Penulis
Zulfikri Toguan
Editor
Meyzi Heriyanto
Sampul
Syamsul Witra
Perwajahan
arnain_99
Cetakan I
September 2020
Penerbit
TAMAN KARYA
Anggota IKAPI
Puri Alam Permai C/12 Pekanbaru
E-mail: arnain.99@gmail.com
Hak cipta dilindungi oleh undang-undang
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian
atau seluruh buku tanpa isin tertulis dari Penerbit
ISBN 978-623-6736-21-0
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga Buku Pasar Modal ini dapat diselesaikan.
Shalawat beserta salam tidak lupa dihaturkan kepada junjungan alam,
yakni Nabi Besar Muhammad SAW, atas perjuangan beliau kita bisa
merasakan kemajuan ilmu pengetahuan seperti yang kita rasakan saat
ini dan tentunya juga pada masa-masa yang akan datang.
Pasar modal merupakan proses kegiatan yang berhubungan de-
ngan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang
berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi
yang berkaitan dengan efek. Pasar modal menyediakan berbagai
alternatif bagi para investor selain alternatif investasi lainnya, seperti
menabung di bank, membeli emas, asuransi, tanah dan bangunan, dan
sebagainya. Pasar modal bertindak sebagai penghubung antara para
investor dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui per-
dagangan instrumen melalui jangka panjang seperti obligasi, saham,
dan lainnya. Fungsi lainnya dari pasar modal adalah meningkatkan dan
menghubungkan aliran dana jangka panjang dengan "kriteria pasarnya"
secara efisien yang akan menunjang pertumbuhan riil ekonomi secara
keseluruhan
Karena begitu banyak kepentingan yang terlibat dalam pasar
modal, maka perlu pengaturan yang pasti agar tidak terjadi kekacauan.
Hal inilah yang mendasari munculnya konsep dan pengetahuan dengan
apa yang disebut sebagai Hukum Pasar Modal. Secara harfiah, hukum
pasar modal adalah serangkaian peraturan perundang-undangan yang
mengatur cara pemenuhan modal suatu perusahaan melalui penawaran
umum, perdagangan efek, termasuk lembaga, profesi penunjang yang
terkait dengan efek dan perusahaan publik yang berkaitan dengan efek
yang diterbitkannya.
Buku ini mengurai seluk beluk pasar modal, mulai dari sejarah
perkembangan, benturan kepentingan, proses akuisi dan konsolidasi,
HUKUM PASAR MODAL 5
bentuk-bentuk kejahatan dan pelanggaran dalam pasar modal, peraturan
hukum yang mengikatnya, sampai pada prospek pasar modal syariah
di Indonesia.
Akhir kata, buku ini tentu tidak akan terbit, tanpa bantuan dari
berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penyelesaian
penulisan buku ini. Besar harapan penulis, semoga buku ini dapat
memberikan manfaat kepada para pembaca sebagai referensi untuk
memahami pasar modal secara komprehensif.
Penulis
HUKUM DAN
INVESTASI
B. Jenis-jenis Investasi
Terdapat beberapa hal yang melandasi investasi yang digolongkan
dalam beberapa jenis-jenis, antara lain sebagai berikut:
1. Investasi berdasarkan asetnya
Jenis investasi yang berdasarkan pada aset merupakan peng-
golongan investasi yang diperoleh dari aspek modal atau
kekayaan. Investasi berdasarkan asset ini terbagi pula atas dua
jenis, yaitu real asset dan financial asset.
Real asset merupakan investasi yang berwujud seperti gedung-
gedung, kendaraan dan lain sebagainya, sedangkan Financial
asset merupakan investasi dalam bentuk dokumen (surat-surat)
klaim tidak langsung dari pemegangnya terhadap aktivitas riil
pihak yang menerbitkan sekuritas tersebut (Sutrisno, 2008).
2. Investasi berdasarkan pengaruhnya
Jenis investasi yang berdasarkan pada pengaruhnya ini me-
rupakan suatu investasi yang didasarkan pada aspek yang
memengaruhi atau tidak berpengaruh terhadap segala aktivitas
investasi. Investasi jenis ini terbagi dalam dua jenis, yaitu inves-
tasi autonomus (berdiri sendiri) dan investasi induces (meme-
ngaruhi atau menyebabkan).
Investasi autonomus ialah investasi yang tidak dapat dipe-
ngaruhi oleh tingkat pendapatan dalam bentuk apapun, dan
bersifat spekulatif. Contoh dalam investasi ini seperti pembelian
2. Kriteria Investasi
Terdapat beberapa Kriteria dalam berinvestasi antara lain sebagai
berikut :
a. Payback Period
Payback period adalah kurun waktu yang direncanakan sesuai
dengan kebutuhan investasi agar dapat dikembalikan atau di-
artikan sebagai kurun waktu yang dibutuhkan untuk mencapai
titik impas atas suatu investasi. Jika dalam kurun waktu yang
dibutuhkan semakin pendek, maka proposal investasi dinilai
semakin baik. Meskipun demikian, kita haruslah teliti dan
berhati-hati dalam menafsirkan kriteria payback period ini ,
karena terdapat investasi baru yang dapat menguntungkan apa-
bila dalam jangka panjang (> 5 tahun).
b. Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio).
B/C ratio adalah kriteria dalam mengukur tingkat perbandingan
mana yang lebih besar, antara biaya yang dikeluarkan dengan
hasil (output) yang diperoleh. Untuk biaya yang dikeluarkan
dinotasikan dengan C (cost) sedangkan hasil (Output) yang
diperoleh dinotasikan dengan B (benefit). Sehingga penilaian
terhadap B/C adalah penilaian yang menentukan diterima atau
tidaknya suatu proposal investasi.Namun, pada umumnya sebuah
proposal investasi baru akan diterima jika tingkat B/C> 1, sebab
hal ini menunjukan bahwa output yang diperoleh lebih besar di
bandingkan dengan jumlah biaya yang dikeluarkan.
c. Net Present Value (NPV)
Pada umumnya, Perhitungan menggunakan nilai nominal saja
cenderung dapat menyesatkan, karena hal tersebut tidak mem-
perhitungkan nilai waktu dari uang. Maka Untuk memperoleh
hasil yang lebih akurat, nilai perhitungan harus didiskontokan.
PERKEMBANGAN
PASAR MODAL
2. Fasilitator
Terdapat beberapa fasilitator dalam penyelenggaraan pasar modal:
1. Bursa Efek
Efek merupakan surat bukti yang menunjukan adanya utang
jangka panjang (obligasi), surat tanda penyertaan modal (saham),
sekuritas kredit dan surat-surat berharga lainnya. Sedangkan
2. Perusahaan Publik
Perusahaan publik merupakan pelaku pasar dalam bentuk
Perseroan Terbatas seperti yang dimaksud dalam Pasal 1 angka 1
Ketentuan Umum Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas. Investor yang harus telah dimilikinya adalah
sekurang-kurangnya oleh 300 (tiga ratus) pemegang saham dan
memiliki modal yang disetor sekurang-kurangnya pada jumlah Rp
3.000.000.000 (tiga miliar rupiah) atau dengan besaran jumlah yang
diatur sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dan diberlakukan
oleh pemerintah .
3. Perusahaan Efek
Perusahaan Efek merupakan pihak dalam pelaku pasar yang
melakukan kegiatan usaha dengan disertai adanya izin dari Otoritas
Jasa Keuangan sebagai Penjamin Emisi Efek (PEE), Perantara
Pedagang Efek (PPE), dan atau Manajer Investasi (MI). Database
Perusahaan Efek menyediakan informasi yang lengkap mengenai
pihak-pihak yang telah mendapatkan izin usaha sebagai Perusahaan
Efek. Data-data tersebut dapat diakses secara transparan oleh setiap
2. Profesi Penunjang
1. Notaris
Notaris merupakan pejabat umum yang memiliki kewenangan
dalam membuat akta otentik dan yang telah terdaftar di Otoritas
Jasa Keuangan.
Data dan informasi yang akan tercantum untuk dapat diakses
meliputi:
a. Alamat Kantor
b. Wilayah Kerja
c. Nomor STTD
d. Sertifikasi
Untuk permintaan data terkini dapat disampaikan melalui email
kepada dlpm@ojk.go.id
2. Konsultan Hukum
Konsultan Hukum adalah seorang ahli hukum yang dapat
memberikan pendapat hukumnya secara mendalam dan luas
kepada pihak lain dalam bentuk konsultasi, dan juga ia sudah
terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.
HUKUM PASAR MODAL 47
Data dan informasi yang akan tercantum untuk dapat diakses
meliputi:
a. Alamat Kantor Konsultan
b. Nama Rekan
Untuk permintaan data terkini dapat disampaikan melalui
email kepada dlpm@ojk.go.id
3. Penilai
Penilai adalah para pihak berperan dalam memberikan penilaian
atas aset perusahaan dan juga sudah terdaftar di Otoritas Jasa
Keuangan.
Data dan informasi yang akan tercantum untuk dapat diakses
meliputi:
a. Nomor STTD
b. Nomor Izin Usaha
c. Alamat Kantor
d. Jenis Kegiatan Usaha Penilai
4. Akuntan
Akuntan adalah pihak yang bertugas menyusun, membimbing,
mengawasi, menginspeksi, dan memperbaiki tata buku serta
administrasi perusahaan atau instansi pemerintah.
Data dan informasi yang tercakup meliputi:
a. Nomor Izin Usaha KAP
b. Alamat KAP
c. Nama Pimpinan
d. Kontak / email
e. Daftar Rekan
PASAR UANG Vs
PASAR MODAL
PASAR MODAL
SYARIAH
PENGATURAN
HUKUM PASAR
MODAL
AKUISI DAN
KONSOLIDASI
2. Pengertian Konsolidasi
Konsolidasi merupakan keadaan suatu perusahaan yang terpisah
namun menjadi satu. Hal ini cenderung di gambarkan sebagai merger,
INITIAL PUBLIC
OFFERING (IPO)
2. Bursa Efek
Bursa efek merupakan pihak yang turut ikut berperan dalam
menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan/atau sarana yang akan
digunakan untuk mempertemukan kegiatan penawaran jual beli efek
pada pihak-pihak lain. Hal ini dilakukan dengan tujuan memper-
dagangkan efek tersebut kepada masyarakat, sedangkan tujuan pokok
dari bursa efek, mengapa ia didirikan ialah untuk dapat menyeleng-
garakan perdagangan efek yang teratur, dalam bentuk wajar dan efisien,
demi mencapai tujuan tersebut maka bursa efek wajib memeberikan
pelayanan berupa sarana pendukung serta pengawasan terhadap setiap
kegiatan yang dilakukan oleh bursa efek (Wijaya & Ananta, 2018).
Bursa efek masuk pada kategori Self Regulatory Organization
(SRO), yang mana lembaga ini memiliki wewenang untuk menyususn
peraturan yang berkiatan dengan kegiatan bursa efek atas persetujuan
yang diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Melalui peraturan
tersebut , maka bursa efek menetapkan prosedur peralihan efek yang
berhubungan dengan transaksi bursa serta menentukan biaya pencatatan
dan transaksi yang barkaitan dengan jasa yang diberikan tersebut.
5. Perusahaan Efek
Perusahaan efek memiliki peranan penting dalam proses IPO
(Initial Public Offering) dan/atau Rights Issue. Berdasarkan Undang-
Undang Pasar Modal Terdapat pihak-pihak yang melakukan kegiatan
usaha dalam perusahaan bursa Efek, antara lain sebagai berikut:
a. Penjamin Emisi Efek, ialah pihak yang berperan dalam membuat
kontrak dengan Emiten dalam melakukan penawaran umum
demi kepentingan Emiten atau tanpa harus membeli sisa efek
yang tidak terjual.
b. Perantara Pedagang Efek, ialah pihak yang berperan dalam
melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan
sendiri maupun pihak lain.
c. Manajer Investasi, ialah pihak yang berperan melakukan ke-
giatan dalam usaha mengelola portofolio efek bagi para nasabah
atau mengelola portofolio investasi kolektif yang diperuntukkan
bagi sekelompok nasabah, kecuali perusahaan dalam bentuk
asuransi, dana pensiun, maupun bank yang kegiatan usahanya
dilakukan sendiri berdasarkan pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku (Wijaya & Ananta, 2018).
KEJAHATAN DI
PASAR MODAL
2. Manipulasi Pasar
Manipulasi pasar secara sederhana dapat diartikan sebagai
kegiatan yang menciptakan gambaran semu atau hal yang dapat
menyesatkan kegiatan perdagangan, keadaan pasar, harga efek di bursa
efek, memberi pernyataan atau keterangan yang tidak benar atau bahkan
sampai menyesatkan sehingga harga efek pada bursa efek terpengaruh.
Ketentuan mengenai Manipulasi pasar diatur dalam Pasal 91, 92 dan
93 UUPM. Menurut UUPM Pasal 91 ,menyebutkan pengertian dari
manipulasi adalah sebagai tindakan yang dilakukan oleh setiap pihak
yang bersangkutan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
tujuan untuk menciptakan gambaran semu atau menyesatkan mengenai
perdagangan, keadaan pasar, atau harga efek di bursa efek. Adanya
Otoritas pasar modal digunakan untuk mengantisipasi bagi siapa saja
yang mempunyai pihak kapasitas dan kapabilitas modal dan teknologi
atau sarana yang berkemungkinan dapat melakukan penciptaan atau
penggambaran sedemikian rupa sehingga pasar memahami dan
merespon gambaran tersebut sebagai suatu hal yang benar (UU No. 8
Tahun 1995).
Perkembangan pada setiap Pasar Modal , memiliki banyak trik
yang dilakukan dalam berbisnis. Trik berbisnis secara potensial yang
paling banyak terindikasi menjadi modos dalam penipuan dan manipulasi
pasar, diantaranya sebagai berikut :
1) Pigging, Fixing dan Stabilizing
Trik berbisnis ini dipahami sebagi tindakan yang terjadi pada
saat atau seegera setelah proses IPO dilakukan . Kemudian
pihak emiten secara semu bersama-sama menstabilkan harga
suatu sekuritas, yang mana pihak - pihak tertentu yang berkaitan
HUKUM PASAR MODAL 117
seperti emiten, dealer, underwriter harus memperkiraan dan
menyiapkan diri jikakalau mereka terlibat dalam perdagangan
saham yang terjadi segara setelah IPO.
2) Investment syndicate
Trik berbisnis seperti ini dilakukan oleh pihak sindicat under-
writer untuk memborong sebagian atau seluruh besar saham di
dalam pasar perdana atau bahkan melakukan sesuatu “bid” di
pasar sekunder, sehingga harga bursa efek di pasar menjadi
fixed.
3) Workout Market
Trik berbinis seperti ini di pahami sebagai perbuatan yang di
lakukan sedemikan rupa seolah-olah mnenjadi oversubscribed
terhadap sekuritas tertentu yang ada , dan hal ini sering di lakukan
oleh emiten atau underwriter.
4) Special Alloments
Jika pihak underwriter sengaja mengalokasikan suatu sekuritas
pada IPO kepada para partner, officer, pekerja atau sahabat
dekatnya sehingga kelihatan seolah-olah saham tersebut over-
subscribed, sehingga kemudian harga saham menjadi mahal.
5) Menciptakan Tranding Firms oleh underwriter
Sekuritas dialokasikan ke perusahan tertentu yang bukan
anggota selling group. Selanjutnya perusahan tersebut
menciptakan pasar untuk menawarkan kembali sekuritas yang
bersangkutan kepada publik dan setelah itu, akan diikuti oleh
kegiatan perdagangan dengan harga jauh di atas harga wajar.
6) Free Riding
Pembeli IPO yang berharap dapat menjualnya kembali dengan
harga tertentu yang mahal dan akan membatalkan
pembeliahannya begitu suasana menjelang alokasi saham
kelihatan kurang menguntungkan.
7) Chanelling
IPO sekuritas tersebut dialokasikan kepada kelompok tertentu.
Biasanya hal tersebut dianggap bermasalah jika kelompok
tertentu merupakan kelompok inner.
8) Margin
Transaksi sekuritas tertentu dilakukan oleh pihak tertentu, di
mana ada pihak yang memberi kredit kepadanya untuk membeli
5. Transaksi semu
Transaksi semu dikategorikan sebagai salah satu dari bentuk
manipulasi pasar. Praktik transaksi semu diatur tersendiri di dalam
UUPM, yaitu pada pasal 91 yang menyatakan bahwa : “Setiap Pihak
dilarang melakukan tindakan, baik langsung maupun tidak langsung,
dengan tujuan untuk menciptakan gambaran semu atau menyesatkan
mengenai kegiatan perdagangan, keadaan pasar, atau harga Efek di
Bursa Efek.”
Gambaran semu dan menyesatkan dalam transaksi dapat dilaku-
kan secara langsung maupun tidak langsung dengan cara melakukan
transaksi efek tanpa mengakibatkan terjadinya perubahan kepemilikan
efek tersebut (wash sale) atau melakukan penawaran (jual beli) efek
pada harga tertentu, dimana pembeli atau penjual ini juga telah
bersekongkol dengan lawan (jual atau belinya) untuk melakukan
penawaran jual atau penawaran beli pada harga yang kurang lebih sama.
Transaksi tersebut pada kenyataannya adalah fiktif, tidak ada perubahan
kepemilikan saham antara penjual dan pembeli.
Undang-Undang Pasar Modal selain mengatur mengkategorikan
sejumlah tindakan lain di bidang pasar modal sebagai tindak kejahatan
yang diancam pidana yaitu : (UU No. 8 Tahun 1995).
a. Setiap pihak yang tidak memiliki izin, persetujuan atau tidak
terdaftar dalam melakukan kegiatan di bidang pasar modal.
b. Seorang manajer investasi dan para pihak terafiliasi yang ikut
menerima imbalan dari pihak lain dalam bentuk apa pun, secara
LEGAL OPINION
2. Pengaturan Terperinci
Pengaturan yang dimaksud adalah tentang kewenangan Bapepam-
LK yang diatur secara terperinci dan dapat ditemukan dalam Pasal 5
Undang-undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, antara lain sebagai
berikut :
a. Memberikan izin usaha kepada para pelaku pasar modal, dalam
hal ini kepada :
1) Pada Bursa efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian, Reksa Dana, Perusahaan
Efek,Penasihat Investasi, dan Biro Administrasi Efek.
2) Izin terhadap orang perseorangan bagi Wakil Penjamin Emisi
Efek, Wakil Perantara Pedagang Efek, dan Wakil Manajer
Investasi.
3) Izin Persetujuan bagi Bank Kustodian.
b. Kewenangan dalam mewajibkan pendaftaran profesi penunjang
pasar modal (notaris, konsultan hukum, akuntan, penilai) dan
Wali Amanat.
c. Berwenang dalam menetapkan persyaratan dan tata cara
pencalonan serta berwenang memberhentikan untuk sementara
komisaris dan/atau direksi serta menunjuk manajemen sementara
Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga
138 HUKUM PASAR MODAL
Penyimpanan dan Penyelesaian sampai dengan terpilihnya
komisaris dan/atau direktur yang baru.
d. Berwenang dalam menentukan persyaratan dan prosedur
mengenai pernyataan pendaftaran serta menyatakan, menunda
atau membatalkan efektifitas aturan pendaftaran tersebut .
e. Berwenang untuk melakukan pemeriksaan dan penyidikan
terhadap setiap pihak yang terkait dengan pristiwa yang diduga
merupakan pelanggaran terhadap UUPM atau peraturan
perundang-undangan pelaksana lainnya.
f. Berwenang untuk memerintahkan setiap pihak yang bersang-
kutan wajib untuk :
1) Melakukan penghentian atau memperbaiki iklan atau
promosi yang berhubungan dengan kegiatan di pasar modal;
atau
2) Untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan sebagai
cara dalam mengatasi akibat yang dapat timbul dari iklan
atau promosi tersebut.
g. Memiliki wewenang untuk melakukan pemeriksaan terhadap:
1) Pemeriksaan dilakukan untuk setiap emiten atau perusahaan
publik yang telah atau diwajibkan menyampaikan per-
nyataan pendaftaran kepada Bapepam.
2) Pemeriksaan dilakukan terhadap Pihak yang dipersyaratkan
memiliki izin usaha, izin orang perseorangan, persetujuan,
atau pendaftaran profesi berdasarkan undang- undang ini.
h. Berwenang dalam menunjuk pihak lain untuk melakukan
pemeriksaan tertentu dalam rangka pelaksanaan wewenang
Bapepam sebagaimana dimaksud dalam point (g) tersebut di
atas.
i. Memiliki kewenangan dalam mengumumkan hasil pemeriksaan
guna kepentingan pemodal , membatalkan dan membekukan
pencatatan suatu efek pada Bursa Efek atau dapat menghentikan
transaksi Bursa atas Efek tertentu untuk jangka waktu tertentu.
j. Memiliki kewenangan untuk menghentikan kegiatan perda-
gangan Bursa Efek untuk jangka waktu tertentu dalam hal
keadaan darurat.
k. Berwenang dalam memeriksa keberatan yang diajukan oleh
pihak yang memperoleh sanksi oleh Bursa Efek, Lembaga kliring
3. Pengaturan Sporadis
Pengaturan ini pada prinsipnya merupakan penegasan pengeja-
wantahan lebih lanjut dari kewenangan pengaturan secara umum dan
terperinci tersebut diatas. Dijelaskan dalam Pasal 3 Kepmenkeu RI
No. 503/KMK 0.1/1997 tentang Organisasi dan Tata kerja Badan
Pengawas Pasar Modal, fungsi Bapepam adalah:
a. Penyusunan peraturan di bidang pasar modal;
b. Pembinaan dan pengawasan terhadap Pihak yang memperoleh
izin usaha, persetujuan,
c. pendaftaran dari bapepam dan Pihak lain yang bergerak di Pasar
Modal;
d. pentapan prinsip-prinsip keterbukaan perusahaan bagi Emiten
dan Perusahaan Publik;
e. Memiliki fungsi dalam Penyelesaian keberatan yang diajukan
oleh Pihak yang dikenakan sanksi oleh Bursa Efek, Lembaga
Kliring dan Penjaminan, dan Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian.
Anoraga, Panji dan Piji Pakarti., Pengantar Pasar Modal, Rineka Cipta,
Jakarta, 2001.
Balfas, Hamud M., Hukum Pasar Modal Indonesia Edisi Revisi, PT.
Tatanusa, Jakarta, 2012.
Suta, Putu Gede Ary. 2000. Menuju Pasar Modal Modern, Jakarta:
Yayasan Sad Satria Bakti.
Umam, Khaerul. 2013. Pasar Modal Syariah & Praktik Pasar Modal
Syariah, Bandung: Pustaka Setia.
Usman, Marzuki, Singgih Riphat dan Syahrir Ika. 1997. ABC Pasar
Modal Indonesia, Jakarta: IBI.
Wijaya, A & Ananta, W. P., 2018. IPO, Rights Issue dan Penawaran
Umum Globalisasi. Jakarta: Sinar Grafika.
Pendidikan;
1. S-1 FH - Universitas Andalas Padang, 1988 – 1993,
2. S-2 Magister Hukum dari Universitas Indonesia Jakarta, 1995
–1998,
3. S-3 Universitas Kebangsaan Malaysia 2001 – 2003 (tidak
selesai).
4. S-3 FH-Universitas Islam Bandung, 2013 – 2015
Pengalaman Kerja:
1. Staf Administrasi PELMAS ICMI Pusat 1993 – 1995,
2. Manager Legal Officer PT. Bambu Kuning Metropolitan (Real
estate) Jakarta 1995 –2000.
3. Dosen Luar Biasa FH-Universitas Nasional – Jakarta, 1998 –
1999.
4. Wakil Dekan FISIP – Universitas Islam “45” – Bekasi, 1999 –
2001.
5. Ketua Bidang Akademis Program Studi Ilmu Hukum – UNRI
2001 – 2004.,
6. Ketua Bid. Akademik pada saat Prof. Hj. Aswarni Adam,SH
me-nghantarkan terwujudnya Fakultas Hukum di lingkungan
Universitas Riau 2004.
Kegiatan Ilmiah;
1. Peneliti pada BAPIPTEK – LIPI Jakarta, 1999 – 2000.
2. Ketua Tim Peneliti; Penerapan Hukum Ketenaga Kerjaan di
Perguruan Tinggi – Universitas Islam “45” Bekasi 1999. Anggota
Tim Peneliti dampak TPA Bantar Gebang pada masyarakat,
Bekasi Tahun 1999.
3. Ketua Tim Peneliti; Penegakan Hukum di Kota Pekanbaru, 2003.
4. Seminar dan Lokakarya; Manajemen Pengelolaan Program
Studi – Jambi, 2003. Seminar dan Lokakarya; Evaluasi Diri –
Universitas Andalas Padang, 2003.
Profesi;
1. Advokat lulus ujian advokat yang diselenggarakan PERADI
tahun 2008
2. Owner PT. Tiga Berlian Sejahtera (Perumahan);
a. Perumahan Bumi Sejahtera I Jl. Pasir Putih Pandau
Kab. Kampar Riau.
b. Perumahan HSB Indah Residence – Jl. Swakarya
Panam Pekanbaru
c. Perumahan Sidomulyo Residence Jl. Kartama Raya –
Pekanbaru
d. Perumahan Berlian Kuos Sejahtera Jl. Raya
Bangkinang Kab. Kampar Riau
e. Perumahan Anak Negeri Jl. Makmur Kab. Kampar
Riau.
3. Dosen Luar Biasa FH –UNRI sejak tahun 2001- sekarang.
4. Dosen Luar Biasa Fak Syariah dan Imu Hukum – UIN Susqo,
Pekanbaru sejak 2008 – sekarang.
5. Dosen Luar Biasa FH- UIR 2016 – sekarang
6. Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH – Pas Aman)
Pasaman Sumatera Barat 2017