri kita.

2. karena Allah adalah Roh,kita tidak boleh menuntut bukti-bukti yang sama sebagaimana kita
membuktikan benda-benda fisik tetapi hanya bukti-bukti yang cocok untuk objek yang akan
dibuktikan.
BAB III

SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TEOLOGI

Sejarah teologi merupakan pengungkapan tentang teologi Kristen sepanjang sejarah


kekristenan. Dalam materi pelajaran pada sejarah teologi menyoroti perkambangan,pertumbuhan
dan perubahan teologi Kristen yang terjadi disepanjang sejarah dalam konteksnya,khususnya
formulasi perkembangan doktrin pokok atau utama kekristenan. Stuart G.Hall menggunakan
istilah Teologi sejarah bukan sejarah teologi. Menurutnya "Teologi Sejarah adalah studi teologi
dari sudut pandang masa lampau. Tujuan dari sejarah teologi ini menurut Louis berkhof adalah
menjabarkan asal usul dogma dari gereja dan menelusuri rentetan perubahan-perubahan dan
perkembangannya. Keberadaan gereja sekarang tidak terlepas dari keberadaan gereja pada masa
lampau dan keberadaan gereja sekarang adalah gambaran dari keberadaan gereja pada masa yang
akan datang itulah sebabnya gereja tidak boleh lupa sejarah gerejanya sebab sejarah banyak
menyimpan rahasia pemaknaan untuk masa kini.Perkembangan doktrin ataun arah teologi
sangan ditentukan oleh konteks dimana lahirnya teologi tersebut. Adapula pembagian sejarah
gereja menurut Paul Enss dibagi menjadi empat periode yaitu periode teologi abad permulaan
(1-590 AD), Periode Teologi Abad Pertengahan(590-1517,Periode Teologi Masa Reformasi
(1517-1750),Periode Teologi Modern (1750-sekarang).

- Sejarah dan perkembangan teologi tahun 100-600 Gereja kuno :

1. Masa Bapa-Bapa Rasuli

Tulisan-tulisan teologis -pastoral yang paling tua adalah karangan Bapa-Bapa Rasuli yang
disusun dalam bahasa yunani pada abad ke-2 ,judul-judulnya antara lain Didakhe (Yun"ajaran")

2. Masa Sesudah Para Rasul

Kita meninjau beberapa perubahan dan perkembangan yang berkaitan dengan perkembangan
teologi gereja kuno sesudah Bapa-Bapa Rasuli yaitu Pada tahun 313 agama kristen dianut oleh
kaisar romawi,konstantinus.

3. Masa Bapa-Bapa Gereja

Bapa-Bapa gereja pada umumnya berteologi dalam konteks kebudayaan Helenis.Kebudayaan


sangat kuat dipengaruhi oleh filsafat Plato(400 s.M).

- Sejarah dan perkembangan teologi tahun 600-1500 abad pertengahan yaitu dalam bagian
pertama periode ini (sekitar tahun 600-1100) didaerah sekitar Laut Tengah terjadi banyak
perubahan situasi politik dan agama
- Sejarah perkembangan teologi tahun 1500-1700 reformasi gereja, Pada periode ini,ahli ilmu
perbintangan,kopernikus (1473-1543) mengajukan sauatu teori bahwa bumi mengelilingi
matahari dan bukan sebaliknya.

- Sejarah perkembangan teologi tahun 1700-1960 zaman modern ,selama abad ini terjadi
perubahan dramatis dalam kebudayaan eropa. Di Eropa orang makin percya terhadap terang
cerah akal dan daya pikir.

BAB IV

PEMBAGIAN ILMU TEOLOGI DAN HUBUNGANNYA DENGAN DISIPLIN ILMU


LAIN

Teologi tidak dapat berdiri sendiri tanpa kaitan dengan displin ilmu lainnya dan Teologi sebagai
salah satu disiplin ilmu bersifat multi dimensi disiplin ilmu yang terintegrasi dalam satu rumpun.
Karena teologi tidak memiliki dimensi akaliah ,alamiah akan tetapi juga imaniah yang
pengalamannya dan sudut pandang seseorang atau sekelompok orang memungkinkan terjadi ada
perbedaan dalam suatu koridor kesatuan dalam keberagamaan dengan segala argumentasinya .
itulah sebab nya pembagian teologia menurut rumpun teologi dari berbagai perguruan tinggi
teologi memiliki perbedaan pula. Apabila teologi menjadi sarana komunikasi kepada Allah atau
harus menjawab kebutuhan kehidupan setiap zaman maka pertanyaan yang langsung timbul
adalah bagaimana hubungan antara teologia dengan disiplin ilmu pengetahuan lainnya?Apakah
teologia dapat membangun hubungan atau mempunyai kaitan dengan sosialogi misalnya?.
namun tidak semua teolog melihat disiplin lain (terutama filsafat) dengan positif. Dalam sejarah
gereja ,tertullian pernah mempertanyakan hubungan antara iman dan rasio ia memakai istilah
"Yerusalem"untuk menggambarkan iman dan "Athena"untuk rasio karena pada waktu
kekristenan muncul yerusalem adalah pusat iman dan Athena merupakan pusat kekuatan filsafat
Yunani pada zaman itu.intinya tertullian menolak rasio dihubungkan atau dikawinkan dengan
iman kristen.

Pada bagian sebelumnya kita melihat bagaimana rasio dan logika dipakai dalam berteologia
karena teologi adalah ilmu demikian juga rasio dan logia digunakan dalam ilmu
pengetauhuan.Ilmu pengetahuan tidak bertentangan dengan teologis sebatas ilmu pengetahuan
selaras dengan apa yang dinyatakan Allah didalam Alkitab dan fakta karena ilmu pengetahuan
dihakimi oleh ilmu pengetahuan.Ilmu pengetahuan ridak lebih tingkatannya dengan ilmu
theologis ,seperti yang dikatakan Comte. A.Comte membagi ilmu atas tiga fase yaitu fase bayi
adalah ilmu teologi yang mengandalkan mujizat-mujizat, Fase remaja yaitu bilmun filsafat, Fase
dewasa yaitu ilmu teknologi. Jika ilmu pengetahuan dikaitkan dengan iman,D.C.Mulder
,menyimpulkan bagaimana hubungan iman dengan ilmu pengetahuan :
1. Akal manusia tidak bersifat otonom melainkan didalam usaha-usaha akalnya manusia selalu
mempergunakan suatu keyakinan pokok sebagai pikiran atau titik berangkat.

2. Agama dan akal tidak berdiri sendiri yang satu sama sekali lepas dari yang lain dan diinsyafi
dari pada diingkari atau diperkecil.

3. Bertalian dengan itu,seorang ahli pikir kristen berjuang untuk mendasarkan segala ilmu
pengetahuan atas dasar pengajaran Kitab Suci.

4. Akan tetapi perlu juga ia membuka perhatian sepenuhnya kepada hasil-hasil dari para ahli
pikir bukan kristen,karena sudah tentu hasil-hasil itu mengandung banyak kebenaran.

Iman bukanlah sesuatu yang mudah diyakini ,meneken,kritikus antisupranaturalis kristen pernah
mengatakan bahwa iman bisa didefinisikan secara singkat sebagai kepercayaan yang tidak logis
yang terjadi dalam kemustahilan.Tapi meneken salah iman bukanlah sesuatu yang mudah
dipercaya . Sifat asal percaya berarti gampang ditipu,tidak kritis dan tidak bijak.

Iman dan ilmu pengetahuan dasar dari sebuah ibadah ketiga aspek tersebut bagaikan tiga
serangkai bak dalihan natolu. jadi ibadah yang benar benar berkenan kepada Allah sebagai
ekspresi dari apa yang diimani dan apa yang diimani adalah dari apa yang diketahui dan apa
yang diketahui adalah dari penggunaan akal yang sehat.

Oleh karena itu pengetahuan Alkitab yang jelas tentang kehendak Allah adalah rahasia pertama
dari hidup yang benar atau ibadah yang benar.Kalau pengetahuan menyebabkan kita "kering dan
dingin",pasti ada yang salah .Kita harus berjaga jaga terhadap teologi yang tidak beribadah dan
ibadah yang tidak teologis. Agar tidak sia-sia ketekunan (ibadah) kita maka ingatlah ketekunan
tanpa pengetahuan sama buruknya dengan pengetahuan tanpa ketekunan.

Kita juga harus mengakui dampak negatif ilmu pengetahuan adalah mengahsilkan krisis dan
pencemaran lingkungan sebagai dampak dari kemajuan industri dan teknologi,buah dari hasil
ilmu pengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai