0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
15 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas makna pembenaran menurut Rasul Paulus berdasarkan Roma 5:1-11. Paulus menjelaskan bahwa pembenaran hanya dapat diterima melalui iman kepada Yesus, dan datang dari kasih karunia Allah. Ia mencontohkan Abraham yang dibenarkan karena imannya, bukan karena melakukan hukum Taurat. Paulus berharap bangsa Yahudi menyadari kesalahan keyakinan mereka bahwa pembenaran diperole
Dokumen tersebut membahas makna pembenaran menurut Rasul Paulus berdasarkan Roma 5:1-11. Paulus menjelaskan bahwa pembenaran hanya dapat diterima melalui iman kepada Yesus, dan datang dari kasih karunia Allah. Ia mencontohkan Abraham yang dibenarkan karena imannya, bukan karena melakukan hukum Taurat. Paulus berharap bangsa Yahudi menyadari kesalahan keyakinan mereka bahwa pembenaran diperole
Dokumen tersebut membahas makna pembenaran menurut Rasul Paulus berdasarkan Roma 5:1-11. Paulus menjelaskan bahwa pembenaran hanya dapat diterima melalui iman kepada Yesus, dan datang dari kasih karunia Allah. Ia mencontohkan Abraham yang dibenarkan karena imannya, bukan karena melakukan hukum Taurat. Paulus berharap bangsa Yahudi menyadari kesalahan keyakinan mereka bahwa pembenaran diperole
Roma 5:1-11 Paulus dengan gemerlang menjelaskan, pembenaran dapat di terima
melalui iman di dalam Yesus. Di dalam surat Roma (ayat 1-2), Paulus juga menjelaskan sesuungguhnya pembenaran hanya datang karena kasih karunia Allah yang dinyatakan melalui Kristus. Pokok utama yang membenarkan manusia berdosa adalah kebenaran Allah itu sendiri, yaitu pribadi Allah yang dikerjakan melalui Yesus yang membenarkan bagi semua orang percaya yang memiliki iman yang tertuju kepada-Nya (Roma 5:6), bahwa Allah benar dan juga membenarkan orang yang percaya kepada Yesus (Roma 5:8). Allah sendiri berperan menggantikan manusia, dengan cara mengutus anak-Nya ke dalam dunia. Oleh kasih karunia yang begitu dalam “Kebenaran Allah” dinyatakan kepada semua orang secara cuma-cuma. Allah melakukan hal ini karena, Ia telah membiarkan dosa-dosa yang telah terjadi dahulu pada masa kesabaran- Nya (Roma 5:11). Namun demikian, banyak orang (Yahudi) pada saat itu memiliki pemahaman yang keliru tentang pembenaran, bangsa Yahudi sangat yakin dengan status mereka sebagai keturunan Abraham dan juga sebagai penerima hukum Taurat yang menjadi dasar argumen mereka bahwa pasti dibenarkan (diselamatkan). Hal ini sangat bertolak belakang dengan pengajaran Paulus dalam kitab Roma tentang konsep pembenaran. Menanggapai hal ini menurut Steven Einstain berkomentar bahwa: “untuk memahami pengajaran Paulus dengan baik, Paulus memberitahukan solusi yang harusnya dianut oleh bangsa Yahudi untuk mencapai pembenaran tersebut, Dia memberikan contoh dari salah satu tokoh yang dibenarkan oleh Allah bukan karena melakukan hukum Taurat”. Abraham yang sangat terkenal karena imannya kepada TUHAN menjadikannya disebut sebagai bapa bagi setiap orang yang percaya. Tetapi, tternyata Abrahampun tidak dibenarkan oleh karena melakukan hukum Taurat melainkan iman. Dengan contoh ini, Rasul Paulus sangat berharap bahwa bangsa Israel (Yahudi) akan menjadi sadar mengeni kekeliruan mereka yang telah mengharapkan pembenaran melalui hukum Taurat. Abraham diselamatkan oleh iman, bukan melalui usahanya, sebab tidak ada satu manusiapun yang dapat dibenarkan oleh karena usahanya sendiri (Roma 3:20) “sebab tidak seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah oleh karena melakukan hukum Taurat, karena justu oleh hukum Taurat orang mengenal dosa”. Pembenaran merupakan ungkapan Paulus yang sangat penting, di dalam Kitab Roma 5:8-, Paulus dengan gemerlang menjelaskan bahwa “oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Yesus Kristus. Menurut Paulus orang Yahudi maupun non Yahudi telah berdosa dan berada di bawah murka Allah. Mereka gagal mengenal siapa Allah sesungguhnya dan menyembah berhala. Paulus juga mengingatkan bahwa Hukum Taurat dan sunat memang baik dan suci tetapi tidak dapat dipakai untuk membenarkan manusia di hadapan Allah. Bagi Paulus manusia dibernarkan bukan karena perbuatannya tetapi oleh iman. Pembenaran cuma- cuma datang dari Allah melalui Kristus yang telah mati di kayu salib.