Anda di halaman 1dari 17

Etika

NAMA : NURHIDAYAH HARAHAP


NPM : 202013003

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GRAHA NUSANTARA
PADANGSIDIMPUAN 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga saya
dapat menyelesaikan tugas ini. Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada
dosen mata kuliah “kewirausahaan” yang telah banyak membimbing saya
sehingga bisa menyelesaikan tugas yang berjudul “Etika”.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam
penulisan tugas ini, oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik, dan saran
yang membangun agar saya bisa memperbaiki kekurangan dan kesalahan dalam
pembuatan dan penulisan tugas ini.

Padangsidimpuan, 06 November 2020

NURHIDAYAH HARAHAP

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………….…i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………..…..ii

PENDAHULUAN
Latar Belakang ................................................................................................
Rumusan Masala..............................................................................................
Tujuan…………… ...............................................................................................

PEMBAHASAN
Etika……….……… ........................................................................................... …
Fungsi Etika…………………………………..……………………………………………………
Manfaat Etika……………..…………………………………………………………………. ….
Defenis Etika…………………………………………………………………….…………….. ........ ..
Klasifikasi Etika…………………………………………………………..……………………………….
Etika Profesi ................................................................................................ …
Etika Bisnis…………………………..………………………............................................ ….
Etika Sosial……………….................................................................................. ….
Etika Agama................................................................................................. …

ii
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Saat ini perkembangan zaman yang diiringi kemajuan teknologi mendorong


setiap orang untuk meningkatkan kemampuan dalam hal penguasaan teknologi
informasi sehingga dalam penguasaan teknologi tersebut harus memperhatikan
kode etik. Kode etik merupakan sistem norma, nilai dan aturan profesional
tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang baik, benar, apa yang tidak baik
atau benar bagi profesional. Kode etik juga menerangkan perbuatan yang salah
atau benar, perbuatan yang harus dihindari ataupun dilakukan. Tujuan kode etik
adalah agar seorang profesional nantinya dapat memberikan jasa sebaik
mungkin kepada konsumen atau pemakainya. Kode etik tersebut diharapkan
akan ditaati oleh setiap orang bukan karena paksaan. Dengan adanya kode etik
tersebut maka akan melindungi perbuatan yang tidak profesional. Dalam
pemahaman kode etik sangat erat hubungannya dengan etika profesi. Etika
profesi sangatlah dibutuhkan dalam berbagai bidang teknologi informasi.
Kode etik profesi merupakan bagian dari norma yang lebih umum yang ada
dalam etika profesi. Kode etik ini memperjelas dan merinci norma-norma ke
bentuk yang lebih sempurna walaupun sebenarnya norma-norma terebut sudah
tersirat dalam etika profesi.
Kata etika berasal dari bahasa Yunani yaitu “Ethos” yang berarti karakter,
watak, kesusilaan atau adat kebiasaan. Etika mempersoalkan bagaimana
manusia harus bertindak.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah
ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral,
kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak, nilai mengenai benar
dan salah yang dianut masyarakat. Menurut Martin (1993), etika didefinisikan
sebagai “the discipline which can act as the performanceindex or reference for
our control system” yang artinya disiplin yang dapat bertindak sebagai acuan
atau indeks capaian untuk sistem kendali kita.
PEMBAHASAN
Etika

Etika (Yunani Kuno: "ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan") adalah


sesuatu di mana dan bagaimana cabang utama filsafat yang
mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standar dan
penilaian moral.[butuhrujukan] Etika mencakup analisis dan penerapan konsep
seperti benar, salah, baik, buruk, dan tanggungjawab.[butuhrujukan]
St. John of Damascus (abad ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian
filsafat praktis (practical philosophy).
Etika dimulai bila manusia merefleksikan unsur-unsur etis dalam pendapat-
pendapat spontan kita.[butuhrujukan] Kebutuhan akan reflexi itu akan kita rasakan,
antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat
orang lain.[1] Untuk itulah diperlukan etika, yaitu untuk mencaritahu apa yang
seharusnya dilakukan oleh manusia.[butuhrujukan]
Secara metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai
etika.[butuhrujukan] Etika memerlukan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam
melakukan refleksi.[butuhrujukan] Karena itulah etika merupakan suatu ilmu. Sebagai
suatu ilmu, objek dari etika adalah tingkah laku manusia. [butuhrujukan] Akan tetapi
berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah laku manusia, etika
memiliki sudut pandang normatif. Maksudnya etika melihat dari sudut baik dan
buruk terhadap perbuatan manusia.[2]

Pengertian Etika Menurut Para Ahli


Berikut ini merupakan pengertian etika menurut para ahli.

 Menurut K. Bertens
Etikaadalahnilai-nila dan norma-norma moral, yang
menjadipeganganbagiseseorangatausuatukelompokdalammengaturperila
ku.

 Menurut W. J. S. Poerwadarminto
Etikamerupakanstuditentangprinsip-prinsipmoralitas (moral).

 Menurut Prof. DR. Franz MagnisSuseno


Etikaadalahilmu yang mencariorientasiatauilmu yang memberikanarah
dan pijakandalamtindakanmanusia.
 MenurutRamali dan Pamuncak
Etikaadalahpengetahuantentangperilaku yang benardalamprofesi.

 Menurut H. A. Mustafa
Etikaadalahilmu yang menyelidiki, yang baik dan yang
burukuntukmengamatitindakanmanusiasejauhbisadiketahui oleh pikiran.

Fungsi Etika

1. Tempat untuk mendapat kanorientasi kritis yang berhadapan dengan


berbagai suatu moralitas yang membingungkan.
2. Untuk menunjukan suatu keterampilan intelektual yakni suatu
keterampilan untuk berargumentasi secara rasional dan kritis.
3. Untuk Orientasi etisini diperlukan dalam mengambil suatu sikap yang
wajar dalam suasana pluralisme.

Manfaat Etika

1. Dapat menolong suatu pendirian dalam beragam suatu pandangan dan


moral.
2. Dapat membedakan yang mana yang tidak boleh dirubah dan yang mana
yang boleh dirubah.
3. Dapat menyelesaikan masalah-masalah moralitas atau pun suatu sosial
lainnya yang membingungkan suatu masyarakat dengan suatu pemikiran
yang sistematis dan kritis.
4. Dapat menggunakan suatu nalar sebagai dasar pijak bukan dengan suatu
perasaan yang bikin merugikan banyak orang. Yaitu Berpikir dan bekerja
secara sistematis dan teratur( step by step).
5. Dapat menyelidiki suatu masalah sampai keakar-akarnya bukan karena
sekedar ingin tahu tanpa memperdulikannya.
Definisi Etika

Menurut Beberapa Ahli =

 Menurut K. Bertens: Etika adalah nilai-nila dan norma-norma moral, yang


menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur
perilaku.
 Menurut W. J. S. Poerwadarminto: Etika merupakan studi tentang
prinsip-prinsip moralitas (moral).
 Menurut Prof. DR. Franz MagnisSuseno: Etika adalah ilmu yang mencari
orientasi atau ilmu yang memberikan arah dan pijakan dalam tindakan
manusia.
 MenurutRamali dan Pamuncak: Etika adalah pengetahuan tentang
perilaku yang benar dalam profesi.
 Menurut H. A. Mustafa: Etika adalah ilmu yang menyelidiki, yang baik
dan yang buruk untuk mengamati tindakan manusia sejauh bisa diketahui
oleh pikiran.

Jadi bisa disimpulkan bahwa, Etika adalah nilai-nilai atau pun pegangan
yang menjadi acuan seseorang dalam bertindak, berfikir atau pun bertingkah
laku sesuai dengan apa  yang sudah ditetapkan atau sudah diatur.

Klasifikasi Etika

 Etika Deskriptif

Etika normative merupakan cabang etika yang penyelidikannya terkait


dengan pertimbangan-pertimbangan tentang bagaimana seharusnya seseorang
bertindak secara etis. Dengan kata lain, etika normative adalah sebuah studi
tindakan atau keputus anetis. Di samping itu, etika normative berhubungan
dengan pertimbangan-pertimbangan tentang apa saja kriteria-kriteria yang harus
dijalankan agar sautu tindakan atau kepusan itu menjadi baik (Kagan, 1997, 2).

 Etika Normatif

Etika normatif yaitu sikap dan perilaku manusia atau masyarakat sesuai
dengan norma dan moralitas yang ideal. Etika ini secara umum dinilai memenuhi
tuntutan dan perkembangan dinamika serta kondisi masyarakat. Adanya
tuntutan yang menjadi acuan bagi masyarakat umum atau semua pihak dalam
menjalankan kehidupannya.
 Etika Deskriptif

Etika deskriptif merupakan sebuah studi tentang apa yang dianggap ‘etis’
oleh individu atau masyarakat. Dengan begitu, etika deskriptif bukan sebuah
etika yang mempunyai hubungan langsung dengan filsafat tetapi merupakan
sebuah bentuk studiempiris terkait dengan perilaku-perilaku individual atau
kelompok. Tidak heran jika etika deskriptif juga dikenal sebagai sebuah etika
komparatif yang membandingkan antara apa yang dianggap etis oleh satu
individu atau masyarakat dengan individu atau masyarakat yang lain serta
perbandingan antara etika di masa lalu dengan masa sekarang. Tujuan dari etika
deskriptif adalah untuk menggambarkan tentang apa yang dianggap oleh
seseorang atau masyarakat sebagai bernilai etis  serta apa kriteria etis yang
digunakan untuk menyebut seseorang itu etis atau tidak (Kitchener, 2000, 3).

 Metaetika
Metaetika berhubungan dengan sifat penilaian moral. Fokus dari
metaetika adalah arti atau makna dari pernyataan-pernyataan yang ada di dalam
etika. Dengan kata lain, metaetika merupakan kajian tingkat kedua dari etika.

Etika Profesi

Pengertian Etika Profesi (professional ethics) adalah sikap hidup berupa


keadilan untuk dapat/bisa memberikan suatu pelayanan professional terhadap
masyarakat itu dengan penuh ketertiban serta juga keahlian yakni sebagai
pelayanan dalam rangka melakukan tugas yang merupakan kewajiban terhadap
masyarakat.

Secara umum, pengertian etika profesi ini merupakan suatu sikap etis


yang dimiliki seorang profesional yakni sebagai bagian integral dari sikap hidup
dalam mengembang tugasnya dan juga menerapkan norma-norma etis umum
pada bidang-bidang khusus (profesi) didalam kehidupan manusia.

Etika profesiatau juga kode etik profesi ini sangat berhubungan dengan
bidang tertentu yang berhubungan dengan masyarakat atau juga konsumen
dengan secara langsung. Konsep etika profesi itu  harus disepakati bersama oleh
pihak yang berada di ruang lingkup kerja, contohnya dokter, jurnalistik serta lain
sebagainya.
Etika profesi ini berperan ialah sebagai sistem norma, nilai, serta aturan
profesional dengan secara tertulis yang dengan tegas menyatakan apa yang
benar/baik serta apa yang tidak benar/tidak baik bagi seorang profesional.
Dengan kata lain, tujuan dari etika profesi ini ialah supaya seorang profesional
tersebut bertindak sesuai dengan aturan serta juga menghindari tindakan yang
tidak sesuai dengan kode etik profesi.

Pengertian Etika Profesi Menurut Para Ahli

Supaya dapat mengerti lebih lagi mengenai pengertian etika profesi,


maka kita dapat mengacu pada pengertian etika profesi yang dikemukakan oleh
beberapa para ahli, diantaranya sebagai berikut :

 Menurut Prakoso (2015)


Pengertian Etika profesi merupakan etika sosial dalam etika khusus
memiliki tugas serta juga tanggung jawab kepadailmu dan juga profesi yang
disandangnya.

 Menurut Anang Usman, SH., MSi


Pengertian Etika profesi ialah merupakan sikap hidup untuk memenuhi
kebutuhan pelayanan profesional dari klien (pelanggan) dengan keterlibatan
serta juga keahlian yakni sebagai pelayanan didalam rangka kewajiban.
Masyarakat ialah sebagai keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang
membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama.

 Menurut Siti Rahayu (2010)


Pengertian Etika profesi ini merupakan kode etik untuk profesi tertentu
serta karenanya juga harus dimengerti selayaknya, bukan sebagai etika absolut.

 Menurut Sawyer(2005)
Pengertian Etika profesi ini ialah pernyataan-pernyataan yang
berorientasi pada pedoman yang digunakan ialah sebagai haluan perilaku
didalam melaksanakan tanggung jawab profesionalnya.

 Menurut Utami dan Nugroho (2014)


Pengertian Etika profesi merupakan rumusan penerapan nilai-nilai etika
yang berlaku di lingkungan pegawai atau juga  karyawan.
 Menurut Undang-Undang RI No. 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok
Kepegawaian
Kode etik profesi merupakan suatu pedoman sikap, tingkah laku serta
juga perbuatan didalam melaksanakan tugas dan juga dalam kehidupan sehari-
hari.

 MenurutLubis (1994)
Pengertian Etika profesi merupakan suatu sikap hidup, yang mana berupa
kesediaan untuk dapat memberikan pelayanan profesional terhadap masyarakat
dengan keterlibatan penuh serta juga keahlian ialah sebagai pelayanan didalam
rangka melaksanakan tugas.

 MenurutKaiser(SuhrawardiLubis, 1994:6-7)
Etika profesi ini yakni suatu sikap hidup berupa keadilan untuk dapat
memberikan suatu pelayanan yang professional terhadap masyarakat dengan
penuh ketertiban serta juga keahlian yakni sebagai pelayanan didalam rangka
menyelasaikan tugas yang berupa kewajiban terhadap masyarakat.

 MenurutMuchtar(2016)
Pengertian Etika profesi merupakan suatu aturan perilaku yang
mempunyai kekuatan mengikat bagi tiap-tiap pemegang profesi.

Fungsi Etika Profesi


Dibawah ini merupakan fungsi etika profesi diantaranya sebagai berikut :

 Sebagai pedoman bagi seluruh anggota profesi tentang prinsip


profesionalitas yang ditetapkan.
 Sebagai sebuah alat control sosial bagi masyarakat umum terhadap
profesi tertentu.
 Sebagai sarana untuk dapat mencegah campur tangan dari pihak lain di
luar organisasi, terkait hubungan etika didalam keanggotaan suatu
profesi.
Tujuan Etika Profesi
Dibawah ini merupakan tujuan kode etik profesi diantaranya sebagai berikut :

 Untuk menjunjung tinggi martabat suatu profesi.


 Untuk menjaga serta juga mengelola kesejahteraan anggota profesi.
 Untuk dapat meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
 Untuk membantu meningkatkan mutu profesi.
 Untuk meningkatkan pelayanan profesi itu di atas keuntungan pribadi.
 Untuk menentukan standar baku bagi profesi.
 Untuk meningkatkan kualitas organisasi menjadi lebih profesional dan
juga terjalin dengan erat.

Prinsip Dasar Etika Profesi


Dibawah ini merupakan prinsip-prinsip dasar yang melandasi pelaksanaan etika
profesi diantaranya sebagai berikut :

 Prinsip Tanggung Jawab


Tiap-tiap profesional itu harus bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
pekerjaan dan juga terhadap hasilnya. Selain dari itu, profesional juga
bertanggung jawab atas dampak yang mungkin terjadi dari profesinya bagi
kehidupan orang lain atau juga masyarakat umum.

 Prinsip Keadilan
Tiap-tiap profesional itu dituntut untuk mengedepankan keadilan dalam
menjalankan pekerjaannya. Dalam hal tersebut, keadilan itu harus diberikan
kepada siapa saja yang berhak.

 Prinsip Otonomi
Tiap-tiap profesional itu mempunyai wewenang serta juga kebebasan
dalam menjalankan pekerjaan sesuai dengan profesinya. Artinya, seorang
profesional tersebut berhak untuk dapat melakukan atau tidak melakukan
sesuatu dengan mempertimbangkan kode etik profesi.

 Prinsip Integritas Moral


Integritas moral ini merupakan kualitas kejujuran serta prinsip moral
dalam diri seseorang yang dilakukan dengan secara konsisten dalam
menjalankan profesinya. Artinya, seorang profesional tersebut harus memiliki
komitmen pribadi untuk dapat menjaga kepentingan profesi, dirinya, serta juga
masyarakat.
Menurut Darmastuti (2007), terdapat tiga prinsip yang harus dipegang dalam
etika profesi, diantaranya sebagai berikut :

 Tanggungjawab.
Maksud tanggung jawab disini ialah tanggung jawab pelaksanaan (by
function) serta juga tanggung jawabd ampak (by profession).

 Kebebasan.
Maksud kebebasan disini ialah kebebasan untuk dapat mengembangkan
profesi itu dalam batas-batas aturan yang berlaku didalam sebuah
profesi.
 Keadilan.
Prinsip keadilan ingin membangun 1 kondisi yang tidak memihak
manapun yang memungkinkan untuk ditunggangi pihak-pihak yang
berkepentingan.

Contoh Etika Profesi


Berikut ini beberapa contoh kode etik dari profesi kedokteran:

Kewajiban Dokter, diantaranya ialah :

 Memberikan pelayanan medis itu sesuai dengan standar prosedur


operasional dan juga kebutuhan medis pasien.
 Memberikan rujukan bagi pasien ke rumah sakit lain yang lebih ahli apa
bila diperlukan.
 Menjaga rahasia sang pasien, bahkan juga setelah pasien tersebut
meninggal dunia.
 Memberikan pertolongan darurat atas dasar kemanusiaan, kecuali
terdapat ada pihak lain yang bertugas serta juga mampu melakukannya.
 Meningkatkan ilmu pengetahuan pada bidang ilmu kedokteran.

Larangan Bagi Dokter, diantaranya yaitu:

 Memuji kemampuan atau juga keahlian diri sendiri.


 Ucapan atau tindakan yang dapat melemahkan daya tahan pasien.
 Mengumumkan serta juga melakukan teknik kedokteran yang belum diuji
kebenarannya.
 Melepaskan kemandirian profesi karena pengaruh tertentu.
 Mengambil alih pasien tanpa persetujuan keluarga.
 Menetapkan imbalan atas jasanya yang secara tidak wajar.
 Melakukan diskriminasi di dalam melakukan pelayanan.
 Melakukan kolusi dengan perusahaan farmasi.
 Mengabaikan kesehatannya sendiri.
 Mengeluarkan keterangan palsu, walau diminta pasien.
 Melakukan pelecehan seksual terhadap pasien atau juga orang lain.
 Membocorkan rahasia pasien kepada orang lain.

Etika Bisnis

Berbisnis merupakan salah satu bentuk kegiatan dan pekerjaan yang


dimana didalamnya bertujuan untuk menghasilkan keuntungan serta uang. Ada
berbagai jenis dan sector dalam bisnis yang bisa untuk dicoba dilakukan dalam
kehidupan sosial keseharian. Namun tahukah bahwa berbisnis sebenarnya
memiliki etika bisnis sendiri yang wajib untuk diperhatikan?

Bisnis yang baik adalah bisnis yang tidak hanya berorientasi pada
keuntungan dan uang saja tapi termasuk didalamnya kualitas produk dan
kepuasan pelanggan. Untuk mencapai status bisnis yang baik dan sesuai
kaidahnya perlu adanya penerapan dari etika bisnis di dalamnya.

Tujuan Dari Adanya Etika Dalam Berbisnis


1. Mendorong Kesadaran Moral Pebisnis
Tujuan dari adanya etika bisnis yang pertama adalah mendorong kesadaran
moral bagi pebisnis itu sendiri. Di dalam jalannya sebuah kegiatan berbisnis yang
baik adalah tidak hanya berorientasi pada keuntungan, produksi barang dan
kegiatan operasional. Tetapi juga harus memperhatikan tingkat moralitas yang
baik dari seorang pebisnis dan perusahaan pengelola itu sendiri.

Maksudnya adalah dengan memiliki sikap yang baik tentu saja bias
memberikan penghargaan yang baik bagi klien. Tingkat kesopanan yang tinggi
untuk menjalankan bisnis bersama-sama dapat terjalin. Kemudian kerjasama
yang bersih tanpa adanya praktik curang dan penipuan dapat terhindarkan bagi
masing-masing perusahaan.

2. Menjaga Tata Sikap dan Perilaku Dalam Berbisnis


Dalam bisnis sendiri tentu saja ada aturan dan standar operasional kerja yang
berlaku dimana salah satunya memiliki etika bisnis. Hal ini dibuktikan dengan
adanya penjagaan tata sikap dan perilaku ketika menjalankan bisnis. Misalnya
sama-sama menghargai privacy klien dan perusahaan pengelola atau
memberikan transparansi data sesuai kenyataan.
3. Memberikan Batasan UntukTetap Menjalankan Bisnis yang Baik
Selanjutnya tujuan dari diadakannya sebuah etika yang baik dalam berbisnis
adalah agar adanya batasan kerja yang profesional di antara kedua pihak.
Kemudian adanya pembatasan untuk tetap menjalankan bisnis yang baik sesuai
standar tanpa mengurangi banyak hal.

4. Memberikan Citra Perusahaan yang Baik


Tujuan lainnya dari adanya kemampuan menjaga moralitas dan etika ini
adalah mampu memberikan citra perusahaan yang baik. Citra ini jelas mampu
terbentuk dengan adanya pembuktian komitmen dari sebuah perusahaan yang
memiliki etos kerja ini. Dengan kerja sesuai peraturan tentu saja akan terhindar
dari yang namanya kecurangan, KKN atau praktik merugikan lainnya.

Hal inilah yang kemudian akan memberikan sebuah citra baik dalam perusahaan
secara otomatis dan tanpa dibuat-buat. Calon klien,klien, pekerja perusahaan
atau karyawan tentu akan mendapatkan imbas dari citra perusahaan yang baik
ini. Oleh sebab itu menjadi penting memiliki sikap beretika.

5. Dapat Menghindari Citra Buruk yang Merugikan


Jika adanya sebuah pembentukan citra yang baik maka tentu saja citra buruk
bias terhindar bukan. Dengan tetap menerapkan sebuah kinerja yang mumpuni,
professional dan baik tentu citra buruk tidak akan mampir keperusahaan.

Contoh Penerapan dari Etika Bisnis Itu Sendiri


1. Menyebutkan Nama Klien dengan Baik
2. Hadir Tepat Waktu Saat Janji Temu
3. Berdiri Saat Berkenalan
4. Tidak Segan Mengucapkan Terimakasih
5. Membayar Tagihan Rapat

Manfaatnya dalam Bisnis


Dengan memiliki sebuah etika tentu saja klien merasa lebih dihargai dan
tentu saja mampu memberikan gambaran kualitas perusahaan pada klien. Selain
itu jaminan adanya kerjasama yang baik terjalin dengan pribadi yang memiliki
kualitas diri juga etika. Citra perusahaan bisa menjadi baik, tidak adanya citra
buruk dan membuat jalannya bisnis menjadi lancer terkendala.
EtikaSosial
Etika sosial adalah keteraturan hidup yang dijalankan oleh
seseorang/kelompok yang terkait dengan kehidupan dalam kesehrainnya berupa
pergaulan dengan beragam contoh lingkungan sosial di sekolah, masyarakat,
atau keluarga sehingga menjadikan hubungan sosial disini sesuai dengan visi dan
misi yang diharapkan.

Pengertian Etika Sosial Menurut Para Ahli

Usman Sunyoto (2012)

Definisi etika sosial adalah pengamalan yang dilakukan oleh seseorang akan
nilai-nilai yang diyakini baik (terpuji), buruk (tercela) dan terpercaya sehingga
atas tindakan tersebutlah memunculkan makna tersirat kepada pihak lain
(seseorang/kelompok).

Macam Etika Sosial


Etika dalam Kebijakan Publik

Pengertian etika dalam kebijakan public adalah pembuatan aturan yang lazim
dilembagakan dalam legalitas yang jelas sehingga memiliki tujuan untuk
memecahkan masalah atumen jawab kebutuhan tertentu yang ada di
masyarakat.

Etika dalam Kegiatan Sosial

Arti etika dalam kegiatan sosial adalah serangkaian tindakan akan penerapan
nilai-nilai dalam kehidupan masyarakat yang di lembagakan untuk mencegah
rusaknya tatanan sosial (social order) yaitu berupa sikap saling curiga, tindak
ananarkis, atau mengamuk masa yang tentu saja itu semua menjadi
keterancaman akan keberlangsungan hidup di masyarakat.

Contoh Etika Sosial


1.Kantor/Perusahaan

Seorang karyawan di perusahaan swasta atau pun negeri yang diwajibkan


untuk mempergunakan seragam tertentu, apabila tidak mempergunakannya
otomatis ia akan diberikan hukuman yang berat berupa sanksi atau pun
peringan.
2.Sekolah

Misalnya saja setiap Hari Senin, pelajar yang duduk di tingkat SD sampai
dengan SMA diwajibkan untuk melakukan upacara, keadaan inilah menjadi salah
satu gambaran nyata dalam penerapan etika.

3.Masyarakat

Sedangkan untuk contoh penggunaan etika dalam kehidupan bermasyarakat


juga sangat terlihat ketika adanya seseorang yang berkunjung kerumah orang
lain yang melebih batas waktu, misalnya saja Jam 10 Malam tentu saja akan
diperingatkan.

4.Keluraga

Seseorang berangkat kesekolah mencium tangan kedua orangtua, proses


yang mengambarkan mencium tangan kedua orangtua tersebut meruakan
bagian dari pada etikasosial yang ditanamkan orangtua kepada anaknya.

5.KehidupanSehari-Hari

1. Makan mempergunakan tangan kanan


2. Menyebrang di jalan melihat kiri dan kanan
3. Tidak bermain kerumah teman/pacar lebih dari jam 10 malam
4. Ikut ronda atau gotong royong
5. Dan lain lain.

Etika dalam agama


Sebagian besar agama memiliki komponen etis, biasanya berasal
dari wahyu supernatural yang diakui atau bimbingan. Menurut Simon Blackburn,
"Bagi banyak orang, etika tidak hanya terikat dengan agama, tetapi benar-benar
diselesaikan oleh itu. orang tersebut tidak perlu berpikir terlalu banyak tentang
etika,. Karena ada kode otoritatif petunjuk, buku pegangan dari bagaimana untuk
hidup."[1]
Etika, yang merupakan cabang utama filsafat, meliputi perilaku yang benar
dan hidup yang baik. Hal ini secara signifikan lebih luas daripada konsepsi umum
menganalisis yang benar dan salah.Aspek utama dari etika adalah "kehidupan
yang baik", hidup layak atau kehidupan yang cukup memuaskan, yang dipegang
oleh banyak filsuf dan menjadi lebih penting daripada perilaku moral tradisional.
[2]

Beberapa orang menyatakan bahwa agama diperlukan untuk hidup secara


etis. Blackburn menyatakan bahwa, ada orang-orang yang "akan mengatakan
bahwa kita hanya dapat berkembang di bawah payung suatu tatanan sosial yang
kuat, disemen oleh kepatuhan umum untuk tradisi agama tertentu".[3]

Anda mungkin juga menyukai