Anda di halaman 1dari 31

KEPEMIMPINAN DAN BERFIKIR SISTEM KESEHATAN

MASYARAKAT

Dosen Pembimbing : Drs, Fauzi Ali Amin, M.Kes

Disusun oleh : KELOMPOK 2

Ulfa Akhmalnihar (2007110059), Halimah Hidayani (2007110028), Jihan


Soraya Hermawan (2007110049), Sri Novia Rahmadiyah (2007110023),
Audia Amara Rizal (2007110050), Putri Salsabila ((2007110023), Vebilya
Alamanda Katartika (2007110029), Zahara Fonna (2007110068)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH ACEH

TAHUN 2022

1
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah KEPEMIMPINAN DAN BERFIKIR
SISTEM KESMAS dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti- nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu
untuk menyelesaikan pembuatan makalah, Kami tentu menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta
kekurangan di dalamnya.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada pembaca dan saya
sangat mohon atas pengertiannya jika dalam pembuatan makalah ini terdapat
banyak kekurangan mengingat manusia tempat salah dan khilaf, dan semoga
pembaca bisa mendapatkan ilmu walaupun sedikit dari makalah ini dan untuk
menambah wawasan para pembaca. Oleh karena itu kami juga mengharapkan
kritikan dan saran dari pembaca.

Banda Aceh, 15 November 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3

BAB 1 ..................................................................................................................... 5

PENDAHULUAN .................................................................................................. 5

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 5

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 6

1.3 Tujuan ........................................................................................................... 6

BAB 2 ..................................................................................................................... 7

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 7

2.1 Pengertian Pemimpin .................................................................................... 7

2.1 Pengertian Kepemimpinan ............................................................................ 7

A. Fungsi Kepemimpinan .......................................................................... 8

B. Karakteristik Kepemimpinan ................................................................ 9

C. Teori Kepemimpinan .......................................................................... 12

D. Gaya Kepemimpinan .......................................................................... 14

E. Ciri-ciri Kepemimpinan ......................................................................... 15

2.3 Berfikir Sistem ............................................................................................ 16

2.4 Prinsip – Prinsip Kepemimpinan Kesehatan Masyarakat ........................... 17

A. Prinsip 1 ................................................................................................... 17

B. Prinsip 2 .................................................................................................... 19
3
C. Prinsip 3 .................................................................................................... 21

D. Prinsip 4 ................................................................................................... 23

E. Prinsip 5 .................................................................................................. 25

F. Prinsip 6 .................................................................................................. 26

G. Prinsip 7 .................................................................................................. 28

BAB III ................................................................................................................. 30

PENUTUP ............................................................................................................. 30

3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 30

3.2 Saran…………………………………………………………………………………………….………..30

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 31

4
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam
hidup, manusia selalu berinteraksi dengan sesama serta dengan lingkungan.
Manusia hidup berkelompok baik dalam kelompok besar maupun dalam
kelompok kecil.Tidak hanya lingkungan yang perlu dikelola dengan baik,
kehidupan sosial manusiapun perlu dikelola dengan baik. Untuk itulah dibutuhkan
sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya yang berjiwa pemimpin,
paling tidak untuk memimpin dirinya sendiri. Dengan berjiwa pemimpin manusia
akan dapat mengelola diri, kelompok dan lingkungan dengan baik. Khususnya
dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik dan sulit. Disinilah dituntut
kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat
terselesaikan dengan baik.

Dalam praktek sehari-hari, seorang diartikan sama antara pemimpin dan


kepemimpinan, padahal macam pengertian tersebut berbeda. Pemimpin adalah
orang yang tugasnya memimpin, sedangkan kepemimpinan adalah bakat dan atau
sifat yang harus dimiliki seorang pemimpin. Kepemimpinan dapat didefinisikan
sebagai suatu proses yang kompleks dimana seorang pemimpin mempengaruhi
bawahannya dalam melaksanakan dan mencapai visi, misi, dan tugas, atau
objektif-objektif yang dengan itu membawa organisasi menjadi lebih maju dan
bersatu.

Seorang pemimpin itu melakukan proses ini dengan mengaplikasikan


sifat-sifat ke pemimpinan dirinya yaitu kepercayaan, nilai, etika, perwatakan,
pengetahuan dan kemahiran-kemahiran yang dimilikinya. Seseorang hanya akan
menjadi seorang pemimpin yang efektif apabila secara genetika memiliki bakat-
bakat kepemimpinan, kemudian bakat-bakat tersebut dipupuk dan dikembangkan
melalui kesempatan untuk menduduki jabatan kepemimpinan serta ditopang oleh
pengetahuan teoritikal yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan, baik yang
bersifat umum maupun yang menyangkut teori kepemimpinan.

Masalah kepemimpinan telah muncul bersamaan dengan dimulainya


sejarah manusia, yaitu sejak manusia menyadari pentingnya hidup berkelompok
untuk mencapai tujuan bersama. Mereka membutuhkan seseorang atau beberapa

5
orang yang mempunyai kelebihan-kelebihan dari pada yang lain,terlepas dalam
bentuk apa kelompok manusia tersebut dibentuk. Hal ini tidak dapat dipungkiri
karena manusia selalu mempunyai keterbatasan dan kelebihan-kelebihan tertentu.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :

• Apa pengertian pimpinan dan kepemimpinan ?


• Apa pengertian berpikir sistem ?
• Apa saja teori teori kepemimpinan ?
• Apa saja gaya gaya kepemimpinan ?
• Apa saja prinsip-prinsip kepemimpinan?
• Apa fungsi dari kepemimpinan ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :

• Untuk mengetahui pengertian pimpinan dan kepemimpinan


• Untuk mengetahui tentang berpikir sistem
• Untuk mengetahui apa saja teori tentang kepemimpinan
• Untuk mengetahui apa saja gaya gaya kepemimpinan
• Untuk mengetahui prinsip-prinsip kepemimpinan
• Untuk mengetahui fungsi dari kepemimpinan

6
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pemimpin

Secara etimologi pemimpin berasal dari kata dasar “pimpin” (lead) berarti
bombing atau tuntun, dengan begitu didalamnya terdapat dua pihak yaitu yang
dipimpin (rakyat) dan yang memimpin (imam). Setelah ditambah awalan “pe”
menjadi “pemimpin” (leader) berarti orang yang mempengaruhi pihak lain
melalui proses kewibawaan komunikasi sehingga orang lain tersebut bertindak
sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. Pemimpin adalah seorang yang
mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi individu dan kelompok untuk
dapat bekerjasama mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan


khususnya kecakapan dan kelebihan di satu bidang, sehingga dia mampu
mempengaruhi orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu, demi pencapaian satu atau beberapa tujuan. Jadi, pemimpin
ituialah seorang yang memiliki satu atau beberapa kelebihan sebagai bakat yang
dibawa sejak lahir dan merupakan kebutuhan dari satu situasi zaman, sehingga dia
mempunyai kekuasaan dan kewibawaan untuk mengarahkan dan membimbing
bawahan.

2.1 Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan suatu interaksi antara anggota suatu kelompok


sehingga pemimpin merupakan agen pembaharu, agen perubahan, orang yang
perilakunya akan lebih mempengaruhi orang lain dari pada perilaku orang lain
yang mempengaruhi mereka, dan kepemimpinan itu sendiri timbul ketika satu
anggota kelompok mengubah motivasi kepentingan anggota lainnya dalam
kelompok.

Dalam arti yang lebih luas, kepemimpinan atau leadership adalah kegiatan
untuk memengaruhi perilaku orang lain, atau seni memengaruhi perilaku manusia,
baik perseorangan maupun kelompok. Kepemimpinan dapat berlangsung tanpa
harus terikat oleh aturan-aturan yang ada. Apabila kepemimpinan dibatasi oleh
tata aturan birokrasi, atau dikaitkan dengan suatu orginisasi tertentu. Hal tersebut
dinamakan manajemen. Seorang pemimpin bertanggung jawab dalam
pengambilan keputusan, pembuatan program kerja, pembuatan kontrak atau

7
pembuatan aturan-aturan baru. Dalam konteks structural, kepemimpinan diartikan
sebagai proses pemberian motivasi agar orang-orang yang dipimpin melakukan
kegiatan atau pekerjaan sesuai dengan program yang telah ditetapkan.
Kepemimpinan juga berarti usaha mengarahkan, membimbing dan memengaruhi
orang lain, agar pikiran dan kegiatan nya tidak menyimpang dari tugas pokok
masing-masing. Adapun dalam konteks non structural kepemimpinan
dapatdiartikan sebagai proses memengaruhi pikiran, perasaan, tingkahlaku, dan
mengerahkan semua fasilitas untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
bersama (Nurhayati, 2012).

Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar


mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Kepemimpinan diartikan
sebagai kemampuan menggerakkan atau memotivasi sejumlah orang agar secara
serentak melakukan kegiatan yang sama dan terarah pada pencapaian tujuannya.
Kepemimpinan juga merupakan proses menggerakkan grup atau kelompok dalam
arah yang sama tanpa paksaan. Dari pengertian di atas, maka pemimpin pada
hakikatnya merupakan seorang yang mempunyai kemampuan untuk
menggerakkan orang lain sekaligus mampu mempengaruhi orang tersebut untuk
melakukan sesuatu sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.

A. Fungsi Kepemimpinan

Fungsi kepemimpinan adalah mengusahakan agar kelompok yang


dipimpinnya dapat mewujudkan tujuan dengan baik melalui kerjasama yang
produktif dalam segala situasi. fungsi-fungsi kepemimpinan meliputi :

1. Pimpinan Sebagai Penentu Arah Setiap organisasi dibentuk sebagai wahana


untuk mencapai tujuan tertentu. Arah yang hendak ditempuh oleh
organisasi menuju tujuannya harus sedemikian rupa sehingga
mengoptimalkan pemanfaatan dari segala sarana dan prasarana yang
tersedia.

2. Pimpinan Sebagai Wakil dan Juru Bicara Organisasi Kebijaksanaan dan


kegiatan organisasi perlu dijelaskan kepada pihak luar agar pihak tersebut
mempunyai pengetahuan yang tepat tentang kehidupan organisasi yang
bersangkutan, dan yang paling bertanggung jawab sebagai wakil dan juru
bicara organisasi dalam hubungan dengan berbagai pihak tersebut adalah
pimpinan organisasi. Pimpinan perlu mengetahui keputusan lain yang telah
dibuat oleh pimpinan yang lebih rendah. Serta pengetahuan tentang
8
berbagai kegiatan yang berlangsung dalam organisasi sebagai pelaksanaan
dari berbagai keputusan yang telah diambil.

3. Pimpinan Sebagai Komunikator yang Efektif Komunikasi sangat


diperlukan pimpinan dalam menyampaikan suatu keputusan dalam rangka
pengendalian dan pengawasan, pengerahan bawahan dan menyampaikan
informasi kepada pihak lain.

4. Pimpinan Sebagai Mediator Fungsi pimpinan sebagai mediator dalam hal


ini difokuskan pada penyelesaian situasi konflik yang mungkin timbul
dalam organisasi. Timbul nya situasi konflik dalam organisasi merupakan
tantangan yang harus dihadapi pimpinan. Untuk mengatasinya secara
rasional, objektif, efektif dan tuntas, dituntut kemampuannya berperan
sebagai seorang mediator yang handal.

5. Pimpinan Sebagai Integrator Adanya pembagian tugas, sistem alokasi daya,


dana dan tenaga, serta diperlukannya spesialisasi pengetahuan dan
ketrampilan dapat menimbulkan sikap, perilaku dan tindakan yang
berkotak-kotak. Oleh karena itu diperlukan integrator terutama pada hirarki
puncak, yaitu pimpinan. Hanya pimpinanlah yang berada “di atas semua
orang dan semua satuan kerja yang memungkinkannya menjalankan
peranan integratif yang didasarkan pada pendekatan yang holistik.

Sedangkan fungsi pemimpin dalam suatu organisasi merupakan sesuatu fungsi


yang sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan.
Pada dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspekyaitu :

• Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijakan administrasi


dan menyediakan fasilitasnya.
• Fungsi sebagai Top Manajemen, yakni mengadakan planning, organizing,
staffing.

B. Karakteristik Kepemimpinan

Kepemimpinan mungkin hanya terbentuk dalam suatu lingkungan yang secara


dinamis melibatkan hubungan di antara sejumlah orang. Kongkritnya, seorang
hanya bisa mengklaim dirinya sebagai seorang pemimpin jika ia memiliki
sejumlah pengikut. Selanjutnya antara para pemimpin dan pengikutnya terjalin
ikatan emosional dan rasional menyangkut kesamaan nilai yang ingin disebar dan
9
ditanam serta kesamaan tujuan yang ingin dicapai. Walupun dalam realitasnya
sang pemimpinlah yang biasanya memperkenalkan atau bahkan merumus kan
nilai dan tujuan.

Dalam kepemimpinan ada beberapa unsur dan karakter yang sangat menentukan
untuk pencapaian tujuan suatu organisasi. Ada empat elemen utama dalam
kepemimpinan yang saling berkaitan satu sama lain, yaitu pemimpin yang
menampilkan kepribadian pemimpin, kelompok, pengikut yang muncul dengan
berbagai kebutuhannya, sikap serta masalah-masalahnya, dan situasi yang
meliputi keadaan fisik dan tugas kelompok. Karakteristik kepemimpinan yaitu :

1. Pemimpin Harus Berkarismatik.


Salah satu alasan kuat yang membuat banyak orang mengikuti dan patuh
terhadap nasihat dan kebijakan-kebijakan yang disampaikan oleh seorang
pemimpin adalah karisma. Karisma itu bagaikan magnet yang sangat
memikat dan membuat banyak orang terhipnotis dengan segala ucapan dan
tindakan yang dilakukan oleh seorang pemimpin. Sebagian orang mengatakan
bahwa seorang pemimpin yang berkarismatik terkadang tidak perlu berbicara
apa pun atau memerintah kan apa-apa, namun kehadiran mereka benar-benar
sangat berarti. Semua orang seperti takluk akan kehadirannya dan percaya
bahwa pemimpin ini dapat membawa mereka kearah yang lebih baik. Ketika
seorang pemimpin sudah memiliki karakter kepemimpinan ini, mereka dapat
mengkomunikasikan visi mereka dengan sangat baik kepada orang lain,
mereka sangat mudah meyakinkan orang-orang di sekitarnya untuk percaya
terhadap pendapat dan ide-ide yang mereka sampaikan. Tidak hanya itu,
orang-orang atau anggota dari pemimpin ini akan mudah untuk mematuhi,
mengikuti dan mengambil tindakan atas apapun yang diperintahkan oleh
pemimpinnya.

2. Pemimpin Harus Memiliki Visi.


Memiliki karisma yang kuat saja tidak cukup, seorang pemimpin yang hebat
harus memilik ivisi yang jelas di dalam hidupnya. Apabila dia adalah seorang
pemimpin sebuah organisasi atau perusahaan, penting baginya untuk
menghindari visi pribadi. Sebagai seorang pemimpin perusahaan, dia harus
membawa visi bersama, bukan pribadi. Dengan kata lain, semua visi dibuat
atas nama kepentingan dan kebaikan bagi semua anggota dan seluruh lapisan
departemen, tanpa terkecuali. Akan tetapi, memiliki visi saja juga tidak
cukup. Visi yang tidak dijalani hanya seperti skrip impian belaka. Bill Gates
mengatakan bahwa dia memiliki visi yang jelas terhadap komputer pada
setiap meja di rumahnya, dan visi ini telah membuat Bill Gates memiliki
10
tujuan hidup yang berarti. Visi yang baik bukan hanya terdiri dari tujuan-
tujuan yang membawa semua anggota kearah yang lebih baik, namun juga
menghidupkan kembali semangat hidup yang dimiliki para anggota timnya.

3. Pemimpin Harus Memiliki Ketekunan yang Tinggi.


Lagi-lagi, visi yang hebat dan tertata dengan baik juga bukan jaminan
seseorang dapat menjadi pemimpin yang tangguh. Sebagus apapun
rencananya, jika seorang pemimpin tidak bisabertahan lama dan mudah untuk
menyerah dalam penerapannya, maka dia tidak bisa dikatakan sebagai
pemimpin yang tangguh. Kriteria kepemimpinan ketiga yang harus dimiliki
setiap pemimpin hebat adalah memiliki ketekunan yang tinggi. Visi yang
hebat tidak memberikan jaminan apapun bahwa pemimpin dan pengikutnya
akan mencapai tujuan dengan mudah. Namun, ketekunan yang dimiliki
seorang pemimpin akan mendorong mereka untuk bisa sampai ketujuan
bersama. Ketekunan disini juga bisa diartikan sebagai sikap yang pantang
menyerah. Sehebat apa pun badai yang menerpa, seorang pemimpin dengan
ketekunan yang tinggi selalu punya cara untuk bangkit dan meneruskan
langkahnya. Mereka memiliki perspektif yang berbeda terhadap kegagalan.

4. Pemimpin Harus Bertanggung Jawab.


Dari semua upaya kepemimpinannya, seorang pemimpin tidak dapat sepenuh
nya menjadi pemimpin yang hebat jika mereka tidak memiliki karakter
kepemimpinan yang bertanggungjawab. Seorang pemimpin harus bisa
bertanggung jawab atas segala hal yang dilakukannya, dan juga bertanggung
jawab atas segala hal yang berkaitan dengan anggota timnya.

5. Memiliki kemampuan memengaruhi orang lain.


“Kepemimpinan adalah tentang memengaruhi orang,” Kirstin Lynde, pendiri
perusahaan pengembangan kepemimpinan Catalyze Associates.
Memengaruhi orang lain sama halnya dengan membangun kepercayaan antar
rekan kerja. Fokus pada pemahaman motivasi mereka dan dorong untuk
memberikan pendapatnya. Pemimpin kemudian dapat menggunakan
pengetahuan itu untuk membuat perubahan dan menunjukkan bahwa suara
rekan kerja sangat penting.

6. Memiliki transparansi dengan Batasan.


Bagian dari membangun kepercayaan adalah menjadi transparan. Semakin
terbuka seorang pemimpin tentang tujuan dan tantangan organisasi, semakin
mudah bagi karyawan untuk memahami peran mereka dan bagaimana dapat
berkontribusi secara individu bagi keberhasilan perusahaan. Kesamaan nilai
11
dan tujuan itu kemudian diterjemahkan kedalam tingkat keterlibatan
karyawan yang lebih tinggi. Sementara transparansi sering dimaksudkan
untuk mempromosikan kolaborasi, berbagi pengetahuan, dan akuntabilitas,
terlalu banyak dapat memiliki efeksebaliknya, menurut Ethan Bernstein,
seorang profesor perilaku organisasi di Harvard Business School.

7. Mendorong pengambilan risiko dan inovasi.


Eksperimen sangat penting untuk membangun dan mempertahankan
keunggulan kompetitif perusahaan. Para pemimpin hebat menyadari hal ini
dan mendorong pengambilan risiko dan inovasi dalam organisasinya. Dengan
menciptakan budaya belajar dari kegagalan, karyawan lebih berani menguji
teori atau mengajukan ide-ide baru. Karyawan melihat kreativitas itu tetap
dihargai.

8. Memiliki nilai etika dan integritas.


Dalam sebuah survei oleh perusahaan konsultan Robert Half, 75 persen
karyawan menempatkan "integritas" sebagai atribut paling penting dari
seorang pemimpin. Dalam survei terpisah oleh Sunnie Giles, pencipta
Quantum Leadership, 67 persen responden menilai “standar moral yang
tinggi” sebagai kompetensi kepemimpinan yang paling penting.

9. Bertindak tegas.
Dalam lingkungan bisnis yang kompleks dan cepat berubah, menurut laporan
dari Harvard Business Publishing, pemimpin yang efektif perlu membuat
keputusan strategis dengan cepat, bahkan sebelum informasi definitif tersedia.
Pemimpin harus memiliki gambaran besar tentang organisasi untuk
menyeimbangkan peluang yang muncul dengan tujuan dan sasaran jangka
panjang.

10. Selaraskan kenyataan yang sulit dengan optimisme.


Setiap keputusan yang diambil pemimpin, tidak terlepas dari adanya
konsekuensi kegagalan. Akan ada saat-saat ketika pemimpin bertemu dengan
kegagalan. Saat kejadian itu terjadi, pemimpin mengambil tindakan untuk
melatih ketahanan.

C. Teori Kepemimpinan

Dari sejumlah literatur tentang kepemimpinan, ada sejumlah teori


kepemimpinan ,diantaranya :

12
1. Teori Sifat
Trait theory ini mempertanyakan sifat-sifat apakah yang membuat
seseorang menjadi pemimpin. Dan teori ini dapat disimpulkan bahwa
pemimpin adalah dilahirkan.

2. Teori Kelompok
Menurut group theory ini, agar kelompok-kelompok dalam organisasi bisa
mencapai tujuannya maka harus ada pertukaran positif antara pemimpin
dan pengikut atau bawahan.

3. Teori Situasional dan Model Kontijensi


Studi kepemimpinan ini berangkat dari anggapan bahwa kepemimpinan
seseorang ditentukan oleh berbagai faktor situasional dan saling
ketergantungan satu sama lainnya.

4. Teori situasional Hersey dan Blanchard


Suatu teori kemungkinan yang memusat kan perhatian kepada para
pengikut kepemimpinan yang berhasil dicapai dengan memilih gaya
kepemimpinan yang tepat yang tergantung pada tingkat kesiapan atau
kedewasaan para pengikutnya.

5. Teori pertukaran pemimpin-anggota


Para pemimpin menciptakan kelompok dalam dan kelompok luar. Bawahan
dengan status kelompok dalam mempunyai penilaian kinerja yang lebih
tinggi, tingkat keluarnya karyawan lebih rendah dan kepuasan yang lebih
besar bersama atasan mereka.

6. Teori jalur tujuan


Hakikat dari teori ini adalah bahwa tugas pemimpin adalah membantu
pengikutnya mencapai tujuan dan untuk memberikan pengarahan atau
dukungan yang perlu guna memastikan tujuan mereka sesuai dengan
sasaran keseluruhan dari kelompok atau organisasi.

7. Teori sumber daya kognitif


Suatu teori yang menyatakan bahwa seorang pemimpin memperoleh
kinerja kelompok yang efektif dengan pertama-tama membuat rencana
keputusan dan strategi yang efektif dan kemudian mengkomunikasikannya
lewat perilaku pengaruh.

13
8. Teori neo kharismatik
Teori kepemimpinan yang menekankan simbolisme daya tarik emosional
dan komitmen pengikut yang luar biasa.

9. Teori kepemimpinan kharismatik


Teori ini mengemukakan bahwa para pengikut membuat atribut dari
kemampuan kepemimpinan yang heroik bila mereka mengamati perilaku-
perilaku tertentu.

D. Gaya Kepemimpinan

Menurut Heidj rachman dan S. Husnan gaya kepemimpinan adalah pola


tingkah laku yang dirancang untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan
tujuan individu untuk mencapai tujuan tertentu. Sementara itu, pendapat lain
menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan adalah pola tingkah laku (kata-kata dan
tindakan-tindakan) dari seorang pemimpin yang dirasakan oleh orang lain.

Ada suatu pendekatan yang dapat digunakan untuk memahami kesuksesan


dari kepemimpinan, yakni dengan memusatkan perhatian pada apa yang dilakukan
oleh pemimpin tersebut. Jadi yang dimaksudkan disini adalah gayanya. Gaya
kepemimpinan merupakan norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada
saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia
inginkan. Gaya kepemimpinan dalam organisasi sangat diperlukan untuk
mengembangkan lingkungan kerja yang kondusif dan membangun iklim motivasi
bagi karyawan sehingga diharapkan akan menghasilkan produktivitas yang tinggi.

Terdapat 4 gaya kepemimpinan yaitu :

1. Gaya Direktif
Pemimpin yang direktif pada umumnya membuat keputusan-keputusan
penting dan banyak terlibat dalam pelaksanaannya. Semua kegiatan
berpusat pada pemimpin dan sedikit saja kebebasan orang lain untuk
berkreasi dan bertindak yang diizinkan. Pada dasarnya gaya ini adalah
gaya otoriter.

2. Gaya Konsultatif
Gaya ini dibangun atas gaya direktif. Kurang otoriter dan lebih banyak
melakukan interaksi dengan para staf atau anggota dalam organisasi.
Fungsi pemimpin dalam hal ini lebih bayak berkonsultasi, memberikan
bimbingan, motivasi, memberi nasehat dalam rangka pencapaian tujuan.

14
3. Gaya Partisipatif
Gaya pertisipasi bertolak dari gaya konsultatif, yang bisa berkembang
kearah saling percaya antara pimpinan dan bawahan. Pimpinan cenderung
memberi kepercayaan pada kemampuan staf untuk menyelesaikan
pekerjaan sebagai tanggung jawab mereka. Sementara itu kontak
konsultatif tetap berjalan terus. Dalam gaya ini pemimpin lebih banyak
mendengar, menerima, bekerjasama, dan memberi dorongan dalam proses
pengambilan keputusan dan perhatian diberikan kepada kelompok.

4. Gaya Delegasi
Gaya delegasi ini mendorong staf untuk menngambil inisiatif sendiri.
Kurang interaksi dan kontrol yang dilakukan pemimpin, sehingga upaya
ini hanya bisa berjalan apabila staf memperhatikan tingkat kompetensi
dan keyakinan akan mengejar tujuan dan sasaran organisasi.

E. Ciri-ciri Kepemimpinan

Banyak ciri-ciri pemimpin dan kepemimpinan yang ditampilkan oleh para


pakar yang meliputi ciri-ciri fisik, ciri-ciri intelektual, dan ciri-ciri kepribadian.
Dr.W.A. Gerungan telah mengetengahkan ciri-ciri yang dimiliki oleh kebanyakan
pemimpin yang baik dan dijadikan perhatian para penilai ketika sedang
melaksanakan penyaringan terhadap calon-calon pemimpin dalam latihan-latihan
kader kepemimpinan. Penjelasannya sebagai berikut :

• Persepsi Sosial :
Persepsi sosial dapat diartikan sebagai kecakapan dalam melihat dan
memahami perasaan, sikap dan kebutuhan anggota-anggota kelompok.
Kecakapan ini sangat dibutuh kan untuk memenuhi tugas kepemimpinan.
Persepsi sosial ini terutama diperlukkan oleh seorang pemimpin untuk
dapat melaksanakan tugasnya dalam memberikan pandangan dan patokkan
yang menyeluruh dari keadaan-keadaan didalam dan diluar kelompok.

• Kemampuan berpikir abstrak :


Kemampuan berpikir abstrak dapat menjadi kan indikasi bahw seseorang
mempunyai kecerdasan yang tinggi. Kemampuan abstrak yang sebenarnya
merupakan salah satu segi dari struktur intelegensi, khusus dibutuhkan
oleh seorang pemimpin untuk dapat menafsirkan kecenderungan-
kecenderungan kegiatan di dalam kelompok dan keadaan umum diluar
kelompok dalam hubungannya dengan tujuan kelompok. Ini berarti bahwa
15
ketajaman persepsi dan kemampuan menganalisis didampingi oleh
kemampuan abstrak dan mengintegrasikan fakta-fakta interaksi sosial
didalam dan diluar kelompok. Kemampuan tersebut memerlukan taraf
intelegensia yang tinggi pada seorang pemimpin yang harus diarahkan
oleh persepsisosial yang telah diterangkan diatas.

• Keseimbangan emosional :
merupakan faktor paling penting dalam kepemimpinan. Jelasnya, pada diri
seorang pemimpin harus terdapat kematangan emosional yang berdasarkan
kesadaran yang mendalamakan kebutuhan-kebutuhan, keinginan-
keinginan, cita-cita, dan alam perasaan, serta pengintegrasian kesemua nya
itu kedalam suatu kepribadian yang harmonis. Dan ini bukanlah suatu
kepribadian harmoni yang beku dan statis, melainkan suatu harmoni dalam
ketegangan-ketegangan emosional, suatu keseimbangan yang dinamis,
yang dapat bergerak kemana-mana, tetapi mempunyai dasar yang matang
dan stabil. Kematangan emosional ini diperlukkan oleh seorang pemimpin
untuk dapat turut merasakan keinginan dan cita-cita anggota kelompok.

2.3 Berfikir Sistem

Sistem merupakan sebuah struktur. Untuk dapat memahaminya, kita mesti


tahu bagaimana ia hidup, berubah ataupun bermodifikasi. Sistem memelihara
keberadaannya dan kesatuannya melalui interaksi antar komponen didalamnya.
Sebuah sistem yang begitu kuat dalam cerita ini dapat dilihat di Johns Hopkins.
Sistem dengan kebijakan yang masih menganut paham rasisme, yang berdampak
pada pembedaan pelayanan, fasilitas dan klasifikasi pekerjaan antara orang kulit
putih dan hitam. Saat itu system ini terpelihara sekian lama karena masing-masing
subsistemnya tetap berinteraksi memelihara kondisi itu. Tidak ada yang memulai
perubahan, ataupun tidak ada interaksi yang membuatnya bermodifikasi untuk
menciptakan kondisi sistem yang baru.

Awal perubahan dimulai ketika Blalock dan Vivien ada di Johns Hopkins.
Interaksi Blalock dan Vivien menciptakan kekuatan untuk memulai perubahan
itu.Kekompakan mereka dalam bekerja dan menciptakan sebuah teknik bedah
jantung, menjadikan momentum perubahan positif dan harapan didunia
kedokteran. Sistem di Johns Hopkins dengan prinsip “do not touch the heart”
akhirnya bisa bisa dipatahkan dengan pembuktian dari Blalock dalam
keberhasilan menyelamatkan bayi dengan Blue Baby Syndrome.

16
Mengubah sistem memerlukan cara berpikir yang berbeda dari biasanya.
Perlu kemampuan untuk berpikir secara menyeluruh (berpikir sistem). Berpikir
sistem berarti meletakkan elemen dalam kontek sebuah sistem; mempelajari
elemen untuk mengerti elemen; mempelajari hubungan antar elemen untuk
mengerti sistem; dan mempelajari hubungan sistem sebagai elemen dari sistem
elemen yang lebih besar.

Berpikir sistem adalah salah satu pendekatan yang diperlukan agar


manusia dapat memandang persoalan-persoalan dunia ini dengan lebih
menyeluruh dan dengan demikian pengambilan keputusan dan pilihan aksi dapat
dibuat lebih terarah kepada sumber-sumber persoalan yang akan mengubah sistem
secara efektif (Hidayatno, 2016).

2.4 Prinsip – Prinsip Kepemimpinan Kesehatan Masyarakat

A. Prinsip 1

1) Memperkuat prasaranan dan sarana kesmas ( fisik meliputi prasarana


bangunan,jalan, drainase, tempat parkir, ruangan dan sarana laboratorium)
Penjelasan : prasarana adalah tempat sarana digunakan sedangkan sarana
adalah fasilitas atau segala sesuatu yang dipakai sebagai alat untuk
mencapai makna dan tujuan. Contoh prasarana pada kesmas adalah jalan
serta contoh sarana kesmas adalah kursi,meja,timbangan, dan lain-lain
yang ada dipuskemas maupun rumah sakit.

2) Melaksanakan fungsi inti (kegiatan pencegahan,promosi,pelayanan


esensial kesmas sebagai pedoman program perubahan harus terjadi)
Penjelasan : melaksanakan fungsi inti berarti kita harus melaksanakan
kegiatan-kegiatan atau program-program yang wajib dilakukan dalam
memenuhi kriteria untuk menjalankan program kesehatan masyarkat
dalam mengedukasi kepada masyarakat.

3) Cara pelaksanakan fungsi inti dan layanan penting untuk menentukan


perubahan masa depankesmas.
Penjelasan : cara pelaksanaan fungsi inti itu harus sesuai dengan langkah-
langkah yang telah ditetapkan serta berurutan agar tujuan pelaksanaannya
sesuai dengan apa yang diharapkan.

4) Mengevaluasi status kesehatan masyarakat

17
Penjelasan : evaluasi adalah suatu kegiatan mengumpulkan informasi
mengenai kinerja sesuatu dimana informasi tersebut akan dipakai untuk
menentukan alternatif terbaik dalam membuat keputusan atau dalam kata
lain memberikan penilaian atas sesuatu program yang telah dilaksanakan,
apa mungkin ada yang kurang atau perlu diperbaiki.
Status kesehatan masyarakat merupakan salah satu faktor penting yang
dapat berpengaruh terhadap kualitas sumber daya manusia dalam
mendukung pembangunan di suatu negara.
Jadi mengevaluasi status kesehatan masyarakat artinya memberikan
penilaian terhadap suatu program yang ada disuatu puskemas, apakah
program tersebut telah sesuai atau tidak. Sebagai contoh puskemas A
dengan jumlah penduduk 15.000.000 (100%), sakit 800.000 (5,3%), sehat
14.200.000 (94,7%) promosi kesehatan (bugar 50%,sehat 94,7%, dan sakit
5,3%) dengan programnya promkes,preventif dan kebersihan lingkungan.
Sedangkan puskemas B dengan jumlah penduduk 15.000.000 (100%),
sakit 10.000.000 (66,7%), sehat 5.000.000 (33,3%) pengobatan
penyakit (bugar 15%,sehat 33,3%, dan sakit 66,7%) dengan
programnya kuratif ,preventif dan promkes.
Yang artinya dapat kita mengevaluasi bahwasanya program puskemas A
lebih baik daripada puskemas B disebabkan oleh program yang telah
dijalankannya dimana program puskemas A dilakukan sebelum penyakit
muncul sehingga biaya yang dikeluarkan tidak terlalu banyak.

5) Mengevaluasi kapasitas masyarakat untuk memenuhi prioritas


kesehatannya
Penjelasan : mengevaluasi kapasitas masyarakat artinya memberikan
penilaian terhadap kemampuan masyarakat agar masyarakat dapat
memenuhi dan menentukan program mana yang lebih baik dilakukan

6) Mengimplementasikan kegiatan preventif guna mengurangi dampak atau


menghindari krisis kesehatan masyarakat
Penjelasan : mengimplementasikan kegiatan preventif artinya melakukan
dan menerapkan kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan
atau penyakit.

7) Pemimpin tidak menggunakan model asuransi intervensi layanan tapi


harus mengimplementasikan model system pemberian layanan dan
program asuransi terpadu
Penjelasan : artinya pemimpin menerapkan dan melakukan program
model system pemberian layanan dan program asuransi terpadu
18
8) Pemimpin harus membantu menyusun kembali kebijakan yang mengatur
kesehatan dan kesmas.
Penjelasan : artinya pemimpin harus punya kemampuan dalam
menganalisis untuk membantu menyusun kembali kebijakan sehingga
dapat di lihat kebijakan yang baik dalam kesehatan masyarakat

9) Pemimpin harus membuat kebijakan dan memiliki pandangan masa depan


berdasarkan suasana masa kini yang terbentuk masa lalu.
Penjelasan : kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi
pedoman dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan,
kepemimpinan dan cara bertindak. Jadi pemimpin harus membuat
kebijakan untuk mencapai hasil-hasil tertentu yang telah diharapkan serta
melihat kedepan yang dalam artianya memperbaiki kesalahan yang telah
lalu.

B. Prinsip 2

1) Meningkatkan status kesehatan setiap individu dalam masyarakat


Pemimpin kesmas
Penjelasan : Upaya peningkatan kesehatan masyarakat melalui promosi
kesehatan, peningkatan vitalitas pada penduduk agar tidak sakit melalui
olagraga dan fitness, melakukan imunisasi pada ibu hamil, bayi, dan anak-
anak, memberi pengobatan pada masyarakat yang sakit melalui pelayanan
medis, pencegahan, pangalihan, dan penanggulangan. Dalam
pemberdayaan masyarakat, petugas kesehatan memiliki peran penting
juga, yaitu memfasilitasi masyarakat melalui kegiatan-kegiatan maupun
program-program pemberdayaan masyarakat meliputi pertemuan dan
pengorganisasian masyarakat, memberikan motivasi kepada masyarakat
untuk bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan.

2) Kegiatan kesmas hakikatnya difokuskan pada pencegahan penyakit. Setiap


individu harus mempelajari manfaat kesmas untuk meningkatkan kualitas
hidup secara optimal
Penjelasan : Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan,bertujuan untuk mewujudkan derajat
kesehatan yang optimal bagi masyarakat. Kesehatan masyarakat memiliki
peran penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia,
penanggulangan kemiskinan dan pembangunan ekonomi. Indeks
19
Pembangunan Manusia meletakkan kesehatan adalah salah satu komponen
utama pengukuran selain pendidikan dan pendapatan.

3) Pemimpin kesmas harus berperan sebagai guru dan mentor bagi


masyarakat. Mereka harus berkunjung ke sekolah, tempat ibadah, tempat
bisnis, lingkungan rumah tangga dan pemberi layanan kesehatan dan
mempromosikan visi kesehatan.
Penjelasan : Peran kepemimpinan sangat diperlukan dalam upaya
mengatasi perubahan serta mempertahankan dan mengembangkan
eksistensi organisasinya. Kepemimpinan dipercaya sebagai satu kekuatan
kunci penggerak organisasi yang mampu membangun suatu budaya baru
yang sesuai dengan perubahan. Dalam meningkatkan keselamatan pasien
dirumah sakit pemimpin memiliki peran dalam menjalankannya.
Pemimpin memberikan arahan yang tepat agar tim pelaksana bisa
menjalankan dan menjaga keselamatan pasien. Sehingga pemimpin dapat
meningkatkan kinerja agar tercapainya hasil kerja dalam mewujudkan
tujuan Layanan kesehatan.
Terkait dengan kepemimpinan, maka komunikasi yang baik sangatlah
penting dimiliki oleh seorang pemimpin karena berkaitan dengan tugasnya
untuk mempengaruhi, membimbing, mengarahkan, mendorong anggota
untuk melakukan aktivitas tertentu guna mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.

4) Pemimpin kesmas juga harus memperhatikan utilitas dan kualitas layanan.


Jika seseorang sakit, akses menuju tempat pelayanan harus nyaman.
Penjelasan : Hal tersebut dikarenakan kepemimpinan akan memberikan
semua yang diperlukan untuk dapat menumbuhkan kualitas dalam
organisasi. Mulai dari gagasan, penumbuhan kesadaran, edukasi kepada
seluruh komponen organisasi, mendorong lewat perubahan, memfasilitasi
penggunaan sumber daya, dan mengontrol laju dan arah perubahan.
Beberapa kriteria kualitas kepemimpinan yang baik antara lain, memiliki
komitmen organisasional yang kuat, visionary, disiplin diri yang tinggi,
antusias, berwawasan luas, kemampuan komunikasi yang tinggi,
manajemen waktu, mampu menangani setiap tekanan, mampu sebagai
pendidik bagi bawahannya, empati, berpikir positif.
Kepemimpinan pelayan, atau pemimpin yang melayani, (servant
leadership) adalah gaya kepemimpinan yang mengedepankan untuk
melayani pihak lain. Pemimpin memenuhi kebutuhan orang lain,
membantu mereka tumbuh, dan memberikan peluang bagi mereka untuk
mendapatkan penghargaan secara materiil dan emosional.
20
5) Pemimpin kesmas harus visioner yaitu melihat keseluruhan system yang
ada di dalam masyarakat dan memastikan system tersebut terpadu,
menyediakan layanan yang dibutuhkan, sehingga semua sumber daya
dimanfaatkan.
Penjelasan : seorang pemimpin itu memang harus visioner. Sebab
menurutnya, visi yang jelas dalam suatu kepemimpinan dan sesuai dengan
kebutuhan organisasi, mampu menumbuhkan komitmen aparatur serta
rakyatnya terhadap pekerjaan, dan mampu memupuk semangat untuk
bekerja.
Pemimpin visioner adalah sosok pemimpin yang mampu menetapkan ke
arah mana organisasi dibawa dan bagaimana mencapainya. Pemimpin
visioner harus memiliki kemampuan berpikir prediktif, antisipatif,
sistemik, holistik, integratif dan komprehensif.
Kepemimpinan visioner adalah pola kepemimpinan yang ditujukan untuk
memberi arti pada kerja dan usaha yang perlu dilakukan bersama-sama
oleh para anggota organisasi dengan cara memberi arahan dan makna pada
kerja dan usaha yang dilakukan berdasarkan visi yang jelas.

6) Pemimpin kesmas harus meningkatkan rasa bermasyarakat dari setiap


anggota masyarakat,dapat meningkatkan pemahaman, rasa memiliki dan
tanggung jawab terhadap peningkatan derajat kesehatan dan kualitas hidup
masyarakat.
Penjelasan : Dalam pemberdayaan masyarakat, petugas kesehatan
memiliki peran penting juga, yaitu memfasilitasi masyarakat melalui
kegiatan-kegiatan maupun program-program pemberdayaan masyarakat
meliputi pertemuan dan pengorganisasian masyarakat, memberikan
motivasi kepada masyarakat untuk bekerja sama dalam melaksanakan
kegiatan.
Upaya yang dapat dilakuakan untuk meningkatkan derajat kesehatan
penduduk sebagai berikut: Menambah pengetahuan tentang kesehatan
memperbaiki mutu gizi pangan meningkatkan sarana dan pelayana
kesehatan yang memadai memperbanyak sumber air bersih untuk
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

C. Prinsip 3

1) Melakukan koalisi/kolaborasi/koperasi untuk memenuhi kebutuhan


kesmas dalam komunitas kesmas merupakan tanggung jawab komunitas
dan aktivitasnya berbasis populasi.
21
Penjelasan : Koalisi adalah sebuah atau sekelompok persekutuan,
gabungan, atau aliansi beberapa unsur, yang dalam kerjasamanya, masing-
masing memiliki kepentingan sendiri-sendiri. Aliansi seperti ini mungkin
bersifat sementara atau berasas manfaat.

2) Misi kesmas bekerja sama dengan semua kelompok dalam komunitas


untuk meningkatkan kesehatan seluruh anggotanya.
Penjelasan : Kepemimpinan dalam organisasi adalah sebuah proses
seorang pemimpin mengarahkan dan memberikan contoh kepada anggota
kelompoknya atau organisasinya dalam mencapai tujuan. Kepemimpinan
menjadi salah satu faktor penting dari keberhasilan sebuah organisasi.
Pemimpin karismatik sering mencoba untuk membuat status quo lebih
baik. Mereka membangun visi, yang kemudian menjadi visi pengikut.
Sementara itu, pemimpin transformasional mengubah organisasi melalui
visi bersama dan fokus pada peningkatan dan pengembangan semua
pengikut.

3) Komunitas memiliki aset tapi kurang pengetahuan tentang cara


pengelolaannya namun harus bertanggung jawab untuk menjaga aset.
Komunitas bergantung pada mereka yang bekerja di layanan aset.
Penjelasan : agar efektif dalam prinsip dan teknik manajemen aset
sebagai aktivitas komprehensif, perlu dikaitakan dengan beberapa faktor
sebagai berikut: 1. Kebutuhan dari para pengguna aset, 2. Kebijakan dan
peraturan perundangan, 3. Kerangka manajemen dan perencanaan
organisasi, 4. Kelayakan teknis.

4) Pemimpin kesmas berkewajiban membantu komunitas untuk berubah dari


system nilai yang berbasis pada ketergantungan kesistem nilai yang
berbasis tanggung jawab bersama. Oleh sebab itu, pemimpin kesmas dan
koleganya dalam bidang layanan masyarakat merupakan pemimpin yang
sejati.
Penjelasan : Tahap Ketergantungan, Jika sudah pada tahap ini, pengguna
sudah kesulitan mengontrol penggunaannya – tidak mampu untuk berhenti
sendiri. Pengguna menyadari akan bahaya yang ditimbulkan terhadap
kesehatan, karir dan keluarga tetapi tidak dapat berhenti menggunakan
zatnya.
tanggung jawab adalah keadaan untuk wajib menanggung segala
sesuatunya. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatannya yang di sengaja maupun yang tidak di sengaja.

22
Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajiban.

5) Pembentukan koalisi membutuhkan pengetahuan dan kreativitas karena


koalisi membutuhkan pemimpin untuk mengarahkan proses,
membutuhkan rasa percaya antar anggotanya. Karena Jika tidak ada rasa
saling percaya, perubahan tidak akan terjadi.
Penjelasan : Karena dengan adanya kreatifitas akan semakin banyak
alternatif yang tersedia dan semakin membuat keputusan menjadi semakin
efektif. Ketika kekuasaan stabil, individu dengan kekuasaan yang tinggi
menjadi lebih kreatif daripada individu yang memiliki kekuasaan yang
lebih rendah.

6) Harus ada kekuatan dalam koalisi. Pemain utama harus dilibatkan atau
proses akan gagal. Keahlian juga penting sehingga pengambilan
keputusan yang berbasis informasi dapat tercapai.
Penjelasan : Koalisi adalah persekutuan,gabungan atau aliansi beberapa
unsur, di mana dalam kerjasamanya, masing-masing memiliki kepentingan
sendiri-sendiri. keahlian merupakan ketrampilan dari seorang ahli. Ahli
didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki tingkat ketrampilan
tertentu atau pengetahuan yang tinggi dalam subyek tertentu yang
diperoleh dari pelatihan

7) Koalisi harus memiliki kredibilitas sehingga koalisi dianggap serius oleh


pihak lain (baik dari dalam maupun dari luar komunitas) yang dapat
mempengaruhi pelaksanaan agenda perubahan.
Penjelasan : Kredibilitas seorang pemimpin adalah kualitas, kapabilitas,
atau kekuatan untuk menimbulkan kepercayaan.
Contohnya sebuah bank akan mempunyai kredibilitas yang baik di mata
masyarakat luas, jika bank itu mampu memenuhi standar pelayanan yang
ditetapkan serta mempunyai kinerja di atas rata-rata. Jika dibandingkan
dengan pelayanan yang akan diberi oleh bank lainnya yang bergerak di
bidang yang sama.

D. Prinsip 4

1) Pimpinan Dinkes Kabupaten/Kota bekerjasama dengan Dinkes Provinsi


untuk melindungi kesehatan setiap individu secara (adil) tanpa
membedakan status gender, ras, etnik, atau social ekonomi.

23
Penjelasan : Kepala Dinas Kesehatan menyelenggarakan fungsi sebagai
berikut yaitu Perumusan kebijakan operasional dan rencana program di
bidang kesehatan masyarakat, Perumusan kebijakan operasional dan
rencana program dibidang pencegahan, pengendalian penyakit dan
kesehatan lingkungan, Perumusan kebijakan operasional dan rencana
program dibidang pelayanan kesehatan, Perumusan kebijakan operasional
dan rencana program dibidang sumber daya kesehatan

2) Akses menuju layanan harus memenuhi kebutuhan semua orang. Jangan


akses tidak memenuhi kebutuhan khusus wanita. Terutama yang
berhubungan dengan pelayanan kanker payu dara, uterus. Akses =
kemudahan
Penjelasan : Pelayanan publik dikatakan baik jika memenuhi beberapa
asas-asas kepentingan umum, kepastian hukum, kesamaan hak,
keseimbangan hak dan kewajiban, profesional, partisipatif, persamaan
perlakuan/tindak diskriminatif, keterbukaan, akuntabilitas, fasilitas dan
perlakukan khusus bagi kelompok rentan, dan ketepatan waktu

3) Pemimpin kesmas harus memiliki tugas penting untuk melindungi hak-hak


kaum yang tidak terlayani dan di bawah standar pelayanan. Difable =
Disable = cacat
Penjelasan : Penyandang disabilitas adalah setiap orang yang mempunyai
kelainan fisik dan/atau mental, yang dapat mengganggu atau merupakan
rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan secara selayaknya,
yang terdiri dari: penyandang disabilitas fisik (seperti lumpuh layu,
cerebral palsy, dan paraplegia)

4) Anggota masyarakat terdiri dari berbagai macam kebudayaan dan harus


melayani semua hak individual dari anggota masyarakat yang bervariasi.
Penjelasan : Penyandang disabilitas adalah setiap orang yang mempunyai
kelainan fisik dan/atau mental, yang dapat mengganggu atau merupakan
rintangan dan hambatan baginya untuk melakukan secara selayaknya,
yang terdiri dari: penyandang disabilitas fisik (seperti lumpuh layu,
cerebral palsy, dan paraplegia)

5) Setiap propinsi dan kabupaten kota harus benar-benar melayani setiap


warga negara yang kadang-kadang kepala Dinas propinsi lupa
memasukkan dalam anggarannya.
Penjelasan : penyerahan atau pelimpahan wewenang dari pemerintah
pusat kepada pemerintah daerah yang memiliki tujuan untuk
24
memaksimalkan efisiensi dan efektivitas dalam menyelenggarakan
pemerintahaan.

6) Kebudayaan. Suatu cara hidup bermasyarakat. Pengetahuan /kepercayaan


dari masyarakat
Penjelasan : kebudayaan adalah sistem kompleks yang mencakup
pengetahuan, kepercayaan, kesenian , moral, hukum, adat istiadat,
kemampuan, serta kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia
sebagai anggota masyarakat.

7) Kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia. Trimurti = 3


muka, Trinitas
Penjelasan : trimurti adalah tiga kekuatan brahma dalam
menciptakan,memelihara,dan pelindung alam beserta isinya.

8) Adat-istiadat, kebiasaan, akal budi


Penjelasan : Adat Istiadat adalah kebiasaan turun-temurun yang dilakukan
berulang- ulang yang telah menjadi tradisi atau ciri khas dari suatu daerah
atau seperangkat nilai atau norma, kaidah dan keyakinan sosial yang
tumbuh dan berkembang bersamaan dengan pertumbuhan dan
perkembangan masyarakat desa dan atau satuan masyarakat .

9) Kebudayaan adalah hasil cipta, rasa, dan karsa manusia.


Penjelasan : Kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencangkup
pengetahuan, keyakinan, seni, hukum adat dan setiap kecakapan, dan
kebiasaan. Artinya, kebudayaan merupakan hasil dari pemikiran yang
logis (cipta), jiwa atau perasaan (rasa), serta hasrat atau keinginan (karsa).

E. Prinsip 5

1) Perencanaan Kesehatan yang rasional/logika/masuk akal membutuhkan


kolaborasi/kerjasama/koperasi/koalisi antara kepala dinas kesehatan
dengan pimpinan dewan kesehatan propinsi, kabupaten /kota (jika ada),
serta dewan kesehatan kabupaten/ lain. Dan mereka harus mengadakan
hubungan yang erat demi memenuhi filosofi persamaan.
Penjelasan : perencanaan Kesehatan yang masuk akal atau yang sesuai
nalar manusia akan membutuhkan Kerjasama atau kolaborasi di antara
atasan contohnya kepala dinas Kesehatan dengan pimpinan dewan
Kesehatan ditingkat provinsi. Sehingga diantara mereka dapat
25
mengadakan atau dapat melaksanaan suatu rencana atau kegiatan untuk
memenuhi pertimbangan Bersama.

2) Administrator harus berasal dari anggota masyarakat yang memenuhi


kebutuhan kesmas untuk melayani fungsi penting sebagai penjaga gawang
masyarakat. Kepala dinas dan ketua dewan kesehatan harus menjadi mitra
kerja sama yang erat untuk mencapai tujuan yang disepakati serta saling
membagi informasi yang relevan dan penting bagi masyarakat.
Penjelasan : orang orang yang bertugas sebagai mengurusi administrasi
harus berasal dari anggota masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dan
untuk melayani fungsi atau suatu patokan dalam melaksanaan
perencanaan, yang mana hal yang penting dalam penjaga gawang
masyarakat. Kepala dinas Kesehatan harus menjadi mitra Kerjasama yang
erat dalam mencapai tujuan yang telah disepakati Bersama dengan cara
saling membagi informasi yang relevan atau yang berhubungan dan yang
sangat penting bagi masyarakat.

3) Apakah prinsip 5 bisa dilaksanakan? Ya? Atau tidak? Mohon penjelasan.


Penjelasan : prinsip 5 ini tidak bisa dilaksanakan karena pada prinsip 5 ini
tidak ada di Aceh ataupun di Indonesia.
Penjelasan : Di Aceh sendiri di bagian prinsip 5 ini tidak bisa kita
lakukan, karena aceh tidak bisa melakukan perencanaan atau
melaksanakannya, karena Lembaga yang dimaksud tidak ada dibentuk di
Aceh.

F. Prinsip 6

1) Mentoring merupakan bagian yang penting dalam kepemimpinan.


Mentoring diperuntukkan bagi pemimpin yang baru di angkat untuk
mempelajari teknik dan praktik dari pemimpin kesmas yang
berpengalaman.
Penjelasan : mentoring adalah bagian yang penting dalam kepemimpinan,
dimana mentoring ini sendiri merupakan proses untuk membantu
seseorang belajar pengetahuan yang baru dari orang yang sudah
berpengalaman, dimana mentoring ini dapat dilakukan oleh seorang
pemimpin. Seorang mentor atau bertindak sebagai penasihat dapat dimiliki
oleh pemimpin yang baru diangkat untuk dapat mempelaji teknik atau
praktik dalam sebuah kepemimpinan Kesehatan masyarakat yang sudah
berpengalaman.

26
2) Murray menyebutnya”mentoring terfasilitasi” yaitu proses yang dibuat
untuk mengembangkan mentoring yang efektif sebagai proses pengarahan
yang akan berpengaruh pada mentor yang dimentori di lembaga yang
mempromosikan praktik mentor.
Penjelasan : murray menyebutkan seorang mentor atau bertindak sebagai
penasihat dapat terfailitasi maksudnya seorang mentor dapat bekerja
dengan mudah dengan adanya sarana dan prasana yang tersedia. Dimana
mentoring terfasilitasi ini adalah suatu proses yang dibuat untuk
mengambangan seorang pelatih atau mentor menjadi lebih efektif dalam
berbagai proses pengarahan yang akan berpengaruh kepada seorang
mentor ini sendiri sehingga di dalam suatu Lembaga akan dapat dimentori
oleh Lembaga itu sendiri untuk mempromosikan praktek atau kerja
seorang mentor atau pelatih.

3) Mentor tidak terancam oleh perkembangan profesional anak didiknya.


personal,mentor merasa senang dengan proktek mentoring. Semua
pemimpin yang diwawancarai mengatakan bahwa mereka sering dimentori
dalam karier kesehatan masyarakat dan mengatakan bahwa mentoring
sangat penting dan kebutuhan mentoring tidak berhenti dengan
diperolehnya posisi pemimpin.
Penjelasan : seorang mentor atau pelatih tidak teracam atau tidak di
dalam bahaya oleh perkembangan yang sudah professional. Dimana
pribadi seorang mentor merasa senang dengan praktek atau melakukan
mentoring itu sendiri. Semua pemimpin yang di wawancarai mengatakan
bahwa meraka sering di latih dalam bidang Kesehatan masyarakat dan
mengatakan bahwa pelatihan ini sangat penting dan kebutuhan Latihan ini
tidak berhenti dengan diperolehnya untuk menuduki di posisi seorang
pimpinanan.

4) Mentoring bermanfaat bagi pemimpin dalam karier mereka. Pemimpin


yang dimentori memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan “hadiah
pembelajaran” yang mereka terima. Pimpinan Puskesmas, KaPus, Kabid
Humas, Promkes, KIA, Gizi Kesmas, KASI dsb. OTO = Overseas
Training Office pick pocket pocket money perdiem
Penjelasan : mentoring ini sendiri sangat bermanfaat bagi pemimpin
dalam karir atau dalam bidang mereka. Dimana pemimpin yang sudah
dilatih memiliki tanggung jawab untuk melanjutkan hadiah pembelajaran
yang mereka terima. Maksud dari hadiah pelajaran disini adalah setiap
pemimpin mendapatkan reward atau penghargaan untuk dirinya sendiri

27
sebagai seorang pemimpin yang bertanggungjawab dalam malaksanakan
tugas yang dijalankannya.

G. Prinsip 7

1) Pemimpin ada yang dilahirkan ada yang dibuat. Posisi yang paling kuat
adalah pemimpin yang dilahirkan dan dibuat, namun walaupun pemimpin
alami, mereka tetap harus mengembangkan keterampilan
kepemimpinannya.
Penjelasan : Menurut Hersey dan Blanchard, “Pemimpin adalah
seseorang yang dapat mempengaruhi orang lain atau kelompok untuk
melakukan unjuk kerja maksimum yang telah ditetapkan sesuai dengan
tujuan organisasi”. Dalam perspektif yang lebih sederhana, Morgan (1996
: 156) mengemukakan tiga macam peran pemimpin yang disebutnya
dengan “3A”, yakni:
1. Alighting (menyalakan semangat pekerja dengan tujuan individunya),
2. Aligning (menggabungkan tujuan individu dengan tujuan organisasi
sehingga setiap orang menuju kearah yang sama).
3. Allowing (memberikan keleluasaan kepada pekerja untuk menantang dan
mengubah cara mereka bekerja).

2) Pemimpin kesmas harus mengembangkan keterampilan kesmas secara


kotinue tidak pernah berhenti belajar, bagaikan detektif mengumpulkan
petunjuk-petunjuk guna menemukan solusi peyelesaian suatu misteri.
Pemimpin mencari solusi untuk tantangan, bukan untuk misteri, namun
penemuan pengetahuan baru sangat penting untuk menemukan jenis solusi
tersebut. Setiap solusi mengarah pada tantangan baru dan kebutuhan
pembelajaran tambahan.
Penjelasan : Program pembelajaran seumur hidup untuk mengembangkan
pemimpin kesmas. Pemimpin kesmas harus mengembangkan ketrampilan
pemimpin masyarakat secara kontinu. Pemimpin tidak pernah berhenti
belajar. Mereka seperti detektif yang mengumpulkan petunjuk demi
petunjuk guna menemukan solusi untuk suatu misteri.

3) Program pembelajaran seumur hidup untuk mengembangkan pemimpin


kesmas. Pemimpin kesmas harus mengembangkan ketrampilan pemimpin
masyarakat secara kontinu. Pemimpin tidak pernah berhenti belajar.
Mereka seperti detektif yang mengumpulkan petunjuk demi petunjuk guna
menemukan solusi untuk suatu misteri.Pemimpin mencari suatu solusi
untuk tantangan, bukan untuk misteri,namun penemuan pengetahuan baru
28
sangat penting untuk menemukan jenis solusi terebut. Tidak hanya itu,
setiap solusi mengarah pada tantangan baru dan kebutuhan akan
pembelajaran tambahan.
Penjelasan : Pemimpin adalah seseorang yang dapat memengaruhi
pengikutnya untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Pemimpin
sangat penting dalam organisasi tetapi pemimpin tidak selamanya rasional.
Pemimpin dalam pengangkatan jabatan dibagi menjadi dua, yaitu formal
dan informal. Pemimpin yang diangkat secara resmi untuk memangku
suatu jabatan dengan segala hak dan kewajibannya untuk mencapai
sasaran organisasi tersebut. bahwa Pemimpin informal adalah Pemimpin
dalam suatu organisasi yang tidak terlihat namun mempunyai keunggulan
sehingga mampu untuk mempengaruhi kodisi psikis

4) Dukungan untuk program pembelajaran sepanjang hidup sangat penting.


Pengalaman belakangan ini terdapat kecendrungan untuk tidak
mengalokasikan dana bagi aktivitas belajar dengan alasan bahwa
masyarkat tidak ingin menegeluarkan dana untuk pelatihan. Jika dana
untuk hal tersebut tersedia digunakan untuk dana cadangan dan digunakan
selain pelatihan. Meskipun demikian, dengan membiarkan pemimpin
mengembangkan ketrampilan mereka dapat mengarahkan pada manfaat
yang besar
Penjelasan : perilaku suatu kelompok. Pemimpin dituntut harus berfikiran
maju, selalu mecari inovasi terbaru dan bertanggung jawab untuk
kelompoknya yang di dukung oleh pengetahuan berbasis pada pola pikir
normal. Fungsi pokok pemimpin dalam management organisasi di bagi
dalam empat kategori, yaitu : Planing (Perencanaan ), Organizing
(Pengorganisasian), Actuating / Leading (Kepemimpinan ), Controling
(Pengawasan / Pengendalian).

29
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kepemimpinan Kesehatan Masyarakat merupakan kapasitas untuk


membimbing anggota lain dari suatu oraganisasi kesehatan masyarakat. Adapun
kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah sebagai berikut:

• Kepemimpinan adalah suatu proses kegiatan seseorang untuk


menggerakkan orang lain dengan memimpin, membimbing,
memengaruhi orang lain untuk melakukan sesuatu agar dicapai hasil
yang diharapkan.
• Teori-teori kepemimpinan meliputi teori sifat, reori keompok, teori
situasional dan model kontijensi, teori situasional dan Blanchard, teori
pertukaran pemimpin anggota, teori jalur tujuan, teori sumber daya
kognitif, teori Neo kharismatik, teori kepemimpinan kharismatik
situasi, teori kelompok, dan teori ekologis.
• Gaya kepemimpinan yaitu direktif, konsultatif, partisipatif dan
delegasi
• Prinsip-prinsip kepemimpinan yaitu seorang yang belajar seumur
hidup, berorientasi pada pelayanan dan membawa energi yang positif.

Seorang pemimpin memiliki fungsi dalam pemberian saran, informasi dan


pendapat dalam mewujudkan pembangunan masyarakat. Karena, dengan saran,
informasi dan pendapat seorang pemimpin sebagai salah satu bukti wujud
perhatian pemimpin terhadap pelayanan masyarakat.

3.2 Saran

Seorang Pemimpin harus dapat memahami dan menjalankan prinsip prinsip


dasar pada kepemimpinan Tujuannya untuk memberi motivasi kepada orang lain,
bisa pada anggota untuk dapat melakukan hal baik dan membuat maksimal
kemampuan dalam diri. Adanya sosok dengan jiwa kepemimpinan, suatu
organisasi akan mendapatkan motivasi sehingga bersemangat dalam mencapai
tujuan. Empat Hal Penting Yang Harus Diperhatikan Oleh Pemimpin Kemampuan
Berkomunikasi, Kemampuan Membina dan Mengarahkan, Peka Terhadap
Kebutuhan Sekitar, Memiliki Positive Mindset

30
DAFTAR PUSTAKA

Book, C. and Kepemimpinan, R. (2021) CBR - Kepemimpinan.

Simanjuntak, T. (2012) ‘The Art of Mentoring: Suatu Seni Dalam Pemuridan yang
Menciptakan Momentum Multiplikasi’, p. 278.

Nurhayati, T. (2012) ‘Hubungan Kepemimpinan Transformasional Dan Motivasi


Kerja’, Jurnal Edueksos, I(2), pp. 77–92.

https://rumahradhen.wordpress.com/2018/04/03/makalah-teori-kepemimpinan/

https://www.studilmu.com/blogs/details/4-karakter-kepemimpinan-yang-wajib-
dimiliki

https://www.ruangkerja.id/blog/karakteristik-pemimpin-yang-efektif

https://www.djkn.kemenkeu.go.id/artikel/baca/7018/Pemimpin-dan-
Kepemimpinan-Kita.html

https://kuduskab.go.id/p/175/dinas_kesehatan

https://dinkes.purbalinggakab.go.id/tujuan/

https://dinkes.lomboktimurkab.go.id/baca-berita-172-tugas-dan-fungsi-dinas-
kesehatan.html

31

Anda mungkin juga menyukai