Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KEPEMIMPINAN

Oleh :

Kelompok II

LIGA VIALMIS :201801139

JIHAN ANGUN FAHIRA :201801141

MUH. FARHAN :201801147

UMI LESTARI : 2018011140

MUH. RISAL:201801170

RASUL KAMIL :201801148

M.AMRULLAH : 201801175

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAMUJU

TAHUN AKADEMIK 2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah

Manajemen Sumber Daya Manusia dengan judul Kepeminpinan ini tepat waktu.

Makalah ini berisikan informasi mengenai pengertian kepemnpianan, gaya

kepeminpinan, fungsi dan peran kepeminpinan

Kami berharap makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang

kepeminpinan.Dalam hal ini pun penyusun masih dalam tahapan belajar, oleh karena itu kritik

dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi

kesempurnaan makalah ini.Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang

telah berperan serta dalam penyusunan makalah dari awal sampai akhir.

Mamuju, 13 Januari 2021

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………….... i

KATA PENGANTAR…………………………………………………….. ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………. iii

BAB I

PENDAHULUAN………………………………………………………….. 1

A.LATAR BELAKANG……………………………………………………… 1

B.RUMUSAN MASALAH………………………………………………….. 4

C.TUJUAN PENULISAN…………………………………………………… 4

BAB II

PEMBAHASAN…………………………………………………………… 5

A.PENGERTIAN KEPEMINPINAN........................................................... 5

B. TEORI KEPEMINPINAN....................................................................... 6

C. GAYA KEPEMINPINAN.................................................................... 7

D. FUNGSI DAN PERAN KEPEMINPINAN................................................... 9

BAB III

PENUTUP........................................................................................................ 11

A.KESIMPULAN…………………………………………………………… 11

B.SARAN……………………………………………………………………. 11

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 12

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertama-tama saya ingin mengawali materi ini dengan mengingat kodrat kita sebagai seorang

manusia, di mana kita sebagai seorang manusia ini bisa bekerja secara individu maupun berkelompok

atau biasa di sebut monodualis, namun secara umum kita sebagai manusia tetap membutuhkan interaksi

sosial dalam aktivitas kita sehari-hari, artinya disini kita masih tetap membutuhkan orang lain untuk

melakukan aktivitas kita sehari-hari. Setiap manusia atau individu dalam kehidupannya pasti

mempunyai kepentingan dan tujuan tertentu yang berbeda beda dari setiap individu satu dengan yang

lainnya. Sifat dan karakteristik setiap individu yang berbeda-beda tentunya akan memiliki potensi yang

besar pula apabila itu diwujudkan kedalam suatu kepentingan dan tujuan bersama maupun tujuan secara

berkelompok. Sehingga dalam mencapai tujuan hidupnya manusia membutuhkan dukungan maupun

bantuan dari orang atau pihak lain, kemudian mereka akan saling bekerja sama berdasarkan kesamaan,

kepentingan ataupun kebutuhan kolektif yang telah disepakati bersama. Istilah pemimpin dan

kepemimpinan tentu sudah tak asing lagi dalam dunia kerja, bahkan bukan hanya dunia kerja saja yang

berhubungan dengan pemimpin dan kepemimpinan akan tetapi dalam kehidupan seharihari dan dalam

sebuah keluarga pun secara tidak sadar kita dikenalkan dengan pemimpin dan kepemimpinan. Berbicara

tentang kepemimpinan tak terlepas dari kata pemimpin, dimana kepemimpinan itu sendiri berasal dari

kata pemimpin. Istilah pemimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan seseorang berkaitan

dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara. MUH.FERILS89 2 Dalam

bahasa inggris pemimpin disebut leader, sedangkan kegiatannya disebut kepemimpinan atau akrab

disebut leadership. Pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan khusus, dengan atau tanpa

1
pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya, untuk melakukan usaha

bersama mengarah pada pencapaian sasaran-sasaran tertentu. Pemimpin adalah seorang yang memiliki

kemampuan diatas pengikutnya, bawahannya atau masyarakat pada umumnya. Singkatnya seorang

pemimpin harus memiliki kelebihan atau nilai positif dibandingkan dengan yang lainnya. Pemimpin

merupakan aktor sentral atau aktor utama yang mengambil inisiatif perubahan dan menyampaikan

kepada para anggota agar dapat memberikan respon baik dalam bentuk perilaku maupun kinerja yang

positif, sedangkan anggota ataupun pengikut merupakan aktor yang melakukan perubahan agar tujuan

dapat tercapai namun dengan peran yang berbeda dari pemimpin. Dalam konteks tersebut

kepemimpinan itu dinyatakan sebagai suatu proses aktivitas seseorang untuk mempengaruhi

mengarahkan dan menggerakkan orang atau kelompok dalam suatu unit sosial agar bersedia bekerja

sama untuk mencapai tujuan, menggerakkan atau mengarahkan organisasi dalam suatu tujuan

merupakan tugas yang tidak mudah sehingga dalam suatu organisasi kepemimpinan memiliki peran

yang sangat penting agar organisasi dapat mencapai tujuannya. Dalam perspektif manajemen sumber

daya manusia pemimpin dan kepemimpinan tidaklah sama. Pemimpin adalah orang yang bertugas

memimpin atau disebut juga manager, meskipun sebenarnya pemimpin dan manager itu berbeda karna

tidak semua pemimpin itu adalah manajer dan tidak semua manajer itu adalah pemimpin. Pemimpin

adalah orang atau individu yang mampu mempengaruhi orang lain, seseorang bisa menjadi pemimpin

karena ditunjuk atau karena keinginan dari kelompok. Sedangkan manajer memiliki kekuatan

mempengaruhi karena memiiki otoritas formal, seperti jabatan atau posisi tetapi bukan karena

individunya, karena otoritas formal itulah manajer memiliki wewenang yang merupakan kekuasaan

resmi yang di miliki seseorang karena kedudukannya didalam sebuah organisasi. Pengaruh dan perintah

dari seorang manajer dipatuhi karena mereka harus dipatuhi, sehingga kata manajer itu selalu di

asosiasikan kepada orang-orang yang memiliki posisi untuk mengarahkan mengelola sumber daya pada

suatu organisasi. Manajer sangat berkaitan erat dengan keberadaan organisasi, sedangkan pemimpin

bisa muncul tanpa adanya organisasi. Sedangkan kepemimpinan didefenisikan sebagai sebuah kegiatan

untuk mempengaruhi perilaku orang lain atau seni mempengaruhi perilaku manusia baik secara

2
perorangan maupun secara berkelompok. Kepemimpinan sebagai sebuah alat sarana atau proses untuk

membujuk orang agar bersedia melakukan sesuatu secara sukarela atau suka cita. apabila seseorang

yang menjadi pengikut atau bawahan dapat di pengaruhi oleh kekuatan kepemimpinan yang dimiliki

oleh atasan, maka mereka akan mau mengikuti kehendak pimpinan dengan sadar, rela dan sepenuh hati.

Seorang pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang mampu mengelola atau mengatur organisasi

secara efektif dan mampu melaksanakan kepemimpinan secara efektif pula karena seorang pemimpin

dalam suatu organisasi memiliki peran yang sangat penting, tidak hanya secara internal bagi organisasi

yang bersangkutan, akan tetapi juga dalam menghadapi berbagai pihak diluar organisasi yang

kesemuanya dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam mencapai tujuannya.

Untuk lebih mengetahui tentang kepemimpinan maka pada pembahasan kali ini kita akan mempelajari

tentang pemimpin, kepemimpinan, fungsi dan peran pemipin dalam organisasi, teori gaya

kepemimpinan, Tugas kepemimpinan dan Indikator gaya kepemimpinan.

3
B. Rumusan Masalah

1.apa yang dimaksud dengan kepeminian?

2.apa saja teori dari kepeminpinanan?

3. Apa yang dimaksud dengan gaya kepeminpinan ?

4. apa fungsi dan poeran kepeminpianan?

C. Tujuan Penulisan

1. untuk mengetahui arti dari kepeminpinan

2. untuk mengetahui teori dari kepeminpinan

3.untuk mengetahui arti dari gaya kepeminpinan

4. untuk mengetahui fungsi dan peran kepemininan

BAB II
4
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan

1 . Pengertian Pemimpin

Menurut Hasibuan (2011:157) pemimpin adalah seorang yang mempergunakan wewenang dan

kepemimpinannya untuk mengarahkan orang lain serta bertanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut

dalam mencapai suatu tujuan.

Menurut Kartono (2010:18) pimpinan adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan

kelebihan, khususnya kecapakan dan kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi

orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau

beberapa tujuan.

Menurut Matondang (2008:5), mengatakan bahwa pemimpin adalah seseorang yang mampu

mempengaruhi orang lain untuk melakukan atautidak melakukan sesuatu yang diinginkan.

Kepemimpinan Dalam suatu organisasi, faktor kepemimpinan memegang peranan yang penting karena

pemimpin itulah yang akan menggerakkan dan mengarahkan organisasi dalam mencapai tujuan dan

sekaligus merupakan tugas yang tidak mudah. Karena harus memahami setiap perilaku bawahan yang

berbeda-beda. Bawahan dipengaruhi sedemikian rupa sehingga bisa memberikan pengabdian dan

partisipasinya kepada organisasi secara efektif

dan efisien. Dengan kata lain, bahwa sukses tidaknya usaha pencapaian tujuan organisasi ditentukan

oleh kualitas kepemimpin.

Badeni (2014:126) kepemimpinan diartikan sebagai keahlian, proses serta seni yang dilakukan

dalam menggapai tujuan organisasi sehingga dapat memberikan pengaruhnya kepada orang lain maupun

organisasi orang tertentu agar bersama-sama mempunyai keinginan untuk melaksanakan keinginan

perusahaan. Sedangkan menurut Effendi (2014:183) “ Kepemimpinan adalah suatu aktivitas

memengaruhi dengan kamampuan untuk meyakinkan orang lain guna mengarahkan dalam proses

mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan sebelumnya”. Menurut Sutrisno (2016:218)

5
“Kepemimpinan ialah sebagai proses mengarahkan dan memengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan

tugas dari para anggota kelompok”.

B. Teori Kepemimpinan

Teori kepemimpinan yang dikemukakan oleh Veitzhal Rivai, Deddy Mulyadi (2012:7)

mengemukakan bahwa teori yang berusaha untuk mengidentifikasi karakteristik khas (fisik, mental,

kepribadian) yang dikaitkan dengan keberhasilan kepemimpinan. Teori mengenai kepemimpinan dapat

digolongkan ke dalam tiga pendekatan utama, yaitu

1. Pendekatan Sifat Pendekatan ini menekankan pada kualitas pribadi dari para pemimpin. Pendekatan

ini didasarkan pada asumsi bahwa beberapa orang merupakan pemimpin alamiah dan dianugrahi

beberapa ciri yang tidak dimiliki orang lain seperti energi yang tidak berkurang, instuisi yang

mendalam, pandangan masa depan yang luar biasa, dan kekuatan persuasif yang tidak tertahankan.

2. Pendekatan Kepribadian Perilaku Telaah kepemimpinan yang dilakukan pada pusat riset Universitas

Michigan, dengan sasaran melokasikan karakteristik perilaku kepemimpinan yang tampaknya dikaitkan

dengan ukuran kefektifan kinerja, mengidentifikasikan terdapat dua gaya kepemimpinan yang berbeda,

yaitu:

a. Pemimpin yang berorientasi pada tugas menerapkan pengawasan ketat sehingga bawahan melakukan

tugasnya dengan menggunakan prosedur yang telah ditentukan.

b. Pemimpin yang berorientasi pada bawahan mendelegasikan pengambilan keputusan bawahan dan

membantu pengikutnya dalam memuaskan kebutuhan nya dengan cara menciptakan lingkungan kerja

yang suportif. Pemimpin yang berpusat pada pegawai memiliki perhatian terhadap kemajuan,

pertumbuhan dan prestasi pribadi pengikutnya.

Tindakan-tindakan ini diasumsikan dapat memajukan pembentukan dan perkembangan kelompok

3. Pendekatan Kepemimpinan Situasional Suatu pendekatan terhadap kepememimpina yang

menyatakan bahwa pemimpin memahami perilakunya, sifat-sifat bawahannya, dan situasi sebelum

menggunakan suatu gaya kepemimpinan tertentu. Pendekatan ini mensyaratkan pemimpin untuk

memiliki keterampilan diagnostik dalam perilaku manusia. Dapat disimpulkan bahwa ada berbagai

6
perbedaan pendapat terkait teori kepemimpinan. Namun, yang jelas, kepemimpinan yang sukses tidak

hanya berlandaskan pada faktor pemimpin saja, tetapi juga para bawahan.

C. Gaya Kepemimpinan

prinsipnya, gaya merupakan kebiasaan yang melekat pada diri seseorang dalam melaksanakan

tugas-tugas kepemimpinannya. Kepemimpinan didalam melaksanakan fungs ifungsinya, maka akan

berlangsung aktivitas kepemimpinan. Apabila akitivitas dapat di capai dan sesuai dengan rencana maka

akan terlihat gaya kepemimpinan dengan polannya masingmasing. Vitzhal Rivai (2012:42)

mengemukakan gaya kepemimpinan memiliki tiga pola dasar, yaitu:

1. Gaya kepemimpinan yang berpola pada kepentingan pelaksanaan tugas

2. Gaya kepemimpinan yang berpola pada pelaksanaan hubungan kerja sama

3. Gaya kepemimpinan yang berpola pada kepentingan hasil yang dicapai Berdasarkan ketiga pola dasar

tersebut terbentuk perilaku kepemimpinan yang terdiri dari tiga pokok kepemimpinan, yaitu:

a. Tipe kepemimpinan otoriter

Tipe kepemimpinan ini menempatkan kekuasaan di tangan satu orang. Pemimpin bertindak

sebagai penguasa tunggal. Kedudukan dan tugas anak buah semata-mata hanya sebagai pelaksana

keputusan, perintah dan bahkan kehendak pimpinan. Pimpinan dirinya lebih dalam segala hal,

dibandingkan dengan bawahannya. Kemampuan bawahan selalu dipandang rendah sehingga dianggap

tidak mampu berbuat sesuatu tanpa diperintah

b. Tipe kepemimpinan kendali bebas

Tipe kepemimpinan ini merupakan kebalikan dari tipe kepemimpinan otriter. Pemimpin

berkedudukan sebagai simbol. Kepemimpinan dijalankan dengan memberikan kebebasan penuh pada

orang yang dipimpin dalam mengambil keputusan dan melakukan kegiatan menurut kehendak dan

kepentingan masing- masing, baik secara perorangan maupun kelompo-kelompok kecil. Pemimpin

hanya memfungsikan dirinya sebagai penasehat.

c. Tipe kepemimpinan demokratis

7
Tipe kepemimpinan ini menempatkan manusia sebagai faktor utama dan terpenting dalam setiap

kelompok atau organisasi. Pemimpin memandang dan menempatkan orang-orang yang dipimpinnya

sebagai subjek yang memiliki kepribadian dengan berbagai aspeknya. Kemauan, kehendak,

kemampuan, buahpikiran, pendapat, kreatifitas, inisiatif yang berbeda-beda dan diharga disalurkan

secara wajar.

Tipe kepemimpinan ini selalu berusaha untuk memanfaatkan setiap orang yang dipimpin.

Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan yang aktif, dinamis, dan terarah. Kepemimpinan tipe

ini dalam mengambil keputusan sangat mementingkan musyawarah yang diwujudkan pada setiap

jenjang dan di dalam unit masing-masing.

Gaya kepemimpinan menurut Thoha (2013:49), mengatakan bahwa gaya kepemimpinan terbagi

menjadi dua kategori gaya yang ekstrem yaitu: 1. Gaya kepemimpinan otokratis, gaya ini dipandang

sebagai gaya yang di dasarkan atas kekuatan posisi dan penggunaan otoritas. 2. Gaya kepemimpinan

demokratis, gaya ini dikaitkan dengan kekuatan personal dan keikutsertaan para pengikut dalam proses

pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Menurut Siagian dalam Duha (2016:108), mengatakan

meskipun belum terdapat kesepakatan bulat tentang tipologi Kepemimpinan yang secara luas di kenal

saat ini, berikut lima tipe kepemimpinan yang diakui keberadaannya ialah:

1. Tipe yang Otokratik, Pemimpin yang otokratis adalah seorang yang sangat egois.

2. Tipe yang Paternalistik, pemimpin atau panutan

3. Tipe yang Karismatik, Pemimpin yang beribawa dan memiliki daya pikat tersendiri.

w 4. Tipe yang Laissez Feire, pemimpin yang berperan pasif dan membiarkan kegiatan berjalan apa

adanya.

5. Tipe yang Demokratik, pemimpin yang mendengarkan pendapat, saran dan bahkan kritik orang lain,

terutama pada bawahannya.

8
D. Fungsi dan peran Kepemimpinan

Kepemimpinan yang efektif hanya akan terwujud apabila dijalankan sesuai dengan fungsinya.

Tugas pokok kepemimpinan yang berupa mengantarkan, mengelompokkan, memberi petunjuk,

mendidik, membimbing dan sebagainya yang secara singkat menggerakan 6 M agar para bawahan

mengikuti jejak pemimpin mencapai tujuan organisasi, hanya dapat melaksanakan dengan baik apabila

seorang pemimpin menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Hamdani Nawawi dalam bukunya

yang berjudul Kepemimpinan yang Efektif menjelaskan berbagai macam fungsi kepemimpinan sebagai

berikut :

1. Fungsi Instruktif Fungsi ini menempatkan pemimpin sebagai pengambil keputusan dan pemberi tugas

terhadap para bawahannya. Sementara itu, para bawahan bertugas untuk menjalankan segala instruksi

yang diperintahkan oleh para pemimpin.

2. Fungsi Konsultatif Berbeda dengan fungsi instruktif, fungsi konsultatif sifatnya dua arah. Bawahan

dapat berkonsultasi pada pemimpin untuk mencari jalan terbaik dalam mencapai tujuan bersama.

Pemimpin diharapkan cukup bijak dan punya pengetahuan terkait hal yang sedang dikerjakan supaya

bisa mengarahkan bawahannya dengan baik.

3. Fungsi Partisipasi Dalam fungsi ini, pemimpin mampu mengaktifkan partisipasi para pesertanya

sehingga mereka juga turut berpartisipasi dan berinisiatif dalam suatu proyek. Para bawahan tidak hanya

sekadar menjalankan perintah saja.

4. Fungsi Delegasi Dalam fungsi delegasi, pemimpin mampu untuk mendelegasikan suatu wewenang

kepada orang lain yang memang sesuai dengan tugas tersebut. Bukan hanya mampu memerintah, ia juga

harus mampu untuk mengetahui tugas-tugas yang cocok didelegasikan kepada bawahannya.

5. Fungsi Pengendalian Fungsi pengendalian berarti pemimpin mampu untuk mengendalikan segala

aktivitas bawahannya agar efektif bertugas untuk mencapai tujuan dan tidak keluar jalur. Dalam

menjalankan fungsi ini, dibutuhkan pemimpin yang tegas dan juga pemimpin yang teliti dalam

9
mengamati bawahannya. Pendapat serupa dikemukakan Veitzhal Rivai (2012:34), yang menyatakan

Secara operasional ada lima fungsi pokok kepemimpinan yaitu:

1. Fungsi instruksi Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah, pemimpin sebagai komunikator merupakan

pihak yang menentukan apa, bagaimana, bilamana, dan dimana perintah itu dikerjakan agar keputusan

dapat dilaksanakan secara efektif. Kepemimpinan yang efektif memerlukan kemampuan untuk

menggerakan dan memotivasi orang lain agar mau melaksanakan perintah.

2. Fungsi Konsultasi Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam usaha

menetapkan keputusan, yang mengharuskan berkonsultasi dengan orang-orang yang di pimpinnya yang

dinilai mempunyai berbagai bahan informasi yang memperoleh masukan berupa umpan balik

(feedback) untuk memperbaiki dan menyempurnakan keputusan-keputusan yang telah ditetapkan

3. Fungsi Partisipasi Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan orangorang yang

dipimpinnya, baik dalam keikut sertaan pengambilan keputusan maupun dalam melaksanakannya.

Partisipasi tidak berarti bebas berbuat semaunya,teatpi dilakukan secara terkendali dan teraarah berupa

kerjasama tidak MUH.FERILS89 15 mencampuri atau mengambil tugas pokok orang lain serta

keikutsertaan pemimpin.

4. Fungsi delegasi Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang membuat atau

menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pemimpin. Fungsi

delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan. Orang-orang penerima delegasi itu harus diyakini

merupakan pembantu pemimpin yang memiliki kesamaan prinsip, persepsi, dan aspirasi.

5. Fungsi pengendalian Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses atau efektif

mampu mengatur aktivitas anggotannya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif sehingga

memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Fungsi pengendalian dapat diwujudkan

melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan. Dalam menjalankan perannya

pemimpin mempunyai tugastugas tertentu, yaitu mengusahakan agar kelompoknya dapat mencapai

tujuan dengan baik dalam kerja sama yang optimal.

10
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kepeminpinan adalah kemampuan seseorang atau sebuah organisasi untuk meminpin

atau memmbing orang lain, tim, atau seluruh organisasi.

prinsipnya, gaya merupakan kebiasaan yang melekat pada diri seseorang dalam melaksanakan tugas-

tugas kepemimpinannya. Kepemimpinan didalam melaksanakan fungsi fungsinya, maka akan

berlangsung aktivitas kepemimpinan.

C. SARAN

Banyak belajar dari lingukungan meminpin sebuah perusahaan dan terus belajar dan

kuasaikeahlian baru serta mau menerima kritikan dan saran.

11
DAFTAR PUSTAKA

Kartono Kartini Dr. 2010. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Perkasa.

Sutrisno (2016:218) Kepemimpinan Kencana Prenada

Media Group, Jakarta.

12

Anda mungkin juga menyukai