Disusun Oleh:
Astri Nur Aini (F0119025), Mada Dimas (F0119074), Nadea Isna R.R (F0119094), Rayyan
Fida (F0119113), Salma Nur Aini A (F0119123)
Dosen Pembimbing:
Abstrak
2. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan teknik studi pustaka.
Dimana penelitian ini lebih fokus pada penulisan kata-kata deskriptif daripada
penggunaan angka yang pengambilan datanya bersumber dari buku dan literatur lain.
Metode analisis data kualitatif adalah metode pengolahan data secara mendalam
dengan data dari hasil pengamatan, wawancara, dan literatur. Penelitian kualitatif
merupakan suatu proses penyelidikan untuk memahami masalah sosial berdasarkan
pada penciptaan gambaran holistic lengkap yang dibentuk dengan kata-kata,
melaporkan pandangan informan secara terperinci, dan disusun dalam sebuah latar
alamiah.
Sumber: US Comtrade
Tahun 1981 jumlah ekspor kopi Indonesia sebesar 22.594.440 kg naik menjadi
22.862.260 kg pada tahun 1982. Tahun 1983 hingga 1985 mengalami kenaikan
jumlah ekspor. Pada tahun berikutnya jumlah ekspor kopi meningkat menjadi
27.835.458 kg pada tahun 1986. Kenaikan kembali terjadi pada tahun 1987
menjadi sebesar 33.273.782 kg dan tahun 1988 sebesar 33.063.477 kg. Pada
perkembangan ekspor kopi mengalami perkembangan yang fluktuatif,
perkembangan ekspor kopi Indonesia mencapai titik tertinggi pada tahun 2005
yaitu sebesar 84.426.337 kg. Sedangkan perkembangan ekspor terendah pada
tahun 1994 yaitu sebesar 19.707.140 kg.
Gambar 2. Produksi Kopi Indonesia
Sumber: Pusdatin
Pada tahun 1981 produksi kopi Indonesia sebesar 323.575 ton. Pada tahun
1982 mengalami penurunan sebesar 292.337 ton. Produksi kopi terus meningkat
dari tahun ke tahun, hingga pada tahun 1991 sebesar 507.780 ton. Pada tahun
1992 mengalami penurunan produksi yaitu sebesar 434.620 ton. Pada tahun 1993
mengalami penurunan sebesar 310.800 ton. Pada tahun 1994 mengalami sedikit
kenaikan sebesar 376.800 ton. Pada perkembangan produksi kopi mengalami
perkembangan yang fluktuatif, perkembangan produksi kopi Indonesia mencapai
titik tertinggi pada tahun 2014 yaitu sebesar 647.857 ton. Sedangkan
perkembangan produksi terendah pada tahun 1982 yaitu sebesar 292.337 ton.
Gambar 3. Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar Tahun 1981-2016
Sumber: World Bank
Tahun 1989 kurs seharga Rp. 1.770,05, kemudian nilai kurs terus mengalami
kenaikan hingga tahun 1998 yang mencapai Rp. 10.013,62. Selanjutnya pada
tahun 1999 mengalami penurunan yakni menjadi Rp. 7.855,15. Kemudian naik
kembali menjadi Rp. 8.421,77 pada tahun 2000. Nilai kurs terus mengalami
fluktuasi hingga mencapai titik tertinggi pada tahun 2015 yaitu seharga Rp.
13.389,41.
Gambar 4. Inflasi di Indonesia Tahun 1981-2016
4. Kesimpulan
Databoks. 2019. Inilah Negara Tujuan dengan Nilai Ekspor Kopi Terbesar
Indononesia. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/11/14/inilah-
negara-tujuan-dengan-nilai-ekspor-kopi-indonesia-terbesar-2018 (Diakses
tanggal 11 Juni 2021).
Densky, R., Syaparuddin, & Aminah, S. (2018). Ekspor kopi Indonesia dan faktor-
faktor yang. Perdagangan, Industri dan Moneter, 23-34.
Dewi, Kartika, Made Dian. (2015). Pengaruh Kurs Dollar, Harga, dan Inflasi
Terhadap Volume Ekspor Kepiting Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan
Universitas Udayana, 4 (7): 746-762.
Ghozali, Imam. (2009). Ekonometrika Teori, Konsep dan Aplikasi dengan SPSS17.
Semarang: Badan Penerbitan Universitas Diponegoro.
Pusdatin. (2016). Outlook Kopi Tahun 2016. Pusat Data dan Sistem Informasi
Pertanian,Un Comtrade. Diunduh dari www.uncomtrade.com.
Rinaldi, B., & F, D. M. (2020). Potensi Ekspor Produk Kopi. Ekspor Impor.
Zamai, C. A., Bavoso, D., Rodrigues, A. A., & Barbosa, J. A. S. (2016). No 主観的
健康感を中心とした在宅高齢者における 健康関連指標に関する共分散構
造分析 Title. Resma, 3(2), 13–22.