Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING


“KONSEP PERENCANAAN PROGRAM BIMBINGAN DI SEKOLAH”
Dosen Pengampu:

Galang Surya Gumilang, M.Pd

DISUSUN OLEH :

 M .Farid Afif Yudhatama 2214010108


 Yoga Dwi Aditya P. 2214010099
 Moh.Riyadlotush sholihin 2214010116
 Najwa Shinta Tarinda 2214010098

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDY BIMBINGAN DAN KONSELING

UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI


2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kita ucapkan kehadirat Allah SWT tuhan semesta alam,
yang telah memberikan kita kesehatan sehingga kita dapat melaksanakan aktifitas-aktifitas
dengan segala manfaat yang ada, yang telah memberikan kita kecerdasan dalam berfikir,
sehingga dengan kecerdasan itu kita dapat memberikan karya-karya terbaik kita untuk agama,
bangsa dan tanah air. Shalawat serta salam tak lupa juga kita haturkan kepada junjungan kita
Nabi Muhamad SAW beserta keluarganya, sahabat, dan orang-orang yang selalu istiqomah.

Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan banyak terimakasih
pada semua teman yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah dengan judul
“konsep perencanaan program bimbingan di sekolah” untuk memenuhi tugas mata kuliah
manajemen BK. Dengan banyak nya bantuan yang diberikan sehinggga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dan tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih
kepada Dosen kami bapak Galang Surya Gumilang, M.Pd yang telah membimbing kami.

Kami menyadari makalah yang kami buat ini masih jauh dari sempurna, masih
banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini tidak lain karena masih sedikitnya
pengalaman kami dalam menyusun dan membuat makalah ini. Maka kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk kebaikan dan kemajuan makalah ini, serta
tugas-tugas makalah kami yang selanjutnya.

Dalam penyusunan makalah ini, kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Kediri, 14 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR___________________________________________________________ii
DAFTAR ISI_________________________________________________________________iii
BAB I______________________________________________________________________iv
PENDAHULUAN__________________________________________________________________iv
1. LATAR BELAKANG__________________________________________________________________iv
2. RUMUSAN MASALAH________________________________________________________________iv
3. TUJUAN PENULISAN_________________________________________________________________v

BAB II______________________________________________________________________1
PEMBAHASAN____________________________________________________________________1
1. Pengertian Rencana Pengembangan Di Sekolah___________________________________________1
2. Hakekat Program Bimbingan di Sekolah_________________________________________________1
Pengertian Penyusunan Program BK______________________________________________________1
Tujuan Penyusunan Program BK__________________________________________________________1
Unsur dan Syarat Penyusunan Program BK_________________________________________________2
Komponen Penyusunan Program BK______________________________________________________3
3. Prinsip Penyusunaan Program_________________________________________________________5
Tahap-Tahap Penyusunan Program BK_____________________________________________________5
4. Persyaratan Pokok Program Bimbingan dan Konseling______________________________________7

BAB III_____________________________________________________________________8
PENUTUP________________________________________________________________________8
1. Kesimpulan________________________________________________________________________8
2. Saran_____________________________________________________________________________9

DAFTAR PUSTAKA___________________________________________________________10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Perencanaan merupakan suatu modal utama sekolah atau suatu oganisasi
dalam menata pemanfaatan sumber daya yang dimilikinya secara efektif, efisien,
berkualitas ,serta yang releven segingga dapat mencapai tujuan yang ditentukan
dengan memuaskan bagi seluruh yang terlibat.merencanakan sesuatu adalah
menentukan kegiatan yang hendak dilakukan pada kurun waktu yang ditentukan.
Kegiatan yang dimaksudkan uuntuk menata waktu, mengatur serta
memperhitungkan berbagai jenis sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan dengan memuaskan.

Setiap kepala sekolah, guru, siswa serta orang tua, bahkan masyarakat tentu
berharap sekolahnya berkembang. Untuk itu perlu disusum rencana
pengembangannya. Rencana pengembangan sangat penting, karena akan dijadikan
landasan kerja seluruh staf, sehingga harus disusun dengan baik. mutlak di perlukan
adanya sustu pengembangan program sekolah. Berbagai program yang
dikembangkan tersebut harus releven dengan visi dan misi sekolah serta sebagai
bentuk penjabaran yang lebih rinci, terukur, dan feasible untuk dilaksanakan di
sekolah. Pengembangan program sekolah hendaknya dilakukan melalui penahapan
yang sistematis dengan langkah-langkah yang dapat di pertanggungjawabkan, baik
secara akademik, yuridis,maupun sosial. Pengembangan program sekolah juga
harus mempertimbangkan potensi dan kemampuan sekolah, sejauh mana kekuatan
sekolah dan lingkungan mendukung keterlaksanaannya program, dan terdapat
ancaman atau hambatan dalam pelaksanaan nantinya. 

2. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari rencana pengembangan di sekolah?
2. Bagaimana hakekat program bimbingan di sekolah?
3. Bagaimana prinsip penyusunan program BK di sekolah?
4. Apa persyaratan pokok dari program bimbingan di sekolah?

iv
3. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui pengertian dari rencana pengembangan di sekolah.
2. Untuk mengetahui bagaimana hakekat program bimbingan yang ada di sekolah.
3. Untuk mengetahui prinsip penyusunan program bimbingan dan konseling di
sekolah.
4. Supaya tahu tentang persyaratan pokok dari program bimbingan di sekolah.

v
vi
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Rencana Pengembangan Di Sekolah


Di kutip dalam Siswanto rencana pengembangan sekolah adalah sebuah
dokumen perencanaan yang dibuat oleh suatu sekolah untuk mengadakan perubahan
fisik dan nonfisik sekolah dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan sekolah.
Rencana pengembangan sekolah menggambarkan peta perjalanan perubahan sekolah
dari suatu kondisi sekarang menuju kondisi yang lebih baik dan lebih menjanjikan
dalam kurun waktu 5 tahun ke depan dengan berdasarka tujuan yang telah ditetapkan.

Rencana pengembangan sekolah menggambarkan sekolah sebagai suatu sistem


dan bagian dari suatu sistem yang lebih luas yang berinteraksi secara
berkesinambungan, memperoleh masukan dari masyarakat dan memberikan output
kepada masyarakat. Sehingga mutu pelayanan sekolah sangat tergantung dari input
yang diterimanya dan proses yang dikerjakannya. Oleh karena itu jika pelayanan
sekolah ingin ditingkatkan maka input dan proses dalam sekolah itu harus
disempurnakan.

2. Hakekat Program Bimbingan di Sekolah


Pengertian Penyusunan Program BK
Menurut pendapat Hotch dan Costor yang dikutip oleh Gipson dan Mitchell
(1981) program bimbingan dan konseling adalah suatu program yang memberikan
layanan khusus yang dimaksudkan untuk membantu individu dalam mengadakan
penyesuaian diri. Program bimbingan itu menyangkut dua faktor, yaitu : (1) faktor
pelaksana atau orang yang akan memberikan bimbingan dan (2) faktor-faktor yang
berkaitan dengan perlengkapan, metode, bentuk layanan siswa-siswa, dan sebagainya,
yang mempunyai kaitan dengan kegiatan bimbingan.

Tujuan Penyusunan Program BK


Tujuan penyusunan program  tidak lain agar kegiatan pelayanan konseling di
sekolah dapat terlaksana dengan lancar, efektif dan efisien, serta hasil-hasilnya dapat
di nilai,. Tersusun dan terlaksananya program pelayanan konseling dengan baik akan

1
lebih menjamin pencapaian  tujuan kegiatan pada khususnya, tujuan sekolah pada
umumnya, juga akan lebih menegakkan akuntabilitas pelayanan konse!ng di sekolah.
Juntika (2002:85) tujuan  penyusunan program pelayanan konseling adalah adanya
kejelasan arah pelaksanaan program, adanya kemudahan mengontrol  dan
mengevaluasi kegiatan, clan terlaksananva program kegiatan secara lancar, efisien,
dan efektif.
Sedangkan menurut Pengurus Besar IPBI tujuan penyusunan program pelayanan
bimbingan dan konseling ialah agar Guru Pembimbing memiliki pedoman yang pasti
dan jelas, sehingga kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah dapat  terlaksana
dengan !ancar, efektif dan serta hasil-hasilnya dapat dinilai.
Program pelayanan konseling tersebut hendaknya dibuat secara  tertulis dan
selanjutnya dikomunikasikan kepada sesarna Guru Pembimbing. sejawat dan guru,
staf sekolah lainnya, serta pirnpinan sekolah, untuk selanjutnya menjadi rambu-rambu
bagi kerja sama antara Guru Pembimbing dengan semua personil-personil sekolah
yang dimaksudkan itu.

Unsur dan Syarat Penyusunan Program BK


Dalam penyusunan program BK diharapkan memenuhi unsur-unsur dan
persyaratan tertentu. Menurut Prayitno (1998) unsur-unsur yang harus diperhatikan
dan menjadi isi program bimbingan dan konseling meliputi kebutuhan siswa, jumlah
siswa yang dibimbing, kegiatan di dalam dan di luar jam belajar sekolah, jenis bidang
bimbingan dan jenis layanan, volume kegiatan bimbingan dan konseling, dan
frekuensi layanan terhadap siswa.

Sedangkan syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam penyusunan program


bimbingan dan konseling adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan kebutuhan bagi pengembangan peserta didik sesuai dengan kondisi


pribadinya, serta jenjang dan jenis pendidikannya.
2. Lengkap dan menyeluruh, artinya memuat segenap fungsi bimbingan. kelengkapan
program  ini disesuaikan dengan kebutuhan  dan karakteristik peserta didik pada
satuan pendidikan yang bersangkutan.
3. Sistematik, dalam  arti program, disusun  menurut urutan logis, tersinkronisasi
dengan menghindari turnpang tindih yang tidak perlu, serta dibagi-bagi secara
logis,

2
4. Terbuka dan luwes, artinya mudah menerima masukan untuk pengembangan dan
penyempurnaan, tanpa harus merombak program itu secara menyeluruh.

Sedangkan menurut Kaufan, F. W. Miller dalam Natawidjaja menyebutkan


bahwa suatu program dikatakan baik jika memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1. Program itu disusun dan dikembangkan berdasarkan kebutuhan nyata dari para
siswa sekolah yang bersangkutan.
2. Kegiatan bimbingan diatur menurut skala prioritas yang juga ditentukan
berdasarkan kebutuhan siswa dan kemampuan petugas.
3. Program itu dikembangkan berangsur-angsur dengan melibatkan semua tenaga
kependidikan di sekolah dalam merencanakannya.
4. Program itu memiliki tujuan yang ideal, tetapi realistik dalam pelaksanaannya.
5. Program itu mencerminkan komunikasi yang berkesinambungan diantara semua
anggota staf pelaksananya.
6. Menyediakan fasilitas yang diperlukan.
7. Penyusunan disesuaikan dengan program pendidikan di lingkungan sekolah yang
bersangkutan.

Komponen Penyusunan Program BK


Dalam pelaksanaan program bimbingan dan konseling mengacu pada empat
komponen, diantaranya adalah :

1. Pelayanan Dasar Bimbingan


Pelayanan dasar bimbingan sebagai proses pemberian bantuan kepada seluruh
konseli melalui kegiatan penyiapan pengalaman yang disajikan secara sistematis
dalam rangka perilaku jangka panjang sesuai dengan tahap dan tugas
perkembangan. Tujuannya adalah membantu semua konseli agar memperoleh
perkembangan yang normal, memiliki mental yang sehat, dan memperoleh
ketrampilan dasar dalam hidupnya, secara terperinci tugas pelayanan ini upaya
membantu konseli agar memiliki Kesadaran diri dan lingkungan (pendidikan,
Pekerjaan, Sosial Budaya dan Agama). Mampu mengembangkan ketrampilan
untuk mengidentifikasi tanggung jawab. Mampu menangani kebutuhan dan
masalah yang dihadapi. Mampu mengembangkan diri dalam rangka mencapai
tujuan hidupnya. Fokus Pengembangannya adalah fokus perilaku yang
dikembangkan menyangkut, aspek-aspek pribadi, sosial, belajar, dan karir. Materi

3
pelayanan dasar dirumuskan dan dikemas atas dasar standart kompetensi, antara
lain mencakup pengembangan Self-Esteem, Motivasi Berprestasi, Ketrampilan
pengambilan keputusan, Ketrampilan Pemecahan Masalah, Ketrampilan
Berkomunikasi, Penyadaran Beragam berbudaya, Perilaku bertanggung jawab.
2. Pelayanan Responsif
Pelayanan responsif merupakan pemberian bantuan kepada konseli yang
menghadapi masalah yang memerlukan pertolongan dengan segera, diantaranya :
konseling Individu, Konseling Krisis, Konsultasi dengan orang tua, guru, dan alih
tangan kepada ahli lain. Tujuannya adalah membantu konseli untuk memenuhi
kebutuhan dan memecahkan masalah, baik masalah sosial-pribadi, karier, atau
masalah pengembangan pendidikan. Fokus Pengembangannya disesuaikan
dengan masalah dan kebutuhan konseli. Masalah dan kebutuhan konseli berkaitan
dengan keinginan untuk memenuhi suatu hal karena dipandang penting bagi
perkembangan bagi dirinya secara positif. Untuk memahami masalah konseli
dengan mengunakan cara asesmen dan analisis perkembangan konseli yaitu
melalui, Inventori Tugas-tugas perkembangan, angket, wawancara, observasi,
sosiometri, daftar hadir konseli, psikotes dan daftar masalah konseli (AUM, alat
ungkap masalah)
3. Perencanaan Individual
Perencanaan individual membantu kepada konseli agar mampu merumuskan dan
melakukan aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan masa depan berdasarkan
pemahaman akan kelebihan dan kekurangan akan dirinya, memahami akan
peluang dan kesempatan yang tersedia dilingkungannya. Tujuannya adalah untuk
memfasilitasi konseli untuk merencanakan, memonitor, dan mengelola rencana
pendidikan, karir, dan pengembangan secara khusus untuk dirinya sendiri. Fokus
Pengembangannya adalah fokus pelayanan perencanaan aspek akademik, karir,
dan sosial pribadi, secara terperinci.

4. Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata
kerja infra struktur dan pengembangan kemampuan profisional konselor secara
berkelanjutan yang secara tidak langsung memberikan bantuan kepada konseli
untuk memfasilitasi kelancaran perkembangan konseli. Dukungan sistem ini

4
meliputi, Pengembangan Networking, Kegiatan Manajemen, Riset dan
pengembangan.

3. Prinsip Penyusunaan Program


BK Adapun beberapa prinsip dalam penyusunan program BK adalah sebagai
berikut :
1. Program BK merupakan program yg integral dengan keseluruhan program
sekolah -> harus disusun selaras dengan program pendidikan.
2. Program disesuaikan dengan kebutuhan siswa, sekolah, daerah setempat.
3. Dikembangkan secara bertahap dengan melibatkan semua unsur sekolah
dalam perencanaan, penyusunan, pelaksanaan, dan penilaian.
4. Memiliki tujuan yang ideal dan realistis
5. Program BK menyediakan layanan bantuan kepada siswa -> yang bersifat
pencegahan, pengembangan, dan perbaikan.
6. Program BK memberi pelayanan kepada semua siswa dan untuk semua
aspek perkembangan.
7. Program disusun dengan mempertimbangkan kemampuan staf.
8. Program bimbingan hendaknya mendorong komunikasi terus menerus
antara semua unsur/staf sekolah
9. Program bimbingan hendaknya memberi kesempatan untuk penilaian
10. Kepala sekolah sebagai penanggung jawab tertinggi

Tahap-Tahap Penyusunan Program BK


Dalam penyusunan program bimbingan perlu ditempuh langkah-langkah
seperti dikemukakan oleh Miller yang dikutip oleh Rochman Natawidjaja dan
Moh. Surya (1985) seperti berikut :

1. Tahap Persiapan. Langkah ini dilakukan melalui survei untuk


menginventarisasi tujuan, kebutuhan dan kemampuan sekolah, serta
kesiapan sekolah yang bersangkutan untuk melaksanakan program
bimbingan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menentukan langkah awal
pelaksanaan program.
2. Pertemuan-pertemuan permulaan dengan para konselor yang telah ditunjuk
oleh pemimpin sekolah. Tujuan pertemuan ini untuk menyamakan

5
pemikiran tentang perlunya program bimbingan serta merumuskan arah
program yang akan disusun.
3. Pembentukan panitia sementara untuk merumuskan program bimbingan.
Panitia ini bertugas merumuskan tujuan program bimbingan yang akan
disusun, mempersiapkan bagan organisasi dari program tersebut, dan
membuat kerangka dasar dari program bimbingan yang akan disusun.
4. Pembentukan panitia penyelenggara program. Panitia ini bertugas
mempersiapkan program tes, mempersiapkan dan melaksanakan sistem
pencatatan, dan melatih para pelaksana program bimbingan untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.

Suatu program hendaknya disusun dengan baik. Untuk menyusun suatu


program BK memerlukan langkah-langkah yang bersifat menyeluruh dan
terintegral. Harold J. Burbach & Larry E. Decker mengemukakan langkah-
langkah dalam suatu perencanaan sebagai berikut :

1. Menentukan tujuan yang akan dicapai


2. Menganalisis tentang sumber-sumber dan kendala yaitu yang
berhubungan dengan personil, sikap, biaya, peraturan-peraturan,
fasilitas dan waktu.
3. Menganalisis tentang kebutuhan-kebutuhan
4. Menentukan tujuan-tujuan yang lebih spesifik dan dapat diukur.
5. Menentukan prioritas.
6. Menentukan strategi-strategi dan kegiatan-kegiatan yang berhubungan
dengan tujuan-tujuan yang spesifik.
7. Mengadakan evaluasi terhadap perencanaan yang mencakup
a) untuk melihat sejauh mana tujuan-tujuan yang telah dicapai, dan
b) untuk melihat sejauh mana kegiatan-kegiatan yang telah
direncanakan itu dilaksanakan.

Menyusun alokasi dan biaya kegiatan bimbingan. Mencermati proses


perencanaan program pelayanan konseling tersebut di atas, maka dalam
penyusunan program pelayanan konseling ada beberapa aspek yang seharusnya
mendapatkan penekanan, yaitu (a) tujuan, (b) kebutuhan¬kebutuhan siswa, (c)

6
materi dan kegiatan Iayanan yang diberikan, (d) kegiatan evaluasi, (d) sumber
daya manusia, dan (e) sarana dan prasarana.

4. Persyaratan Pokok Program Bimbingan dan Konseling


Untuk merencanakan dan melaksanakan program bimbingan dan konseling
di sekolah perlu diperhatikan beberapa persyaratan pokok agar perencanaan
dan pelaksanaannya dapat berjalan lancar dan terarah, persyaratan tersebut
meliputi hal-hal sebagai berikut:

1. Personal Dalam hal personal yang perlu mendapatkan perhatian adalah


jenis tenaga bimbingan dan konseling, banyaknya tenaga bimbingan dan
konseling yang menangani peserta didik maksimal 250 orang, serta
kualifikasi dari tamatan guru bimbingan dan konseling.
2. Fasilitas Fisik Adalah perlengkapan yang diperlukan untuk dapat
melaksanakan program bimbingan di sekolah meliputi ruang kerja
bimbingan dan konseling, ruang konsultasi, ruang penyimpanan data,
ruang bimbingan dan konseling kelompok, ruang administrasi, ruang
tunggu dan kamar kecil.
3. Fasilitas Teknis Yang dimaksud adalah alat-alat pengumpul data seperti
alat tes, inventori, daftar cek masalah, AUM, dan angket.
4. Anggaran Biaya Untuk kelancaran program bimbingan dan konseling perlu
disediakan anggaran yang memadai untuk pos-pos pembiayaan personil,
pengadaan dan pengembangan alat-alat teknis, biaya operasional, dan biaya
riset.
5. Profesionalisasi Persyaratan profesionalisasi yang harus dipenuhi adalah
pendidikan formal, dikembangkannya sistem ilmu pengetahuan tentang
bimbingan dan konseling sehingga tidak terjadi tumpang tindih dalam
pelaksanaan tugas dan wewenang, dikembangkan penelitian eksperimental
untuk menjajagi dan memperkembangkan pelaksanaan layanan bimbingan
dan konseling, organisasi professioanal untuk mempersatukan para
konselor di seluruh Indonesia, kode etik jabatan yang bertujuan untuk
mengatur tata tertib dan sopan santun kerja koselor, adanya kebijaksanaan
yang menunjang program bimbingan dan konseling yang meliputi
kebijaksanaan dalam bidang personil, bidang ketatalaksanaan pendidikan
di sekolah , serta bidang tata usaha dan logistik.
7
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari penjelasan materi yang ada di atas dapat kita tarik kesimpulan pada setiap
sub bab nya, dari pengertian rencana pembangunan sekolah yang dapat diartikan
sebagai rencana pengembangan sekolah adalah sebuah dokumen perencanaan yang
dibuat oleh suatu sekolah untuk mengadakan perubahan fisik dan nonfisik sekolah
dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan sekolah. Dan setelah itu dari sub bab
hakikat program bimbingan sekolah ada suatu penjelasan mengenai program
bimbingan dan konseling adalah suatu program yang memberikan layanan khusus
yang dimaksudkan untuk membantu individu dalam mengadakan penyesuaian diri.

Perencanaan program bimbingan yang di lakukan di sekolah mempunyai suatu


tujuan penyusunan program  tidak lain agar kegiatan pelayanan konseling di sekolah
dapat terlaksana dengan lancar, efektif dan efisien, serta hasil-hasilnya dapat di nilai.

Dalam penyusunan program BK diharapkan memenuhi unsur-unsur dan


persyaratan tertentu. unsur yang harus diperhatikan dan menjadi isi program
bimbingan dan konseling meliputi kebutuhan siswa, jumlah siswa yang dibimbing,
kegiatan di dalam dan di luar jam belajar sekolah, jenis bidang bimbingan dan jenis
layanan, volume kegiatan bimbingan dan konseling, dan frekuensi layanan terhadap
siswa.

Dengan adanya unsur yang harus diperhatikan dari proses bimbingan adapun
juga beberapa komponen penyusun program bk yakni: pelayanan dasar bimbingan,
pelayanan responsif, pelayanan individual, serta dengan dukungan sistem.

Di dalam prinsip penyusunan program bk ada beberapa tahapan yang akan


dilalui yakni tahap penyusunan program bimbingan. Serta di dalam suatu bimbingan
apalagi mengenai bimbingan yang berada di sekolah perlu diperhatikan beberapa
persyaratan pokok agar perencanaan dan pelaksanaannya dapat berjalan lancar dan
terarah.

8
2. Saran
Kami tahu makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna , untuk
itu kami sangat berharap kritik dan sarannya dari para pembaca agar kami bisa
memperbaiki penulisan ataupun pengertian dari isi makalah ini. Atas kesediaan nya
memberikan kritik serta saran kami mengucapkan terimakasih banyak.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://bkkuasyik.blogspot.com/2020/07/hakikat-bimbingan-dan-konseling-di.html.

Agustin, M. (2014). Hakikat Bimbingan dan Konseling untuk Anak Usia Dini. Modul, 1, 1–
31.

Chotim, M. (2016). Penerapan Teknik Self Management Untuk Mereduksi Agresifitas


Remaja

Halimatus S a ’ diyah * Diana Ariswanti Triningtyas ** Abstrak. Jurnal Ilmiah Counsellia, 6,


67–78.

Chotim, M. (2016). Penerapan Teknik Self Management Untuk Mereduksi Agresifitas


Remaja Halimatus S a ’ diyah * Diana Ariswanti Triningtyas ** Abstrak. Jurnal Ilmiah
Counsellia, 6, 67–78.

10

Anda mungkin juga menyukai