MANAJEMEN BK
KONSEP DAN PERMASALAHAN MANAJEMEN BK
Dosen;
Dr. Riska Ahmad, M. Pd., Kons.
Dr. Yarmis Syukur, M. Pd., Kons.
Oleh :
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu
tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya
pemakalah mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata
kuliah “Manajemen BK”.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang
penulis hadapi. Namun pemakalah menyadari bahwa kelancaran dalam
penyusunan materi ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang
tua, dosen, serta teman-teman sejawat sehingga kendala-kendala yang pemakalah
hadapi teratasi.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
“Konsep dan Permasalahan Manajemen BK” yang pemakalah sajikan
berdasarkan pengamatan dan berbagai sumber informasi, referensi, dan berita.
Makalah ini disusun oleh pemakalah dengan berbagai rintangan. Baik itu yang
datang dari diri pemakalah maumpun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan
menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa
Universitas Negeri Padang. Sebagai pemakalah kami sadar bahwa makalah ini
masih banayak kekurangan dan jauh dari sempurna. Dan untuk itu, kepada dosen
pembimbing saya meminta masukannya demi perbaikan pembuatan makalah ini
dimasa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
A. Konsep Manajemen......................................................................................3
B. Fungsi Manajemen.......................................................................................4
C. Syarat Manajemen........................................................................................7
D. Organisasi dan Personalia............................................................................7
E. Program......................................................................................................11
F. Fasilitas......................................................................................................13
G. Akuntabilitas Program.............................................................................. .13
H. Kepengawasan ...........................................................................................14
I. Pengembangan........................................................................................... 15
J. Permasalahan Manajemen BK dan Solusinya............................................17
BAB III PENUTUP..............................................................................................18
A. Kesimpulan................................................................................................18
B. Saran...........................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Optimalisasi pelayanan bimbingan dan konseling perlu dilakukan
sehingga pelayanan BK benar-benar memberikan kontribusi pada pencapaian
visi, misi, dan tujuan sekolah yang bersangkutan. Suatu program pelayanan
bimbingan dan konseling di sekolah tidak mungkin akan tersusun,
terselenggara dan tercapai apabila tidak dikelolah dalam suatu sistem
manajemen yang bermutu.
Manajemen yang bermutu sendiri akan banyak ditentukan oleh
kemampuan manajer pendidikan di sekolah dalam merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, dan mengendalikan sumber daya yang ada.
pelaksanakan manajemen bimbingan dan konseling harus dirumuskan secara
matang baik dari segi program pelayanan BK, meneliti hal-hal apa sajakah
yang dibutuhkan oleh para siswa, materi-materi yang harus diajarkan untuk
membentuk kematangan siswa, satuan layanan dan kegiatan dalam bimbingan
dan konseling, dapat merumuskan dengan baik tatalaksana bimbingan dan
konseling, dan mengevaluasi program yang telah dilaksanakan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka kami merumuskan
masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana konsep manajemen?
2. Apa saja fungsi manajemen?
3. Apa saja syarat manajemen?
4. Apa itu organisasi dan personalia?
5. Apa itu program?
6. Apa saja fasilitas manajemen?
7. Bagaimana akuntabilitas program?
8. Bagaimana kepengawasan manajemen?
9. Bagaimana pengembangan manajemen?
10. Bagaimana permasalahan manajemen BK dan solusinya?
1
2
C. Tujuan
3
4
b. Directing
Merupakan kegiatan mengarahkan tenaga kerja yang telah
ditempatkan untuk melaksanakan pekerjaan.
4. Pengawasan
Yaitu kegiatan untuk mengawasi kegiatan yang sudah direncanakan
agar berjalan pada jalur yang telah disusun. Tujuannya adalah agar jangan
sampai terjadi penyimpangan atau kesalahan dalam melaksanakan
pekerjaan. Terdiri dari dua kegiatan yaitu:
a. Melakukan pengawasan
Merupakan kegiatan untuk mengawasi seluruh kegiatan, yang
dilakukan oleh jabatan atau orang tertentu, baik dengan mata telanjang,
menggunakan teknologi (cctv), dan hasil (laporan) yang dilakukan secara
terus menerus dalam waktu tertentu.
b. Mengambil tindakan
Merupakan kegiatan yang dilakukan terhadap hasil pengawasan jika
terjadi penyimpangan atau menyimpang dari yang telah ditetapkan.
Adapun Terry menjelaskan tentang manajemen dalam bukunya yang
berjudul Principles of Management yaitu "Suatu proses yang membedakan
atas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan dengan
memanfaatkan baik ilmu maupun seni demmi mencapai tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya".
Dari definisi Terry itulah kita bisa melihat fungsi manajemen menurutnya.
Berikut ini adalah fungsi manajemen menurut Terry:
a. Perencanaan (planning)
Menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama satu masa
yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai
tujuan-tujuan itu. Gistituati (2009:73) perencanaan merupakan aktivitas
yang sangat penting yang membantu mempertahankan efektivitas
manajemen. Dengan tujuan dan perencanaan kegiatan yang jelas akan ada
pedoman untuk kegiatan-kegiatan dimasa depan serta dapat
mengalokasikan waktu dan berbagi sarana dan prasarana yang ada.
7
penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa terpakai secara efektif
dan efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana (Saidah, 2014:3).
Semua fungi di atas tidak akan efektif tanpa adanya pengontrolan.
Jadi menurut penulis pengontrolan adalah penemuan dan penerapan cara
dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai
dengan yang telah ditetapkan dan melihat apakah kegiatan yang tidak
diinginkan tidak terjadi. Adanya pengontrolan akan dapat mengukur
pelaksanaan dengan tujuan-tujuan, menentukan sebab-sebab
penyimpangan dan pengambil tindakan-tindakan korektif dimana perlu.
Jadi hakikat dari fungsi manajemen menurut Terry adalah apa yang
direncanakan, itu yang akan dicapai. Maka itu fungsi perencanaan harus
dilakukan sebaik mungkin agar dalam proses pelaksanaannya bisa berjalan
dengan baik serta segala kekurangan bisa di atasi. Sebelum kita melakukan
perencanaan, ada baiknya rumuskan dulu tujuan yang akan dicapai.
C. Syarat Manajemen
Menurut Hasibuan (2016), syarat-syarat atau dasar-dasar manajemen
diantaranya yaitu sebagai berikut:
1. Adanya kerjasama diantara sekelompok orang dalam ikatan formal
2. Adanya tujuan bersama serta kepentingan yang sama yang akan dicapai
3. Adanya pembagian kerja, tugas dan tanggung jawab yang teratur
4. Adanya hubungan formal dan ikatan tata tertib yang baik
5. Adanya sekelompok orang dan pekerjaan yang akan dikerjakan
6. Adanya human organization
Syarat manajemen di atas dilengkapi oleh Masbur & Nuzliati (2017) sebagai
berikut:
1. Harus ada pembagian kerja
Mengandung pengertian bahwa suatu pekerjaan itu bila dibagi sesuai
dengan bakat dan kemampuan anggota organisasi akan lebih berhasil bila
dibandingkan dengan tidak adanya pembagian kerja.
9
10. Keteraturan
Keteraturan diperlukan agar tidak terjadi kelambatan di dalam proses
manajemen.
11. Keadilan
Keadilan diperlukan di dalam segala aspek agar semua komunikasi yang
lancer diantara anggota merasa puas dan bekerja dengan penuh semangat.
12. Kestabilan di dalam organisasi
Para anggota harus merasa stabil kedudukannya di dalam organisasi.
13. Inisiatif
Tanpa inisiatif akan menjurus kepada hal-hal yang bersifat rutin dan
organisasi akan mengalami sebuah kerugian.
14. Semangat korps
Adanya komunikasi yang lancar diantara pimpinan dan bawahan akan
menambah semangat kerja bawahan.
D. Organisasi Dan Personalia
Organisasi berasal dari kara organon dalam bahasa Yunani yang berarti
alat. Organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerja sama antara orang-
orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan
sumber daya yang dimiliki (dalam Salahudin, 2010).
Menurut Hasibuan (2016), organisasi adalah suatu sistem perserikatan
formal dari dua orang atau lebih yang bekerjasama untuk mencapai tujuan
tertentu. Organisasi jika dilihat dari sudut tujuannya dikenal organisasi
perusahaan (business organization) dan organisasi sosial (public organization).
Keberhasilan organisasi mencapai tujuan dan berbagai sasarannya
tergantung pada berbagai faktor (Siagian, 2012) sebagai berikut:
1. Mampu tidaknya kelompok manajerial dalam organisasi menjalankan
fungsi-fungsi manajerialnya.
2. Tersedia tidaknya tenaga operasioonal yang matang secara teknis dan
mempunyai keterampilan yang sesuai dengan berbagai tuntutan tugas yang
harus di selenggarakannya.
11
Program terbaik didunia adalah program yang didasarkan pada model teoritis
yang jelas, yakni: sebelum menentukan masalah sosial yang ingin diatasi dan
memulai melakukan intervensi, maka sebelumnya harus ada pemikiran yang
serius terhadap bagaimana dan mengapa masalah itu terjadi dan apa yang
menjadi solusi terbaik (Jones, 1996:295).
F. Fasilitas
Menurut Tohirin (2013), pelaksanaan program BK perlu didukung oleh
sarana fisik dan teknis. Sarana fisik adalah semua peralatan atau perlengkapan
yang dibutuhkan dalam rangka penyusunan program BK seperti: ruang kerja
guru BK beserta peralatannya seperti almari data, ruang konsultasi, ruang
tunggu, ruang tata usaha BK, peralatan administrasi, dan lain-lain. Sarana
teknis adalah alat-alat atau instrument-instrumen yang diperlukan untuk
melaksanakan pelayanan Bimbingan dan Konseling seperti tes baku, daftar
cek, angket, format anekdot, daftar penilaian, kartu pribadi dan lain
sebagainya.
Selain sarana fisik dan teknis, penyusunan rencana program BK juga
memerlukan sarana personel. Sarana personel alam penyusunan rencana
program BK adalah orang-orang yang akan dilibatkan dalam penyusunan
program BK dan mereka akan diberi tugas apa. Orang-orang yang bisa
dilibatkan dalam penyusunan rencana program Bk di sekolah adalah konselor
atau guru BK, kepala sekolah, guru mata pelajaran, pegawai administrasi,
perwakilan orang tua siswa, komite sekolah dan madrasah.
G. Akuntabilitas Program
Menurut Tohirin (2013), penyusunan program bimbingan dapat dikerjakan
oleh tenaga ahli bimbingan dan konseling atau guru BK atau konselor sekolah
atau koordinator BK dengan melibatkan tenaga bimbingan yang lain.
Penyusunan program BK di sekolah harus merujuk kepada program sekolah
dan madrasah secara umum. Artinya, program BK di sekolah disusun tidak
boleh bertentangan dengan program sekolah yang bersangkutan. Selain itu,
penyusunan program BK di sekolah harus sesuai dan berorientasi dengan
kebutuhan sekolah secara umum.
16
MATRIKS
No Sub Topik Ideal Harapan di Kenyataan di sekolah Analisis Kekuatan/ Alternatif Solusi Rekomendasi
sekolah Masalah
Wakil kurikulum sudah Guru BK di MTsS Jadwal guru BK Guru BK hanya Guru BK harusnya Jika hal itu terus
1. Manajemen
membagi jadwal Muhammadiyah Kurai memberikan layanan sekali mebicarakan ini menerus terjadi,
waktu
masing-masing guru Taji diberikan waktu 1 masuk kelas adalah 2 JP membicarakan ini dengan serius dengan maka guru BK
mata pelajaran dan guru JP untuk memberikan menurut Permendiknas kepada guru mata guru tersebut. harus
BK. Satu JP di tingkat layanan disetiap kelas No. 83A tahun 2013. pelajaran yang Meminta guru memaksimalkan
SMP/MTs adalah 40 yang diampunya. masuk sebelum tersebut memahami waktu di luar jam
menit. Kemudian pada saat jam BK karena bahwa jam masuk BK pelajaran dengan
pergantian jam guru ini hanya 1 JP di kelas. layanan yang lain,
pelajaran, waktu jam merupakan guru seperti BKP, KKP
BK selalu terpakai 10- senior dan tidak dan konseling
20 menit oleh mata enak menegur perorangan
pelajaran lain. Hal itu terus tentang jam
menyebabkan kurang pelajaran.
maksimalnya Selanjutnya guru
pemberian layanan BK
5
koordinator BK yang kebutuhan BK disekolah. Karena dengan MTs Kurai Taji untuk kesiswaan dan
bertanggung jawab langsung dilaporkan adanya koordinator untuk Muhammadiyah memilih koordinator kepala sekolah
untuk pengelolaan BK kepada kepala sekolah mengatur lalu lintas kerja Kurai Taji. BK supaya supaya di adakan
pelayanan BK sehingga Menurut ke dua manajemen BK di pemilihan
kegiatan tersebut dapat guru BK nya tidak sekolah tersebut koordinator BK
berjalan dengan lancar, ada permasalahan makin bagus untuk memudahkan
efisien dan efektif meskipun tidak ada lalu lintas
Koordinator BK pekerjaan guru di
sekolah tersebut
4. Pengawas BK Pengawas BK untuk Pengawas BK untuk Adanya pengawas BK Pengawas sekolah Mensosialisasikan Kepala sekolah dan
satu tingkat masing- MTs tidak ada. untuk sekolah supaya apalagi bukan dari kepada wakil wakil kurikulum
masing SMP/MTs Kemudian MGBK semua guru BK jurusan BK akan kurikulum dan kepala menyampaikan
pun tidak berjalan. terfasilitasi untuk sulit memahami sekolah bahwa aspirasi dari
Pengawas BK dilebur megembangkan diri dan kebutuhan dari BK pengawas untuk BK penulis kepada
pada pengawas meningkatkan kompetensi. sendiri penting dan kemenag agar
sekolah Pengawas BK sebagai menghidupkan mendukung guru
penampung aspirasi dari Kembali MGBK di BK di sekolah
semua guru BK di ruang kemenag.
lingkupnya.
7
5. Fasilitas BK Fasilitas BK seperti Ruangan BK untuk Fasilitas BK disekolah Ruangan BK di Membicarakan hal ini Misalnya dengan
ruangan, buku konseling kelompok harus dilengkapi supaya MTsS kepada kepala cara guru BK
pegangan guru dan dan bimbingan siswa nyaman untuk Muhammadiyah sekolah dan mengusulkan setiap
siswa atau modul, dan kelompok tidak ada, berkonsultasi. Apalagi Kurai taji hanya jajarannya untuk tahunnya untuk
fasilitas seperti kegiatan tersebut dengan bahan bacaan untuk konseling menambah ruangan menambah fasilitas
komputer khusus untuk dilakukan di ruangan supaya siswa tertarik individual dan BKP, KKP supaya BK disekolah
BK kelas saja. dengan BK dan akhirnya dekat dengan siswa nyaman dalam
Ruang tamu BK dating sendiri ke ruangan ruangan TU dan mengungkapkan
disamakan dengan BK untuk mengentaskan kantor majelis aspirasinya. Apalagi
ruang tamu kantor KES-T dan guru. untuk konseling
majelis guru mengembangkan KES perorangan
komputer khusus ruangannya harus
untuk menyimpan kedap suara.
data dan
menggunakan aplikasi
tidak ada, komputer
yang digunakan guru
BK adalah laptop
pribadi dan untuk
8
penggunaan aplikasi
di komputer TU.
Ruangn konseling
perorangan belum
kedap suara
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen pada hakikatnya dapat dipahami sebagai proses kerja sama dua
orang atau lebih dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki organisasi
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga, untuk mempermudah
pemahaman mengenai pengertian manajemen, berikut paparan para ahli yang
memberikan defenisi tentang manajemen, diantaranya; George R. Terry.
menjabarkan mengenai manajemen adalah pencapaian tujuan yang ditetapkan
terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain. Sedangkan Haiman
yang dikutip Agus, mendefiniskan manajemen sebagai fungsi untuk mencapai
sesuatu melalui orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai
tujuan bersama.
B. Saran
Demikianlah makalah ini penulis paparkan. Kepada pembaca agar terus
meningkatkan pemahaman nya terhadap materi konsep dan permasalahan
manajemen BK, dengan mempelajari dan membaca dari berbagai sumber
referensi yang lain, yang dipelajari dalam mata kuliah ini.
Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih terdapat
kekurangan. Maka dari itu kritik dan saran serta masukan yang konstruktif sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini dan berikutnya. Besar harapan
penulis semoga makalah ini bisa memberikan banyak manfaat bagi pembaca pada
umumnya dan pemakalah pada khususnya.
18
KEPUSTAKAAN
Afifuddin. (2012). Bimbingan dan Penyuluhan. Bandung: Pustaka Setia.
Amtu, Onisimus. 2011. Manajemen Pendidikan di Era Otonomi Daerah (konsep,
strategi, dan Implementasi., Alfabeta, Bandung.
19