Anda di halaman 1dari 8

PENYUSUNAN IDE BISNIS DAN STRATEGI KOMPETITIF

“BUBUK KOPI”

KELOMPOK 2 :

1. INGGIT DEWI ANGGITA (2004010046)


2. ABU NIZAR MI’ROJI (2004010047)
3. IHSAN KAMALUDDIN HIDAYATULLAH (2004010048)
4. TAOFIK HIDAYAT (2004010049)
5. AVIFAH NUR AINI (2004010050)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

FAKULTAS PERTANIAN

AGRIBISNIS

2020
IDE BINIS

A. BISNIS BUBUK KOPI


B. TUJUAN IDE BISNIS
Ditengah meningkatnya para penikmat kopi secara global, ternyata para petani
di Indonesia malah sedang menghadapi 3 masalah yang sangat krusial. Masalah
tersebut adalah kualitas produk kopi, permodalan, dan pemenuhan pasar. Anggota
Komisi IV DPR RI Hamid Noor Yasin mengungkapkan, seiring meningkatnya
konsumsi kopi dunia, isu kualitas kopi malah dimunculkan oleh para eksportir asing
dengan cara melakukan sertifikasi produk kopi. Hal ini membuat para petani kopi
lokal keberatan dengan penilaian tersebut, karena mereka pikir mereka cenderung
menilai lebih rendah kualitas kopinya. Ini disebabkan karena para pelaku usaha kecil
belum mempunyai teknologi pengolahan yang canggih dan modern. Masalah
pengetahuan tentang penanganan pascapanen juga menjadi kendala yang serius. Hal
ini membuat pengolahan kopi relatif rendah.
Masalah kedua yaitu terkait permodalan, menurut legislator asal Wonogiri
menjelaskan bahwa produksi kopi untuk setiap satu ton, biaya yang harus dikeluarkan
petani untuk operasional sampai masa panen bisa mencapai 6-7juta dengan luas lahan
yang berbeda, ada yang 1-2 hektar, ada juga petani yang hanya punya lahan sekitar
0,5hektar. Sedangkan dalam setahun masa panen kopi hanya sekali. Hal ini menjadi
tantangan untuk para petani untuk mengatur pengeluaran yang didapat dari panen
kopi tersebut.
Masalah yang ketiga atau yang terakhir adalah mengenai isu pasar. Menurut
Hamid, para petani kopi saat ini sedang kewalahan dalam memenuhi permintaan
pasar. Berapa pun hasil kopi pasti akan terjadi rebutan untuk membeli produk tersebut
dan harganya pun bersaing, siapa yang lebih tinggi maka ia yang akan mendapatkan
kopi tersebut.
Dari ketiga masalah tadi, kami ingin membantu para petani kopi dalam hal
pasar dan kualitas produk kopi dengan cara ikut berpartisipasi dalam menjual produk
tersebut. Kami sebagai para kaum muda generasi penerus bangsa ingin
mensejahterakan para petani tradisional supaya tidak mengalami kekalahan dengan
cara memberikan pengetahuan mengenai teknologi modern. Kami juga ingin
membuktikan kepada semua nya bahwa kopi tradisional juga tidak kalah enak dari
kopi-kopi yang modern yang sekarang beredar luas di pasaran. Dan ingin
meningkatkan kecintaan para remaja pada kopi kopi tradisional ini.
C. ALASAN MEMILIH IDE BISNIS
Alasan kami memilih ide bisnis ini karena saat ini pecinta atau penikmat kopi
di Indonesia sangat meningkat.
Dari meningkatnya para pecinta kopi ini berpengaruh juga terhadap
meningkatnya kedai kopi di Indonesia. Dari data diatas dapat diketahui bahwa pasti
setiap harinya orang akan meminum kopi minimal 1 cangkir dalam sehari. Dan yang
meminum atau yang menikmati kopi ini tidak hanya para orang dewasa tapi sekarang
juga para remaja gemar untuk meminumnya. Dari hal ini bisa dikatakan bahwa target
pasar yang dulu hanya sekitar orang dewasa sekarang bertambah luas menjadi para
remaja sampai dewasa.
Ini membuktikan bahwa dengan berjualan kopi bubuk ini pasti akan banyak
sekali orang yang mencarinya. Karena kopi bisa dijadikan teman untuk berbagai acara
seperti jamuan untuk tamu atau bahkan untuk dikonsumsi dirinya sendiri dalam
sehari-hari dan untuk menemani kopi pun tidak perlu makanan yang terlalu berat,
cukup makanan ringan saja sudah bisa menemaninya. Dengan banyaknya para
pesaing yang menjual kopi yang sama tentu kita juga harus membuat sesuatu yang
berbeda. Kami ingin menciptakan kopi yang lebih modern, enak, praktis, dan
memiliki banyak varian rasa.
STRATEGI

Untuk strategi awal yag kami terapkan adalah menawarkan via whatsapp untuk
mendata berapa jumlah minat konsumen untuk membeli. Karena pada tahap awal ini,
produksi bubuk kopi belum berjalan atau belum ada produknya. Setelah akumulatif data dari
pemesan kopi, barulah proses produksi dijalankan. Pemasaran produk bubuk kopi kami ini
yakni menempatkan produk di angkringan cafe DPR yang merupakan kenalan salah satu
anggota kelompok kami. Lokasi angkringan milik beliau tepat berada di dekat pusat kota
Purbalingga. Maka setiap masyarakat yang berkunjung ke angkringannya secara otomatis
mengetahui produk bubuk kopi kami, sehingga sosialisasi produk tidak mengeluarkan biaya
dan mudah untuk dijalankan. Kami mengingat saat ini dunia digital sudah merata, kami
mencoba untuk meramaikan penjualan online untuk pemasaran bubuk kopi kami di media
sosial seperti Instagram dan platform pemasaran digital. Karena kami berpikir bahwa dunia
digital saat ini sangat berperan dalam pemasara produk maupun jasa perusahaan atau
perorangan. Beberapa orang terdekat dan teman ingin ikut membantu dalam memasarkan
produk dengan mengupload produk bubuk kopi kami ini via snap wa ataupun snapgram. Dan
untuk strategi berikutnya dalam pemasaran produk bubuk kopi kami langsung terjun sendiri
berkeliling dari warung kopi atau warung lain dari satu tempat ke tempat lain, dan dari satu
daerah ke daerah lain demi pengenalan produk secara luas.
PROSPEK KEDEPAN

1. Pemasaran kopi bubuk yaitu saluran secara langsung yakni produsen menjual
langsung kepada konsumen dengan cara konsumen datang langsung ke toko atau
mendatangi rumah tempat produksi kopi bubuk dan pemasaran saluran, tidak
langsung yaitu pengusaha menjual produk kopi bubuk mereka melalui pedagang.
2. Strategi produk kopi bubuk dengan memperhatikan atribut produk, pemberian merek
produk, pemberian kemasan, label, dan jasa dukungan produk berupa layanan via
telepon. Strategi harga berupa pendekatan berdasarkan biaya dan pendekatan
berdasarkan persaingan pasar. Strategi distribusi yaitu langsung kepada konsumen dan
melalui pedagang pengecer. Strategi promosi berupa penjualan pribadi, promosi
penjualan dan pemasaran langsung.
3. Strategi pemasaran kopi bubuk yang dapat dilakukan adalah meningkatkan pemasaran
produk dengan memasuki pasar yang ada diluar daerah, mempertahankan kualitas dan
kuantitasproduk guna meningkatkan kepuasan konsumen, ikut serta kegiatan pameran
untuk menambah konsumen baru dan menonjolkan atribut dalam pemasaran.
KESIMPULAN

Usaha kopi bubuk yang akan kami jalankan merupakan usaha kelompok. Kami bekerjasama
langsung dengan petani kopi, maka dari itu mungkin ada beberapa proses yang harus kami
kerjakan bersama-sama. Kami harap dalam pengerjaannya kami bisa mengumpulkan
berbagai jenis kopi yang memiliki mutu atau kualitas yang unggul. Kami berharap produk
kopi bubuk yang kami buat dapat dinikmati secara luas oleh seluruh masyarakat di Indonesia,
dan kami harap suatu hari nanti produk kopi bubuk ini dapat di ekspor ke luar negeri.

Anda mungkin juga menyukai