Anda di halaman 1dari 19

i

MAKALAH ETIKA PROFESI


DENGAN TEMAN SEJAWAT

Dosen Pengampu : M.Nasib.SKM.M.Kes


Di Susun Oleh : Kelompok 1
Nama : Sumiati
Nim : 20131320267

POLITEKNIK KESEHATAN PONTIANAK


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PROGRAM STUDI D-IV
2014-2015
ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang
berjudul “etika profesi dengan teman sejawat” ini. makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas
dalam mata kuliah “ Etika Profesi ” pada semester 3 di Poltekes Kemenkes Pontianak , dengan
ilmu pendidikannya Kesehatan Lingkungan
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah Etika Profesi yang telah
memberikan tugas, petunjuk, kepada kami sehingga kami termotivasi dan dapat menyelesaikan
tugas ini. Tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah membantu
kami dalam penyusunan makalah ini.
Masih banyak kekurangan pada makalah ini , oleh karena itu saran serta kritik yang
membangun sangat di harapkan untuk penyempurnaan laporan selanjutnya , semoga laporan ini
dapat menambah pengetahuan pembaca :

Pontianak, 2 Januari 2015

Peyusun
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………..…...ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………iii
BAB I ( PENDAHULUAN )………………………………………………………………….…1
A.Latar belakang…………………………………………………………………………………..1
B. Rumusan masalah……………………………………………………………………….……...2
C. Tujuan…………………………………………………………………………………………..2
BAB II ( TINJAUAN PUSTAKA )…………………………………………………………..…3
A. Pengertian etika …………………………………………………………………………….….3
B. Macam-macam etika dalam filsafat …………………………………………………………...4
C. Pengertian profesi ……………………………………………………………………………...4
D. Pengertian etika profesi ……………………………………………………………………..…5
E. Kode etik profesi …………………………………………………………………………..…..6
F. Tujuan kode etik profesi ………………………………………………………………….……7
G. Fungsi kode etik profesi ……………………………………………………………………….7
H. Etika dengan teman sejawat …………………………………………………………………...8
BAB III ( PEMBAHASAN )…………………………………………………………………...10
A. Contoh etika dengan teman sejawat………………………………………………………....10
B. Tanggung jawab……………………………………………………………………………...12
C. Kode etik profesi……………………………………………………………………….…....13
BAB IV (PENUTUP )…………………………………………………………………………...14
A. Kesimpulan …………………………………………………………………………………...14
B. Saran ……………………………………………………………………………………….....15
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………........16
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Kerja merupakan keikhasan bagi manusia. Melalui kerja manusia mengekspresikan
dirinya, sehingga melalui kerja orang bisa lebih dikenal siapa dia sebenarnya. Oleh karena
itu, kerja bagi kita bukan hanya sekedar untuk mendapat upah atau gaji, jabatan atau
kekuasaan, dan berbagai maksud-maksud lainnya. Dalam dan melalui kerja manusia
mengungkapkan dirinya lebih otentik sebagai manusia yang disiplin, bertanggung jawab,
jujur, tekun, pantang menyerah, punya visi, dan sebagainya; atau sebaliknya, tidak disiplin,
tidak bisa dipercaya, tidak dapat diandalkan, tidak bertanggung jawab, dan sebagainya.
Dunia kerja merupakan sarana bagi perwujudan dan sekaligus pelatihan diri untuk menjadi
semakin baik.
Untuk lebih mendalami mengenai dunia kerja, perlu lebih mendalami topik-topik
yang berkaitan dengan peningkatan kualitas diri pribadi sebagai seorang pekerja maupun
sebagai sebagai seorang profesional. Terutama lebih ditekankan untuk menghayati prinsip-
prinsip ethos kerja, menggunakan atau mengelola waku dengan baik dan efisien,
melaksanakan kewajiban-kewajiban pokok sebagai karyawan maupun majikan, menghayati
budaya organisasi atau perusahaan, meningkatkan mutu pelayanan di tempat kerja, dan
meningkatkan profesionalitas kerja sebagai jawaban atas berbagai perubahan yang ada di
masyarakat, yang telah membawa dampak pada tingginya tuntutan dalam dunia kerja atau
profesi.
Perkembangan zaman yang diiringi kemajuan teknologi, mendorong kita untuk
senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan dalam hal penguasaan teknologi informasi.
Dalam hal ini kita juga harus memperhatikan kode etik dalam IT.Kode etik adalah sistem
norma, nilai dan aturan profesional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan
baik dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi profesional. Kode etik menyatakan
perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan dan apa yang harus
dihindari. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada
pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak
profesional. Ketaatan tenaga profesional terhadap kode etik merupakan ketaatan naluriah
2

yang telah bersatu dengan pikiran, jiwa dan perilaku tenaga profesional. Jadi ketaatan itu
terbentuk dari masing-masing orang bukan karena paksaan.
Sejak dulu hingga sekarang manusia sering mempertanyakan mana yang baik dan
mana yang buruk, karena kerap kali manusia dihadapkan pada pilihan – pilihan etis yang
tidak bisa dijawab oleh agama dan ilmu pengetahuan. Dalam sejarah perkembangan ilmu,
filsafat etika merupakan aliran pertama dalam filsafat, dengan Socrates sang mahaguru para
filsuf sebagaipelopornya.
Etika merupakan cabang Aksiologi yang pada pokoknyamembicarakan masalah
predikat – predikat nilai betul dan salah dalam arti susilaserta tidak susila . Etika atau
moralitas merupakan suatu fenomena manusiawi yang universal, menjadi ciri yang
membedakan manusia dari binatang. Pada binatang tidak ada kesadaran tentang baik dan
buruk, yang boleh dan yangdilarang, tentang yang harus dan tidak pantas dilakukan.
Keharusan mempunyai dua macam arti:

B. Tujuan
1. agar mahasiswa dapat memahami arti etika dalam berprofesi serta dapat
mengimplemintasikanya di masyarakat.
2. Agar mahasiswa dapat mengetahui sejauh mana kita menjaga rahasia orang lain sesuai
dengan tanggung jawab dan profesi kita.
3. Agar dapat memahami sampai di mana kita sebagai seorang profesi berprilaku sesuai
dengan kode etik profesi.

C. Rumusan Masalah
1. Pengertian etika ?
2. Macam-macam etika dalam filsafat ?
3. Pengertian profesi ?
4. Pengertian etika profesi ?
5. Kode etik profesi ?
6. Tujuan kode etik profesi ?
7. Fungsi kode etik profesi ?
8. Etika dengan teman sejawat
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Etika
Etika Berasal dari bahasa Yunani Ethos, Yang berarti karakter, watak kesusilaan
atau adat. Etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu atau masyarakat
untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar,
buruk atau baik.
Dalam arti terakhir inilah terbentuknya istilah etika yang oleh Aristoteles dipakai
untukmenunjukkan filsafat moral. Etika berarti ilmu tentang apa yang biasa
dilakukanatau ilmu tentang adat kebiasaan. Ada juga kata moral dari bahasa Latin
yangartinya sama dengan etika. Secara istilah etika memunyai tiga arti: pertama, nilai-
nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatukelompok
dalam mengatur tingkah lakunya. Arti ini bisa disebut sistem nilai.Misalnya etika
Protestan, etika Islam, etika suku Indoan. Kedua, etika berartikumpulan asas atau nilai
moral (kode etik).
St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian
filsafat praktis (practical philosophy). Etika dimulai bila manusiamerefleksikan unsur-
unsur etis dalam pendapat-pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan kita
rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang
lain. Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencari tahu apa yang seharusnya
dilakukan oleh manusia. Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat
dikatakan sebagai etika .Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam
melakukan refleksi.Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai suatu ilmu, objek
dari etika adalah tingkah laku manusia. Akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang
meneliti juga tingkah laku manusia, etika memiliki sudut pandang normatif.Maksudnya
etika melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia.
Menurut Martin 1993 (dalam Buku ajar etika profesi), etika didefinisikan sebagai
“the discpline which can act as the performance index or reference for our control
system”. Dengan demikian, etika akan memberikan semacam batasan maupun standar
yang akan mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya. Dalam
4

pengertiannya yang secara khusus dikaitkan dengan seni pergaulan manusia, etika ini
kemudian dirupakan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja
dibuat berdasarkan prinsip – prinsip moral yang ada dan pada saat yang dibutuhkan akan
bisa difungsikan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara
logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari kode etik. Dengan
demikian etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”, karena segala
sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepenringan kelompok social (profesi)
itu sendiri.

B. Macam – Macam Etika Dalam Ilmu Filsafat


1. Etika deskriptif Hanya melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas, misalnya adat
kebiasaan suatu kelompok, tanpa memberikan penilaian. Etika deskriptif memelajari
moralitas yang terdapat pada kebudayaan tertentu, dalam periode tertentu. Etika ini
dijalankan oleh ilmu-ilmu sosial: antropologi, sosiologi, psikologi, dll, jadi termasuk ilmu
empiris, bukan filsafat.
2. Etika normatif Etika yang tidak hanya melukiskan, melainkan melakukan penilaian
(preskriptif: memerintahkan). Untuk itu ia mengadakan argumentasi, alasan-alasan
mengapa sesuatu dianggap baik atau buruk. Etika normatif dibagi menjadi dua, etika
umum yang memermasalahkan tema-tema umum, dan etika khusus yang menerapkan
prinsip-prinsip etis ke dalam wilayah manusia yang khusus, misalnya masalah kedokteran,
penelitian. Etika khusus disebut juga etika terapan.
3. Metaetika Meta berati melampaui atau melebihi. Yang dibahas bukanlah moralitas secara
langsung, melainkan ucapan-ucapan kita di bidang moralitas. Metaetika bergerak pada
tataran bahasa, atau memelajari logika khusus dari ucapan-ucapan etis. Metaetika dapat
ditempatkan dalam wilayah filsafat analitis, dengan pelopornya antara lain filsuf Inggris
George Moore (1873-1958).

C. Pengertian Profesi
Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris “Profess”,
yang dalam bahasa Yunani adalah “Επαγγελια”, yang bermakna: “Janji untuk memenuhi
kewajiban melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen”.
5

Menurut De George (dalam buku ajar etika profesi 2009), Profesi, adalah
pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup dan
yang mengandalkan suatu keahlian.
Menurut KBBI, Profesi adalah bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan
keahlian (keterampilan, kejuruan, dan sebagainya) tertentu.
Menurut Brooks (2004), Profesi adalah suatu kombinasi fitur, kewajiban dan hak,
yang kesemuanya dibingkai dalam seperangkat nilai-nilai profesional yang umum, nilai-
nilai yang menentukan bagaimana keputusan dibuat dan bagaimana tindakan
dilaksanakan.
Jadi dapat disimpulkan profesi adalah suatu kegiatan pekerjaan yang dilakukan
manusia sebagai kewajiban atau hak untuk dijadikan sumber nafkah dalam kehidupan
yang membutuhkan keahlian atau pelatihan,
Secara umum ada beberapa ciri atau sifat yang selalu melekat pada profesi, yaitu :
1. Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki
berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
2. Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya setiap pelaku
profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
3. Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi harus
meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
4. Ada izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan
dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan,
keamanan,  kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu
profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
5. Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.

D. Pengertian Etika Profesi


Etika profesi (dalam jurnal Qohar 2012), adalah kesanggupan untuk secara
seksama berupaya memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dengan kesungguhan,
kecermatan dan keseksamaan mengupayakan pengerahan keahlian dan kemahiran
berkeilmuan dalam rangka pelaksanaan kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan
6

terhadap para warga masyarakat yang membutuhkannya, yang bermuatan empat kaidah
pokok.
  Jadi dapat disimpulkan etika profesi merupakan suatu sikap hidup dalam
menjalankan kehidupannya dengan penuh tanggung jawab atas semua tindakan dan
keputusan yang telah diambil, dan memiliki keahlian serta kemampuan.
1. Prinsip – prinsip etika profesi
Tanggung jawab
a. Terhadap pelaksanaan pekerjaan itu dan terhadap hasilnya.
b. Terhadap dampak dari profesi itu untuk kehidupan orang lain atau masyarakat pada
umumnya.
2.  Keadilan.Prinsip ini menuntut kita untuk memberikan kepada siapa saja apa yang
menjadi haknya.
3. Otonomi. Prinsip ini menuntut agar setiap kaum profesional memiliki dan di beri
kebebasan dalam menjalankan profesinya.

E. Kode Etik Profesi


Menurut UU NO. 8 (Pokok-pokok kepegawaian) dalam buku ajar etika profesi
2009, Kode etik profesi adalah pedoman sikap, tingkah laku dan perbuatan dalam
melaksanakan tugas dan dalam kehidupan sehari-hari.
kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu
kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun
bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang agak berat, maka masuk dalam kategori
norma hukum.
Etika dalam sebuah profesi disusun dalam sebuah Kode Etik. Dengan demikian
Kode Etik dalam sebuah profesi berhubungan erat dengan nilai sosial manusia yang
dibatasi oleh norma-norma yang mengatur sikap dan tingkah laku manusia itu sendiri,
agar terjadi keseimbangan kepentingan masing-masing di dalam masyarakat. Jadi norma
adalah aturan atau kaidah yang dipakai untuk menilai sesuatu.Jadi dapat disimpulkan
kode etik profesi adalah suatu  pola aturan atau tata cara dalam melaksanakan kegiatan
sehari-hari dari sikap sampai perbuatan.
7

Adapun yang menjadi tujuan pokok dari rumusan etika yang dituangkan dalam
kode etik (Code of conduct) profesi adalah:
1. Standar‐standar etika menjelaskan dan menetapkan tanggung jawab terhadap klien,
institusi, dan masyarakat pada umumnya
2. Standar‐standar etika membantu tenaga ahli profesi dalam menentukan apa yang harus
mereka perbuat kalau mereka menghadapi dilema‐dilema etika dalam pekerjaan
3. Standar‐standar etika membiarkan profesi menjaga reputasi atau nama dan fungsi‐
fungsi profesi dalam masyarakat melawan kelakuan‐kelakuan yang jahat dari anggota‐
anggota tertentu
4. Standar‐standar etika mencerminkan / membayangkan pengharapan moral‐moral dari
komunitas, dengan demikian standar‐standar etika menjamin bahwa para anggota
profesi akan menaati kitab UU etika (kode etik) profesi dalam pelayanannya
5. Standar‐standar etika merupakan dasar untuk menjaga kelakuan dan integritas atau
kejujuran dari tenaga ahli profesi
6. Perlu diketahui bahwa kode etik profesi adalah tidak sama dengan hukum (atau
undang‐undang). Seorang ahli profesi yang melanggar kode etik profesi akan
menerima sangsi atau denda dari induk organisasi profesinya.

F. Tujuan kode etik profesi


1. Untuk menjunjung tinggi martabat profesi.
2. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan para  anggota.
3. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
4. Untuk meningkatkan mutu profesi.
5. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi.
6. Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
7. Mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
8. Menentukan baku standarnya sendiri.

G. Adapun fungsi dari kode etik profesi adalah :


1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang
digariskan.
8

2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan.
3. Mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam
keanggotaan profesi. Etika profesi sangatlah dibutuhkan dlam berbagai bidang.

H. Etika Dengan Teman Sejawat


1. Pengertian Teman sejawat
Kolega berasal dari bahasa Inggris colleague. Padanan bahasa Indonesianya ialah
teman sejawat. Pergaulan yang dilambangkan dengan kata ini didasari oleh pekerjaan dan
keahlian (profesi dan profesionalitas). Teman kantor  lah mungkin bahasa mudahnya
(meskipun kerja nggak selalu di kantor kan).  Istilah yang mirip dengan istilah ini
adalah rekan.
Rekan juga didasari oleh pekerjaan sehingga rekan bisa dibilang adalah teman
kerja, bahasa Inggrisnya partner. Eh, tunggu dulu kan bisa ada istilah rekan kerja,
mubazir dong!  Hmm, loe bener, tapi kan ada juga istilah rekan bisnis, rekan bertualang,
dan rekan ajar. Pekerjaan yang menjadi dasar rekan sepertinya  memiliki lingkup yang
lebih luas, bukan cuma profesi. Yang penting bersama melakukan suatu pekerjaan itulah
rekan kita.
Kerjasama merupakan tindakan konkret seseorang dengan teman sejabatanya
(Winardi, 1975:51). Kerjasama juga diartikan sebagai suatu sikap dari individu maupun
kelompok terhadap kesukarelaannya untuk bekerja sama agar dapat mencurahkan
kemampuannya secara menyeluruh. (Pariata Westra, 1980: 49). Keberhasilan atau
kegagalan suatu organisasi tergantung pada orang-orang yang terlibat di dalamnya. Untuk
itu penting adanya kerjasama yang baik diantara anggotan dalam teman mereka bekerja ,
baik dengan atasan, teman sejawat, maupun bawahan.
Tanggung jawab merupakan keharusan pada seseorang yang melaksanakan
kegiatan selayaknya apa yang telah diwajibkan kepadanya. (Pariata Westra, 1975:91)
Tanggung jawab juga merupakan kewajiban kita atau teman satu tempat kerja untuk
melaksanakan segala sesuatu yang telah diwajibkan kepadanya, dan jika terjadi kesalahan
yang disebabkan karena kelalaiannya, maka seseorang dapat dituntut atau dipersoalkan.
9

2. Etika dengan teman sejawat


a. Hubungan Dengan Teman Sejawat.
Etika dengan teman sejawat juga diatur dalam kode etik advokat. Hubungan
dengan teman sejawat ditegaskan dalam Pasal 5 Kode Etik Advokat yang
menerangkan :
1. Saling menghormati, saling menghargai dan saling mempercayai.
2. Dalam persidangan hendaknya tidak menggunakan kata-kata yang tidak sopan baik
scara lisan maupun tertulis.
3. Keberatan-keberatan tindakan teman sejawat yang dianggap bertentangan dengan
Kode Etik Advokat harus diajukan kepada Dewan Kehormatan untuk diperiksa dan
tidak dibenarkan untuk disiarkan melalui media massa atau cara lain.
4. Tidak diperkenankan untuk merebut seorang klien dari teman sejawat
5. Apabila Klien menghendaki mengganti advokat, maka advokat yang baru hanya
dapat menerima perkara itu setelah menerima bukti pencabutan pemberian kuasa
kepada advokat semula dan berkewajiban mengingatkan kliennya untuk memenuhi
kewajibannnya apabila masih ada terhadap advokat semula.
b. Kewajiban Terhadap Rekan
1. Memperlakukan setiap teman sejawat dalam batas-batas norma yang berlaku
2. Menjunjung tinggi kesetiakawanan dalam melaksanakan profesi.
3. Membina hubungan kerjasama yang baik dan saling menghormati dengan teman
sejawat dan tenaga profesional lainnya dengan tujuan utama untuk menjamin
pelayanan tetap berkualitas tinggi
Yang penting menjalin kerja sama yang baik antara teman sejawat ,tidak
saling menjatuhkan satu sama lain,bahkan harus saling mendukung ketika teman
satu kerja kita mendapatkan suatau proyek tertentu ,biarkan teman kerja kita
berkreasi atau sibuk dengan urusan nya ,kita jangan menggangangunya ,agar
dapat menghindari masalah selama dalam bekerja.
10

BAB III
PEMBAHASAN

A. Contoh Etika Dengan Teman Sejawat


Contoh Kasus ‘Konflik antara Perawat dengan Teman kerjanya :
Seorang perawat yang melihat perawat lain mencuri obat-obatan dari lemari obat unit
keperawatan. Perawat yang ketahuan tersebut menangis dan menjelaskan bahwa ia perlu
obat tidur agar dapat tidur sepanjang hari selama ketiga anaknya berada di rumah sepulang
sekolah. Ia menggunakannya hanya pada hari-hari sebelum ia berangkat jaga malam.Ia
adalah satu-satunya yang menopang anak-anaknya dan membutuhkan pekerjaan.
Sebagai anggota profesi Keperawatan, Perawat harus dapat bekerjasama dengan
teman sesama perawat dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan Keperawatan terhadap
Klien. Dalam menjelaskan tugasnya, Perawat harus dapat membina hubungan baik dengan
sesama Perawat yang ada dilingkungan tempat kerjanya. Dalam membina hubungan
tersebut, sesama Perawat harus mempunyai tenggangrasa yang tinggi agar tidak terjadi sikap
saling curiga dan benci,seperti contoh di atas seharusnya perawat yang satu harus bisa
mendengar penjelasan perawat yang mencuri tersebut tidak langsung menuduh bahwa ia
mencuri,dan jika memang benar ia mengambil obat tersebut ,sesuai dengan alasanya kita
sebagai teman satu kerjanya menerima apa yang ia sampaikan dan sesuai dengan Pasal 5
Kode Etik Advokat yang ada bahwa kepada setiap teman sejabatan atau teman kerjanya
harus saling percaya dan tidak saling curiga.
Tetapi dalam masalah ini di kategorikan perawat tersebut sedang mencuri atau
mengambil obat,karena ia mengambil tanpa izin kepada instasi yang terkait ,sebenarnya
sesuai dengan etika larangan mencuri tersebut selalu berlaku baik sedang sendiri maupun
ada orang lain ataupun seseorang harus mengembalikan barang yang ia ambil walaupun
sudah lupa,karena dalam kasus ini masalah obat ,jadi perawat yang melihat kejadian tersebut
menasehati temannya yang mencuri tetapi harus dengan kata-kata yang sopan agar bisa di
lihat sesorang yang berprofesi yang mempunyai etika yang bagus seperti apa ,supaya bisa
menjadi contoh untuk yang lainya.karena perawat tersebut mencuri dengan alasan tertentu
dan juga masuk akal kita tidak boleh melaporkanya kepada pimpinan dan tindakan kita
bahkan harus membantu perawat tersebut.
11

Bila kita menganggap diri kita sebagai orang yang bijakasana, maka bukan hanya kata-
kata yang “untuk-untuk” saja yang perlu disampaikan, tetapi tindakan atau bantuan kepada
orang lain yang sebenarnya bukan pekerjaan kita juga penting kita lakukan,membantu
perawat yang kurang mampu atau membantu teman satu kerja kita yang kesusahan itu
penting
Keterampilan dalam berinteraksi dengan orang lain, sikap pribadi dalam
mempertimbangkan sesuatu tercermin dalam sikap perbuatan yang kita lakukan dan ucapan-
ucapan yang keluar dari mulut kita. Agar kita disenangi dan disegani di kantor, perlu
kiranya kita mengetahui etiket yang berlaku di kantor,etiket berlaku dimana kita tidak
seorang diri ada orang lain di sekitar kita ,dengan tujuan agar tidak terjadi ketidak
seimbangan di tempat dimana kita kerja ,sesuai dengan kasus di atas kita bisa
melihat ,apakah obat tersebut bisa di ambil langsung tanpa harus minta izin atau aturan lain.
Yang mungkin etiket yang ada di dalam kantor tersebut jika kita sesuaikan dengan koondisi
kita
Apabila kita ingin sukses berinteraksi dan disegani di kantor, kita harus tahu tentang
etika dan etiket yang berlaku di kantor. Semakin kita beretika dan beretiket di kantor, maka
semakin baik performa kerja dan profesionalisme kita. Menciptakan dan membangun
keharmonisan dan keeratan hubungan antar pegawai dalam suatu kantor melalui sikap,
perilaku, tata krama, dapat meningkatkan produktivitas kerja para pegawai. Pegawai merasa
nyaman, relasi dan konsumen kantor pun merasa puas dengan pelayanan yang penuh
keramahan, ketulusan, persahabatan yang menarik, simpatik dan empatik. Dengan demikian
citra institusi akan semakin baik dimata relasi dan rekanan.
Cara memecahkan masalah dengan teman satu kerja kita yang paling tepat
Avoidance (Menghindar)Penghindaran merupakan strategi yang memungkinkan
pihak-pihak yang berkonfrontasi untuk menenangkan diri. Manajer perawat yang terlibat
didalam konflik dapat menepiskan isu dengan mengatakan “Biarlah kedua pihak mengambil
waktu untuk memikirkan hal ini dan menentukan tanggal untuk melakukan diskusi”
Mengakomodas Memberi kesempatan pada orang lain untuk mengatur strategi
pemecahan masalah, khususnya apabila isu tersebut penting bagi orang lain. Perawat yang
menjadi bagian dalam konflik dapat mengakomodasikan pihak lain dengan menempatkan
kebutuhan pihak lain di tempat yang pertama.
12

Kompetisi Gunakan metode ini jika anda percaya bahwa anda memiliki lebih banyak
informasi dan keahlian yang lebih dibanding yang lainnya atau ketika anda tidak ingin
mengkompromikan nilai-nilai anda. Metode ini mungkin bisa memicu konflik tetapi bisa
jadi merupakan metode yang penting untuk alasan-alasan keamanan.
Kompromi atau Negosiasi Masing-masing memberikan dan menawarkan sesuatu pada
waktu yang bersamaan, saling memberi dan menerima, serta meminimalkan kekurangan
semua pihak yang dapat menguntungkan semua pihak.
Memecahkan Masalah atau Kolaborasi ,Pemecahan sama-sama menang dimana
individu yang terlibat mempunyai tujuan kerja yang sama.Perlu adanya satu komitmen dari
semua pihak yang terlibat untuk saling mendukung dan saling memperhatikan satu sama
lainnya.

B. Tanggung jawab
Tanggung jawab menunjukan kewajiban ,hal ini mengarah kepada kewajiban
yang harus di lakukan untuk menyelesaikan pekerjaan sebagai seorang professional ,kepada
ruangan dan para staf harus memahami dengan jelas tentang fungsi tugas dan tanggung
jawab.sebenarnya kewajiban perawat yang melihat temanya mencuri tersebut menasehati
dan melaporkan kepada pimpinan tetapi ,karena perawat yang satu tersebut memiliki
tenggang rasa yang tinggi jadi yang bisa di lakukan hanya menasehati dan juga
membantunya ,atau membantu memintakan obat tersebut kepada pimpinan untuk mereka
simpan ,dan di gunakan setiap ia perlu.pewarat yang professional akan bertanggung jawab
atas semua tindakan yang di lakukan dalam lingkung tugasnya ,jadi tidak memihak kepada
siapa pun ,jika perawat lain atau orang lain memang harus meningalkan atau mempunyai
masalah dengan lingkungan kerjanya maka perawat yang professional tersebut harus bisa
membatunya dan mengajari perawat lain untuk bertanggung jawab terhadap apa yang
mereka kerjakan atau yang mereka perbuat.
Kewajiban Terhadap Rekan : Memperlakukan setiap teman sejawat dalam batas-
batas norma yang berlaku ,Menjunjung tinggi kesetiakawanan dalam melaksanakan profesi.
Membina hubungan kerjasama yang baik dan saling menghormati dengan teman sejawat
dan tenaga profesional lainnya dengan tujuan utama untuk menjamin pelayanan tetap
berkualitas tinggi
13

C. Kode Etik Dengan Teman Sejawat


Kode etik yang berlaku saat ini untuk teman sejabatan atau satu tempat kerja
berfungsi sebagai landsan bagi status professional ,seperti kasus di atas bahwa prilaku
perawat yang mencuri tersebut tidak bagus dan prilaku perawat yang menutupi masalah
teman nya juga tidak bagus ,sebenaranya jika di sesuikan dengan kode etik yang ada bahwa
perawat tersebut dapat di jadikan tauladan bagi masyarakat selain itu pekerjaanya mereka
mulia ,bisa membatu orang lain yang sedang membutuhkan bantuan ,tetapi jika kita lihat
kasus di atas perawat tersebut mencuri ,hal ini artinya orang tersebut tidak sesuai prilakunya
dengan kode etik seseorang yang berprofesi .
Tetapi menurut Trikaloka H.putri dan achmad fanin Bahwa teman sejawat boleh
bahkan wajib merahasiakan segala sesuatu yang di ketahui sehubungan dengan lingkungan
kerjanya ,jika untuk menjaga nama baik temanya dan nama baik perusahaan,kecuali jika
masalah tersebut sangat besar contohnya temanya mengambil data-data perusahaan untuk
kepentingan tertentu hal ini boleh di laporkan kepada pimpinan atau kepada yang berwenang
sesuai dengan hokum yang berlaku.
14

BAB IV
PENUTUP

4.1 .Kesimpulan

a. Etika Berasal dari bahasa Yunani Ethos, Yang berarti karakter, watak kesusilaan atau
adat. Etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu atau masyarakat untuk
menilai apakah tindakan-tindakan yang telah dikerjakannya itu salah atau benar, buruk
atau baik.
b. Profesi adalah kata serapan dari sebuah kata dalam bahasa Inggris “Profess”, yang dalam
bahasa Yunani adalah “Επαγγελια”, yang bermakna: “Janji untuk memenuhi kewajiban
melakukan suatu tugas khusus secara tetap/permanen”.
c. Jadi dapat disimpulkan etika profesi merupakan suatu sikap hidup dalam menjalankan
kehidupannya dengan penuh tanggung jawab atas semua tindakan dan keputusan yang
telah diambil, dan memiliki keahlian serta kemampuan.
d. Hubungan dengan teman sejawat ditegaskan dalam Pasal 5 Kode Etik Advokat 
e. Kewajiban Terhadap Rekan
1. Memperlakukan setiap teman sejawat dalam batas-batas norma yang berlaku
2. Menjunjung tinggi kesetiakawanan dalam melaksanakan profesi.
3. Membina hubungan kerjasama yang baik dan saling menghormati dengan teman
sejawat dan tenaga profesional lainnya dengan tujuan utama untuk menjamin
pelayanan tetap berkualitas tinggi.
f. Sebagai anggota profesi seperti kasus perawat, Perawat harus dapat bekerjasama dengan
teman sesama perawat dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan Keperawatan
terhadap Klien. Dalam menjelaskan tugasnya, Perawat harus dapat membina hubungan
baik dengan sesama Perawat yang ada dilingkungan tempat kerjanya. Dalam membina
hubungan tersebut, sesama Perawat harus mempunyai tenggangrasa yang tinggi agar
tidak terjadi sikap saling curiga dan benci sehingga dapat terciptanya kondisi yang
nyaman di teman kerja dengan semua anggota perusahaan.
15

4.2 . Saran

Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca khususnya lebih paham tentang


arti etika dalam berprofesi terutama dengan teman seperjuangan kita atau teman kerja
kita ,dengan kita memahami ini kita bisa tahu batas-batasan mana kita akan berprilaku dan
bersikap kepada orang lain yang sesuai dengan kode etik profesi ,jika kita tahu tentang
kode etik profesi tersebut maka tidak akan terjadi ketidak seimbangan di lingkungan tempat
kita bekerja, bahkan kita bisa menjalankan hubungan yang harmonis dengan semua rekan
kerja kita.
16

DAFTAR PUSTAKA

Menurut Martin [1993) , pengertian etika ,garamedia . bandung ( di akses pada tanggal 1
januari 2015 )

Aristoteles ,2006.etika dan moral,gramedia .jakarta. ( di akses pada tanggal 1 januari


2015 )

St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) , etika . ( di akses pada tanggal 1 januari 2015 )

Vissia Trimurti A. Jati.  Mengenal Etika dan Etiket di Tempat Kerja. Jurnal Vol. 2 No.2
Tarakanita News Vol. 9 Nomor 1/40. ( di akses pada tanggal 1 januari 2015 )

Anonym,2011.stratgipenyelesaiankomplik
http://vivitardyansah.blogspot.com/2011/04/strategi-penyelesaian-
konflik.html( di akses pada tanggal 1 januari 2015 )

Anonym,2003 .. http://www.tuk.lsp-telematika.or.id/ download/203/203.doc


( di akses pada tanggal 1 januari 2015 )

Anonym ,2002 konsep kebijakan http://www.prastowo.staff.ugm.ac.id/


files/konsep-kebijakan-wireless.doc( di akses pada tanggal 1 januari 2015 )

anonym ,2009 pengertian dan fungsi kode etik. http://pakgalih.wordpress.com/


2009/04/07/ pengertian-dan-fungsi-kode-etik/( di akses pada tanggal 1 januari
2015 )

Anda mungkin juga menyukai