Anda di halaman 1dari 6

PERAN LITERASI DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA SISWA SD

DI DESA GLINDAH DENGAN MEMBACA 15 MENIT SEBELUM


PELAJARAN

Dr. Aji Prasetyo S.E., M.SI.1,Afiful Fuad2, Ajeng Aprilia Fransiska3, Eka Hapy Linawati4,
Iguh Muhaji5, Renny Yulia Savita A6, Ria Nuriyanti P7, Risma Nur Hanifah8, Yasinta
Salsabila H9.

Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Email: ajiprasetyo@unipasby.ac.idm

Abstract
Today's interest in reading among school students in Indonesia is still very far behind, including
elementary school students. Education at this time to focus not only on the use of technology, but also on
increasing students' interest in reading to improve education in this day and age. The rapid pace of
technology in this educational era has led to a decline in students' interest in reading. The purpose of this
journal is to arouse students' interest in the reading process so that students' reading skills can be
increased through reading literacy before the start of learning. Through the literacy movement, students
are expected to be able to develop an interest in reading every student. The results showed that through
class observation, students enthusiastically participated in the activities carried out.

Keywords: Reading, Reading Interest, Reading Literacy

Abstrak

Minat baca pada siswa sekolah di Indonesia pada zaman sekarang ini masih sangat jauh tertinggal, tidak
terkecuali pada siswa sekolah dasar. Pendidikan pada saat ini untuk fokus tidak hanya pada penggunaan
teknologi, tetapi juga pada peningkatan minat baca siswa untuk meningkatkan pendidikan di zaman
sekarang ini. Pesatnya teknologi di era pendidikan ini menyebabkan menurunnya minat baca siswa.
Tujuan dari artikeljurnal ini adalah untuk membangkitkan minat siswa untuk meningkatkan minatdalam
proses membaca khususnya melalui gerakan literasi, untuk meningkatkanagar kemampuan membaca
siswa dapat meningkat melalui literasi membaca sebelum dimulainnya pembelajaran. Melalui gerakan
literasi, siswa diharapkan mampu mengembangkan minat baca setai siswa. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa melalui observasi kelas, siswa antusias mengikuti kegiatan yang dilaksanakan.
Kata kunci: Membaca, Minat Membaca, Literasi Membaca

PENDAHULUAN

Minat baca pada siswa sekolah di Indonesia pada zaman sekarang ini masih sangat jauh
tertinggal, tidak terkecuali pada siswa sekolah dasar. Era pendidikan saat ini menjadi tantangan
bagi para pihak sekolah dalam meningkatkan minat baca pada siswanya. Apalagi dengan
pesatnya perkembangan teknologi. Dengan pesatnya perkembangan teknologi, hal ini tentunya
menjadi tantangan langsung maupun tidak langsung bagi mahasiswa.

Pendidikan saat ini tidak hanya terfokus pada pemanfaatan teknologi saja, namun untuk
meningkatkan pendidikan masa kini juga perlu meningkatkan minat baca siswa. Pesatnya
teknologi di era pendidikan saat ini menyebabkan siswa semakin sedikit memiliki waktu untuk
membaca. Padahal tentunya kemampuan membaca siswa sangat diperlukan agar siswa mampu
memperhatikan perkembangan, terutama yang berkaitan dalam dunia pendidikan.

Siswa mampu menghadapi masalah bagaimana cara menguasai keterbatasan waktu


dalam mengatasi cara belajar membaca untuk waktu yang relatif singkat, namun mampu
mendapatkan informasi sebanyak mungkin. Bagaimana melakukan kegiatan membaca secara
efektif tanpa membuang waktu. Berdasarkan argumentasi tersebut, nampaknya siswa
membutuhkan literasi seiring berjalannya waktu perkembangan informasi dan teknologi. Literasi
dapat menjadi sarana bagi siswa untuk mengetahui, dan memperluas wawasan mereka di
sekolah. Kegiatan literasi, harus dikembangkan dari pendidikan dasar (Ristano, Zubaidah, Amin,
& Rochman, 2017, dikutip dalam Arum Nisma Wulanjani & Candradewi Wahyu Anggraeni,
2019). Hal ini diperlukan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memperoleh
pengetahuan atau informasi. Pentingnya literasi juga disampaikan oleh Kemendikbud (2016)
bahwa budaya literasi yang mengakar kepada siswa dapat berpengaruh terhadap tingkat
keberhasilan dan kemampuan memahami informasi siswa secara kritis.

Dengan kondisi tersebut, tujuan jurnal ini adalah untuk membangkitkan minat siswa
untuk meningkatkan minat membaca, khususnya melalui gerakan literasi, untuk meningkatkan
minat siswa dalam membaca melalui literasi 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai. Melalui
gerakan literasi, siswa diharapkan mampu mengembangkan kreativitas dan imajinasi.

TINJAUAN PUSTAKA

1. Literasi Sekolah
Literasi merupakan kemampuan untuk memakai sesuatu dengan baik dan benar melalui
membaca, mendengarkan, menulis, atau bertutur kata. Literasi termasuk keterampilan yang
berhubungan dengan menulis, membaca, mendengarkan, berpikir yang berpusat pada
peningkatan pengetahuan untuk memahami informasi lebih jauh secara kritis, kreatif,
inovatif. Bukan hanya itu literasi juga mencakup keterampilan berpikir.
Program yang disusun pemerintah yakni Gerakan Literasi Sekolah program tersebut
bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa yang terintegrasi ke dalam kurikulum
Atmazaki, Nursaid, dkk (2018), Rohim, Rahmawati (2020). Kepemerintan memiliki tujuan
untuk meningkatkan literasi dengan mengeluarkan peraturan Menteri Pendidikan
kebudayaan.
2. Prinsip kegiatan Pelaksanaan Literasi Sekolah
Prinsip-prinsip kegiatan literasi sekolah sebagai berikut (Budiharto et al., 2018, Rohim
dan Rahmawati, 2020).
a. Perkembangan membaca berlangsung sesuai dengan tingkat perkembangan anak
Memahami tahapan perkembangan siswa dapat memudahkan pemilihan strategi
untuk menerapkan keterampilan membaca yang baik mulai dari fase pengenalan,
perkembangan belajar yang sesuai dengan kebutuhan setiap siswa.
b. Program literasi yang baik adalah yang seimbang
Dengan melaksanakan program literasi yang seimbang bisa dikatakan bahwa
sekolah menyadari bahwa setiap siswa memiliki kebutuhan yang berbeda-beda.
Jadi upaya membaca yang dapat disesuaikan untuk setiap level. Program literasi
dilaksanakan dengan membaca buku-buku yang banyak mengandung teks,
gambar yang menarik dan kreatif.
c. Kurikulum terpadu
Setiap pelaksanaan program keaksaraan menjadi tanggung jawab pendidik
disekolah, karena setiap pembelajaran wajib menulis dan membaca. Guru perlu
meningkatkan program literasi agar dapat mempermudah program praktik literasi
ke dalam kurikulum setiap pembelajaran.
d. Saat Anda melakukan kegiatan baca dan tulis
Kegiatan pembelajaran ini dilakukan dalam bentuk puisi, cerita pendek atau
komik sesuai dengan imajinasi masing-masing siswa. Buku bacaan tidak hanya
tentang buku pelajaran di kelas bisa juga dongeng atau jenis lain yang dapat
dibaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai.
e. Mengembangkan budaya lisan
Kegiatan literasi yang dilaksanakan dengan benar dan tepat diharapkan dapat
menumbuhkan wawasan yang lebih luas bagi siswa. Kegiatan yang benar dan
tepat misalnya dengan teratur dan disiplin membaca 15 menit sebelum
dimulainnya pembelajaran.
f. Kesadaran keberagaman
Melalui literasi, siswa dan pendidik berlatih untuk menghargain perbedaan
keberagaman. Buku tentang keberagaman budaya dapat menjadi media
pembelajaran pentingnya menghargai keberagaman untuk siswa,

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan, peneliti membantu menerapkan peningkatan


minat baca siswa untuk mendukung gerakan kegiatan literasi membaca bagi seluruh siswa SD
Glindah.

No Detail Kegiatan Alokasi Waktu


1. Pendidik membebaskan siswa untuk memilih buku sesuai dengan 1 menit
minat setiap siswa
2. Siswa membaca buku bacaan yang telah dipilih. 8 menit
3. Siswa menceritakan ulang ceritanya melalui gambar secara 5 menit
sederhana.

Dalam kegiatan peningkatan minat baca melalui kegiatan literasi 15 menit sebelum
pembelajaran peneliti menerapkan beberapa langkah seperti berikut.
1. Pendidik membebaskan siswa untuk memilih buku sesuai dengan minat setiap siswa
2. Peserta didik membaca buku yang dipilih dalam waktu 8-10 menit.
3. Peserta didik mengembalikan buku yang sudah di baca dikembalikan ke tempat semula.
4. Siswa mulai menggambar menggunakan buku gambar dan alat tulis yang telah
dipersiapkan dari rumah.
5. Siswa menempelkan hasil gambarnya pada pojok baca.

Berdasarkan hasil observasi kelas, para siswa sangat antusias dalam mengikuti kegiatan
membaca sebelum kegiatan pembelajaran. Proses ini dibuktikan dari keaktifan siswa dalam
kegiatan membaca dan menggambar. Berikut beberapa dokumentasi tentang penerapan
membaca 15 menit sebelum kegiatan pembelajaran sebagai upaya meningkatkan minat baca
para siswa.

No Data Hasil
1. Data 1 Saya sangat senang membaca sebelum
pembelajaran dimulai
2. Data 2 Saya suka membaca cerita dongeng sebelum
pelajaran dimuali
3. Data 3 Saya senang menggambar bersama teman
4. Data 4 Hobi kami membaca buku, jadi saya senang
membaca sebelum pelajaran dimulai
5. Data 5 Saya senang bercerita setelah membaca

Dari data yang peroleh membuktikan bahwa para peserta didik merasa sangat senang dan
sangat tertarik dalam mengikuti kegiatan membaca 15 menit sebelum pembelajaran dimulai.
Dengan menerapkan 15 menit membaca sebeluum pembelajaran dimulai program ini
berjalan dengan lancar.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan dari kegiatan tersebut, di Sekolah Dasar berperan dalam meningkatkan minat
baca siswa. Adapun hambatan dalam penerapan literasi yaitu kurangnya kesadaran pendidik
dalam memberikan metode 15 menit untuk membaca sebelum pembelajaran dimulai dan
rendahnya kedisiplinan siswa dalam penerapan literasi ini.
Saran agar kegiatan literasi terus berjalan guru sebaiknya menggunakan metode yang
berbeda disetiap harinya, agar para siswa tidak merasa bosan dan termotivasi serta meningkatnya
minat baca siswa dalam pelaksanaan kegiatan literasi tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Arum Nisma Wulanjani, & Candradewi Wahyu Anggraeni. (2019). Meningkatkan Minat
Membaca melalui Gerakan Literasi Membaca bagi Siswa Sekolah Dasar. Proceeding of
Biology Education, 3(1), 26–31. https://doi.org/10.21009/pbe.3-1.4
Rohim, D. C., & Rahmawati, S. (2020). Peran Literasi Dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa
Di Sekolah Dasar. Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian Pendidikan Dan Hasil
Penelitian, 6(3), 230–237. https://doi.org/10.26740/jrpd.v6n3.p230-237

Anda mungkin juga menyukai