Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH AGAMA ISLAM DAN KE NU-AN 3

FIKIH ZAKAT

DR. Hj. Masnunah, S.Ag

Nama kelompok :

1. Nida Sunniya (406220027)


2. M. Islakhul Maizun (406220031)
3. Muh. Mualimin (406220037)
4. Rohmatun Nazila (406220039)

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PERKANTORAN


FAKULTAS DESAIN KREATIF DAN BISNIS DIGITAL
INSTITUT TEKNOLOGI DAN SAINS NAHDLATUL ULAMA PEKALONGAN
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya yang telah
memberikan kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah pada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
keluarga dan sahabatnya. yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhirat nanti. Kami bersyukur
kepada Allah SWT atas limpahan sehat-Nya baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga
kami mampu untuk menyelesaikan makalah ini dengan judul “Fikih Zakat”. Zakat menjadi hal yang
sering terjadi pada umat Muslim karena zakat wajib dikeluarkan umat Islam menjelang akhir bulan
Ramadhan, sebagai pelengkap ibadah puasa. Zakat ini sendiri merupakan salah satu rukun ketiga dari
Rukun Islam. Sementara itu, Zakat merujuk pada aktivitas memberikan sebagian kekayaan dalam
jumlah dan perhitungan tertentu untuk orang-orang tertentu sebagaimana ditentukan. Dalam makalah
ini, saya akan membahas lebih lanjut tentang pengertian zakat, dalil naqli zakat, macam-macam zakat,
ketentuan zakat fitrah dan zakat mal, rukun syarat sah dan asnaf zakat. Kami tentu telah menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta
kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk
makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kami berharap
makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang zakat, serta dapat membantu
pembaca untuk lebih menghargai dan memahami pentingnya hal tersebut dalam kehidupan beragama
kita. Terima kasih atas kesempatan ini dan selamat membaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii

BAB 1...................................................................................................................................................2

PENDAHULUAN................................................................................................................................2

 Latar Belakang.......................................................................................................2

 Rumusan Masalah..................................................................................................2

 Tujuan.....................................................................................................................2

BAB II..................................................................................................................................................3

PEMBAHASAN...................................................................................................................................3

 Pengertian Zakat....................................................................................................3

 Macam-macam Zakat............................................................................................3

 Syarat Zakat...........................................................................................................5

 Rukun-Rukun Zakat..............................................................................................5

 Hikmah Zakat.........................................................................................................6

 Cara Menghitung Zakat........................................................................................8

 Tujuan Zakat..........................................................................................................8

BAB III.................................................................................................................................................9

PENUTUP............................................................................................................................................9

 Kesimpulan.............................................................................................................9
BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap umat Muslim berkewajiban untuk memberikan sedekah dari rezeki yang
dikaruniakan Allah. Kewajiban ini tertulis di dalam Al-Qur’an. Pada awalnya Al-
Qur’an hanya memerintahkan untuk memberikan sedekah (pemberian yang sifatnya
bebas, tidak wajib). Namun pada kemudian hari, umat Islam deperintahkan untuk
membayar zakat. Zakat menjadi wajib hukumnya sejak tahun 662 M. Nabi
Muhammad melembagakan perintah zakat ini dengan menetapkan pajak bertingkat
bagi mereka yang kaya untuk meringankan beban kehidupan mereka yang miskin.
Sejak saat ini zakat diterapkan dalam negara-negara Islam. Hal ini menunjukan bahwa
pada kemudian hari ada pengaturan pemberian zakat, khususnya mengenai jumlah
zakat tersebut.
Pada zaman khalifah, zakat dikumpulkan oleh pegawai sipil dan
didistribusikan kepada kelompok tertentu dari masyarakat. Kelompok itu adalah orang
miskin, janda, budak yang ingin memberi kebebasan mereka, orang yang terlilit
hutang dan tidak mampu membayar. Syari’ah mengatur dengan lebih detail mengenai
zakat dan bagaimana zakat itu harus dibayarkan. Kejatuhan para khalifah dan negara-
negara Islam menyebabkan zakat tidak dapat diselenggarakan dengan berdasarkan
hukum lagi.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan zakat?


2. Apa saja macam-macam zakat?
3. Apa hukum dasar dalil zakat?
4. Apa ketentuan zakat fitrah dan zakat mal?
5. Apa rukun dan syarat sah nya zakat?
6. Bagaimana kriteria awal bulan qamariyah menurut NU?

C. Tujuan
Tujuan dibuatnya Makalah Fikih zakat ini adalah :
1. Untuk mengetahui apa itu yang dimaksud zakat
2. Untuk mengetahui apa saja macam-macam zakat
3. Untuk mengetahui apa saja ketentuan zakat fitrah dan zakat mal
4. Untuk mengetahui apa saja rukun dan syarat sah nya zakat

Tujuan dari dibuatnya makalah tarawih dan ru’yatul hilal ini adalah untuk
memberikan pemahaman tentang shalat tarawih, yaitu shalat sunnah yang dilakukan
pada bulan Ramadhan setelah shalat Isya. Makalah ini akan menjelaskan tata cara
melaksanakan shalat Tharavi, sejarahnya, kelebihannya, serta hikmah dan manfaat
melaksanakan shalat Tharavi. Dokumen tarawih juga dapat membantu meningkatkan
pemahaman Ramadhan sebagai bulan suci umat Islam dan untuk menentukan awal
Ramadhan dan Idul Fitri. Ru'yatul Hilal adalah proses dimana umat Islam mengamati
bulan baru untuk menentukan awal Ramadhan dan Idul Fitri. Makalah ini akan
menjelaskan tata cara dan tata cara mengamati hilal, serta pentingnya menjaga
ketepatan waktu dalam menentukan awal Ramadhan dan Idul Fitri. Artikel ini juga
akan membantu meningkatkan pemahaman tentang pentingnya menjaga persatuan
dan kesatuan umat Islam di bulan Ramadhan dan Idul Fitri.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Zakat

Zakat berasal dari Bahasa Arab yakni “zaka” yang artinya bersih, suci, subur,
tumbuh dan berkembang. Dikutip dari laman Badan Amil Zakat Nasional (Baznas),
zakat artinya bagian tertentu dari harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap muslim
apabila telah mencapai syarat yang ditetapkan. Sebagai salah satu rukun Islam, zakat
ditunaikan untuk diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (asnaf).
Zakat biasanya dihitung sebanyak 2.5% dari total kekayaan seorang muslim
diatas jumlah minimum yang dikenal dengan istilah “nisab”. Namun, para ulama
memiliki perbedaan pendapat tetang seberapa banyak nisab dan aspek lainnya dalam
zakat.
Makna tumbuh dalam arti zakat menunjukkan bahwa mengeluarkan zakat
sebagai sebab adanya pertumbuhan dan perkembangan harta, pelaksanaan zakat itu
mengakibatkan pahala yang banyak. Kewajiban zakat bagi umat muslim yang mampu
tercantum jelas dalam Surat At-Taubah pada ayat 60, ayat 71, dan ayat 103.
Dalam Al-qur’an, ada 8 golongan yang berhak menerima zakat, antara lain :
 Fakir (orang yang tidak mempunyai harta dan tenaga untuk memenuhi
kebutuhannya)
 Miskin (orang yang bekerja tapi tidak mencukupi kebutuhannya atau
dalam keadaan serba kekurangan)
 Amil (orang yang mengelola zakat)
 Mualaf (orang yang baru masuk islam)
 Sabilillah (orang yang berjuang dijalan Allah)
 Ibnu Sabil (orang yang sedang melakukan perjalanan)
 Hamba sahaya
 Orang yang berutang

Zakat dikeluarkan dari harta yang dimiliki, akan tetapi, tidak semua harta
terkena kewajiban zakat. Syarat dikenakannya zakat atas harta antara lain :

6
 Harta tersebut dimiliki penuh oleh pemiliknya
 Harta tersebut merupakan barang halal dan diperoleh dengan cara yang
halal
 Harta tersebut mencapai nishab sesuai jenis hartanya
 Pemilik harta tidak memiliki hutang jangka pendek yang harus dilunasi

2. Macam-macam Zakat
Zakat terbagi menjadi 2, yakni :

 Zakat Fitrah

Zakat Fitrah adalah zakat yang harus dibayarkan bagi seorang muslim yang
sudah mampu untuk menunaikannya. Zakat fitrah ini merupakan zakat yang wajib
dikeluarkan satu kali dalam setahun. Waktu membayar zakat fitrah dilakukan pada
bulan Ramadhan, biasanya dibayarkan menjelang hari raya Idul Fitri. Yang
membedakan zakat fitrah dengan zakat yang lainnya adalah, zakat fitrah
diharuskan untuk ditunaikan sebelum sholat Idul Fitri dilaksanakan.

Zakat fitrah memiliki arti yaitu mensucikan harta. Hal ini karena di setiap
harta seseorang adalah sebagiannya milik dari orang lain, terlebih lagi orang yang
membutuhkan. Selain itu, harta yang ada pada manusia bukanlah milik mereka
semua, namun itu adalah titipan dari Allah SWT seperti yang dijelaskan pada
Buku Pintar Puasa Ramadhan, Zakat Fitrah, Idul Fitri, Idul Adha. Besar zakat
yang harus dikeluarkan untuk zakat fitrah adalah sebesar satu sha, atau 2.5 kg
beras, kurma, sagu, gandum. Besarnya zakat bisa disesuaikan dengan konsumsi
per orang dalam sehari pada waktu yang berlaku, karena hal ini bisa berubah
akibat inflasi di negara tersebut. Ketentuan ini berdasarkan pada hadits shahih.

Sesuai dengan pengertian zakat fitrah, maka walaupun umat Islam diwajibkan
untuk mengeluarkan zakat, namun tidak semua umat Islam wajib dan bisa
menunaikan amalan ini. Orang yang memiliki tanggung jawab atas orang lain,
harus membayarkan zakat orang yang berada di bawah tanggung jawabnya.
Misalnya, seorang ayah atau ibu yang wajib membayarkan zakat fitrah untuk
anak-anaknya.

7
Zakat fitrah juga bisa dibayar dengan bentuk uang yang setara dengan 1 sha’
gandum, kurma atau beras dan bahan pokok lainnya. Nominal dari uang tersebut
yang ingin dizakatkan harus disesuaikan dengan harga bahan sembako yang
berlaku di daerah tersebut. Di Indonesia sendiri, membayar zakat fitrah bisa
melalui Lembaga Amil Zakat yang terpercaya. Zakat fitrah boleh dibayar dari
awal bulan ramadhan sampai sebelum waktu sholat Idul Fitri atau di hari-hari
akhir bulan suci ramadhan.

 Zakat Mal

Zakat mal adalah zakat harta. Sesuatu dapat disebut dengan harta apabila
memenuhi syarat-syarat tertentu seperti dapat dimiliki, disimpan atau dikuasai,
dapat diambil manfaatnya sesuai dengan harta tersebut. Contoh dari harta
misalnya rumah, mobil, tanah, hewan ternak, emas dan perak.

Berikut adalah syarat kekayaan yang wajib dizakatkan:

a. Harta tersebut merupakan harta yang sepenuhnya adalah miliknya. Harta


milik sepenuhnya tentunya juga harus memiliki nilai dan manfaat secara
utuh. Harta yang bisa dizakatkan haruslah didapatkan sesuai dengan
syariat islam. Harta tidak bisa dizakatkan apabila didapati dengan cara
yang tidak sesuai syariat Islam seperti mencuri dan lain-lain.
b. Harta yang dimiliki bisa berkembang atau bertambah.
c. Harta yang dimiliki sudah mencapai jumlah tertentu yang sesuai dengan
ketentuan zakat atau sudah sesuai dengan nisabnya.
d. Harta tersebut merupakan kelebihan setelah memenuhi kebutuhan pokok.
Seseorang tentunya memiliki jumlah minimal dan berbeda-beda untuk
memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari termasuk juga untuk anggota
keluarganya. Apabila kebutuhan pokok orang tersebut dan keluarganya
tidak terpenuhi maka harta yang dimiliki tidak wajib untuk dizakatkan.
e. Harta yang dimiliki oleh seseorang, jika sudah dimiliki selama satu tahun,
maka wajib untuk dizakatkan.

Menghitung zakat mal harus disesuaikan dengan harga emas yang berlaku
pada sata itu, karena harga emas selalu berubah-ubah setiap tahunnya.

8
3. Syarat Zakat
Seperti yang sudah dijelaskan berdasarkan pengertian zakat, maka untuk
melakukan zakat harus mengikuti beberapa syarat. Berikut adalah syarat wajib untuk
menunaikan zakat:

 Islam
 Merdeka
 Mukallaf atau akil baligh atau sudah dewasa
 Tidak punya hutang
 Memiliki harta yang cukup
 Harta milik sendiri

4. Rukun-Rukun Zakat
Rukun zakat adalah hal-hal yang harus dilakukan ketika ingin berzakat. Berikut
adalah rukun-rukun zakat.

 Niat
Ketika menunaikan zakat, hendaknya membaca niat untuk berzakat. Hal ini untuk
mengingatkan kita bahwa kita berzakat semata-mata hanya untuk Allah SWT.
a. Pemberi zakat
Pemberi zakat, atau biasa disebut muzakki adalah orang yang
berkewajiban untuk membayar zakat. Seperti yang sudah disebutkan di atas,
syarat-syarat untuk orang pemberi zakat adalah Islam, merdeka, dewasa, tidak
memiliki hutang dan memiliki harta yang cukup.
Zakat hadir dalam Islam bukan hanya untuk mengatur sistem ekonomi,
individu, msyarakat, dan negara. Namun juga menjadi penyambung kasih
sayang antara si kaya dan si miskin seperti halnya yang dibahas pada buku
Kekuatan Zakat yang mengupas segala hal tentang zakat termasuk dalil-dalil,
cara perhitungan zakat, waktu pembayaran, dan masih banyak lagi.
b. Penerima zakat
Penerima zakat biasa disebut dengan mustahik. Mustahik ini adalah orang-
orang yang berhak menerima zakat. Di dalam Al-Quran surat At-taubah ayat

9
60, disebutkan delapan kategori atau golongan orang-orang yang memenuhi
syarat untuk mendapatkan manfaat dari zakat.
“Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang miskin,
amil zakat, yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) hamba
sahaya, untuk (membebaskan) orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan
untuk orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai kewajiban dari Allah.
Allah Maha Mengetahui, Maha Bijaksana.”
Orang yang hidup tanpa mata pencahariaan, orang yang tidak bisa
memenuhi kebutuhan pokoknya, orang yang mengumpulkan zakat, orang yang
baru saja masuk islam, orang yang bebas dari perbudakan melalui akad, orang
yang memiliki hutang yang sangat besar, orang yang berperang di jalan Allah
SWT, orang yang dalam perjalanan atau pengelana yang terlantar, adalah
orang-orang yang wajib menerima zakat atau mustahik.
 Harta yang dizakatkan
Berikut adalah harta-harta yang yang wajib dizakatkan dalam zakat mal:

a. Emas dan Perak adalah logam mulia. Islam menggangap logam mulia seperti
emas dan perak sebagai harta yang dapat berkembang. Cek, deposito, saham
atau surat berharga lainnya termasuk dalam kategori emas dan perak yang bisa
dizakatkan. Rumah, tanah, kendaraan, juga termasuk kategori emas dan perak
yang bisa dizakatkan.
b. Binatang Ternak yang wajib untuk dizakatkan adalah hewan-hewan ternak
yang besar seperti sapi, kambing, kerbau, unta, ayam.
c. Hasil Pertanian yang wajib dizakatkan adalah hasil tumbuh-tumbuhan yang
memiliki nilai ekonomis. Hasil pertanian yang bisa dizakatkan adalah adalah
umbi-umbian, sayuran, buah-buahan, tanaman hias dan lain-lain.
d. Harta Perniagaan adalah semua yang digunakan dalam jual-beli. Contoh dari
harta perniagaan adalah alat-alat, perhiasan, pakaian. Perniagaan atau
perdagangan yang dilakukan bisa melalui perorangan atau perusahaan besar.
e. kekayaan Laut dan hasil pertambangan adalah benda-benda yang berasal dari
dalam perut bumi dan bisa juga dizakatkan karena memiliki nilai ekonomis.
Hasil-hasil dari perut bumi itu meliputi minyak bumi, tembaga, timah,
batubara. Kekayaan laut yang bisa dizakatkan yaitu mutiara, dan ambar.

10
f. Rikaz adalah harta yang sudah terpendam lama sejak zaman dahulu. Salah satu
contoh rikaz atau harta terpendam adalah harta karun. Harta rikaz yang
ditemukan tentunya tidak boleh ada pemiliknya maka baru boleh dizakatkan.
Untuk zakat fitrah bisa berupa uang, beras, kurma atau gandum dengan berat
2.5 kg.

5. Hikmah Zakat
Berikut adalah beberapa hikmah dalam menunaikan zakat. Selain untuk
menggugurkan kewajiban, membayar zakat memberikan hikmah atau manfaat untuk
di dunia dan akhirat. Untuk lebih mengenal zakat, infaq, dan shadaqah yang kiranya
perlu ditanamkan sejak dini guna menumbuhkan kesadaran berzakat, berinfaq, dan
bershadaqah, Grameds dapat membaca buku Antara Zakat Infak Dan Sedekah.

 Dosa akan terampuni

Orang-orang yang membayarkan zakatnya tidak hanya mendapatkan


pahala, namun dosa-dosanya yang dahulu juga terampuni. Hal ini tertulis
dalam hadits nabi yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, yang berbunyi,

”Sedekah itu akan memadamkan dosa sebagaimana air dapat


memadamkan api.”

 Mendapatkan Ridha Allah

Orang yang menunaikan zakat akan mendapat pahala dan juga ridha Allah
SWT. Hal ini dijelaskan dalam Al-Quran surat Ar-Rum yang 39, yang
berbunyi,
“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia
bertambah, maka tidak bertambah dalam pandangan Allah. Dan apa yang
kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk memperoleh
keridaan Allah, maka itulah orang-orang yang melipat gandakan
(pahalanya).”

 Akan mendapat petunjuk dari Allah SWT

Sebagai umat yang selalu membutuhkan Tuhannya, tentunya kita


membutuhkan petunjuk dan pertolongannya. Bagi orang-orang yang
menunaikan zakat Allah SWT akan memberikan petunjuk dan rahmat Nya.
11
Hal ini tertera dalam Al-Quran surat Lukman ayat 4-5, yang berbunyi,
“(yaitu) orang-orang yang melaksanakan salat, menunaikan zakat dan mereka
meyakini adanya akhirat.” Dan “Merekalah orang-orang yang tetap mendapat
petunjuk dari Tuhannya dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.”

 Bukan orang yang celaka di dunia dan akhirat


Di dalam Al-Quran surat Al-Fusilat ayat 6-7 dijelaskan bahwa orang-orang
yang tidak menunaikan zakat dan ingkar kepada Allah akan celaka hidupnya.
Ayat tersebut berbunyi,
“Katakanlah (Muhammad), “Aku ini hanyalah seorang manusia seperti
kamu, yang diwahyukan kepadaku bahwa Tuhan kamu adalah Tuhan Yang
Maha Esa, karena itu tetaplah kamu (beribadah) kepada-Nya dan mohonlah
ampunan kepada-Nya. Dan celakalah bagi orang-orang yang
mempersekutukan-(Nya).”
“(yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan zakat dan mereka ingkar
terhadap kehidupan akhirat.”

Jika umat yang taat kepada Allah, dan menunaikan zakat tentunya bukan
termasuk orang yang celaka seperti yang disebutkan di dalam ayat Al-Quran
di atas.

 Menyempurnakan iman seseorang

Bagi umat islam yang menunaikan zakat, keimanannya akan sempurna. Hal
ini disebutkan dalam hadits nabi yang diriwayatkan oleh Bukhari dan
Muslim, yang berbunyi,

‫ال ُيْؤ ِم ُن َأَح ُد ُك ْم َح َّتى ُيِح َّب َألِخ يِه َم ا ُيِح ُّب ِلَنْفِس ِه‬

“Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga dia mencintai


saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.”

Orang yang berzakat tentunya tidak hanya mencintai dirinya sendiri, namun
dia juga peduli dengan saudaranya atau orang lain. Dengan mencintai orang
lain seperti mencintai dirinya sendiri, keimanannya akan sempurna.

12
6. Cara Menghitung Zakat
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa zakat dibagi menjadi dua
jenis, maka cara menghitung zakat juga dibagi menjadi dua, yaitu cara
menghitung zakat fitrah dan zakat mal.

 Cara Menghitung Zakat Fitrah

Zakat fitrah merupakan zakat yang harus dibayarkan ketika bulan Ramadhan
tiba. Adapun waktu untuk membayar zakat fitrah ini sebelum idul fitri tiba.
Untuk membayar zakat fitrah ini dapat dilakukan dengan membayar beras. Jika
dalam hitungan liter, maka beras yang harus dibayarkan untuk zakat 3,5 liter.
Sedangkan bila beras yang dizakatkan menggunakan kilogram, maka beras yang
dizakatkan adalah 2,5 kilogram.

Zakat fitrah bisa juga dibayarkan menggunakan uang. Jika seseorang ingin
membayar zakat fitrah dengan uang, maka harus disesuaikan dengan harga beras
yang ada di daerah sekitarnya.

 Cara Menghitung Zakat Mal

Untuk membayar zakat mal ini hitungannya berbeda dengan membayar zakat
fitrah. Selain itu, seseorang diwajibkan membayar zakat mal apabila pendapatan
atau penghasilannya sudah mencapai nisab. Nisab zakat adalah batasan
kekayaan untuk seseorang harus membayar zakat mal atau tidak. Adapun nisab
zakat, seperti nisab zakat perak sebesar 200 dirham atau sekitar 595 gram, nisab
zakat emas sebesar 20 dinar atau sebesar 85 gram, nisab zakat perdagangan
sebesar 20 dinar atau setara 85 gram emas, nisab zakat pertanian atay seperti
653 kilogram beras, dan lain-lain.

7. Tujuan Zakat
Beberapa tujuan zakat sebagai berikut.

 Mengajarkan manusia untuk melakukan kewajibannya, yaitu memberikan hak


orang lain kepadanya.
 Meningkatkan tali persaudaran, sehingga dapat hidup rukun dan sejahtera.
 Membantu seseorang yang sedang membutuhkan.

13
 Menghilangkan sifat kikir atau pelit yang ada di dalam diri.
 Mengangkat derajat dari fakir miskin.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Zakat adalah salah satu dari lima rukun Islam dan merupakan kewajiban bagi umat
Muslim yang mampu secara finansial. Tujuan utama zakat adalah untuk membantu orang-
orang yang kurang beruntung dan membagikan kekayaan kepada mereka yang
membutuhkan. Zakat biasanya diberikan dalam bentuk persentase tertentu (2,5%) dari
kekayaan yang dimiliki oleh seorang Muslim setelah memenuhi kebutuhan dasar dan utang-
utangnya. Harta yang dikenai zakat meliputi uang, emas, perak, perdagangan, dan pertanian.

Zakat tidak hanya memiliki dampak positif bagi penerima zakat, tetapi juga membantu
membersihkan harta seseorang dan memperkuat rasa solidaritas dalam masyarakat
Muslim.Pemberian zakat merupakan salah satu cara bagi umat Islam untuk memenuhi
kewajiban sosial dan menjalankan ajaran kemanusiaan dalam Islam. Penting untuk
menghitung zakat dengan benar dan mendistribusikannya kepada mereka yang berhak
menerimanya, seperti fakir miskin, yatim piatu, dan mereka yang membutuhkan.
Kesimpulannya, zakat adalah kewajiban keagamaan dalam Islam yang memerintahkan umat
Muslim untuk memberikan sebagian dari kekayaan mereka kepada yang membutuhkan. Ini
merupakan aspek penting dalam praktik agama Islam yang mengedepankan nilai-nilai sosial
dan solidaritas dalam masyarakat Muslim

DAFTAR PUSTAKA

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-zakat/

15
Buku “Fikih Zakat, Sedekah, Dan Wakaf”
Buku ”Ensiklopedia Fikih Indonesia 4:Zakat”
Buku “Adab diatas Ilmu”

16

Anda mungkin juga menyukai