KEPEMIMPINAN
Oleh :
Kelompok II
MUH. RISAL:201801170
M.AMRULLAH : 201801175
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah
Manajemen Sumber Daya Manusia dengan judul Kepeminpinan ini tepat waktu.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
kepeminpinan.Dalam hal ini pun penyusun masih dalam tahapan belajar, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah dari awal sampai akhir.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………….... i
KATA PENGANTAR…………………………………………………….. ii
BAB I
PENDAHULUAN………………………………………………………….. 1
A.LATAR BELAKANG……………………………………………………… 1
B.RUMUSAN MASALAH………………………………………………….. 4
C.TUJUAN PENULISAN…………………………………………………… 4
BAB II
PEMBAHASAN…………………………………………………………… 5
A.PENGERTIAN KEPEMINPINAN........................................................... 5
B. TEORI KEPEMINPINAN....................................................................... 6
C. GAYA KEPEMINPINAN.................................................................... 7
BAB III
PENUTUP........................................................................................................ 11
A.KESIMPULAN…………………………………………………………… 11
B.SARAN……………………………………………………………………. 11
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….. 12
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pertama-tama saya ingin mengawali materi ini dengan mengingat kodrat kita sebagai seorang
manusia, di mana kita sebagai seorang manusia ini bisa bekerja secara individu maupun berkelompok
atau biasa di sebut monodualis, namun secara umum kita sebagai manusia tetap membutuhkan interaksi
sosial dalam aktivitas kita sehari-hari, artinya disini kita masih tetap membutuhkan orang lain untuk
melakukan aktivitas kita sehari-hari. Setiap manusia atau individu dalam kehidupannya pasti
mempunyai kepentingan dan tujuan tertentu yang berbeda beda dari setiap individu satu dengan yang
lainnya. Sifat dan karakteristik setiap individu yang berbeda-beda tentunya akan memiliki potensi yang
besar pula apabila itu diwujudkan kedalam suatu kepentingan dan tujuan bersama maupun tujuan secara
berkelompok. Sehingga dalam mencapai tujuan hidupnya manusia membutuhkan dukungan maupun
bantuan dari orang atau pihak lain, kemudian mereka akan saling bekerja sama berdasarkan kesamaan,
kepentingan ataupun kebutuhan kolektif yang telah disepakati bersama. Istilah pemimpin dan
kepemimpinan tentu sudah tak asing lagi dalam dunia kerja, bahkan bukan hanya dunia kerja saja yang
berhubungan dengan pemimpin dan kepemimpinan akan tetapi dalam kehidupan seharihari dan dalam
sebuah keluarga pun secara tidak sadar kita dikenalkan dengan pemimpin dan kepemimpinan. Berbicara
tentang kepemimpinan tak terlepas dari kata pemimpin, dimana kepemimpinan itu sendiri berasal dari
kata pemimpin. Istilah pemimpin digunakan dalam konteks hasil penggunaan seseorang berkaitan
dengan kemampuannya mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara. MUH.FERILS89 2 Dalam
bahasa inggris pemimpin disebut leader, sedangkan kegiatannya disebut kepemimpinan atau akrab
disebut leadership. Pemimpin adalah pribadi yang memiliki kecakapan khusus, dengan atau tanpa
1
pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang dipimpinnya, untuk melakukan usaha
bersama mengarah pada pencapaian sasaran-sasaran tertentu. Pemimpin adalah seorang yang memiliki
kemampuan diatas pengikutnya, bawahannya atau masyarakat pada umumnya. Singkatnya seorang
pemimpin harus memiliki kelebihan atau nilai positif dibandingkan dengan yang lainnya. Pemimpin
merupakan aktor sentral atau aktor utama yang mengambil inisiatif perubahan dan menyampaikan
kepada para anggota agar dapat memberikan respon baik dalam bentuk perilaku maupun kinerja yang
positif, sedangkan anggota ataupun pengikut merupakan aktor yang melakukan perubahan agar tujuan
dapat tercapai namun dengan peran yang berbeda dari pemimpin. Dalam konteks tersebut
kepemimpinan itu dinyatakan sebagai suatu proses aktivitas seseorang untuk mempengaruhi
mengarahkan dan menggerakkan orang atau kelompok dalam suatu unit sosial agar bersedia bekerja
sama untuk mencapai tujuan, menggerakkan atau mengarahkan organisasi dalam suatu tujuan
merupakan tugas yang tidak mudah sehingga dalam suatu organisasi kepemimpinan memiliki peran
yang sangat penting agar organisasi dapat mencapai tujuannya. Dalam perspektif manajemen sumber
daya manusia pemimpin dan kepemimpinan tidaklah sama. Pemimpin adalah orang yang bertugas
memimpin atau disebut juga manager, meskipun sebenarnya pemimpin dan manager itu berbeda karna
tidak semua pemimpin itu adalah manajer dan tidak semua manajer itu adalah pemimpin. Pemimpin
adalah orang atau individu yang mampu mempengaruhi orang lain, seseorang bisa menjadi pemimpin
karena ditunjuk atau karena keinginan dari kelompok. Sedangkan manajer memiliki kekuatan
mempengaruhi karena memiiki otoritas formal, seperti jabatan atau posisi tetapi bukan karena
individunya, karena otoritas formal itulah manajer memiliki wewenang yang merupakan kekuasaan
resmi yang di miliki seseorang karena kedudukannya didalam sebuah organisasi. Pengaruh dan perintah
dari seorang manajer dipatuhi karena mereka harus dipatuhi, sehingga kata manajer itu selalu di
asosiasikan kepada orang-orang yang memiliki posisi untuk mengarahkan mengelola sumber daya pada
suatu organisasi. Manajer sangat berkaitan erat dengan keberadaan organisasi, sedangkan pemimpin
bisa muncul tanpa adanya organisasi. Sedangkan kepemimpinan didefenisikan sebagai sebuah kegiatan
untuk mempengaruhi perilaku orang lain atau seni mempengaruhi perilaku manusia baik secara
2
perorangan maupun secara berkelompok. Kepemimpinan sebagai sebuah alat sarana atau proses untuk
membujuk orang agar bersedia melakukan sesuatu secara sukarela atau suka cita. apabila seseorang
yang menjadi pengikut atau bawahan dapat di pengaruhi oleh kekuatan kepemimpinan yang dimiliki
oleh atasan, maka mereka akan mau mengikuti kehendak pimpinan dengan sadar, rela dan sepenuh hati.
Seorang pemimpin yang berhasil adalah pemimpin yang mampu mengelola atau mengatur organisasi
secara efektif dan mampu melaksanakan kepemimpinan secara efektif pula karena seorang pemimpin
dalam suatu organisasi memiliki peran yang sangat penting, tidak hanya secara internal bagi organisasi
yang bersangkutan, akan tetapi juga dalam menghadapi berbagai pihak diluar organisasi yang
Untuk lebih mengetahui tentang kepemimpinan maka pada pembahasan kali ini kita akan mempelajari
tentang pemimpin, kepemimpinan, fungsi dan peran pemipin dalam organisasi, teori gaya
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
4
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kepemimpinan
1 . Pengertian Pemimpin
Menurut Hasibuan (2011:157) pemimpin adalah seorang yang mempergunakan wewenang dan
kepemimpinannya untuk mengarahkan orang lain serta bertanggung jawab atas pekerjaan orang tersebut
Menurut Kartono (2010:18) pimpinan adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan
kelebihan, khususnya kecapakan dan kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi
orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau
beberapa tujuan.
Menurut Matondang (2008:5), mengatakan bahwa pemimpin adalah seseorang yang mampu
mempengaruhi orang lain untuk melakukan atautidak melakukan sesuatu yang diinginkan.
Kepemimpinan Dalam suatu organisasi, faktor kepemimpinan memegang peranan yang penting karena
pemimpin itulah yang akan menggerakkan dan mengarahkan organisasi dalam mencapai tujuan dan
sekaligus merupakan tugas yang tidak mudah. Karena harus memahami setiap perilaku bawahan yang
berbeda-beda. Bawahan dipengaruhi sedemikian rupa sehingga bisa memberikan pengabdian dan
dan efisien. Dengan kata lain, bahwa sukses tidaknya usaha pencapaian tujuan organisasi ditentukan
Badeni (2014:126) kepemimpinan diartikan sebagai keahlian, proses serta seni yang dilakukan
dalam menggapai tujuan organisasi sehingga dapat memberikan pengaruhnya kepada orang lain maupun
organisasi orang tertentu agar bersama-sama mempunyai keinginan untuk melaksanakan keinginan
memengaruhi dengan kamampuan untuk meyakinkan orang lain guna mengarahkan dalam proses
mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan sebelumnya”. Menurut Sutrisno (2016:218)
5
“Kepemimpinan ialah sebagai proses mengarahkan dan memengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan
B. Teori Kepemimpinan
Teori kepemimpinan yang dikemukakan oleh Veitzhal Rivai, Deddy Mulyadi (2012:7)
mengemukakan bahwa teori yang berusaha untuk mengidentifikasi karakteristik khas (fisik, mental,
kepribadian) yang dikaitkan dengan keberhasilan kepemimpinan. Teori mengenai kepemimpinan dapat
1. Pendekatan Sifat Pendekatan ini menekankan pada kualitas pribadi dari para pemimpin. Pendekatan
ini didasarkan pada asumsi bahwa beberapa orang merupakan pemimpin alamiah dan dianugrahi
beberapa ciri yang tidak dimiliki orang lain seperti energi yang tidak berkurang, instuisi yang
mendalam, pandangan masa depan yang luar biasa, dan kekuatan persuasif yang tidak tertahankan.
2. Pendekatan Kepribadian Perilaku Telaah kepemimpinan yang dilakukan pada pusat riset Universitas
Michigan, dengan sasaran melokasikan karakteristik perilaku kepemimpinan yang tampaknya dikaitkan
dengan ukuran kefektifan kinerja, mengidentifikasikan terdapat dua gaya kepemimpinan yang berbeda,
yaitu:
a. Pemimpin yang berorientasi pada tugas menerapkan pengawasan ketat sehingga bawahan melakukan
b. Pemimpin yang berorientasi pada bawahan mendelegasikan pengambilan keputusan bawahan dan
membantu pengikutnya dalam memuaskan kebutuhan nya dengan cara menciptakan lingkungan kerja
yang suportif. Pemimpin yang berpusat pada pegawai memiliki perhatian terhadap kemajuan,
menyatakan bahwa pemimpin memahami perilakunya, sifat-sifat bawahannya, dan situasi sebelum
menggunakan suatu gaya kepemimpinan tertentu. Pendekatan ini mensyaratkan pemimpin untuk
memiliki keterampilan diagnostik dalam perilaku manusia. Dapat disimpulkan bahwa ada berbagai
6
perbedaan pendapat terkait teori kepemimpinan. Namun, yang jelas, kepemimpinan yang sukses tidak
hanya berlandaskan pada faktor pemimpin saja, tetapi juga para bawahan.
C. Gaya Kepemimpinan
prinsipnya, gaya merupakan kebiasaan yang melekat pada diri seseorang dalam melaksanakan
berlangsung aktivitas kepemimpinan. Apabila akitivitas dapat di capai dan sesuai dengan rencana maka
akan terlihat gaya kepemimpinan dengan polannya masingmasing. Vitzhal Rivai (2012:42)
3. Gaya kepemimpinan yang berpola pada kepentingan hasil yang dicapai Berdasarkan ketiga pola dasar
tersebut terbentuk perilaku kepemimpinan yang terdiri dari tiga pokok kepemimpinan, yaitu:
Tipe kepemimpinan ini menempatkan kekuasaan di tangan satu orang. Pemimpin bertindak
sebagai penguasa tunggal. Kedudukan dan tugas anak buah semata-mata hanya sebagai pelaksana
keputusan, perintah dan bahkan kehendak pimpinan. Pimpinan dirinya lebih dalam segala hal,
dibandingkan dengan bawahannya. Kemampuan bawahan selalu dipandang rendah sehingga dianggap
Tipe kepemimpinan ini merupakan kebalikan dari tipe kepemimpinan otriter. Pemimpin
berkedudukan sebagai simbol. Kepemimpinan dijalankan dengan memberikan kebebasan penuh pada
orang yang dipimpin dalam mengambil keputusan dan melakukan kegiatan menurut kehendak dan
kepentingan masing- masing, baik secara perorangan maupun kelompo-kelompok kecil. Pemimpin
7
Tipe kepemimpinan ini menempatkan manusia sebagai faktor utama dan terpenting dalam setiap
kelompok atau organisasi. Pemimpin memandang dan menempatkan orang-orang yang dipimpinnya
sebagai subjek yang memiliki kepribadian dengan berbagai aspeknya. Kemauan, kehendak,
kemampuan, buahpikiran, pendapat, kreatifitas, inisiatif yang berbeda-beda dan diharga disalurkan
secara wajar.
Tipe kepemimpinan ini selalu berusaha untuk memanfaatkan setiap orang yang dipimpin.
Kepemimpinan demokratis adalah kepemimpinan yang aktif, dinamis, dan terarah. Kepemimpinan tipe
ini dalam mengambil keputusan sangat mementingkan musyawarah yang diwujudkan pada setiap
Gaya kepemimpinan menurut Thoha (2013:49), mengatakan bahwa gaya kepemimpinan terbagi
menjadi dua kategori gaya yang ekstrem yaitu: 1. Gaya kepemimpinan otokratis, gaya ini dipandang
sebagai gaya yang di dasarkan atas kekuatan posisi dan penggunaan otoritas. 2. Gaya kepemimpinan
demokratis, gaya ini dikaitkan dengan kekuatan personal dan keikutsertaan para pengikut dalam proses
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan. Menurut Siagian dalam Duha (2016:108), mengatakan
meskipun belum terdapat kesepakatan bulat tentang tipologi Kepemimpinan yang secara luas di kenal
saat ini, berikut lima tipe kepemimpinan yang diakui keberadaannya ialah:
1. Tipe yang Otokratik, Pemimpin yang otokratis adalah seorang yang sangat egois.
3. Tipe yang Karismatik, Pemimpin yang beribawa dan memiliki daya pikat tersendiri.
w 4. Tipe yang Laissez Feire, pemimpin yang berperan pasif dan membiarkan kegiatan berjalan apa
adanya.
5. Tipe yang Demokratik, pemimpin yang mendengarkan pendapat, saran dan bahkan kritik orang lain,
8
D. Fungsi dan peran Kepemimpinan
Kepemimpinan yang efektif hanya akan terwujud apabila dijalankan sesuai dengan fungsinya.
mendidik, membimbing dan sebagainya yang secara singkat menggerakan 6 M agar para bawahan
mengikuti jejak pemimpin mencapai tujuan organisasi, hanya dapat melaksanakan dengan baik apabila
seorang pemimpin menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Hamdani Nawawi dalam bukunya
yang berjudul Kepemimpinan yang Efektif menjelaskan berbagai macam fungsi kepemimpinan sebagai
berikut :
1. Fungsi Instruktif Fungsi ini menempatkan pemimpin sebagai pengambil keputusan dan pemberi tugas
terhadap para bawahannya. Sementara itu, para bawahan bertugas untuk menjalankan segala instruksi
2. Fungsi Konsultatif Berbeda dengan fungsi instruktif, fungsi konsultatif sifatnya dua arah. Bawahan
dapat berkonsultasi pada pemimpin untuk mencari jalan terbaik dalam mencapai tujuan bersama.
Pemimpin diharapkan cukup bijak dan punya pengetahuan terkait hal yang sedang dikerjakan supaya
3. Fungsi Partisipasi Dalam fungsi ini, pemimpin mampu mengaktifkan partisipasi para pesertanya
sehingga mereka juga turut berpartisipasi dan berinisiatif dalam suatu proyek. Para bawahan tidak hanya
4. Fungsi Delegasi Dalam fungsi delegasi, pemimpin mampu untuk mendelegasikan suatu wewenang
kepada orang lain yang memang sesuai dengan tugas tersebut. Bukan hanya mampu memerintah, ia juga
harus mampu untuk mengetahui tugas-tugas yang cocok didelegasikan kepada bawahannya.
5. Fungsi Pengendalian Fungsi pengendalian berarti pemimpin mampu untuk mengendalikan segala
aktivitas bawahannya agar efektif bertugas untuk mencapai tujuan dan tidak keluar jalur. Dalam
menjalankan fungsi ini, dibutuhkan pemimpin yang tegas dan juga pemimpin yang teliti dalam
9
mengamati bawahannya. Pendapat serupa dikemukakan Veitzhal Rivai (2012:34), yang menyatakan
1. Fungsi instruksi Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah, pemimpin sebagai komunikator merupakan
pihak yang menentukan apa, bagaimana, bilamana, dan dimana perintah itu dikerjakan agar keputusan
dapat dilaksanakan secara efektif. Kepemimpinan yang efektif memerlukan kemampuan untuk
2. Fungsi Konsultasi Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam usaha
menetapkan keputusan, yang mengharuskan berkonsultasi dengan orang-orang yang di pimpinnya yang
dinilai mempunyai berbagai bahan informasi yang memperoleh masukan berupa umpan balik
3. Fungsi Partisipasi Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan orangorang yang
dipimpinnya, baik dalam keikut sertaan pengambilan keputusan maupun dalam melaksanakannya.
Partisipasi tidak berarti bebas berbuat semaunya,teatpi dilakukan secara terkendali dan teraarah berupa
kerjasama tidak MUH.FERILS89 15 mencampuri atau mengambil tugas pokok orang lain serta
keikutsertaan pemimpin.
4. Fungsi delegasi Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang membuat atau
menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pemimpin. Fungsi
delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan. Orang-orang penerima delegasi itu harus diyakini
merupakan pembantu pemimpin yang memiliki kesamaan prinsip, persepsi, dan aspirasi.
5. Fungsi pengendalian Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses atau efektif
mampu mengatur aktivitas anggotannya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif sehingga
memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Fungsi pengendalian dapat diwujudkan
melalui kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan. Dalam menjalankan perannya
pemimpin mempunyai tugastugas tertentu, yaitu mengusahakan agar kelompoknya dapat mencapai
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
prinsipnya, gaya merupakan kebiasaan yang melekat pada diri seseorang dalam melaksanakan tugas-
C. SARAN
Banyak belajar dari lingukungan meminpin sebuah perusahaan dan terus belajar dan
11
DAFTAR PUSTAKA
Kartono Kartini Dr. 2010. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Perkasa.
12