KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “etika profesi dengan teman sejawat” ini. makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas
dalam mata kuliah “ Etika Profesi ” pada semester 3 di Poltekes Kemenkes Pontianak , dengan
ilmu pendidikannya Kesehatan Lingkungan
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Etika Profesi yang telah
memberikan tugas, petunjuk, kepada kami sehingga kami termotivasi dan dapat menyelesaikan
tugas ini. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu
kami dalam penyusunan makalah ini.
Masih banyak kekurangan pada makalah ini , oleh karena itu saran serta kritik yang
membangun sangat di harapkan untuk penyempurnaan laporan selanjutnya , semoga laporan ini
dapat menambah pengetahuan pembaca :
Peyusun
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..…...ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………iii
BAB I ( PENDAHULUAN )………………………………………………………………….…1
A.Latar belakang…………………………………………………………………………………..1
B. Rumusan masalah……………………………………………………………………….……...2
C. Tujuan…………………………………………………………………………………………..2
BAB II ( TINJAUAN PUSTAKA )…………………………………………………………..…3
A. Pengertian etika …………………………………………………………………………….….3
B. Macam-macam etika dalam filsafat …………………………………………………………...4
C. Pengertian profesi ……………………………………………………………………………...4
D. Pengertian etika profesi ……………………………………………………………………..…5
E. Kode etik profesi …………………………………………………………………………..…..6
F. Tujuan kode etik profesi ………………………………………………………………….……7
G. Fungsi kode etik profesi ……………………………………………………………………….7
H. Etika dengan teman sejawat …………………………………………………………………...8
BAB III ( PEMBAHASAN )…………………………………………………………………...10
A. Contoh etika dengan teman sejawat………………………………………………………....10
B. Tanggung jawab……………………………………………………………………………...12
C. Kode etik profesi……………………………………………………………………….…....13
BAB IV (PENUTUP )…………………………………………………………………………...14
A. Kesimpulan …………………………………………………………………………………...14
B. Saran ……………………………………………………………………………………….....15
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………........16
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Kerja merupakan keikhasan bagi manusia. Melalui kerja manusia mengekspresikan
dirinya, sehingga melalui kerja orang bisa lebih dikenal siapa dia sebenarnya. Oleh karena
itu, kerja bagi kita bukan hanya sekedar untuk mendapat upah atau gaji, jabatan atau
kekuasaan, dan berbagai maksud-maksud lainnya. Dalam dan melalui kerja manusia
mengungkapkan dirinya lebih otentik sebagai manusia yang disiplin, bertanggung jawab,
jujur, tekun, pantang menyerah, punya visi, dan sebagainya; atau sebaliknya, tidak disiplin,
tidak bisa dipercaya, tidak dapat diandalkan, tidak bertanggung jawab, dan sebagainya.
Dunia kerja merupakan sarana bagi perwujudan dan sekaligus pelatihan diri untuk menjadi
semakin baik.
Untuk lebih mendalami mengenai dunia kerja, perlu lebih mendalami topik-topik
yang berkaitan dengan peningkatan kualitas diri pribadi sebagai seorang pekerja maupun
sebagai sebagai seorang profesional. Terutama lebih ditekankan untuk menghayati prinsip-
prinsip ethos kerja, menggunakan atau mengelola waku dengan baik dan efisien,
melaksanakan kewajiban-kewajiban pokok sebagai karyawan maupun majikan, menghayati
budaya organisasi atau perusahaan, meningkatkan mutu pelayanan di tempat kerja, dan
meningkatkan profesionalitas kerja sebagai jawaban atas berbagai perubahan yang ada di
masyarakat, yang telah membawa dampak pada tingginya tuntutan dalam dunia kerja atau
profesi.
Perkembangan zaman yang diiringi kemajuan teknologi, mendorong kita untuk
senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan dalam hal penguasaan teknologi informasi.
Dalam hal ini kita juga harus memperhatikan kode etik dalam IT.Kode etik adalah sistem
norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan
baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan
perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus
dihindari. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada
pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak
profesional. Ketaatan tenaga profesional terhadap kode etik merupakan ketaatan naluriah
2
yang telah bersatu dengan pikiran, jiwa dan perilaku tenaga profesional. Jadi ketaatan itu
terbentuk dari masing-masing orang bukan karena paksaan.
Sejak dulu hingga sekarang manusia sering mempertanyakan mana yang baik dan
mana yang buruk, karena kerap kali manusia dihadapkan pada pilihan – pilihan etis yang
tidak bisa dijawab oleh agama dan ilmu pengetahuan. Dalam sejarah perkembangan ilmu,
filsafat etika merupakan aliran pertama dalam filsafat, dengan Socrates sang mahaguru para
filsuf sebagaipelopornya.
Etika merupakan cabang Aksiologi yang pada pokoknyamembicarakan masalah
predikat – predikat nilai betul dan salah dalam arti susilaserta tidak susila . Etika atau
moralitas merupakan suatu fenomena manusiawi yang universal, menjadi ciri yang
membedakan manusia dari binatang. Pada binatang tidak ada kesadaran tentang baik dan
buruk, yang boleh dan yangdilarang, tentang yang harus dan tidak pantas dilakukan.
Keharusan mempunyai dua macam arti:
B. Tujuan
1. agar mahasiswa dapat memahami arti etika dalam berprofesi serta dapat
mengimplemintasikanya di masyarakat.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui sejauh mana kita menjaga rahasia orang lain sesuai
dengan tanggung jawab dan profesi kita.
3. Agar dapat memahami sampai di mana kita sebagai seorang profesi berprilaku sesuai
dengan kode etik profesi.
C. Rumusan Masalah
1. Pengertian etika ?
2. Macam-macam etika dalam filsafat ?
3. Pengertian profesi ?
4. Pengertian etika profesi ?
5. Kode etik profesi ?
6. Tujuan kode etik profesi ?
7. Fungsi kode etik profesi ?
8. Etika dengan teman sejawat
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Etika
Etika Berasal dari bahasa Yunani Ethos, Yang berarti karakter, watak kesusilaan
atau adat. Etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu atau masyarakat
untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar,
buruk atau baik.
Dalam arti terakhir inilah terbentuknya istilah etika yang oleh Aristoteles dipakai
untukmenunjukkan filsafat moral. Etika berarti ilmu tentang apa yang biasa
dilakukanatau ilmu tentang adat kebiasaan. Ada juga kata moral dari bahasa Latin
yangartinya sama dengan etika. Secara istilah etika memunyai tiga arti: pertama, nilai-
nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatukelompok
dalam mengatur tingkah lakunya. Arti ini bisa disebut sistem nilai.Misalnya etika
Protestan, etika Islam, etika suku Indoan. Kedua, etika berartikumpulan asas atau nilai
moral (kode etik).
St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian
filsafat praktis (practical philosophy). Etika dimulai bila manusiamerefleksikan unsur-
unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita
rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang
lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya
dilakukan oleh manusia. Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat
dikatakan sebagai etika .Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam
melakukan refleksi.Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek
dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang
meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif.Maksudnya
etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia.
Menurut Martin 1993 (dalam Buku ajar etika profesi), etika didefinisikan sebagai
“the discpline which can act as the performance index or reference for our control
system”. Dengan demikian, etika akan memberikan semacam batasan maupun standar
yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya. Dalam
4
pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini
kemudian dirupakan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja
dibuat berdasarkan prinsip – prinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan
bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara
logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari kode etik. Dengan
demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”, karena segala
sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepenringan kelompok social (profesi)
itu sendiri.
C. Pengertian Profesi
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris “Profess”,
yang dalam bahasa Yunani adalah “Επαγγελια”, yang bermakna: “Janji untuk memenuhi
kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen”.
5
Menurut De George (dalam buku ajar etika profesi 2009), Profesi, adalah
pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan
yang mengandalkan suatu keahlian.
Menurut KBBI, Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan
keahlian (keterampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu.
Menurut Brooks (2004), Profesi adalah suatu kombinasi fitur, kewajiban dan hak,
yang kesemuanya dibingkai dalam seperangkat nilai-nilai profesional yang umum, nilai-
nilai yang menentukan bagaimana keputusan dibuat dan bagaimana tindakan
dilaksanakan.
Jadi dapat disimpulkan profesi adalah suatu kegiatan pekerjaan yang dilakukan
manusia sebagai kewajiban atau hak untuk dijadikan sumber nafkah dalam kehidupan
yang membutuhkan keahlian atau pelatihan,
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki
berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku
profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus
meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan
dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan,
keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu
profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
terhadap para warga masyarakat yang membutuhkannya, yang bermuatan empat kaidah
pokok.
Jadi dapat disimpulkan etika profesi merupakan suatu sikap hidup dalam
menjalankan kehidupannya dengan penuh tanggung jawab atas semua tindakan dan
keputusan yang telah diambil, dan memiliki keahlian serta kemampuan.
1. Prinsip – prinsip etika profesi
Tanggung jawab
a. Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.
b. Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada
umumnya.
2. Keadilan.Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang
menjadi haknya.
3. Otonomi. Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di beri
kebebasan dalam menjalankan profesinya.
Adapun yang menjadi tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam
kode etik (Code of conduct) profesi adalah:
1. Standar‐standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien,
institusi, dan masyarakat pada umumnya
2. Standar‐standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus
mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema‐dilema etika dalam pekerjaan
3. Standar‐standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi‐
fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan‐kelakuan yang jahat dari anggota‐
anggota tertentu
4. Standar‐standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral‐moral dari
komunitas, dengan demikian standar‐standar etika menjamin bahwa para anggota
profesi akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya
5. Standar‐standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau
kejujuran dari tenaga ahli profesi
6. Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum (atau
undang‐undang). Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan
menerima sangsi atau denda dari induk organisasi profesinya.
2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
3. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam
keanggotaan profesi. Etika profesi sangatlah dibutuhkan dlam berbagai bidang.
BAB III
PEMBAHASAN
Bila kita menganggap diri kita sebagai orang yang bijakasana, maka bukan hanya kata-
kata yang “untuk-untuk” saja yang perlu disampaikan, tetapi tindakan atau bantuan kepada
orang lain yang sebenarnya bukan pekerjaan kita juga penting kita lakukan,membantu
perawat yang kurang mampu atau membantu teman satu kerja kita yang kesusahan itu
penting
Keterampilan dalam berinteraksi dengan orang lain, sikap pribadi dalam
mempertimbangkan sesuatu tercermin dalam sikap perbuatan yang kita lakukan dan ucapan-
ucapan yang keluar dari mulut kita. Agar kita disenangi dan disegani di kantor, perlu
kiranya kita mengetahui etiket yang berlaku di kantor,etiket berlaku dimana kita tidak
seorang diri ada orang lain di sekitar kita ,dengan tujuan agar tidak terjadi ketidak
seimbangan di tempat dimana kita kerja ,sesuai dengan kasus di atas kita bisa
melihat ,apakah obat tersebut bisa di ambil langsung tanpa harus minta izin atau aturan lain.
Yang mungkin etiket yang ada di dalam kantor tersebut jika kita sesuaikan dengan koondisi
kita
Apabila kita ingin sukses berinteraksi dan disegani di kantor, kita harus tahu tentang
etika dan etiket yang berlaku di kantor. Semakin kita beretika dan beretiket di kantor, maka
semakin baik performa kerja dan profesionalisme kita. Menciptakan dan membangun
keharmonisan dan keeratan hubungan antar pegawai dalam suatu kantor melalui sikap,
perilaku, tata krama, dapat meningkatkan produktivitas kerja para pegawai. Pegawai merasa
nyaman, relasi dan konsumen kantor pun merasa puas dengan pelayanan yang penuh
keramahan, ketulusan, persahabatan yang menarik, simpatik dan empatik. Dengan demikian
citra institusi akan semakin baik dimata relasi dan rekanan.
Cara memecahkan masalah dengan teman satu kerja kita yang paling tepat
Avoidance (Menghindar)Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan
pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri. Manajer perawat yang terlibat
didalam konflik dapat menepiskan isu dengan mengatakan “Biarlah kedua pihak mengambil
waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi”
Mengakomodas Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi
pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Perawat yang
menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan
kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama.
12
Kompetisi Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak
informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin
mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa
jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.
Kompromi atau Negosiasi Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada
waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan
semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
Memecahkan Masalah atau Kolaborasi ,Pemecahan sama-sama menang dimana
individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama.Perlu adanya satu komitmen dari
semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama
lainnya.
B. Tanggung jawab
Tanggung jawab menunjukan kewajiban ,hal ini mengarah kepada kewajiban
yang harus di lakukan untuk menyelesaikan pekerjaan sebagai seorang professional ,kepada
ruangan dan para staf harus memahami dengan jelas tentang fungsi tugas dan tanggung
jawab.sebenarnya kewajiban perawat yang melihat temanya mencuri tersebut menasehati
dan melaporkan kepada pimpinan tetapi ,karena perawat yang satu tersebut memiliki
tenggang rasa yang tinggi jadi yang bisa di lakukan hanya menasehati dan juga
membantunya ,atau membantu memintakan obat tersebut kepada pimpinan untuk mereka
simpan ,dan di gunakan setiap ia perlu.pewarat yang professional akan bertanggung jawab
atas semua tindakan yang di lakukan dalam lingkung tugasnya ,jadi tidak memihak kepada
siapa pun ,jika perawat lain atau orang lain memang harus meningalkan atau mempunyai
masalah dengan lingkungan kerjanya maka perawat yang professional tersebut harus bisa
membatunya dan mengajari perawat lain untuk bertanggung jawab terhadap apa yang
mereka kerjakan atau yang mereka perbuat.
Kewajiban Terhadap Rekan : Memperlakukan setiap teman sejawat dalam batas-
batas norma yang berlaku ,Menjunjung tinggi kesetiakawanan dalam melaksanakan profesi.
Membina hubungan kerjasama yang baik dan saling menghormati dengan teman sejawat
dan tenaga profesional lainnya dengan tujuan utama untuk menjamin pelayanan tetap
berkualitas tinggi
13
BAB IV
PENUTUP
4.1 .Kesimpulan
a. Etika Berasal dari bahasa Yunani Ethos, Yang berarti karakter, watak kesusilaan atau
adat. Etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu atau masyarakat untuk
menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk
atau baik.
b. Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris “Profess”, yang dalam
bahasa Yunani adalah “Επαγγελια”, yang bermakna: “Janji untuk memenuhi kewajiban
melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen”.
c. Jadi dapat disimpulkan etika profesi merupakan suatu sikap hidup dalam menjalankan
kehidupannya dengan penuh tanggung jawab atas semua tindakan dan keputusan yang
telah diambil, dan memiliki keahlian serta kemampuan.
d. Hubungan dengan teman sejawat ditegaskan dalam Pasal 5 Kode Etik Advokat
e. Kewajiban Terhadap Rekan
1. Memperlakukan setiap teman sejawat dalam batas-batas norma yang berlaku
2. Menjunjung tinggi kesetiakawanan dalam melaksanakan profesi.
3. Membina hubungan kerjasama yang baik dan saling menghormati dengan teman
sejawat dan tenaga profesional lainnya dengan tujuan utama untuk menjamin
pelayanan tetap berkualitas tinggi.
f. Sebagai anggota profesi seperti kasus perawat, Perawat harus dapat bekerjasama dengan
teman sesama perawat dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan Keperawatan
terhadap Klien. Dalam menjelaskan tugasnya, Perawat harus dapat membina hubungan
baik dengan sesama Perawat yang ada dilingkungan tempat kerjanya. Dalam membina
hubungan tersebut, sesama Perawat harus mempunyai tenggangrasa yang tinggi agar
tidak terjadi sikap saling curiga dan benci sehingga dapat terciptanya kondisi yang
nyaman di teman kerja dengan semua anggota perusahaan.
15
4.2 . Saran
DAFTAR PUSTAKA
Menurut Martin [1993) , pengertian etika ,garamedia . bandung ( di akses pada tanggal 1
januari 2015 )
St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) , etika . ( di akses pada tanggal 1 januari 2015 )
Vissia Trimurti A. Jati. Mengenal Etika dan Etiket di Tempat Kerja. Jurnal Vol. 2 No.2
Tarakanita News Vol. 9 Nomor 1/40. ( di akses pada tanggal 1 januari 2015 )
Anonym,2011.stratgipenyelesaiankomplik
http://vivitardyansah.blogspot.com/2011/04/strategi-penyelesaian-
konflik.html( di akses pada tanggal 1 januari 2015 )