Anda di halaman 1dari 27

MANAJEMEN ZISWAF

KONSEP DASAR ZAKAT HARTA DAN KETENTUANNYA


MAKALAH

DISUSUN OLEH:

Eka Saputri 2220203862201014

Nirwana 2220203862201015

Nurkhafifah Anugrah 2220203862202016

Risna 2220203862201017

Nurul Intan 2220203862201018

Khaerunnisa 2220203862201019

Makalah ini disusun guna untuk menyelesaikan tugas mata kuliah

“Manajemen ziswaf”

PROGRAM STUDI AKUNTANSI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PAREPAE

TAHUN AJARAN 2024


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kami bersyukur bahwa Allah SWT ada di sini dan bahwa Dia selalu
menunjukkan kepada kami belas kasihan dan memberkati kami dengan
kesehatan sehingga kami dapat menjalani kehidupan sehari-hari kami.
Sebagai seorang nabi yang mengajar umat Islam, Yang Mulia Nabi
Muhammad (saw) layak mendapatkan doa dan salam kita. Semoga Dia
memberi kita semua kesehatan dan menerima syafaat-Nya di akhirat.

Makalah ini dibuat guna untuk memenuhi salah satu tugas kami
dari dosen yakni Bapak SUHERMAN, S.Ag pada mata kuliah Manajemen
ziswaf. Selain itu, dengan makalah ini kita juga bisa menambah ilmu dan
wawasan menngenai apa itu konsep dasar zakat harta bagi para pembaca
dan juga penulisnya agar kita dapat mengerti apa yang dimaksud dengan
zakat harta, jenis-jenis zakat harta dan dasar hukumnya, ketentuan
nizab,haul dan qadar zakat harta serta ketentuan dan cara menghitung
zakat harta, sehingga dengan ilmu yang kita dapat ini bisa kita terapkan
dan amalkan dalam kehidupan beragama kita.

Untuk itu kami dari kelompok 3 sebagai tim penulis makalah ini
mengucapkan banyak terimaksih kepada pihak yang terlibat dalam
penyusunan makalah ini terutama pada rekan-rekan kelomppok tiga yakni
saudari Eka Saputi, Nirwana, Nurkhafifah Anugrah, Risna, Nurul Intan,
Khaerunnisa. Akan tetapi kami juga menyadari, makalah yang kami buat
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami harap kepada
pihak pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang membangun agar
kami dapat menyempurnakan makalah ini.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Identifikasi Permasalahan..................................................................................1
C. Ruang lingkup pembahasan..........................................................................2
BAB II.....................................................................................................................3
KAJIAN PUSTAKA................................................................................................3
A. Kajian Teori..........................................................................................................3
B. Hasil Penelitian yang Relevan...........................................................................3
BAB III....................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................4
A. Definisi zakat harta..............................................................................................4
B. Jenis- Jenis Zakat Harta dan Dasar Hukumnya..............................................5
C Ketentuan Nizab, Haul dan Qadar..................................................................11
D. Ketentuan Dan Cara Menghitung Zakat Harta.............................................16
BAB IV.................................................................................................................20
PENUTUP............................................................................................................20
KESIMPULAN............................................................................................................20
Saran...........................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
LAMPIRAN..........................................................................................................22

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Salah satu dari lima rukun islam adalah zakat. Itulah betapa
pentingnya hal ini. Ia menempati urutan ketiga dalam sesi ibadah ini,
setelah doa. Istilah “zakat” muncul di seluruh Al-Qur’an sebanyak
enam puluh kali dari total cara yang ada. Zakat selalu disebutkan
bersamaan dengan doa Al-Qur’an. Hal ini menunjukkan pentingnya
hubungan timbal balik dan eratnya mereka. Ibadah adalah doa.
Meskipun zakat dipandang sebagai ibadah terhadap harta yang paling
mulai, namun hal-hal materi adalah yang paling penting.
Zakat tidak diragukan lagi karena zakat merupakan salah satu
rukun agama islam dan salah satu farduh agama yang perlu ditaati.
Bagi kaum aghniyah (kaya), zakat meerupakan kewajiban sosial dan
ibadah setelah kekayaan mencapai ambang batas minimal (nishab)
dan berlangsung selama setahun (haul).
Pada kenyataannya, penerapan zakat sangat penting bagi semua
pihak dan bukan hanya untuk kepentingan penerima zakat (mustahik).
Bagi orang yang mendapatkan zakat (muzakki), ada banyak
keuntungan untuk menerapkannya untuk diri sendiri. Manusia
menunjukkan bahwa perannya di dunia adalah sebagai hamba Allah
SWT dengan membayar zakat. Jiwa manusia dapat dimurnikan dari
sentimen dan aspirasi untuk mengimbangi uang, kekikiran, amoralitas,
egoisme, dan merendahkan orang lain dengan menerapkan zakat.

B. Identifikasi Permasalahan
1. Minimnya pengetahuan dan edukasi terhadap masyarakat
mengenai apa itu zakat harta, jenis jenis zakat harta dan dasar
hukum zakat harta.
2. Masyarakat pada umumnya masih kurang memahami dan kurang
mengetahui bagaiman cara menghitung zakat harta.

1
C. Ruang lingkup pembahasan
1. Definisi zakat harta?
2. Jenis jenis zakat harta dan dasar hukumnya?
3. Ketentuan nizab, haul dan qadar zakat harta?
4. Ketentuan dan cara menghitung zakat harta?

2
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori
Makalah ini di tulis dengan menggnakan metode kualitatif. Dengan
menggunakan metode ini kami dapat mencari dan mendapatkan lebih
banyak sumber-sumber dan referensi dari berbagai buku serta jurnal
untuk mendpat lebih banyak penjelasan yang lebih mendalam
mengenai materi kami yaitu konsep dasar zakat harta dan
ketentuannya. Dalam makalah ini berisi referensi dari 5 buku dan 5
jurnal yaitu, zakat dalam perekonomian moderen ( Dr.K.H. Didin
hafidhuddin, M.Sc.), fiqih ibadah (Drs. Salman Abidin dan Drs. Moh.
Syuono, HS.), fikih zakat (Iin Mutmainnah), Hukum Zakat ( Dr. Ahmad
Dakhoir, SHI,MHI), zakat dan infak salah satu solusi mengatasi
problem sosial di indonesia (M. Ali Hasan), serta jurnal. Dengan
menggunakan beberapa referensi ini kita akan lebih bisa memahami
mengenai apa konsep dari zakat harta (mall) karena ada banyak
pendapat yang berbeda beda namun tujuannya sama.

B. Hasil Penelitian yang Relevan


Kami menyelesaikan makalah ini dengan bersumber dari beberapa
buku dan juga journal untuk mencari lebih banyak referensi mengenai
isi dari materi kami yaitu konsep dasar zakat harta hingga
terselesaikan makalah ini, kami menggunakan referensi dari buku dan
juga jurnal untuk mencari lebih banyak hal mengenai materi kami yaitu
konsep dasar zakat harta hingga kami dapat menarik kesimpulan
mengenai inti dari materi kami.

3
BAB III

PEMBAHASAN

A. Definisi zakat harta


Frasa Al-Qur'an "zakat" mengacu pada kewajiban seseorang untuk
menyumbangkan sebagian dari uang mereka untuk tujuan amal.
Zakat secara harfiah berarti "memurnikan" dan "tumbuh" dari akar
bahasa Arabnya. Definisi inti dari kata "zakat" dalam bahasa Arab,
menurut Lisanul Arabi, adalah "suci," "tumbuh," "berkah," dan
"memuji," yang semuanya ditemukan dalam Al-Qur'an dan hadits.
Zakat adalah harta yang perlu dikeluarkan oleh seorang Muslim
atau badan usaha untuk disumbangkan kepada mereka yang
memenuhi syarat untuk menerimanya sesuai dengan hukum Islam,
menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 2011 yang mengatur
administrasi zakat.
Zakat merupakan salah satu pilar (rukun) dari lima pilar yang
membentuk islam. Zakat adalah ibadah maaliahijitamia’iyyah yang
memililki posis yang strategis dan menentukan bagi pembangunan
kesejahteraan umat. 1Zakat tidak hanya berfungsi sebagai ibadah
yang bersifat vertikal keada Allaj (hablumminallah), namun zakat juga
berfungsi sebagai wujud ibadah yang bersifat horizontal.
Mengingat interpretasi yang disebutkan di atas, dapat dikatakan
bahwa zakat mengacu pada kewajiban seorang Muslim untuk
mendistribusikan, dalam jangka waktu tertentu, sebagian dari harta
mereka yang telah mencapai nasab (batas minimum) kepada mereka
yang memenuhi syarat untuk membersihkan dan memurnikan harta
dan jiwa mereka sesuai dengan persyaratan Al-Qur'an.
Zakat harta (mal) adalah harta yang dikeluarkan oleh muzaki
melalui amil zakat resmi untuk diserahkan kepada mustahik salah satu
jenis zakat mal adalah zakat pendapatan.

Dr. K.H. Didin Hafidhuddin, M.Sc, Zakat Dalam Perekonomian


1

Modern ( Jakarta : Gema Insani, 2007) Hal. 1

4
B. Jenis- Jenis Zakat Harta dan Dasar Hukumnya
1. Zakat mata uang (emas dan perak)
Manusia harus bersyukur dan mengakui berkat Allah, yaitu
penciptaan kekayaan emas dan perak sebagai alternatif dalam
sistem barter, sehingga banyak pelajaran yang bisa dipetik darinya.
Memanfaatkan dan mengoptimalkan kebijaksanaan adalah cara
terbaik untuk mengungkapkan rasa terima kasih untuk itu.2
. Memang benar bahwa kekayaan yang terbuat dari emas
dan perak diproduksi, diinfuskan, dan dibuat untuk kebaikan
masyarakat. Namun, kebanyakan orang mengabaikan tujuan dan
karakter harta ini. Mereka memanfaatkan kekayaan untuk
keuntungan mereka sendiri, yang pada akhirnya akan membuat
lebih sulit bagi mereka untuk mengelola dan mengumpulkan. Islam
telah mendesak orang untuk membebaskan diri dari perbudakan
mereka terhadap harta benda mereka. Investasikan uang mereka
sampai mereka akhirnya mendapat untung. Tanamkan untuk
membantu semua orang demi kebaikan masyarakat. Perambahan
pada mereka yang mengubah harta menjadi harta karun dengan
menanam dan memeliharanya dengan cara yang merusak peran
harta dalam kehidupan ekonomi masyarakat.
Allah berfirman dalam QS. at- Taubah (9) ayat 24

Katakanlah: “jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara,istri-


istri,kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan,

2
Lin Mutmainnah, Fikih Zakat (BTN Bukit Indah Blok 1 No.4
Soreang Parepare, Sulawesi Selatan Indonesia 91132. Hlm 52

5
perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal
yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-
nya dan dari berjihad di jalan-nya, maka tunggulah sampai Allah
mendatangkan keputusannya. Dan Allah tidak memberi petunjuk
kepada orang yang fasik.
1. Zakat perniagaan
Barang dagangan adalah segala sesuatu yang siap
ditukar dengan uang. Alasan disebut seperti itu adalah
karena pedagang tidak menginginkan barang; Sebaliknya,
mereka ditawarkan setelah mereka menghilang dan
menetap di lokasi lain, semua atas nama menghasilkan
keuntungan. Perdagangan zakat diamanatkan oleh hukum
berdasarkan beberapa dalil, diantaranya firma Allah dalam
QS. Al-Baqarah (2) ayat 267.

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan


Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-bak dan
sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk
kamu dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu
kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri
tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan
mata teerhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah maha
kaya lagi maha terpuji.
Karena perdagangan properti adalah jenis yang
paling umum, zakati harus menjadi pilihan. Islam tidak
melarang perdagangan sebagai usaha bisnis yang sah;
kuncinya adalah mematuhi hukum Islam dan menghindari

6
menjual apa pun yang dianggap haram. Kekayaan
perusahaan, bukan keuntungannya, adalah harta yang
harus dikenakan zakati. Oleh karena itu, jika modal bergulir
sudah mencapai nizab, zakat harus dikeluarkan meskipun
terjadi kerugian.
2. Zakat tanaman dan buah-buahan
Zakat tanaman dan buah-buahan berbeda dengan
zakat-zakat lainnya,perbedaannya dikarenakan produksi
atau hasil yang diberikan dari bercocok tanam. 3 Dasar
hukum kewajiban atas zakat tanaman dan buah-buahan
terdalam QS. Al-Baqarah (2) ayat 267.

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan


Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-bak dan
sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk
kamu dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu
kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri
tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan
mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah maha kaya
lagi maha terpuji.
Para ulama tidak setuju pada sejumlah masalah,
termasuk bagaimana zakat mempengaruhi barang-barang
pertanian. Menurut mazhab Hanafi, semua tanaman atau
tumbuhan bernilai komersial, termasuk biji-bijian, umbi-

3
https://baznas.go.id/artikel-show/Ketentuan-dan-Cara-Menghitung-
Zakat-Mal/263 dikutip pukul 12:56

7
umbian, sayuran, dan buah-buahan, dianggap sebagai
komoditas pertanian zakat. Mazhab Syafi’i, yang termasuk
dalam golongan hasil pertanian hanyalah terbatas pada
hasil pertanian yang dapat digunakan sebagai makanan
pokok, seperti padi, gandum, kedelai, jagung, dan kacang.
Menurut Mazhab Malik, bahan makanan yang dapat
tumbuh, kering, dan ditahan manusia diperlukan. Ini
termasuk tanaman seperti gandum dan beras yang
dianggap makanan pokok serta yang seperti wijen dan
kunyit yang tidak. Zakat, dalam pandangannya, tidak
diperlukan untuk buah-buahan dan sayuran seperti jambu
biji, delima, dan buah ara. Oleh karena itu, tanaman seperti
beras, gandum, dan lain-lain yang dapat dijadikan makanan
pokok harus diberi zakat. Di sisi lain, semua buah-buahan
yang dapat diawetkan, termasuk kurma, anggur, dan
almond, wajib diberi zakat..
3. Zakat rikaz dan barang tambang
Kata rikaza-yarkazu, yang berarti tersembunyi, adalah
akar kata rikaz. Rikaz adalah kekayaan, seperti emas dan
perak, yang telah disembunyikan di bawah bumi karena
aktivitas manusia.
Istilah ya'danu-'ad-nan, yang berarti menetap di suatu
daerah, berasal dari mana kata ma'din berasal. Dalam
konteks Syariah, "ma'din," atau produk pertambangan,
dapat merujuk pada padatan seperti emas, perak, besi,
tembaga, atau timah, atau cairan seperti minyak bumi dan
aspal. Mengenai ma'din, atau barang-barang
pertambangan, yang harus dibayar zakatnya, para ulama
dibagi. Itu semua adalah produk yang berharga, menurut
Sekolah Ahmad, dan dibuat di sana dari barang-barang lain
seperti perhiasan, yakut, zabarjad, zamrud, piruz, berlian,

8
'aqik, batu bara, granit, aspal, minyak bumi, belerang,
tambang garam, dan hal-hal lain. untuk. Satu nisab harus
menjadi satu-satunya hasil, baik sendiri atau sesuai dengan
biaya.
Zakat hanya diperlukan, menurut Abu Hanifah, pada
barang-barang yang dapat dicetak dengan api setelah
meleleh, seperti tembaga, besi, perak, dan emas. Zakat
tidak diperlukan bagi mereka yang tidak cair, seperti bola
mata yakut. Malik dan Syafi'i membatasi zakat yang
diperlukan untuk perak dan emas.
Nisab tidak diperlukan untuk produk pertambangan
atau rikaz. Salah satu cerita yang paling kredibel mengutip
Abu Hanifah, Ahmad, dan Malik yang mengatakan hal ini.
Syafi'i mengklaim dalam pandangannya yang direvisi bahwa
nisab dipertimbangkan untuk sementara. Setiap orang
sepakat bahwa hasil tangkapan tidak diperlukan.35 Ketika
seseorang menemukan harta, dia diharuskan membayar
zakat segera jika dia memiliki hasil tambang atau rikaz.
Zakatnya dua puluh persen, atau seperlima. Ini adalah
interpretasi literal hadits.
Jumhur ulama berpendapat bahwa siapa pun yang
menemukannya, Muslim atau Dhimmi, besar atau kecil,
bijak atau bodoh. harus membayar zakat rikaz. Hanya saja
jika menyangkut orang gila dan anak kecil, wali mereka
memiliki kewajiban keuangan. Keyakinan bahwa para
dhimmi yang menciptakan rikaz diharuskan untuk
memberikan zakat diungkapkan oleh Malik, seorang tokoh
terkemuka dari Madinah, Tsauri, Auza'i, dan penduduk Irak
tertentu. Di sisi lain, Syafi'i mengklaim bahwa zakat tidak
diperlukan untuk rikaz, kecuali seseorang diwajibkan untuk
menawarkannya.

9
Mengenai pembagian harta terpendam, atau
seperlima dari zakat rikaz, para ulama tidak setuju.
Pendapat Pertama: Untuk delapan kategori, titik distribusi
untuk zakat juga merupakan titik distribusi untuk seperlima.
Ini adalah pendapat Imam Ahmad dan Imam asy-Syafi'i.
Namun, Imam Ahmad menegaskan bahwa ia akan memiliki
banyak jika ia menyumbangkannya kepada yang kurang
mampu.
4. Zakat ternak
Dalam dunia binatang, yang dapat diternak sangatlah
banyak. Namun,4 yang disebutkan dalam Al-Qur’an dengan
istilah an’am (hewan ternak) hanyalah yang memiliki
manfaat lebih banyak.
Allah berfirman dalam QS. an-Nahl (16) ayat 5-7.

“Dan Dia telah menciptakan binatang ternak untuk kamu;


padanya ada (bulu) yang menghangatkan dan berbagai-
bagai manfaat, dan sebahagiannya kamu makan. Dan kamu
memperoleh pandangan yang indah padanya, ketika kamu
membawanya kembali ke kandang dan ketika kamu
melepaskannya ke tempat penggembalaan. Dan ia memikul
beban-bebanmu ke suatu negeri yang kamu tidak sanggup
sampai kepadanya, melainkan dengan kesukaran-
kesukaran (yang memayahkan) diri . Sesungguhnya

https://katadata.co.id/berita/nasional/62620ecf7ca3b/bagaimana-
4

cara-menghitung-zakat-mal-begini-penjelasannya
Dikutip pukul 13:45

10
Tuhanmu benar-benar Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang.
Berikut ini adalah prasyarat yang harus dipenuhi
untuk zakat pada sapi.
a) Jenis hewan yang diatur oleh shara, khususnya ternak
seperti kambing, sapi, dan unta. Bahkan jika kambing betina
sedang hamil, kuda dan kambing yang memiliki rusa
dibebaskan dari zakat.
b) Mencapai nisab. Minimal properti yang rentan terhadap
persyaratan zakat dalam Shara 'dikenal sebagai nisab.
c) Kepemilikan real estat telah memasuki periode satu
tahun. karena properti yang dimiliki biasanya tidak mencapai
potensi penuhnya sebelum pengangkutan.
d) Kepemilikan hewan ternak ditetapkan untuk satu tahun.
Dia tidak diharuskan memberikan zakatnya jika
kepemilikannya belum berlangsung setahun penuh.

C. Ketentuan Nizab, Haul dan Qadar


1. Nizab
Nizab adalah batasan minimal harta yang wajib dikeluarkan
zakatnya. Nizab berbeda-beda tergantung pada jenis harta.
a. Nizab emas dan perak
Rasulullah Saw telah bersabda terkait nizab zakat emas:
“Tidak ada kewajiban atas kamu sesuatu pun ( yaitu dalam
emas) sampai engkau memiliki 20 dinar. Jika telah memiliki
20 dinar dan telah berlalu satu haul, maka terdapat padanya
zakat ½ dinar. Selebihnya dihitung sesuai dengan hal itu
dan tidak ada zakat pada harta, kecuali setelah satu haul
(setahun hijriyah). (HR Abu Daud, HR. Tirmidzi).

11
Ada cadangan zakat emas 20 dinar. Yang berarti
bahwa satu dinar bernilai 4,25 gram emas. Dengan
demikian, 20 dinar setara dengan 85 gram (atau 24 karat)
emas murni. Zakat harus dikurangi dari aset emas yang
dimiliki hingga 2,5% dari nizab ini, atau batas. Di sisi lain,
200 dirham, atau sekitar 595 gram perak murni, ditentukan
untuk mewakili cadangan perak. Seseorang dapat menerima
zakat, yang setara dengan 2,5% dari total kepemilikan perak
mereka, jika mereka telah mencapai cadangan. Sebuah
ilustrasi adalah seorang Muslim yang memiliki 90 gram
makanan murni yang ditimbun untuk sekali tangkapan.
Setelah itu, individu harus membayar zakatnya
menggunakan rumus 2,5% x 90 gram = 2,25 gram atau uang
senilai berat emas.5
b. Nizab zakat penghasilan
Ketika pendapatan tahunan seorang Muslim
mencapai tingkat 85 gram emas murni, itu disebut sebagai
uang atau pendapatan nizab zakat. 2,5% dari pendapatan
bulanan harus diuangkan untuk zakat, berdasarkan
keputusan fatwa MUI.
c. Nizab zakat hewan ternak
Terdapat dua syarat yang harus dipenuhi untuk
menentukan zakat pada hewan ternak :
1) Ternak milik pemilik diberi makan susu dan minyak untuk
pembibitan. Dinyatakan berbeda, ternak yang digunakan
untuk tugas-tugas seperti membawa barang bawaan,
membajak dan mengairi sawah bukanlah jenis ternak
yang perlu zakati. Jenis ternak ini dibebaskan dari
persyaratan zakat.

5
https://bazmas.jogjakota.go.id/page/index/zakat-emas-perak-dan-
uang dikutip pukul 13:20

12
2) Ternak di bawah kepemilikan digembalakan di padang
rumput yang diputar setahun sekali. Padang rumput
yang diubah adalah padang rumput yang berkembang
secara organik sebagai konsekuensi dari kehendak
Tuhan daripada melalui upaya manusia.
Nizab yang ditetapkan untuk setiap hewan ternak dengan
jenis onta adalah sebanyak 5 ekor. Hewan ternak jenis
sapi memiliki batas nizab 30 ekor. Sedangkan nizab
hewan ternak jenis kambing adalah 40 ekor.
d. Nizab zakat hasil pertanian
Tanaman yang penting untuk kebutuhan manusia,
dapat dipertahankan untuk waktu yang lama, dan tidak
dirugikan adalah produk pertanian yang memenuhi syarat
untuk pembayaran zakat.. Nizab dari hasil pertanian sendiri
telah ditentukan sebagaimana Rasulullah Saw bersabda :
“Tidak ada zakat bagi tanaman di bawah lima wasaq.” (HR.
Bukhari & HR. Muslim)
6
Akibatnya, 5 wasaq, atau kira-kira 3 kg, adalah batas
yang dihitung dari nizab berbagi produk pertanian. Namun,
jenis penyiraman menentukan berapa banyak zakat yang
perlu diberikan. Jika tanaman adalah tanaman yang tidak
membutuhkan air dan diairi dengan curah hujan atau air
sungai tanpa menimbulkan biaya apa pun, maka akan
berhak atas zakat 10%. Di sisi lain, 5% dari biaya
penyiraman tanaman harus ditutup oleh zakat jika tanaman
perlu diairi dengan pompa atau perangkat lain yang
membutuhkan biaya.
e. Nizab zakat harta perdagangan

6
Drs. Suleman Abidin, Fiqih Ibaddah ( Bandung:Cv. Pustaka setia,
1998) Hal. 191

13
Kategori produk berikut mungkin bertanggung jawab atas
zakat :
1) Barang tersebut sebenarnya dimiliki untuk mendapatkan
keuntungan.
2) Tujuan dari item peregangan adalah untuk
diperdagangkan

Jika cadangan harta perdagangan perak atau emas


tercapai, itu adalah batas cadangan. 2,5% adalah jumlah
zakat.

f. Nizab zakat harta temuan


Tidak ada nizab dan haul pada zakat harta temuan
atau harta karun. Kadar zakat yang ditentukan untuk
mmbayarkan zakatnya adalah 20% dari harta temuan
tersebut. Sebagaimana yang telah disabdakan Rasulullah
Saw : “Barang tambang (ma’din) adalah harta yang tidak ada
ganti rugi jika ada yang mennggal dunia karena menggalinya
dan harta karun (rikaz) ada kewajiban sebar 1/5 (20%).”
(HR. Bukhari). Setiap orang yang beriman kepada Allah dan
Rasul-nya hendaknya tidak melupakan kewajibannya dalam
menunaikan zakat sesuai dengan nizab zakat harta yang
ditentukan.
2. Haul
Haul berasal dari bahasa Arab “hawl” yang artinya adalah
“tahun”. 7Haul adalah batasan waktu satu tahun, harta yang dimiliiki
harus dikeluarkan zakatnya hanya setelah dimilki selama satu
tahun.
Para ulama juga telah sepakati (ijma’) bahwa emas dan perak
atau yang semakna dengannya wajib dizakati jika sudah melewati
(geap) 1 tahun hijriyah.

7
Abdulloh Hanif, Filsafat Islam Program Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta. Hal 53

14
Satu-satunya titik ketidaksepakatan di antara para ulama adalah
apakah harus ada cukup pada akhir tahun atau hanya satu nizab
dari awal. Apakah properti zakat wajib, misalnya, bernilai
setidaknya 85 gram emas selama periode 12 bulan? Atau, hanya
perlu diisi pada bulan pertama dan terakhir.
Diasumsikan bahwa setelah satu tahun, setiap investasi
biasanya akan menghasilkan keuntungan, sesuai dengan 'illat
(manath) yang dibutuhkan satu tahun (haul). Akibatnya, tidak perlu
mencapai cadangan dalam setahun; sebaliknya, itu bisa dicapai
setiap bulan..
3. Qadar
Tingkat atau jumlah persyaratan zakat dikenal sebagai qadar
zakat. Tingkat pendapatan zakat, yaitu 2,5%, didasarkan pada
nilai aset zakat dan dinyatakan dalam zakat emas dan perak.
Semakin besar nilai aset zakat dan biaya terkait, semakin tinggi
tarifnya. Akibatnya, zakat atas emas dan perak mirip dengan pajak
atas seluruh jumlah emas dan perak (modal). Hal ini tidak sama
dengan zakat pertanian, dimana hasil pertanian dipandang
sebagai keuntungan atas tanah (modal), sehingga besarnya zakat
dalam pertanian dapat dianggap sebagai pajak atas keuntungan
yang dihasilkan oleh tenaga kerja dan pengeluaran. Karena ini
adalah pajak atas seluruh jumlah emas dan perak, atau logam
lainnya, itu berbeda dari emas dan perak.8

8
Siti Halillah, Zakat Emas Dan Perak Serta Cara Perhitungannya,
Diakses dari www.ejournal.an-nadwah.ac.id pada tanggal 29 Maret 2024,
Pukul 13.15.

15
D. Ketentuan Dan Cara Menghitung Zakat Harta

1. Zakat emas dan perak


Seperti yang dinyatakan sebelumnya, 85 gram nizab zakat
emas (seharga Rp. 450.000 setiap gram) Seseorang harus
menentukan jumlah zakat yang diperlukan menggunakan rumus
berikut jika mereka memiliki emas, perak, atau uang sama dengan
85 gram nizab emas:9
Contoh : Mengingat Ibu Tia Samadi memiliki 120 gram emas,
yang cukup uang dan hasil angkut selama hampir setahun, berapa
jumlah zakat yang perlu ia keluarkan dan bagaimana cara
menghitungnya?:
Caranya : 120 gram emas x Rp. 450.000,-/gram = Rp.
42.000.000,-. Maka besarnya zakat yang harus dikeluarkan : Rp.
54.000.000 x 2,5% = Rp 1.350.000,-

Contohnya : Apa yang terjadi jika Ibu Tia Samadi memiliki hasil
tangkapannya (lebih dari satu tahun) dan 700 gram perak, yang
sudah lebih dari cadangan? Berapa proporsi dan bagaimana cara
menghitung zakat ?
Caranya : Besarnya zakat sama dengan emas, 2,5%. Cara 700
gram x Rp 200.000/gram = Rp 140.000.000. Maka besarnya zakat
perak yang harus dikeluarkan Ibu Tia Rp 140.000.000 x 2,5% = Rp
3.500.000,-

2. Uang simpanan
Tabungan (seperti deposito atau tabungan) bila cadangan sama
dengan 85 kilo emas ± Rp 48.000.000,- dan hasil angkutnya cukup

9
Drs. H. Abdurrahman Anwar, M.Pd , Menghitung Zakat Sendiri
( Jakarta) : Hal. 37

16
(1 tahun). Dengan demikian, 2,5% zakat yang diperlukan berlaku
untuknya.
Contoh : Ibu Eniwati adalah seorang pengusaha di industri gula-
gula dengan tabungan Rp 230.000.000. Karena berbagai
kebutuhan, uang berfluktuasi antara waktu meningkat dan
menurun. Uang itu masih ada setelah setahun, misalnya Rp
173.000.000,-. Bagaimana zakat dihitung.
Caranya: Sisa uang yang ada Rp 173.000.000 x 2,5% = Rp
4.325.000,-. Inilah besar zakat yang harus dikeluarkan Ibu Eniwati.

3. Harta dagangan
Wahbah Zuhaili dan Abdul Qadim Zullum keduanya
menyatakan bahwa setiap barang yang dimaksudkan untuk
perdagangan tunduk pada persyaratan zakat komersial. Menurut
Yusuf Qaradhawi, barang dagangan terdiri dari modal, keuntungan,
uang tunai, dan barang-barang yang tersisa. Ada juga pendapat
yang mengatakan konsumen akan membayar piutang yang jelas.
Semuanya perlu dikeluarkan dengan zakat dan dihitung.
Contoh: Pemilik dua butik pakaian, Ibu Ermiati membagikan
zakat pada tanggal lima belas Ramadhan setiap tahun. Selain
produk senilai Rp 34.000.000 jika diuangkan, ia memiliki uang tunai
Rp 17.000.000. Bagaimana cara menghitung zakat?
Caranya: Uang kas Rp 17.000.000 + Rp 34.000.000 = Rp
51.000.000 x 2,5% = Rp 1.275.000,-

4. Zakat perusahaan
Menghitung zakat perushaan hamper sama dengan zakat
perdagangan dan investasi.
Contoh: Bapak Syahrial bekerja untuk sebuah PT di sektor
manufaktur benang. Pada 15 Desember, ia menutup buku dengan

17
keuntungan Rp 138.000.000. Berapa zakat yang dihitung, dan
berapa banyak yang harus dia keluarkan?
Caranya: Besar zakat yang harus ia keluarkan 2,5% caranya
Rp 138.000.000 x 2,5% = Rp 3.450.000

5. Hasil bumi
Seperti disebutkan sebelumnya, produk tumbuh setiap kali
panen atau menghasilkan; Itu tidak menunggu bebannya. Menurut
Yusuf Qardhawi, cadangan hasil panen (buah-buahan, sayuran,
dan pertanian) senilai 653 kg.
Contoh: Sebagai gambaran, Pak Kamaruddin memiliki
perkebunan kelapa sawit seluas 30 hektar yang cukup produktif.
Bagaimana cara menghitung zakat?
Caranya: Dia wajib membayar zakat 10% jika hasil panen
melebihi nizab 653 kg; Jika tanaman diairi, tambahan 5% .
Misalnya, jika Kamaruddin memanen 12.000 kg minyak sawit setiap
panen, ia harus membayar 1.200 kg zakat (12.000 kg x 10%)

6. Binatang ternak
Menurut fiqh, hanya tiga jenis ternak unta, sapi, dan kambing
yang memerlukan zakati. Ini didasarkan pada beberapa hadits yang
menjunjung tinggi kewajiban zakat untuk tiga kategori
ternak.10Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, haul zakat binatang
1 tahun, sedangkan nizabnya masing-masing berbeda.
Contoh: Selama lima tahun terakhir, Mr. M. Torik telah merawat
peternakan kambingnya. Kenapa dia sudah memiliki 49 kambing di
tahun keenamnya? Bagaimana zakat dihitung.

10
https://nu.or.id/syariah/syarat-dan-jenis-zakat-binatang-ternak-
Sb9hr

18
Caranya: Menurut rencana, Tuan Torik harus menawarkan satu
kambing yang terbaik dari semua yang dimilikinya pada akhir tahun
keenam setelah memulai dengan 40 hingga 120 kambing, yang
satu di antaranya harus dizakati.

19
BAB IV

PENUTUP

KESIMPULAN
Frasa Al-Qur'an "zakat" mengacu pada kewajiban seseorang untuk
menyumbangkan sebagian dari uang mereka untuk tujuan amal. Zakat
secara harfiah berarti "memurnikan" dan "tumbuh" dari akar bahasa
Arabnya. Definisi inti dari kata "zakat" dalam bahasa Arab, menurut
Lisanul Arabi, adalah "suci," "tumbuh," "berkah," dan "memuji," yang
semuanya ditemukan dalam Al-Qur'an dan hadits.
Adapun jenis-jenis zakat harta yaitu zakat mata uang emas dan
perak, zakat perniagaan, zakat tanaman dan buah, zakat ternak dan zakat
rikaz.Kemampuan seseorang untuk mengumpulkan uang dibatasi oleh
nizab bagi mereka yang harus membayar zakat. Seseorang diharuskan
membayar zakat jika hartanya sudah mencapai nizab. Haul adalah jumlah
waktu properti harus dimiliki atau diakumulasikan sebelum harus zakati
selama setahun penuh. Zakat qadar, di sisi lain, mengacu pada proses
memenuhi kewajiban zakat yang sebelumnya jatuh tempo tetapi tidak
dibayar karena lupa, kelalaian yang disengaja, atau alasan lain, yang
memungkinkan jumlah waktu yang diperlukan (setahun) berlalu sebelum
dibayar.

Saran
Semoga kedepnnya karya ilmiah yang kami buat hasilkan ini dapat
memberikan informasi kepada seluruh yang membaca hasil karya ilmiah
kami ini, kritik dan saran sangat diperkenankan demi memberikan kami
motivasi untuk menghasilkan karyailmiah yang bermanfaat bagi ssseluruh
yang terlibat dan membacanya. Terima kasih.

20
DAFTAR PUSTAKA

Dr. K.H. Didin Hafidhuddin, M.Sc, Zakat Dalam Perekonomian


Modern ( Jakarta : Gema Insani, 2007) Hal. 1
Lin Mutmainnah, Fikih Zakat (BTN Bukit Indah Blok 1 No.4 Soreang
Parepare, Sulawesi Selatan Indonesia 91132. Hlm 52
Abdulloh Hanif, Filsafat Islam Program Pascasarjana UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta. Hal 53
https://bazmas.jogjakota.go.id/page/index/zakat-emas-perak-dan-
uang
Siti Halillah, Zakat Emas Dan Perak Serta Cara Perhitungannya,
Diakses dari www.ejournal.an-nadwah.ac.id pada tanggal 29 Maret 2024,
Pukul 13.15.
Drs. H. Abdurrahman Anwar, M.Pd , Menghitung Zakat Sendiri
( Jakarta) : Hal. 37
https://nu.or.id/syariah/syarat-dan-jenis-zakat-binatang-ternak-
Sb9hr
Drs. Suleman Abidin, Fiqih Ibaddah ( Bandung:Cv. Pustaka setia,
1998) Hal. 191
https://baznas.go.id/artikel-show/Ketentuan-dan-Cara-Menghitung-
Zakat-Mal/263
https://katadata.co.id/berita/nasional/62620ecf7ca3b/bagaimana-
cara-menghitung-zakat-mal-begini-penjelasannya

21
LAMPIRAN

22
23

Anda mungkin juga menyukai