Anda di halaman 1dari 27

SERI KAJIAN EDUKASI TEOLOGI

: STUDI SPEKTRUM TEOLOGI 1


Oleh : Lensa Apologetika Integratif
LENSA APOLOGETIKA INTEGRATIF
FIETER ASWANDI SIAHAAN
SISTEMATIKA
MATERI
1. Apa dan Mengapa “Spektrum Teologi”?
2. Asal-Usul Teologi dalam Lintas Zaman
3. Aliran Cabang Disiplin Teologi
4. Metode & Pendekatan Teologi
Apa dan Mengapa “ Spektrum Teologi” ?
Terminologi Teologi berasal dari bahasa Yunani, θεος, theos, berarti
Tuhan dan λογια, logia, “Pengetahuan“ atau "ucapan,") atau kadang
disebut Ilmu yang mempelajari eksistensi Tuhan.

Menurut Mc Grath, definisi Teologi adalah studi atau ilmu yang berkaitan dengan
pemahaman tentang Tuhan, keberadaan, alam semesta, keyakinan, dan hubungan antara
manusia dengan hal-hal rohaniah atau keagamaan. Teologi berusaha untuk menggali makna
dan implikasi dari konsep-konsep agama, doktrin-doktrin, dan kepercayaan-kepercayaan
yang ada dalam suatu sistem keagamaan atau spiritualitas tertentu. (McGrath, A. E. (2017).
Christian Theology: An Introduction. Wiley-Blackwell. Hal 16.)

Anselmus dari Canterbury (1033-1109) In Proslogion


Teologi adalah "iman yang mencari pengertian (fides quaerens intellectum)”.
Apa dan Mengapa “ Spektrum Teologi” ?
Menurut Gonzalez, Ruang Lingkup Spektrum Teologi
melibatkan penyelidikan tentang pertanyaan-pertanyaan
mendasar seperti:
1. Keberadaan Tuhan: Apakah Tuhan itu ada? Bagaimana kita dapat mengenal
dan memahami-Nya?
2. Sifat Tuhan: Apa sifat-sifat atau atribut-atribut Tuhan? Bagaimana kita dapat
memahami karakter dan watak-Nya?
3. Asal Usul dan Tujuan Manusia: Dari mana manusia berasal? Apa tujuan
eksistensi manusia?
4. Penebusan dan Keselamatan: Bagaimana manusia dapat ditebus dari dosa
atau ketidaksempurnaan? Bagaimana manusia mencapai keselamatan atau
penyelamatan?
 
Gonzalez, J. L. (2017). The Story of Christianity: Volume 1 - The Early Church to the Reformation. HarperOne.
Apa dan Mengapa “ Spektrum Teologi” ?
6. Akhir Zaman: Apa yang terjadi setelah kematian? Bagaimana akhir
zaman atau kehidupan setelah kematian dipahami dalam konteks
teologi?
7. Moralitas dan Etika: Bagaimana prinsip-prinsip etika dan moral
dipahami dalam konteks teologi? Bagaimana keyakinan keagamaan
mempengaruhi pandangan tentang tindakan yang baik atau buruk?
8. Kepercayaan dan Ajaran: Apa ajaran-ajaran dasar dalam suatu agama
atau sistem kepercayaan? Bagaimana ajaran tersebut diinterpretasikan
dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari?
9. Hubungan Antar Manusia dan Tuhan: Bagaimana manusia
berhubungan dengan Tuhan? Apa peran doa, ibadah, dan praktik
keagamaan lainnya dalam hubungan ini?
Gonzalez, J. L. (2017). The Story of Christianity: Volume 1 - The Early Church to the Reformation. HarperOne.
Apa dan Mengapa “ Spektrum Teologi” ?
Menurut Smith, Spektrum Teologi Kristen juga merujuk pada
beragam pandangan, keyakinan, dan interpretasi yang ada di
dalam agama Kristen. Spektrum ini mencakup berbagai hal,
termasuk doktrin, pandangan moral, praktik ibadah, dan
pemahaman tentang aspek-aspek teologis. Ada banyak aliran
dan denominasi dalam agama Kristen, dan perbedaan-
perbedaan ini menghasilkan spektrum teologi yang luas.
(Smith, C. H., & Smith, J. I. (2016). Introduction to
Christian Theology. Pearson. Hal 49)
Apa dan Mengapa “ Spektrum Teologi” ?
Menurut Frame, ada beberapa alasan mengapa terdapat spektrum
teologi Kristen:
1. Interpretasi Kitab Suci: Kitab Suci Kristen, yaitu Alkitab, terdiri dari berbagai jenis
tulisan seperti hukum, sejarah, nubuat, puisi, dan ajaran moral. Beragam interpretasi
dapat muncul karena perbedaan dalam cara orang membaca dan memahami teks-
teks ini.
2. Konteks Budaya dan Sejarah: Pandangan teologi sering kali dipengaruhi oleh konteks
budaya dan sejarah di mana orang hidup. Perbedaan budaya dan latar belakang
sejarah dapat menyebabkan variasi dalam interpretasi teologi.
3. Tradisi Denominasi: Denominasi-denominasi Kristen memiliki sejarah, ajaran, dan
praktik yang berbeda. Ini dapat mengarah pada perbedaan dalam teologi antara
denominasi-denominasi tersebut.
Frame, J. M. (2013). Systematic Theology: An Introduction to Christian Belief. P&R
Apa dan Mengapa “ Spektrum Teologi” ?
Ada beberapa alasan mengapa terdapat spektrum teologi Kristen:
4. Pemahaman Konseptual: Beberapa konsep teologis dalam agama Kristen, seperti
Tritunggal, dosa asal, keselamatan, dan predestinasi, cenderung rumit dan dapat
diartikan dengan berbagai cara.
5. Pengalaman Pribadi dan Rohani: Pengalaman pribadi dan rohani seseorang juga dapat
memengaruhi pandangan teologis mereka. Pengalaman-pengalaman ini bisa
mencakup pertemuan dengan Tuhan, pemahaman tentang rencana Tuhan dalam
hidup, atau refleksi mendalam atas iman pribadi.
6. Kontroversi dan Diskusi Teologis: Beberapa isu teologis telah menjadi subjek
kontroversi dan diskusi di kalangan teolog Kristen selama berabad-abad. Perdebatan
tentang topik-topik seperti predestinasi, homoseksualitas, peran wanita dalam gereja,
dan hubungan antara iman dan karya juga telah menghasilkan variasi dalam spektrum
teologi.
Frame, J. M. (2013). Systematic Theology: An Introduction to Christian Belief. P&R
Apa dan Mengapa “ Spektrum Teologi” ?
Menurut Olson, bahwa penting untuk diingat epistemologi spektrum
teologi Kristen adalah refleksi dari kekayaan intelektual, spiritual, dan
budaya dalam komunitas Kristen. Meskipun terdapat perbedaan
pendapat, banyak orang Kristen setuju pada keyakinan inti seperti
iman kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan keyakinan akan
kasih karunia Allah. Penting juga untuk membangun dialog saling
pengertian dan menghormati perbedaan dalam upaya mencapai
pemahaman yang lebih mendalam tentang iman Kristen. (Olson, R.
E. (2010). Mosaic of Christian Belief: Twenty Centuries of
Unity and Diversity. InterVarsity Press.)
Asal-Usul Teologi dalam Lintas Zaman
Menurut Gonzalez, Perkembangan Teologi Kristen
dari zaman kuno hingga masa modern mencerminkan
evolusi pemikiran Kekristenan tentang Doktrin,
Spiritualitas dan Prinsip Iman. Berikut adalah
gambaran umum tentang perkembangan teologi dalam
periode lintas zaman: (Gonzalez, J. L. (2010). The
Story of Christianity: Volume 1 - The Early Church
to the Dawn of the Reformation. HarperOne.)
Asal-Usul Teologi dalam Lintas Zaman
Awal Masehi (Pasca Kenaikan Kristus)
1. Periode ini dicirikan oleh perkembangan awal gereja,
setelah kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
2. Pemikiran teologis awal dicatat dalam tulisan-tulisan
Perjanjian Baru oleh rasul-rasul dan murid-murid Yesus,
seperti Paulus, Petrus, dan Yohanes.
3. Pentingnya ajaran Kristus, doktrin Tritunggal, dan
pertumbuhan gereja menjadi fokus utama.
Aland, Kurt. A History of Christianity 2 vols. Translated James L. Schaff.
Philadelphia: Fortress, 2008.
Asal-Usul Teologi dalam Lintas Zaman
Abad Patristik (Akhir Abad ke-1 hingga Akhir Abad ke-
4):
1. Periode ini merupakan masa perkembangan awal teologi Kristen
dengan pengaruh besar dari para Bapa Gereja seperti Origenes,
Agustinus dari Hippo, dan Yohanes Krisostomus.
2. Agustinus memberikan kajian pemikiran tentang dosa,
predestinasi, dan pembahasan mengenai teologi kota Allah (City
of God).
3. Periode ini juga ditandai dengan penentangan terhadap ajaran-
Aland, ajaran
Kurt. Asesat seperti
History of arianisme
Christianitydan gnostisisme.
2 vols. Translated James L. Schaff.
Philadelphia: Fortress, 2008.
Asal-Usul Teologi dalam Lintas Zaman
Abad Pertengahan (Abad ke-5 hingga Abad ke-15):
1. Periode ini mencakup zaman kejayaan gereja Katolik
Roma dan pengaruh kuatnya teologi skolastik.
2. Thomas Aquinas menjadi tokoh sentral dalam teologi
skolastik dengan upaya memadukan teologi Kristen dengan
pemikiran filsafat Aristoteles.
3. Gereja Katolik Roma mengokohkan struktur
keagamaannya dan merumuskan banyak doktrin dan
dogma.
Aland, Kurt. A History of Christianity 2 vols. Translated James L. Schaff.
Philadelphia: Fortress, 2008.
Asal-Usul Teologi dalam Lintas Zaman
Reformasi Protestan (Abad ke-16):
1. Periode ini ditandai dengan munculnya gerakan reformasi Protestan yang
dipelopori oleh tokoh-tokoh seperti Martin Luther, John Calvin, dan Ulrich
Zwingli.
2. Reformasi Protestan menentang ajaran-ajaran dan praktik-praktik yang
dianggap bermasalah dalam gereja Katolik dan menegaskan 5 Prinsip
Reformasi, seperti Sola Scriptura (Hanya Alkitab), Sola Fide (Hanya oleh
Iman), Solus Christus (Hanya melalui Kristus), Sola Gratia (Hanya
Anugerah) dan Soli Deo Gloria (Segala Kemuliaan Bagi Allah).
3. Munculnya denominasi Protestan yang beragam seperti Lutheran, Calvinis,
dan Anglikan.
Aland, Kurt. A History of Christianity 2 vols. Translated James L. Schaff. Philadelphia:
Fortress, 2008.
Asal-Usul Teologi dalam Lintas Zaman
Masa Modern (Abad ke-17 hingga Abad ke-19):
1. Periode ini dicirikan oleh perubahan sosial, ilmiah, dan
pemikiran filosofis yang mempengaruhi teologi.
2. Munculnya teologi liberal yang menekankan pada
rasionalitas dan penafsiran kritis terhadap teks suci.
3. Teologi pemulihan (restorasi) muncul dalam beberapa
gerakan gereja yang mencari untuk kembali ke akar-akar
iman Kristen yang lebih awal.
Aland, Kurt. A History of Christianity 2 vols. Translated James L. Schaff. Philadelphia:
Fortress, 2008.
Asal-Usul Teologi dalam Lintas Zaman
Masa Kontemporer (Abad ke-20 hingga masa kini):
1. Periode ini ditandai oleh keragaman teologi Kristen dengan
munculnya berbagai aliran dan perspektif teologis.
2. Dialog antaragama dan ekumenisme menjadi penting dalam
upaya memahami dan memperkuat hubungan di antara
denominasi dan agama-agama lain.
3. Munculnya teologi kontekstual yang menempatkan ajaran-
ajaran Kristen dalam konteks budaya, ras, dan konteks sosial
tertentu.
Aland, Kurt. A History of Christianity 2 vols. Translated James L. Schaff. Philadelphia: Fortress,
2008.
Asal-Usul Teologi dalam Lintas Zaman
Perkembangan teologi Kristen terus berlanjut seiring
perubahan zaman dan dinamika masyarakat. Berbagai
aliran teologi mencerminkan keragaman keyakinan dan
interpretasi yang melekat dalam iman Kristen. Meskipun
ada perbedaan, teologi Kristen berfungsi untuk
memperkaya pemahaman umat Kristen tentang Tuhan,
Alkitab, dosa, penyelamatan, dan bagaimana hidup sebagai
penganut iman Kristen dalam dunia yang terus berubah.
Aliran Cabang Disiplin Teologi
Menurut McGrath, Konstruksi Teologi Kristen
memiliki banyak cabang atau bidang yang
mempelajari berbagai aspek keyakinan, doktrin, dan
praktik dalam iman Kristen. Berikut adalah beberapa
cabang utama dalam Kajian Teologi Kristen:
(McGrath, Alister E. "The Nature of Theology: A
Reconsideration." Theology Today 50, no. 4
(1994): 437-452.)
Aliran Cabang Disiplin Teologi
1. Teologi Sistematika:
Teologi Sistematika merupakan cabang disiplin yang berusaha mengorganisir,
mengkategorikan, dan merumuskan doktrin-doktrin utama dalam suatu sistem yang koheren.
Ini mencakup topik seperti Tritunggal, Kristologi (pemahaman tentang Yesus Kristus),
Pneumatologi (pemahaman tentang Roh Kudus), soteriologi (Doktrin Keselamatan),
Eskatologi (pemahaman tentang akhir zaman), dll.
2. Teologi Biblika:
Teologi Biblika merupakan pengkajian teks-teks Kitab & Surat pada Alkitab, untuk
memahami pesan, konteks, dan aplikasi. Ini mencakup analisis historis, linguistik, dan
teologis dari seluruh 66 Kitab.
3. Teologi Historis:
Teologi historis mempelajari perkembangan doktrin dan keyakinan dalam sejarah gereja
Kristen. Ini melibatkan penelitian tentang pemikiran para teolog dan ajaran-ajaran yang
muncul dari awal gereja hingga masa kini.
Grudem, Wayne. Systematic Theology. Grand Rapids: Zondervan, 1994.
Aliran Cabang Disiplin Teologi
4. Etika Kristen:
Cabang ini membahas masalah-masalah etika dan moral dari perspektif Kristen.
Ini melibatkan penerapan prinsip-prinsip iman Kristen dalam situasi-situasi
kehidupan sehari-hari dan pertimbangan moral.
5. Teologi Pastoral:
Teologi pastoral berkaitan dengan penerapan teologi dalam pelayanan gereja
dan kesejahteraan rohaniah individu dan jemaat. Ini mencakup aspek-aspek
seperti khotbah, konseling, pengajaran, dan pelayanan pastoral lainnya.
6. Teologi Moral:
Mirip dengan etika Kristen, teologi moral membahas isu-isu moral dalam
kerangka teologis. Ini mencakup perdebatan tentang norma-norma moral dan
pandangan agama terhadap masalah-masalah seperti aborsi, eutanasia,
seksualitas, dan keadilan sosial.
Aliran Cabang Disiplin Teologi
7. Teologi Pembebasan:
Teologi pembebasan menekankan keadilan sosial, pemberdayaan kaum tertindas, dan
penentangan terhadap struktur-struktur kekuasaan yang merugikan. Ini sering
dihubungkan dengan konteks masyarakat yang menderita kemiskinan, ketidaksetaraan,
dan penindasan.
8. Teologi Ekologi:
Teologi ekologi mempertimbangkan hubungan antara iman Kristen dan tanggung
jawab manusia terhadap lingkungan alam. Ini mengajukan pertanyaan tentang
bagaimana keyakinan Kristen memengaruhi sikap terhadap alam dan tanggung jawab
lingkungan.
9. Ekumenisme dan Dialog Antaragama:
Ini melibatkan studi tentang hubungan antara berbagai denominasi Kristen dan dialog
antara agama-agama berbeda. Ini mencari pemahaman bersama dan kerjasama dalam
isu-isu iman dan kemanusiaan.
Metode & Pendekatan Teologi
Menurut Vieneman, terdapat berbagai metode dan
pendekatan Teologi yang digunakan untuk memahami,
menganalisis, dan merumuskan keyakinan, doktrin, dan
praktik dalam iman Kristen. Berikut adalah beberapa
metode dan pendekatan utama dalam teologi Kristen:
(Veeneman, Maria.M. "Introducing Theological
Method: A Survey of Contemporary Theologians
and Approaches”, Baker Publishing Group, 2017,
Hal 87.)
Metode & Pendekatan Teologi
1. Metode Ekspositoris:
Metode ini melibatkan analisis dan penafsiran teks-teks suci Kristen, terutama Alkitab.
Tujuannya adalah untuk memahami pesan teks dengan merujuk pada konteks historis,
budaya, dan literer. Metode ini memungkinkan teolog untuk menggali makna mendalam
dari teks dan menerapkannya dalam konteks keagamaan dan kehidupan sehari-hari.
2. Metode Historis-Kritis:
Metode ini fokus pada pemahaman konteks sejarah di balik teks-teks suci dan
perkembangan doktrin dalam sejarah gereja. Teolog yang menggunakan pendekatan ini
mempelajari kondisi sosial, politik, dan budaya saat teks-teks tersebut ditulis, untuk
memahami maksud asli dan implikasi teologisnya.
3. Metode Sistematika:
Pendekatan ini berfokus pada pengorganisasian dan penyusunan doktrin-doktrin Kristen ke
dalam suatu sistem yang koheren dan teratur. Teolog sistematis mencoba mengintegrasikan
semua aspek teologi ke dalam kerangka yang utuh dan komprehensif.
Jones, Serene & Leckland, Paul. Constructive Theology: A Contemporary Approach to Classic Themes: A
Project of The Workgroup On Constructive Christian Theology
Metode & Pendekatan Teologi
4. Pendekatan Teologi Kontekstual:
Metode ini menghubungkan teologi dengan konteks budaya, sosial, dan politik tertentu.
Teolog mengkaji bagaimana teologi dapat relevan dan bermanfaat dalam memecahkan
masalah dan tantangan spesifik dalam masyarakat atau lingkungan tertentu.
5. Pendekatan Filsafat dan Akademis:
Beberapa teolog mengadopsi pendekatan filosofis untuk merumuskan dan memahami
konsep-konsep teologis. Mereka mungkin menggunakan kerangka kerja filsafat untuk
membahas konsep seperti keberadaan Tuhan, sumber pengetahuan, dan masalah
keadilan.
6. Pendekatan Praktikal dan Pastoral:
Pendekatan ini berfokus pada penerapan teologi dalam kehidupan sehari-hari dan
pelayanan gereja. Teolog praktikal mencari cara-cara untuk membantu umat menerapkan
prinsip-prinsip iman dalam praktik sehari-hari dan mengatasi tantangan kehidupan.
Jones, Serene & Leckland, Paul. Constructive Theology: A Contemporary Approach to Classic Themes: A
Project of The Workgroup On Constructive Christian Theology
Metode & Pendekatan Teologi
Menurut Allen, setiap metode dan pendekatan ini
memberikan sudut pandang unik untuk memahami
teologi Kristen. Banyak teolog menggabungkan
beberapa pendekatan ini untuk memperkaya
pemahaman mereka tentang iman Kristen dan
relevansinya dalam dunia kontemporer. (Allen, Paul.
Theological Method: A Guide for the Perplexed
(Guides for the Perplexed), 2012, Hal 78.)

Anda mungkin juga menyukai