Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH, HARGA KOPI INTERNASIONAL DAN

PRODUKSI KOPI DOMESTIK TERHADAP VOLUME EKSPOR KOPI


INDONESIA
(Studi Volume Ekspor Kopi Periode 2009 ± 2013)

0D¶ULIDWXO -DPLODK
Edy Yulianto
Mukhammad Kholid Mawardi
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
E-mail : Marifatul321@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to determine the Effect of Exchange Rate, Price Coffee International and Domestic Coffee
Production. The independent variable in this research is the Exchange Rate, Price Coffee International and
Domestic coffee production with the dependent variable is Coffee Export Volume Indonesia. This study uses
a quantitative approach and explanatory research. Focusing researching Indonesian coffee export volume in
2009 up to 2013. The data used was obtained from the official website of the Central Bureau of Statistics
Indonesia, Bank Indonesia, and the World Bank. The data analysis used is multiple linear regression
statistical analysis using SPSS 21. Results program (Test F) Test Together show that the rupiah exchange
niali international price and domestic production significantly influence the volume of exports. and while the
outcome is known (t test) Partial test shows that the variable Exchange Rate and Domestic Coffee Production
significant influence on robust exports of Indonesian coffee. The result of partial test (t test) showed variable
International Coffee Prices have insignificant impact on Coffee Export Volume Indonesia.

Keywords: Exchage Rate, International Coffe Price, Domestic Coffe Production, Coffe Eksport Volume
in Indonesia

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Nilai Tukar, Harga Kopi Internasional dan Produksi Kopi
Domestik. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Nilai Tukar Rupiah, Harga Kopi Internasional dan
Produksi Kopi Domestik dengan variabel terikat yaitu Volume Ekspor Kopi Indonesia. penelitian ini
menggunakan pendekatan kuantitatif dan penelitian explanatory. Yang berfokus meneliti volume Ekpor Kopi
Indonesia tahun 2009 sampai dengan 2013. Data yang digunakan di peroleh dari website resmi Badan Pusat
Statistik Indonesia, Bank Indonesia, dan World Bank. Analisis data yang digunakan adalah analisis statistic
regresi linier berganda dengan menggunakan program spss 21. Hasil (Uji F) Uji Bersama-sama menunjukkan
bahwa niali tukar rupiah harga internasional dan produksi domestik berpengaruh secara signifikan terhadap
volume ekspor. dan sedangkan diketahui hasil (Uji t) Uji parsial menunjukkan bahwa variabel Nilai Tukar
Rupiah dan Produksi Kopi Domestik berpengaruh secara signifikan terhadap Volume Ekpor Kopi Indonesia.
Hasil uji parsial (Uji t) menunjukkan variabel Harga Kopi Internasional mempunyai pengaruh yang tidak
signifikan terhadap Volume Ekspor Kopi Indonesia.

Kata kunci : Nilai Tukar Rupiah, Harga Kopi Internasional, Produksi Kopi Domestik, Volume
Ekspor Kopi Indonesia

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 36 No. 1 Juli 2016| 58


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
1. PENDAHULUAN tenaga kerja. dan pada akhirnya terjadinya era
Dewasa ini, dunia bisnis semakin luas globalisasi dimana negara-negara saling
disebabkan karena globalisasi yang sedang terjadi membutuhkan satu sama lain. Faktor tersebut yang
di seluruh penjuru dunia. Globalisasi merupakan mendorong suatu negara untuk melakukan
faktor utama yang mempengaruhi keadaan bisnis perdagangan internasional. Banyaknya minat suatu
sampai saat ini. Globalisasi tidak bisa dihindari negara untuk melakukan perdagangan
karena sudah sangat berkembang di dalam internasional menyebabkan setiap negara
kehidupan, dan pasti akan menghasilkan suatu berlomba-lomba untuk memberikan hasil produksi
perubahan dan pengaruh. Globalisasi pun akan terbaik dari negaranya untuk mendapatkan
terus berkembang dengan mengikuti zaman. keuntungan. Salah satu cara suatu negara
Globalisasi merupakan salah satu alasan yang melakukan perdagangan internasional adalah
menimbulkan persaingan antar negara dalam dengan cara melakukan kegiatan ekspor.
perdagangan bebas yang terbuka, dan akan Menurut Bambang (2004 : 98), kegiatan
menyebabkan ekonomi dunia pada saat ini ekspor adalah sistem perdagangan dengan cara
mengalami perubahan yang sangat pesat. mengeluarkan barang-barang dari dalam negeri
Perubahan yang dimaksud adalah naik turunya dengan memenuhi ketentuan yang berlaku. Ekspor
perkembangan ekonomi yang ada di setiap negara merupakan total barang dan jasa yang dijual oleh
karena pelaku bisnis tidak mempunyai batasan sebuah negara ke negara lain, termasuk diantaranya
dalam melakukan kegiatan ekspor-impor. barang-barang, asuransi, dan jasa-jasa pada suatu
Negara Indonesia merupakan negara agraris tahun tertentu. Dari hal tersebut dapat diambil
dengan kondisi alam yang potensial untuk kesimpulan bahwa dengan melakukan kegiatan
pengembangan tanaman di bidang pertanian ekspor, suatu negara mengharapkan keuntungan
termasuk tanaman kopi. Produksi kopi di Indonesia dari menjual produk di negara lain.
sebagian besar untuk komoditi ekspor dan Indonesia dengan sumber daya alam yang
merupakan negara pengekspor kopi ke-4 di dunia. mendukung, dapat memproduksi komoditas ekspor
Hal ini bisa membuktikan bahwa komoditas ekspor yang tidak kalah bersaing dengan negara lain.
kopi dari Indonesia dapat bersaing dengan negara- Komoditas ekspor Indonesia selanjutnya menjadi
negara pengekspor kopi lainnya didunia. Tingginya salah satu penyumbang devisa terbesar negara.
ekspor komoditi kopi dari Indonesia memberikan Komoditas ini berasal dari sektor migas dan non
kontribusi besar pada dunia sebagai pemasok kopi. migas. Komoditas sektor migas yaitu dari sektor
Dari penjelasan tersebut menunjukkan bahwa minyak bumi dan gas alam, dimana Indonesia
komoditi kopi di Indonesia memiliki banyak aspek termasuk salah satu penghasil migas terbesar di
yang menarik untuk dikaji terutama yang terkait dunia. Komoditas non migas berasal dari sub sektor
dengan ekspor kopi di Indonesia. pertanian, perkebunan, pertambangan, kehutanan,
Apridar (2012: 75) mengungkapkan bahwa industru dan kerajinan, serta bidang jasa.
terdapat beberapa faktor yang bisa mendorong Menurut Santosa (1999 : 65), kopi adalah
suatu negara untuk melakukan kegiatan salah satu komoditas perkebunan yang dapat
perdagangan internasional. Dalam faktor tersebut meningkatkan nilai ekspor. Banyaknya volume
Dalam faktor-faktor tersebut yaitu antara lain dapat produksi dan pengolahan biji kopi yang berkualitas
memenuhi setiap kebutuhan barang atau jasa dalam mendorong negara Indonesia untuk mengekspor
negeri karena kurangnya pasokan atau tidak dapat kopi ke luar negeri. Hal lain yang mendorong
menghasilkan produk tertentu, untuk memperoleh negara Indonesia mengekspor kopi adalah cita rasa
keuntungan meningkatkan devisa negara, adanya dan selera kopi dari Indonesia dapat diterima
perbedaan kemampuan penguasaan teknologi dengan baik di seluruh negara. Harga kopi yang
dalam mengolah sumber daya, adanya kelebihan murah tetapi berkualitas dan mempunyai banyak
dan penawaran untuk mendapatkan produk jenis varian serta keunikannya merupakan ciri khas
sehingga diperlukan pasar baru, dan adanya kopi dari Indonesia.Hal ini membuat ketertarikan
perbedaan keadaan sumber daya alam, iklim dan negara pembeli kopi untuk mengimpor dan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 36 No. 1 Juli 2016| 59


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
mengkonsumsi kopi dari Indonesia yang ditawarkan oleh negara lain (Gregory Mankiw,
berkualitas. 2009)

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.5 Produksi


2.1 Perdagangan Internasional Menurut Khusaini (2013:36) menjelaskan
Dapat dijelaskan dalam teori Perdagangan pada umumnya produksi sebagai transformasi
internasional adalah sebagai suatu aktivitas input (baarang-barang yang dibeli perusahaan)
perdangan yang dilakukan dari suatu negara asal menjadi output (barang-barang yang dijual). Jadi
dengan penduduk negara tujuan atas dasar dapat disimpulkan bahwa produksi merupakan
kesepakatan bersama. Negara yang di maksud proses dan kegiatan input untuk diolah menjadi
adalah merupakan individu dengan individu output untuk hasil dan proses tersebut.
(Mahyus Ekananda 2014:3).
3. METODE PENELITIAN
2.2 Ekspor 3.1 Jenis Penelitian
Ekspor merupakan proses transportasi Metode ini menggunakan metode
barang dari suatu negara ke negara lainnya secara explanatory research dengan pendekatan
legal dan Ekspor adalah hal yang sangat penting kuantitatif. Mneurut Sugiyono (2010:13) penelitian
dalam membentuk neraca pembayaran dari suatu explanatory penelitian yang dilakukan untuk
negara. Apridar (2012 : 81). Dapat disimpulkan mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu
teori ekspor merupakan suatu kegiatan yang variabel atau lebih (independen) tanpa membuat
menjual atau mengeluarkan barang ke dalam perbandingan, atau menghubungkan dengan
maupun ke luar negeri. variabel lain. Pendekatan kuantitatif merupakan
metode ilmiah karena dalam metode kuantitatif
2.3 Nilai Tukar Rupiah telah memenuhi kaidah-kaidah imiah yaitu konkrit,
Nilai tukar menunjukkan harga atau nilai empiris, objektif, terstruktur, rasional, dan
mata uang suatu negara yang dinyatakan dalam sistematis. Metode kuantitatif digunakan untuk
nilai mata uang lain (Sukirno, 2006:397). Nilai meneliti populasi atau sampel tertentu.
tukar mata uang (kurs) memiliki peranan penting Pengumpulan data menggunakan instrumen
dalam hubungan perdagangan internasional. penelitian, analisis data yang bersifat kuantitatif
Kurs antara dua negara adalah tingkat harga atau statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang
yang disepakati penduduk kedua negara untuk telah ditetapkan (Sugiyono, 2012 : 7).
saling melakukan perdagangan (Mankiw,
2006:128) 3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian dan pengambilan data
2.4 Harga dilaksanakan pada Badan Pusat Statistik (BPS)
Harga Internasional (word Price) merupakan melalui website resminya www.bps.go.id,
harga suatu barang yang berlaku di pasar dunia. www.worldbank.org dan Bank Indonesia (BI)
Jika harga internasional lebih tinggi dari pada melalui website resminya di www.bi.go.id. Dalam
harga domestik, maka ketika perdagangan mulai pemilihan lokasi penelitian ini didasarkan pada
dilakukan, suatu negara akan cenderung menjadi pertimbangan yaitu BPS menyediakan volume
eksportir. Para produsen di negara tersebut tertarik ekspor kopi dan produksi kopi domestik. Pemilihan
untuk memanfaatkan harga yang lebih tinggi di lokasi kedua yaitu worldbank berdasarkan
pasar dunia dan mulai menjual produknya pada pertimbangan bahwa world bank menyediakan
pembeli di negara lain. Sebaliknya ketika harga data harga kopi internasional. Pemilihan lokasi
internasional lebih rendah dari pada harga ketiga yaitu Bank Indonesia karena Bank Indonesia
domestik, maka ketika hubungan perdagangan menyediakan data lengkap mengenai kurs mata
mulai dilakukan, negara tersebut akan tertarik uang rupiah.
untuk memanfaatkan harga yang lebih rendah yang

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 36 No. 1 Juli 2016| 60


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
4.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN menggunakn SPSS V.21 diperlihatkan pada tabel 2
4.1 Analisis Regresi Linier Berganda Kolom R Square dibawah ini :

Tabel 1 Analisis Regresi Linier Berganda Tabel 2 Koefisien Determinasi R2


1 R
Standar
dized R Square Adjusted R Square
Unstandardized Coeffici Mode
Coefficients ents
,491a ,241 ,201
l
Std. Berdasarkan tabel 2 diperoleh hasil R2
Model B Error Beta t Sig.
(koefisien determinasi) sebesar 0,241. Hal ini
(Constant) -9,474 7,050 -1,344 ,184
tersebut berarti bahwa 24,1% variabel Volume
nilaitukar 3,939 1,702 ,443 2,314 ,024
Ekspor (Y) dipengaruhi oleh variabel bebasnya,
hargainter 1,347 ,703 ,368 1,915 ,061
yaitu nilai tukar (X1), harga kopi internasional (X2)
produksi ,213 ,060 ,413 3,524 ,001
dan produksi kopi domestik (X3). Sedangkan
sisanya 75,9% dipengaruhi oleh variabel-variabel
Berdasarkan tabel 1 dapat dituliskan
yang lain di luar peneitian.
persamaan regresi sebagai berikut :
Y = -9,474+ 3,939X1+1,347X2+0,213X3
4.2.2 Uji Simultan (Uji F)
Dari persamaan diatas dapat diinterpretasikan
Uji simultan atau uji F digunakan untuk
sebagai berikut :
menunjukkan apakah semua variabel independen
1) nilai tukar meningkat sebesar 1 satuan maka,
yang dimasukkan dalam model mempunyai
volume ekspor akan meningkat sebesar 3,939
pengaruh segnifikan secara bersama-sama terhadap
satuan untuk setiap peningkatan 1 satuan (nilai
variabel dependen. Jika hasilnya signifikan, maka
tukar) dengan asumsi variabel lainnya. Jadi apabila
H0 ditolak dan H1 diterima. Sedangkan jika
nilai tukar menguat sebesar 1 satuan, maka volume
hasilnya tidak signifikan, maka H0 diterima H1
ekspor akan meningkat sebesar 3,939 satuan
ditolak. Hal ini dapat juga dikatakan sebagai
dengan asumsi variabel yang lainnya dianggap
berikut :
konstan.
H0 ditolak jika F hitung > F tabel
2) harga kopi internasional mengalami
H0 diterima jika F hitung < F tabel
peningkatan 1 satuan, maka volume ekspor kopi
akan meningkat sebesar 1,347 satuan dengan Tabel 3 Uji simultan (Uji F)
asumsi variabel yang lainnya dianggap konstan.
3) produksi kopi domestik mengalami peningkatan
Sum of Mean
1 satuan, maka volume ekspor kopi indonesia akan
Model Squares df Square F Sig.
meningkat sebesar 0,213 satuan dengan asumsi
Regression ,001
variabel yang lainnya dianggap konstan. 1,652 3 ,551 5,932 b

4.2 HASIL PENGUJIAN HIPOTESIS Residual 5,199 56 ,093


4.2.1 Koefisien Determinasi (R2) Total 6,851 59

Koefisien determinasi (R2) dalam regresi Berdasarkan Tabel 3 nilai sig. F (0,001) <
linear berganda digunakan untuk mengetahui besar 0,05 maka hasil model analisis regresi tersebut
kontribusi variabel-variabel bebas yang meliputi adalah signifikan. Dalam hal ini berarti dapat
Nilai Tukar Rupiah (X1), Harga Kopi Internasional disimpulkan variabel terikat (Volume Ekspor)
(X2), dan Produksi Domestik (X3) terhadap dapat dipengaruhi secara simultan oleh variabel
variabel terikat yaitu Volume Ekspor Kopi bebas yakni Nilai Tukar Rupiah (X1), Harga
Indonesia (Y). Nilai koefisien determinasi yang di Internasional (X2) dan Produksi Domestik (X3).
gunakan adalah nilai koefisien determinasi R2. Dan hasilnya bahwa H0 ditolak H1 diterima.
Berikut adalah hasil perhitungan nilai R2 dengan

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 36 No. 1 Juli 2016| 61


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
variabel Nilai Tukar (X1), Harga Kopi
4.2.3 Uji Parsial (Uji t ) Internasional (X2), dan Produksi Kopi Domestik
Uji parsial atau uji t digunakan untuk (X3) sebesar 0,241. Ini memiliki arti bahwa
mengetahui masing-masing variabel bebas secara sebesar 24,1% perubahan volume ekspor kopi
parsial mempunyai pengaruh yang signifikan Indonesia dipengaruhi oleh variabel nilai tukar
terhadap variabel terikat. rupiah, harga kopi internasional dan produksi kopi
Hasil Uji t dapat dilihat pada tabel 1 domestik, sedangkan sisanya 75,9% dipengaruhi
Berdasarkan Tabel 1 dapat dijelaskan bahwa : oleh variabel-variabel lain diluar penelitian ini.
a. Tabel 1 Hasil analisis regresi menunjukkan
bahwa nilai tukar rupiah berpengaruh positif dan 4.3.2 Pengaruh Nilai Tukar Rupiah terhadap
signifikan terhadap volume ekspor. Hal ini Volume Ekspor Kopi Indonesia (Hasil Hipotesis
ditunjukkan oleh signifikasi nilai tukar rupiah 2)
OHELK NHFLO . (0,05) yaitu sebesar 0,024, maka H1 Dalam penelitian ini mendapatkan hasil,
diterima. bahwa nilai tukar rupiah mempunyai pengaruh
b. Tabel 1 hasil analisis regresi menunjukkan yang signifikan positif terhadap volume ekspor.
bahwa harga internasional berpengaruh positif Dalam pengaruh tersebut dapat dikatakan apabila
namun tidak signifikan pengaruhnya terhadap nilai tukar mengalami kenaikan akan terjadi
volume ekspor. Hal ini ditunjukkan oleh peningkatan yang disebut (Apresiasi) dan maka
signifikasi harga internasional lebih besar dari . kulitas ekspornya juga akan mengalami kenaikan.
(0,05) yaitu sebesar 0,061, maka H0 diterima. Penelitian serupa juga telah dilakukan oleh
c. Tabel 1 hasil analisis regresi menunjukkan Maygirtasari (2015) yang melakukan penelitian
bahwa produksi domestik berpengaruh positif mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
dan signifikan terhadap volume ekspor. Hal ini volume ekspor crude palm oil (CPO) Indonesia
ditunjukkan oleh signifikasi produksi domestik diantaranya adalah nilai tukar rupiah dengan
lebih kecil . (0,05) yaitu sebesar 0,001, maka H1 volume ekspor CPO indonesia. Penelitian tersebut
diterima. dapat menunjukkan bahwa hasilnya adalah nilai
tukar rupiah dapat berpengaruh signifikan positif
terhadap volume ekspor CPO indonesia. dengan
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian kata lain, meskipun nilai tukar naik maka naik pula
4.3.1 Hipotesis 1 volume ekspor.
Hipotesis 1 Hasil pengujiannya
mendapatkan hasil perhitungan dari statistik Uji 4.3.3 Pengaruh Harga Internasional terhadap
Simultan (Uji F) dan hasil dari nilai koefisien Volume Ekspor Kopi Indonesia
determinasi (R2). Diketahui bahwa Nilai Tukar Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa
(X1), Harga Kopi Internasional (X2) dan Produksi Harga Internasional mempunyai pengaruh yang
Kopi Domestik (X3) berpengaruh secara bersama- positif tidak signifikan terhadap volume ekspor.
sama terhadap Volume Ekspor Kopi Indonesia (Y). dalam hal ini dikarenakan bahwa volume ekspor
berdasarkan dari hasil uji simultan (uji f) diperoleh lebih dipengaruhi oleh harga domestik.
nilai sig.t sebesar 0,001 atau kurang dari taraf Penelitian serupa juga telah di lakukan oleh
signifikan yang disyaratkan . 0,05). Maygirtasari (2015) yang melakukan penelitian
Dalam pengujian ini terbukti hipotesis pertama mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
menyatakan terdapat pengaruh yang sig antara nilai volume ekspor crude palm oil (CPO) Indonesia
tukar rupiah, harga kopi internasional dan produksi diantaranya termasuk Harga CPO internasional.
kopi domestik terhadap volume ekspor kopi Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa
indonesia secara bersama-sama dapat diterima. Harga CPO internasional mempunyai pengaruh
Selain hasil uji bersama-sama, hasil dari nilai tidak signifikan positif terhadap Volume Ekspor
koefisien determinasi (R2) menunjukkan bahwa CPO Indonesia.
variabel Volume Ekspor (Y) dipengaruhi oleh

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 36 No. 1 Juli 2016| 62


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
yaitu harga kopi internasional dengan kata
4.3.4 Pengaruh Produksi Domestik Terhadap lain variabel nilai tukar rupiah dan produksi
Volume Ekspor Kopi Indonesia kopi domestik berpengaruh dominan
Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa terhadap volume ekspor kopi indonesia.
produksi domestik terdapat pengaruh yang
signifikan positif terhadap volume ekspor. Hal ini 5.2 Saran
bahwa pengaruh tersebut dapat di terima oleh a. Pemerintah dapat melakukan upaya upaya
volume ekspor. dalam memperkuat nilai tukar terhadap
(Siburian 2014) serupa dengan penelitian dollar sebagai kelangsungan kesejahtraan
yang dilakukan yaitu produksi gula domestik indonesia, dan pemerintah mensubsidi biji
terhadap volume ekspor. Dapat diketahui hasil dari kopi untuk masyarakat yang kurang mampu.
penelitian tersebut menunjukkan bahwa jumlah b. Bagi peneliti yang menggunakan topic
produksi mempunyai pengaruh yang signifikan sejenis disarankan untuk melakukan kajian
terhadap volume ekspor gula Indonesia. Dan lebih lanjut dengan memasukkan variabel
dalam penelitian mengenai pengaruh produksi bebas lainnya, seperti permintaan,
karet terhadap volume ekspor karet Indonesia penawaran, harga domestik dan faktor-faktor
1996-2010 juga menjelaskan produksi berpengaruh eksternal lainnya.
positif dan signifikan secara parsial terhadap
perkembangan volume ekspor karet indonesia
tahun 1996-2010 yaitu penelitian yang dilakukan DAFTAR PUSTAKA
oleh dari wirawan dan indrajaya (2011) Apridar. 2009. Ekonomi Internasional.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa adanya Yogyakarta: Graha Ilmu.
salah satu faktor yang menyebabkan apabila _______ 2012. Ekonomi Internasional: Sejarah,
melakukan ekspor lebih banyak maka semakin Teori, Konsep dan Permasalahan Dalam
tinggi suatu produksi di dalam negeri. Penelitian Aplikasinya. Yogyakarta : Graha Ilmu.
tersebut dengan demikian sesuai dengan pendapat Budiono. 2001. Perpajakan Indonesia. Jakarta:
Lindert (1994:28) Diadit Media.
Bambang, Triyoso. 2004. Analisis kausalitas antar
5. KESIMPULAN DAN SARAN Ekspor dan Pertumbuhan Ekonomi di
5.1 Kesimpulan Negara-negara ASEAN. Sumatera Utara :
a. Dalam pengujian uji F (F- test) mendapatkan Fakultas Ekonomi UNSU.
Pengaruh secara bersama- sama setiap
variabel bebas terhadap Volume Ekspor Kopi Ekananda, Mahyus. 2014. Ekonomi Internasional.
Indonesia. Terdapat dalam hasil analisis yang Jakarta: Erlangga.
menunjukkan nilai 5,932 yang disebut F
hitung lebih besar , hal tersebut berarti F Joesron, Tati Suhartati. M. Fathorrazi. 2012. Teori
hitung lebih besar dari F tabel sehingga H0 Ekonomi Mikro. Edisi Pertama.
ditolak dan H1 diterima, dapat diartikan Yogyakarta: Graha Ilmu.
variabel nilai tukar rupiah, harga
internasional dan produksi domestik Khusaini, Muhammad. 2013. Ekonomi Mikro:
berpengaruh signifikan secara simultan Dasar Dasar Teori. Cetakan Pertama.
terhadap variabel volume ekspor kopi Malang. UB Press.
Indonesia. Sehingga dapat disimpulkan
hipotesis pertama dapat diterima. Komalasari, Aida. 2009. Analisis Tentang
b. Hasil uji t menunjukkan nilai t hitung dan Pelaksanaan Plant Layout Dalam Usaha
koefisien beta variabel nilai tukar rupiah dan Meningkatkan Efesiensi Produksi.
produksi kopi domestik berpengaruh kuat Bandung: Universitas Widyatama.
disbanding dengan variabel yang lainnya

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 36 No. 1 Juli 2016| 63


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Kotler, Philip. 2001. Dasar-dasar Pemasaran.
Edisi Kesembilan. Jakarta. PT. Indeks Santosa, B. 1999.Pendugaan Fungsi Keuntungan
dan Skala Usaha Usahatani kopi Rakyat di
Lipsey, R. G. (1995). Pengantar Mikroekonomi. lampung jurnal agro ekonomi6 (1&2)): hal
(A. J. Wasana, & Kirbrandoko, Penerj.) 29-31.Bogor : Pusat Penelitian Agro
Jakarta: Binarupa Aksara. Ekonomi.

Lindert, Peter.1994. Ekonomi Siburian, Dermonto. 2014. Pengaruh Harga Gula


Internasional.Jakarta: Bumi Aksara. Internasional dan Produksi Gula Domestik
Terhadap Volume Ekspor Gula di
Mankiw, N. Gregory. 2006. Makroekonomi. Indonesia. Skripsi. Malang: Fakultas Ilmu
Jakarta : Erlangga Administrasi Universitas Brawijaya.
_________________ 2009. Principles of
EconomicsPengantarEkonomi Makro Sukirno. 2006. Makroekonomi, Teori Pengantar.
.Jakarta : Penerbit Salemba Empat. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Maygirtasari, Tyanma. 2015. Faktor-faktor yang Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis.
mempengaruhi volume ekspor crude palm Bandung: Alvab
oil (CPO). Malang : Fakultas Ilmu
Adminitrasi Bisnis.

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 36 No. 1 Juli 2016| 64


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai