Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“ ESKATOLOGI “

Dalam

PEMAHAMAN POSTMILENIALISME

Dosen Pengampu : Dr.Yanjumseby J. Manafe

Disusun Oleh : David H. Tambunan

SEKOLAH TINGGI TEHOLOGIA


EBENHAEZER

Tanjung Enim, Maret 2024


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................

A. Latar Belakang......................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................

A. Sejarah....................................................................................................................
B. Defenisi dan Pokok Ajaran...................................................................................
C. Kondisi Zaman Milenium.....................................................................................

BAB III IMPLEMENTASI...............................................................................................

BAB IV KESIMPULAN...................................................................................................

DAFRAT PUSTAKA........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu ajaran dalam kehidupan Kristen adalah ajran Eskatologi. Eskatologi ini
adalah ilmu yang mempelajari tentang hal hal yang akan terjadi di hari hari terahir
peradapan manusia. Dalam ajaran Eskatologi ada pengajaran tentang Jaman Seribu
Tahun yang di kenal dengan sebutan Milenial atau ada yang menyebutnya dengan istilah
Kerajaan Seribu Tahun. Ada yang menyebut dengan nama Postmilenialisme dimana
ajaran ini Mempercayai bahwa Yesus akan datang setelah masa Seribu Tahun damai
tersebut. Semua orang percaya sudah sewajarnya mempercayai apa yang Di ajarkan Oleh
Alkitab termasuk Milenial ini, karena semua yang Alkitab katakana memiliki ajaran dan
berdampak dan dapat mengubahkan kehidupan setiap individu.1

Fakta yang terlihat adalah sangat sering terjadi dalam kalangan orang percaya
muncul kontroversi ketika membahas tentang kerajaan millennium ini dan tidak sedikit
yang ahirnya berahir dalam perpecahan. Tujuan makalah ini adalah untuk memberi
perspektif dan seimbang dalam memandang berbagai pandangan yang ada terkait
kerajaan Milenium, Kerajaan Milenium adalah salah satu topik yang sangat banyak di
persebatkan leh banyak ahli bahkan sampai membagi kaum injil ke dalam buku-buku
tertentu. Dalam tahun terahir terdapat diskusi yang banyak mengenai kronologis tentang
Parousia dan banyak peristiwa lain yang akan terjadi di zaman tersebut. Jika Yesus
Kristus memerintah di Bumi apakah kerajaanNya itu berdiri sebelum atau sesudah
Parousia. Sangat di sayangkan karena pembahasan yang mendalam tentang Pemahaman
ini membuat perpisahan yang sangat dalam di antara sesame umat Kristen. Karena
adanya Perbedaan tafsiran, Apakah Yesus Kristus akan datang untuk mengangkat gereja
dari dunia sebelum terjadi kesengsaraan besar, Atau yesus Kristus akan datang kembali
sesudah terjadi kesengsaraan besar. Persoalan ini terdapat dapat pemahaman
Premilenialisme.2

1
Ibelala Gea,”Beritakan Injil Kepada Segala Mahluk,”BIA’;Jurnal Teologi dan Pendidikann Kristen
Kontekstual 1,No.1 (2018): 56-69
2
Millard J.Erikson, Teologi Kristen Volume 3( Malang: Gandum Mas,2004),538.
Adanya 4 pandangan tentang Milenium ini memang tidak mudah memahami
Zaman Milenium yang akan terjadi di dalam alkitab tercatat dalam Wahyu 20:1-10. Yang
menjadi masalahnya adalah haruskah kerajaan Milenium dalam Kitab Wahyu ini di
tafsirkan secara harafiah atauu apakah karena bagian ini terdapat dalam Kitab
Apokalipsis sehingga di tafsirkan secara figuratif. Apakah Kerajaan Kerajaan seribu
tahun ini sudah terjadi sekarang atau akan terjadi nanti ketika Parousia?.3

Kunci penting dalam meneliti teori dan pandangan dari para ahli teologi dan
Alkitab adalah seperti apa setiap individu percaya dan belajar memahami dengan hati
yang terbuka dan tetap rendah hati terhadap apa yang menjadi latar belakang dan suasana
yang sedang di hadapi oleh gereja dan orang percaya pada waktu kitab wahyu di tulis.
Pandangan terkait Milenium pada awalnya ada tiga pandangan utama yaitu
Amilenial,Premilenial,dan Posmilenial,

Amilenial tidak yakin akan millennium tetapi meyakini millennium dalam


pandangan spiritual, sementara Premilenial percaya bahwa Milenium dalam kitab wahyu
20 diterima secara harafiah dimana Yesus akan memerintah selama seribu tahun di bumi
ini sungguh-sungguh terjadi dan iblis tidak dapat menyesatkan bangsa-bangsa.

Orang percaya pengikut Kristus harus ingat dan yakin bahwa Kitab Wahyu
merupakan wahyu Yesus yang dikaruniakan oleh Allah bagi para pengikut- Nya melalui
Yohanes, sehingga sepatutnya setiap orang Kristen waspada dalam menjalani kehidupan
di dunia ini sebelum Kristus datang kedua kali dengan terus melakukan pengujian
terhadap teori dan pandangan yang ada dengan tetap berpatokan kembali kepada data
Alkitab secara utuh, dimana ayat-ayat Alkitab ditafsirkan lagi oleh Alkitab secara utuh.
Kedelapan, Perdebatan akan isu millennium yang sudah berlangsung lama sejak awal
sejarah gereja hingga kini nampaknya akan sulit dihindari dan dicapai titik temu teori dan
pandangannya sampai Tuhan Yesus Kristus datang kembali, jadi sikap orang Kristen
seharusnya menghargai setiap teori dan pandangan tentang kerajaan seribu tahun ini
dengan penuh kasih.4

BAB II

3
Pdt.Meitha Sartika,M.Th(Empat Pandangan Mengenai Kerajaan Seribu Tahun) Hal. 1
4
Yakub H.Parangin Angin dan Tri A. Yeniretnowati ( Jurnal Teologi dan Kependidikan)
PEMBAHASAN

A. Sejarah

Milenium dikenal sebagai era ke emasan dimana moral dan kedamaian sekalipun
kejahatan masih ada, Pemerintahan Kristus yang tidak secara fisik. Dimana menjelang
akhir kerajaan itu aka nada masa kemurtadan yang menjadi tanda Parousia yang akan
membangkitkan orang mati untuk di hakimi.

Ide yang muncul dari kepala biara Joachim pada abad XII yang terinspirasi dari
pengharapan eskatologi dalam bentuknya yang baru pada abad pertengahan dan pada
abad 16 menjadi pokok utama pandangan Agustinus. Keyakinan bahwa sebelum akhir
dunia akan ada masa di mana Roh berkuasa, sebuah masa kejayaan spiritual dan
kedamaian bagi gereja di dunia diambil dari Wahyu 20, meskipun tidak sepenuhnya
bersumber dari ayat ini. Pengharapan itu dapat disebut postmilenialisme. Mereka
memegang keyakinan bahwa millennium akan hadir oleh adanya intervensi spiritual
Kristus di dalam kuasa Roh-Nya, bukan oleh kehadiran tubuh-Nya yang baru akan
terjadi setelah masa millennium berakhir. Joachimisme memberi seruan itu kepada kaum
Protestan mula-mula yang memandang bahwa keberhasilan penyebaran Injil reformasi
telah membawa zaman baru bagi kejayaan gereja. Pengaruh Joachimisme, keoptimisan
protestan tentang arah sejarah, serta eksegesis Wahyu bercampur menjadi satu dan
menghasilkan postmilenialisme Protestan.5

Tokoh yang pertama memberi penjelasan yang memberi pengaruh besar dan
sangat berkembang pada abad XVII adalah Thomas Brightman (1562-1607). Dalam
pandangannya, millennium akan datang melalui Roh Kudus yang memberi kuasa
mengabarkan Injil, sehingga dunia mengalami kelahiran baru dan kuasa spiritual Kristus
menguasai seluruh dunia melalui penyebaran Injil tersebut. Abad XVIII adalah masa
kejayaan post-milenialisme yang memainkan peran penting dalam membangun pemikiran
tentang pelayanan misi. Kebangkitannya semula dilihat sebagai riak dari gerakan
kelahiran baru yang meliputi dunia dan pandangan yang menempatkan aktivitas manusia
sebagai sesuatu yang berperan penting dalam melaksanakan maksud Allah untuk

5
Yajub Hendrawan Paranginangin,Tri Astuti Yeniretnowati (Pandangan Eskatologi Tentang Amilinisme,
Postmilenialisme,dan Premilianisme ) Vol 7no.1 2021
mengukuhkan kerajaan-Nya di bumi menjadi pendorong utama kegiatan misi. Hanya saja
pada abad XIX, pengharapan postmilenialisme berkembang ke arah doktrin yang
menekankan kemajuan yang sekuler dan masuk ke dalam teologi liberal yang
mengidentifikasi kerajaan Allah sebagai keadaan moral dan sosial yang semakin baik.
Penurunan postmilenialisme modern terjadi bersamaan dengan hilangnya kredibilitas
Kristen yang kemudian tergantikan oleh doktrin yang menekankan dunia akan semakin
baik.6

B. Defenisi dan Pokok Ajaran


Istilah postmillennialisme berarti bahwa Kristus akan datang kembali setelah
Milenium. Zaman sekarang akan terus berkembang secara moral dan spiritual hingga
awal milenium ketika Kristus kembali ke bumi pada akhir millennium. Menurut Lorraine
Bottner, postmillennialisme adalah sebuah pandangan yang berkaitan dengan akhir
zaman (yang akan datang), dimana Kerajaan Allah kini hadir di dunia melalui pewartaan
Injil dan karya penyelamatan Roh Kudus dalam diri semua orang percaya itu
berkembang.
Dunia akhirnya menjadi Kristen dan kedatangan Kristus yang kedua kali terjadi
pada akhir periode panjang keadilan dan perdamaian, yang biasa disebut sebagai
“Milenium”. Pada periode ini, kebangkitan umum, penghakiman umum, dan permulaan
akhir zaman akan terjadi segera setelah Kristus. Surga dan neraka akan lengkap.
Postmillennialisme merupakan pandangan optimis terhadap era saat ini. Kita menantikan
masa keemasan pembangunan di zaman gereja yang akan mempengaruhi setiap aspek
kehidupan: ekonomi, sosial, budaya, politik.
Postmillennialisme adalah visi kemenangan gereja, penyebaran Injil sampai ke
ujung bumi, sehingga “segala bentuk kejahatan pada akhirnya akan direduksi menjadi
tidak berarti, dan prinsip-prinsip Kristen akan berkuasa tanpa kecuali. ” Dia ingin Kristus
yang berkuasa. Mari kita kembali ke dunia Kristen yang sejati. Postmillennialisme
menyatakan bahwa Kedatangan Kristus Kedua Kalinya akan terjadi di dunia yang lebih
baik setelah Milenium.7 Pandangan yang berasumsi bahwa Kedatangan Kedua akan

6
Ferguson,et,al,Op.cit,349 ( Yajub Hendrawan Paranginangin,Tri Astuti Yeniretnowati (Pandangan
Eskatologi Tentang Amilinisme, Postmilenialisme,dan Premilianisme ) Vol 7no.1 2021

7
Enns,Op.Cit.478
diikuti oleh Milenium. Pandangan postmillennialis jelas bertentangan dengan pandangan
premillennialis mengenai kedatangan Tuhan Yesus kedua kali. Postmillennialisme
percaya bahwa Kedatangan Kedua Kristus akan terjadi setelah Milenium, yang
diperkirakan akan terjadi selama dan pada akhir masa dispensasi. Segera setelah itu,
Kristus akan datang untuk membawa segala sesuatu ke dalam tatanan kekal.8
Penganut paham postmillennial menyatakan bahwa Kedatangan Kristus yang
Kedua kali akan terjadi setelah akhir milenium. Kerajaan 1000 tahun yang diharapkan
oleh kaum postmillennialis berbeda dengan kerajaan 1000 tahun yang diharapkan oleh
kaum premilenialis. Postmillennialisme adalah pandangan eskatologis yang berpendapat
bahwa kerajaan Allah saat ini sedang berkembang ke dunia melalui pewartaan Injil dan
karya penyelamatan Roh Kudus, dan bahwa dunia pada akhirnya akan menjadi Kristen
dan kedatangan Kristus yang kedua kali akan terjadi dan menjadi akhir dunia, era
kebenaran dan keadilan yang disebut Milenium.
Ketika Injil diberitakan kepada semua bangsa (termasuk Yahudi), kita sekarang
secara bertahap mendekati milenium. Dan ketika Milenium menjadi kenyataan, prinsip-
prinsip iman dan perilaku Kristiani akan menjadi standar bagi bangsa-bangsa dan
individu. Teolog Bottner mengatakan hal ini bukan berarti akan tiba saatnya semua orang
di bumi akan menjadi Kristen atau semua dosa akan dihapuskan, namun segala bentuk
kejahatan akan diremehkan.
Dijelaskan bahwa ini berarti akan dikurangi menjadi. Bagian yang dapat
diabaikan adalah bahwa prinsip-prinsip tersebut, prinsip-prinsip Kristiani, menjadi aturan
hidup dan Kristus kembali ke dunia Kristen. Penganut paham postmillennial
menggunakan Matius 28: 18-20 sebagai bukti alkitabiah untuk mendukung pandangan
mereka.
Mereka percaya bahwa amanat besar yang Kristus berikan kepada umat-Nya,
termasuk penginjilan yang efektif, untuk memuridkan semua bangsa, akan mengubah
kehidupan semua orang. Mereka juga mendasarkan pandangan ini pada perumpamaan
tentang ragi. Menurut mereka, perumpamaan tentang ragi mengajarkan penyebaran dan
kemenangan Injil secara universal, dan juga bahwa perkembangan ini terjadi secara
bertahap, bukan secara tiba-tiba.9
8
Berkhof,OP.Cit,107.
9
Pdt.Meitha Sartika,M.Th(Empat Pandangan Mengenai Kerajaan Seribu Tahun) Hal. 3
Secara umum, Postmilenialisme sangat menekankan dua hal yaitu; Keuniversalan
karya pembebasan Kristus, Dunia yang terus berubah semakin baik, denga hubungannya
kaum postmile berusaha untuk mengumpulkan data kemajuan dunia dalam sejarah.
Boettner menyebut kemajuan seperti perbudakan dan poligami yang semakin tidak
Nampak,status wanita dan anak-anak yang meningkat.

C. Kondisi di Zaman Milenium


Menurut Posmilenialisme penginjilan besar-besaran akan terjadi di bumi, dan ini
merupakan salahsatu penggenapan dari Matius 24:14. Paham ini yakin bahwa doa yang
telah Yesus ajarkan “ Datanglah kerajaan-Mu di bumi seperti di sorga” benar akan
terjadi. Pemerintahan Kristus dimana Ia sebagai pemerintah dalam hati manusia akan
terjadi dengan Sempurna dan bersifat Universal. Inilah yang mengakibatkan pandangan
ini di sebut pemahaman yang optimis. Dunia dalam pemahaman aliran ini tidak memiliki
perbedaan esensi dengan dunia sekarang, Dunia sekarang ini akan terus berubah seiring
waktu semakin menyebarnya injil dan semakin banyak orang menjadi Kristen. Begitu
juga dengan kejahatan di nyatakan tidak akan hilang namun akan semakin menurun
hingga titik minimum, ini adalah akibat dari perubahan hati manusia dalam dunia.Masa
ini akan berahir dengan kedatangan Yesus yang kedua yang akan di sertai dengan
bangkitnya Orang mati dan di hari penghakiman Terahir.10

BAB III

10
Sagala,Op.Cit,74
A. Implementasi

Dari materi yang telah di bahas dalam makalah ini maka dapat di perhatikan
bahwa pemahaman tentang Milenium ini harus benar-benar dalam penafsiran dan
hermeneutic yang benar, penafsiran yang salah akan mengakibatkan kesalahan yang fatal
dan akan menimbulkan ajaran yang sesat.

Setelah melihat dan menganalisis berbagai pandangan millennium dalam sejarah


maka kita sebagai orang percaya dan mengakui bahwa masalah teologis yang serius
dengan doktrin millennium. Masalah millennium dapat di bagi kedalam beberapa bagian
yaitu:

 Masalah mengenai bagaimana seseorang dapat menafsirkan Kerajaan


Seribu Tahun dalam wahyu 20 secara akurat. Setiap pemahaman
mempunyai kesulitannya masing-masing dalam cara menafsirkan
millennium ini
 Masalah mengenai bagaimana setiap pandangan memahami milenium dalam
terang apa yang seluruh Alkitab katakan atau tidak kontradiksi dengan bagian
lain dalam Alkitab. Postmilenialisme tidak cocok dengan Matius 24 dan 2
Tesalonika 2.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengimplementasikan


postmilenialisme dalam kehidupan pemercaya saat ini:

 Bebaskan diri dari ketenteraman: Perhatikan bahwa pemikiran dan kepercayaan Anda
tidak harus terbatas pada satu ideologi atau sistem pemikiran. Buka jendela pemahaman
dan simak berbagai pandangan dan pendapat lainnya.
 Berkomunikasi dengan baik: Jangan takut untuk berbicara dengan orang-orang yang
memiliki pemikiran berbeda. Komunikasi yang baik dapat membantu mengatasi
perbedaan dan memperbaiki pemahaman satu sama lain.
 Tingkatkan pemahaman: Baca dan belajar tentang berbagai konsep dan ideologi.
Informasi lebih lengkap akan membantu Anda memahami kenapa orang lain memiliki
pemikiran berbeda dan memperkuat posisi Anda.
 Toleransi dan empati: Sikarkan diri untuk menghargai dan mengerti kebutuhan dan
kepercayaan setiap individu. Toleransi dan empati dapat membantu mengatasi perbedaan
dan memperbaiki hubungan antar pemercaya.
 Fokus pada nilai-nilai yang universal: Berfokus pada nilai-nilai yang dapat dibagikan
oleh semua pemercaya, seperti kepedulian, kesadaran, dan kepercayaan. Ini akan
membantu mengubah perhatian dari perbedaan pemikiran kepada apa yang benar-benar
mengatasi masalah.
 Bersama dalam membantu masyarakat: Kerjasama antara pemercaya dapat membantu
membangun komunitas yang lebih harmoni dan bertambah baik. Bersama, Anda dapat
membantu masyarakat dan memperbaiki lingkungan yang ada.

Dalam era sekarang yang semakin globalisasi, implementasi postmilenialisme dapat membantu
mengatasi perbedaan pemikiran dan memperbaiki hubungan antara pemercaya dari berbagai
ideologi. Dengan melakukan langkah-langkah ini, kita dapat membangun kesatuan dan
keharmonisan dalam masyarakat kita.
BAB IV

Kesimpulan

Kitab Wahyu merupakan kitab yang terakhir dalam Perjanjian Baru. Dalam Wahyu 1:1
dinyatakan bahwa Inilah wahyu Yesus Kristus. Dimana kitab Wahyu paling banyak
membicarakan mengenai hal-hal yang akan datang dan rencana Allah bagi segenap umat
manusia. Kitab Wahyu juga merupakan kitab yang paling sulit dipahami serta banyak
menimbulkan pandangan dan penafsiran yang berbeda-beda diantara berbagai ahli teologi dan
denominasi, terutama terkait topik yang dibahas pada penelitian ini yaitu millenium. Penekanan
utama dan terpenting adalah Alkitab dengan tegas dan jelas menyatakan bahwa suatu hari Yesus
Kristus akan datang kembali ke dunia ini. Tepat jika mengingat apa yang dinyatakan dalam 1
Tesalonika 1:10 “menantikan kedatangan Anak-Nya dari sorga… yaitu Yesus, yang
menyelamatkan umatNya dari murka yang akan datang”, sehingga orang percaya harus melayani
Tuhan Yesus Kristus dengan sungguh-sungguh dan menantikan kedatangan-Nya yang sudah
pasti akan datang kembali.
DAFTAR PUSTAKA

Ibelala Gea,”Beritakan Injil Kepada Segala Mahluk,”BIA’;Jurnal Teologi dan


Pendidikann Kristen Kontekstual 1,No.1 (2018): 56-69

Millard J.Erikson, Teologi Kristen Volume 3( Malang: Gandum Mas,2004),538.

Pdt.Meitha Sartika,M.Th(Empat Pandangan Mengenai Kerajaan Seribu Tahun) Hal. 1

Yakub H.Parangin Angin dan Tri A. Yeniretnowati ( Jurnal Teologi dan Kependidikan)

Yajub Hendrawan Paranginangin,Tri Astuti Yeniretnowati (Pandangan Eskatologi


Tentang Amilinisme, Postmilenialisme,dan Premilianisme ) Vol 7no.1 2021

Ferguson,et,al,Op.cit,349 ( Yajub Hendrawan Paranginangin,Tri Astuti Yeniretnowati


(Pandangan Eskatologi Tentang Amilinisme, Postmilenialisme,dan Premilianisme ) Vol 7no.1
2021

Enns,Op.Cit.478

Berkhof,OP.Cit,107.

Pdt.Meitha Sartika,M.Th(Empat Pandangan Mengenai Kerajaan Seribu Tahun) Hal. 3

Sagala,Op.Cit,74

Anda mungkin juga menyukai