Disusun oleh :
1. Juliana Ika Ariyanti (4211422042)
2. Nofita Aulia Ramadhani (4211422048)
3. Zulfaa Munaa Syariifah (4211422049)
4. Aditya Putra Pamungkas (4211422069)
5. Keysa El Shalsabila (4211422072)
6. Amin Ma’ruf (4211422080)
1
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “Konservasi Seni dan Budaya” pada waktunya.
Makalah ini diperlukan untuk memenuhi tugas pembuatan makalah dan presentasi
kewirausahaan serta diharapkan makalah ini dapat bermanfaat untuk menambah informasi
dan wawasan mengenai penulisan artikel ilmiah. Dan tak lupa kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada Ibu Dr. Langlang Handayani, M.App.Sc. Selaku dosen Kewirausahaan.
Kami sudah berusaha semampu kami untuk menyelesaikan makalah ini dengan
sempurna. Oleh karena itu, jika ada salah dalam penulisan makalah ini kami mengharapkan
adanya kritik dan saran dari pembaca sekalian. Karena kritik dan saean pembaca sangat
berarti dan dapat memotivasi kami dalam proses penyemurnaan makalah kami kedepannya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
JUDUL………………………………………………………………………………………1
PRAKATA…………………………………………………………………………………..2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………...3
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang……………………………………………………………...4
1.2. Rumusan
Masalah……………………………………………………….….5
1.3.
Tujuan………………………………………………………………………5
BAB IV PENUTUP
4.1.
Kesimpulan………………………………………………………………....13
4.2.
Saran………………………………………………………………………..13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………….14
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi kepemimpinan dalam konteks kewirausahaan?
2. Bagaimana seseorang dapat dikategorikan memiliki sifat kepemimpinan?
3. Apa saja karakteristik dari wirausahaan?
4. Apa itu motivasi dalam berwirausaha?
5. Apa saja faktor-faktor motivasi dalam kewirausahaan?
1.3 Tujuan
Makalah dengan judul “Kepemimpinan dan Motivasi” ini dibuat dengan tujuan :
1. Tujuan umum
Tujuan umum yang berusaha dipenuhi dalam pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui
kepemimpinan dan motivasi dalam konteks kewirausahaan.
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus yang berusaha dipenuhi dalam pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui
dengan mendetail mengenai definisi dari kepemimpinan itu sendiri dan kriteria seseorang
dapat dikatakan memiliki potensi kepemimpinan
5
BAB II
LANDASAN TEORI
6
h. Tipe Demokratis: Tipe pemimpin ini berorientasi pada manusia dan memberikan
bimbingan pada pengikutnya. Tipe pemimpin ini juga menekankan pada rasa
tanggung jawab dan kerjasama yang baik antar karyawan.
7
itu, seorang pemimpin yang baik haruslah seorang pemimpin yang mau mendengarkan
masukan dari bawahannya untuk mencapai tujuan bersama.
d. Berani Mengambil Risiko (Dare to Take Risks)
Mengambil risiko adalah salah satu nilai terpenting dalam bisnis. Pengusaha yang tidak
mau mengambil resiko merasa sulit untuk memulai atau mengambil inisiatif. Seseorang yang
berani mengambil resiko selalu ingin menjadi pemenang dengan cara yang baik.
e. Having Mentor
Keterampilan manajer pengusaha dan karyawannya mungkin memiliki keterbatasan dan
kekurangan, sehingga perlu menggunakan mentor atau orang yang membimbing dan melatih
untuk mengembangkan perusahaan baik secara teknis maupun dari sudut pandang
manajemen.
f. Pikiran Yang Terbuka (Open Minded)
Seorang wirausahawan yang terbuka terhadap ide-ide baru adalah wirausahawan yang
inovatif dan kreatif yang menemukan dirinya dalam semangat kewirausahaan. Pikiran
dinamis yang luas dan keinginan untuk berinovasi, berkembang lebih cepat di bidang
industri, tidak berbeda dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman yang sangat baik.
g. Adanya Kepercayaan (Trusted)
Keyakinan adalah panduan untuk sikap dan keyakinan tentang tugas atau pekerjaan.
Dalam pelaksanaannya, sikap dan keyakinan itu adalah sikap dan keyakinan untuk memulai,
melakukan, dan menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Oleh karena itu, kepercayaan diri
memiliki nilai keyakinan, optimisme, individualisme dan kemandirian. Seseorang yang
memiliki keyakinan akan kemampuannya untuk mencapai keberhasilan.
2.5 Pengertian Motivasi
Hakikat motivasi dalam psikologi adalah keinginan untuk meningkatkan diri sendiri
menjadi sosok yang lebih positif, hal itu merupakan salah satu dasar dari motivasi yang
berasal dari dalam dirinya sendiri, keinginan untuk meningkatkan diri akan menjadikan orang
tersebut menjadi sosok yang selalu bersemangat dan selalu melakukan instropeksi diri.
Istilah motivasi berasal dari kata latin “movere” yang artinya bergerak atau
berpindah. Motivasi adalah keadaan fisiologis dan psikologis seseorang yang mendorongnya
melakukan tindakan tertentu untuk mencapai suatu tujuan (Djaali, 2007). Dari definisi
tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan atau alasan untuk melakukan
sesuatu.
8
terpenuhi, maka kebutuhan tingkat kedua akan menjadi yang utama. Sehingga ada lima
tingkatan kebutuhan diantaranya :
1) Kebutuhan Fisiologikal, seperti rasa lapar, haus,istirahat.
2) Kebutuhan Rasa Aman, maksudnya tidak dalam arti fisik saja akantetapi juga mental,
psikologikal dan intelektual.
3) Kebutuhan akan kasih sayang
4) Kebutuhan akan harga diri
5) Aktualisasi diri, yang artinya kesempatan bagi setiap orang untuk mengembangkan
potensi yang terdapat dalam dirinya untuk merubahnya menjadi kemampuan nyata.
Menurut Yuyun Wirasasmita, alasan seseorang berwirausaha yaitu:
1) Keuangan
2) Sosial
3) Pelayanan
4) Pemenuhan Diri
B. Teori Motivasi Instrumental
Teori Instrumental ini meliputi teori tukar menukar (exchange theory) dan teori
harapan (expectancy theory). Teori tukar menukar dalam setiap organisasi selalu terjadi
proses tukar menukar atau jual beli antara organisasi dengan orang – orang yang bekerja
didalamnya. SedangkanTeori Harapan, Motivasi seseorang dalam organisasi bergantung
kepada harapannya. Seseorang akan mempunyai motivasi yang tinggi untuk berprestasi
tinggi dalam organisasi kalau ia berkeyakinan bahwa dari prestasinya itu ia dapat
mengharapkan imbalan yang lebih besar. Seseorang yang Teori Harapan yaitu teori yang
tidak mempunyai harapan bahwa prestasinya tidak akan dihargai lebih tinggi, tidak akan
berusaha meningkatkan prestasinya.
9
5. Kerja keras
6. Bertanggung jawab terhadap segala aktivitas yang dijalankannya, baik sekarang maupun
yang akan datang.
7. Komitmen pada berbagai pihak
8. Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, baik yang
berhubungan langsung dengan usaha yang diajarkan maupun tidak.
10
BAB III
ISI
11
oleh Bill Gates (bersama Paul Allen) yang bisa mengotorisasi pengambilan keputusan.
Menyesuaikan dengan masih kurangnya kompetensi dan belum terlihat adanya komitmen
dari manajemennya. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan dari
organisasinya. Bill Gates mengubah gaya kepemimpinanya menjadi delegating dengan
mendelegasikan secara penuh tugas dan tanggung jawabnya.
Bill gates adalah seorang Strategic Leadership, pengatur strategi perusahaan dan
bertanggung jawab serta memegang control terhadap penerapan strategi tersebut. Yang mana
Ia memiliki gaya perilaku dalam kepemimpinan itu sendiri adalah sebagai berikut :
1. Memahami diri sendiri.
Bill Gates merupakan sosok unik. Walaupun dia berasal dari keluarga kaya namun
Gates tidaklah berpuas diri dengan apa yang dia peroleh dari keluarganya. Dia memahami
apa yang dia sukai , dan dia harapkan dan akhirnya dia memutuskan keluar dari studi
hukumnya, dan lebih memilih melakukan apa yang dia yakini dan di sukai.
2. Menyenangkan dan Komunikatif
Bill Gates bukanlah seorang yang introvert. Dia mampu membina hubungan dan
komunikasi yang baik dengan orang lain, salah satunya Paul Allen rekan kerjanya. Bill Gates
juga dapat bernegosiasi dengan apik dan mampu mendapatkan kontrak yang besar dengan
IBM.
3. Terbuka dan rela dikritik
Pada masa Microsoft mencapai puncak kejayaannya, Microsoft banyak mendapatkan
tekanan dari competitor. Dominasi Microsoft pada produk PC dianggap monopoli Gates
berusaha merubah pandangan public dengan mendirikan badan amal sosial besar untuk
mengontrol dan mendistribusikan kekayaanya serta mereorganisasi Microsoft secara besar-
besaran dengan cara mendelegasikan kewenanganya.
4. Teliti dan Murah hati
Bill dikenal dengan pribadi yang teliti dengan tugasnya, selalu mengontrol apapun
termasuk pengeluaran biaya di Microsoft. Dan juga dikenal murah hati dan dermawan
dimana dia membangun lembaga sosial dimana untuk mengelola dan mendistribusikan
kekayaannya untuk kebaikan.
Bill Gates terkenal keras dan tegas kepada pada manajer - manajernya karena la
memiliki tanggung jawab ganda di Microsoft, selain harus menjadi penulis progam aktif dia
juga harus memikirkan strategi perusahaan kedepanmya agar dapat menjadi pemain utama
dan saat telah mencapai puncak juga harus mempertahankan posisinya bahkan kalau perlu
memonopoli.
Apalagi ketika satu orang memiliki dua peran itu akan memiliki beban tersendiri bagi
orang itu, dan juga pada awal dari Microsoft berdiri system yang diadopsi adalah birokrasi itu
akan menjadi pengganggu kedepannya tapi untuk perusahaan baru itu akan berguna karna
untuk perusahaan baru masih sedikit staff yang harus di atur, tapi syukurnya Bill Gates
merupakan jenius yang akhirnya merombak cara tersebut ketika perusahaan mulai menjadi
skala global.
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Leadership dalam wirausaha bisa dimaknai sebagai kemampuan seseorang dalam memimpin
orang lain. Bukan hanyan memimpin tapi juga harus memahami, karena dengan bisa
memahami orang tesebut maka kita mengerti dan bisa memimpinnya.
Seseorang dapat dikategorikan sebagai pemimpin ketika memiliki sembilan sifat pemimpin
yaitu bertanggung jawab, kemampuan komunikasi yang baik, percaya diri, memiliki
emosional yang setabil, berani mengambil resiko, empati, bersikap positif, mampu
mengoordinasikan orang lain, dan punya motivasi.
Ada beberapa karakteristik yang harus dimiliki seorang wirausahawan diantaranya yaitu
memiliki kemauan keras, bertekad kuat, berani mengambil risiko, pantang menyerah, dan
disiplin.
Motivasi berwirausaha merupakan prasyarat yang memotivasi, menggerakkan dan
mengarahkan keinginan individu untuk berusaha seccara mandiri, percaya diri, berorientasi
ke masa depan, berani mengambil resiko, kreatif dan menjunjung tinggi inovasi.
Dari gaya kepemimpinan Bill Gates dapat kita simpulkan bahwa kita harus mengambil resiko
untuk menciptakan solusii baru atas masalah persaingan yang dihadapi bisnis kita, terutama
dalam pengembangan atau peningkatan produk dan layanan. Dan sebagai seorang pemimpin
kita harus mendengarkan saran atau kritik orang lain agar bisnis kita dapat berkembang
dengan baik.
4.2 Saran
Sebagai seseorang yang ingin memulai sebuah usaha, kepemimpinan dan motivasi
kewirausahaan adalah salah satu sifat atau kepribadian yang harus dimiliki wirausahawan.
Diharapkan materi yang dijabarkan dan dibuat kali ini bisa membantu para pembaca
menciptakana jiwa kepemimpinan dan meningkatkan motivasi dalam berwira usaha.
13
DAFTAR PUSTAKA
14