Disusun Oleh :
Ridwan Mahfudz Rifa’i 221121036
Billanazhary Maybillbina 221121047
Suci Ramadhan widyawati 221121053
Dosen Pengampu:
Drs. Khusaeri, M.Ag
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.............................................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah..................................................................................................4
BAB II...............................................................................................................................5
PEMBAHASAN................................................................................................................5
A. Pengertian Dan Dasar Hukum Zakat......................................................................5
B. Zakat Dalam Islam & Tujuan Syar’inya................................................................7
C. Jenis-Jenis Zakat.....................................................................................................7
D. Syarat Wajib Zakat.................................................................................................8
E. Orang yang Berhak Menerima Zakat.....................................................................9
F. Pembagian Zakat..................................................................................................10
G. Hikmah Zakat.......................................................................................................10
H. Filosofi Zakat........................................................................................................11
BAB III............................................................................................................................16
PENUTUP.......................................................................................................................16
A. Kesimpulan...........................................................................................................16
B. Saran.....................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zakat berasal dari bahasa Arab, yang merupakan bentuk dari kata zaka yang berarti
“suci”, “baik”, “berkah”, “tumbuh”, dan “berkembang”.Menurut syara’ zakat
merupakan nama bagi sejumlah harta tertentu yang telah mencapai syarat tertentu yang
diwajibkan oleh Allah untukdikeluarkan dan diberikan kepada yang berhak
menerimanya dengan persyaratan tertentu pula.
Pengertian zakat, baik dari segi bahasa maupun istilah tampak berkaitan sangat
erat, yaitu bahwa setiap harta yang sudah dikeluarkan zakatnya akan menjadi suci,
bersih, baik, berkah, tumbuh, dan berkembang, sebagaimana dipaparkan dalam QS. At-
taubah: 103 dan ar-Rum: 39.
Pengertian filosofis di sini yaitu sesuatu yang berhubungan dengan filsafat,
sedangkan filsafat yang dimaksud adalah ajaran hukum dan perilaku. Memahami
adanya kewajiban membayar zakat, kiranya dari sudut keadilan, yang merupakan ciri
utama ajaran (hukum) Islam dan anjuran dalam berperilaku, adalah sangat tepat.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud zakat ?
b. Apa saja tujuan dari zakat ?
c. Apa saja jenis-jenis zakat ?
d. Apa saja Syarat-syarat zakat ?
e. Siapa saja yang berhak menerima zakat ?
f. Bagaimana cara Pembagian zakat ?
g. Apa saja hikmah dari menunaikan zakat?
h. Apa Filosofi zakat?
i. Bagaimana manajemen dalam melaksanakan zakat ?
BAB II
PEMBAHASAN
Artinya : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu
kamu membersihkan dan mensucikan mereka.(At Taubah 103)
Mazhab maliki mendefenisikan dengan mengeluarkan sebagian yang khusus pula
yang telah mencapai nishab (batas kuantitas yang mewajibkan zakat) kepada oeang
orang yang berhak menerimanya. Dengan catatan,kepemilikan itu penuh dan mencapai
hawl (setahun), bukan barang tambang dan bukan juga pertanian.Dari defenisi di atas
tentang makna zakat yang di kemukakan para ulama di atas maka penulis dapat
memasukkan zakat adalah harta yang dimiliki orang muslim yang apa bila apa bila
sudah mencapai nasabnya maka wajib di keluarkan zakatnya dan diberikan kepada
mustahik sesuai dengan perintah Allah SWT, hal ini di jelaskan dalam al-Qur’an bahwa
dalam harta orang orang kaya terdapat bagian yang merupakan bagian hak orang
miskin, Islam telah memberi tuntunan kepada umat manusia, dan ini salah satu bentuk
cara hidup sosial yang peduli sesama manusia, dimana zakat merupakan jambatan untuk
memperdekat hubungan kasih sayang antara umat manusia dan membuktikan bahwa
Islam itu bersaudara dan saling tolong menolong.
Seorang muslim yang mengeluarkan zakat akan dapat membersihkan dirinya dari
sifat kikir dan dosa, dia akan mendapat berkah dalam hartanya, keluarga dan
peninggalannya. Begitu juga orang muslim yang memberikan zakat, dia akan
membersihkan dirinya dari dosa dan dari harta yang haram.
Artinya : Ibnu Abbas r.a berkata, aku diberi tau oleh Abu Sofyan r.a, lalu
menyebutkan
hadis nabi ia mengatakan, nabi menyuruh supaya kita mendirikan shalat, menunaikan
zakat, sillaturrahmi (hubungan keluarga dan afaf, menahan diri dari perbuatan buruk.
(HR.Bukhori)
C. Jenis-Jenis Zakat
Zakat Fitrah
Zakat fitrah merupakan zakat jiwa ( Zakat Al-Nafs ), yaitu kewajiban berzakat
bagi setiap individu baik untuk orang yang sudah dewasa maupun yang belum dewasa,
dan di bareingi dengan ibadah puasa (Shaum).17. Zakat juga bisa didefinisikan sebagai
zakat yang wajib dikeluarkan umat Islam baik laki-laki, perempuan, besar atau kecil,
merdeka, tua dan muda, pada awal bulan ramadhan sampai menjelang idul fitri. Zakat
fitrah dikeluarkan berupa makanan pokok yang dibayarkan sebanyak 3,2 liter, atau 2,5
kg. Tujuan mengeluarkan zakat fitrah adalah untuk memperbaiki perbuatan buruk yang
dilakukan sepanjang bulan ramadan, juga membagi kebahagiaan idul fitri pada fakir
miskin.
Zakat Maal
Zakat maal adalah zakat yang dikeluarkan atas harta benda yang kita miliki.Zakat
Maal juga disebut zakat harta yaitu kewajiban umat Islam yang memiliki harta benda
tertentu untuk diberikan kepada yang berhak sesuai dengan ketentuan nisab (ukuran
banyaknya) dan dalam jangka waktu tertentu (haul).
D. Syarat Wajib Zakat
Ada 7 syarat wajib zakat yang dikenakan bagi seorang muslim. Jika syarat-syarat
wajib ini sudah terpenuhi, maka wajib baginya untuk menunaikan zakat.
a. Islam
Syarat pertama, zakat hanya dikenakan bagi orang Islam. Karena, orang-orang di luar
Islam tidaklah memiliki kewajiban untuk menunaikan zakat.
b. Merdeka
Merdeka berarti orang tersebut bukanlah budak kepemilikan orang lain. Meskipun,
dunia perbudakan kini tak lagi diterapkan dalam kehidupan ini.
c. Berakal
Orang dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) tindak dikenakan membayar zakat. Karena zakat
salah satu syarat wajibnya hanya diperuntukan untuk umat muslim yang berakal.
d. Baligh
Anak kecil meski memiliki harta yang melimpah, ia belum dikenai membayar zakat.
Tunggu ia hingga baligh, baru dapat dimintai membayar zakat.
e. Sampai Nisab
Tidak semua harta dikenakan membayar zakat. Namun, harta tersebut harus mencapai
takaran nisab dengan ketentuan yang diatur syariat Islam. Harta tersebut juga dimiliki
secara penuh.
f. Haul
Jika nisab diukur dari takarannya, maka syarat wajib zakat lainnya adalah haul yang
diukur dari jangkauan waktu setahun. Haul dikecualikan bagi zakat pertanian dan rikaz.
g. Tidak Memiliki Hutang
Jika SObat Baik memiliki hutang, maka diwajibkan membayarnya terlebih dahulu
sebelum dikenakan kewajiban zakat. Harta bersumber dari hutang, juga tidak dikenakan
zakat.
Sedangkan syarat sah zakat ada dua, yakni sebagai berikut:
a. Niat untuk Berzakat.
b. Tamlik (memindahkan kepemilikan harta kepada penerimanya).
F. Pembagian Zakat
Pembagian zakat terbagi dua, zakat fitrah dan zakat maal (harta). Basis zakat
fitrah adalah jiwa (masih hidup) dengan jumlah yang dikeluarkan sebesar satu sha' atau
3,5 liter (2,5 kg). Zakat fitrah ditunaikan selama bulan Ramadan sampai menjelang
Idulfitri.
G. Hikmah Zakat
Hikmah zakat tidak hanya akan dirasakan oleh yang menerima saja, akan
tetapi juga bagi orang yang memberikan. Sebab, zakat bernilai Ibadan dan pahala
di sisi Allah SWT dan juga membantu orang-rang yang membutuhkan.
L ْمL ِهL ِمL ُحL اLرLَ LLَ تLوLَ L ْمL ِهL ِّدL اL َوLLَ تLيLِ فLنLَ LيLِ نL ْؤ ِمLL ُمL ْلL اL ُلLLَ ثL َمL َمLَّ لL س
Lَ L َوL ِهLL ْيLَ لL َعLُ هَّللاLىLَّ لLص
Lَ Lِ هَّللاL ُلL وL ُسLرLَ L َلLاLَ قL َلLاLَ قL ٍرL يL ِشLَ بLنLِ L ْبL ِنL اL َمL ْعLُّنLلL اLنLْ Lَع
)LمLلLسL مLهLاLوL (رL ىL َّمL ُحL ْلL اL َوL ِرLَ هL َّسLلLاLِ بL ِدL َسLجLَ L ْلL اLِئ ُرL اL َسLُهLَ لL ىL َعL اL َدLَ تL ٌوLض Lْ L ُعLُ هL ْنL ِمL ىL َكLَ تL ْشL اL اL ِإ َذL ِدL َسL َجL ْلL اL ُلLَ ثL َمL ْمL ِهLِفLُطL اL َعLَ تLَو
Artinya: “Orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, mengasihi dan
menyayangi bagaikan satu tubuh. Apabila ada salah satu anggota tubuh yang
sakit, maka seluruh tubuhnya akan ikut terjaga (tidak bisa tidur) dan panas
(turut merasakan sakitnya).” (HR Muslim).
H. Filosofi Zakat
Pengertian filosofis di sini yaitu sesuatu yang berhubungan dengan filsafat,
sedangkan filsafat yang dimaksud adalah ajaran hukum dan perilaku. Memahami
adanya kewajiban membayar zakat, kiranya dari sudut keadilan, yang merupakan ciri
utama ajaran (hukum) Islam dan anjuran dalam berperilaku, adalah sangat tepat.
Filosofi dari zakat yaitu keyakinan keagamaan, pemerataan dan keadilan,
produktifitas, kebebasan, etika dan kewajaran. Sedangkan filosofi dari zakat yaitu
sebagai istikhlaf, solidaritas sosial, dan persaudaraan. Dari filosofi tersebut dapat
terlihat esensi dari zakat itu sendiri, yaitu sebagaisesuatu yang sangat bermanfaat bagi
semua pihak. Semoga kita selalu senantiasa diberikan kemudahan oleh Allah swt untuk
melaksanakan kewajiban yang diberikan kepada kita semua. Sebagai bagian dari
filantropi Islam, zakat tidak dapat dipisahkan dari bagian Islam telah terpasang dengan
susunan yang tepat dan padu.
Jumlah ternak unta kurang dari 5 tidak wajib zakat. Lebih dari 120, setiap 40 ekor, 1
ekor bintu labun, dan pada setiap 50 ekor, 1 ekor hiqqoh, lebih dari 120-129, 3 ekor
bintu labun.35 Imam Syafi’I berkata Apa bila unta berjumlah 200 ekor dan di dapati ada
ada 4 ekor unta betina yang berumur 3 tahun, maka zakatnya adalah unta yang berumur
3 tahun, dan ia tidak di bebani kecuali apa yang menjadi kewajiban.
selanjutnya setiap itu bertambah 30 ekor, zakatnya bertambah 1 ekor tabi. Dan jika
setiap jumlah itu bertambah 40 ekor, zakatnya bertambah 1 ekor musinnah.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. zakat adalah salah satu ibadah pokok dan termasuk salah satu rukun Islam. Dan
secara arti kata zakat berasal dari bahasa Arab dari akar kata zaka mengandung
beberapa arti seperti membersihkan, bertumbuh dan berkah. Dalam terminologi hukum
(syara’) zakat diartikan: “pemberian tertentu dari harta tertentu kepada orang tertentu
menurut syarat-syarat yang ditentukan”
2. Zakat dibagi menjadi 2, yaitu zakat fitrah dan zakat maal. Zakat fitrah merupakan
zakat yang dikeluarkan umat Islam pada sebagian bulan Ramadhan dan sebagian bulan
Syawal untuk mensucikan jiwa. Sedangkan zakat maal adalah zakat harta yang dimiliki
seseorang karena sudah mencapai nisabnya.
3. Orang-orang yang berhak menerima zakat yaitu orang fakir, orang miskin, amil,
muallaf, hamba sahaya, orang yang berhutang, fi sabilillah, dan ibnu sabil. Sedangkan
yang tidak berhak menerima zakat yaitu orang kafir, orang kaya, keturunan Rasulullah,
orang yang dalam tanggungan yang berzakat.
4. Hikmah berzakat adalah sebagai berikut: Mendidik jiwa manusia suka berkorban dan
membersihkan jiwa dari sifat-sifat kikir dan bakhil, Zakat mengandung arti rasa
persamaan yang memikirkan nasib manusia dalam suasana persaudaraan, Zakat
memberi arti bahwa manusia itu bukan hidup untuk dirinya sendiri;sifat mementingkan
diri sendiri harus disingkirkan dari masyarakat Islam, Seorang muslim harus
mempunyai sifat-sifat baik dalam hidup perseorangan yaitu murah hati,penderma, dan
penyayang, Zakat dapat menjaga timbulnya rasa dengki,irihati, dan menghilangkan
jurang pemisah antara si miskin dan si kaya, Zakat bersifat sosialistis karena
meringankan beban fakir miskin dan meratakan nikmat Allah yang diberikan kepada
manusia.
B. Saran
Penyusun makalah ini manusia biasa banyak kelemahan dan kekhilafan. Maka
dari itu penyusun menyarankan pada pembaca yang ingin mendalami masalah zakat,
setelah membaca makalah ini membaca sumber lain yang lebih lengkap. Dan marilah
kita realisasikan zakat dalam kehidupan sehari-hari yang merupakan kewajiban umat
muslim dengan penuh rasa ikhlas.
DAFTAR PUSTAKA
al-Ba’ly, Dr. Abdul Al-Hamid Mahmud. Ekonomi Zakat: Sebuah Kajian Moneter dan
Keuangan Syariah. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006.
Aunullah, Indi. Ensiklopedi Fikih untuk Remaja. Yogyakarta: Pustaka Insan
Madani,
2008.
Bahreisj, Hussein. 450 Masalah Agama Islam. Surabaya: Al Ikhlas, 1980.
Departemen Agama RI. Al Qur’an dan Terjemahnya . Jakarta: Sahifa,2014.
Masud, Ibnu. Fiqhi Madzhab Syafi’I. Bandung: CV Pustaka Setia, 2007.
Misbahuddin. E-Commerce dan Hukum Islam. Cet. I: Makassar: Alauddin
University
Press. 2012.
Sabiq, Sayyid. Fiqh As-Sunnah. Libanon: Darul Fikri, 1983.
Sabiq, Sayyid. Fiqh Sunnah. Bandung: Al- Ma’arif, 1997.
Syarifuddin, Amir. Garis-garis Besar Fiqh. Bogor: Kencana, 2003.
Tim Abdi Guru. Agama Islam Untuk SMP Kelas VIII. Jakarta: Erlangga, 2005.
Tim KKG PAI. Pendidikan Agama Islam SD. Surabaya : CV Citra Cemara,
2006