Bisnis model memungkinkan para manager untuk fokus pada aspek yang harus
dipertanggungjawabkan diantaranya pada kualitas pengambilan keputusan, strategi,
dan operasi yang dilakukan dengan lebih cepat, efisien, dan efektif. Hampir setiap
perusahaan menyesuaikan model bisnis yang ada untuk menghadapi teknologi baru
atau kebutuhan pelanggan. Perubahan model bisnis tersebut merupakan komponen
penting dalam manajemen model bisnis agar dapat beradaptasi dengan kondisi yang
terkadang berubah dan bertahan di pasar dalam jangka panjang.
Kerangka kerja bisnis model sebagian besar digambarkan secara rinci sebagai
konsep model atau sistem suatu kegiatan bisnis. Di mana kerangka tersebut disajikan
dalam beberapa jenis konsep yang digambarkan dan dijelaskan ke berbagai bentuk
kerangka kerja bisnis model. Keuntungan kerangka kerja bisnis model meliputi: (a)
Fleksibel; mendorong komunikasi dan alternatif dalam menjangkau customer yang
lebih luas, (b) Memperkecil pekerjaan non value-added, agar dapat memberikan
kesempatan untuk mengeksplorasi perubahan dengan ide-ide inovatif, dan (c)
Meningkatkan hubungan kepemimpinan dan menghemat biaya dengan
memaksimalkan sumber daya.
Berikut merupakan berbagai bentuk kerangka kerja bisnis model/bisnis model
inovasi tradisional seperti Bisnis Model Kanvas, Bisnis Model Navigator, dan Model
Desain Nilai. Selain itu, terdapat kerangka kerja digital bisnis model/digital bisnis
model inovasi yang fokus pada IoT/digital terbaru seperti Model DNA, Model BM
untuk Model IoT, dan Kerangka Kerja Model Bisnis IoT.
b. Value Proposition.
- Apa diferensiasi, keunggulan, dan solusi produk Anda? Keunikan apa
yang membuat yakin bahwa produk atau jasa yang ditawarkan
perusahaan akan dipilih konsumen dibandingkan penawaran dari
pesaing.
d. Customer Relationship.
- Bagaimana cara Anda dapat berinteraksi untuk menjaga loyalitas
konsumen. Misalnya menyapa konsumen lewat email, postingan di sosial
media, atau cara lainnya.
e. Revenue Streams, berapa laba dari hasil penjualan produk kita.
- Bagaimana sumber pendanaannya? Misalnya modal pribadi, keuntungan
dari penjualan yang menjadi modal kembali, dan lainnya.
- Bagaimana cara bisnis menghasilkan omset/keuntungan dari value yang
ditawarkan?
f. Key Activities.
- Yang berkaitan dengan aktivitas kunci untuk menjalankan bisnis
sehingga menghasilkan produk atau value proposition yang berkualitas.
Misalnya melakukan riset pasar, merancang motif terbaru, membangun
kerjasama dengan distributor, dan lainnya.
g. Key Resources.
- Yang berkaitan dengan sumber daya kunci yang dimiliki perusahaan agar
dapat kompetitif dalam menciptakan value. Misalnya bahan baku, tenaga
terampil, alat pendukung seperti computer, dan kebutuhan lain.
h. Key Partnership.
- Yang berkaitan dengan partner kunci yang mendukung organisasi agar
selalu kompetitif. Misalnya supplier, karyawan outsourcing, dan lainnya.
i. Cost Structures.
- Biaya/pengeluaran yang dikeluarkan untuk menjalankan bisnis. Misalnya
penggunaan dana untuk utilitas, menggaji karyawan, promosi, dan
pembayaran lainnya. Biaya-biaya tersebut dapat kita petakan menjadi
fixed cost dan variable cost.
3.1.1. Manfaat dan Tantangan Menggunakan Bisnis Model Kanvas untuk
Digital Bisnis Model
a. Pelanggan.
- Siapa konsumen yang akan dituju? Harus dapat memahami dengan tepat
segmen konsumen mana yang relevan untuk dijadikan sebagai segmen
konsumen potensial.
b. Proposisi Nilai.
- Apa yang ditawarkan kepada pelanggan? Digambarkan dengan
bagaimana perusahaan terkait melayani kebutuhan pelanggan.
c. Rantai Nilai.
- Bagaimana cara menghasilkan penawaran tersebut? bagaimana proposisi
nilai yang telah dibuat agar tepat sasaran. Di mana suatu perusahaan
harus menjalankan beberapa proses dan aktivitas yang berkaitan dengan
kemampuan serta sumber daya yang dimiliki.
d. Model Pendapatan.
- Mengapa model bisnis ini dapat menghasilkan laba? Bagaimana
pendapatan diciptakan dalam sebuah aktivitas perusahaan. Aspek yang
terdapat dalam elemen ini diantaranya struktur biaya, dan mekanisme
penghasil pemasukan. Di mana elemen ini menjelaskan apa yang
membuat sebuah model bisnis tersebut layak secara finansial.
Pertukaran nilai merupakan elemen inti dari bisnis model ini, bentuk dari
pertukaran nilai tersebut dapat berupa moneter dan non-moneter. Menurut
Westerlund dkk. Mengemukakan bahwa konsep bisnis model yang berpusat
pada vendor hampir sama dengan value design, yang menjadi perbedaannya
yaitu terletak pada tingkat penerapan jaringan organisasi yang menggunakan dan
berpusat pada jaringan.
DAFTAR PUSTAKA:
https://finance.detik.com/solusiukm/d-6328081/mengenal-bisnis-digital-jenis-
hingga-keuntungannya