MANAJEMEN KEPERAWATAN
(Pengarahan)
Manajemen Keperawatan
Disusun Oleh:
FAKULTAS KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami kelompok 4 dapat menyelesaikan makalah kelompok kami yaitu
Manajemen Keperawatan tentang Fungsi Pengarahan, walaupun dalam pembuatan makalah
ini masih jauh dari kata sempurna.
Tujuan kami membuat makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah
Manajemen Keperawatan. Selain itu tujuan dibuatnya makalah ini agar kita semua bisa
mengetahui mengenai Konsep Dasar dan Tujuan Pengarahan, Kegiatan Manajer Keperawatan
dalam Fungsi Pengarahan, dan Indikator Pengarahan yang Baik.
Karena keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, kami menyadari masih banyak
kesalahan yang tanpa sengaja kami perbuat, baik dalam bentuk perkataan maupun tata bahasa
yang kami gunakan dalam pembuatan makalah ini. Untuk itu kami kelompok mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah kelompok kami. Semoga
makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan bagi pengembangan Ilmu Pengetahuan di
bidang Keperawatan.
Penyusun
Kelompok 4
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Tujuan........................................................................................................................................4
BAB II TINJAUAN TEORI...............................................................................................................5
A. Konsep dasar dan tujuan pengarahan.........................................................................................5
B. Kegiatan Manajer Keperawatan pada Fungsi Pengarahan.........................................................6
C. Indikator Pengarahan yang Baik................................................................................................8
D. Langkah Supervisi Ruang Rawat...............................................................................................9
E. Praktik pengarahan kepala ruangan sesuai standar akreditasi komunikasi efektif (S-BAR).....10
BAB III PENUTUP...........................................................................................................................11
A. Kesimpulan..............................................................................................................................11
B. Saran........................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengarahan merupakan suatu keinginan untuk membuat orang lain mengikuti
keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan jabatan secara
efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang perusahaan. Termasuk
didalamnya memberitahukan orang lain apa yang harus dilakukan dengan nada yang
bervariasi mulai dari nada tegas sampai meminta bahkan mengancam. Tujuannya
adalah agar tugas-tugas dapat terselesaikan dengan baik (Nursalam, 2014)
Para ahli banyak berpendapat kalau suatu pengarahan merupakan fungsi terpenting
dalam manajemen. Karena merupakan fungsi terpenting maka hendaknya pengarahan
ini benar-benar dilakukan dengan baik oleh seorang pemimpin.
Suatu pengarahan dapat diberikan pada suatu batasan, baik yang bersifat umum
maupun spesifik, tergantung pada frekuensi kerja dan motif usaha yang
dikembangkan. Pengarahan dapat diberikan sebagai suatu proses bimbingan,
pemberian petunjuk dan instruksi kepada bawahan agar mereka bekerja sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dasar dan tujuan pengarahan
2. Untuk mengetahui kegiatan manajer keperawatan pada fungsi pengarahan
3. Untuk mengetahui indikator pengarahan yang baik
4. Untuk mengetahui langkah supervisi ruang rawat
5. Untuk mengetahui praktik pengarahan kepala ruangan sesuai standar akreditasi
4
BAB II
TINJAUAN TEORI
a. Pengertian Pengarahan
Directing atau pengarahan adalah fungsi untuk membuat orang lain
mengikuti keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan
jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka panjang
perusahaan (Firmansyah & Mahardhika, 2018, hlm. 127). Banyak para ahli yang
berpendapat bahwa directing merupakan fungsi terpenting dalam manajemen.
Tanpa arahan yang tepat, potensi sumber daya manusia dapat terbuang dengan
sia-sia.
Sementara itu, menurut Sadikin (2020, hlm. 12) Directing atau disebut juga
commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi
bimbingan, saran-saran, perintah-perintah atau instruksi-instruksi kepada
bawahan dalam pelaksanaan tugas masing-masing bawahan tersebut, agar tugas
dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju kepada tujuan yang telah
ditetapkan.
Pengarahan (Directing) juga merupakan kegiatan yang mengarahkan semua
karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja efektif dan efisien dalam membantu
tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Pengarahan dilakukan
pimpinan dengan menugaskan bawahan agar mengerjakan semua tugasnya
dengan baik.
b. Tujuan Pengarahan :
Fungsi pengarahan ialah fungsi yang berhubungan langsung dalam
merealisasikan tujuan. Orang yang memiliki wewenang dalam memberikan
perintah adalah pemimpin, pemimpin mengharapkan bahwa bawahanya harus
menghasilkan sesuatu yang di inginkan oleh atasan. Dalam memberikan arahan
atau directing, seorang manajer atau atasan pasti memiliki tujuan yang tersirat.
Beberapa tujuan directing atau pengarahan adalah sebagai berikut.
5
1. Directing dapat memiliki tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai
kegiatan yang beranekaragam dan memberikan pengarahan terhadap kinerja
yang masih dianggap menyimpang dan dirasa kurang baik, serta
membimbing bawahan agar memiliki daya kreativitas demi menunjang
kinerja yang lebih baik.
2. Mengoordinir kegiatan bawahan, agar kegiatan masing-masing bawahan
yang beraneka macam itu terkoordinir kepada suatu arah, yaitu pada tujuan
organisasi atau perusahaan. Dapat dianalogikan bahwa pemberian perintah
dapat meluruskan kegiatan-kegiatan bawahan yang menyimpang dari rel
yang sudah dibuat oleh perusahaan.
3. Menjalin hubungan baik antara pimpinan sendiri dengan para bawahannya.
Memerintah bawahan adalah salah satu alat berkomunikasi antara pimpinan
dengan bawahan. Dengan memberikan pengarahan itu kepada bawahan,
pemimpin menyalurkan ide-idenya sedemikian rupa, sehingga bawahan
mengerti dengan baik ke mana kegiatan harus ditujukan.
4. Memberi pengarahan kepada bawahan juga memiliki tujuan untuk
memberikan pendidikan kepada bawahan itu sendiri. Oleh karenanya tugas
memberi perintah kepada bawahan harus berhubungan erat dengan maksud
menambah pengetahuan bawahan yang menerima perintah itu.
5. Memberi pengarahan bermaksud untuk merealisikan tujuan perusahaan.
Agar hal ini benar-benar terjadi, maka perintah itu harus berhubungan erat
dengan pengawasan. Jadi bila bawahan melaksanakan tugas menyimpang
dari rel tujuan perusahaan, maka pemimpin harus memerintahkan bawahan
tersebut untuk tidak berbuat demikian lagi (Firmansyah & Mahardhika,
2018, hlm. 129-130).
6
pendelegasian, menggunakan komunikasi efektif, melakukan kolaborasi dan
koordinasi.
o koordinasi
Kordinasi adalah fungsi yang harus dilakukan oleh seorang manajer agar
terdapat suatu komunikasi atau kesesuaian dari berbagai kepentingan dan
perbedaan kepentingan sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
o Motivasi
Motivasi adalah faktor yang orang untuk bertindak dengan cara
tertentu. Dengan demikian motivasi pada dasarnya adalah kondisi mental yang
mendorong dilakukannya suatu tindakan dan memberikan kekuatan yang
mengarah kepada pencapaian kebutuhan, memberi kepuasan ataupun
mengurangi ketidakseimbangan.
Memberi motivasi kepada karyawan merupakan elemen penting dalam
manajemen keperawatan, dengan memberikan fasilitas yang bagus dan gaji
yang cukup maka kinerja karyawan akan optimal.
Manajer memegang peranan penting dalam memotivasi staf untuk
mencapai tujuan organisasi. Untuk itu manajer harus mempertimbangkan
karakteristik stafnya dan berusaha memberi tugas sebagai usaha untuk
memotivasi staf. Kegiatan yang harus dilakukan manajer dalam memotivasi
staf yaitu :
Mempunyai harapan yang jelas terhadap stafnya dan mengomunikasikan
harapan tersebut pada staf
Harus adil dan konsisten terhadap semua staf
Pengambilan keputusan harus tepat dan sesuai
Mengembangkan konsep kerja tim
Mengakomodasikan kebutuhan dan keinginan staf terhadap tujuan
organisasi
Menunjukkan kepada staf bahwa manajer mengerti perbedaan dan
keunikan setiap staf
Meminta tanggapan dan masukan kepada staf terhadap keputusan yang
akan dibuat organisasi
Menciptakan situasi saling percaya
Menjadi role model bagi staf
7
Memberikan dukungan yang positif
o Komunikasi
Komunikasi Komunikasi menurut Tappen (1995) adalah suatu
pertukaran pikiran, perasaan, pendapat dan pemberian nasihat antara dua
orang atau lebih yang bekerja sama. Sehingga komunikasi merupakan proses
kompleks yang sangat khusus dan berarti dalam hubungan antar manusia.
Menurut Potter dan Perry (1993) komunikasi terjadi pada tiga
tingkatan yaitu intrapersonal, interpersonal dan publik sedangkan menurut
jenisnya komunikasi dibedakan menjadi komunikasi verbal, non-verbal dan
komunikasi tertulis yang dapat dimanifestasikan secara terapeutik.
Komunikasi antara para pimpinan dan karyawan sangat diperlukan
untuk mencapai tujuan. Dengan menjalin komunikasi yang baik akan
menimbulkan suasana kerja yang kondusif dalam suatu lingkungan organisasi
yang akan menumbuhkan kerjasama yang baik dalam berbagai kegiatan.
8
buklet dan film sebagai pengganti kontak personal secara tatap muka antara
pimpinan dan bawahan.
c. Pesan yang berlebihan karena banyaknya pesan-pesan yang dikirim secara tertulis,
maka pegawai dibebani dengan memo-memo, bulletin, surat-surat pengumuman,
majalah, dan pernyataan kebijaksanaan sehingga banyak sekali pesan-pesan yang
harus dibaca oleh pegawai. Reaksi pegawai terhadap pesan tersebut biasanya
cenderung untuk tidak membacanya. Banyak karyawan hanya membaca pesan-
pesan tertentu yang dianggap penting bagi dirinya dan yang lain diberikan saja
tidak dibaca.
d. Timing atau ketepatan waktu pengiriman pesan mempengaruhi komunikasi ke
bawah. Pimpinan hendaknya memepertimbangkan saat yang tepat bagi
pengiriman pesan dan tampak yang potensial kepada tingkah laku karyawan.
Pesan seharusnya dikirim kebawah pada saat saling menguntungkan kepada kedua
belah pihak yaitu pimpinan dan karyawan. Tetapi bila pesan yang dikirimkan
tersebut tidak pada saat dibutuhkan oleh karyawan maka mungkin akan
mempengaruhi kepada efektifitasnya.
e. Penyaringan pesan-pesan yang dikirimkan kepada bawahan hendaklah semuanya
diterima mereka, tetapi mereka saring mana yang mereka perlukan. Penyaringan
pesan ini dapat disebabkan oleh bermacam-macam faktor diantaranya perbedaan
persepsi diantara pegawai, jumlah mata rantai dalam jaringan komunikasi dan
perasaan kurang percaya kepada pimpinan.
9
a. Supervisor memberikan penilaian supervisi (F-Fair).
b. Supervisi memberikan Feed Back dan Klarifikasi
c. Supervisi memberikan reinforcement dan follow up perbaikan.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Fungi pengarahan dalam manajemen merupakan salah satu fungsi yang sangat
diperlukan karena fungsi ini memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk kepada
anggota lainnya untuk memiliki rasa tanggungjawab terhadap tugasnya masing-
masing. Dalam fungsi pengarahan ini juga terkait dengan hal kepemimpinan dan
motivasi kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan karena adanya unsur yang saling
mendukung dimana dalam mengarahkan dapat dilakukan oleh seorang manajemen
atau seorang pemimpin yang dapat bertanggungjawab dan untuk menghasilkan
pengarahan yang maksimal seorang manajemen atau pemimpin harus mampu
memotivasi bawahannya untuk melaksanakan perencanaan yang telah ditetapkan dan
menghasilkan hasil yang optimal.
B. Saran
Sebagai manajer ataupun pemimpin organisasi yang baik, hendaknya dapat
mengimplementasikan fungsi pengarahan dengan optimal di dalam suatu manajemen
atau organisasi tersebut, sehingga tujuan organisasi yang hendak dicapai akan
terwujud.
11
DAFTAR PUSTAKA
12