Dosen Pengampu :
Murni Astuti, S.Pd., M.Pd.T
Rahmi Oktarina, M.Pd.T.
Disusun Oleh :
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan
yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada ibu Murni Astuti, S.Pd., M.Pd dan
Rahmi Oktarina, M.Pd.T sebagai dosen pengampu mata kuliah Kepemimpinan yang
telah membantu memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan
saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
C. Tujuan Masalah ................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan Visioner ................................................................. 3
B. Kasus Leadership Eat Last ................................................................................ 4
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seorang pemimpin sebuah organisasi ketika ingin mencoba untuk memengaruhi
bawahannyadia akan menggunakan sebuah gaya kepemimpinanGaya kepemimpinan
merupakan suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin, yang menyangkut
kemampuannya dalam memimpin (David dan Newstrom, 1995)Ada beberapa macam
gaya kepemimimpinan, namun yang memiliki karakteristik dan kualitas-kualitas
tertentuserta paling banyak digunakan dalam penelitian-penelitian pada bidang studi
manajemen dan perilaku organisasi terbagi menjadi 3, yaitu gaya kepemimpinan
transaksionaltransformasionaldan visioner.
Gaya Kepemimpinan Visioner Visionary Leadership Style) adalah pola
kemampuan dan perilaku dalam menciptakan dan mengartikulasi visi organisasi (atau
unit kerja dalam organisasi) secara realistikdipercaya (credible) dan menarikserta
bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi organisasi
(Robbins2003)Sementara menurut pendapat ahli lainnyaKepemimpinan visioner
merupakan penajaman dari kepemimpinan tranformasional yang lebih fokus pada
penekanan arti pentingnya penetapan visi dalam mengantisipasi kemungkinan
perubahan ke depan (Sihol Situngkir, 2005)
sebuah organisasi dibutuhkan pemimpin yang visionerSeorang pemimpin yang
dapat dikatakan visioner jika setidaknya dia memenuhi kriteria cerdas dan
kritisKecerdasan dan berpikiran kritis diperlukan setiap pemimpin sebuah organisasi
untuk memberi solusi dan respons yang fleksibel terhadap permasalahan di segala
situasi dan juga untuk menghasilkan gagasan-gagasan baru yang kreatif dan inovatif
Orang-orang yang cerdas dan kritis dipastikan memiliki kemampuan dasar yaitu
kreativitasintuisipertimbangan subjektif atau kebijaksanaan yang istimewaPrinsip
pemimpin sebagai agent of change yang dapat memberikan gagasan-gagasan baru
untuk perubahan agar tatanan masyarakat menjadi lebih baik harus ditanamkan sejak
dini kepada generasi muda, calon pemimpin bangsa.
Pemimpin yang visioner dalam bidang pendidikan suatu bangsa merupakan
tolak ukur tercapainya sebuah tujuan yang dicita-citakan. Jika dalam bidang
pendidikanpemimpin kurang visioner di semua levelmaka dapat dikatakan bahwa
pendidikan tidak berdampak apapun dalam suatu perubahan (stagnan)
1
Pemimpin visioner memiliki 4 peran penting untuk organisasi yaitu sebagai
penentu arah, agen perubahan, juru bicaradan pelatih (Burt dan Nanus2000) Pemimpin
visoner yang dapat menentukan langkah untuk mencapai tujuan yang dapat diterima
oleh setiap anggota sebagai progress nyata untuk organisasi. Sebagai agen
perubahanpemimpin harus mampu mengatasi berbagai perkembangan di dunia luar dan
menciptakan kejelasan terhadap organisasiMenjadi juru bicara dan pelatih yang baik
dengan membagikan pengetahuan bagaimana arti visi dan cara untuk merealisasikan
visi.
Untuk menjadi pemimpin yang visioner, maka pemimpin harus dilatih dan
dipersiapkan melalui proses pembelajaran yang sengaja telah didesain sebagai
kurikulum pendidikan kepemimpinan visioner.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu keepmimpinan visioner?
2. Apa itu leadearship eat last?
3. Apa saja kasus kasus yang ada dibuku leadership eat last?
4. Bagaimana cara mengatasi kasus kasus tersebut?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian kepemimpinan visioner.
2. Untuk mengetahui ap aitu leadership eat last.
3. Untuk mengetahui kasus kasus yang ada dibuku leadership eat last.
4. Untuk mengetahui solusi kasus-kasus yang ada dibuku tersebut.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. KEPEMIMPINAN VISIONER
Kepemimpinan visioner adalah kemampuan pemimpin dalam mencipta,
merumuskan, mengkomunikasikan, mensosialisasikan, menstranformasikan, dan
mengimplementasikan pemikiran-pemikiran ideal yang berasal dari dirinya atau
sebagai hasil interaksi sosial antar-anggota organisasi dan stakeholders yang diyakini
sebagai cita-cita organisasi padamasa depan yang harus diraih atau diwujudkan melalui
komitmen semuapersonil. Kepemimpinan visioner memiliki karakteristikkhas yang
menjadidasar untuk mengetahui gambaran sikap dan perilaku pemimpin yang memiliki
orientasi pada visi.
Leadership eat last adalah konsep yang dipopulerkan oleh Simon Sinek, yang
menekankan gagasan bahwa pemimpin hebat memprioritaskan kesejahteraan anggota
timnya di atas kebutuhannya sendiri. Hal ini didasarkan pada gagasan bahwa pemimpin
yang memprioritaskan keselamatan, kepuasan, dan pertumbuhan timnya akan
menciptakan lingkungan yang lebih kohesif dan sukses. Ungkapan tersebut
melambangkan komitmen pemimpin untuk menjaga anggota timnya terlebih dahulu,
sebagaimana terlihat dalam arti literal di mana para pemimpin secara historis
memastikan timnya diberi makan sebelum mereka sendiri yang makan.
Masalah yang terjadi di dalam buku Leaders eat last apa saja Buku "Leaders Eat
Last" karya Simon Sinek membahas berbagai masalah yang terjadi dalam dunia
kepemimpinan dan organisasi. Beberapa masalah yang dibahas dalam buku ini
meliputi:
1. Ketidaksetaraan dan ketidakadilan di tempat kerja.
2. Kurangnya kepercayaan dan keamanan dalam organisasi.
3. Kepemimpinan yang fokus pada diri sendiri dan bukan pada kepentingan tim.
4. Ketegangan dan stres di tempat kerja.
5. Kurangnya rasa keterlibatan dan komitmen dari anggota tim.
3
6. Kurangnya perasaan memiliki dan tujuan bersama dalam organisasi.
7. Dampak teknologi dan perubahan dalam budaya kerja.
8. Buku ini membahas bagaimana kepemimpinan yang fokus pada kepedulian,
kepercayaan, dan kesejahteraan anggota tim dapat membantu mengatasi sebagian
besar masalah ini.
Berikut analisisnya:
1. Masalah:
2. Sebab:
4
3. Akibat:
a) Ketidakpuasan Tim: Tim yang dipimpin oleh seseorang yang hanya peduli pada
diri sendiri akan cenderung kurang puas, kurang produktif, dan mungkin
berpindah ke tempat kerja lain.
b) Kurangnya Inovasi dan Kolaborasi: Kesejahteraan tim yang kurang dapat
menghambat inovasi dan kolaborasi, karena anggota tim mungkin enggan
berbagi ide atau bekerja sama.
c) Ketidakpuasan Tim: Tim yang dipimpin oleh seseorang yang hanya memikirkan
kepentingan diri sendiri cenderung merasa tidak puas, kurang produktif, dan
mungkin mencari pekerjaan lain.
d) Kurangnya Kolaborasi dan Kreativitas: Ketidaknyamanan dalam tim bisa
menghambat kolaborasi dan menghambat kreativitas, karena anggota tim
mungkin tidak merasa nyaman berbagi ide atau berkolaborasi.
4. Solusi:
5
BAB III
KESIMPULAN
A. KESIMPULAN
Pemahaman dan penerapan konsep "Leaders Eat Last" sangat penting dalam
menciptakan lingkungan kerja yang sehat, produktif, dan berkelanjutan. Pemimpin
yang berfokus pada kesejahteraan tim akan mendapatkan dukungan, loyalitas, dan
kinerja yang lebih baik dari anggota tim mereka, sementara pemimpin egois akan
menghadapi masalah dalam jangka panjang. Organisasi harus mempromosikan dan
mendukung jenis kepemimpinan yang memprioritaskan tim di atas segalanya.
Penerapan konsep "Leaders Eat Last" adalah kunci untuk menciptakan
lingkungan kerja yang sehat, produktif, dan berkelanjutan. Pemimpin yang berfokus
pada kesejahteraan tim akan mendapatkan dukungan, loyalitas, dan kinerja yang
lebih baik dari anggota tim mereka. Pemimpin yang egois, sebaliknya, akan
menghadapi tantangan dalam jangka panjang. Organisasi harus mendorong dan
mendukung jenis kepemimpinan yang menempatkan kepentingan tim di atas
segalanya untuk mencapai keberhasilan jangka panjang.
B. SARAN
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekuangan. Maka dari itu kami
menyarankan kepada pembaca yang ingin mendalami makalah tentang gaya
kepemimpinan visioner dari kasus dibuku leadership eat last setelah membaca
makalah ini diharapkan membaca sumber lain yang lebih lengkap dan marilah kita
realisasikannya kedalam kehifupan sehari-hari.
6
DAFTAR PUSTAKA