Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah memberikan
kekuatan dan keteguhan hati kepada kami untuk menyelesaikan makalah Sosiologi yang
berjudul Tingginya Penyalahgunaaan Teknologi atau Media Sosial Berpengaruh Terhadap
Menurunnya Tingkat Moralitas Remaja. Sholawat beserta salam semoga senantiasa tercurah
limpahkan kepada nabi Muhammad saw. yang menjadi tauladan para umat manusia yang
merindukan keindahan syurga.

Dalam penyelesaian laporan ini, penulis banyak mengalami kesulitan, terutama


disebabkan kurangnya ilmu pengtahuan. Dan minimnya referensi yang ada.

Kami menyadari, sebagai seorang siswa yang pengetahuannya tidak seberapa yang
masih perlu belajar dalam penulisan laporan penelitian ini, bahwa laporan penelitian ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
yang positif demi terciptanya laporan penenlitian yang lebih baik lagi, serta berdayaguna di
masa yang akan datang.

Besar harapan, mudah-mudahan laporan yang sangat sederhana ini dapat bermanfaat
dan maslahat bagi semua orang.

Wasalamu'alaikum Wr.Wb

Purwakarta, Mei 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................ i


DAFTAR ISI............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 1
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 1
E. Metode Penelitian ........................................................................................ 2

BAB II LANDASAN TEORI


A. Pengertian Nilai dan Moral ......................................................................... 3
B. Jenis-jenis Nilai ........................................................................................... 4
C. Perkembangan Moral .................................................................................. 4

BAB III PEMBAHASAN


A. Dampak Positif dan Negatif Penggunaan Teknologi .................................. 6
B. Faktor yang Mempengaruhi Penyalahgunaan Teknologi ............................ 6
C. Solusi Untuk Mencegah Penyalahgunaan Teknologi .................................. 7

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................. 8
B. Saran ............................................................................................................ 8

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada dasarnya setiap individu tidak bisa lepas dari aturan-aturan, norma-norma atau
nilai-nilai yang ada di lingkungan tempat ia tinggal untuk mengatur antar individu
sehingga tercipta kerukunan. Manusia akan memaknai nilai dalam dua konteks, pertama
akan memandang nilai sebagai sesuatu yang objektif, apabila dia memandang nilai itu
ada meskipun tanpa ada yang menilainya. Kedua, memandang nilai sebagai sesuatu yang
subjektif, artinya nilai sangat tergantung pada subjek yang menilainya.
Seiring perkembangan zaman dan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi
(IPTEK) norma-norma dan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari mulai terkikis,
khususnya pada individu yang termasuk kategori remaja. Mereka cenderung
menggunakan teknologi agar tidak dianggap ketinggalan zaman oleh teman sebayanya
tanpa mengindahkan baik buruk teknologi tersebut. Dalam perkembangannya, terdapat
banyak sekali macam-macam benda yang termasuk ke dalam teknologi. Salah satunya
handphone yang sudah menjadi kebutuhan primer bagi manusia terutama remaja.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan tiga masalah :
1. Apa faktor yang mempengaruhi teknologi mengikis moral bibit bangsa?
2. Apa solusi untuk mempertahankan moral remaja pada zaman teknologi ini?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
1. Mengetahui faktor yang mempengaruhi teknologi mengikis moral bibit bangsa
2. Mengatahui solusi untuk mempertahankan moral remaja pada zaman teknologi ini.

D. Manfaat Penelitian
Dengan menyusun laporan penelitian ini diharapkan menjadi sarana pembelajaran
dalam penyusunan sebuah karya ilmiah yang baik, baik cara penyampaian materi
maupun struktur penyusunanya.
Selain itu, apabila melihat pokok bahasan yang penyusun teliti, maka penyusun
berharap semoga laporan hasil observasi ini dapat dijadikan referensi atau paling tidak
menjadi sebuah bahan pertimbangan bagi pembaca yang ingin mengetahui tentang
Pengaruh Penyalahgunaan Teknologi Atau Media Sosial Terhadap Menueunnya Tingkat
Moralitas Remaja, dan bagaimana cara untuk bisa menghindarinya.

1
E. Metode Penelitian
Dalam penyusunan laporan hasil penelitian ini penyusun menggunakan metode
kajian pustaka yang dilakukan dengan mencari literatur baik dengan cara berselancar di
dunia maya maupun dengan cara membaca buku-buku panduan.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Nilai dan Moral


Pengertian Nilai (value) adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada suatu
benda untuk memuaskan manusia. Sifat dari suatu benda yang menyebabkan menarik
minat seseorang atau kelompok. Jadi, nilai itu pada hakikatnya adalah sifat dan kualitas
yang melekat pada suatu obyeknya.
Ada beberapa pengertian nilai menurut para ahli:
1. Dalam Kamus Sosiologi yang disusun oleh Soerjono Soekanto disebutkan bahwa nilai
(value) adalah konsepsi-konsepsi abstrak di dalam diri manusia, mengenai apa yang
dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.
2. Horton dan Hunt (1987) menyatakan bahwa nilai adalah gagasan mengenai apakah
suatu pengalaman itu berarti apa tidak berarti. Dalam rumusan lain, nilai merupakan
anggapan terhadap sesuatu hal. Sesuatu itu dapat berupa benda, orang, tindakan,
pengalaman, dan seterusnya.
Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa nilai adalah sesuatu
yang berharga, bermutu, menunjukkan kualitas dan berarti atau berguna bagi manusia.
Menilai berarti menimbang, suatu kegiatan manusia untuk membandingkan sesuatu
dengan sesuatu yang lain kemudian untuk selanjutnya diambil keputusan mana yang
lebih baik.
Nilai bersumber pada budi pekerti yang berfungsi mendorong dan mengarahkan
sikap dan perilaku manusia. Nilai sebagai suatu sistem merupakan salah satu wujud
kebudayaan di samping sistem sosial dan karya. Nilai sosial merupakan landasan bagi
masyarakat untuk merumuskan apa yang benar dan penting, memiliki ciri-ciri tersendiri,
dan berperan penting untuk mendorong dan mengarahkan individu agar berbuat sesuai
norma yang berlaku. Sedangkan moral berasal dari kata mos (mores) yang sinonim
dengan kesusilaan, tabiat atau kelakuan. Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan
buruk, yang menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia. Seorang pribadi yang taat
kepada aturan-aturan, kaidah-kaidah dan norma yang berlaku dalam masyarakatnya,
dianggap sesuai dan bertindak benar secara moral.
Helden (1977) dan Richard (1971) merumuskan pengertian moral sebagai kepekaan
dalam pikiran, perasaan, dan tindakan dibadinngkan dengan tindakan lain yang tidak
hanya berupa kepekaan terhadap prinsip dan aturan. Selanjutnya, Atkinson (1969)
mengemukakan moral atau moralitas merupakan pandangan tentang baik dan buruk,
benar dan salah, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan. Selain itu, moral juga
merupakan seperangkat keyakinan dalam suatu masyarakat berkenaan dengan karakter
atau kelakuan dan apa yang seharusnya dilakukan manusia.

3
Moralitas mempunyai arti yang pada dasarnya sama dengan moral, tetapi kata
moralitas mengandung makna segala hal yang berkaitan dengan moral. Moralitas adalah
system nilai tentang bagaimana seseorang seharusnya hidup secara baik sebagai manusia.
Moralitas ini terkandung dalam aturan hidup bermasyarakat dalam bentuk petuah,
wejangan, nasihat, peraturan, perintah, dan semacamnya yang diwariskan secara turun-
temurun melalui agama atau kebudayaan tertentu. Jika sebaliknya yang terjadi maka
pribadi itu dianggap tidak bermoral. Moral dalam perwujudannya dapat berupa peraturan
dan atau prinsip-prinsip yang benar, baik terpuji dan mulia. Moral dapat berupa
kesetiaan, kepatuhan terhadap nilai dan norma yang mengikat kehidupan masyarakat,
bangsa dan negara.

B. Jenis-Jenis Nilai
Max Scheler menyatakan bahwa nilai-nilai yang ada tidak sama tingginya dan
luhurnya. Menurutnya nilai-nilai dapat dikelompokan dalam empat tingkatan yaitu :
1. Nilai kenikmatan adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan indra yang memunculkan
rasa senang, menderita atau tidak enak,
2. Nilai kehidupan yaitu nilai-nilai penting bagi kehidupan yakni : jasmani, kesehatan
serta kesejahteraan umum,
3. Nilai kejiwaan adalah nilai-nilai yang berkaitan dengan kebenaran, keindahan dan
pengetahuan murni,
4. Nilai kerohanian yaitu tingkatan ini terdapatlah modalitas nilai dari yang suci.
Sementara itu, Notonagoro membedakan menjadi tiga, yaitu :
1. Nilai material yaitu segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia,
2. Nilai vital yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk mengadakan suatu
aktivitas atau kegiatan,
3. Nilai kerohanian yaitu segala sesuatu yang bersifat rohani manusia yang dibedakan
dalam empat tingkatan sebagai berikut :
a. nilai kebenaran yaitu nilai yang bersumber pada rasio, budi, akal atau cipta
manusia
b. nilai keindahan/estetis yaitu nilai yang bersumber pada perasaan manusia
c. nilai kebaikan atau nilai moral yaitu nilai yang bersumber pada unsur kehendak
manusiad.
d. nilai religius yaitu nilai kerokhanian tertinggi dan bersifat mutlak.

C. Perkembangan Moral
Tahapan Perkembangan Moral Piaget
Menurut Piaget perkembangan moral terjadi dalam dua tahapan, yaitu tahap pertama
adalah tahap realisme moral atau moralitas oleh pembatasan dan tahap kedua tahap

4
moralitas otonomi ataumoralitas kerjasama atau hubungan timbal balik. (Hurlock,
1998:79).
1. Dalam tahap pertama, peerilaku anak ditentukan oleh ketaatan otomatis terhadap
peraturan tanpa penalaran atau penilaian. Mereka menganggap orang tua dan semua
orang dewasa yang berwenang sebagai maha kuasa dan mengikuti peraturan yang
diberikan pada mereka tanpa mempertanyakan kebenarannya. Dalam tahap ini anak
menilai tindakannya benar atau salah berdasarkan konsekuensinya dan bukan
berdasarkan motivasi di belakangnya. Mereka sama sekali mengabaikan tujuan
tindakannya tersebut.
2. Dalam tahap kedua, anak menilai perilaku atas dasar tujuan yang mendasarinya.
Tahap ini biasanya dimulai antara usia 7 atau 8 tahun dan berlanjut hingga usia 12
tahuj atau lebih. Gagasan yang kaku dan tidak luwes tentang benar salah perilaku
mulai dimodifikasi. Anak mulai mempertimbangkan keadaan tertentu yang berkaitan
dengan suatu pelanggaran moral.
Tahapan Perkembangan Moral Kohlberg
Kohlberg mengemukakan ada tiga tahap perkembangan moral, yaitu:
1. Tingkat moralitas prakonvensional
Pada tahap ini perilaku anak tunduk pada kendali eksternal. Dalam tahap pertama
tingkat ini anak berorientasi pada kepatuhan dan hukuman, dan moralitas suatu
rtindakan pada akibat fisiknya. Pada tahap kedua tingkat ini, anak menyesuaian
terhadap harapan sosial untuk memperoleh penghargaan.
2. Tingkat moralitas konvensional
Dalam tahap pertama tingkat ini anak menyesuaiakan dengan peraturan untuk
endapat persetujuan orang lain dan untuk mempertahankan hubungan mereka. Dalam
tahap kedua tingkat ini anak yakin bahwa bila kelompok sosial menerima peraturan
yang sesuai bagi seluruh anggota kelompok, mereka harus berbuat sesuai dengan
peraturan itu agar terhinfdar dari kecaman dan ketidaksetujuan sosial.
3. Tingkat moralitas pasca konvensional
Dalam tahap pertama tingkat ini anak yaki bahwa harus ada keluwesan dalam
keyakinan-keyakinan moral yang memungkinkan modifikasi dan perubahan standar
moral. Dalam tahap kedua tingkat ini , orang menyesuaiakan dengan standar sosial
dan cita-cita internal terutama untuk menghindari rasatidak puas demngan diri sendiri
dan bukan untuk menghindari kecaman sosial.

5
BAB III
PEMBAHASAN

A. Dampak Positif dan Negatif dari Penggunaan Teknologi


Dewasa ini, teknologi yang beredar di masyarakat setiap hari semakin maju. Hal
tersebut memberikan dampak secara langsung terhadap nilai moral bangsa Indonesia
baik itu positif maupun negatif. Salah satunya adalah dampak yang terjadi pada generasi
muda yang lambat laun mulai terpengaruh dampak dari pesatnya perkembangan
teknologi.
Salah satu dari perkembangan teknologi ini yaitu hadirnya telepon genggam yang
biasa disebut handphone (HP). Semenjak adanya perangkat teknologi satu ini,
masyarakat mulai meninggalkan surat yang dahulu menjadi salah satu alat berkomukasi
jarak jauh. terutama dikalangan remaja. Hampir 100% remaja yang hidup di perkotaan
mempunyai teknologi satu ini. Selain sebagai alat komunikasi, HP saat ini pun sudah
dilengkapi berbagai fitur seperti kamera, pemutar musik, dan kapasitas menjelajah ranah
dunia maya. Hal ini tentu saja menjadi magnet yang sangat kuat bagi para remaja untuk
berkomunikasi atau menggunakan fitur hiburan dari HP tersebut. Selain HP, masih
banyak teknologi lain seperti laptop dan tablet yang sering digunakan oleh para remaja.
Beberapa dampak positif yang didapat dari penggunaan teknologi diantaranya :
1. Memudahkan komunikasi antar individu.
2. Mempermudah dan mempercepat penyampaian atau penyebaran informasi.
3. Mempermudah penyelesaian tugas atau pekerjaan.
Hal diatas merupakan salah satu dampak positif dari penggunaan teknologi
informasi. Namun disamping dampak positif tersebut, terdapat beberapa dampak
negative dari penggunaan teknologi informasi tersebut. Diantaranya :
1. Isu SARA, kekerasan, pornografi menjadi hal yang biasa.
2. Kemudahan komunikasi, memicu menimbulkan bisnis-bisnis terlarang seperti
narkoba dan produk black market atau ilegal.
3. Meningkatnya budaya plagiarism atau penjiplakan hasil karya orang lain.
Beberapa dampak-dampak negative diatas berdampak cukup besar terhadap
pengikisan nilai dan moral remaja. Tidak sedikit remaja yang mengalami degradasi
moral setelah menggunakan teknologi tersebut. Dampak negative tersebut bukan karena
terjadinya perkembangan teknologi yang sangat cepat. Tetapi karena penyalahgunaan
dari teknologi tersebut.

B. Faktor yang Mempengaruhi Penyalahgunaan Teknologi


Faktor yang mempengaruhi teknologi khususnya telepon genggam mengikis moral
remaja
1. Kurangnya kesadaran dari setiap individu.

6
2. Kurang optimalnya peran pemerintah dalam melindungi dan menyaring informasi
yang terdapat dalam teknologi.
3. Kurangnya penanaman moral sejak dini.
Hal tersebut merupakan sedikit dari faktor-faktor apa saja yang bisa membuat
masyarakat mengalami degradasi moral. Bukan hanya faktor internal saja, tetapi faktor
eksternal pun turut mempengaruhi moralitas seseorang.

C. Solusi Untuk Mencegah Penyalahgunaan Teknologi


Disini penulis menemukan beberapa solusi untuk mengatasi permasalah diatas.
1. Menanamkan rasa tanggung jawab dalam setiap perbuatan sejak dini.
2. Memberikan perlindungan dan pengetahuan dasar (dalam hal ini agama) sebagai
antisipasi diri dari hal-hal negatif.
3. Peran orang tua untuk mengawasi dan melindungi anak-anak mereka ketika mulai
bersentuhan dengan teknologi.
4. Peran dari lingkungan untuk ikut membatu mengawasi dan memberi perlindungan
generasi muda disekitarnya.

Poin-poin diatas adalah beberapa cara untuk tetap menjaga moral bangsa kita,
bangsa Indonesia.

7
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teknologi yang beredar di masyarakat setiap hari semakin maju. Hal tersebut
memberikan dampak secara langsung terhadap nilai moral bangsa Indonesia baik itu
positif maupun negatif. Salah satunya adalah dampak yang terjadi pada generasi muda
yang lambat laun mulai terpengaruh dampak dari pesatnya perkembangan teknologi.
Oleh karena itu kita sebagai bangsa Indonesia harus menjaga moral kita agar tidak goyah
terpa angin globalisasi karena Sesungguhnya bangsa yang besar adalah bangsa yang
tetap mampu menjaga moral, etika ditengah gencarnya arus globalisasi.

B. Saran
Sebaiknya dalam menyikapi suatu perkembangan kita harus mempertimbangkan
baik buruknya suatu hal agar kita tidak merusak etika serta moral kita. Setiap sesuatu
pasti memiliki dampak positif dan negatifnya. Oleh karena itu timbanglah terlebih dahulu
segala sesuatu yang akan kita jalankan.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ridwan Effendi dan Elly Malihah. 2007. Panduan Kuliah Pendidikan Lingkungan Sosial,
Budayadan Teknologi. Bandung : Maulana Media Grafika.
Umar Tirtahardja & L.La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Rineka Cipta:Jakarta
http://frysnjya.blogspot.com/2010/04/penjabaran-metode-penelitian.html (online) 6 April
2013
http://mardoto.com/2010/11/26/peranan-mahasiswa-dalam-mengurangimengeliminasi-
penyalahgunaan-teknologi-komunikasi-informasi-oleh-generasi-muda/google.com (online) 6
April 2013
http://organisasi.org/standar-telepon-genggam-handphone-khusus-untuk-melindungi-pelajar
mahasiswa (online) 6 April 2013
http://www.4shared.com/office/9neTXeZl/UU_ITE.html (online) 6 April 2013
http://www.suaramerdeka.com/harian/0511/14/opi1.htm (online) 6 April 2013
http://forum1.animoo.com/kaltarabloggers/Artikel-Paper-Karya-Ilmiah-Makalah-Tugas-
Akhir-TA-Skripsi-Tesis/DAMPAK-TEKNOLOGI-TERHADAP-KEHIDUPAN-MANUSIA-
1-1221860.html (online) 6 April 2013

Anda mungkin juga menyukai