Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN

Dosen Pengampu :
Bpk. Mensissusanto, S.Pd.M.M

i
Disusun Oleh:
Maurasadia (2388203019)
Vina Anggelina (2388203008)

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

UNIVERSITAS NURUL HUDA

TANAH MERAH, BELITANG, OKU TIMUR. 2023/2024

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt.Atas segala rahmat nya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan selesai.Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari berbagai pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Penulis berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pemnbaca.Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari hari.
Kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuandan pengalaman kami.Untuk itukami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Tanah Merah , 15 Oktober 2023

Penyusun .

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i

KATA PENGANTAR.................................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................... 1
C. Tujuan Pembelajaran......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Administrasi Dan Manajemen Pendidikan....................................... 2


a. Pengertian Administrasi Pendidikan............................................................... 2
2.2 Tujuan Manajemen Pendidikan ......................................................................... 3
2.3 Prinsip Manajemen Pendidikan.......................................................................... 4
2.4 Fungsi Manajemen Pendidikan........................................................................... 5
2.5 Proses Manajemen.............................................................................................. 6

iii
BAB III PENUTUP

A. Saran............................................................................................................. 11
B. Kesimpulan................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................... 12

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Administrasi Pendidikan adalah ilmu yang mempelajari pengelolaan lembaga lembaga
(pendidikan), dirancang untuk membantu pengajaran dan belajar Lembaga lembaga
tersebut termasuk sekolah, kursus, akademi, institut, universitas dan sebagainya.Di
negara-negara yang sudah maju, administrasi pendidikan mulai berkembang dengan
pesat sejak pertengahan pertama abad ke-20, terutama sejak berakhirnya perang dunia
kedua.Sedangkan di Indonesia, administrasi pendidikan diperkenalkan sejak tahun 1960-
an.
Administrasi pendidikan sangatlah penting dalam dunia pendidikan. Karena tanpa
adanya administrasi, suatu perencanaan besar atau kecil, tidak akan berjalan dengan
lancar. Administrasi pendidikan mempelajari segala cara-cara pengaturan dan
penyelenggaraan yang efektif dan efisien agar tercapai hasil yang maksimal. Jika kita
melihat suatu lembaga yang mempunyai organisasi yang tersusun dengan baik atau
terencana maka disitulah kita dapat melihat ada sebuah manajemen .Segala sumber daya
yang digunakan akan diatur penggunaannya, sehingga tidak terjadi pemborosan dalam
mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama. Dari penjelasan di atas, terlihat
pentingnya administrasi pendidikan dalam dunia pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian administrasi dan manajemen Pendidikan ?
2. Apa saja Tujuan Manajemen Pendidikan?
3. Apa Prinsip Manajemen Pendidikan?
4. ApaFungsi Manajemen Pendidikan?
5. Bagaimana Proses Manajemen Pendidikan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian administrasi dan manajemen pendidikan.
2. Untuk mengetahui tujuan manajemen pendidikan .
3. Untuk mengetahui prinsip-prinsip manajemen pendidikan.
4. Untuk mengetahui apa saja fungsi manajemen pendidikan.
5. Untuk mengetahui bagaimana proses manajemen pendidikan.
1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Administrasi dan Manajemen Pendidikan

a. Pengertian Administrasi Pendidikan

Administrasi berasal dari kata Latin “ad” artinya “kepada” dan “ministro” berarti
“melayani”. Secara bebas dapat diartikan bahwa administrasi itu merupakan pelayanan
atau pengabdian terhadap subjek tertentu.Administrasi merujuk pada kegiatan atau usaha
untuk membantu, melayani, mengarahkan, atau mengatur semua kegiatan di dalam
mencapai suatu tujuan.

Beberapa pengertian Administrasi menurut pendapat para ahli, yaitu:

a. Sondang P. Siagian, MPA. PhD: Administrasi adalah keseluruhan proses


kerjasama antaradua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu,
untuk mencapai tujuan yangtelah ditentukan sebelumnya.
b. Ars. The Liang Gie: Adminitrasi adalah segenap rangkaian kegiatan penataan
terhadap pekerjaan pokok yang dilaksanakan oleh sekelompok orang dalam
bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Administrasi dalam arti sempit merupakan kegiatan ketatausahaan yang


meliputikegiatan catat-mencatat, surat-menyurat, pembukuan dan pengarsipan surat serta
hal-hallainnya yang dimasukkan untuk menyediakan informasi serta mempermudah
memperolehinformasi kembali jika dibutuhkan.

Administrasi secara luas dapat disimpulkan pada dasarnya semua mengandung unsur
pokok yang sama yaitu adanya kegiatan tertentu, adanya manusia yang melakukan
kerjasamaserta mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.Berdasarkan uraian
dan definisi di atas, maka dapat diambil kesimpulan bahwaAdministrasi adalah seluruh
kegiatan yang dilakukan melalui kerjasama dalam suatuorganisasi berdasarkan rencana
yang telah ditetapkan untuk mencapai tujuan.

Sedangkan Administrasi Pendidikan adalah tindakan mengkoordinasi perilaku


manusia dalam pendidikan, agar sumber daya yang ada dapat ditata sebaik mungkin,
sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara produktif.

Secara sederhana manajemen pendidikan adalah suatu lapangan dari studi dan praktik
yang terkait dengan organisasi pendidikan. Manajemen pendidikan merupakan proses
manajemen dalam pelaksanaan tugas pendidikan dengan mendayagunakan segala sumber
secara efisien untuk mencapai tujuan secara efektif.

Manajemen pendidikan adalah suatu penataan bidang garapan pendidikan yang


dilakukan melalui aktivitas perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf,
pengendalian, pengawasan, penilaian dan pelaporan secara sistematis untuk mencapai
tujuan pendidikan secara berkualitas.

2
Dalam lingkup makro, Hastrop (1975) mendefinisikan bahwa manajemen pendidikan
ialah "upaya seseorang untuk mengerahkan dan memberi kesempatan kepada orang lain
untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif dan menerima pertanggungjawaban pribadi
untuk mencapai pengukuran hasil yang tetapkan".Dengan demikian, manajemen
pendidikan lebih ditekankan pada upaya seseorang pemimpin menggerakkan dan
pengelola sumber daya untuk mencapai tujuan pendidikan.

2.2 Tujuan Manajemen Pendidikan

Dilakukan manajemen agar pelaksanaan suatu usaha terencana secara sistematis dan
dapat dievaluasi secara benar, akurat, dan lengkap sehingga mencapai tujuan secara
produktif, berkualitas, efektif, dan efisien.

1. Produktivitas adalah perbandingan terbalik antara hasil yang diperoleh (output)


dengan jumlah sumber yang dipergunakan (input). Produktivitas dapat
dinyatakan secara kuantitas maupun kualitas.
2. Kualitas menunjukkan kepada suatu ukuran penilaian dan penghargaan yang
diberikan atau ditekankan kepada barang (product) dan/atau jasa (service)
tertentu berdasarkan pertimbangan objektif atas bobot dan/atau kinerjanya
(Pfeffer end Vonote, 1991). Jasa/ pelayanan atau produk tersebut harus menyamai
atau melebihi kebutuhan atau harapan pelanggannya. Dengan demikian mutu
adalah jasa/produk yang menyamai bahkan melebihi harapan pelanggan sehingga
pelanggan mendapat kepuasan.
3. Aktivitas adalah ukuran keberhasilan tujuan organisasi.Etzioni (1964:187)
mengatakan bahwa "Keefektifan adalah derajat di mana organisasi mencapai
tujuannya", atau menurut Sergiovani (1987:33) yaitu,"Kesesuaian hasil yang
dicapai organisasi dengan tujuan". Efektivitas institusi pendidikan terdiri
daridimensi manajemen dan kepemimpinan sekolah, guru,tenaga kependidikan,
dan personil lainnya, siswa, kurikulum m,sarana-prasarana, pengelolaan kelas,
hubungan sekolah dan masyarakatnya, pengelolaan bidang khusus lainnya hasil
nyatanya merujuk kepada hasil yang diharapkan bahkan menunjukkan
kedekatan/kemiripan antara hasil nyata dengan hasil yang diharapkan. Efektivitas
dapat juga ditelaah dari: (1) masukkan yang merata; (2) keluaran yang banyak
dan bermutu tinggi; (3) ilmu dan keluaran yang relevan dengan kebutuhan
masyarakat yang sedang membangun; (4) pendapatan tamatan yang memadai
(Engkoswara,1987).

4. Efisiensi berkaitan dengan cara yaitu membuat sesuatu dengan betul (doing
things right) sementara efektivitas adalah menyangkut tujuan (doing the right
things) atau efektivitas adalah perbandingan antara rencana dengan tujuan yang
dicapai, efisiensi lebih ditekankan pada perbandingan antara input/sumber daya
dengan output. Suatu kegiatan dikatakan efisien bila tujuan dapat dicapai secara
optimal dengan penggunaan atau pemakaian sumber daya yang minimal.
Efisiensi pendidikan adalah bagaimana tujuan itu dicapai dengan memiliki
tingkat efisiensi waktu, biaya, tenaga dan sarana.

3
2.3 Prinsip Manajemen Pendidikan

Douglas (1963:13-17) merumuskan prinsip-prinsip manajemen pendidikan sebagai


berikut:

1. Memprioritaskan tujuan di atas kepentingan pribadi dan kepentingan mekanisme kerja.


2. Mengkoordinasikan wewenang dan tanggung jawab.
3. Memberikan tanggung jawab pada personil sekolah hendaknya sesuai dengan sifat-sifat
dan kemampuannya.
4. Mengenal secara baik faktor-faktor psikologis manusia.
5. Relativitas nilai-nilai.

Prinsip di atas memiliki esensi bahwa manajemen dalam ilmu dan praktiknya harus
memperhatikan tujuan, orang-orang, tugas-tugas, dan nilai nilai.

Hal ini hampir selaras dengan apa yang dikemukakan Fattah (1996:33) yang
mengklasifikasikan prinsip manajemen ke dalam tiga ranah3 yaitu:

1. Prinsip manajemen berdasarkan sasaran


Bahwa tujuan adalah sangat esensial bagi organisasi.Hendaknya organisasi
merumuskan tujuan dengan tepat sesuai dengan arah organisasi, tuntutan zaman
dan nilai-nilai yang berlaku.Tujuan suatu organisasi dapat dijabarkan dalam
bentuk visi, misi dan sasaransasaran. Ketiga bentuk tujuan itu harus dirumuskan
dalam satu kekuatan tim yang memiliki komitmen terhadap kemajuan dan masa
depan. organisasi.
Prinsip manajemen berdasarkan sasaran sudah dikembangkan menjadi suatu
teknik manajemen yaitu MBO (management by objective) yang pertama digagas
oleh Drucker (1954) sebagai suatu pendekatan dalam perencanaan. Penerapan
pada manajemen pendidikan adalah bahwa kepala dinas memimpin tim yang
beranggotakan unsur pejabat dan fungsional dinas, dan lebih baik terdapat
stakeholders untuk menumuskan visi, misi, dan objek dinas pendidikan.
Pada tingkat sekolah, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru. TU komite
sekolah, siswa, orang tua siswa, masyarakat dan stakeholders duduk bersama
membahas rencana strategis sekolah dengan mengembangkan tujuh langkah MBO
yaitu :
a. Menentukan hasil akhir apa yang ingin dicapai sekolah
b. Menganalisis apakah hasil itu berkaitan dengan tujuan sekolah
c. Berunding menetapkan sasaran sasaran yang dibutuhkan
d. Menetapkan kegiatan apa yang tepat untuk mencapai sasaran
e. Menyusun tugas-tugas untuk mempermudah mencapai sasaran
f. Menentukan batas-batas pekerjaan dan jenis pengarahan yang akan
dipergunakan oleh atasan
g. Lakukan monitoring dan buat laporan

4
2. Prinsip manajemen berdasarkan orang
Keberadaan orang sangat penting dalam organisasi. Karena tanpa orang
organisasi bukanlah apa apa.Orang adalah penggerak organisasi yang perlu
diperhatikan secara manusiakebutuhannya, tuntutannya, keinginannya,
aspirasinya, perkembangannya dan juga keluhan keluhannya
Manajemen pendidikan berdasarkan orang adalah suatu aktivitas manajemen
yang diarahkan pada pengembangan sumber daya manusia. Manajer percaya
bahwa perubahan organisasi dimulai dan perubahan perilaku yang akan
berpengaruh terhadap perubahan sistem, struktur, teknologi, strategi, dan tujuan
organisasi. Aplikasi prinsip ini adalah memberikan peluang yang besar kepada
staf untuk meningkatkan kemampuan melalui pelatihan penataran atau studi
lanjut.Di samping itu, manajer melaksanakan pelayanan manajerial berdasarkan
managerial effectiveness yang disesuaikan dengan kematangan staff.
3. Prinsip manajemen berdasarkan informasi
Banyak aktivitas manajemen yang membutuhkan data dan informasi secara
cepat.lengkap dan akurat. Suatu aktivitas pengambilan keputusan sangat didukung
olch informa begitupun untuk melaksanakan kegiatan rutin dan insidental
diperlukan informasi yang telah dirancang sedemikian rupa sehingga
memudahkan manajer dan pengguna mengakses dan mengolah informasi.

2.4 Fungsi Manajemen Pendidikan

Kehadiran manajemen dalam organisasi adalah untuk melaksanakan kegiatan agar


suatu tujuan tercapai dengan efektif dan efisien. Secara tegas tidak ada rumusan yang
sama dan berlaku umum untuk fungsi manajemen. Namun demikian, fungsi manajemen
dapat ditelaah dari aktivitas-aktivitas utama yang dilakukan para manajer yaitu
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.

Fungsi manajemen yang dengan profil kinerja pendidikan secara umum adalah
melaksanakan fungsi planning organizing, staffing, coordinating, leading (facilitating,
motivating, innovating) reporting, controlling Namun demikian dalam
operasionalisasinya dapat dibagi dua yaitu fungsi manajemen pada tingkat/level
makro/messo seperti Departemen dan Dinas dengan melakukan fungsi manajemen secara
umum dan pada level institusipendidikan mikro yaitu sekolah yang lebih menekankan
pada fungsi planning, organizing, motivating, innovating controlling.

Fungsi perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf.pelaksanaan kegiatan dan


pengawasan merupakan esensial pada setiap organisasi tidak terkecuali organisasi
pendidikan. Namun dalam menginterpretasikan actuating pada dunia pendidikan lebih
disesuaikan dengan karakteristik lembaga dunia pendidikan.

Pada dunia pendidikan, istilah directing lebih tepat dengan leading dengan perluasan
peran motivating dan facilitating.Pemakaian istilah motivating dan faciliating lebih
filosofis dibandingkan dengan istilah directing.Motivating mengandung makna
membangun kepercayaan diri agar seluruh potensi dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal.
5
Dalam dunia pendidikan fungsi kepengawasan dilaksanakan sebagai bagian dari
pelaksanaan manajerial.Pada level sekolah, pengawas lebih berperan sebagai "quality
assurance" dengan tugas supervisi sebagai upaya pembinaan terhadap staf untuk
memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan.

2.5 Proses Manajemen

Evererd and morris ( Bush, 2000:4 mengidentifikasi lima langkah manajemen yaitu :

1. Setting direction, aims and objectives.


2. Planning how progress will be made or a goal achieved.
3. Organizing available resources ( people, time, materials) so that the goal can be
achieved in the planned way,
4. Controlling the process (i.e measuring achievement against the plan and taking
corrective action where appropriate)
5. Setting and improving organizational standars

1. Merencanakan
Merencanakan adalahmembuat suatu target target yang akan dicapai atau diraih
dimasa depan. Dalam organisasi menrencanakan adalah suatu proses memikirkan dan
menetapkan secara matang arah, tujuan dan tindakan sekaligus mengkaji berbagai
sumber daya dan metode/teknik yang tepat.
Keberadaan suatu rencana sangat penting bagi organisasi karena rencana berfungsi
untuk:
a) Menjelaskan dan merinci tujuan yang ingin dicapai
b) Memberikan pegangan dan menetapkan kegiatan kegiatan yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan tersebut
c) Organisasi memperoleh standar sumber daya terbaik dan mendayagunakan sesuai
tugas pokok fungsi yang telah ditetapkan
d) Menjadi rujukan anggota organisasi dalam melaksanakan aktivitas yang konsisten
prosedur dan tujuan.
e) Memberikan batas kewenangan dan tanggung jawab bagi seluruh pelaksana.
f) Memonitor dan mengukur berbagai keberhasilan secara intensif sehinggabisa
menemukan dan memperbaiki penyimpangan secara dini.
g) Memungkinkan untuk terpeliharanya persesuaian antara kegiatan internal dengan
situasi eksternal.
h) Menghindari pemborosan

Secara sederhana merencanakan adalah suatu proses merumuskan tujuan-tujuan,


sumber daya, dan teknik/metode yang terpilih.

2. Mengorganisasikan
Mengorganisasikan adalah proses mengatur, Mengalokasikan, dan mendistribusikan
pekerjaan, wewenang dan sumber daya diantara anggota organisasi untuk mencapai

6
tujuan organisasi. Stoner (1996:11) menyatakan bahwa mengorganisasikan adalah
proses mempekerjakan dua orang atau lebih untuk bekerja sama dalam cara
terstruktur guna mencapai sasaran spesifik atau beberapa sasaran.
Mengorganisasikan berarti:
1) Menentukan sumber daya dan kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan organisasi.
2) Merancang dan mengembangkan kelompok kerja yang berisi orang yang
mampu membawa organisasi pada tujuan,
3) Menugaskan seseorang atau kelompok orang dalam suatu tanggung jawab
tugas dan fungsi tertentu.
4) Mendelegasikan wewenang kepada individu yang berhubungan dengan
keleluasaan melaksanakan tugas, Dengan rincian teersebut, manajer
membuatsuatu struktur formal yang dapat dengan mudah dipahami orang dan
menggambarkan suatu posisi dan fungsi seseorang didalam pekerjaannya.

3. Memimpin
Memimpin institusi pendidikan lebih menekankan pada upaya mengarahkan dan
memotovasi para personil agar dapat melaksanakan tugas pokok fungsinya dengan
baik. Memimpin menurut Stoner (1996:11) adalah proses mengarahkan dan
mempengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok atau
seluruh organisasi.

4. Mengendalikan
Pengendalian adalah proses untuk memastikan bahwa aktifitas sebenarnya sesuai
dengan aktifitas yang direncanakan. Proses pengendalian dapat melibatkan beberapa
elemen yaitu:

1) Menetapkan standar kinerja.


2) Mengukur kinerja.
3) Membandingkan untuk kerja dengan standar yang telah ditetapkan,
4) Mengambil tindakan korektif saat terdeteksi penyimpangan.

BAB III
PENUTUP

7
3.1 Kesimpulan
Administrasi pendidikan adalah suatu media untuk mencapai tujuan pendidikan
secara produktif yaitu efektif dan efisien dengan mendayagunakansegala tenaga, sarana,
dan dana secara optimal, teratur, dan relevanManajemen Pendidikan adalah proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan serta penilaian usaha
pendidikan agar mencapaitujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

3.2 Saran
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi memberikansaran kritik
konstruktif kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya.Semoga makalahini berguna bagi penulis pada
khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

Afifuddin, dkk. 2005. Administrasi Pendidikan.Bandung : CV. Insan Mandiri

8
Burhanuddin, Yusak. 2005. Admistrasi Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia

Engkoswara, Aan komariah. 2020. Administrasi Pendidikan. Bandung: ALFABETA,CV.


Tatang. 2017. Administrasi Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.

Anda mungkin juga menyukai