OLEH :
kelompok IV : Aritha Rajagukguk (190101168)
: Lestari Gloria Marbun(190101149)
: Zakaria Panggabean(190101157)
: Sortauli Pasaribu(190101154)
: Agustina Manik(190101174)
: Ester Malyana Silaban(190101156)
Grup/Sem : E/IV
Prodi : PAK
Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum Pak Berbasis Sekolah
Dosen M.K : Andrianus Nababan, M.Pd.
Puji Syukur Kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan
Rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat waktu.
Dalam makalah ini akan membahas mengenai “Model Pengembangan
Kurikulum”. Kami mengetahui masih ada kekurangan di dalam makalah ini. Untuk itu,
Kami mengharapkan saran dan kritik dari Bapak Dosen yang membawakan Mata Kuliah
Pengembangan Kurikulum PAK pada kali ini. Semoga makalah ini berguna dalam rangka
menambah wawasan dan pengetahuan bagi kita semua. Tuhan Yesus Memberkati.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………………
1.3 Tujuan …………………………………………………………………………….
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................
2.1 Pengertian Pengembangan Kurikulum.....................................................................
2.2 Pendekatan Dan Model Pengembangan Kurikulum………………………………
2.3 Macam-Macam Pendekatan Model Pengembangan Kurikulum..............................
BAB III PENUTUP..........................................................................................................
3.1 Kesimpulan ..............................................................................................................
3.2 Saran……………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pengembangan kurikulum tidak dapat lepas dari berbagai aspek yang
mempengaruhinya, seperti: cara berpikir, sistem nilai (nilai moral, keagamaan, politik,
budaya dan sosial), proses pengembangan, kebutuhan peserta didik, kebutuhan masyarakat
maupun arah program pendidikan. Aspek-aspek tersebut akan menjadi bahan yang perlu
dipertimbangkan dalam suatu pengembangan kurikulum. Model pengembangan kurikulum
merupakan suatu alternatif prosedur dalan rangka mendesain, menerapkan, dan
mengevaluasi suatu kurikulum.
PEMBAHASAN
Ditinjau dari asal katanya kurikulum berasal dari Bahasa Yunani yang mula mula
digunakan dalam bidang olahraga yaitu kata currure yang berarti jarak tempuh lari.
Kurikulum adalah aktivitas dan kegiatan belajar yang direncanakan, diprogramkan bagi
peserta didik dibawah bimbingan sekolah baik dalam maupun luar sekolah atas dasar
tersebut secara operasional.1
1
Sarinah, S. Ag,M.Pd.I.,Pengantar kurikulum, Deepublish 2015 Hal 3
Jadi, pengembangan kurikulum adalah proses yang dimulai dari menyusun
kurikulum/mengiplementasikan, mengevaluasi dan memperbaiki sehingga diperoleh suatu
bentuk kurikulum yang ideal.2
Pendekatan atau Model adalah pola atau contoh, acuan ragam, dari suatu yang akan
dihasilkan. Dikaitkan dalam model pengembangan kurikulum berarti merupakan suatu
pola, contoh, dari bentuk kurikulum yang akan menjadi suatu yang menghasilkan
kurikulum suatu kurikulum yang akan dijadikan sebagai acuan pelaksanaan Pendidikan.
2
Lismina, Pengembangan Kurikulum, Uwais Inspirasi Indonesia 2017, Hal 5 dan 6
3
Teguh Triwiyanto, Manajemen Kurikulum Dan Pembelajaran, PT. Bumi Aksara 2015, Hal 86
4
Andrianus Nababan M.Pd, pengembangan kurikulum pak berbasis sekolah, institute agama Kristen negeri
tarutung 2021, hal 33
Pendidikan dan system pengolahan Pendidikan yang stralistik tentunya akan berbeda
dengan system Pendidikan dengan yang desentralistik. Dibawah ini diuraikan tentang
pendekatan dan model pengembangan kurikulum.
Model ini merupakan model pengembangan kurikulum yang paling lama dan
paling banyak digunakan. Gagasan konsep inisiatif datang dari atas. Model ini digunakan
dalam system pengolahan Pendidikan atau krikulum yang bersifat sentralistrik maka model
ini disebut dengan “model top down”. Dalam pelaksanaannya, diperlukan monitoring
pengawasan dan pembimbingan setelah berjalan beberapa saat perludilakukan evaluasi.
Model pengembangan ini merupakan lawan dari model pertama, inisiatif dan upaya
pengembangan kurikulum bukan datang dari atas tetapi dari bawah. Dalam model
pengembangan yang bersifat grasss roots seorang guru, sekelompok guru atau bebrapa
keseluruhan guru mengadakan pengembangan upaya kurikulum. pengembangan atau
penyempurnaan ini dapat bekembang dan berkenan pada suatu komponen kurikulum satu
atau beberapa bidang sutudi atau pun seluruh komponen kurikulum.apabila kondisinya
telah memumngkinkan baik dilihat dari kemampua guru guru fasilitas biaya maupun bahan
bahan kepustakaan pengembangan kurikulum model grass roots tanpaknya akan lebih baik.
Hal itu didasarkan atas pertimbangan bahwa guru adalah perencana, pelaksana dan juga
penyempurna dari pengajaran dikelas dialah yang paling tau kebutuhan kelasnya oleh
karena itu dialah yang paling kompoten yang menyusun kurikulum bagi kelasnya.
b) Demonstration Model
Pengembangan model demonstration model bersifat grass roots datang dari bawah.
model ini diprakarsai oleh beberapa sekolah atau guru. kemudian mereka bekerjasama
dengan para ahli mengadakan penyempurnaan pada beberapa komponen kurikulum yang
ada.
Smith, Stanley, dan shores menyatakn ada dua varian dalam model ini pertama, suatu
guru dari beberapa sekolah atau satu sekolah mengadakan suatu pencobaan tentang
pengembangan kurikulum, kegiatan ini melukan sebuah penelitian. kedua, beberapa guru
yang kurang puas dalam kurikulum yang ada, selanjutnya mengadakan penelitian dan
pengembangan sendiri da kegiatan ini bersifat tidak formal.
c) Bechamp’s System
Model ini dinamakan dengan system beauchamp, karena memang diciptakan dan
dikembangkan oleh beuacham seorang ahi kurikulum. beaucham mengemukakan ada lima
langkah dalam proses pengembangan kurikulum yaitu pertama, menentukan lingkup
wilayah. artinya menerapkan lingkungan area atau lingkunga yang dicakup dalam
kurikulum. kedua, memilih personel, yaitu para guru yang handal dilibatkan para ahli
kurikulum. ketiga, menyusun organisasi dan prosedur pengembangan yang memutuskan
tujuan umum dan khusus, memilih isi dan pengalaman belajar dan mentapkan evaluasi.
keempat,implementasi kurikulum, kelima, evaluasi kurikulum.
d) Oliva’s Model
Komponen ketiga dan keempat, berisi tentang tujuan umum dan tujuan khusus
kurikulum yang didasarkan kepada kebutuhan seperti yang tercantum dalam komponen
pertama dan kedua. Adapun dalam komponen kelima, bagaimana me: ngorganisasi
rancangan dan mengimplementasikan kurikulum tersebut di lapangan.
Teknik penilaian seperti yang telah digunakan pada komponen kesembilan A bisa
ditambah atau direvisi setelah mendapatkan masukan dari pelaksanaan atau imple mentasi
kurikulum. Berdasarkan penetapan alat dan teknik penilaian itu, maka selanjutnya pada
komponen kesebelas dan keduabelas dilakukan evaluasi terhadap pembelajaran dan
evaluasi kurikulum (Sanjaya, 2007: 194).
e) Taba’s Intertedmodel
Model ini lebih menitik beratkan kepada bagaimana mengembangkan kurikulum
sebagai suatu perbaikan dan penyempurnaan maka dalam model ini dikembangkan tahapan
tahapan yang harus dilakukan oleh pengembang kurikulum.pengembangan kurikulum
biasanya dilakukan secara deduktif yang dimulai dari langkah peentuan prinsip prinsip dan
kebjakan dasar merumuskan desain kurikulum menyusun didalam kelas.
Langlah kedua menguji unit eksperimen data dalam rangka menemukan validitas
dan kelayakan penggunanya.ketiga revisi dan konsolidasi unit ekspermen erdasarkan data
yang diperoleh dalam ujicoba. keempat pengembangan seluruh kerengka kurikulumdan
kelima, implementasi dan disemenasi kurikulum yang telah teruji .
Model ini dkembangkan oleh Rogers, seorang psikolog yang juga mendalami
bidang pendidikan. Asumsi dasar Rogers adalah bahwa perubahan kurikulum pada
dasarnya per ubahan individu. Setiap individu berada dalam suatu proses perubahan. Untuk
memperlancar proses tersebut diperlukan bantuan orang lain melalui proses pendidikan.
Kurikulum harus mampu membentuk individu yang terbuka dan adap tif terhadap situasi
perubahan dan syarat untuk itu adalah guru harus dapat menciptakan hubungan
interpersonal un tuk memperlancar perkembangan peserta didik (Sanjaya. 2007:195).
5
Dr. Alhamddin,M.M.Pd.Politik Kbijakan Pengembangan Kurikulum Di Indonesia, Kencana 2019, hal 33-43
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ditinjau dari asal katanya kurikulum berasal dari Bahasa Yunani yang mula mula
digunakan dalam bidang olahraga yitu kata currure yang berarti jarak tempuh
lari,.kurikulum adalah aktivitas dan kegiatan belajar yang direncanakan, diprogramkan
bagi peserta didik dibawah bimbingan sekolah baik dalam maupun luar sekolah atas dasar
tersebut secara operasional. pengembangan kurikulum adalah proses yang dimulai dari
menyusun kurikulum mengiplementasikan mengevaluasi dan memperbaiki sehingga
diperoleh suatu bentuk kurikulum yang ideal.
Pendekatan model kurikulum, yaitu antara lain: Administrative, Dan Gros Roots
decenstralize model, dan model pengembangan kurikulum ataralain ; Tyler’s Model ,
Demonstration Model, Bechamps System , Olivas Model Taba’s Inverted Model, Roger’s
Interpersonal Relation Model, Systematic Action Research, Emerging Techrical Model.
3.2 Saran
Teguh Triwiyanto, Manajemen Kurikulum Dan Pembelajaran, PT. Bumi Aksara 2015, Hal
86
Andrianus Nababan M.Pd, Pengembangan Kurikulum Pak Berbasis Sekolah, institute
agama Kristen negeri tarutung 2021, hal 33