Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH KEPEMIMPINAN

“PERBEDAAN MANAGER DENGAN PEMIMPIN DALAM ORGANISASI”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4

1. ANJAR NAYLA AZZAHROH (2233141029)


2. OCTARI AUDRIA MANURUNG (2233141032)
3. PUTRI ANGGI AYURA
4. RIZKA MUFIDAH
5. SISKA AJENG PRATIWI
6. ZESIKA MERIANA PULUNGAN (2231141003)
7. ZULIA NAZIRAH IBRA

PENDIDIKAN TARI

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena dengan rahmat dan
hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik mungkin.
Disini kami mengucapkan rasa terima kasih kepada Ibu dosen “Sitti
Rahma,S.Pd.,M.Si.” selaku dosen mata kuliah ini, yang telah memberikan tugas kepada
kami guna untuk meningkatkan ilmu pengetahuan.
Makalah yang kami susun ini berjudul “Perbedaan Manager Dengan
Pemimpin Dalam Organisasi”. Kami menyusun makalah ini berdasarkan sumber-sumber
tertulis yang kami kutip dari berbagai sumber yang berkaitan dengan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka kami sebagai
penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca, guna menambah wawasan serta
meningkatkan cara penulisan untuk kami dapat membuat makalah yang lebih baik lagi di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama kelompok
kami yang telah bekerja sama untuk menyusun makalah dari awal sampai akhir, yang tersusun
dengan lancar. Dan kami ucapkan terima kasih kepada berbagai media yang telah
menyediakan informasinya sebagai sumber dalam pembuatan makalah ini.

MEDAN 13 SEPTEMBER 2023

KELOMPOK 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………..
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………
A. Latar Belakang………………………………………………………………………………..
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………………………….
C. Tujuan………………………………………………………………………………………..
BAB II
PEMBAHASAN………………………………………………………………………………………...
A. Perbedaan Manager dengan Pemimpin dalam Organisasi…………………………………...
B. Peran dan Tanggungjawab Manager……………………………………………………........
C. Peran dan Tanggungjawab Pemimpin………………………………………………………..
D. Konsep Kepemimpinan dalam Organisasi……………………………………………….......
E. Struktur Kepemimpinan dalam Organisasi…………………………………………………..
F. Kualitas kepemimpinan Yang Efektif………………………………………………………..
G. Perbedaan Antara Kepemimpinan Formal dan Informal dalam Organisasi………………….
BAB III
PENUTUP……………………………………………………………………………………………….
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………..
B. Saran………………………………………………………………………………………....
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Semua orang memiliki tujuan dalam hidupnya. Namun keterbatasan mereka yang mereka miliki
antara satu dengan yang lainnya adalah menjadialasan mereka untuk membentuk suatu organisasi.
Dimana semua orang berkumpul dalam satu wadah untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan
yang telah mereka tetapkan.

Dalam setiap organisasi harus memiliki pemimpin agar berjalan dengan baik. Tanpa adanya
pemimpin tentu saja sangat sulit dan tidak mudah dalam menjalankan semua elemen dan
komponen yang ada dalam organisasi tersebut. Seorang pemimpin tidak begitu saja dipilih dan
ditentukan. Ada kriteria-kriteria tertentu yang harus dimiliki olehnya. Segenap kemampuan dalam
berpikir dan berbuat menjadi pertimbangan yang sangat urgen diperhatikan.

Beragam kepemimpinan yang dibuat oleh setiap pemimpin didunia ini cara dan pandangan
mengenai suatu permasalahan menjadi daya dari kepemimpinan seseorang. Maka tidak bisa
dielakkan lagi kalau seorang pemimpin memiliki tanggung jawab dan peran yang berat.

B. Rumusan Masalah

1. Apa perbedaan manager dengan pemimpin dalam organisasi?


2. Apa peran dan tanggungjawab manager?
3. Apa peran dan tanggungjawab pemimpin?
4. Apa konsep kepemimpinan dalam organisasi?
5. Apa struktur kepemimpinan dalam organisasi?
6. Apa kualitas kepemimpinan yang efektif?
7. Apa perbedaan antara kepemimpinan formal dan informal dalam organisasi?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui perbedaan manager dengan pemimpin dalam organisasi.


2. Untuk mengetahui peran dan tanggungjawab manager.
3. Untuk mengetahui peran dan tanggungjawab pemimpin.
4. Untuk mengetahui konsep kepemimpinan dalam organisasi.
5. Untuk mengetahui struktur kepemimpinan dalam organisasi.
6. Untuk mengetahui kualitas kepemimpinan yang efektif.
7. Untuk mengetahui perbedaan antara kepemimpinan formal dan informal dalam
organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Perbedaan Manager dengan Pemimpin dalam Organisasi

Manajer adalah seorang pegawai di suatu perusahaan yang bertugas mengkoordinasi berbagai
kegiatan dari para pegawai perusahaan. Kegiatan para pegawai perusahaan perlu untuk dikoordinir
agar para pegawai dapat bekerja dengan baik. Pekerjaan yang dilakukan dengan baik tentu akan
membuat perusahaan bisa mencapai sasaran dengan tepat.

Seorang pemimpin di suatu perusahaan seringkali dikaitkan dengan kepemimpinan. Pada suatu
perusahaan umumnya seorang pemimpin merupakan orang yang memiliki ketrampilan untuk
memimpin sebuah organisasi. Dalam hal ini yang dimaksud dengan organisasi adalah sekumpulan
orang di suatu perusahaan yang saling bekerja sama untuk mencapai satu tujuan. Tujuan yang
dimaksud adalah tujuan perusahaan misalnya seperti meningkatnya omset penjualan dan perluasan
bisnis atau tujuan lainnya.

Pemimpin dalam organisasi adalah sebuah proses dimana seorang pemimpin memengaruhi dan
memberikan contoh kepada pengikutnya dalam upaya mencapai tujuan organisasi. Pemimpin yang
baik bukan dilihat dari seberapa banyak orang yang menjadi pengikutnya, bukan juga dilihat dari
seberapa lama ia memimpin.Salah satu peran pimpinan dalam organisasi adalah mampu
mengendalikan konflik, baik konflik yang kecil maupun konflik yang besar.

B. Peran dan Tanggungjawab Manager

Menurut penelitian Henry Mintzberg, Manajer sebenarnya memiliki 10 peranan dasar yang
digolongkan menjadi tiga kategori dasar, yaitu Interpersonel roles (peran antarpribadi),
Informational roles (peran informasional), Decisional roles (peran keputusan) yang dipublikasikan
dalam “Mintzberg on Management: Inside our Strange World of Organizations” pada tahun 1990.

Interpersonal Roles (Peran Antarpribadi)

Kategori Peran Antarpribadi ini adalah kategori peran seorang Manajer untuk memberikan informasi
dan Ide yang terbagi menjadi 3 peran, yaitu:

1. Sosok atau Figur (Figurehead). Manajer memiliki tanggung jawab terhadap legal, sosial,
seremonial dan juga bertindak sebagai simbol perusahaan, biasanya dengan melakukan hal-hal
seremonial seperti menghadiri acara peresmian, menandatangani dokumen legal (hukum), menyapa
tamu perusahaan dan menjadi tuan rumah resepsi.

2. Pemimpin (Leader). Manajer bertugas sebagai pemimpin dalam Tim, departemen, ataupun
organisasinya. Menyeleksi, Melatih, serta mengelola kinerja dan memotivasi karyawannya.

3. Penghubung (Liaison). Manajer harus membangun dan menjaga komunikasi dengan kontak
Internal maupun kontak eksternal perusahaan. Contohnya berpartisipasi dalam pertemuan dengan
perwakilan dari divisi/departemen atau organisasi lainnya.
Informational Roles (Peran Informasional)

Pada Peran Informasional ini, Seorang Manajer berperan sebagai pengelola Informasi, yang juga
terbagi menjadi 3 peran, yaitu:

1. Pemantau (Monitor). Manajer berperan sebagai pencari informasi yang berkaitan dengan
industri dan organisasinya, selain juga memantau tim yang dipimpinnya baik dari segi
produktivitas, kinerja, maupun kenyamanan kerja anggota timnya.
2. Penyebar Informasi (Disseminator). Manajer harus menyebarkan dan mengkomunikasikan
informasi yang didapat kepada orang lain yang ada di dalam organisasinya. Contohnya
dengan menyampaikan memo, email atau laporan kepada bawahannya mengenai informasi
dan keputusan yang telah diambil.
3. Juru Bicara (Spokesperson). Manajer berperan sebagai Juru Bicara yang meneruskan
informasi tentang organisasinya dan tujuan organisasinya ke pihak luar.
4. Decisional Roles (Peran Pengambilan Keputusan) Seorang Manajer juga berperan sebagai
Wirausahawan, Pemecah masalah, pembagi sumber daya dan perunding sebagai berikut:
a) Wirausahawan (Entrepreneur). Manajer harus mampu membuat suatu perubahan dan
mengendalikannya untuk kemajuan organisasinya. Manajer harus merencanakan masa
depan organisasinya, membuat proyek-proyek perbaikan dan peningkatan kualitas dan
produktivitas.
b) Pemecah masalah (Disturbance Handler). Manajer bertanggung jawab untuk menyelesaikan
setiap permasalahan dan konflik yang terjadi di dalam organisasinya.
c) Pembagi Sumber Daya (Resource Allocator). Manajer berperan sebagai pembagi sumber
daya baik berupa dana, tenaga kerja, material, mesin dan sumber daya lainnya untuk
mendapatkan hasil yang terbaik.
d) Negosiator (Negosiator). Manajer berpartisipasi atau mengambil bagian dalam melakukan
negosiasi dengan pihak luar untuk memperjuangkan kepentingan bisnis perusahaannya.

C. Peran dan Tanggung Jawab Pemimpin

 Peran pemimpin sebagai motivator

Motivasi kerja dalam setiap organisasi sangat penting, terutama motivasi dari seorang pemimpin
sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi karena seorang pemimpin mempunyai
pengaruh yang besar dalam menunjang kinerja pegawainya pada suatu organisasi. Untuk melihat
kenyataan yang ada pada Badan Kepegawaian daerah Kota Malang, menunjukkan bahwa pemimpin
BKD berperan dalam memberikan motivasi kepada para pegawai. Hal ini dapat dikatakan baik,
karena dalam melaksanakan pekerjaannya para pegawai mempunyai motivasi untuk menyelesaikan
pekerjaannya. Dalam memberikan motivasi para pegawai di Kantor BKD Kota Malang pimpinan
selalu memberikan semangat kerja kepada para pegawai baik dalam rapat staf yang di lakukan setiap
bulan maupun dalam melakukan pekerjaannya sehari-hari. Kepala BKD kota Malang juga
memberikan reaward dan juga punishment bagi pegawai yang melanggar aturan. Sehingga bisa adil
antara reaward dan juga hukuman yang diberikan kepada pegawai. Pemberian motivasi yang
dilakukan oleh pemimpin BKD Kota Malang sesuai dengan teori motivasi yang dikemukakan oleh
Mc Gregor dengan pendekatan teori X yaitu untuk memotivasi pegawai harus dilakukan dengan cara
pengawasan yang ketat, dipaksa, di arahkan supaya mereka mau bekerja sungguh-sungguh dan
keterkaitan pada keputusan. Pemberian motivasi tersebut.

 Peran pemimpin sebagai pengarah

Pengarahan yang dilakukan oleh pemimpin merupakan petunjuk, intruksi, atau perintah yang harus
dikerjakan oleh pegawai agar pegawai dapat memahami pekerjaan yang harus mereka kerjakan. Peran
directing yang mengandung pengertian bahwa memberikan direktif, mem-beri petunjuk atau instruksi,
dan dapat diartikan memberikan arahan. Dengan kata lain bahwa apa yang dilaksanakan untuk waktu
berikutnya atau di kemudian hari sudah mempunyai garis-garis batas yang harus ditaati agar ke
semuanya dapat sejalan dengan apa yang telah menjadi peraturan dalam sebuah instansi atau
organisasi. Dalam peran pemberian arahan disini mengandung arti bahwa segala upaya yang di-
lakukan oleh pegawai yang berada di bawah tanggung jawab Kepala BKD telah ditetapkan dan
direncanakan sebelumnya dan peraturan yang disepakati merupakan hasil dari pengembangan
pemikiran pemimpin dalam organisasi publik tersebut. Hal ini sesuai dengan apa yang telah
dikemukakan oleh Rivai (2007,h.136) mengenai fungsi kepemimpinan yang salah satunya adalah
fungsi koordinasi. Bentuk perwujudan dari fungsi koordinasi yang dilaksanakan oleh pemimpin
tersebut mengandung artian bahwa untuk dapat menggerakkan bawahan seorang pemimpin harus
dapat melaksanakan koordinasi yaitu menghubungkan, menyatupadukan, menyelaras-kan hubungan
antara orang-orang, pekerjaan-pekerjaan dan satuan-satuan organisasi yang satu dengan yang lain
sehingga semuanya berjalan harmonis.

 Peran pemimpin sebagai komunikator

Komunikasi merupakan sarana yang penting dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuan. Pada
kantor BKD Kota Malang komunikasi antara atasan dan bawahan dalam hal ini pimpinan dan
pegawainya dapat di-ketahui bahwa pemimpin berperan dalam berkomunikasi dengan para
pegawainya. Komunikasi yang dilakukan oleh pemimpin tidak hanya sebatas persoalan pekerjaan saja
tetapi jika ada waktu senggang dan tidak ada pekerjaan pimpinan tidak segan juga berkumpul dengan
para bawahan untuk sekedar mengobrol. Dengan demikian pemimpin telah melaksanakan perannya
untuk menjalin hubungan komunikasi yang efektif sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh
Widjaja mengenai peran penting pemimpin yaitu salah satunya yang menyebutkan bahwa peran
penting dari seorang pemimpin adalah melakukan komunikasi yang efektif, agar seseorang menjadi
berperan maka ia selalu mengadakan hubungan dengan sesamanya. Selain itu jika dilihat dari
kepemimpinannya, hal ini sesuai dengan teori kepemimpinan yang di ungkapkan oleh Dyadic yaitu
teori Leadar Member Exchange (LMX) yang mengatakan bahwa teori ini berfokus pada hubungan
yang lebih dalam antara pimpinan dan bawahan yang dikembangkan sepanjang waktu. Teori ini
menekankan pada proses frekuensi, komunikasi, karakteristik bawahan, kepuasan kerja, iklim dan
komitmen. Selain itu peran pemimpin dalam komunikasi dengan bawahan ini juga sesuai dengan teori
Partnership Building yang juga dikemukakan oleh Dyadic yang menegaskan tentang bagaimana
seorang pemimpin harus bekerja sama dengan setiap bawahan satu persatu untuk menciptakan
hubungan seperti rekan kerja yang saling menguntungkan kedua belah pihak.
D. Konsep Kepemimpinan Dalam Organisasi

Apa itu arti dan konsep kepemimpinan? Arti dari kepemimpinan itu sendiri adalah kapabilitas
seseorang untuk mempengaruhi individu atau masyarakat agar bisa meraih tujuan tertentu. Ini bisa
menyangkut pada sebuah tujuan dari organisasi atau golongan. Pendapat ini berasal dari Stephen P.
Robbins. Sementara istilah pemimpin sendiri merupakan individu yang diberi kesempatan untuk
menjadi ketua suatu organisasi untuk bisa mencapai tujuan dari sebuah organisasi.

Berdasarkan teori dari M. Josephson, konsep tentang kepemimpinan itu sendiri adalah:

- Kepemimpinan adalah buah dari hubungan tiap individu dalam organisasi atau golongan.
Kepemimpinan lahir bukan karena adanya status atau derajat seseorang. Karena status bisa saja
menghancurkan kepemimpinan itu sendiri ataupun sebaliknya.

- Setiap individu dalam suatu golongan atau organisasi memiliki potensi dan kapasitas untuk
memimpin dan bisa menunjukan perilaku kepemimpinan.

- Jika individu menjadi pemimpin dalam suatu waktu bukan berarti pada waktu yang akan datang juga
akan menjadi pemimpin. Itu juga berlaku dengan jenis kepemimpinan lain yang memiliki waktu
temporal (sementara) berganti seiring waktu.

- Kepemimpinan bisa dinilai dari seberapa kualitas pemimpin bisa merencanakan dan meraih tujuan
tertentu, serta bisa dinilai dari kekompakan pada suatu golongan atau organisasi yang dipimpin.

Berlandaskan teori yang telah diungkapkan bisa dikatakan dengan jelas bahwa kepemimpinan itu
sangat terbatas. Karena kepemimpinan hanya bisa dipakai hanya pada suatu waktu dan bisa dipakai
oleh setiap orang dalam lingkup golongan atau organisasi.

Setelah mengungkapkan beberapa konsep tentang karakter pemimpin, dari apa yang telah diteliti.
Ada pendapat lain mengenai karakter pemimpin berdasarkan pendapat Keith Davis, berikut
merupakan empat karakter utama pemimpin (konsep kepemimpinan), yakni:

Kecerdasan

Instrumen ini merupakan sebuah barang wajib bila ingin menjadi pemimpin efektif, karena dengan
instrumen ini kerja dari sebuah organisasi/kelompok/perusahaan akan semakin terarah dan tepat
dalam mencapai tujuan.

Matang dan Sosial

Instrumen lain yang bisa menentukan pemimpin efektif adalah kematangan mental dan emosinya
ketimbang anggota lain di organisasinya. Kematangan emosi bisa membuat masalah bisa diatasi
dengan tenang. Sementar Instrumen berupa kecakapan sosial ini berfungsi untuk meyakinkan setiap
tujuan yang ada di masyarakat/kelompok untuk bernegosiasi dan meyakinkan dalam mencapai tujuan.

Motivasi
Instrumen ini berupa keinginan yang kuat untuk berprestasi pada suatu individu pemimpin sehingga
keinginan tersebut bisa menyebar/menular ke orang lain terutama golongan atau organisasi yang
dipimpin. Dengan begitu suatu organisasi bisa lebih bersemangat dalam memperoleh misi yang telah
dicanangkan. Motivasi merupakan dorongan yang kuat dalam diri untuk bisa mencapai target dengan
sukses.

Empati

Instrumen ini adalah cara pemimpin untuk bisa memahami apa yang orang lain rasakan. Karena
dalam sebuah mencapai tujuan, pemimpin tahu bahwa organisasi membutuhkan kerja sama dan
kekompakan anggota. Empati pada pemimpin bisa membuat lingkungan lebih stabil dalam mencapai
tujuan

Cara menuju kepemimpinan keren dan hebat, bagi pemimpin yang sukses terdiri dari (Kouzes,
Posner, 1987):

1). Tantang prosesnya – Pertama, tentukan dan temukan proses yang sangat butuh untuk ditingkatkan.

2). Menginspirasi tujuan bersama – Berikan dan bagikan tujuan atau visi yang dipunyai dengan kata-
kata yang mudah dipahami oleh setiap anggota.

3). Dorong anggota untuk bertindak – Berikan anggota semangat, cara dan metode untuk
memecahkan masalah.

4). Contohkan caranya/metode – Ketika proses menjadi sulit buat terobosan bersama. Seorang bos
akan memberitahu anggota apa yang harus lakukan, sedangkan pemimpin menunjukan cara
melakukannya.

5). Motivasi dan dorongan hati – Jika terjadi masalah dorong anggota dan semangati mereka,
meskipun hati Anda tidak tenang atau hancur.

E. Struktur Kepemimpinan Dalam Organisasi

a). Struktur organisasi berdasarkan hirarki

(organizational structure by hierarchy) atau secara singkat, struktur hirarki adalah pengaturan
organisasi di mana perusahaan memiliki rantai komando yang panjang. Perusahaan memiliki banyak
manajer menengah, yang mana menjembatani manajemen tingkat atas hingga karyawan. Itu adalah
model tradisional untuk merepresentasikan struktur organisasi. Kadang, kita menyebut model ini
dengan struktur tinggi.

b). Kepemimpinan tim

Kepemimpinan tim adalah suatu kemampuan seseorang untuk dapat mengarahkan, membimbing dan
mengkoordinasikan para anggotanya untuk mau melakukan sesuai dengan yang diarahakan untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah di sepakati bersama.

c). Kepemimpinanan proyek

Manajemen proyek memiliki peran yang penting pada pengembangan perusahaan secara strategis.
Kepemimpinan/leadership dalam manajemen proyek merupakan salah satu faktor penentu
kesuksesan proyek.Hal ini digunakan untuk mengetahui gambaran umum mengenai
kepemimpinan/leadership serta mengetahui perbandingan dengan teori dan penelitian sebelumnya
yang telah dilakukan.

F. Kualitas Kepemimpinan Yang Efektif

Pemahaman Yang Mendalam Tentang Industri dan Lingkungan Bisnis

Saya setuju dengan Anda bahwa pemimpin harus punya pemahaman mendalam tentang industri dan
lingkungan bisnis. Pemahaman tersebut dapat membantu pemimpin untuk membuat keputusan yang
tepat, mengantisipasi perubahan, dan memimpin timnya dengan efektif. Pemimpin yang memiliki
pemahaman mendalam tentang industri dan lingkungan bisnis dapat:

- Menyusun visi, misi, dan tujuan perusahaan yang sesuai dengan kondisi dan tantangan saat ini.

- Menentukan strategi, taktik, dan aksi yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan.

- Mengalokasikan sumber daya, waktu, dan anggaran yang optimal untuk setiap proyek atau aktivitas.

- Memonitor dan mengevaluasi kinerja perusahaan, tim, dan individu secara berkala.

- Mengembangkan budaya organisasi yang positif, kolaboratif, dan inovatif.

- Menginspirasi, memotivasi, dan mengembangkan kompetensi anggota timnya.

- Menjalin hubungan baik dengan stakeholder internal dan eksternal perusahaan.

Untuk meningkatkan pemahaman mendalam tentang industri dan lingkungan bisnis, pemimpin perlu
melakukan hal-hal berikut:

- Membaca buku, artikel, jurnal, laporan, atau sumber informasi lainnya yang terkait dengan industri
dan lingkungan bisnis.

- Mengikuti seminar, workshop, webinar, atau acara pembelajaran lainnya yang membahas tentang
isu-isu terkini dan tren masa depan di industri dan lingkungan bisnis.

- Mengunjungi lapangan, pabrik, kantor cabang, atau lokasi kerja lainnya untuk melihat langsung
proses bisnis dan operasional perusahaan.

- Melakukan wawancara, survei, observasi, atau metode penelitian lainnya untuk mendapatkan
feedback dari pelanggan, karyawan, pemasok, atau stakeholder lainnya.

- Berdiskusi, berbagi pengalaman, atau berkolaborasi dengan kolega, mentor, ahli, atau praktisi
lainnya yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di industri dan lingkungan bisnis.

Saya harap penjelasan saya dapat membantu Anda memahami pentingnya pemahaman mendalam
tentang industri dan lingkungan bisnis bagi seorang pemimpin. Jika Anda ingin mengetahui lebih
lanjut tentang topik ini, Anda dapat mengunjungi beberapa sumber berikut:
- [Pemimpin Harus Memiliki Pemahaman Mendalam Tentang Industri]: Artikel yang menjelaskan
mengapa pemimpin harus memiliki pemahaman mendalam tentang industri dan bagaimana cara
memperolehnya.

- [Lingkungan Bisnis: Pengertian, Faktor Internal & Eksternal]: Artikel yang menjelaskan tentang
pengertian lingkungan bisnis dan faktor-faktor internal dan eksternal yang mempengaruhinya.

- [Cara Meningkatkan Pemahaman Tentang Industri]: Artikel yang memberikan tips-tips praktis untuk
meningkatkan pemahaman tentang industri melalui berbagai sumber informasi.

Kemampuan Komunikasi Yang Kuat

Kemampuan komunikasi yang efektif adalah kemampuan untuk menyampaikan dan menerima pesan
dengan jelas, tepat, dan menghasilkan dampak positif bagi pihak-pihak yang terlibat. Kemampuan
komunikasi yang efektif sangat penting untuk sukses dalam pekerjaan, hubungan, dan kehidupan
secara umum. Berikut adalah beberapa karakteristik dan tips untuk mengembangkan kemampuan
komunikasi yang efektif:

- Mendengarkan dengan aktif dan empati. Mendengarkan adalah keterampilan komunikasi yang
paling mendasar dan penting. Mendengarkan dengan aktif berarti memberikan perhatian penuh
kepada pembicara, memberikan umpan balik, mengajukan pertanyaan, dan menghindari gangguan.
Mendengarkan dengan empati berarti memahami sudut pandang, perasaan, dan kebutuhan pembicara,
tanpa menilai atau mengkritik³.

- Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai. Bahasa tubuh adalah komunikasi nonverbal yang
mencerminkan sikap, emosi, dan minat kita. Bahasa tubuh yang sesuai dapat meningkatkan
kredibilitas, kepercayaan, dan keterbukaan kita. Beberapa contoh bahasa tubuh yang sesuai adalah
kontak mata yang baik, senyum ramah, sikap tegak, gestur tangan yang mendukung, dan nada suara
yang jelas³.

- Menyampaikan pesan dengan jelas dan ringkas. Pesan yang jelas dan ringkas adalah pesan yang
mudah dipahami, relevan, dan tidak bertele-tele. Untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan
ringkas, kita perlu mengetahui tujuan, audiens, dan konteks komunikasi kita. Kita juga perlu
menggunakan kata-kata yang sederhana, konkret, dan spesifik⁴.

- Menyampaikan pesan dengan ramah dan sopan. Pesan yang ramah dan sopan adalah pesan yang
menunjukkan rasa hormat, penghargaan, dan kerjasama kepada penerima pesan. Pesan yang ramah
dan sopan dapat menciptakan suasana komunikasi yang nyaman, harmonis, dan produktif. Beberapa
contoh cara menyampaikan pesan dengan ramah dan sopan adalah menggunakan kata-kata sapaan,
permintaan maaf, terima kasih, tolong⁴.

- Menyampaikan pesan dengan percaya diri. Pesan yang percaya diri adalah pesan yang menunjukkan
bahwa kita yakin dengan apa yang kita katakan atau lakukan. Pesan yang percaya diri dapat
meningkatkan otoritas, persuasifitas, dan profesionalitas kita. Beberapa contoh cara menyampaikan
pesan dengan percaya diri adalah menggunakan nada suara yang tegas, menghindari kata-kata ragu-
ragu atau minta maaf berlebihan³.
- Menyampaikan pesan dengan empati. Pesan yang empati adalah pesan yang menunjukkan bahwa
kita peduli dengan penerima pesan dan situasinya. Pesan yang empati dapat meningkatkan hubungan
interpersonal, kepuasan kerja, dan loyalitas pelanggan. Beberapa contoh cara menyampaikan pesan
dengan empati adalah menggunakan kata-kata penghiburan, pujian, atau dukungan.

- Menyampaikan pesan dengan pikiran terbuka. Pesan dengan pikiran terbuka adalah pesan yang
menunjukkan bahwa kita bersedia mendengarkan dan menerima pandangan atau ide yang berbeda
dari kita. Pesan dengan pikiran terbuka dapat meningkatkan kreativitas, inovasi, dan keragaman di
tempat kerja. Beberapa contoh cara menyampaikan pesan dengan pikiran terbuka adalah
menggunakan kata-kata pengakuan, penghargaan³, atau pertanyaan⁴.

- Menyampaikan pesan dengan hormat. Pesan dengan hormat adalah pesan yang menunjukkan bahwa
kita menghargai penerima pesan sebagai individu atau kelompok yang memiliki hak, kewajiban ⁴, dan
kepentingannya sendiri. Pesan dengan hormat dapat meningkatkan etika¹, integritas², dan keadilan di
tempat kerja. Beberapa contoh cara menyampaikan pesan dengan hormat adalah menggunakan kata-
kata penghormatan⁴, permintaan izin⁴, atau permohon maaf⁴.

Penyelesaian Masalah Yang Kreatif

Penyelesaian masalah yang kreatif adalah proses mencari solusi yang unik, inovatif, dan efektif untuk
masalah atau tantangan yang dihadapi. Penyelesaian masalah yang kreatif membutuhkan kemampuan
berpikir di luar kotak, melihat sesuatu dari sudut pandang yang berbeda, dan menghasilkan ide-ide
baru. Penyelesaian masalah yang kreatif dapat membantu kita untuk:

- Mengatasi hambatan dan kesulitan dengan cara yang lebih baik.


- Meningkatkan kinerja dan produktivitas dalam pekerjaan atau kehidupan.
- Menciptakan nilai tambah bagi diri sendiri dan orang lain.
- Meningkatkan kreativitas, inovasi, dan adaptabilitas.

Untuk melakukan penyelesaian masalah yang kreatif, kita perlu mengikuti beberapa langkah, seperti:

- Menemukan fakta: Mengumpulkan dan menganalisis data atau informasi yang relevan dengan
masalah atau tantangan yang kita hadapi.
- Menemukan masalah: Mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah atau tantangan secara
jelas dan spesifik.
- Menemukan gagasan: Menghasilkan berbagai alternatif solusi yang mungkin dengan
menggunakan teknik-teknik seperti brainstorming, mind mapping, SCAMPER, dll.
- Menemukan solusi: Memilih dan mengembangkan solusi terbaik berdasarkan kriteria-kriteria
seperti kelayakan, efektivitas, efisiensi, dll.
- Menemukan penerimaan: Mengimplementasikan dan mengevaluasi solusi yang dipilih, serta
membuat perbaikan atau penyesuaian jika diperlukan.

Kemampuan Untuk Menginspriasi dan Memotivasi Orang Lain

- Menjadi sumber yang menyebarkan sikap positif

- Mengenali Diri anda dan anggota tim


- Percaya diri dengan setiap keputusan yang di buat

- Mendelegasikan pekerjaan akan membuat anggota tim merasa dipercaya

- Menjaga perkataan dan janji yang diucapkan

- Mendorong anggota tim terus bertumbuh konsisten dengan nilai yang ada

G. Perbedaan Antara Kepemimpinan Formal dan Informal Dalam Organisasi

Dalam setiap organisasi selalu terdapat hubungan yang akan menentukan corak organisasi.
Hubungan formal akan melahirkan organisasi formal, sementara hubungan informal akan
melahirkan organisasi informal. Kepemimpinan formal adalah kepemimpinan yang resmi yang
melalui mekanisme pengangkatan resmi untuk menduduki jabatan kepemimpinan. Pola
kepemimpinan tersebut terlihat pada berbagai ketentuan yang mengatur hierarki dalam suatu
organisasi. Namun kepemimpinan formal tidak akan secara otomatis menjadi jaminan seorang
pemimpin diterima sebagai pemimpin yang “sebenarnya” oleh bawahan. Penerimaan atas pimpinan
formal masih harus diuji dalam praktek yang hasilnya akan terlihat dalam kehidupan organisasi.
Sementara kepemimpinan informal yang juga disebut headship merupakan tipe yang tidak
mendasarkan pada pengangkatan serta tidak terlihat pada struktur organisasi resmi. Namun
efektivitas kepemimpinan informal terlihat pada pengakuan nyata dan penerimaan bawahan dalam
praktek kepemimpinannya. Biasanya kepemimpinan informal didasarkan pada beberapa kriteria.
Diantaranya adalah kemampuan “memikat” hati orang lain, kemampuan dalam membina hubungan
yang serasi dengan orang lain dan memiliki keahlian tertentu yang tidak dimiliki oleh orang lain.
Pemimpin timbul sebagai hasil dari persetujuan anggota organisasi yang secara sukarela menjadi
pengikut. Oleh karena itu kedua tipe pemimpin, baik pemimpin formal maupun pemimpin informal
mesti mencapai pengakuan dari pihak yang dipimpin. Pemimpin sejati mencapai status mereka
karena pengakuan sukarela dari pihak yang dipimpin. Seorang pemimpin harus mencapai serta
mempertahankan kepercayaan orang lain. Dengan sebuah surat keputusan, maka seseorang dapat
diberikan kekuasaan besar tetapi hal tersebut tidak secara otomatis membuatnya menjadi seorang
pemimpin dalam arti yang sebenarnya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari perbedaan diatas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa seorang Manager hanya berurusan
dengan benda-benda, struktur, sistem dan efisiensi. Sedangkan seorang Pemimpin berurusan dengan
efektivitas, orang, memberdayakan dan menyalurkan potensi yang dimiliki oleh orang lain. Bila
berhubungan dengan orang, maka kedudukan pemimpin dan manajer adalah sama, bahwa mereka
adalah atasan dan yang menjadi obyek kedudukan mereka adalah bawahan. Tapi berhubungan dengan
obyek ini juga ada perbedaan, bahwa pemimpin selalu dan hanya berhubungan dengan
orang-orang/para bawahan, sedangkan manajer tidak. Manajer yang melakukan fungsi manajemen
tidak selalu berhubungan dengan orang, tetapi juga bisa dengan berbagai hal lain yang tidak berbentuk
orang, seperti waktu kemudian dikenal manajemen waktu,berhubungan dengan belajar maka disebut
dengan manajemen belajar, berhubungan dengan tujuan maka disebut dengan manajemen tujuan,
dsb.Maka dari sini kita bisa menyimpulkan istilah manajer diberikan dikarenakan ia melakukan fungsI
manajemen bukan karena semata-mata posisi dia sebagai atasan, karena itu juga ada tingkatan
manajer, seperti manajer tingkat atas (top manajer), manajer tingkat menengah (midle manajer) dan
manajer tingkat rendah (low manajer). Sedangkan seseorang disebut sebagai pemimpin/pimpinan
semata-mata karena posisi dia sebagai atasan. Karena itu dalam kepemimpinan tidak dikenal dualisme
kepemimpinan karena hanya akan memecah belah dan menghancurkan. Pemimpin haruslah
satu.Dengan demikian kita tahu, bahwa sesungguhnya antara pemimpin dan manajer memiliki
fungsiyang berbeda. Seorang pemimpin memiliki fungsi dasar adalah mengarahkan dan
menggerakkan seluruh bawahan untuk bergerak pada arah yang sama yaitu tujuan. Sedangkan fungsi
seorang manajer adalah managemen. Yaitu kegiatan-kegiatan seputar perencanaan
(planning),pengorganisasian (organising), penempatan staff (staffing), pengarahan (directing) dan
kontrol(controlling). Seorang pemimpin sangat mungkin menggunakan fungsi manajemen untuk
mencapai tujuan, tetapi itu bukan satu-satunya cara untuk mencapai tujuan. Terutama untuk
organisasisosial/nirlaba, ternyata memiliki kemampuan manajemen yang baik tidak selalu dapat
mencapai kesuksesan.

B. Saran

Demikian yang dapat penulis sampaikan mengenai materi ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, karena terbatasnnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan materi ini.

Penulis banyak berharap pada pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun pada
penulis demi sempurnannya materi ini. Semoga materi ini berguna bagi penulis khususnya juga pada
pembaca. Akhir kata ucapkan Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA

Https://cerdasco.com

Https://journal.amikveteran.ac.id

etd.repository.ugm.ac.id

https://www.tripven.com/konsep-kepemimpinan/#:~:text=Berdasarkan%20berbagai%20pendapat
%20bisa%20disimpulkan,belajar%20mandiri%20bahkan%20kehancuran%20dsb.&text=Kruse%2C
%20K.%20(2013)

Anda mungkin juga menyukai