Anda di halaman 1dari 4

Makalah

Akuntansi Zakat
Dosen Pengampu: Rahmawati, S.E.,M.M., Ph.D

Oleh:
Muhammad Zacky (11210820000080)
Opin (11190820000032)
Marlina (11210820000026)
Nadia salsabila anjani (11210820000029)
Permata Andini (11210820000031)
Suci Monalia Putri (11210820000034)
Nur Ria Ramadhani (11210820000086)
Muhammad Iqbal Rafadhany (11210820000172)
Ghalib Cahya Kusumah Zaderi (11210820000175)

Program Studi Akuntansi


Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2022/2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
Akuntansi Salam. Shalawat serta salam kita curahkan ke Nabi Muhammad SAW karena
berkat beliau kita dapat merasakan zamam yang terang benderang kaya akan ilmu
pengetahuan hingga saat ini.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar penyelesaian makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada Ibu Rahmawati selaku dosen pengampu mata
kuliah akuntansi syariah yang telah memberikan kepercayaan bagi kami untuk dapat
menyelesaikan tugas makalah dengan sebaik mungkin dan kepada seluruh pihak yang telah
berkontribusi dalam proses pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki makalah ilmiah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang
Akuntansi Salam dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Ciputat, 26 Mei 2023

Penyusun
BAB 1
Latar belakang

Perintah zakat itu sudah ada dari sejak Rasulullah SAW berada di Mekah. Hanya saja,
belum ada syariat dan firman Allah SWT., yang terkait dengan takaran dan nilai yang harus
dikeluarkan. Pada saat Rasulullah saw hijrah, pada tahun kedua dan setelah Ramadhan, baru
lah turun perintah mengenai zakat fitrah. Zakat adalah bagian tertentu dari harta yang wajib
dikeluarkan oleh setiap muslim apabila telah mencapai syarat yang ditetapkan untuk
diserahkan kepada penerima-penerima tertentu melalui petugas tertentu. Zakat merupakan
salah satu dari rukun Islam, yaitu Rukun Islam yang ketiga wajib bagi setiap muslim seperti
tercantum dalam surat At-Taubah: 103.
‫هّٰللا‬
‫س ِم ْي ٌع َعلِ ْي ٌم‬ َ ‫ص ٰلوتَ َك‬
َ ُ ‫س َكنٌ لَّ ُه ۗ ْم َو‬ َ َّ‫ص ِّل َعلَ ْي ِه ۗ ْم اِن‬ َ ‫ُخ ْذ ِمنْ اَ ْم َوالِ ِه ْم‬
َ ‫ص َدقَةً تُطَ ِّه ُر ُه ْم َوتُ َز ِّك ْي ِه ْم بِ َها َو‬

Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan menyucikan mereka, dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa
kamu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Subhanahuwa Ta’ala Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. At - Taubah: 103)

Pada Zaman Rasulullah SAW., Rasulullah SAW., pernah memberi uang sebanyak dua
dirham kepada orang fakir dengan berpesan agar sebagian dibelikan dan sebagian lagi
dibelikan alat pencaharian. Maka kebijakan Nabi dalam kasus di atas memberikan isyarat
kepada, kita bahwa persoalan zakat itu bukan hanya sampainya zakat kepada mustahik,
melainkan bagaimana agar zakat itu dapat berfungsi untuk membebaskan seseorang yang
fakir dari kefakiran. (M. Zaidi, 2003 : 35).

Dengan adanya Zakat, akan menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat karena


dengan berzakat, golongan kaya (muzakki) dapat mendistribusikan sebagian hartanya kepada
golongan fakir miskin (mustahiq), maka terjadilah hubungan yang harmonis antara golongan
kaya dan fakir miskin. Sehingga golongan fakir miskin dapat menjalan kegiatan ekonomi di
kehidupannya.

Banyak manfaat yang akan didapat, apabila kita melaksanakan kewajiban kita untuk
membayar zakat, salah satunya untuk membersihkan hati dari sifat iri dan dengki serta
membersihkan harta yang kotor, akan tetapi mengeluarkan bagian dari ak orang lain dari
harta yang diusahakan dengan baik dan benar.
1.1 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengertian dari Zakat?


2. Bagaimana karakteristik dari Zakat?
3. Bagaimana cakupan Zakat menurut PSAK 109?
4. Bagaimana sistem dalam Akuntansi Zakat?

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari Zakat.


2. Untuk mengetahui karakteristik dari Zakat.
3. Untuk mengetahui cakupan Zakat menurut PSAK 109.
4. Untuk mengetahui sistem dalam Akuntansi Zakat.

Anda mungkin juga menyukai