Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI

Disusun oleh :
1. Juliana Ika Ariyanti (4211422042)
2. Nofita Aulia Ramadhani (4211422048)
3. Zulfaa Munaa Syariifah (4211422049)
4. Aditya Putra Pamungkas (4211422069)
5. Keysa El Shalsabila (4211422072)
6. Amin Ma’ruf (4211422080)

Dosen Pengampu : Dr. Langlang Handanyani, M.App.Sc

UNNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


2023

1
PRAKATA

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Konservasi Seni dan Budaya” pada waktunya.
Makalah ini diperlukan untuk memenuhi tugas pembuatan makalah dan presentasi
kewirausahaan serta diharapkan makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah informasi
dan wawasan mengenai penulisan artikel ilmiah. Dan tak lupa kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada Ibu Dr. Langlang Handayani, M.App.Sc. Selaku dosen Kewirausahaan.
Kami sudah berusaha semampu kami untuk menyelesaikan makalah ini dengan
sempurna. Oleh karena itu, jika ada salah dalam penulisan makalah ini kami mengharapkan
adanya kritik dan saran dari pembaca sekalian. Karena kritik dan saean pembaca sangat
berarti dan dapat memotivasi kami dalam proses penyemurnaan makalah kami kedepannya.

Semarang, 10 Maret 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

JUDUL………………………………………………………………………………………1
PRAKATA…………………………………………………………………………………..2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………...3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang……………………………………………………………...4
1.2. Rumusan
Masalah……………………………………………………….….5
1.3.
Tujuan………………………………………………………………………5

BAB II LANDASAN TEORI


2.1. Pengertian
Kepemimpinan…………………………………………………6
2.2. Tipe
Kepemimpinan………………………………………………………..6
2.3. Sifat-sifat
Pemimpin………………………………………………………..7
2.4. Karakteristik
Kepemimpinan……………………………………………….7
2.5. Pengertian
Motivasi………………………………………………………...8
2.6. Jenis dan Sumber
Motivasi…………………………………………………8
2.7. Faktor Munculnya
Motivasi………………………………………………...9

BAB III ISI


3.1. Studi Kasus Pengaruh Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan
Terhadap Disiplin Kerja serta Dampaknya Pada Kinerja
Karyawan………………….11

BAB IV PENUTUP
4.1.
Kesimpulan………………………………………………………………....13
4.2.
Saran………………………………………………………………………..13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….14

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kewirausahaan pada dasarnya merupakan suatu proses yang dilakukan untuk
menciptakan inovasi baru untuk diproduksi dan kemudian dipasarkan. Hal inilah kemudian
yang membuat kewirausahaan menjadi berkaitan erat dengan konsep kepemimpinan. Pada
dasarnya, untuk bisa menciptakan suatu inovasi dibutuhkan sebuah kepercayaan diri. Yaitu
kepercayaan diri terhadap potensi inovasi tersebut untuk mencapai keberhasilan selama sudah
dijalankan dengan tahapan yang sesuai. Dalam hal kepercayaan diri dan juga keyakinan atas
potensi keberhasilan ataupun kegagalan ini, sangat dibutuhkan pemimpin. Yang mampu
memberikan arahan dan dorongan kepada anggotanya untuk maju dan mengembangkan
potensinya.
Sebuah usaha yang dibangun tanpa kepemimpinan yang kuat hanya akan menjadi
usaha kecil yang tidak berkembang. Dan hanya mampu memimpin sedikit orang dari usaha
kecil dan tidak ada pertumbuhan usaha. Tanpa kepemimpinan, tidak ada visi besar yang dapat
dibangun menjadi sebuah usaha besar. Hanya orang-orang yang tak bisa ke mana-mana bagai
burung dalam sangkar. Sebaliknya, kepemimpinanlah yang akan membentuk usaha seorang
wirausaha menjadi besar dan banyak orang yang mau bekerja. Kepemimpinan dibentuk
bertahap, sejalan dengan tumbuhnya usaha. Dari kombinasi pengetahuan, pengalaman,
keterampilan, cara mengarahkan, dan penerimaan.
Untuk menjadi seorang pemimpin yang hebat maka hal yang dibutuhkan adalah
motivasi. Apa yang membuat seseorang mau menjadi seorang pemimpin ataupun hal yang
membuat sesorang untuk belajar mengenai kepemimpinan. Kepemimpinan berhubungan
sangat erat dengan motivasi. Seorang wirausaha yang menjadi pemimpin tanpa disertai
motivasi maka akan sulit untuk bisa menjadi seorang pemimpin yang baik.
Motivasi merupakan kunci yang akan membuka potensi yang baik pada diri kita. Jadi
tanpa adanya motivasi, sebesar dan sehebat apapun potensi manapun yang dimiliki oleh
seseorang tidak akan mampu mengubah sesuatu yang bermanfaat tanpa adanya keinginan dan
kemauan.
Salah satu motivasi yang paling dibutuhkan, terutama untuk seorang wirausaha adalah
keinginannya untuk terus belajar dan menambah keterampilan. Motivasi belajar menjadi
modal awal bagi para pengusaha untuk mengembangkan raksasa bisnisnya. Mungkin lebih
baik jika menumbuhkan motivasi didalam diri sendiri dengan metode yang tepat dengan
bantuan mentor atau pelatih.
Keterkaitan antara kewirausahaan dan motivasi seseorang dalam peran mengatur dan
mencapai tujuan inilah yang kemudian mendorong kepada pembuatan makalah dengan judul
“Kepemimpinan dan Motivasi” ini.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi kepemimpinan dalam konteks kewirausahaan?
2. Bagaimana seseorang dapat dikategorikan memiliki sifat kepemimpinan?
3. Apa saja karakteristik dari wirausahaan?
4. Apa itu motivasi dalam berwirausaha?
5. Apa saja faktor-faktor motivasi dalam kewirausahaan?

1.3 Tujuan

Makalah dengan judul “Kepemimpinan dan Motivasi” ini dibuat dengan tujuan :
1. Tujuan umum
Tujuan umum yang berusaha dipenuhi dalam pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui
kepemimpinan dan motivasi dalam konteks kewirausahaan.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus yang berusaha dipenuhi dalam pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui
dengan mendetail mengenai definisi dari kepemimpinan itu sendiri dan kriteria seseorang
dapat dikatakan memiliki potensi kepemimpinan

5
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Kepemimpinan


Menurut Ordway Tead, Kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi orang-
orang agar orang-orang itu bekerjasama mencapai tujuan yang mereka inginkan. Sedangkan
menurut George R. Terry, Kepemimpinan merupakan kegiatan untuk mempengaruhi orang-
orang agar orang-orang itu mencapai tujuan kelompok. Sehingga kepemimpinan adalah
proses mengarahkan perilaku orang lain kearah pencapaian suatu tujuan tertentu. Pengarahan
dalam hal ini berarti menyebabkan orang lain bertindak dengan cara tertentu atau mengikuti
arah tertentu.
Wirausahawan yang berhasil merupakan pemimpin memimpin para karyawannya
dengan baik. Seorang pemimpin dikatakan berhasil jika percaya pada pertumbuhan yang
berkesinambungan, efisiensi yang meningkat dan keberhasilan yang berkesinambungan dari
perusahaan. Para wirausaha memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, mereka
mengembangkan gaya kepemimpinan mereka sendiri sesuai dengan karakter pribadi mereka
dalam memajukan perusahaannya.

2.2 Tipe Kepemimpinan


Dalam memimpin, seorang pemimpin memiliki tipe dan cirri khas yang berbeda-beda.
Dibawah ini merupakan tipe-tipe kepemimpinan menurut kartini kartono (1983) adalah
sebagai berikut:
a. Tipe Kharismatik: Pemimpin kharismatik merupakan kekuatan energi, daya tarik luar
biasa yang diikuti oleh para pengikutnya.
b. Tipe peternalistis dan maternalistis; Tipe pemimpin ini bersikap melindungi bawahan
sebagai seorang bapak atau sebagai ibu yang penuh kasih sayang.
c. Tipe militeris: Tipe pemimpin ini banyak menggunakan system pemerintah, system
komando, dari atasan kebawahan sifatnya keras, sangat otoriterm, menghendaki
bawahan agar selalu patuh, penuh acara formalitas.
d. Tipe otokratis: Tipe pemimpin ini berdasarkan kepada kekuasaan dan paksaan yang
mutlak dan harus dipatuhi. Pemimpin ini selalu berperan sebagai pemain tunggal, dan
kekuasaan yang bersifat absolut.
e. Tipe Laissez faire: Tipe pemimpin ini membiarkan karyawan berbuat semaunya
sendiri, semua pekerjaan dan tanggung jawab dilakukan oleh bawahan. Pemimpin
hanya merupakan symbol yang tidak memiliki ketrampilan.
f. Tipe populistis: Tipe pemimpin ini mampu menjadi pemimpin rakyat . dia berpegang
pada nilai-nilai masyarakat tradisional.
g. Tipe Administratif: Pemimpin tipe ini merupakan pemimpin yang mampu
menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif sehingga diharapkan
muncul perkembangan teknis, manajemen modern dan perkembangan sosial.

6
h. Tipe Demokratis: Tipe pemimpin ini berorientasi pada manusia dan memberikan
bimbingan pada pengikutnya. Tipe pemimpin ini juga menekankan pada rasa
tanggung jawab dan kerjasama yang baik antar karyawan.

2.3 Sifat-sifat Pemimpin


Upaya untuk menilai sukses atau gagalnya pemimpin itu antara lain dilakukan dengan
mengamati dan mencatat sifat-sifat dan kualitas atau mutu perilakunya, yang dipakai sebagai
kriteria untuk menilai kepemimpinannya. Usaha-usaha yang sistematis tersebut membuahkan
teori yang disebut sebagai The tritist Theory of leadership (Teori sifat atau kesifatan dari
kepemimpinan). George R. Terry dalam bukunya principal of mangement 1964 menuliskan
sepuluh sifat yang unggul yaitu:
1. Kekuatan
2. Stabilitas emosi
3. Pengatahuan tentang relasi insani
4. Kejujuran
5. Objektif
6. Dorongan pribadi
7. Ketrampilan berkomunikasi
8. Kemampuan mengajar
9. Ketrampilan social

2.4 Karakteristik Kewirausahaan


a. Keberanian untuk Bertindak (Dare to Act)
Keberanian berwirausaha, selalu dalam menghadapi resiko, adalah semacam keberanian
menembus ketidakpastian usaha. Oleh karena itu, aktivitas bisnis memerlukan perhitungan
yang cermat, kehati-hatian, dan antisipasi terhadap segala risiko yang mungkin terjadi.
b. Membangun Tim Yang Baik (Good Team Leader)
Diperlukan kerja sama dengan seluruh karyawan yang berada di bawah kendali
manajemen perusahaan untuk mewujudkan komitmen perusahaan. Kekompakan karyawan
dalam suatu internal perusahaan mencerminkan keikutsertaan dan kontribusi tenaga dan
pikiran seluruh karyawan untuk membentuk tim yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat
diwujudkan bersama.
c. Menjadi Pendengar Yang Baik (Eager to Learning)
Orang yang bijaksana dan murah hati adalah ahli dalam menciptakan citra positif,
berwawasan ke depan, dan optimis dalam pikiran mereka sendiri dan orang lain. Oleh karena

7
itu, seorang pemimpin yang baik haruslah seorang pemimpin yang mau mendengarkan
masukan dari bawahannya untuk mencapai tujuan bersama.
d. Berani Mengambil Risiko (Dare to Take Risks)
Mengambil risiko adalah salah satu nilai terpenting dalam bisnis. Pengusaha yang tidak
mau mengambil resiko merasa sulit untuk memulai atau mengambil inisiatif. Seseorang yang
berani mengambil resiko selalu ingin menjadi pemenang dengan cara yang baik.
e. Having Mentor
Keterampilan manajer pengusaha dan karyawannya mungkin memiliki keterbatasan dan
kekurangan, sehingga perlu menggunakan mentor atau orang yang membimbing dan melatih
untuk mengembangkan perusahaan baik secara teknis maupun dari sudut pandang
manajemen.
f. Pikiran Yang Terbuka (Open Minded)
Seorang wirausahawan yang terbuka terhadap ide-ide baru adalah wirausahawan yang
inovatif dan kreatif yang menemukan dirinya dalam semangat kewirausahaan. Pikiran
dinamis yang luas dan keinginan untuk berinovasi, berkembang lebih cepat di bidang
industri, tidak berbeda dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang sangat baik.
g. Adanya Kepercayaan (Trusted)
Keyakinan adalah panduan untuk sikap dan keyakinan tentang tugas atau pekerjaan.
Dalam pelaksanaannya, sikap dan keyakinan itu adalah sikap dan keyakinan untuk memulai,
melakukan, dan menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Oleh karena itu, kepercayaan diri
memiliki nilai keyakinan, optimisme, individualisme dan kemandirian. Seseorang yang
memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan.
2.5 Pengertian Motivasi
Hakikat motivasi dalam psikologi adalah keinginan untuk meningkatkan diri sendiri
menjadi sosok yang lebih positif, hal itu merupakan salah satu dasar dari motivasi yang
berasal dari dalam dirinya sendiri, keinginan untuk meningkatkan diri akan menjadikan orang
tersebut menjadi sosok yang selalu bersemangat dan selalu melakukan instropeksi diri.
Istilah motivasi berasal dari kata latin “movere” yang artinya bergerak atau
berpindah. Motivasi adalah keadaan fisiologis dan psikologis seseorang yang mendorongnya
melakukan tindakan tertentu untuk mencapai suatu tujuan (Djaali, 2007). Dari definisi
tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan atau alasan untuk melakukan
sesuatu.

2.6 Jenis dan Sumber Motivasi


Stoner dan Duncan mengelompokkan teori motivasi kedalam dua kelompok. Kelompok
pertama yaitu teori kebutuhan sedangkan kelompok kedua yaitu teori motivasi instrumental.
A. Teori Kebutuhan
Menurut Teori kebutuhan tindakan manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Maslow
adalah salah seorang yang mengkaji teori kebutuhan, memiliki pendapat bahwa kebutuhan
yang diharapkan seseorang itu berjenjang, artinya apabila kebutuhan yang pertama telah

8
terpenuhi, maka kebutuhan tingkat kedua akan menjadi yang utama. Sehingga ada lima
tingkatan kebutuhan diantaranya :
1) Kebutuhan Fisiologikal, seperti rasa lapar, haus,istirahat.
2) Kebutuhan Rasa Aman, maksudnya tidak dalam arti fisik saja akantetapi juga mental,
psikologikal dan intelektual.
3) Kebutuhan akan kasih sayang
4) Kebutuhan akan harga diri
5) Aktualisasi diri, yang artinya kesempatan bagi setiap orang untuk mengembangkan
potensi yang terdapat dalam dirinya untuk merubahnya menjadi kemampuan nyata.
Menurut Yuyun Wirasasmita, alasan seseorang berwirausaha yaitu:
1) Keuangan
2) Sosial
3) Pelayanan
4) Pemenuhan Diri
B. Teori Motivasi Instrumental
Teori Instrumental ini meliputi teori tukar menukar (exchange theory) dan teori
harapan (expectancy theory). Teori tukar menukar dalam setiap organisasi selalu terjadi
proses tukar menukar atau jual beli antara organisasi dengan orang – orang yang bekerja
didalamnya. SedangkanTeori Harapan, Motivasi seseorang dalam organisasi bergantung
kepada harapannya. Seseorang akan mempunyai motivasi yang tinggi untuk berprestasi
tinggi dalam organisasi kalau ia berkeyakinan bahwa dari prestasinya itu ia dapat
mengharapkan imbalan yang lebih besar. Seseorang yang Teori Harapan yaitu teori yang
tidak mempunyai harapan bahwa prestasinya tidak akan dihargai lebih tinggi, tidak akan
berusaha meningkatkan prestasinya.

2.7 Faktor Munculnya Motivasi


Menurut Uno (2008), ada tiga faktor yang menentukan motivasi seorang wirausahaan
dalam berwirausaha yaitu diantaranya :
1. Keinginan dan minat memasuki dunia usaha
2. Harapan dan cita-cita menjadi wirausaha
3. Dorongan lingkungan
Lalu faktor-faktor motivasi berwirausaha yang lainnya yaitu:
1. Memiliki visi dan tujuan yang jelas
2. Inisiatif dan selalu proaktif
3. Berocrintasi pada prestasi
4. Berani mengambil resiko

9
5. Kerja keras
6. Bertanggung jawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun
yang akan datang.
7. Komitmen pada berbagai pihak
8. Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang
berhubungan langsung dengan usaha yang diajarkan maupun tidak.

10
BAB III
ISI

3.1 Studi Kasus Gaya Kepemimpinan Bill Gates di Perusahaan Microsoft


Kepemimpinan itu dapat diasah, dan dipelajari dari berbagai tokoh-tokoh didunia
seperti William Henry Gates III atau biasa dikenal dengan Bill Gates. Bill gates adalah
seorang tokoh bisnis, investor, manta CEO Microsoft, dan sekarang merupakan ketua
Microsoft. Microsoft itu sendiri merupakan perusahaan perangkat lunak yang Bill Gates
dirikan bersama Paul Allen, yang didirikan pada 4 April 1975, di Albuquerque, New
Meksiko, Amerika Serika.
Bill Gates bernama asli William Henry Gates III dilahirkan di Seattle . Washington ,
pada 28 Oktober 1955. Dia meruapakan anak kedua dari tiga bersaudara . Ayahnya William
Henry Gates merupakan seorang pengacara perusahaan yang memiliki banyak relasi di kota .
Sedangkan ibunya Mary Maxwell seorang pegawal First Interstate Bank , Pacific Northwest
Bell dan anggota Tingkat Nasional United Way.
Bill Gates merupakan seorang anak yang cerdas, tetapi dia terlalu penuh semangat
dan cenderung menndapatkan kesulitan di sekolah. Bill Gates melewatkan berjam-jam
menulis progam, memainkan permainan, dan secara umum mempelajari banyak hal tentang
selu -beluk komputer. Bill Gates berkuliah di Harvard University di Cambridge mulai tahun
1975. Di Harvard University Bill Gates dengan rekan yang nantinya bersama Bill menjadi
pendiri Microsoft yaitu Paul Allen. Bersama dengan Paul Allen Bill bermotivasi untuk
mengembangkan talentanya di dunia permograman komputer. Sampai akhirnya Bill Gates
memilih Drop Out untuk menyumbangkan waktunya Microsoft.
Dengan usaha kerasnya, perusahaan yang dia dirikan yatu, Microsoft corporation
mengalami kesuksesan dan penemunya yaitu Bill Gates menjadi seorang jutawan. Di tahun
1990 Bill Gates telah berhasil merilis system operasi yang sukses besar. Kini system operasi
tersebut telah dipakai oleh seluruh perusahaan dibidang komputer. Diluncurkannya system
operasi tersebut membuat Bill Gates menjadi sangat sukses. Yang mana Ia pernah menjadi
orang terkaya di dunia, dan untuk sekarang ini menjadi posisi keempat dengan label orang
terkaya didunia yang memiliki kekayaan sebesar 121 miliar USD.
Pada awal didirikan pada 1975 hingga tahun 1999, gaya kepemimpinan yang
digunakan Bill Gates di Microssoft cenderung birokratis. Semua keputusan dari yang
skalanya kecil, hingga skala besar harus diputuskan oleh Bill Gate sendiri, sehingga terjadi
kemacetan dikarenakan dalam proses pengambilan keputusannya cukup lambat. Gaya
Charismatic Leadership wajar diterapkan pada saat itu karenakan Microsoft pada saat itu
masihlah perusahaan yang bisa dibilang baru.
Tetapi pada tahun 1999, Bill Gates merestrukturisasi ulang dengan tujuan untuk
membebaskan Microsoft dari ranah birokratis. Dengan mereorganisasi Bill Gates
membebaskan eksekutif-eksekutif perusahaannya untuk mengambil keputusan (down top
decision making). Meskipun begitu Bill Gates akan tetap mengontrol dan memimpin
bisnisnya dengan berdiskusi informal non-hierarki, dan gaya langsung yang focus pada
orientasi bisnis.
Bill Gates menerapkan 2 gaya kepemimpinan berdasarkan waktu dan situasi
(situational leadership). Ketika awal berdirinya Microsoft pengambilan keputusan dipegang

11
oleh Bill Gates (bersama Paul Allen) yang bisa mengotorisasi pengambilan keputusan.
Menyesuaikan dengan masih kurangnya kompetensi dan belum terlihat adanya komitmen
dari manajemennya. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan dari
organisasinya. Bill Gates mengubah gaya kepemimpinanya menjadi delegating dengan
mendelegasikan secara penuh tugas dan tanggung jawabnya.
Bill gates adalah seorang Strategic Leadership, pengatur strategi perusahaan dan
bertanggung jawab serta memegang control terhadap penerapan strategi tersebut. Yang mana
Ia memiliki gaya perilaku dalam kepemimpinan itu sendiri adalah sebagai berikut :
1. Memahami diri sendiri.
Bill Gates merupakan sosok unik. Walaupun dia berasal dari keluarga kaya namun
Gates tidaklah berpuas diri dengan apa yang dia peroleh dari keluarganya. Dia memahami
apa yang dia sukai , dan dia harapkan dan akhirnya dia memutuskan keluar dari studi
hukumnya, dan lebih memilih melakukan apa yang dia yakini dan di sukai.
2. Menyenangkan dan Komunikatif
Bill Gates bukanlah seorang yang introvert. Dia mampu membina hubungan dan
komunikasi yang baik dengan orang lain, salah satunya Paul Allen rekan kerjanya. Bill Gates
juga dapat bernegosiasi dengan apik dan mampu mendapatkan kontrak yang besar dengan
IBM.
3. Terbuka dan rela dikritik
Pada masa Microsoft mencapai puncak kejayaannya, Microsoft banyak mendapatkan
tekanan dari competitor. Dominasi Microsoft pada produk PC dianggap monopoli Gates
berusaha merubah pandangan public dengan mendirikan badan amal sosial besar untuk
mengontrol dan mendistribusikan kekayaanya serta mereorganisasi Microsoft secara besar-
besaran dengan cara mendelegasikan kewenanganya.
4. Teliti dan Murah hati
Bill dikenal dengan pribadi yang teliti dengan tugasnya, selalu mengontrol apapun
termasuk pengeluaran biaya di Microsoft. Dan juga dikenal murah hati dan dermawan
dimana dia membangun lembaga sosial dimana untuk mengelola dan mendistribusikan
kekayaannya untuk kebaikan.
Bill Gates terkenal keras dan tegas kepada pada manajer - manajernya karena la
memiliki tanggung jawab ganda di Microsoft, selain harus menjadi penulis progam aktif dia
juga harus memikirkan strategi perusahaan kedepanmya agar dapat menjadi pemain utama
dan saat telah mencapai puncak juga harus mempertahankan posisinya bahkan kalau perlu
memonopoli.
Apalagi ketika satu orang memiliki dua peran itu akan memiliki beban tersendiri bagi
orang itu, dan juga pada awal dari Microsoft berdiri system yang diadopsi adalah birokrasi itu
akan menjadi pengganggu kedepannya tapi untuk perusahaan baru itu akan berguna karna
untuk perusahaan baru masih sedikit staff yang harus di atur, tapi syukurnya Bill Gates
merupakan jenius yang akhirnya merombak cara tersebut ketika perusahaan mulai menjadi
skala global.

12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Leadership dalam wirausaha bisa dimaknai sebagai kemampuan seseorang dalam memimpin
orang lain. Bukan hanyan memimpin tapi juga harus memahami, karena dengan bisa
memahami orang tesebut maka kita mengerti dan bisa memimpinnya.
Seseorang dapat dikategorikan sebagai pemimpin ketika memiliki sembilan sifat pemimpin
yaitu bertanggung jawab, kemampuan komunikasi yang baik, percaya diri, memiliki
emosional yang setabil, berani mengambil resiko, empati, bersikap positif, mampu
mengoordinasikan orang lain, dan punya motivasi.
Ada beberapa karakteristik yang harus dimiliki seorang wirausahawan diantaranya yaitu
memiliki kemauan keras, bertekad kuat, berani mengambil risiko, pantang menyerah, dan
disiplin.
Motivasi berwirausaha merupakan prasyarat yang memotivasi, menggerakkan dan
mengarahkan keinginan individu untuk berusaha seccara mandiri, percaya diri, berorientasi
ke masa depan, berani mengambil resiko, kreatif dan menjunjung tinggi inovasi.
Dari gaya kepemimpinan Bill Gates dapat kita simpulkan bahwa kita harus mengambil resiko
untuk menciptakan solusii baru atas masalah persaingan yang dihadapi bisnis kita, terutama
dalam pengembangan atau peningkatan produk dan layanan. Dan sebagai seorang pemimpin
kita harus mendengarkan saran atau kritik orang lain agar bisnis kita dapat berkembang
dengan baik.

4.2 Saran
Sebagai seseorang yang ingin memulai sebuah usaha, kepemimpinan dan motivasi
kewirausahaan adalah salah satu sifat atau kepribadian yang harus dimiliki wirausahawan.
Diharapkan materi yang dijabarkan dan dibuat kali ini bisa membantu para pembaca
menciptakana jiwa kepemimpinan dan meningkatkan motivasi dalam berwira usaha.

13
DAFTAR PUSTAKA

Kasim, Sultan Syarif. 2005. BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Riau.


Erlangga, H. (2018). Kepemimpinan dengan Spirit Technopreneurship. Bandung: FISIP
UNPAS PRESS.
Hutahean, W. S. (2021). Filsafat dan Teori Kepemimpinan. Malang: Ahlimedia Press.
Kautsar, A., Kusumaningrum, T. M., & Chusnaini, A. (2020). Peran Kepemimpinan
Wirausaha dan Orientasi Wirausaha Terhadap Kinerja Keuangan IKM Makanan Di
Kota Kediri. BISEI: Jurnal Bisnis Dan Ekonomi Islam, 5(01), 47-53.
Ria Agustina. 2009. Hubungan antara Gaya Kepemimpinan dengan Kreativitas Karyawan:
Analisis Pengaruh Mediasi Pemikiran Kreatif dan Motivasi Intrinsik pada Karyawan
di Industri Media. Skripsi. Jakarta : Universitas Indonesia
Timpe, Dale. 2002. Seri Manajemen Sumber Daya Manusia – Kepemimpinan. Jakarta : PT
Elex Media Komputindo.
Suryana, Yuyus dan Bayu, Kartib. 2010. Kewirausahaan: Pendekatan Karakteristik
Wirausaha Sukses. Jakarta : Kencana.
B. Uno, Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta:Bumi Aksara
Djaali, 2007. Psikologi Pendidikan, Jakarta:Bumi Aksara.
Kartono Kartini. 1983. Pemimpin dan Kepemimpinan : Apakah Pemimpin Abnormal itu?.
Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Terry, George R. 2012. Prinsip prinsip Manajemen. Makassar : PT. Bumi Aksara.
Fitriyani, dkk. 2015. Makalah Kewirausahaan dan Motivasi. Gowa.
Ruth Strother. 2010. Bill Gates: Microsoft Founder. Jakarta: ABDO Publishing Company
translate PT Gramedia Pustaka Utama. 112-116.

14

Anda mungkin juga menyukai