Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

Hakekat Manajemen BK
Disajikan untuk memenuhi tugas mata kuliah : Administrasi dan Organisasi BK

Dosen Pengampu :
YURIKE KINANTHY KARAMOY M.Pd.,Kons

Disusun Oleh :
Andico adi permadani (2003402021046)
Dwi Defriyanto (2003402021017)
Ziqiyah Nurul Toriqoh (2003402021062)
Rofiqotus (2003402021012)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM JEMBER
2022

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah S.W.T. yang maha pengasih lagi maha penyayang.
Serta mari kita sama-sama panjatkan puji syukur kehadiratnya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, inayahnya kepada kita semua, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.

Makalah ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada Allah S.W.T. yang telah memberi kemudahan
untuk menyelesaikan makalah dengan tepat waktu. Terlepas dari semua itu, kami menyadari
sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata
bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik
dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca. Terima kasih.

Jember , 19 september 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................4
1.2. Rumusan masalah........................................................................................................4
1.3. Tujuan..........................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
2.1. Konsep Hakekat Manajemen BK....................................................................................5
2.2. Tujuan manajemen BK....................................................................................................5
2.3. Prinsip Manajemen BK...................................................................................................6
2.4. Pola Manajemen BK........................................................................................................7
2.5. Aspek Manajemen BK....................................................................................................8
BAB III.....................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................10
Kesimpulan...........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bimbingan dan konseling merupakan proses bantuan atau pertolongan


yang diberikan oleh pembimbing (konselor) kepada klien (konseli) melalui
pertemuan tatap muka atau hubungan timbal balik antara kaduanya. Konselor
hanya bertugas untuk membantu bukan menyelesaikan masalah konseli. konseli
mempunyai kemampuan atau kecakapan melihat dan menemukan masalahnya
serta mampu memecahkan masalahnya sendiri(Mahaly, 2021).
Manajemen dalam konteks pelayanan bimbingan dan konseling dapat
diartikan sebagai perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan
aktifitas-aktifitas layanan BK. Adanya manajemen didalam proses layanan BK
adalah sebagai efektifitas dan efesien untuk tercapainya tujuan (Ariyani, 2017).
Dalam penyusunan makalah ini kami akan membahas mengenai hakekat
manajemen BK. Dimana hakekat manajemen BK adalah salah satu struktur agar
proses layanan menjadi efektif dan efesien. Manajemen sangat penting dan
dibutuhkan dalam suatu organisasi juga bagi seorang individu, hal tersebut
dikarenakan manajemen berkaitan dengan pencapaian suatu tujuan .

1.2.Rumusan masalah
1. Konsep hakekat manajeman ?
2. Tujuan hakekat manajemen ?
3. Prinsip hakekat manajemen ?
4. Pola hakekat manajemen ?
5. Aspek hakekat manajemen ?

1.3. Tujuan
1. Mengetahui konsep dari hakekat manajemen
2. Mengetahui tujuan dari hakekat manajemen
3. Memahami prinsip yang tertera pada hakekat manajemen
4. Mengenal pola dari hakikat manajemen

4
5. Mengetahui aspek dari hakekat manajemen

BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Konsep Hakekat Manajemen BK

Manajemen sangatlah penting untuk mengetahui kualitas layanan suatu organisasi


ataupun instansi. Manajemen bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan mendesain
program layanan berdasarkan hasil observasi kebutuhan, bukan pendapat yang dihasilkan dari
menduga-duga atau yang sering disebut dengan pendapat subjektif. Setelah terancang dengan
baik kemudian dilaksanakan secara tepat sasaran, control actionnya dengan efektif dan
efisien, kemudian refleksikan hasilnya dengan evaluasi yang baik (NUR HIKMA, 2020).

Menurut beberapa para ahli, manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran organisasi


dengan cara efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian sumber daya organisasi. Manajemen bimbingan dan konseling adalah kegiatan
yang diawali dari perencanaan kegiatan bimbingan dan konseling, pengorganisasian aktivitas
dan semua unsur pendukung bimbingan dan konseling, menggerakan sumber daya manusia
untuk melaksanakan kegiatan bimbingan dan konseling, memotivasi sumber daya manusia
agar kegiatan bimbingan dan konseling mencapai tujuan (Al Anshari, 2019).

2.2. Tujuan manajemen BK

Dalam dunia bimbingan dan konseling (BK), manajemen dapat berarti proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan aktifitas-aktifitas yang
berlangsung dalam bimbingan dan konseling, semuanya telah terstruktur dengan rapi untuk
dapat mencapai sebuah tujuan yang telah ditetapkan. Manajemen BK mengupayakan agar
efektifitas layanan tercapai sesuai tujuan. Oleh karena itu manajemen diperlukan dalam
bimbingan dan konseling (Isra, 2020). Terdapat beberapa alasan dibentuknya manajemen
bimbingan dan konseling, diantaranya :

a) Untuk mencapai tujuan


b) Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertolak belakang

5
c) Untuk mencapai efektifitas dan efisiensi

Sedangkan tujuan dari manajemen bimbingan dan konseling di dunia Pendidikan atau
disekolah ialah untuk meningkatkan potensi yang dimiliki oleh para peserta didik. Guru BK
dan dewan guru yang ada disekolah memiliki peran penting dalam meningkatkan
kemampuan yang dimiliki oleh para peserta didik (Harefa et al., 2020). Berikut adalah tujuan
manajemen bimbingan dan konseling dalam aspek akademik (belajar) :

a) Meningkatkan sikap belajar positif


b) Meningkatkan motivasi belajar yang tinggi
c) Meningkatkan keterampilan belajar yang efektif
d) Meningkatkan keterampilan untuk menetapkan tujuan dan perencanaan Pendidikan
e) Menumbuhkan mental yang siap untuk meningkatkan kemampuan dalam menghadapi
ujian.

2.3. Prinsip Manajemen BK

Secara umum prinsip manajemen BK meliputi perencanaan (planning),


pengorganisasian (organizing), penyusunan (staffing), kepemimpinan (leading), dan
pengawasan (controlling) (Al Anshari, 2019).
 Perencanaan (planning)
Menyusun perencanaan yang matang sesuai dari hasil observasi serta
memanfaatkan fasilitas yang ada secara optimal. Guru BK perlu membuat
program tahunan, semesteran, bulanan, mingguan, harian, agar memiliki
keefektifan dan efisien diperlukan perencanaan yang matang Agar pelaksanaan
dari bimbingan dan konseling berjalan sesuai tujuan yang telah direncanakan.
 Pengorganisasian (organizing)
Program layanan bimbingan dan konseling disekolah tidak akan tersusun
dengan baik. Jika tidak dilakukan pengelolaan dalam suatu sistem yang
bermutu, baik dalam hal pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian
sumber daya yang ada. Maka pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling
harus memiliki pengorganisasian dan pengadministrasian, agar kegiatan
pelaksanan layanan yang dilakukan lebih terarah dan jelas.
 Penyusunan (staffing)
Pembagian tugas sesuai job masing-masing, agar pelaksanaanya menjadi efektif
sehingga tujuan dapat dicapai dengan baik

6
 Kepemimpinan (leading)
Pemimpin harus dapat bersikap bijaksana dalam mengambil sebuah keputusan
serta mampu berkoordinasi dengan baik. Pemimpin juga harus mengarahkan
anggotanya kepada tugasnya masing-masing, agar aktivitas pelayanan menjadi
terarah pada tujuan yang telah ditetapkan.
 Pengawasan (controlling)
Melakukan pengawasan dan penilaian terhadap kegiatan mulai dari awal
penyusunan rencana program hingga pelaksanaanya, agar tidak menjadi
penyimpangan dalam pelaksanaanya.

2.4. Pola Manajemen BK

Secara teoritis, kita akan menjumpai sejumlah pola organisasi Bimbingan dan
Konseling (BK) yang bisa diterapkan di sekolah. Manajemen Bimbingan dan Konseling
Komprehensif, mengemukakan 4 (empat) pola dasar organisasi BK di sekolah, yaitu:

Pola Generalis. Tanggung jawab pelayanan BK menyebar di semua pendidik dan


tenaga kependidikan di sekolah (wali kelas, guru mata pelajaran, staf) dan seorang guru BK
profesional yang bertindak sebagai Koordinator BK.

Pola Spesialis. Pelayanan BK ditangani oleh tenaga ahli, sehingga dalam struktur
organisasi BK terdapat unit-unit pelayanan khusus, misalnya Unit Testing, Unit Konseling,
Unit Bimbingan Karier, dsb.

Pola Kurikuler. Pelayanan BK menggunakan pendekatan “seperti layaknya mata


pelajaran” dengan pelaksana utamanya Konselor, dan tidak diperlukan koordinator BK. Pola–
Pola Relasi Manusia. Bimbingan dan Konseling bekerja dengan menciptakan relasi antar
manusia dalam bentuk kelompok kelompok perkembangan.

Konselor dan Guru Mata Pelajaran bertindak sebagai promotor dan pendamping
kelompok-kelompok bimbingan.

Sesuai dengan pola yang dianut oleh masing-masing sekolah, maka pola manajemen
BK ini terbagi menjadi dua bagian, yakni pola profesional dan pola non-profesional. Yang
dimaksud pola profesional disini adalah guru pembimbing disekolah dan dimadrasah yang
bersangkutan direkrut alumni Bkbaik strata satu (S1), strata dua (S2), dan strata tiga (S3).

7
Sedangkan yang dimaksud pola non-profesional adalah guru pembimbing direkrut bukan dari
alumni BK. Pola non-professional biasanya menetapkan kepala sekolah atau kepala
madrasah, guru mata pelajaran tertentu, atau wali kelas sebagai petugas bimbingan.

2.5. Aspek Manajemen BK

Aspek dalam menejemen bimbingan dan konseling, antara lain :

1. Perencanaan Program Bimbingan dan Konseling


Agar tercapainya program perencanaan bk yang susuai dan efektif maka
diperlukan beberapa hal yaitu analisis kebutuhan siswa, penentuan tujuan bk, analisis
situasi sekolah, penetapan jenis kegiatan yang akan segera dilaksanakan, penetapan
metode pelaksaan kegiatan, penetapan anggota kegiatan, persiapan fasilitas dan biaya
kegiatan, dan perkiraan hambatan, serta antisipasinya.
2. Pelaksaan dan pengarahan program bimbingan konseling
Didirikannya sekolah dengan tujuan untuk mengarahkan, memberi
pengetahuan, membentuk karakter, mengelolah dan mendidik siswa, melalui pendidik
atau guru. Hal tersebut membutuhkan sebuah rancangan program bimbingan
konseling sebagai bagian integral dari program sekolah secara keseluruhan. Program
inilah yang akan menjadi sebuah rujukan dalam pelaksaan layanan bimbingan
konseling di sekolah tersebut.
Ada dua program yang harus dilaksanakan yaitu
a. Program tahunan sebagai program sekolah
b. Program kegiatan layanan bagi setiap guru pembimbing

Agar pelaksanaan program kegiatan menejemen bimbingan dan konseling sesuai


dengan tujuan yang ingin dicapai maka diperlukan pengarahan agar menjadi suatu tata
kerja yang diwarnai oleh koordinasi dan komunikasi yang efektif diantara staf
bimbingan konseling.

3. Evaluasi pelaksanaan program bimbingan konseling

Evaluasi pelaksaan program bimbingan konseling merupakan upaya penilaian


efisiensi dan efektivitas menejemen pelaksaaan bk di sekolah pada khususnya dan
program bk yang di Kelola staf bk pada umumnya. Tujuan evaluasi pelaksanaan
program bk secara umum yaitu:

8
a. Mengetahui kemajuan program bk atau subyek yang telah memanfaatkan layanan
bk.
b. Mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas strategi pelaksanaan program dalam
kurun waktu tertentu.

Tujuan evaluasi pelaksaan program bk secara khusus, yaitu :

a. Meneliti secara berkala hasil pelaksanaan program yang telah dicapai.


b. Memperoleh informasi tentang tingkat efektivitas dan efisiensi layanan bimbingan
dan konseling yang ada.
c. Mengetahui jenis layanan yang sudah ataupun belum dilaksanakaan dan jenis
layanan yang memerlukan perbaikan atau pengembangan.
d. Mengetahui tingkat partisipasi staf atau personil sekolah dalam menunjang
keberhasilan pelakanan program.
e. Mengetahui seberapa besar kontribusi program bimbingan dan konseling
terhadap ketercapaian tujuan pembelajaran di sekolah.
f. Memperoleh informasi yang cermat dan memadai untuk kepentingan perencanaan
langkah-langkah pengembangan program.
g. Membantu mengembangkan kurikulum sekolah yang disesuaikan dengan
kebutuhan peserta didik.
4. Supervise kegiatan bimbingan dan konseling
Manfaat pokok dari supervisi ini adalah untuk mengendalikan personil
pelaksana bimbingan dan konseling, memantau kemungkinan adanya kendala yang
muncul dan dihadapi oleh personil dalam pelaksanaan tugasnya, mencari jalan keluar
terhadap hambatan dan permasalahan dalam pelaksanaan program agar tercapainya
pelaksanaan yang lancar kearah pencapaian tujuan bimbingan dan konseling di
sekolah

9
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Manajemen sangatlah penting untuk mengetahui kualitas layanan suatu organisasi


ataupun instansi. Manajemen bimbingan dan konseling dapat dilakukan dengan mendesain
program layanan berdasarkan hasil observasi kebutuhan, bukan pendapat yang dihasilkan dari
pendapat subjektif. , manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran organisasi dengan cara
efektif dan efisien melalui perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian
sumber daya organisasi, semuanya telah terstruktur dengan rapi untuk dapat mencapai sebuah
tujuan yang telah ditetapkan. Sedangkan tujuan dari manajemen bimbingan dan konseling di
dunia Pendidikan atau disekolah ialah untuk meningkatkan potensi yang dimiliki oleh para
peserta didik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Al Anshari, A. F. (2019). Manajemen Program Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah


Menengah Kejuruan (SMK)(Studi Deskriptif Pada Sekolah Menengah Kejuruan).
Visipena, 10(1), 66–77.
Ariyani, F. (2017). Manajemen program layanan bimbingan konseling di Mts negeri 1 tulang
bawang. UIN Raden Intan Lampung.
Harefa, D., Telaumbanua, K., & others. (2020). Teori Manajemen Dan Bimbingan
Konseling: Kajian Untuk Mahasiswa Pendidikan Dan Keguruan. PM Publisher.
Isra, F. (2020). Keterampilan Konselor Dalam Mengembangkan Manajemen Bimbingan
Konseling Di Sekolah. IJoCE: Indonesian Journal of Counseling and Education, 1(2),
48–53.
Mahaly, S. (2021). Efektivitas Pelaksanaan Layanan Bimbingan Pribadi Oleh Guru
Bimbingan Konseling. Al-Ittizaan: Jurnal Bimbingan Konseling Islam, 4(1), 1–5.
NUR HIKMA, H. N. U. R. (2020). PENGARUH KUALITAS PELAYANAN ADMINISTRASI
PENCATATAN BIMBINGAN KONSELING TERHADAP TINGKAT KEPUASAN SISWA
DI SMA NEGERI 1 LUWU UTARA. INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO.
Asni, Sudharno Dwi Yuwono. 2017. Model Dasar Manajemen Pengumpulan Data BK
Komprehensif Untuk SMA Muhammadiyah Di DKI Jakarta, Jurnal Bimbingan dan
Konseling 6(1). DKI Jakarta.
Manajemen Bimbingan dan Konseling di sekolah, Semarang: Widya Karya Tohirin. 2007.
Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah Berbasis Integrasi. Jakarta: PT Raja
Gravindo Persana.

11

Anda mungkin juga menyukai