Anda di halaman 1dari 54

ACTIVITY PRODUCT

COSTING
DISUSUN OLEH KELOMPOK 2 :
1. RADEN PANJI RANGGA P
(11210820000032)
2. SUCI MONALIA PUTRI
(11210820000034)
3. RAYI DAFFA H.
(11210820000090)
4. RIZKIA PUTRI ALIFAH W.
(11210820000163)
BIAYA PER UNIT

Secara konseptual, perhitungan biaya per unit


produk adalah sederhana. Biaya per unit (unit cost)
adalah jumlah biaya yang berkaitan dengan unit yang
diproduksi dibagi dengan jumlah unit yang
diproduksi. Perhitungan biaya ini didasarkan pada
fungsi dan aktivitas biaya pada suatu objek-objek
biaya, seperti produk, pelanggan, pemasok, bahan
baku, dan jalur pemasaran.
Penentuan biaya produk

Menurut Mulyadi
terdapat tiga tujuan Pengendalian Biaya
dari akuntansi
biaya, yaitu:
Pengambilan keputusan
PENTINGNYA BIAYA
PRODUKSI PER UNIT
Biaya per unit juga merupakan suatu informasi yang
penting bagi perusahaan yang mengolah bahan baku
menjadi produk jadi yang siap dijual. Sehingga biaya
produk, pengukuran biaya dan pembebanan biaya
sangat diperlukan untuk mendapatkan informasi
biaya per unit. Hansen dan Mowen (2009: 161)
terdapat dua metode dalam pembebanan biaya,
yaitu:
actual costing method, metode yang
membebankan biaya aktual bahan baku langsung,
tenaga kerja langsung dan overhead pabrik.
normal costing method, merupakan metode
yang membebankan biaya aktual bahan baku
langsung dan tenagan kerja pada produk.
PENTINGNYA BIAYA PER UNIT BAGI
PERUSAHAAN
Biaya per unit adalah bagian penting dari informasi bagi suatu
perusahaan terutama pada perusahaan manufaktur. Biaya per unit
penting dalam penilaian persediaan, penentuan laba, dan
pengambilan sejumlah keputusan penting. Pengungkapan biaya
persediaan dan penentuan laba adalah kebutuhan dari setiap laporan
keuangan yang dihadapi setiap perusahaan di akhir periode. Dalam
rangka melaporkan biaya persediaannya, sebuah perusahaan tentu
harus mengetahui jumlah unit yang tersedia dan biaya produksi per
unit. Sebagai contoh, dalam pengajuan penawaran adalah adanya
persyaratan umum dalam pasar. Hal ini menjadi tidak mungkin ketika
menyerahkan suatu penawaran tanpa diketahui adanya biaya-biaya
yang berkaitan dengan unit yang akan diproduksi. Keputusan yang
memuat menerima atau menolak suatu penawaran membutuhkan
adanya informasi biaya per unit yang akan dikeluarkan nantinya.
Perhitungan biaya produk berdasarkan fungsi membebankan biaya dari bahan
baku langsung dan tenaga kerja langsung ke produk dengan menggunakan
penelusuran langsung. Secara spesifik, perhitungan biaya berdasarkan fungsi
menggunakan penggerak aktivitas tingkat unit untuk membebankan biaya
overhead ke produk.

PERHITUNGAN Setelah memilih penggerak tingkat unit, langkah selanjutnya adalah menentukan
BIAYA PRODUK kapasitas aktivitas yang diukur dengan penggerak. Terdapat 4 hal yang umum
BERDASARKAN yaitu:
1. Kapasitas aktivitas yang diharapkan : Output aktivitas yang diharapkan
FUNGSI perusahaan dapat tercapai pada tahun yang akan datang
2. Kapasitas aktivitas normal : Output aktivitas rata-rata perusahaan alami
dalam jangka panjang.
3. Kapasitas aktivitas praktis : Output aktivitas maksimum yang dapat
diwujudkan jika semuanya berjalan dengan efisien.
4. Kapasitas aktivitas teoritis : Output aktivitas maksimum secara absolut yang
dapat direalisasikan dengan berasumsi bahwa semua beroperasi sempurna.
Tarif Keseluruhan Pabrik
Dalam perhitungan ini terdiri dari dua tahap, pertama, biaya overhead yang
dianggarkan akan diakumulasi menjadi satu kesatuan untuk keseluruhan pabrik
(pembebanan biaya tahap pertama). Yang kedua yaitu biaya overhead dibebankan
ke produk, melalui cara mengalikan tarif tersebut dengan jumlah total jam tenaga
PERHITUNGAN kerja langsung aktual yang digunakan masing-masing produk.

BIAYA PRODUK Diketahui: Overhead yang dianggarkan $360.000


BERDASARKAN Aktivitas yang diharapkan (dalam jam tenaga kerja langsung) 100.000
FUNGSI Aktivitas aktual (dalam jam tenaga kerja langsung) 100.000
Overhead aktual $380.000
Jadi, tarif berdasarkan jam tenaga kerja langsung untuk tahun 2008 diharapkan
dapat dihitung sebagai berikut:
Tarif Perkiraan Overhead = Overhead yang dianggarkan : Aktivitas yang
diharapkan
= $360.000/100.000 jam tenaga kerja langsung
= $3,60 per jam tenaga kerja langsung
Tarif Departemen

Terdapat 2 tahap bagi tarif overhead departemen. Pada tahap pertama, biaya
overhead keseluruhan pabrik dibagi dan dibebankan ke tiap departemen produksi,
dan membentuk kesatuan biaya overhead departemen. Selanjutnya, pada tahap
kedua, overhead dibebankan ke produk degan mengalikan tarif departemen dengan
jumlah penggerak ynag digunakan dalam departemen terkait. Jumlah overhead yang
PERHITUNGAN
dibebankan ke produk secara sederhana adalah jumlah dari banyaknya overhead
BIAYA PRODUK yang dibebankan pada setiap departemen.
BERDASARKAN
Contoh Perhitungan: Dilihat pada buku hal. 141
FUNGSI Tarif Pabrikasi = Overhead yang dianggarkan
Jam mesin yang diharapkan
= $252.000/40.000
= $6,30 perjam mesin
Tarif Perakitan = Overhead yang dianggarkan
Jam tenaga kerja langsung yang diharapkan
= $108.000/80.000
= $1,35 perjam tenaga kerja langsung.
PENGUMPULAN BIAYA PRODUKSI

Pengumpulan biaya produksi ditentukan oleh cara


produksi. Menurut Mulyadi (2015: 16) cara memproduksi
produk dapat dapat dibagi menjadi dua macam yaitu;
1. produksi atas dasar pesanan, Perusahaan yang
melakukan produksi atas dasar pesanan
melaksanakan pengolahan produknya atas dasar
pesanan yang diterima dari pihak luar yang
mengumpulkan biaya produksinya menggunakan
metode harga pokok pesanan (job order costing).
2. produksi massa
Perusahaan yang berproduksi berdasar
produksi massa melaksanakan pengolahan
produksinya untuk memenuhi persediaan
gudang dan mengumpulkan biaya produksinya
dengan menggunakan metode harga pokok
proses (process cost method).
KETERBATASAN SISTEM
AKUNTANSI BIAYA
BERDASARKAN FUNGSI

Tarif keseluruhan pabrik dan tarif


departemen telah digunakan sejak lama oleh
banyak perusahaan. Namun, dalam beberapa
situasi tarif tersebut tidak berfungsi dengan
baik dan menimbulkan distorsi biaya produk
yang besar yang dapat merugikan
perusahaan. Oleh karena itu, sistem
perhitungan biaya berdasarkan tarif
keseluruhan pabrik dan departemen
dianggap ketinggalan zaman.
GEJALA - GEJALA DARI SISTEM
BIAYA YANG KETINGGALAN ZAMAN.

1. Hasil Penawaran yang sulit dijelaskan


2. Harga pesaing nampak demikian rendah
sehingga tidak masuk akal
3. Produk - produk yang sulit diproduksi
menunjukan laba yang tinggi.
4. Manager oprasional ingin menghentikan
produk - produk yang terlihat
menguntungkan
5. Margin laba yang sulit dijelaskan.
Perusahaan yang mengalami gejala-gejala ini menemukan
tarif keseluruhan pabrik atau departemen tidak lagi
membebankan biaya overhead secara tepat pada setiap
produk.

Terdapat dua faktor utama yang menyebabkan


ketidakmampuan tarif keseluruhan pabrik dan departemen
berdasarkan unit untuk membebankan biaya overhead
secara tepat,yaitu :

1 Proporsi biaya overhead yang tidak berkaitan


dengan unit terhadap total biaya terlalu besar.

2 Tingkat keanekaragaman produknya besar


1 PROPORSI BIAYA OVERHEAD YANG TIDAK BERKAITAN
DENGAN UNIT TERHADAP TOTAL BIAYA TERLALU BESAR

Contoh Ilustrasi
Terdapat dua aktivitas penyetelan peralatan dan rekayasa teknik produk.
Biaya penyetelan terjadi setiap satu batch produk diproduksi, satu batch
mungkin terdiri atas 1.000 atau 10.000 unit dan biaya penyetelannya sama.
semakin banyak penyetelan dilakukan, biaya penyetelan akan meningkat.
Namun jumlah penyetelan bukan berkaitan dengan jumlah unit yang
diproduksi. Sama halnya dengan biaya rekayasa teknik bergantung pada
jumlah pesanan pekerjaan bukan pada unit yang diproduksi dari setiap produk
tertentu ,contoh - contoh tersebut mengilustrasikan adanya penggerak biaya
non unit yaitu faktor-faktor yang mengukur pemakaian aktivitas non unit
produk dan objek biaya lainnya.
Oleh sebab itu, penggerak biaya aktivitas berdasarkan unit saja tidak dapat
membebankan biaya - biaya tersebut secara akurat ke sebuah produk.
2 TINGKAT KEANEKARAGAMAN
PRODUKNYA BESAR

Keanekaragaman produk berarti produk


menggunakan aktivitas overhead dalam proporsi
secara signifikan berbeda. Apapun bentuk
keanekaragaman produknya biaya produk akan
terdistorsi apabila jumlah overhead berdasarkan unit
yang digunakan produk, tidak berubah dalam proporsi
langsung dalam jumlah yang digunakan overhead non
unit. Proporsi aktivitas yang dikonsumsi suatu produk
ini didefinisikan sebagai rasio konsumsi.
Kuantitas telepon reguler yang
diproduksi 10x lebih besar daripada telepon CONTOH ILUSTRASI KESALAHAN
nirkabel, telepon reguler adalah produk OVERHEAD BERDASARKAN UNIT
bervolume tinggi dan telepon nirkabel
adalah produk bervolume rendah. Telepon
- telepon tersebut diproduksi dalam batch.

Untuk penyederhanaan, asumsikan


hanya terdapat 4 jenis aktivitas overhead
yang dilakukan oleh 4 departemen
pendukung, yaitu persiapan peralatan
untuk setiap batch, memindahkan batch,
penggunaan mesin, dan pengujian.
Pengujian dilakukan setelah operasi setiap
departemen.
MASALAH KEAKURATAN
PERHITUNGAN BIAYA
Masalah utama dengan setiap prosedur ini adalah
asumsi bahwa jam mesin atau jam tenaga kerja langsung
yang menyebabkan semua biaya overhead. Padahal
produksi telepon reguler bervolume tinggi, menggunakan
jam tenaga kerja langsung sembilan kali lebih besar
daripada produksi telepon nirkabel yang bervolume rendah
(90.000 dibandingkan 10.000).

Oleh sebab itu, telepon reguler akan dibebankan biaya


overhead 9x lebih besar dibandingkan telepon nirkabel, jika
tarif keseluruhan pabrik dibebankan. Namun, Analisis dari
data diatas menyatakan biaya overhead tidak digerakkan
atau disebabkan oleh jam tenaga kerja langsung saja.
MASALAH KEAKURATAN
PERHITUNGAN BIAYA
Sebagai contoh, permintaan setiap produk untuk aktivitas
penyetelan dan penanganan bahan akan lebih wajar jika dikaitkan
dengan jumlah proses produksi dan jumlah pemindahan. Aktivitas
non unit mewakili 50 persen ($180.000/5360.000) dari jumlah
biaya overhead.

Perhatikan bahwa produk dengan volume rendah, yaitu


telepon nirkabel, menggunakan proses produksi dua kali lebih
banyak dibandingkan telepon reguler (20/10) dan pemindahan
dua kali lebih banyak dari telepon reguler (60/30). Akan tetapi,
penggunaan jam tenaga kerja langsung, penggerak aktivitas
berdasarkan unit, dan tarif keseluruhan pabrik membebankan
biaya penyetelan serta penanganan bahan 9x lebih banyak untuk
telepon reguler dibandingkan telepon nirkabel.
MASALAH KEAKURATAN
PERHITUNGAN BIAYA
Masalah utama dengan setiap prosedur ini adalah
asumsi bahwa jam mesin atau jam tenaga kerja langsung
yang menyebabkan semua biaya overhead. Padahal
produksi telepon reguler bervolume tinggi, menggunakan
jam tenaga kerja langsung sembilan kali lebih besar
daripada produksi telepon nirkabel yang bervolume rendah
(90.000 dibandingkan 10.000).

Oleh sebab itu, telepon reguler akan dibebankan biaya


overhead 9x lebih besar dibandingkan telepon nirkabel, jika
tarif keseluruhan pabrik dibebankan. Namun, Analisis dari
data diatas menyatakan biaya overhead tidak digerakkan
atau disebabkan oleh jam tenaga kerja langsung saja.
Rasio konsumsi ini menyatakan bahwa tarif pabrik menyeluruh yang didasarkan
pada jam tenaga kerja langsung akan mengakibatkan biaya yang terlalu tinggi
pada telepon reguler dan terlalu rendah pada telepon nirkabel.
Masalahnya hanya semakin sulit apabila tarif departemental digunakan.
Lihatlah tabel berikut

Pada departemen perakitan, telepon reguler mengkonsumsi 25,67 kali lebih besar untuk jam
tenaga kerja langsung daripada telepon nirkabel (77.000/3.000). Pada departemen pabrikasi,
telepon reguler mengkonsumsi 9X lebih besar untuk jam mesin daripada telepon nirkabel
(36.000/4.000). Oleh sebab itu, telepon reguler menerima overhead sekitar 25,67 kali lebih
banyak dibandingkan telepon nirkabel pada departemen perakitan, dan pada departemen
pabrikasi telepon reguler menerima overhead 9x lebih besar.
Dengan tarif departemental, biaya per unit telepon nirkabel
menurun menjadi $10,73, dan biaya per unit telepon reguler meningkat
menjadi $10,69.
Perubahan ini menunjukkan arah yang salah, di mana penekanan
pada kegagalan dari penggerak aktivitas berdasarkan unit untuk
mencerminkan secara tepat setiap permintaan produk untuk biaya
persiapan dan penanganan bahan.
PENYELESAIAN MASALAH
DISTORSI BIAYA

Distorsi biaya ini diselesaikan dengan menggunakan tarif


aktivitas. Dengan menggunakan penggerak yang ditunjukkan
pada tabel rasio konsumsi dan data yang tersedia pada tabel
informasi yang berkaitan dengan aktivitas overhead yang
membentuk jumlah biaya overhead, tarif aktivitas dihitung
seperti di bawah ini.

Tarif penyetelan: $120.000/30 proses = $4.000 per proses


Tarif penanganan bahan baku: $60.000/90 perpindahan =
$666,67 per perpindahan
Tarif penggunaan mesin: $100.000/50.000 jam mesin = $2
per jam mesin
Tarif pengujian : $80.000/100.000 jam tenaga kerja langsung
= $0,80 per jam tenaga kerja langsung
PENYELESAIAN MASALAH DISTORSI BIAYA
Untuk membebankan biaya overhead, diperlukan jumlah aktivitas yang digunakan setiap
produk. Perhitungan biaya unit untuk setiap produk dengan menggunakan tarif aktivitas
ditunjukkan gambar berikut.
PERBANDINGAN BIAYA PRODUK
BERDASARKAN FUNGSI DAN AKTIVITAS

Biaya unit yang diproduksi dari perhitungan biaya berdasarkan aktivitas


dibandingkan dengan biaya unit yang diproduksi dari perhitungan biaya
berdasarkan fungsi dengan menggunakan tarif pabrik atau tarif departemen.
Perbandingan ini menggambarkan pengaruh penggunaan penggerak aktivitas
secara jelas hanya berdasarkan unit untuk membebankan biaya overhead.
PERHITUNGAN BIAYA PRODUK
BERDASARKAN AKTIVITAS

Sistem perhitungan biaya berdasarkan


aktivitas atau activity based costing (ABC),
pertama, menelusuri biaya pada aktivitas,
kemudian pada produk. Oleh sebab itu, ABC
juga merupakan proses 2 tahap. Fokus
perhitungan biaya berdasarkan aktivitas
adalah aktivitas. Oleh sebab itu, identifikasi
aktivitas haruslah menjadi tahap awal dalam
perancangan sistem perhitungan biaya
berdasarkan aktivitas.
IDENTIFIKASI AKTIVITAS DAN
ATRIBUTNYA

Karena suatu aktivitas merupakan tindakan yang


diambil atau pekerjaan yang dilakukan dengan
peralatan atau orang untuk orang lain.
Pengidetifikasian aktivitas biasanya dilakukan
dengan mewanwancarai para manajer atau
perwakilan dari departemen yang bersangkutan.
Serangkaian pertanyaan utama diajukan dan
jawabannya akan menyediakan banyak data yang
diperlukan untuk sistem perhitungan biaya
berdasarkan aktivitas. Data yang dihasilkan dari
wawancara ini kemudian digunakan untuk
menyiapkan kamus aktivitas.
IDENTIFIKASI AKTIVITAS DAN
ATRIBUTNYA
Kamus aktivitas atau activity dictionary mendaftarkan
aktivitas dalam suatu organisasi Bersama dengan atribut
yang digunakan, bergantung pada tujuannya. Atribut
aktivitas atau activity attribute adalah informasi
keuangan dan non-keuangan yang mendeskripsikan
aktivitas individual. Atribut yang digunakan bergantung
pada tujuannya.

Contoh-contoh atribut aktivitas yang berhubungan dengan


tujuan perhitungan biaya meliputi :
1. Berbagai jumlah sumber daya yang digunakan
2. Jumlah (persentase) waktu yang dihabiskan oleh pekerja
untuk suatu aktivitas
3. Objek biaya yang menggunakan output aktivitas (alasan
untuk melakukan aktivitas)
4. Ukuran dari output aktivitas (penggerak aktivitas)
5. Nama aktivitas.
RANGKAIAN PERTANYAAN
UTAMA
Daftar ini tidak perlu mencakupi semua hal, tetapi disajikan untuk menggambarkan sifat dari
proses pengumpulan informasi. Contoh pertanyaan yang diajukan adalah:

1. Berapa banyak karyawan dalam departemen anda? (Aktivitas yang menggunakan tenaga kerja)
2. Gambarkanlah apa yang kalian kerjakan di departemen! (Aktivitas adalah orang yang melakukan
sesuatu untuk orang lain)
3. Apakah pelanggan di luar departemen anda menggunakan peralatan? (Aktivitas dapat juga
berupa peralatan yang melakukan kegiatan orang lain)
4. Sumber daya apa yang digunakan dalam aktivitas? (Aktivitas menggunakan sumber daya
sebagai tambahan dari tenaga kerja)
5. Apakah output dari setiap aktivitas? (Membantu pengidentifikasian penggerak aktivitas)
6. Siapa dan apa yang menggunakan output aktivitas? (Identifikasi objek biaya: produk, aktivitas
lain, pelanggan, dan lain-lain)
7. Berapa banyak waktu yang dihabiskan pekerja untuk setiap aktivitas dan peralatan? (Informasi
yang dibutuhkan untuk membebankan biaya tenaga kerja dan peralatan pada aktivitas)
CONTOH ILUSTRASI
Jan Booth dari Henderson Associates mewawancarai manajer dari divisi
kartu kredit di SpringBanc dan mengajukan 7 pertanyaan

1. (Sumber daya tenaga kerja): Ada 6 karyawan, termasuk saya


2. (Identifikasi aktivitas): Ada 4 aktivitas utama
a. Pengawasan karyawan
b. Pemrosesan transaksi kartu kredit
c. Pembuatan laporan kepada pelanggan
d. Penjawab atas pertanyaan pelanggan
3. (identifikasi aktivitas): ATM melayani pelanggan yang membutuhkan
penarikan uang tunai
4. (Identifikasi sumber daya): Kami memiliki komputer, printer, dan meja.
Kertas dan peralatan lainnya diperlukan untuk mengoperasikan printer.
Kami juga memiliki telepon.
Jan Booth dari Henderson Associates mewawancarai manajer dari divisi kartu kredit di
SpringBanc dan mengajukan 7 pertanyaan

5. (Penggerak aktivitas potensial) Saya merasa pelanggan yang dilayani adalah output
untuk aktivitas penjawaban. Saya berpikir jumlah penarikan uang tunai akan mengukur
produk dari aktivitas ATM meskipun ATM melakukan transaksi lebih banyak untuk produk
lain seperti pemeriksaan rekening, jadi jumlah transaksi ATM mungkin output yang
sebenarnya
6. (Objek biaya potensial yang teridentifikasi): Kami memiliki 3 produk, yaitu kartu kredit
klasik, emas, dan platinum. Transaksi diproses untuk ketiga kartu kredit ini dan laporan
dikirimkan kepada pelanggan yang memegang kartu.
7. (Identifikasi penggerak sumber daya): 5 staf administrasi bekerja dalam setiap aktivitas
di ketiga departemen. Sekitar 40% waktu mereka digunakan untuk memproses transaksi,
dan sisa waktu mereka terbagi untuk menyiapkan laporan dan menjawab pertanyaan.
Waktu menelepon hanya saat menjawab pertanyaan pelanggan dan waktu computer
adalah 70% untuk memproses transaksi, 20% untuk menyiapkan laporan dan 10% untuk
menjawab pertanyaan. Selanjutnya, waktu saya dan komputer saya adalah 100% untuk
administrasi.
KAMUS
AKTIVITAS
PEMBEBANAN PADA BIAYA
AKTIVITAS
Aktivitas menggunakan sumber daya, seperti tenaga
kerja, bahan, energi, dan modal. Biaya dari sumber daya
didapatkan dari buku besar umum, tetapi seberapa besar
biaya yang dihabiskan pada setiap aktivitas perlu
dibebankan dengan menggunakan penelusuran langsung
dan penggerak.

Untuk sumber daya tenaga kerja, matriks distribusi kerja


(work distribution matrix) sering digunakan. Matriks
distribusi kerja secara sederhana mengidentifikasi jumlah
tenaga kerja yang digunakan di setiap aktivitas dan
diperoleh dari proses wawancara atau survey.
Sebagai contoh manajer departemen kartu kredit SpringBack memperlihatkan
penggunaan tenaga kerja berikut dengan aktivitas individual.

Waktu yang dihabiskan pada setiap aktivitas merupakan dasar untuk


pembebanan biaya tenaga kerja pada aktivitas. Jika waktunya 100%, maka
tenaga kerja adalah sepenuhnya pada aktivitas dan metode pembebanan adalah
penelusuran langsung atau sama halnya pada biaya tenaga kerja pada
pengawasan. Jika sumber daya dibagi oleh beberapa aktivitas seperti pada staf
administrasi, maka pembebanan dilakukan melalui penelusuran penggerak yang
disebut penggerak sumber daya.
PEMBEBANAN PADA BIAYA
AKTIVITAS

Setelah penggerak sumber daya diidentifikasi, biaya


sumber daya dapat dibedakan pada aktivitas.

Contoh, anggaplah gaji supervisor adalah $50.000 dan


setiap staf administrasi dibayar $30.000 ($150.000
jumlah biaya administrasi untuk 5 staf administrasi).
Mengawasi karyawan $50.000 (penelusuran langsung)
Memproses transaksi $60.000 ($150.000 x 40%)
Menyiapkan laporan $45.000 ($150.000 x 30%)
Menjawab pertanyaan $45.000 ($150.000 x 30%)
PEMBEBANAN BIAYA AKTIVITAS
PADA AKTIVITAS LAIN

Pembebanan biaya pada aktivitas melengkapi tahap awal


perhitungan biaya berdasarkan aktivitas. Pada tahap
pertama aktivitas diklasifikasikan sebagai primer dan
sekunder. Jika ada aktivitas sekunder maka tahap
berikutnya muncul.

Pada tahap selanjutnya, biaya aktivitas sekunder


dibebankan pada aktivitas yang menggunakan output-
nya. Contoh, mengawasi karyawan adalah aktivitas
sekunder. Ukuran output adalah jumlah waktu karyawan
yang digunakan setiap aktivitas.
PEMBEBANAN BIAYA PADA
PRODUK

Setelah biaya dari aktivitas primer ditentukan, biaya


tersebut dapat dibebankan pada produk dalam suatu
proporsi sesuai dengan aktivitas penggunaannya, seperti
yang diukur oleh penggerak aktivitas. Pembebanan ini
diselesaikan dengan perhitungan suatu tarif aktivitas
yang ditentukan terlebih dahulu dan mengalihkan tarif ini
dengan penggunaan aktual aktivitas.
Dengan menggunakan 2 data diatas dapat dihitung tarif aktivitasnya
Perhitungan tarif:
Memproses transaksi $130.000/1.000.000 = $0.13/transaksi
Menyiapkan laporan $102.000/120.000 = $0.85/laporan
Menjawab pertanyaan $92.400/30.000 = $3.08/panggilan masuk
Menyediakan ATM $250.000/200.000 = $1.25/transaksi
Tarif-tarif ini menyediakan harga yang dibebankan untuk penggunaan aktivitas.
Dengan menggunakan tarif ini, biaya dibebankan sebagaimana yang telah
dihitung.
PERINCIAN KLASIFIKASI
AKTIVITAS
Untuk tujuan perhitungan biaya produk, aktivitas dapat diklasifikasikan dalam 4
kategori umum, yaitu:
1. Tingkat Unit
Aktivitas yang dilakukan setiap kali sebuah unit diproduksi
Co: Permesinan dan perakitan adalah aktivitas yang dikerjakan setiap kali sebuah unit
diproduksi.
2. Tingkat batch
Aktivitas yang dilakukan setiap suatu batch produk diproduksi. Biaya aktivitas tingkat
batch bervariasi dengan jumlah batch, tetapi tetap terhadap jumlah unit pada setiap
batch.
Co: Penyetelan, pemeriksaan, penjadwalan produksi, dan penanganan bahan.
PERINCIAN KLASIFIKASI
AKTIVITAS
3. Tingkat Produk
Aktivitas yang dilakukan bila diperlukan untuk mendukung berbagai produk yang diproduksi
perusahaan. Aktivitas ini menggunakan input yang mengembangkan produkatau
memungkinkan produk diproduksi atau dijual. Aktivitas dan biaya cenderung meningkat sejalan
dengan peningkatan jenis produk berbeda.
Co: Perubahan Teknik, pengembangan prosedur, pengujian produk, pemasaran produk,
rekayasa teknik produk, dan pengiriman.
4. Tingkat Fasilitas
Aktivitas yang menopang proses umum produksi suatu pabrik. Aktivitas tersebut bermanfaat
bagi organisasi pada beberapa tingkat, tetapi tidak bermanfaat bagi setiap produk secara
spesifik.
Co: Manajemen pabrik, tata letak, dukungan untuk program masyarakat, keamanan, pajak
properti, dan penyusutan pabrik.
MENGURANGI UKURAN DAN KERUMITAN
DARI SISTEM PERHITUNGAN BIAYA
BERDASARKAN AKTIVITAS

Sistem perhitungan berdasarkan Aktivitas atau ABC


(Activity Based Costing) dapat digunakan untuk
menentukan keakuratan biaya pelanggan dan pemasok.

Pada tahap pertama perhitungan biaya berdasarkan


aktivitas, aktivitas diidentifikasi, biaya dihubungkan dengan
aktivitas individual, dan aktivitas diklasifikasikan sebagai
aktivitas primer atau sekunder. Dalam tahap lanjutan, biaya
dari aktivitas sekunder dibebankan ulang pada aktivitas
primer. Dalam tahap akhir, biaya dari aktivitas primer
dibebankan pada produk atau pelanggan
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN
AKTIVITAS

Pembebanan biaya layanan pelanggan pada pelanggan


dapat dilakukan dengan cara yang sama dengan biaya
produksi dibebankan pada produk yaitu :

1. Aktivitas yang digerakkan pelanggan diidentifikasi dan


dimasukkan dalam daftar kamus aktivitas
2. Biaya sumber daya yang dipakai dibebankan pada
aktivitas
3. Biaya aktivitas dibebankan kepada setiap pelanggan.
Contohnya : Aktivitas yang digerakkan pelanggan :
memasukkan pesanan, mengambil pesanan, mengirim,
melakukan tindakan penjualan, mengevaluasi kredit klien.
MENGURANGI JUMLAH TARIF DENGAN
MENGGUNAKAN RASIO KONSUMSI.

Salah satu cara yang dapat dilakukan


untuk mengurangi jumlah tarif yang ada
adalah dengan mengumpulkan semua
aktivitas yang memiliki rasio konsumsi
yang sama dalam satu kelompok biaya
(Cost Pool).
MENGURANGI JUMLAH TARIF DENGAN
MENGGUNAKAN RASIO KONSUMSI.

Contoh :
Pabrik BelRing menggunakan tujuh aktivitas, dua diantaranya
adalah menguji produk dengan biaya $44.000 dan mengepak
produk dengan biaya $36.000. Ada dua model telepon yang
diproduksi. Data aktivitas sebagai berikut.
Penyelesaian :

1. Mencari dulu tingkat aktivitasnya :


- Model Standar = $4,4 per jam pengujian ($44.000/10.000)
- Model Deluks = $2 per perintah pengepakan ( 36.000/18.000)

2. Mencari nilai jumlah biaya yang dibebankan pada produk yang nantikan akan digunakan
sebagai perbandingan rasio konsumsi.
- Model Standar = $32.000 [ ($4,4 x 4.000) + ($2 x $7.200) ]
- Model Deluks = $48.000 [ ($4,4 x 6.000) + ($2 x 10.800) ]

3. Membandingkan jumlah rasio konsumsi yang baru dicari dengan rasio konsumi dasar
pembebanan biaya pada dua aktivitas yaitu “menguji produk dengan mengepak produk”
$80.000 ($32.000 + $48.000) : $80.000 ($44.000 + $36.000)
Dengan mengetahui perbandingan rasio konsumsinya sama, mengartikan bahwa kedua
aktivitas tersebut dapat digabungkan dalam satu kelompok (pool) dengan jumlah biaya
$80.000.
MENGURANGI JUMLAH TARIF MELALUI
APROKSIMASI ABC

Biaya-biaya yang tinggi dibebankan


dengan berbagai penggerak sebab dan
akibat sedangkan berbagai biaya aktivitas
yang tidak mahal dibebankan secara lebih
arbitrer.
SISTEM ABC
SISTEM ABC

a. Jumlah aktivitas yang diperkirakan akan digunakan untuk


setiap produk
b. Dihitung dengan menggunakan jam mesin sebagai
penggerak tunggal tingkat unit : Standar = $500.000 (0,5 x
$1.000.000), Deluks = $500.000 (0,5 x $1.000.000)
c. Dihitung dengan mengalikan setiap biaya aktivitas dengan
tarif aktivitas yang terkait dengan penggunaannya. Contoh =
$50.000 (0,25 x $200.000) dihitung seterusnya sampai
mendapatkan jumlah hasil $314.000.
SISTEM APROKSIMASI ABC
SISTEM APROKSIMASI ABC

a. Biaya aktivitas asli ditambah dengan bagian dari sisa


aktivitas yang lebih murah. Contoh untuk kelompok
“Penyetelan untuk batch” $200.000 (nominal biaya aktivitas
asli) + [ ($200.000 (didapat dari $80.000+$60.000+$60.000) /
$800.0000 (didapat dari $200.000+$250.000+$350.000) x
$200.000 (nominal biaya aktivitas asli).
b. Dihitung dengan mengalikan setiap biaya aktivitas dengan
tarif aktivitas yang terkait dengan penggunaannya. Contoh =
$62.500 (0,25 x $250.000) dihitung seterusnya sampai
mendapatkan jumlah hasil $306.500.
PERBANDINGAN DENGAN PERHITUNGAN
BIAYA BERDASARKAN FUNGSI

Perhitungan Biaya Berdasarkan Keuangan Fungsional :


1. Pemakaian overhead diklasifikasikan sebagai biaya
tetap atau variabel dengan penggerak berdasarkan
unit
2. Memberikan tanggung jawab pada berbagai unit
perusahaan dan menyatakan berbagai ukuran kinerja
dalam bentuk keuangan.
3. Biasanya diterapkan pada perusahaan yang
beroperasi dalam lingkungan yang stabil dengan
produk, proses yang terstandarisasi dan tekanan
persaingan rendah.
PERBANDINGAN DENGAN PERHITUNGAN
BIAYA BERDASARKAN FUNGSI

PPerhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas :


1. Pemakaian overhead diperhitungkan biayanya
berdasarkanm aktivitas, overhead variabel ditelusuri secara
memadai pada setiap produk (untuk kategori ini, konsumsi
overhead meningkat seiring dengan meningkatnya unit
yang diproduksi).
2. Sistem akuntansi pertanggungjawaban yang
dikembangkan untuk perusahaan yang beroperasi dalam
lingkungan yang mengalami perbaikan berkelanjutan.
3. Sistem akuntansi ini mengukur kinerja dengan
menekankan pada pandangan keuangan dan non
keuangan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Kamaruddin. 2009. Akuntansi Manajemen : Dasar-dasar Konsep Biaya &
Pengambilan Keputusan. Jakarta Rajawali Pers.
GreatNusa.2022. Bagaimana Cara Menghitung Biaya Produksi Per Unit. Diakses pada
tanggal 10 Maret 2022 https://greatnusa.com/artikel/cara-menghitung-biaya-produksi
-per-unit/
Hansen Don R, Mowen Maryanne.2023.Akuntansi Manajerial.Jakarta.Salemba empat.
Hansen Dor R, Mowen Marryane.2009.Management Accounting,seventh Edition.
Jakarta.Salemba empat
Mulyadi, 2000 Akuntansi Biaya, Edisi Lima, Cetakan kedelapan, Aditya Media, Yogyakarta.
Diakses pada tanggal 12 Maret 2022. https://id.scribd.com/doc/93744765/
Biaya-Per-Unit.
Universitas Muhammadiyah Malang, 2016. “ANALISIS PENENTUAN TARIF JASA RAWAT INAP
RUMAH SAKIT dengan MENGGUNAKAN ABC SISTEM (Studi Kasus di Rumah Sakit Haji
Darjad (RSHD) Kota Samarinda.”
TERIMA
KASIH
PEMBELAJARAN BERAKHIR DI SINI

Anda mungkin juga menyukai