MASYARAKAT
TAHUN 2022
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah KEPEMIMPINAN DAN BERFIKIR
SISTEM KESMAS dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti- nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada pembaca dan saya
sangat mohon atas pengertiannya jika dalam pembuatan makalah ini terdapat
banyak kekurangan mengingat manusia tempat salah dan khilaf, dan semoga
pembaca bisa mendapatkan ilmu walaupun sedikit dari makalah ini dan untuk
menambah wawasan para pembaca. Oleh karena itu kami juga mengharapkan
kritikan dan saran dari pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB 1 ..................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN .................................................................................................. 5
BAB 2 ..................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 7
A. Prinsip 1 ................................................................................................... 17
B. Prinsip 2 .................................................................................................... 19
3
C. Prinsip 3 .................................................................................................... 21
D. Prinsip 4 ................................................................................................... 23
E. Prinsip 5 .................................................................................................. 25
F. Prinsip 6 .................................................................................................. 26
G. Prinsip 7 .................................................................................................. 28
PENUTUP ............................................................................................................. 30
3.2 Saran…………………………………………………………………………………………….………..30
4
BAB 1
PENDAHULUAN
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam
hidup, manusia selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan.
Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam
kelompok kecil.Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik,
kehidupan sosial manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan
sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin,
paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri. Dengan berjiwa pemimpin manusia
akan dapat mengelola diri, kelompok dan lingkungan dengan baik. Khususnya
dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik dan sulit. Disinilah dituntut
kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat
terselesaikan dengan baik.
5
orang yang mempunyai kelebihan-kelebihan dari pada yang lain,terlepas dalam
bentuk apa kelompok manusia tersebut dibentuk. Hal ini tidak dapat dipungkiri
karena manusia selalu mempunyai keterbatasan dan kelebihan-kelebihan tertentu.
1.3 Tujuan
6
BAB 2
PEMBAHASAN
Secara etimologi pemimpin berasal dari kata dasar “pimpin” (lead) berarti
bombing atau tuntun, dengan begitu didalamnya terdapat dua pihak yaitu yang
dipimpin (rakyat) dan yang memimpin (imam). Setelah ditambah awalan “pe”
menjadi “pemimpin” (leader) berarti orang yang mempengaruhi pihak lain
melalui proses kewibawaan komunikasi sehingga orang lain tersebut bertindak
sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. Pemimpin adalah seorang yang
mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi individu dan kelompok untuk
dapat bekerjasama mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dalam arti yang lebih luas, kepemimpinan atau leadership adalah kegiatan
untuk memengaruhi perilaku orang lain, atau seni memengaruhi perilaku manusia,
baik perseorangan maupun kelompok. Kepemimpinan dapat berlangsung tanpa
harus terikat oleh aturan-aturan yang ada. Apabila kepemimpinan dibatasi oleh
tata aturan birokrasi, atau dikaitkan dengan suatu orginisasi tertentu. Hal tersebut
dinamakan manajemen. Seorang pemimpin bertanggung jawab dalam
pengambilan keputusan, pembuatan program kerja, pembuatan kontrak atau
7
pembuatan aturan-aturan baru. Dalam konteks structural, kepemimpinan diartikan
sebagai proses pemberian motivasi agar orang-orang yang dipimpin melakukan
kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan program yang telah ditetapkan.
Kepemimpinan juga berarti usaha mengarahkan, membimbing dan memengaruhi
orang lain, agar pikiran dan kegiatan nya tidak menyimpang dari tugas pokok
masing-masing. Adapun dalam konteks non structural kepemimpinan
dapatdiartikan sebagai proses memengaruhi pikiran, perasaan, tingkahlaku, dan
mengerahkan semua fasilitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
bersama (Nurhayati, 2012).
A. Fungsi Kepemimpinan
B. Karakteristik Kepemimpinan
Dalam kepemimpinan ada beberapa unsur dan karakter yang sangat menentukan
untuk pencapaian tujuan suatu organisasi. Ada empat elemen utama dalam
kepemimpinan yang saling berkaitan satu sama lain, yaitu pemimpin yang
menampilkan kepribadian pemimpin, kelompok, pengikut yang muncul dengan
berbagai kebutuhannya, sikap serta masalah-masalahnya, dan situasi yang
meliputi keadaan fisik dan tugas kelompok. Karakteristik kepemimpinan yaitu :
9. Bertindak tegas.
Dalam lingkungan bisnis yang kompleks dan cepat berubah, menurut laporan
dari Harvard Business Publishing, pemimpin yang efektif perlu membuat
keputusan strategis dengan cepat, bahkan sebelum informasi definitif tersedia.
Pemimpin harus memiliki gambaran besar tentang organisasi untuk
menyeimbangkan peluang yang muncul dengan tujuan dan sasaran jangka
panjang.
C. Teori Kepemimpinan
12
1. Teori Sifat
Trait theory ini mempertanyakan sifat-sifat apakah yang membuat
seseorang menjadi pemimpin. Dan teori ini dapat disimpulkan bahwa
pemimpin adalah dilahirkan.
2. Teori Kelompok
Menurut group theory ini, agar kelompok-kelompok dalam organisasi bisa
mencapai tujuannya maka harus ada pertukaran positif antara pemimpin
dan pengikut atau bawahan.
13
8. Teori neo kharismatik
Teori kepemimpinan yang menekankan simbolisme daya tarik emosional
dan komitmen pengikut yang luar biasa.
D. Gaya Kepemimpinan
1. Gaya Direktif
Pemimpin yang direktif pada umumnya membuat keputusan-keputusan
penting dan banyak terlibat dalam pelaksanaannya. Semua kegiatan
berpusat pada pemimpin dan sedikit saja kebebasan orang lain untuk
berkreasi dan bertindak yang diizinkan. Pada dasarnya gaya ini adalah
gaya otoriter.
2. Gaya Konsultatif
Gaya ini dibangun atas gaya direktif. Kurang otoriter dan lebih banyak
melakukan interaksi dengan para staf atau anggota dalam organisasi.
Fungsi pemimpin dalam hal ini lebih bayak berkonsultasi, memberikan
bimbingan, motivasi, memberi nasehat dalam rangka pencapaian tujuan.
14
3. Gaya Partisipatif
Gaya pertisipasi bertolak dari gaya konsultatif, yang bisa berkembang
kearah saling percaya antara pimpinan dan bawahan. Pimpinan cenderung
memberi kepercayaan pada kemampuan staf untuk menyelesaikan
pekerjaan sebagai tanggung jawab mereka. Sementara itu kontak
konsultatif tetap berjalan terus. Dalam gaya ini pemimpin lebih banyak
mendengar, menerima, bekerjasama, dan memberi dorongan dalam proses
pengambilan keputusan dan perhatian diberikan kepada kelompok.
4. Gaya Delegasi
Gaya delegasi ini mendorong staf untuk menngambil inisiatif sendiri.
Kurang interaksi dan kontrol yang dilakukan pemimpin, sehingga upaya
ini hanya bisa berjalan apabila staf memperhatikan tingkat kompetensi
dan keyakinan akan mengejar tujuan dan sasaran organisasi.
E. Ciri-ciri Kepemimpinan
• Persepsi Sosial :
Persepsi sosial dapat diartikan sebagai kecakapan dalam melihat dan
memahami perasaan, sikap dan kebutuhan anggota-anggota kelompok.
Kecakapan ini sangat dibutuh kan untuk memenuhi tugas kepemimpinan.
Persepsi sosial ini terutama diperlukkan oleh seorang pemimpin untuk
dapat melaksanakan tugasnya dalam memberikan pandangan dan patokkan
yang menyeluruh dari keadaan-keadaan didalam dan diluar kelompok.
• Keseimbangan emosional :
merupakan faktor paling penting dalam kepemimpinan. Jelasnya, pada diri
seorang pemimpin harus terdapat kematangan emosional yang berdasarkan
kesadaran yang mendalamakan kebutuhan-kebutuhan, keinginan-
keinginan, cita-cita, dan alam perasaan, serta pengintegrasian kesemua nya
itu kedalam suatu kepribadian yang harmonis. Dan ini bukanlah suatu
kepribadian harmoni yang beku dan statis, melainkan suatu harmoni dalam
ketegangan-ketegangan emosional, suatu keseimbangan yang dinamis,
yang dapat bergerak kemana-mana, tetapi mempunyai dasar yang matang
dan stabil. Kematangan emosional ini diperlukkan oleh seorang pemimpin
untuk dapat turut merasakan keinginan dan cita-cita anggota kelompok.
Awal perubahan dimulai ketika Blalock dan Vivien ada di Johns Hopkins.
Interaksi Blalock dan Vivien menciptakan kekuatan untuk memulai perubahan
itu.Kekompakan mereka dalam bekerja dan menciptakan sebuah teknik bedah
jantung, menjadikan momentum perubahan positif dan harapan didunia
kedokteran. Sistem di Johns Hopkins dengan prinsip “do not touch the heart”
akhirnya bisa bisa dipatahkan dengan pembuktian dari Blalock dalam
keberhasilan menyelamatkan bayi dengan Blue Baby Syndrome.
16
Mengubah sistem memerlukan cara berpikir yang berbeda dari biasanya.
Perlu kemampuan untuk berpikir secara menyeluruh (berpikir sistem). Berpikir
sistem berarti meletakkan elemen dalam kontek sebuah sistem; mempelajari
elemen untuk mengerti elemen; mempelajari hubungan antar elemen untuk
mengerti sistem; dan mempelajari hubungan sistem sebagai elemen dari sistem
elemen yang lebih besar.
A. Prinsip 1
17
Penjelasan : evaluasi adalah suatu kegiatan mengumpulkan informasi
mengenai kinerja sesuatu dimana informasi tersebut akan dipakai untuk
menentukan alternatif terbaik dalam membuat keputusan atau dalam kata
lain memberikan penilaian atas sesuatu program yang telah dilaksanakan,
apa mungkin ada yang kurang atau perlu diperbaiki.
Status kesehatan masyarakat merupakan salah satu faktor penting yang
dapat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia dalam
mendukung pembangunan di suatu negara.
Jadi mengevaluasi status kesehatan masyarakat artinya memberikan
penilaian terhadap suatu program yang ada disuatu puskemas, apakah
program tersebut telah sesuai atau tidak. Sebagai contoh puskemas A
dengan jumlah penduduk 15.000.000 (100%), sakit 800.000 (5,3%), sehat
14.200.000 (94,7%) promosi kesehatan (bugar 50%,sehat 94,7%, dan sakit
5,3%) dengan programnya promkes,preventif dan kebersihan lingkungan.
Sedangkan puskemas B dengan jumlah penduduk 15.000.000 (100%),
sakit 10.000.000 (66,7%), sehat 5.000.000 (33,3%) pengobatan
penyakit (bugar 15%,sehat 33,3%, dan sakit 66,7%) dengan
programnya kuratif ,preventif dan promkes.
Yang artinya dapat kita mengevaluasi bahwasanya program puskemas A
lebih baik daripada puskemas B disebabkan oleh program yang telah
dijalankannya dimana program puskemas A dilakukan sebelum penyakit
muncul sehingga biaya yang dikeluarkan tidak terlalu banyak.
B. Prinsip 2
C. Prinsip 3
22
Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajiban.
6) Harus ada kekuatan dalam koalisi. Pemain utama harus dilibatkan atau
proses akan gagal. Keahlian juga penting sehingga pengambilan
keputusan yang berbasis informasi dapat tercapai.
Penjelasan : Koalisi adalah persekutuan,gabungan atau aliansi beberapa
unsur, di mana dalam kerjasamanya, masing-masing memiliki kepentingan
sendiri-sendiri. keahlian merupakan ketrampilan dari seorang ahli. Ahli
didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki tingkat ketrampilan
tertentu atau pengetahuan yang tinggi dalam subyek tertentu yang
diperoleh dari pelatihan
D. Prinsip 4
23
Penjelasan : Kepala Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi sebagai
berikut yaitu Perumusan kebijakan operasional dan rencana program di
bidang kesehatan masyarakat, Perumusan kebijakan operasional dan
rencana program dibidang pencegahan, pengendalian penyakit dan
kesehatan lingkungan, Perumusan kebijakan operasional dan rencana
program dibidang pelayanan kesehatan, Perumusan kebijakan operasional
dan rencana program dibidang sumber daya kesehatan
E. Prinsip 5
F. Prinsip 6
26
2) Murray menyebutnya”mentoring terfasilitasi” yaitu proses yang dibuat
untuk mengembangkan mentoring yang efektif sebagai proses pengarahan
yang akan berpengaruh pada mentor yang dimentori di lembaga yang
mempromosikan praktik mentor.
Penjelasan : murray menyebutkan seorang mentor atau bertindak sebagai
penasihat dapat terfailitasi maksudnya seorang mentor dapat bekerja
dengan mudah dengan adanya sarana dan prasana yang tersedia. Dimana
mentoring terfasilitasi ini adalah suatu proses yang dibuat untuk
mengambangan seorang pelatih atau mentor menjadi lebih efektif dalam
berbagai proses pengarahan yang akan berpengaruh kepada seorang
mentor ini sendiri sehingga di dalam suatu Lembaga akan dapat dimentori
oleh Lembaga itu sendiri untuk mempromosikan praktek atau kerja
seorang mentor atau pelatih.
27
sebagai seorang pemimpin yang bertanggungjawab dalam malaksanakan
tugas yang dijalankannya.
G. Prinsip 7
1) Pemimpin ada yang dilahirkan ada yang dibuat. Posisi yang paling kuat
adalah pemimpin yang dilahirkan dan dibuat, namun walaupun pemimpin
alami, mereka tetap harus mengembangkan keterampilan
kepemimpinannya.
Penjelasan : Menurut Hersey dan Blanchard, “Pemimpin adalah
seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk
melakukan unjuk kerja maksimum yang telah ditetapkan sesuai dengan
tujuan organisasi”. Dalam perspektif yang lebih sederhana, Morgan (1996
: 156) mengemukakan tiga macam peran pemimpin yang disebutnya
dengan “3A”, yakni:
1. Alighting (menyalakan semangat pekerja dengan tujuan individunya),
2. Aligning (menggabungkan tujuan individu dengan tujuan organisasi
sehingga setiap orang menuju kearah yang sama).
3. Allowing (memberikan keleluasaan kepada pekerja untuk menantang dan
mengubah cara mereka bekerja).
29
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
30
DAFTAR PUSTAKA
Simanjuntak, T. (2012) ‘The Art of Mentoring: Suatu Seni Dalam Pemuridan yang
Menciptakan Momentum Multiplikasi’, p. 278.
https://rumahradhen.wordpress.com/2018/04/03/makalah-teori-kepemimpinan/
https://www.studilmu.com/blogs/details/4-karakter-kepemimpinan-yang-wajib-
dimiliki
https://www.ruangkerja.id/blog/karakteristik-pemimpin-yang-efektif
https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/7018/Pemimpin-dan-
Kepemimpinan-Kita.html
https://kuduskab.go.id/p/175/dinas_kesehatan
https://dinkes.purbalinggakab.go.id/tujuan/
https://dinkes.lomboktimurkab.go.id/baca-berita-172-tugas-dan-fungsi-dinas-
kesehatan.html
31