Anda di halaman 1dari 18

Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)

http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

PERBANDINGAN TEOLOGI KESELAMATAN ANTARA KATOLIK DAN


PROTESTAN SEBELUM DAN SESUDAH GERAKAN REFORMASI

Marde Christian Stenly Mawikere


PESAT Wilayah Papua
Jl. SD. Percobaan 39, Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua
Email: mardestenly@gmail.com

ABSTRACT: Marde Christian Stenly Mawikere, Salvation theological comparison between Catholic
and protestant before and after reform. This article is an overview of comparative theology Safety bet-
ween Catholics and Protestants Before and After Reform based review of the literature has been provided.
Departing from the historical context of the socio-religious Europe since the 5th century to 1517 which
shows the blend between philosophy and theology of the church led to deviate from the teachings of the
Bible. The situation Christianity and medieval zeitgeist called dark ages of the church which fueled the
Protestant reform movement. The Protestant reform movement seemed to be a renaissance of the church
to return to the Bible, especially the problem of salvation (soteriology), emphasizing the supremacy of
God's grace and Christ's Atonement.

Keyword: Theocentric, Reformed Theology, Soteriology

ABSTRAK: Marde Christian Stenly Mawikere, Perbandingan Teologi Keselamatan Antara Katolik
Dan Protestan Sebelum Dan Sesudah Gerakan Reformasi. Artikel ini merupakan tinjauan perbandingan
Teologi Keselamatan Antara Katolik dan Protestan Sebelum dan Sesudah Reformasi berdasarkan ulasan
literatur yang telah tersedia. Berangkat dari konteks historis socio religious di Eropa sejak abad 5 sampai
1517 yang menunjukkan paduan antara filsafat dengan teologi menyebabkan gereja menyimpang dari
ajaran Alkitab. Situasi kekristenan dan zeit geist abad pertengahan yang disebut abad kegelapan gereja
memicu lahirnya gerakan reformasi protestan. Gerakan reformasi protestan seakan menjadi renaissance
gereja untuk kembali kepada pemahaman Alkitab, terutama masalah keselamatan (soteriologi) yang
menekankan supremasi anugerah Allah dan Penebusan Kristus.

Kata Kunci: Theosentris, Teologi Reformasi, Soteriologi.

PENDAHULUAN jiwa meloncat keluar dari api penyucian. 1 Itulah


Sejak abad ke 5 sampai pada tahun 1517, be- yang menjadi Injil versi Roma Katolik pada masa itu
nua Eropa adalah sebuah benua Roma Katolik yang dan secara luas merupakan kondisi kekristenan pada
dipimpin oleh para Paus. Pada tahun 1517 Paus Leo masa itu yang mana Paus yang memiliki dan menen-
X membutuhkan biaya yang sangat besar untuk me- tukan keselamatan manusia dan dalam upaya untuk
nyelesaikan pembangunan gedung Gereja Santo memperoleh keselamatan itu manusia harus beramal
Petrus yang megah di Roma, maka dikeluarkannya atau berbuat baik sehingga tidak mengandalkan ka-
pengajaran mengenai surat penghapusan siksa atau sih karunia Allah. Ajaran semacam ini merupakan
indulgen yang dapat dibayar oleh setiap orang ber- warisan dari ajaran Pelagius, seorang teolog Inggris
dosa yang membutuhkan keselamatan. Bahkan Paus yang meninggal tahun 419 yang mengajarkan bahwa
Sixtus IV, mengajarkan bahwa manfaat dari indul- perbuatan manusialah yang menentukan keselama-
gen tersebut dapat dikenakan kepada orang-orang tannya. 2 Adapun dalam gereja Roma Katolik sebe-
Kristen yang berada di api penyucian (purtagorium) lum terjadinya gerakan reformasi telah dipengaruhi
yang dapat membawa mereka kepada kehidupan
kekal. Di negara Jerman ada seorang uskup wilayah 1
Sinclair Ferguson, Anugerah Pertobatan (Ban-
bernama Johannes Tetzel yang mengajarkan bahwa dung: Penerbit Mitra Pustaka, 2007), 12.
2
Jan Sihar Aritonang, Garis Besar Sejarah Re-
pada saat uang koin berdenting di dalam peti, maka
formasi (Bandung: Jurnal Info Media, 2007), 6.

Marde Christian Stenly Mawikere, Perbandingan Teologi Keselamatan.... 1


Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)
http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

oleh ajaran Pelagius maupun semi Pelagius berkait- Prancis dan diteruskan di Swiss. Gerakan reformasi
an dengan ajaran mengenai keselamatan manusia. gereja adalah sebuah gerakan besar dalam kekristen-
Selama periode Skolastik pada abad pertengahan an yang bukan saja menjadi awal kehadiran gereja-
memang perhatian yang lebih besar telah diberikan gereja Protestan yang terpaksa memisahkan diri dari
kepada teologi Augustinus, namun pelagianisme gereja Katolik namun menjadi titik balik upaya para
maupun semi pelagianisme telah mendapat tempat Reformator untuk mengembalikan doktrin-doktrin
dalam gereja Roma Katolik secara menyeluruh. utama kekristenan untuk kembali kepada Alkitab, 6
Erasmus, seorang tokoh gereja yang pada masa akhir terutama doktrin mengenai keselamatan (soteriologi)
hidupnya memiliki pandangan yang sama dengan yang sangat penting dalam kekristenan.
Pelagius, yakni bahwa manusia dapat mencapai ke- Makalah ini membahas mengenai perban-
selamatan dengan upaya-upaya mereka sendiri, tan- dingan teologi keselamatan antara Katolik dan Pro-
pa anugerah Allah.3 testan sebelum dan sesudah gerakan reformasi
Dalam situasi pengajaran mengenai teologi dengan menyoroti mengenai aspek-aspek (doktrin)
keselamatan yang telah menyimpang dari Alkitab yang berkaitan dengan teologi keselamatan (sote-
itulah yang kemudian menjadi salah satu alasan riologi). Tidak semua aspek-aspek keselamatan da-
bangkitnya reformasi gereja yang dipelopori oleh lam soteriologi akan dibahas, namun hanya akan
Martin Luther (1483-1546) dengan menempelkan 95 membahas mengenai perbandingan yang mencolok
tesis pada pintu gedung gereja di Universitas antara pengajaran Katolik dan Protestan. Makalah
Wittenberg, Jerman pada tanggal 31 Oktober 15174. ini dibangun berdasarkan studi literatur yang mem-
Oleh pemahaman Luther akan Alkitab, ia meyakini bahas mengenai soteriologi, khususnya yang mem-
bahwa Injil tidak meminta sebuah tindakan mengaku perbandingkan antara pemahaman Katolik dan Pro-
dosa kepada rohaniwan, melainkan sebuah peru- testan.
bahan pemikiran mendasar yang akan memimpin
kepada transformasi hidup secara mendalam. Menu- METODE
rut Luther, pertobatan adalah karakteristik seluruh Jenis penelitian yang digunakan dalam ma-
kehidupan, bukan sebuah tindakan sesaat. Kesela- kalah ini adalah penelitian kualitatif. Sumber data
matan adalah anugerah yang diterima hanya didalam dalam penelitian ini adalah buku-buku yang mem-
Kristus (sola Christo), hanya melalui anugerah (sola bahas teologi, sejarah pemikiran kristiani dan seja-
gracia), hanya di dalam iman (sola fide). Namun itu- rah reformasi. Data yang diperoleh dari buku-buku
lah keselamatan, dan keselamatan berarti orang per- tersebut dianalisis agar dapat membahas perbanding-
caya benar-benar diselamatkan. Jika tidak, berarti ti- an dari perbandingan teologi keselamatan antara Ka-
dak dapat mengenal Kristus sebagai Sang Juruse- tolik dan Protestan sebelum dan sesudah gerakan re-
lamat 5 . Sejak saat itu, maka dimulailah reformasi formasi.
gereja yang dicetuskan oleh Martin Luther di Jerman
dan kemudian diteruskan oleh Ulrich Zwingli (1484- PERBANDINGAN SOTERIOLOGI
1531) dan Heinrich Bullinger (1504-1575) di Swiss
serta Johannes Calvin (1509-1564) yang mulai di Anugerah
Perbedaan yang sangat mendasar antara
3
Bernhard Lohse, Pengantar Sejarah Dogma teologi Roma Katolik dan teologi Protestan menge-
Kristen (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2011), 167.
4
Tony Lane, Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran nai keselamatan adalah aspek anugerah atau kasih
Kristiani (Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2012), 132-
6
133. Alister E. McGrath, Sejarah Pemikiran Refor-
5
Ferguson, Anugerah Pertobatan, 13-14. masi (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012), 174-201.

2 Evangelikal, Volume 1, Nomor 1, Januari 2017


Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)
http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

karunia. Seperti yang telah diungkapkan di atas, Dengan demikian berkaitan dengan aspek
teologi keselamatan Roma Katolik berasal dari pe- anugerah, teologi Roma Katolik mengikuti pendapat
lagianisme yang menekankan perbuatan baik ma- Pelagianisme yang mengajarkan bahwa manusia da-
nusia yang menentukan keselamatannya, bukan ber- pat memperoleh keselamatan berdasarkan kekuatan
dasarkan anugerah Allah. Menurut pengajaran Roma sendiri atau “sinergistis” yaitu usaha bersama di an-
Katolik, perbuatan baik terdiri dari tiga cara yang tara kehendak bebas manusia dan rahmat Allah. Me-
berbeda. Pertama, perbuatan baik yang terhormat, nurut Pelagius anugerah merupakan kemampuan diri
perbuatan tersebut begitu terhormat sehingga harus manusia yang dimungkinkan melalui kemampuan
diberi upah. Kedua, perbuatan baik yang serasi atau manusia sendiri untuk tidak berdosa dan dalam ban-
pantas, meskipun ini bukan perbuatan baik yang tuan yang diberikan Allah kepada manusia dari hu-
terhormat, perbuatan baik yang serasi atau pantas kum dan perintah-Nya dalam pengampunan dosa
tersebut akan mendapatkan penghargaan dari Allah. yang dilakukan sebelum seseorang datang kepada
Perbuatan baik yang serasi ini dicapai oleh manusia Tuhan. Pada akhirnya manusia bisa saja tidak berdo-
dengan melakukan sakramen pertobatan. Ketiga, sa dan melakukan hukum Allah dengan mudah kalau
perbuatan baik yang luar biasa, yaitu perbuatan baik manusia itu mau. Bagi Pelagianisme, anugerah tidak
yang melampaui apa yang dituntu. Perbuatan baik diperlukan untuk masuk ke surga atau untuk menca-
ini merupakan hal yang dicapai oleh orang-orang pai sebuah kehidupan tanpa dosa, melainkan anuge-
kudus. Perbuatan baik ini ditabung ke dalam tabung- rah memudahkan pencapaian kebenaran namun ke-
an perbuatan baik yang mana gereja dapat mengam- benaran dapat dicapai tanpa anugerah. 9 Sedangkan
bilnya bagi orang-orang yang kekurangan perbuatan teologi Reformasi Protestan mengikuti pendapat
baik untuk dapat melewati api penyucian (purtagori) Augustinus (354-430) yang mengajarkan bahwa
menuju surga.7 anugerah tidak tergantung pada syarat tertentu, me-
Gerakan Reformasi Protestan menyangkal lainkan harus dianggap sebagai pemberian belaka
teologi Roma Katolik yang menekankan pada usaha dari Allah. Para reformator maupun Augustinus me-
manusia untuk memperoleh anugerah atau penghar- nekankan anugerah sebagai kebaikan kehendak
gaan Allah secara transaksional tersebut. Teologi Allah yang ditunjukkan kepada orang berdosa, yang
Protestan menyangkal dan memprotes ketiga penga- memberikannya dengan cara yang menyingkirkan
jaran mengenai perbuatan baik dari Roma Katolik semua jasa dari pihak orang berdosa. 10 Bahkan
serta menegaskan bahwa perbuatan baik yang kita mengikuti pendapat Augustinus pula, para reforma-
miliki adalah perbuatan baik dari Kristus. Karya tor memahami anugerah mempengaruhi seseorang
Kristus datang kepada kita melalui anugerah atau sebelum ia sendiri berkehendak, mendorong kehen-
kasih karunia berdasarkan iman. Anugerah merupa- daknya. Ia mengikuti akta berkehendak, kalau tidak
kan belas kasihan Allah yang diberikan bukan berda- demikian maka seseorang akan frustrasi. 11 Ajaran
sarkan perbuatan baik manusia melainkan merupa- anugerah ini bersifat “monergistis”, yaitu keselama-
kan tindakan atau inisiatif Allah terhadap kita manu- tan manusia hanya diperoleh melalui anugerah saja.
sia yang berdosa. Anugerah berdasarkan kemurahan Anugerah merupakan kekuatan yang mengubahkan
pertolongan Roh Kudus yang tidak bergantung pada yang mana mereka yang dipilih ditarik ke luar dari
keberadaan manusia namun semata-mata hanya ber-
sandar pada kemurahan Allah8. 9
R.C. Sproul, Hanya Melalui Iman (Bandung:
Penerbit Mitra Pustaka, 2004), 185-186.
7 10
R.C. Sproul, Kebenaran-Kebenaran Dasar Louis Berkhof, Teologi Sistematika, Jilid 4
Iman Kristen (Malang: Literatur SAAT, 2005), 263. (Surabaya: Momentum, 2001), 35-36.
8 11
Ibid, 264. Lohse, Pengantar Sejarah, 146.

Marde Christian Stenly Mawikere, Perbandingan Teologi Keselamatan.... 3


Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)
http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

orang-orang yang terkutuk dan menerima keselama- akan keputusan tanggapan dan partisipasi yang di-
tan.12 berikan oleh manusia dalam keselamatan. Sedang-
kan teologi reformasi menekankan bahwa keputusan
Predestinasi keselamatan manusia yang terletak pada Allah saja.
Ajaran mengenai predestinasi erat kaitannya Pemilihan Allah adalah berdasarkan kedaulatan-
dengan ajaran mengenai anugerah. Teologi Roma Nya. Dia memiliki hak untuk bermurah hati kepada
Katolik pada abad pertengahan lebih cenderung ke- siapa Ia berkenan untuk bermurah hati tanpa per-
pada pelagianisme yang menekankan tentang anuge- timbangan akan partisipasi manusia.15
rah dan keselamatan yang dari Allah diimbangi de-
ngan jasa dan kehendak bebas manusia. Ajaran Penebusan
Pelagius sangat menekankan kemampuan dan ke- Berkaitan dengan doktrin penebusan, sebe-
hendak bebas manusia untuk berbuat baik maupun narnya teologi Roma Katolik mengakui karya pene-
untuk menerima atau menolak anugerah dan kese- busan yang dilakukan oleh Yesus Kristus di kayu sa-
lamatan dari Allah. 13 Sedangkan teologi reformasi lib sebagai karya untuk membayar dengan harga tu-
menegaskan bahwa semua usaha manusia untuk me- nai karena manusia telah berdosa. Hal ini karena ge-
nyelamatkan diri adalah sia-sia, karena dasar dari reja Roma Katolik dipengaruhi oleh teori-teori ten-
keselamatan manusia adalah predestinasi. Gerakan tang penebusan yang diajarkan oleh para Bapa Ge-
reformasi mengikuti pengajaran Augustinus menge- reja maupun teologi abad pertengahan. Origen (185-
nai predestinasi sebagai anugerah Allah yang memi- 254) mengajarkan mengenai penebusan sebagai
lih sejumlah orang (tidak semuanya) untuk disela- pembayaran kepada setan. Dengan kejatuhan manu-
matkan. Predestinasi merupakan kasih karunia yang sia dalam dosa maka setan telah menawan manusia
bekerja dengan mendahului setiap kemanuan berbuat sehingga biaya penebusan harus dibayar kepada se-
baik dari pihak manusia. Martin Luther mendukung tan dan bukan kepada Allah. Pandangan Origen ini
pengajaran Augustinus tersebut, sedangkan Johanes juga dipegang oleh Augustinus. Irenaeus (130-200)
Calvin melanjutkan bahkan mensistematiskan dok- mengajarkan tentang teori rekapitulasi, yaitu Yesus
trin predestinasi. Menurut Calvin, predestinasi berar- Kristus telah melalui fase kehidupan dan pengala-
ti bahwa jumlah dan jati diri dari orang-orang yang man manusia/Adam, termasuk pengalaman berdosa
terpilih yakni mereka yang diselamatkan, sudah dite- sekalipun Kristus tidak berdosa. Adam telah gagal,
tapkan oleh Allah yang berdaulat itu sebelum dunia namun Kristus adalah Adam yang terakhir. Anselm
diciptakan oleh Allah. Predestinasi merupakan kepu- (1033-1109) dengan teori komersialnya mengajar-
tusan Allah yang kekal, yang dengannya Ia menetap- kan bahwa melalui dosa, kemuliaan yang seharusnya
kan untuk diri-Nya sendiri, apa yang menurut kehen- diberikan kepada Allah telah dirampas. Karena itu
dak-Nya akan terjadi atas setiap orang14. mengharuskan adanya resolusi yang dapat dicapai
Dengan demikian perbedaan yang terbesar baik melalui Penghukuman orang berdosa maupun
antara teologi Roma Katolik dan Reformasi Protes- melalui pemuasan. Allah telah memilih dan memu-
tan mengenai predestinasi adalah teologi Roma Ka- tuskan untuk menyelesaikan persoalan ini melalui
tolik mengikuti pandangan Pelagius bahwa pemi- pemuasan dengan pemberian Putra-Nya Yesus
lihan Allah didasarkan pada pra pengetahuan Allah Kristus. Melalui kematian Tuhan Yesus Kristus, ma-
ka Ia membawa kemuliaan kepada Allah, dan mene-
12
Dieter Becker, Pedoman Dogmatika (Jakarta: rima suatu upah, kemudian Dia meneruskannya pada
PT BPK Gunung Mulia, 2012), 140.
13
Aritonang, Garis Besar Sejarah, 99.
14 15
Ibid, 100. Sproul, Kebenaran-Kebenaran, 216-217.

4 Evangelikal, Volume 1, Nomor 1, Januari 2017


Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)
http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

orang berdosa. Hal inilah yang disebut sebagai diperoleh oleh orang Kristen setia berdasarkan per-
anugerah, yaitu pengampunan bagi orang berdosa syaratan-persyaratan yang ditentukan oleh Gereja
dan kehidupan kekal bagi mereka yang hidup me- Roma Katolik, yang sebagai pelayan penebusan
nurut Injil. Pandangan Anselm ini menekankan anu- membagikan dan menerapkan dengan otoritas per-
gerah Allah dan penderitaan Kristus dengan menge- bendaharaan dan pemuasan Kristus dan orang-orang
sampingkan keadilan dan kekudusan Allah sebagai kudus. Indulgensia tersebut bersifat sebagian atau
atribut-Nya.16 Penekanan pandangan Anselm dengan keseluruhan dengan melihat apakah itu mengangkat
teori komersial mengenai Kristus yang mati sebagai sebagian atau seluruh hukuman sementara yang di-
akibat dari dosa kemudian diambil oleh gereja Roma sebabkan oleh dosa. Lebih dari pada itu, indulgensia
Katolik dalam konsep penebusan dosa, yaitu konsep dapat diterapkan bagi orang yang hidup maupun
“pelunasan yang diberikan sesuai dengan banyaknya orang yang telah mati. 19 Menurut pengajaran kese-
pelanggaran”17. lamatan gereja Roma Katolik, dosa memiliki konse-
Pandangan berikutnya adalah teori pengaruh kuensi ganda, yakni hukuman kekal dan hukuman
moral dari Abelard (1079-1142) yang mengajarkan sementara. Pengampunan dosa melibatkan pengha-
bahwa kematian Kristus tidak dibutuhkan sebagai pusan hukuman kekal, namun hukuman sementara
penebusan untuk dosa, melainkan sebagai demon- tetap ada. Setiap dosa, setiap kesalahan kecil, meng-
strasi kasih Allah terhadap umat manusia sedemi- akibatkan sebuah noda tidak sehat pada makhluk
kian rupa sehingga hati orang berdosa menjadi ter- ciptaan yang harus dimurnikan baik di bumi, mau-
gerak dan memimpin kepada pertobatan. 18 Dengan pun setelah kematian di sebuah tempat yang disebut
demikian, sekalipun teologi penebusan dalam Roma “api penyucian” (purtagori). Perbuatan baik atau ke-
Katolik sangat dipengaruhi oleh pendapat-pendapat murahan hati manusia merelasikan orang yang setia
yang berbeda dari para teolog patriastik maupun di surga dengan orang-orang yang membersihkan
abad pertengahan, namun mereka tetap mengakui dosa mereka pada api penyucian. Menurut penga-
realitas adanya karya Tuhan Yesus Kristus di salib jaran Roma Katolik, kebaikan-kebaikan rohani dari
sebagai karya penebusan. Akan tetapi doktrin ten- persekutuan orang-orang suci tersebut adalah per-
tang penebusan Tuhan Yesus Kristus ini menjadi se- bendaharaan jasa gereja yang memiliki nilai tak ter-
makin luas dengan adanya penambahan yang dilaku- batas yang berdasarkan jasa-jasa penebusan Yesus
kan oleh Roma Katolik berkaitan dengan adanya sa- Kristus. Namun nilai tak terbatas dari jasa Kristus
kramen pengakuan dosa dan surat penghapusan dosa tersebut dilampaui oleh jasa Maria sebagai bunda
(indulgensia) yang mencampuradukan antara peng- Allah dan jasa orang-orang kudus (Santo dan Santa).
ampunan dosa yang diperoleh karena jasa Kristus Adapun perbendaharaan jasa gereja me-
serta jasa khusus dari Maria dan orang-orang kudus, nurut ajaran keselamatan Roma Katolik tersebut me-
bahkan jasa seseorang yang menginginkan kesela- liputi doa-doa dan perbuatan-perbuatan baik dari Pe-
matan. Menurut gereja Roma Katolik indulgensia rawan Maria yang diberkati. Doa-doa dan perbuatan-
adalah remis atau penghapusan hukuman di hadapan perbuatan baik tersebut sungguh-sungguh melimpah
Allah atas hukuman sementara yang disebabkan oleh dan tidak terukur bahkan bernilai murni di hadapan
dosa-dosa yang telah diampuni. Indulgensia tersebut Allah. Dalam perbendaharaan tersebut mencakup
16
pula doa-doa dan perbuatan-perbuatan baik orang-
Jonar Situmorang, Soteriologi: Doktrin Kesela-
orang kudus, semua orang yang telah mengiringi je-
matan (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2015), 192-193.
17
Paul Enns, The Moody Handbook of Theology, jak kaki Tuhan Yesus Kristus yang oleh karena anu-
Jilid 1 (Malang: Literatur SAAT, 2014), 362.
18
Charles Ryrie, Teologi Dasar 2 (Yogyakarta:
19
Andi, 2006), 59-61. Sproul, Hanya Melalui Iman, 195-196.

Marde Christian Stenly Mawikere, Perbandingan Teologi Keselamatan.... 5


Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)
http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

gerah-Nya telah mengubah hidup mereka menjadi diri namun untuk kita. Penderitaan-Nya di kayu salib
kudus sehingga dapat melaksanakan misi yang telah adalah mewakili dan menggantikan kita. Dia adalah
Bapa percayakan kepada mereka. Melalui cara demi- pengganti kita, orang-orang berdosa. Dia mengambil
kian maka mereka dapat mencapai keselamatan me- tempat kita dengan menggenapi peran-Nya sebagai
reka sendiri dan pada waktu yang sama bekerja sama Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.
untuk menyelamatkan orang-orang lain sebagai sau- Dengan demikian tidak memerlukan jasa manusia,
dara-saudara mereka dalam persekutuan tubuh roha- sekalipun Maria atau para Santo/Santa sebagaimana
ni. Dengan demikian doktrin penebusan bagi gereja yang diajarkan dalam teologi keselamatan versi ge-
Roma Katolik berdasarkan jasa Kristus, jasa Maria, reja Roma Katolik.
jasa orang-orang kudus serta perbuatan baik manusia
yang bersifat penebusan plus yang transaksional. Kelahiran Kembali (Regenerasi)
Teologi Reformasi melawan semua ajaran Berkaitan dengan dokrin kelahiran kembali
Katolik yang menambahkan ha-hal yang cukup su- dalam Teologi Roma Katolik terdapat kekacauan pe-
dah dilakukan oleh Kristus untuk penebusan manu- mahaman dengan doktrin pembenaran. Konsep ter-
sia. Para reformator mengajarkan bahwa jasa karya sebut bersumber dari ajaran Pelagius mengenai ke-
penebusan Kristus sepenuhnya cukup dalam penger- lahiran kembali yang mengajarkan bukan sebagai la-
tian bahwa penebusan Kristus menghapus dosa hirnya ciptaan baru, melainkan sebagai pengampun-
orang percaya secara total, memuaskan tuntutan kea- an dosa dalam baptisan, iluminasi/pencerahan piki-
dilan Allah yang bersifat menghukum manusia ber- ran oleh kebenaran dan stimulasi/dorongan dari ke-
dosa. Nilai pengorbanan Kristus telah memuaskan hendak oleh janji-janji Allah. Gereja Roma Katolik
semua penghakiman Allah terkait dengan realitas mengajarkan kelahiran kembali terjadi pada saat
manusia yang berdosa dan penuh cacat cela di ha- baptisan. Menurut pengajaran ini, efek dari baptisan
dapan-Nya. Adapun ketaatan Yesus Kristus yang adalah penghapusan dosa asal dan aktual dan hu-
sempurna ini menggenapi semua kebenaran, meng- kuman yang disebabkan olehnya dan kelahiran kem-
hasilkan semua jasa yang diperlukan untuk menye- bali di dalam Kristus atau diadopsi sebagai anak. 21
lamatkan manusia berdosa yang percaya pada Pengaruh Skolastik mempengaruhi gereja
Kristus. Tidak ada yang bisa ditambahkan kepada Roma Katolik sehingga menganggap bahwa kela-
penebusan Yesus Kristus atau pada kebenaran-Nya hiran kembali merupakan tindakan kerja sama antara
untuk menambah nilai dan jasanya20. Allah dan manusia. Dengan kata lain konsep kelahir-
Pada umumnya berkaitan dengan ajaran pe- an kembali dalam teologi gereja Roma Katolik ber-
nebusan, para reformator mengikuti pemahaman or- sifat sinergisme antara Allah dengan manusia yang
todoksi yang mengaitkan antara penebusan dengan hakikatnya adalah sama dengan pertobatan atau
substitusi (penggantian) dan pemuasan. Pada waktu pengampunan dosa.
Tuhan Yesus menanggung murka Allah, Ia memuas- Akan tetapi dalam teologi Reformed, kela-
kan tuntutan keadilan Allah yang kudus. Dia mene- hiran kembali bukanlah sinergi antara Allah dengan
rima murka Allah yang seharusnya diterima oleh manusia melainkan tindakan Allah yang mana orang
manusia yang telah berdosa, dengan demikian manu- berdosa dicurahkan kehidupan rohani yang baru,
sia berdosa yang mempercayai Tuhan Yesus Kristus yang olehnya prinsip-prinsip hidup yang baru terse-
dapat terluput dari murka Allah yang akan datang. but dinyatakan dalam tindakan. Kelahiran kembali
Tuhan Yesus Kristus tidak mati untuk diri-Nya sen-
21
Anthony A. Hoekema, Diselamatkan Oleh Anu-
20
Ibid, 197. gerah (Surabaya: Momentum, 2013), 141.

6 Evangelikal, Volume 1, Nomor 1, Januari 2017


Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)
http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

merupakan pekerjaan Roh Kudus atas manusia yang keberadaannya yang mati secara rohani, Allah mem-
secara rohani telah mati karena realitas dosa. Roh beri kehidupan secara rohani, membebaskan dari ke-
Kudus menciptakan kembali hati manusia, mem- gelapan, keterikatan dan kematian secara rohani.
bangkitkannya dari kematian secara rohani dan Melalui kelahiran kembali, Allah memungkinkan/
memberikan kehidupan secara rohani. Manusia yang mengkondisikan manusia untuk percaya kepada-
mengalami kelahiran kembali adalah ciptaan yang Nya.23
baru. Pada awalnya manusia tersebut tidak memiliki
posisi, kecenderungan maupun kerinduan untuk hal- Pertobatan
hal yang berasal dari Allah, namun setelah kelahiran Pengajaran teologi Roma Katolik mengenai
kembali tersebut sekarang manusia itu berpaling dan pertobatan terkait erat dengan rumusan atau konsep
memiliki kecenderungan dan kerinduan kepada mereka mengenai adanya sakramen pengakuan dosa,
Allah. Di dalam kelahiran kembali tersebut hidup yakni pengakuan dosa secara keseluruhan. Unsur-
baru itu dimanifestasikan. Kelahiran kembali adalah unsur yang sangat penting dalam sakramen penga-
penanaman kehidupan yang baru di dalam jiwa, ter- kuan dosa menurut gereja Roma Katolik adalah
lepas dari manifestasi pertama dari kehidupan ini. 22 penyesalan (contrition), pengakuan (confession), pe-
Dengan demikian kelahiran kembali bukanlah hasil lunasan (satisfaction) dan pengampunan dosa (abso-
kerja sama antara Allah dengan manusia, melainkan lution). Dari keempat unsur tersebut hanya penye-
karya Allah semata yang kemudian menghasilkan salan (contrition) yang memiliki kaitan langsung de-
pertobatan dan membawa kepada kehidupan yang ngan pengakuan dosa dan malah dari keempat unsur
taat dan kudus. ini, gereja Roma Katolik menyingkirkan semua pen-
Dalam teologi Reformed juga menegaskan deritaan karena dosa asal, dan hanya menekankan
bahwa kelahiran kembali bukanlah merupakan buah pada pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan de-
atau akibat dari iman, melainkan kelahiran kembali ngan sengaja oleh manusia/dosa aktual. Oleh karena
mendahului iman. Kelahiran kembali merupakan hanya sedikit saja orang yang mengalami penyesalan
kondisi yang dibutuhkan oleh seseorang untuk beri- (contrition) yang nyata, maka seseorang hanya akan
man. Manusia juga tidak berpaling kepada kelahiran puas dengan pengurangan dosa (attrition). Hal ini
kembali atau bekerja sama sebagai rekan kerja dari merupakan pengakuan mental bahwa dosa harus di-
Roh Kudus untuk menghasilkan kelahiran kembali. hukum, namun tidak mencakup kepercayaan kepada
Manusia tidaklah memutuskan dan memilih untuk Tuhan serta tidak bertujuan untuk menghindarkan
dilahirkan kembali. Allah saja yang memutuskan un- diri dari perbuatan dosa melainkan hanya merupakan
tuk melahirkan kembali manusia sebelum seseorang suatu bentuk ketakutan terhadap neraka sebagai hu-
akan pernah memilih untuk menerima Dia. Adapun kuman. Karena itu, pengakuan dosa dalam gereja
setelah manusia mengalami kelahiran kembali seba- Roma Katolik merupakan pengakuan kepada pastur
gai karya tunggal dari Allah dalam kedaulatan dan yang bertindak bukan secara deklaratif/pernyataan
anugerah-Nya, maka manusia baru bisa memilih, melainkan yudikatif/pembuat hukum. Implikasi
bertindak, bekerja sama dan percaya kepada Tuhan praktis dari model pengakuan dosa yang menjadi
Yesus Kristus. Allah tidak beriman untuk manusia. sakramen penting dalam gereja Roma Katolik adalah
Manusia dibenarkan berdasarkan iman manusia itu kepuasan akan muncul pada diri manusia berdosa
sendiri. Apa yang dilakukan oleh Allah melalui ke- yang menyesal dan mengaku dosa terhadap pastur
lahiran kembali adalah membangkitkan manusia dari tersebut, yaitu setelah orang tersebut mengalami se-

22 23
Berkhof, Teologi Sistematika, 122. Sproul, Kebenaran-Kebenaran, 228-229.

Marde Christian Stenly Mawikere, Perbandingan Teologi Keselamatan.... 7


Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)
http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

suatu yang menyakitkan atau melakukan satu peker- rintahkan untuk bertobat pada saat Roh Kudus me-
jaan yang sulit dan tidak disukai orang (asketisme). nyadarkan akan dosanya. Pertobatan yang dilakukan
Adapun pusat dari jalan pikiran demikian adalah hanya sekedar karena ketakutan akan penghukuman
bahwa perbuatan yang ditunjukkan kepada banyak maupun kehilangan upah adalah pertobatan yang
orang tersebut akan menghasilkan suatu pemuasan palsu. Pertobatan yang terjadi karena kesadaran akan
atas akibat-akibat dari dosa.24 dosa yang merupakan pemberontakan terhadap
Sebagaimana yang telah diungkapkan di atas Allah sehingga menimbulkan penyesalan adalah per-
dalam teologi reformasi (khususnya Reformed), per- tobatan yang sejati.
tobatan (konversi) merupakan hasil atau akibat dari
peristiwa kelahiran kembali (regenerasi). Karena itu Iman
dalam pemahaman gerakan reformasi, pertobatan Sejak gereja mula-mula, konsep iman telah
adalah tindakan Allah yang mana Ia menyebabkan terdapat dalam pemikiran para pemimpin Kristen se-
orang berdosa yang telah mengalami kelahiran kem- bagai satu-satunya syarat utama untuk manusia
bali, dalam hidupnya yang disadari, berbalik kepada- memperoleh keselamatan. Serangkaian dengan itu,
Nya dalam penyesalan akan dosa dan iman. Perto- pengakuan dosa juga menjadi sesuatu yang penting.
batan adalah tindakan yang disadari yang merupakan Sekalipun terdapat refleksi berkaitan dengan sifat
hasil perbuatan orang berdosa yang mana ia, melalui iman, namun pada saat itu sedikit sekali pemahaman
anugerah Tuhan, berbalik kepada Tuhan dalam kela- mengenai hubungan antara iman dan bagian-bagian
hiran kembali dan iman.25 lain dari konsep urutan-urutan dalam keselamatan
Secara umum, pertobatan dalam konsep (ordo salutis). Sebelum reformasi, belum terdapat
Roma Katolik adalah pengakuan dosa melalui peran- definisi yang menjelaskan mengenai iman. Memang
tara yakni rohaniwan (pastur) dan terkesan sekedar terdapat satu kecenderungan untuk menggunakan is-
perilaku psikologis manusia yang karena ketakutan tilah iman yang menunjukkan mengenai realitas pe-
akan adanya hukuman maupun realitas pergumulan nerimaan kebenaran bersumber dari kesaksian. Pe-
kehidupan. Sedangkan teologi reformasi justru me- mahaman lain mengenai iman mencakup juga pe-
negaskan pertobatan sebagai suatu tindakan sukacita nundukan diri sendiri terhadap kebenaran yang dite-
sebagaimana yang dinyatakan dalam Katekismus rima secara intelektual. Aliran Kristen Alexandria
Heildelberg bahwa pertobatan adalah sukacita sepe- yang dipengaruhi oleh dualisme filsafat Plato meng-
nuh hati di dalam Allah melalui Kristus dan kese- kontraskan antara iman (pistis) dan pengetahuan
nangan untuk melakukan seluruh perbuatan yang be- (gnosis), serta meyakini bahwa pistis merupakan
nar sebagaimana yang Ia ingin kita lakukan.26 pengetahuan yang tidak sempurna pada permulaan-
Dalam teologi reformasi juga menegaskan nya. Tertullianus mengajarkan realitas bahwa iman
bahwa pertobatan bukan merupakan sebab dari kela- menerima sesuatu berdasarkan otoritas dan bukan
hiran kembali melainkan pertobatan adalah hasil karena dinyatakan oleh pikiran manusia. Demikian
atau buah dari kelahiran kembali. Pertobatan yang pula Tertullianus yang memakai istilah iman dalam
sejati dimulai dari kelahiran kembali serta merupa- pemahaman yang obyektif sebagai sesuatu yang
kan sikap dan tindakan yang harus diulangi pada se- menunjukkan apa yang harus dipercayai (regula
panjang kehidupan setiap orang Kristen. Pada saat fidei). Sampai pada zaman Bapa Gereja terakhir
orang Kristen masih melakukan dosa, maka ia dipe- Augustinus, masih terdapat sedikit perhatian yang
ditunjukkan pada sifat dari iman, sekalipun iman
24
Berkhof, Teologi Sistematika, 164-165. memang selalui diakui sebagai sarana permulaan
25
Ibid, 157-158.
26
Hoekema, Diselamatkan, 169. yang sangat penting bagi manusia untuk mempero-

8 Evangelikal, Volume 1, Nomor 1, Januari 2017


Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)
http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

leh keselamatan. Augustinus membicarakan banyak Kaum Skolastik membuat perbedaan antara
hal terkait dengan iman, bahkan ia mengajarkan iman sebagai suatu pengetahuan intelektual semata
mengenai iman yang lebih dari satu pengertian. kepada kebenaran yang diajarkan oleh gereja (fides
Augustinus sering memahami iman sebagai penge- informis) dengan iman yang dinyatakan oleh kasih
tahuan intelektual kepada kebenaran. Namun pada (fides formata/charitate). Fides informis bukan iman
sisi yang lain menurut Augustinus, iman kepada Injil yang mendapatkan pengetahuan (informed faith), na-
atau iman yang membenarkan mencakup juga unsur mun merupakan iman yang belum terbentuk (unfor-
penundukan diri sendiri serta kasih. Menurutnya, med faith) yang belum memadai atau tidak mencu-
iman nyata disempurnakan dalam kasih yang kemu- kupi untuk manusia memperoleh pembenaran. Iman
dian menjadi prinsip bagi manusia yang beriman un- yang demikian, menurut kaum skolastik tidak men-
tuk berbuat baik. Sekalipun demikian, Augustinus cakup hubungan pribadi dengan Allah atau dengan
belum pernah merumuskan dengan tepat dan siste- Yesus Kristus sebab iman ini hanyalah sebagai per-
matis kaitan antara iman dengan pembenaran. Oleh setujuan intelektual terhadap kebenaran yang dinya-
karena Augustinus dalam pengajarannya tidak mem- takan serta bahkan masih tertahan di dalam dosa-do-
bedakan secara teliti antara pembenaran (justifica- sa yang mendatangkan maut. Bagi kaum Skolastik,
tion) dengan pengudusan (sanctification). Konsep fides formata sebagai satu-satunya iman yang mem-
inilah yang mempengaruhi pemahaman gereja Roma benarkan sebab mencakup adanya infusi anugerah.
Katolik mengenai iman. Hanya sebagai fides formata sajalah maka iman
Pengaruh lain adalah pengaruh dari kaum menjadi aktif untuk kebaikan dan menjadi yang per-
Skolastik yang merupakan nama yang diberikan tama dari kebaikan-kebaikan secara teologis yang
untuk teologi dan filsafat yang diajarkan pada gereja olehnya manusia ditempatkan dalam relasi yang se-
abad pertengahan di sekolah-sekolah di Eropa dari benarnya dengan Allah. Fides formata adalah iman
abad ke 11 sampai dengan abad ke 14. Kaum yang dibentuk oleh kasih. Apabila seseorang meneri-
Skolastik selalu memahami iman merupakan suatu ma kasih ini dan dengan demikian juga akan mene-
tindakan pikiran (intelektual). Sekalipun keberadaan rima iman yang sudah terbentuk tersebut melalui
iman disebabkan oleh kehendak, namun iman berada baptisan. Jadi sebenarnya yang membenarkan adalah
di dalam pikiran. Iman merupakan persetujuan atas sakramen dan bukan iman.28 Dengan demikian kaum
segala perkara yang telah Allah kemukakan untuk Skolastik akan menegaskan bahwa kasih (charity)
dipercayai. Adapun obyek iman lebih kepada ke- adalah yang membenarkan manusia serta melalui ka-
benaran-kebenaran tertentu seperti filsafat tertentu sih tersebut maka iman menjadi sempurna. Dengan
maupun tradisi gereja melampaui Pribadi Kristus demikian dalam iman manusia itu sendiri terdapat
yang harus dipahami secara intelektual. Dengan kon- satu dasar yang diletakkan yakni jasa manusia (teori
sep iman seperti itu, maka iman tidak lain adalah kontribusi). Menurut gereja Roma Katolik, manusia
sebagai persetujuan kepada kebenaran Allah sehing- dibenarkan bukan secara khusus oleh pemberian jasa
ga umat manusia akan bekerja sama dengan anuge- Kristus melainkan juga oleh anugerah yang terdapat
rah Allah. Jikalau manusia melakukan perbuatan di dalam diri manusia29.
baik, maka akan melayakkan mereka untuk meneri- Dalam perkembangan pemahaman konsep
ma pahala dan dengan demikian akan mempersiap- iman yang demikian, maka dalam gereja Roma
kan diri mereka untuk dibenarkan27. Katolik tidak memberi tempat kepada iman sebagai

28
Ibid, 184.
27 29
Hoekema, Diselamatkan, 183. Berkhof, Teologi Sistematika, 186-187.

Marde Christian Stenly Mawikere, Perbandingan Teologi Keselamatan.... 9


Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)
http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

jaminan kepastian keselamatan serta keyakinan bagi pengetahuan yang hanya akan menguburkan kebe-
setiap orang percaya akan jaminan tersebut. Karena naran bahkan menghancurkan kebenaran tersebut se-
menurut mereka setiap orang percaya yang awam cara total. Calvin juga menolak pembedaan gereja
(bukan rohaniwan) tidaklah mungkin memahami se- Roma Katolik antara fides informis dan fides
mua pengetahuan kebenaran yang diajarkan oleh ge- formata. Bagi Calvin, fides informis bukanlah iman
reja, maka dia tidak perlu mempercayai semua ke- yang sejati sebab dengan iman seperti ini maka se-
benaran tersebut dengan iman yang eksplisit, namun seorang yang tidak takut akan Allah dan tidak me-
dia dapat menerima sedikit, jika bukan sebagian miliki kesalehan dinyatakan mampu untuk memper-
besar dari kebenaran tersebut dengan suatu “iman cayai hal yang diperlukan untuk memperoleh kese-
yang implisit” (fides implicita) yakni cukup dengan lamatan. Menurut Calvin fides informis tidak lain
menyetujui hal-hal yang diajarkan oleh gereja. Iman hanya sebagai bayangan atau kiasan dari iman na-
bukanlah penghubung kepada Pribadi Kristus dan mun bukanlah iman yang nyata/valid. Menurut
karya keselamatan-Nya melainkan persetujuan akan Calvin iman yang sejati terdiri dari pengetahuan
ajaran-ajaran gereja. Oleh sebab itu, maka orang per- akan Allah, khususnya mengenai kasih setia Tuhan.
caya tidak pernah dapat memperoleh keyakinan mut- Johanes Calvin menegaskan bahwa iman merupakan
lak mengenai keselamatan pribadi mereka melainkan pengetahuan yang teguh dan pasti dari suatu janji
hanya terbatas kepada semacam keyakinan dugaan yang bebas dalam Kristus serta diungkapkan dalam
yang tetap terdapat kemungkinan untuk seseorang pikiran kita, dan dimeteraikan di dalam hati kita oleh
mengalami kehilangan keselamatannya.30 Roh Kudus.31 Sebenarnya pada saat Calvin merujuk
Apabila teologi gereja Roma Katolik mengi- kepada unsur hati yang berbeda dari pikiran, maka
kuti pandangan kaum Skolastik bahwa di dalam yang dimaksudkannya dengan hati adalah kehendak
iman sendiri terdapat beberapa kebaikan yang nyata dan emosi/perasaan32.
dan bahkan jasa dalam memperoleh pembenaran, Bagi Calvin iman tidaklah semata sebagai
maka para reformator mengajarkan bahwa iman pengetahuan intelektual, namun seperti Luther,
yang membenarkan tidaklah membenarkan berdasar- Calvin mengajarkan bahwa kepercayaan adalah ha-
kan jasa kebaikan manusia itu sendiri, tetapi hanya kikat dari iman. Iman adalah keyakinan yang teguh
sebagai sarana atau alat untuk menerima atau ber- dan efektif. Selanjutnya Calvin menegaskan bahwa
sandar pada apa yang telah disediakan oleh Tuhan pengetahuan akan Kristus (sebagai obyek iman) me-
dalam jasa-jasa pekerjaan Yesus Kristus. Iman ada- rupakan suatu pengajaran, namun bukan sekedar
lah pemberian Tuhan dan tindakan manusia hanya perkataan atau teoritis semata, melainkan sebagai
merupakan hal yang kedua dalam ketergantungan suatu pengajaran dari kehidupan. Pengetahuan yang
kepada Tuhan. demikian bukan dipahami seperti disiplin-disiplin
Johanes Calvin dan teologi reformed meno- yang hanya terdiri dari pemahaman dan ingatan me-
lak pandangan kaum Skolastik mengenai iman ha- lulu, melainkan pengetahuan akan Kristus baru be-
nya sebagai suatu persetujuan intelektual serta me- nar-benar akan dapat diterima apabila ia telah me-
nolak konsep iman yang implisit sebagai sikap pe- miliki keseluruhan jiwa dan mendapatkan tempat
nundukan diri secara mutlak kepada pengajaran ge- bertakhta dan berdiam di dalam kasih yang paling
reja tanpa benar-benar mengerti ajaran tersebut apa- dalam di hati manusia.
kah Alkitabiah ataukah tidak. Menurut Calvin, iman
semacam ini hanyalah ketidaktahuan dan bukannya
31
Berkhof, Teologi Sistematika, 188.
30 32
Hoekema, Diselamatkan, 184. Hoekema, Diselamatkan, 185.

10 Evangelikal, Volume 1, Nomor 1, Januari 2017


Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)
http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

Pengajaran Calvin sungguh bertolak bela- sur penting bagi iman yang menyelamatkan. Pema-
kang dengan pendapat kaum Skolastik yang pada haman dan pengakuan akan kebenaran-kebenaran
umumnya dipegang oleh gereja Roma Katolik. Bagi Injil adalah unsur penting dalam iman, namun masih
Calvin dan kaum reformator gereja, iman merupakan ada satu unsur lagi yakni percaya untuk memperoleh
suatu hubungan pribadi dengan Allah dan dengan iman yang menyelamatkan yang melibatkan penye-
Kristus, pengetahuan yang pasti akan kasih Allah rahan diri seseorang dan kebergantungan dirinya pa-
dan anugerah-Nya di dalam Kristus, bukan hanya da Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Jurusela-
sekedar suatu persetujuan terhadap kebenaran-kebe- mat. Kepercayaan secara pribadi mutlak perlu bagi
naran yang mungkin hanya setengah dipahami atau seseorang untuk memperoleh keselamatan dan meru-
bahkan tidak dipahami sama sekali. Iman adalah pakan hal yang ada setelah pengertian secara intelek-
suatu keyakinan yang teguh atau kepercayaan yang tual. Hal ini yang diungkapkan oleh Luther bahwa
teguh berlawanan dengan sikap ragu-ragu. Pada iman adalah kepercayaan yang vital dan pribadi ke-
akhirnya Calvin dan gerakan reformasi menolak se- pada Kristus sebagai Juruselamat dan Tuhan.34
mua pengajaran gereja Roma Katolik yang menem- Doktrin mengenai iman adalah doktrin yang
patkan iman sebagai pahala bagi perbuatan baik ma- juga sangat sentral dalam gerakan reformasi gereja.
nusia 33. Hanya melalui iman (sola fide) adalah salah satu
Bagi para reformator, orang dibenarkan/di- moto gerakan reformasi gereja. Bagi Martin Luther,
selamatkan hanya melalui iman. Karena begitu pen- sola fide adalah ajaran yang menjadi landasan utama
tingnya iman, maka mereka menjelaskan elemen- dan alasan berdirinya gereja, yang tanpanya gereja
elemen apa saja yang tercakup dalam iman yang akan ambruk.35
menyelamatkan tersebut yang terdiri dari informasi,
pengertian secara intelektual dan kepercayaan secara Pembenaran
pribadi. Isi tercakup di dalam iman yang menyela- Sampai pada abad pertengahan, tidak terda-
matkan karena manusia tidak dibenarkan atau disela- pat kejelasan doktrin mengenai pembenaran pada
matkan hanya karena beriman pada apa saja. Alkitab kalangan gereja Roma Katolik. Dalam pengajaran
menegaskan bahwa apa yang manusia percayai me- teologi Skolastik, pembenaran menyangkut dua un-
miliki pengaruh yang sangat mendalam. Pengajaran sur yaitu dosa manusia diampuni dan ia dijadikan
atau doktrin yang benar yakni kebenaran-kebenaran adil atau benar. Teolog Roma Katolik terkemuka pa-
dasar dari Injil merupakan suatu keharusan dalam da abad pertengahan, Thomas Aquinas mengajarkan
iman yang menyelamatkan. Manusia harus percaya bahwa anugerah diberikan kepada manusia dimana
pada Injil yang menyaksikan akan pribadi dan karya kemudian ia dijadikan benar dan sebagian lagi oleh
Tuhan Yesus Kristus. Informasi yang benar menge- karena anugerah yang diberikan inilah maka dosa
nai pribadi dan karya Kristus juga mengharuskan manusia itu diampuni. Pendapat demikian lalu men-
adanya pikiran yang mengakui kebenaran dari hal jadi pendekatan bagi suatu doktrin mengenai jasa
itu. Seseorang harus mengakui bahwa apa yang yang jahat, yang makin lama makin perkembangan
Alkitab ajarkan mengenai kebenaran pribadi dan pada gereja abad pertengahan dalam hubungan de-
karya Yesus Kristus untuk menyelamatkan manusia ngan pengajaran mengenai pembenaran. Konsep ini
melalui kematian dan kebangkitan-Nya serta realitas mengajarkan juga bahwa manusia diselamatkan se-
bahwa hanya di dalam Yesus Kristus satu-satunya bagian karena perbuatan baik yang dilakukannya.
jalan keselamatan bagi manusia berdosa adalah un-
34
Sproul, Kebenaran-Kebenaran, 249.
33 35
Hoekema, Diselamatkan, 185. Sproul, Hanya Melalui Iman, 90.

Marde Christian Stenly Mawikere, Perbandingan Teologi Keselamatan.... 11


Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)
http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

Terjadi kekacauan pemahaman antara doktrin pem- Bagi kaum Roma Katolik, pembenaran adalah suatu
benaran dengan pengudusan sehingga membuat proses sebab menurut mereka apabila seseorang ber-
pengajaran keselamatan menjadi begitu menyim- kata bahwa keadilan yang diterimanya tidak dise-
pang. Sebagian dari kaum Skolastik membicarakan diakan dan ditingkatkan di hadapan Allah melalui
bahwa pembenaran sebagai satu tindakan seketika pekerjaan baik, serta mengajarkan bahwa pekerjaan
dari Tuhan, sedangkan kelompok Skolastik lain me- itu hanya sekedar buah dan tanda dari pembenaran
mahami pembenaran sebagai tindakan yang terjadi yang diperolehnya bukan penyebab dan peningkatan
dalam proses. yang dimaksud maka hal itu berlawanan dengan ke-
Pada umumnya doktrin pembenaran dalam putusan gereja Roma Katolik37.
teologi keselamatan dari Gereja Roma Katolik me- Menurut gereja Katolik, pembenaran pada
rupakan pencampuran antara warisan pengajaran dasarnya dianggap sebagai penanaman (infusi) anu-
Pelagius dengan teologi akademik abad pertengahan gerah yang mengakibatkan suatu perubahan di da-
yakni Skolastik. Menurut mereka, manusia disela- lam natur rohani dan moral manusia, dan bukan me-
matkan karena Allah telah berjanji bahwa Ia meng- rupakan suatu tindakan deklaratif, di mana Allah
anggap seseorang layak untuk diselamatkan apabila mengimputasikan kebenaran Kristus kepada orang
ia berbuat baik sesuai dengan kemampuannya. Me- yang percaya. Dalam hal ini apabila ada seseorang
reka tidaklah menyangkal bahwa semua manusia itu yang berkata bahwa manusia dibenarkan melalui
lemah dan berdosa, namun apabila ia sungguh-sung- pengimputasian kebenaran Kristus saja atau melalui
guh berupaya, maka Allah akan menyelamatkannya. penghapusan dosa saja, dengan tidak memasukkan
Karena itu, Allah akan menambahkan pada per- anugerah dan kasih yang dicurahkan di dalam hati
buatan-perbuatan baik yang dilakukan oleh manusia mereka oleh Roh Kudus dan tetap berada di sana
dan yang tidak cukup untuk diupahi dengan kehi- atau bahwa anugerah yang membenarkan kita ha-
dupan kekal, apa yang masih dibutuhkan oleh manu- nyalah kehendak baik dari Allah, maka orang yang
sia untuk memperoleh pembenaran atau kesela- demikian dibiarkan menjadi terkutuk. Dengan demi-
matan.36 kian pembenaran tidak dilihat sebagai hal yang fo-
Kepercayaan gereja Roma Katolik berkaitan rensik atau deklaratif, melainkan sebagai suatu pena-
dengan doktrin pembenaran juga merujuk kepada naman anugerah yang menghasilkan pengudusan
hasil keputusan Konsile Trente yang diselenggara- yang mana manusia mengambil partisipasi dengan
kan pada tanggal 21 Juni 1546 sampai dengan 13 perbuatan baiknya.
Januari 1547 yang sebenarnya merupakan konsili Bagi gereja Roma Katolik berkaitan dengan
kontra reformasi. Mereka menentang doktrin pem- hubungan antara pembenaran dengan iman, maka
benaran melalui iman yang ditegaskan oleh Marthin iman tidak memiliki signifikansi inti di dalam pem-
Luther serta para reformator. Dalam konsili Trente benaran, melainkan menempati tempat yang lebih
dinyatakan bahwa apabila seseorang berkata dengan rendah. Iman hanyalah sebagai bagian dari tahap
iman saja orang dibenarkan, maka artinya tidak ada persiapan untuk pembenaran, sedangkan iman yang
syarat lain untuk bekerja sama untuk memperoleh mereka maksudkan adalah “iman yang belum ter-
anugerah pembenaran dan memang sama sekali ti- bentuk” (fides informis) yang mereka sebutkan se-
dak dibutuhkan jika ia harus bertindak berdasarkan bagai sesuatu yang belum memadai untuk pembe-
kehendak diri sendiri dan bukan keputusan gereja. naran. Karena itu dilanjutkan dengan “iman yang
terbentuk oleh kasih” (fides formata) yang akan ter-
36
Christiaan De Jonge, Gereja Mencari Jawab;
Kapita Selekta Sejarah Gereja (Jakarta: PT BPK Gunung
37
Mulia, 2000), 25. Berkhof, Teologi Sistematika, 222.

12 Evangelikal, Volume 1, Nomor 1, Januari 2017


Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)
http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

jadi apabila seseorang menerima anugerah yang di- Martin Luther menegaskan bahwa ajaran mengenai
tanamkan melalui baptisan. Karena itu bagi keba- pembenaran adalah tuan dan raja, penguasa dan ha-
nyakan penganut Roma Katolik, hal yang benar- kim atas segala macam doktrin yang lain; ajaran ter-
benar membenarkan manusia bukanlah iman, me- sebut menjaga dan mengendalikan semua doktrin
lainkan sakramen baptisan38. gereja serta membangkitkan hati nurani kita di ha-
Pembenaran versi gereja Roma Katolik juga dapan Allah. Karena itu, tanpa ajaran ini dunia akan
meyakini bahwa setelah seseorang menerima anuge- mati sama sekali serta diliputi oleh kegelapan. Se-
rah pembenaran tersebut masih terdapat kemung- lanjutnya, Luther juga menegaskan apabila bagian
kinan untuk hilang karena adanya ketidakpercayaan ajaran mengenai pembenaran ini hilang, maka semua
dan dosa maut. Kebenaran yang diterima seseorang doktrin Kristen akan hilang pada saat yang bersa-
juga dapat ditingkatkan melalui ketaatan dalam me- maan. 40 Menurut Luther, apabila gereja memelihara
lakukan perintah-perintah Allah dan gereja, iman doktrin pembenaran dengan benar, maka gereja se-
yang bekerja sama dengan perbuatan baik. Dengan cara mendasar akan benar di dalam semua ajarannya
demikian bagi mereka, pembenaran bukan sebagai yang lain, tetapi jika gereja tidak setia terhadap dok-
imputasi kebenaran sempurna dari Yesus Kristus ter- trin pembenaran ini, maka gereja akan salah pada
hadap manusia berdosa yang percaya kepada-Nya, semua pengajarannya yang lain. 41
melainkan sebagai kualitas subyektif di dalam diri Luther menemukan kembali doktrin pembe-
manusia yang memiliki kemungkinan untuk bertam- naran dalam Alkitab yang telah lama diselewengkan
bah maupun berkurang. Pada akhirnya gereja Roma oleh gereja Roma Katolik melalui pengalaman pri-
Katolik mempercayai bahwa pembenaran memam- badinya, penelitian akan tulisan Augustinus serta
pukan orang percaya untuk memperoleh pahala un- memahami secara baru surat Paulus kepada jemaat
tuk menjadikan dia berhak memperoleh kehidupan di Roma (pasal 1:16-17) yakni mengenai istilah
yang kekal melalui perbuatan baik. Memang per- “keadilan/kebenaran Allah” (iustitia Dei) yang ada-
buatan-perbuatan baik yang dilakukan oleh orang lah istilah kunci dalam ajaran mengenai pembenaran
yang telah dibenarkan pada satu sisi merupakan anu- manusia (justificatio). Dalam keadilan-Nya, Allah ti-
gerah Allah dan jasa Yesus Kristus, namun per- dak menghakimi manusia secara adil menurut per-
buatan-perbuatan baik juga merupakan jasa dari buatannya sehingga ia pasti akan binasa, namun
orang yang dibenarkan itu sendiri. Dengan melaku- membebaskannya dari hukuman akibat dosa karena
kan perbuatan-perbuatan baik, maka orang yang te- jasa Yesus Kristus. Seseorang yang mempercayakan
lah dibenarkan tersebut akan memiliki hak mem- diri dengan iman saja (sola fide) kepada Allah yang
peroleh anugerah yang semakin bertambah, kehi- penuh anugerah, akan dibenarkan, dianggap dan di-
dupan kekal dan bahkan bertambahnya kemuliaan.39 nyatakan benar karena kebenaran Kristus dihitung
Adapun doktrin pembenaran merupakan oleh Allah sebagai kebenaran orang percaya. De-
prinsip besar dari gerakan reformasi gereja. Dengan ngan demikian, hal pembenaran manusia berdosa
meneliti, memahami dan meyakini sifat dari pembe- bukan disebabkan oleh usaha manusia namun anu-
naran menurut Alkitab maka para reformator mem- gerah Allah saja sebagai sumber keselamatan manu-
perbaiki kesalahan dan penyimpangan ajaran gereja sia.42
Roma Katolik yang mencampuradukkan antara pem- Johanes Calvin juga menegaskan hal yang
benaran dengan pengudusan. Tentang pembenaran, sama mengenai doktrin pembenaran yaitu sebagai

40
Sproul, Hanya Melalui Iman, 90-91.
38 41
Hoekema, Diselamatkan, 217-218. Hoekema, Diselamatkan, 202.
39 42
Ibid, 219-220. De Jonge, Gereja Mencari Jawab, 25-26.

Marde Christian Stenly Mawikere, Perbandingan Teologi Keselamatan.... 13


Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)
http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

landasan utama yang harus menjadi dasar agama, mai sejahtera yang kekal. Bersifat pastoral, yakni
karena itu perlu mendapatkan perhatian dan kepedu- menjadikan identitas orang percaya yang adalah
lian yang lebih besar. Karena kecuali seseorang ter- orang-orang berdosa yang diampuni sebagai dasar
lebih dahulu memahami posisinya di hadapan Allah, dari persekutuan kita serta liturgis yang sangat me-
dan hukuman apa yang dijatuhkan-Nya kepadanya, nentukan dalam menafsirkan sakramen-sakramen
maka orang itu tidak memiliki landasan yang menja- dan membentuk pelayanan sakramen. Tidak ada
di dasar bagi keselamatannya atau dasar untuk mem- doktrin alkitabiah lain yang begitu kaya yang me-
persembahkan kesalehan di hadirat Allah. Calvin nyatakan begitu banyak hal yang berharga dan
bahkan menegaskan bahwa doktrin pembenaran ada- menghidupkan seperti doktrin pembenaran.45
lah engsel utama yang padanya agama berputar.43 Para reformator memberikan penekanan sa-
Bagi para reformator terutama Luther dan ngat kuat terhadap doktrin pembenaran sebagai tin-
Calvin menyatakan hal yang begitu penting menge- dakan anugerah Allah yang cuma-cuma, dimana
nai doktrin pembenaran sebagai landasan atau dasar Tuhan mengampuni dosa manusia dan menerima
dengan menekankan bahwa begitu pentingnya Injil manusia sebagai orang benar dalam pandangan-Nya,
yang menjadi dasar atau landasan dari keselamatan tetapi tidak mengubah kita dalam batin. Mereka me-
diantaranya penjelasan mengenai bagaimana sese- nolak pandangan gereja Roma Katolik mengenai da-
orang ditebus oleh Tuhan Yesus Kristus. 44 Berda- sar pembenaran adalah kebenaran yang dimiliki dari
sarkan keyakinan dan pengajaran para reformator seseorang yang telah mengalami kelahiran kembali
mengenai doktrin pembenaran, maka teolog Refor- dan dalam perbuatan baik. Bagi para reformator, da-
med James I. Packer meringkaskan secara lengkap sar pembenaran hanya ditemukan dalam kebenaran
signifikansi dari doktrin pembenaran tersebut bahwa yang diberikan oleh Tuhan Yesus Kristus sebagai
sebagaimana dipahami oleh para reformator dan Juruselamat. Para reformator menekankan kenyataan
pengikut-pengikut mereka, dan oleh Paulus maka te- bahwa manusia dibenarkan dengan cuma-cuma ka-
ma pembenaran ini bersifat teologis yang menyata- rena iman yang menerima dan bersandar kepada
kan suatu karya anugerah Allah yang luar biasa. Hal Tuhan Yesus Kristus yang menyelamatkan. Para re-
ini juga bermakna antropologis yang menunjukkan formator menolak doktrin pembenaran versi Roma
bahwa manusia tidak dapat menyelamatkan diri sen- Katolik yang mengakui pembenaran bersifat proses
diri. Bersifat Kristologis yang bersandarkan pada atau progresif. Para reformator berpegang bahwa
pribadi Allah yang berinkarnasi yaitu Tuhan Yesus pembenaran itu terjadi seketika dan lengkap serta ti-
Kristus dan karya pendamaian-Nya. Bersifat pneu- dak tergantung pada pembayaran dosa lebih lanjut.46
matologis yang menekankan kesatuan iman dengan Bagi para reformator, doktrin pembenaran
Yesus Kristus yang dikerjakan oleh Roh Kudus. merupakan tindakan anugerah dan huku Allah yang
Bersifat ekklesiologis yang menentukan definisi dari dengannya Allah menyatakan bahwa orang-orang
gereja dan kesehatan maupun bersifat eskatologis berdosa yang percaya sebagai orang benar berdasar-
yaitu memproklamasikan keputusan akhir Allah kan kebenaran Tuhan Yesus Kristus yang diperhi-
yang sesungguhnya atas diri orang-orang percaya ki- tungkan kepada mereka, mengampuni semua dosa
ni dan di sini. Doktrin pembenaran juga memiliki mereka, mengangkat mereka sebagai anak-anak-Nya
implikasi praktis, yakni evangelistis yakni mengun- serta memberikan kehidupan kekal terhadap mereka.
dang jiwa yang berada di dalam kesusahan pada da- Karena itu bagi para reformator dan teologi Refor-

43 45
Hoekema, Diselamatkan, 202. Hoekema, Diselamatkan, 202-203.
44 46
Sproul, Hanya Melalui Iman, 91. Berkhof, Teologi Sistematika, 222.

14 Evangelikal, Volume 1, Nomor 1, Januari 2017


Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)
http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

med, konsep pembenaran mempresaposisikan ada- Bagi para reformator, konsep pembenaran
nya pengakuan atas realitas dari murka Allah karena juga memiliki banyak sifat lainnya. Pembenaran me-
gelapnya dosa manusia. Pembenaran adalah suatu liputi pengimputasian kebenaran Kristus kepada me-
tindakan deklaratif atau yudisial dari Allah dan bu- reka yang beriman kepada-Nya. Allah mendeklasi-
kan merupakan suatu proses serta hal tersebut terjadi kan orang-orang percaya sebagai orang benar karena
satu kali untuk selamanya pada saat seseorang mene- Allah menganggap mereka sebagai benar. Allah
rima Tuhan Yesus Kristus melalui iman. Pembenar- memperhitungkan kebenaran kepada mereka yang
an yang diterima melalui iman oleh seseorang yang percaya pada Tuhan Yesus Kristus bukan karena
menerima Tuhan Yesus Kristus berarti pembenaran Allah menganggap mereka telah mentaati hukum
tersebut bukanlah pahala bagi perbuatan manusia. Taurat secara pribadi, namun Allah memperhitung-
Karena itu, pembenaran berakar dalam kesatuan de- kan orang percaya telah disatukan dengan Yesus
ngan Yesus Kristus sehingga kebenaran Yesus Kristus yang telah mewakili mereka menaati hukum
Kristus diperhitungkan dan menjadi milik manusia Taurat-Nya. Di dalam pembenaran, maka anugerah
yang beriman kepada-Nya. Pembenaran juga dida- dan keadilan Allah dinyatakan bersama-sama. Pada
sarkan kepada karya penggantian Yesus Kristus bagi satu sisi pembenaran merupakan anugerah dan ke-
kita. Hal ini melibatkan tindakan Kristus yang telah murahan Allah yang sangat luar biasa sebab semua
mengambil tempat kita dan menanggung bagi kita manusia tidak layak untuk menerimanya. Pada sisi
murka Allah terhadap dosa-dosa kita yang sebenar- yang lain, Allah dapat membenarkan manusia yang
nya layak kita terima. Pada saat Yesus Kristus mati beriman kepada Yesus Kristus karena keadilan Allah
di atas kayu salib, Ia menanggung kutuk itu sebagai telah dipuaskan secara sempurna oleh karya penda-
ganti kita manusia yang berdosa, sebagai pengganti maian Yesus Kristus, yang mana Anak Tunggal
kita, bahkan Ia telah menjadi kutuk demi kita, se- Allah menanggung murka Allah pada kayu salib
hingga kita dapat diselamatkan dari kutuk tersebut. yang selayaknya diterima oleh semua manusia. Ke-
Luther dalam komentarnya mengenai teks Galatia 3: taatan Yesus Kristus yang sempurna kepada hukum
13 menegaskan bahwa Bapa yang penuh rahmat, Taurat mewakili manusia beriman. Seharusnya ke-
melihat manusia begitu tertekan dan ditaklukan oleh taatan kepada hukum Taurat dijalankan oleh semua
kutuk hukum Taurat, dan begitu terikat pada kutuk manusia, namun karena ketidakberdayaan semua
itu sehingga manusia tidak akan dapat menyelamat- manusia yang menyandang status orang berdosa,
kan diri dengan kekuatan sendiri, maka Dia mengu- maka Yesus Kristus telah menggenapi itu dengan
tus Yesus Kristus Anak-Nya ke dalam dunia dan sempurna. Demikian juga pembenaran berarti peng-
menanggungkan kepada-Nya seluruh dosa umat ma- ampunan terhadap dosa-dosa kita serta pengang-
nusia dan berkata kepada-Nya, jadilah engkau katan orang-orang berdosa yang telah percaya ke-
Petrus, yang adalah seorang penyangkal; Paulus, se- pada Tuhan Yesus Kristus sebagai anak-anak Allah
orang penganiaya, penghujat dan penindas yang ke- dan penerimaan hak untuk memiliki kehidupan ke-
jam; Daud, seorang pezinah; mereka yang memakan kal berdasarkan anugerah Allah dan jasa Tuhan
buah terlarang di Taman Eden; penjahat yang disa- Yesus Kristus yang membenarkan. Pada akhirnya,
libkan; singkatnya, jadilah Engkau pribadi yang te- doktrin pembenaran memiliki implikasi eskatologis
lah melakukan semua dosa semua manusia; dan oleh yakni bahwa keputusan yang akan dijatuhkan Allah
karena itu, bayarlah semua itu dan berikan pemuasan kepada manusia berdosa di hari penghakiman telah
sebagai ganti mereka 47. dinyatakan pada saat ini yang mana setiap orang
yang percaya kepada Yesus Kristus telah berpindah
47
Hoekema, Diselamatkan, 231-232. dari kematian kepada kehidupan (Yoh. 5:24). Peng-

Marde Christian Stenly Mawikere, Perbandingan Teologi Keselamatan.... 15


Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)
http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

angkatan setiap orang percaya menjadi anak-anak sikan atau bahkan dapat dihancurkan oleh dosa-dosa
Allah merupakan salah satu dari hasil pembenaran yang mendatangkan maut, namun kesalahan yang
yang diberikan oleh Allah yang mengarah ke depan telah dilakukan setelah baptisan dapat disingkirkan
kepada penyempurnaan berkat tersebut di masa yang melalui sakramen ekaristi. Maksudnya kesalahan
akan datang (Rm. 8:23). Hak untuk memperoleh hi- tersebut merupakan dosa yang ringan atau dapat
dup kekal sebagai anugerah Tuhan melalui pembe- diampuni melalui sakramen pengakuan dosa dalam
naran terhadap mereka yang percaya pada Tuhan hal dosa-dosa yang mendatangkan maut. Sedangkan
Yesus Kristus adalah karunia yang kekal (Yoh. apabila dipandang dari sudut manusia, karya supra-
11:25-26). Karena itu, berbeda dengan pemahaman natural dari iman yang bekerja melalui kasih telah
gereja Roma Katolik mengenai pembenaran sebagai mencapai jasa di hadapan Tuhan dan memastikan
proses dan dapat hilang, maka berdasarkan Alkitab, akan adanya anugerah yang makin meningkat. Se-
teologi reformasi menegaskan bahwa pembenaran kalipun demikian pekerjaan seperti itu sangat tidak
yang telah diterima tidak akan pernah hilang. mungkin tanpa adanya karya anugerah Allah yang
terus menerus. Hasil dari keseluruhan proses ini
Pengudusan menurut pemahaman gereja Roma Katolik lebih di-
Berkaitan dengan konsep pengudusan seba- kenal sebagai pembenaran yakni hal yang menjadi-
gai salah satu aspek dalam teologi keselamatan, ma- kan manusia benar di hadapan Allah dan bukannya
ka gereja Roma Katolik mengikuti kecenderungan pengudusan.48
pemikiran teologi gereja abad pertengahan terutama Para reformator gereja sebaliknya membuat
pemikiran Thomas Aquinas. Pada hakikatnya, perbedaan antara pembenaran dengan pengudusan.
Aquinas tidak membedakan dengan jelas antara Aspek pembenaran menurut para reformator seperti
pembenaran (justificatio) dengan penyucian (sancti- yang telah diungkapkan di atas adalah suatu tin-
ficatio). Pada hakikatnya pembenaran merupakan dakan menurut hukum dari anugerah Allah yang me-
penanaman (infusi) anugerah Allah ke dalam jiwa mungkinkan adanya status hukum bagi manusia ber-
manusia yang olehnya jiwa manusia tersebut di- dosa yang dinyatakan benar karena mereka percaya
angkat menuju satu tingkatan baru yang lebih tinggi kepada Kristus yang telah membenarkan dan meng-
atau dalam kedudukan yang lebih tinggi serta jiwa gantikan mereka melalui karya-Nya di kayu salib.
manusia tersebut dimampukan untuk dapat mem- Sedangkan pengudusan adalah karya ciptaan baru
peroleh tujuan surgawinya untuk dapat mengenal, (rekreatif) yang bersifat moral, yang mengubah sisi
memiliki, dan menikmati hubungan dengan Allah. batiniah dari natur manusia. Bagi para reformator,
Sesungguhnya menurut para teolog abad pertengah- pembenaran segera diikuti oleh pengudusan, sebab
an, anugerah diperoleh melalui jasa-jasa Kristus Allah mengirimkan Roh Anak-Nya ke dalam hati
yang tidak pernah habis dan diberikan kepada orang umat-Nya segera sesudah mereka dibenarkan, dan
percaya melalui sakramen-sakramen. Apabila dilihat Roh itu adalah Roh pengudusan. Anugerah pengu-
dari sudut pandang Allah, anugerah yang mengudus- dusan bukanlah sesuatu yang diterima manusia beri-
kan dalam jiwa manusia memastikan adanya remisi man melalui sakramen melainkan karya Roh Kudus
bagi dosa asal, kemudian menanamkan kebiasaan yang olehnya Ia melepaskan orang percaya terus me-
yang menetap dari kebenaran batiniah, dan mem- nerus dari kuasa dosa dan memampukannya untuk
bawa potensi untuk berkembang lebih lanjut, bahkan berbuat baik. Dengan demikian bagi para reforma-
dapat mencapai kesempurnaan. Dari hidup yang tor, pengudusan sebagai kelanjutan dari karya anu-
baru, kemudian mengeluarkan kebaikan-kebaikan.
Ada-pun perbuatan baik manusia dapat dinetralisa- 48
Berkhof, Teologi Sistematika, 259.

16 Evangelikal, Volume 1, Nomor 1, Januari 2017


Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)
http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

gerah Allah yang telah membenarkan manusia beri- anugerah Allah yang telah dinyatakan melalui Pri-
man melalui Roh Kudus namun melibatkan tang- badi dan Karya pendamaian Tuhan Yesus Kristus di
gung jawab dan partisipasi manusia. Dengan pengu- kayu salib serta pentingnya iman sebagai sarana me-
dusan tersebut, Roh Kudus melepaskan seseorang nerima keselamatan, namun oleh pengajaran gereja
dari pencemaran dosa, memperbaharui keseluruhan Roma Katolik pada abad pertengahan hal-hal ter-
natur manusia menurut gambar Allah serta memam- sebut dikesampingkan dan diganti dengan kemam-
pukan seseorang yang telah percaya kepada Tuhan puan manusia untuk memperoleh keselamatan.
Yesus Kristus untuk menjalankan kehidupan yang Syukur kepada Tuhan, sebab sejarah juga
berkenan di hadapan Allah sebagai tujuan Allah mencatat adanya gerakan reformasi gereja pada abad
yang penuh anugerah dalam menyelamatkan anak- ke 15 yang sebenarnya bukan untuk menciptakan
anak-Nya di dalam Tuhan Yesus Kristus. denominasi gereja baru, namun bertujuan untuk
memperbaiki pengajaran gereja yang telah menyele-
KESIMPULAN weng dengan mengembalikan kepada kemurnian
Sejarah gereja mencatat betapa gelapnya ke- pengajaran Alkitab. Para reformator berhasil meng-
beradaan gereja abad pertengahan, gereja Roma ungkapkan kembali pengajaran-pengajaran dasar
Katolik yang telah menjadi mapan sejak dinyata-kan iman Kristen dengan memberi penekanan kepada
sebagai agama negara oleh Kaisar Konstantine pada anugerah Allah yang menjadi satu-satunya alasan
abad ke 5. Zaman kegelapan gereja memang di- dan sumber keselamatan manusia yang sudah begitu
pengaruhi oleh masuknya kepentingan politik di da- nyata nampak di dalam Pribadi dan karya penda-
lam gereja, serta berkembangnya ajaran-ajaran filsa- maian Tuhan Yesus Kristus.
fat dan tradisi yang cenderung melampaui dan Pada akhirnya, hanya dapat diperbandingkan
menyelewengkan kebenaran Alkitab. Terutama dan sekaligus disimpulkan bahwa pengajaran kesela-
pengajaran mengenai keselamatan sebagai doktrin matan menurut gereja Roma Katolik sebelum refor-
yang sangat penting dalam Alkitab dan bagi gereja masi berpusatkan pada manusia (antroposentris), se-
karena menyangkut mengenai kekekalan manusia di dangkan pengajaran keselamatan yang ditegaskan
hadapan Tuhan. Sekalipun Alkitab dengan jelas te- oleh para reformator berpusatkan hanya kepada
lah menegaskan mengenai eksistensi manusia yang Allah (Theosentris).
berdosa secara sifat dasar maupun aktual, realitas

DAFTAR RUJUKAN
Aritonang, Jan Sihar. Garis Besar Sejarah Reforma- Ferguson, Sinclair. Anugerah Pertobatan. Bandung:
si. Bandung: Jurnal Info Media, 2007. Penerbit Mitra Pustaka, 2007.
Becker, Dieter. Pedoman Dogmatika. Jakarta: PT Groenen, C. Soteriologi Alkitabiah. Yogyakarta: Pe-
BPK Gunung Mulia, 2012. nerbit Kanisius, 1989.
Berkhof, Louis. Teologi Sistematika, Jilid 4. Suraba- Hoekema, Anthony A. Diselamatkan Oleh Anuge-
ya: Momentum, 2001. rah. Surabaya: Momentum, 2013.
De Jonge, Christiaan. Gereja Mencari Jawab; Kapi- Jacob, Tom. Syalom, Salam, Selamat. Yogyakarta:
ta Selekta Sejarah Gereja. Jakarta: PT BPK Penerbit Kanisius, 2007.
Gunung Mulia, 2000. Lane, Tony. Runtut Pijar: Sejarah Pemikiran Kris-
Enns, Paul. The Moody Handbook of Theology Jilid tiani. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2012.
1. Malang: Literatur SAAT, 2014. Lohse, Bernhard. Pengantar Sejarah Dogma Kris-
ten. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2011.

Marde Christian Stenly Mawikere, Perbandingan Teologi Keselamatan.... 17


Evangelikal: Jurnal Teologi Injili dan Pembinaan Warga Jemaat ISSN: 2548-7558 (online)
http://journal.sttsimpson.ac.id/index.php/EJTI ISSN: 2548-7868 (cetak)

Marantika, Chris. Doktrin Keselamatan dan Kehi- Sproul, R.C. Hanya Melalui Iman. Bandung: Pener-
dupan Rohani. Yogyakarta: Iman Press/Se- bit Mitra Pustaka, 2004.
kolah Tinggi Teologia Injili Indonesia, 2002. Sproul, R.C. Kebenaran-Kebenaran Dasar Iman
McGrath, Alister E. Sejarah Pemikiran Reformasi. Kristen. Malang: Literatur SAAT, 2005.
Jakarta: PT BPK Gunung Mulia, 2012. Tong, Stephen. Reformasi dan Teologi Reformed.
Ryrie, Charles. Teologi Dasar 2. Yogyakarta: Pener- Jakarta: Lembaga Reformed Injili Indonesia,
bit Andi, 2006. 1999.
Situmorang, Jonar. Soteriologi: Doktrin Keselamat-
an. Yogyakarta: Penerbit Andi, 2015.

18 Evangelikal, Volume 1, Nomor 1, Januari 2017

Anda mungkin juga menyukai