Anda di halaman 1dari 16

MATA KULIAH DOSEN PENGAMPU

Dirasah Mawad Ta’lim Al- Dr. Fatwiyah Noor, Lc, M.Pd


‘Arabiyah MTS dan MA

MODEL PENGEMBANGAN BAHAN AJAR

Disusun Oleh :

Kelompok VII

Sintia Noor Virdayanti : 210101020476


Mariatul Qiftiah : 210101020250
Rina Helmina : 210101020191

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
BANJARMASIN
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT,


Karena dengan rahmat,taufik dan hidayahnya, kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Model Pengembangan Bahan Ajar” ini tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam tidak lupa kami haturkan kepada junjungan kita Rasulullah
SAW beserta keluarga, para sahabat, dan umat beliau hingga akhir zaman.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Dirasah Mawad
Ta’lim al-Arabiyyah MTS dan MA pada program studi pendidikan bahasa arab
di fakultas tarbiyah dan keguruan universitas Islam negeri Antasari Banjarmasin.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada dosen pengajar mata kuliah
Dirasah Mawad Ta‟lim Al-„Arabiyah MTS dan MA, khususnya kepada Ibu Dr.
Fatwiyah Noor, Lc, M.Pd, yang telah memberikan tugas ini kepada kami,
sehingga menambah pengetahuan dan wawasan kami tentang Kriteria Bahan Ajar
Yang Baik Dari Aspek Pendidikan Dan Sosial.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak yang ikut
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, bahkan masih jauh dari
kata sempurna, sehingga kritik dan saran yang membangun, sangat kami nantikan
dan kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Banjarmasin, 16 November 2022

Kelompok VII

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................... 1
C. Tujuan Penulisan............................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................. 2
A. Pengertian Model Pengembangan ................................. 2
B. Model-model Desain Pengembangan Bahan Ajar ......... 2
1. Model Assure ........................................................... 2
2. Model Hannafin dan Peck ........................................ 3
3. Model Addie ............................................................ 4
4. Model Dick and Carey ............................................. 7
5. Model Kemp ............................................................ 9
BAB III PENUTUP .......................................................................... 11
A. Kesimpulan .................................................................... 11
B. Saran .............................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
pendidik dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Bahan ajar bisa dalam
bentuk tertulis maupun bahan ajar yang tidak tertulis. Pengembangan bahan ajar
menjadi sebuah kewajiban bagi pendidik guna menciptakan proses, pelaksanaan
dan evaluasi pembelajaran yang berkualitas.
Bahan ajar dari segi aspek sosial ini bertujuan membentuk pola pikir, cara
bersikap, dan perilaku peserta didik dalam bertanggung jawab sebagai individu
serta warga masyarakat, warga negara, dan warga dunia. Secara singkat aspek sosial
adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat.
Bahan ajar dari segi aspek Pendidikan ini yaitu hal-hal yang terkait dengan
teori Pendidikan dalam pengembangan bahan ajar seperti materi yang dimulai dari
yang mudah ke yang lebih kompleks dari yang konkrit ke yang abstrak, dari detail
ke suatu yang konsep atau sebaliknya dari suatu konsep keperinciannya dan
seterusnya sesuai dengan prinsip-prinsip Pendidikan dalam pengembangan bahan
ajar. Yang akan dibahas selanjutnya dalam makalah ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian model pengembangan ?
2. Apa saja model-model desain pengembangan bahan ajar ?

C. Tujuan penelitian
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian model pengembangan
2. Untuk mengetahui dan memahami model-model desain pengembangan
bahan ajar.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Pengembangan


Pengertian model dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti
pola (acuan, ragam, dan sebagainya). Prawidalaga (2008) menyebut model
sebagai tampilan grafis, prosedur kerja yang teratur atau sistematis serta
mengandung pemikiran yang bersifat uraian atau penjelasan termasuk saran.
Model pengembangan dapat diartikan sebagai upaya memperluas untuk
membawa suatu keadaan atau situasi secara berjenjang kepada situasi yang lebih
sempurna atau lebih lengkap maupun keadaan yang lebih baik.
Pengembangan model baru disusun berdasarkan pengalaman pelaksanaan
program yang baru dilaksanakan, kebutuhan individu atau kelompok, dan
disesuaiakan dengan perkembangan dan perubahan lingkungan belajar.

B. Model-model Desain Pengembangan Bahan Ajar


Dalam desain pembelajaran dikenal beberapa model yang dikemukakan
oleh para ahli. Secara umum, model desain pembelajaran dapat diklasifikasikan
ke dalam model berorientasi kelas, sistem, produk, model prosedural, dan mode
melingkar.
1. Rancangan Pengembangan Bahan Ajar Model Assure
Model Assure merupakan suatu model yang merupakan sebuah
formulasi untuk Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) atau disebut juga model
berorientasi kelas. Menurut Smaldino et al (2008) model Assure meliputi 6
tahapan sebagai berikut :
a. Analyze Learners
Tahap pertama adalah menganalisis siswa. Pembelajaran biasanya
kita lakukan kepada sekelompok siswa yang mempunyai karakteristik
tertentu. Ada 2 karakteristik yang sebaiknya diperhatikan pada diri siswa,
yaitu:
1) Karakteristik Umum

2
2) Spesifikasi Kemampuan Awal (karakteristik khusus)
b. State Standards and Objectives
Tahap kedua adalah merumuskan standar dan tujuan pembelajaran yang
ingin dicapai. Standar diambil dari kompetensi inti dan kompetensi dasar
yang sudah ditetapkan. Dalam merumuskan tujuan pembelajaran, hal-hal
yang perlu diperhatikan adalah :
1) Gunakan format ABCD
2) Mengklasifikasikan Tujuan
3) Perbedaan Individu
c. Select Strategies, Technology, Media, And Materials
Tahap ketiga adalah memilih strategi, teknologi, media
dan bahan pembelajaran yang sesuai. Strategi pembelajaran harus dipilih
apakah yang berpusat pada siswa atau berpusat pada guru sekaligus
menentukan metode yang akan digunakan.
d. Utilize Technology, Media and Materials
Tahap keempat adalah menggunakan teknologi, media dan material.
Pada tahap ini melibatkan perencanaan dan peran kita sebagai guru dalam
menggunakan teknologi, media dan materi.
e. Require Learner Participation
Tahap kelima adalah mengaktifkan partisipasi siswa. Belajar tidak
cukup hanya mengetahui, tetapi harus bisa merasakan dan melaksanakan
serta mengevaluasi hal-hal yang dipelajari sebagai hasil belajar.
f. Evaluate and Revise
Tahap keenam adalah mengevaluasi dan merevisi perencanaan
pembelajaran serta pelaksanaannya. Evaluasi dan revisi dilakukan untuk
melihat seberapa jauh teknologi, media dan materi yang kita pilih atau
gunakan dapat mencapai tujuan yang telah kita tetapkan sebelumnya. 1

2. Rancangan Pengembangan Bahan Ajar Model Hannafin dan Peck

1Siti Osa Kosassy, Mengulas Model-Model Pengembangan Pembelajaran Dan Perangkat


Pembelajaran, Jurnal PPKn & Hukum, Vol. 14 No. 1 April 2019. Hal. 159.

3
Model Hannafin dan Peck adalah model desain pembelajaran yang
terdiri dari pada tiga fase. Dalam model ini, penilaian dan pengulangan perlu
dijalankan dalam setiap fase. Model ini lebih berorientasi produk, tahapan ini
dari model Hannafin dan Peck yaitu:
a. Fase pertama
Analisis kebutuhan dilakukan dengan mengidentifikasi kebutuhan-
kebutuhan dalam mengembangkan suatu media pembelajaran.
b. Fase kedua
Fase ini yaitu fase desain, informasi dari fase analisis dipindahkan ke
dalam bentuk dokumen yang akan menjadi tujuan pembuatan media
pembelajaran. Fase desain bertujuan untuk mengidentifikasi dan
mendokumenkan kaidah yang paling baik untuk mencapai tujuan
pembuatan media tersebut.
c. Fase ketiga
Fase pengembangan dan implementasi, terdiri dari penghasilan
diagram alur, pengujian, serta penilaian formatif dan penilaian sumatif.
Model ini menekankan proses penilaian dan pengulangan harus mengikut
sertakan proses-proses pengujian dan penilaian media pembelajaran yang
melibatkan ketiga fase secara berkesinambungan. 2

3. Rancangan Pengembangan Bahan Ajar Model ADDIE


Dalam mengembangkan bahan ajar dibutuhkan model
pengembangannya guna memastikan hasilnya. Penggunaan model
pengembangan bahan ajar yang sesuai dengan dengan teori akan menjamin
kualitas bahan ajar. Model intruksional Addie merupakan proses
instruksional yang sudah umum digunakan baik secara tradisional oleh
pengembang diklat. Model Addie menggunakan pendekatan sistem. Ada 5
frase yaitu :

2
Adi Pratomo dan Agus Irawan, Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Berbasis Web
Menggunakan Metode Hannafin Dan Peck, Jurnal POSITIF, Tahun I, No.1, November 2015, hal.
16.

4
a. Analisis
kegiatan utama adalah menganalisis perlunya pengembangan bahan
ajar dalam tujuan pembelajaran, beberapa analisis yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
1) Analisis kinerja
2) Analisis siswa
Beberapa poin yang perlu didapatkan dalam tahapan ini diantaranya:
a) Karakteristik siswa berkenaan dengan pembelajaran
b) Pengetahuan dan ketrampilan yang telah dimiliki siswa berkenaan
dengan pembelajaran
c) Kemampuan berpikir atau kompetensi yang perlu dimiliki siswa
dalam pembelajaran
d) Bentuk pengembangan bahan ajar yang diperlukan siswa agar dapat
meningkatkan kemampuan berpikir dan kompetensi yang dimiliki
3) Analisis fakta, konsep, prinsip dan prosedur materi pembelajaran
4) Analisis tujuan pembelajaran
Pada tahap ini, ada berapa poin yang perlu didapatkan diantaranya:
a) Tujuan pembelajaran yang telah ditentukan
b) Ketercapaian tujuan pembelajaran
Dengan demikian, tahapan ini dapat dijadikan acuan untuk mengembangkan
bahan ajar dalam pembelajaran.
b. Desain
Tahapan desain meliputi beberapa perencanaan pengembangan
bahan ajar diantaranya meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut:
1) Penyusunan bahan ajar dalam pembelajaran kontektual dengan
mengkaji kompetensi inti dan kompetensi dasar untuk menentukan
materi pembelajaran berdasarkan fakta, konsep, prinsip dan prosedur,
alokasi waktu pembelajaran, indikator dan instrumen penilaian siswa.
2) Merancang skenario pembelajaran atau kegiatan belajar mengajar
dengan pendekatan pembelajaran
3) Pemilihan kompetensi bahan ajar

5
4) Perencanaan awal perangkat pembelajaran yang didasarkan pada
kompetensi mata pelajaran.
5) Merancang materi pembelajaran dan alat evaluasi belajar dengan
pendekatan pembelajaran.
c. Development
Pengembangan Dalam melakukan langkah pengembangan bahan
ajar, ada 2 tujuan penting yang perlu dicapai. Antara lain adalah :
1) Memproduksi atau merevisi bahan ajar yang akan digunakan untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.
2) Memilih bahan ajar terbaik yang akan digunakan untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
Beberapa poin yang perlu didapatkan dalam tahapan ini diantaranya :
a) Bentuk bahan ajar yang perlu dibuat dalam mencapai tujuan
pembelajaran.
b) Bentuk bahan ajar yang perlu dibuat dan dimodifikasi sehingga
dapat memenuhi tujuan pembelajaran.
d. Implementasi
Pada tahapan implementasi dalam penelitian ini merupakan tahapan
untuk mengimplementasikan rancangan bahan ajar yang telah
dikembangkan pada situasi yang nyata dikelas.
Tujuan utama dalam langkah implemtasi antara lain:
1) Membimbing siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2) Menjamin terjadinya pemecahan masalah untuk mengatasi persoalan
yang sebelumnya dihadapi oleh siswa dalam proses pembejaran.
3) Memastikan bahwa pada akhir pembelajaran, kemampuan siswa
meningkat.
e. Evaluasi
Evalusi dilakukan dalam dua bentuk yaitu evalusi formatif dan
evaluasi sumatif. Evaluasi formatif dilaksanakan pada setiap akhir tatap
muka (mingguan) sedangkan evalusi sumatif dilakukan setelah kegiatan
berakhir secara keseluruhan (semester). Evalusi sumatif mengukur

6
kompetensi akhir atau tujuan pembejaran yang ingin dicapai. Hasil evalusi
digunakan untuk memberikan umpan balik terhadap pengembangan bahan
ajar.3

4. Rancangan Pengembangan Bahan Ajar Model Dick and Carey


Perancangan pengajaran menurut sistem pendekatan model Dick dan
Carey, yang dikembangkan oleh Walter Dick dan Lou Carey. Model ini
merupakan model prosedural. Tahapan model ini yaitu:
a. Identify Instructional Goal(s) (Identifikasi tujuan pembelajaran)
Analisis kebutuhan untuk menentukan tujuan pembelajaran yang
dilakukan untuk menentukan apa yang anda inginkan setelah siswa
melaksanakan pembelajaran.
b. Conduct Instructional Analysis (Melakukan analisis pembelajaran)
Analisis pembelajaran yakni menentukan kemampuan apa saja yang
terlibat dalam proses pembelajaran untuk mencapai tujuan dan
menganalisa topik atau materi yang akan dipelajari.
c. Analyze Learners and Contexts (Menganalisis siswa dan konteks)
Ketika melakukan analisis terhadap keterampilan-keterampilan yang perlu
dilatihkan dan tahapan prosedur yang perlu dilewati, juga dipertimbangkan
keterampilan awal yang telah dimiliki siswa.
d. Write Performance Objectives (Merumuskan tujuan kinerja)
Untuk mengidentifikasi keterampilan-keterampilan yang dipelajari,
kondisi pencapaian unjuk kerja, dan kriteria pencapaian unjuk
kerja. Komponen ini bertujuan untuk menguraikan tujuan umum menjadi
tujuan yang lebih spesifik pada tiap tahapan pembelajaran.
e. Develop Assesment Instrument (Pengembangan instrumen penilaian)
Berdasarkan tujuan pembelajaran yang tertulis, kembangkan produk
evaluasi untuk mengukur kemampuan siswa melakukan tujuan
pembelajaran.

3
Rahmat Arofah Hari Cahyadi, “Pengembangan bahan ajar berbasis Addie model”, Halaqa:
Islamic Education Journal, volume 3, june 2019, hal. 38.

7
f. Develop Instructional Strategy (Pengembangan strategi pembelajaran)
Strategi pembelajaran meliputi kegiatan prapembelajaran (pre-activity),
penyajian informasi, praktek dan umpan balik (practice and feedback,
pengetesan (testing), dan mengikuti kegiatan selanjutnya.
g. Develop and Select Instructional Materials (Pengembangan dan
pemilihan bahan ajar)
Mengembangkan dan memilih materi pembelajaran meliputi petunjuk
untuk siswa, materi pembelajaran, dan soal-soal.
h. Design and Conduct Formative Evaluation of Instruction (Merancang dan
melaksanakan evaluasi formatif)
Dalam merancang dan mengembangkan evaluasi formatif yang dihasilkan
adalah instrumen atau angket penilaian yang digunakan untuk
mengumpulkan data.
i. Design and Conduct Summative Evaluation (Mengembangkan evaluasi
sumatif)
Bertujuan untuk mempelajari efektifitas keseluruhan sistem dan dilakukan
setelah tahap evaluasi formatif.
j. Revise Instruction (Revisi pengajaran)
Data dari evaluasi formatif yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya
dianalisis serta diinterpretasikan. Data yang diperoleh dari evaluasi
formatif dikumpulkan dan diinterpretasikan untuk memecahkan kesulitan
yang dihadapi siswa dalam mencapai tujuan.4

5. Rancangan Pengembangan Bahan Ajar Model Kemp


Menurut Kemp et al.(1994), pengembangan bahan ajar merupakan
suatu siklus yang kontinum. Pengembangan bahan ajar model ini dapat
dimulai dari langkah manapun sesuai dengan siklus tersebut. Oleh karena itu,
model pengembangan bahan ajar ini dapat memberi kesempatan kepada para
pengembang untuk dapat memulai dari langkah manapun sesuai dengan

4Muhammad Syaifullah dan Nailul Izzah.”Kajian teoritis pengembangan bahan ajar bahasa
arab”. Jurnal Bahasa Arab, Vol.3 No.1 (mei, 2019), hal.137.

8
kurikulum yang berlaku. Beberapa langkah dalam penyusunan bahan ajar,
yaitu :
a. Identifikasi Masalah Pembelajaran (Instructional Problems)
Mengidentifikasi adanya kesenjangan antara tujuan dalam kurikulum yang
berlaku dengan fakta yang terjadi dilapangan.
b. Analisis Karakteristik Siswa (Leaner Characteristics)
Mengetahui karakteristik siswa yang meliputi ciri, kemampuan, dan
pengalaman baik individual maupun berkelompok.
c. Analisis Tugas (Task Analysis)
Merinci isi mata pelajaran dalam bentuk garis besar untuk menguasai isi
bahan kajian atau mempelajari keterampilan yang mencakup keterampilan
kognitif, keterampilan psikomotor, dan keterampilan sosial.
d. Merumuskan Indikator (Instructional Objectives)
Mendesain kegiatan pembelajaran, kerangka kerja dalam mengevaluasi
hasil belajar siswa dan panduan siswa dalam belajar.
e. Menyusun Materi Pembelajaran (Content Squencing)
Mengurutkan isi pokok bahasan berdasarkan pengetahuan prasyarat,
familiaritas, kesukaran, minat serta perkembangan siswa.
f. Strategi Pembelajaran (Instructional Strategies)
Memilih strategi belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan.
g. Pemilihan Media atau Sumber pembelajaran (Instructional Delivery)
Tujuan dari langkah ini adalah untuk memilih media atau sumber
pembelajaran sesuai dengan tuntutan tujuan pembelajaran.
h. Instrumen Penilaian (Evaluation Instrument)
Menyusun instrumen penilaian untuk menilai hasil belajar yang disusun
berdasarkan tujuan pembelajaran khusus yang telah dirumuskan sehingga
kriteria yang digunakan adalah penilain acuan patokan.
i. Sumber Pembelajaran (Instructional Resources)
Melihat ketersediaan secara komersial, biaya pengadaan, waktu untuk
menyediakannya serta menyenangkan bagi siswa dalam membuat media
atau sumber pembelajaran.

9
j. Pelayanan Pendukung (Support Services)
Menentukan keberhasilan pengembangan bahan ajar dengan
memperhatikan ketersediaan anggaran, fasilitas, bahan, perlengkapan,
kemampuan staf, pengajar, perancang pembelajaran, pakar, dan lain
sebagainya
k. Evaluasi Formatif (Formative Evaluation)
Penilaian yang dilakukan setiap selesai satu unit proses pembelajaran
untuk memberi informasi kepada pengajar atau tim pengembang seberapa
baik program ini mencapai sasaran.
l. Penilaian Sumatif (Summative Evaluation)
Penilaian yang digunakan untuk menilai sejauhmana tujuan instruksional
telah dicapai di akhir program pembelajaran.
m. Revisi Perangkat Pembelajaran (Revision)
Mengevaluasi dan memperbaiki perangkat pembelajaran yang
dikembangkan. secara terus menerus pada setiap langkah
pengembangannya.5

5
Siti Osa Kosassy,..... Hal. 156.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Model pengembangan dapat diartikan sebagai upaya memperluas untuk
membawa suatu keadaan atau situasi secara berjenjang kepada situasi yang
lebih sempurna atau lebih lengkap maupun keadaan yang lebih baik.
Model-model Desain Pengembangan Bahan Ajar dan langkahnya :
1. Model Assure
a. Analyze Learners
b. State Standards and Objectives
c. Select Strategies, Technology, Media, And Materials
d. Utilize Technology, Media and Materials
e. Require Learner Participation
f. Evaluate and Revise
2. Model Hannafin and Peck
a. Fase pertama
b. Fase kedua
c. Fase ketiga
3. Model Addie
a. Analysis (analisa)
b. Design (perancangan)
c. Development (pengembangan)
d. Implementation (implementasi)
e. Evaluation (evaluasi)
4. Model Dick and Carrey
a. Identify Instructional Goal(s) (Identifikasi tujuan pembelajaran)
b. Conduct Instructional Analysis (Melakukan analisis pembelajaran)
c. Analyze Learners and Contexts (Menganalisis siswa dan konteks)
d. Write Performance Objectives (Merumuskan tujuan kinerja)
e. Develop Assesment Instrument (Pengembangan instrumen penilaian)
f. Develop Instructional Strategy (Pengembangan strategi pembelajaran)

11
g. Develop and Select Instructional Materials (Pengembangan dan
pemilihan bahan ajar)
h. Design and Conduct Formative Evaluation of Instruction (Merancang
dan melaksanakan evaluasi formatif)
i. Design and Conduct Summative Evaluation (Mengembangkan evaluasi
sumatif)
j. Revise Instruction (Revisi pengajaran)

5. Model Kemp
a. Identifikasi Masalah Pembelajaran (Instructional Problems)
b. Analisis Karakteristik Siswa (Leaner Characteristics)
c. Analisis Tugas (Task Analysis)
d. Merumuskan Indikator (Instructional Objectives)
e. Menyusun Materi Pembelajaran (Content Squencing)
f. Strategi Pembelajaran (Instructional Strategies)
g. Pemilihan Media atau Sumber pembelajaran (Instructional Delivery)
h. Instrumen Penilaian (Evaluation Instrument)
i. Sumber Pembelajaran (Instructional Resources)
j. Pelayanan Pendukung (Support Services)
k. Evaluasi Formatif (Formative Evaluation)
l. Penilaian Sumatif (Summative Evaluation)
m. Revisi Perangkat Pembelajaran (Revision)

B. Saran
Dengan selesainya makalah ini, kami menyadari bahwa masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan dalam segi penyusunan maupun kelengkapan
materi. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk kami dan kita semua agar penulisan makalah kedepannya dapat
lebih baik lagi dari sebelumnya.

12
DAFTAR PUSAKA

Kosassy, Sity Osa. 2019. “Mengulas Model-Model Pengembangan Pembelajaran


Dan Perangkat Pembelajaran”, Jurnal PPKn & Hukum, Vol. 14. Sekolah
Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) LPPN Padang.
Pratomo, Adi dan Agus Irawan. 2015. “Pengembangan Media Pembelajaran
Interaktif Berbasis Web Menggunakan Metode Hannafin Dan Peck”, Jurnal
POSITIF, Tahun I, No.1. Politeknik Negeri Banjarmasin.
Arofah Hari Cahyadi, Rahmat. 2019. “Pengembangan bahan ajar berbasis Addie
model”. Halaqa: Islamic Education Journal. Vol. 3. Universitas
Muhammadiyah Surabaya.
Syaifullah, Muhammad dan Nailul Izzah. 2019. ”Kajian Teoritis Pengembangan
Bahan Ajar Bahasa Arab”. Jurnal Bahasa Arab, Vol. 3.

13

Anda mungkin juga menyukai