Anda di halaman 1dari 14

PELAKSANAAN IBADAH MELALUI ZAKAT

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah


Fiqih 1 (Ibadah Muamalah)

Dosen Pengampu : Lelah Nurjamilah, S.Ag.,M.Pd.I

Disusun Oleh
kelompok 5
Robiatul Adewiyah
Wina Indriani
Irna Robiatun N
Imam muslim
M. Aldi nugraha
M. Rizqi Ilahi

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG TASIKMALAYA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala hidayah dan rahmat-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berisi tentang “ZAKAT”,
Sholawat beserta salam mudah – mudahan senantiasa Alloh limpahkan kepada
Nabi besar Muhmammad SAW, kepada para keluarganya dan para sahabatnya
Dalam penyusunan laporan ini kami berusaha secara maksimal, tapi kami
menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, namun hal tersebut tidak
menutup kemungkinan adanya kelebihan dan kekurangan, untuk itu kritik dan
saran yang membangun sangat diharapkan demi sempurnanya sbuah karya dimasa
yang akan datang.
Kami berharap makalah ini akan memberi manfaat khususnya bagi
kelompok kami umumnya untuk seluruh pembaca.

Tasikmalaya,5April
2022

Penyusun

2i
DAFTAR ISI

KATA PPENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Zakat..........................................................................2
B. Macam-macam Zakat..................................................................4
C. Harta benda yang wajib dikeluarkan zakatnya............................5
D. Hikmah Zakat..............................................................................8
BAB III PENUTUP
A. Simpulan.......................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................11

3ii
BAB I
PENDAHULUA
N

A. Latar Belakang
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang ketiga, zakat merupakan
suatu ibadah yang paling penting kerap kali dalam Al-Qur’an, Allah menerangkan
zakat beriringan dengan menerangkan sembahyang. Pada delapan puluh dua
tempat Allah menyebut zakat beriringan dengan urusan shalat ini menunjukan
bahwa zakat dan shalat mempunyai hubungan yang rapat sekali dalam hal
keutamaannya shalat dipandang seutama-utama ibadah badaniyah zakat
dipandang seutama-utama ibadah maliyah. Zakat juga salah satu unsur pokok bagi
tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) atas
setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Zakat termasuk dalam
kategori ibadah (seperti shalat, haji, dan puasa) yang telah diatur secara rinci dan
paten berdasarkan al-Qur'an dan as-Sunnah, sekaligus merupakan amal sosial
kemasyarakatan dan kemanusiaan yang dapat berkembang sesuai dengan
perkembangan umat manusia.
Seluruh ulama Salaf dan Khalaf menetapkan bahwa mengingkari hukum
zakat yakni mengingkari wajibnya menyebabkan di hukum kufur. Karena itu kita
harus mengetahui definisi dari zakat, harta-harta yang harus dizakatkan, nishab-
nishab zakat, tata cara pelaksanan zakat dan berbagai macam zakat akan dibahas
dalam bab selanjutnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Zakat?
2. Bagaimana dengan Macam-Macam Zakat?
3. Apa saja Harta benda yang wajib dikeluarkan zakatnya?
4. Apa hkmah dari mengeluarkan zakat?

1
BAB II
PEMBAHASA
N

A. Pengertian Zakat
Adapun tentang zakat telah dijelaskan dalam al-Qur’an firman Allah Surah
at-Taubah ayat 103:
َ ‫ُخ ْذ ِم ْن اَ ْم َوالِ ِه ْم‬
َ ‫ص َدقَةً تُطَهِّ ُرهُ ْم َوتُزَ ِّك ْي ِه ْم بِهَا َو‬
ِّ‫صل‬
‫ك َسك ٌَن لَّهُ ۗ ْم َوهّٰللا ُ َس ِم ْي ٌع َعلِ ْي ٌم‬
َ َ‫ص ٰلوت‬
َ ‫َعلَ ْي ِه ۗ ْم اِ َّن‬

Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka . . .” (QS.
at-Taubah [9]: 103).
Secara bahasa, zakat berarti tumbuh (numuww) dan bertambah (Ziyadah).
Jika diucapkan, zaka al-zar’, adalah tanaman tumbuh dan bertambah jika
diberkati. Kata ini juga sering dikemukakan untuk makna thaharah (suci) Allah
SWT. berfirman:
‫قَ ْد اَ ْفلَ َح َم ْن زَ ٰ ّكىهَ ۖا‬

Artinya: “Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu.” (QS.


Asy Syams [91]: 9).
Sedangkan arti zakat menurut istilah syari’at Islam ialah sebagian harta
benda yang wajib diberikan orang-orang yang tertentu dengan beberapa syarat,
atau kadar harta tertentu yang diberikan kepada orang-orang yang berhak
menerimanya dengan syarat-syarat tertentu pula.
Maksud dari ayat diatas adalah dengan zakat itu mereka menjadi bersih
dari kekikiran dan dari berlebih-lebihan dalam mencintai harta benda atau zakat
itu akan menyucikan orang yang mengeluarkannya dan akan menumbuhkan
pahalanya.
Disebutkan dalam hadits juga yang artinya:

2
Artinya: “Rasulullah sewaktu mengutus Sahabat Mu’adz bin Jabal ke negeri
Yaman (yang telah ditaklukkan oleh umat Islam) bersabda: Engkau datang
kepada kaum ahli kitab ajaklah mereka kepada syahadat, bersaksi, bahwa
sesungguhnya tidak ada Tuhan selain Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad
adalah utusan Allah. Jika mereka telah taat untuk itu, beritahulah kepada mereka
bahwa Allah mewajibkan mereka melakukan sholat lima waktu dalam sehari
semalam. Jika mereka telah taat untuk itu, beritahukanlah kepada mereka, bahwa
Allah mewajibkan mereka menzakati kekayaan mereka. Yang zakat itu diambil
dari yang kaya dan dibagi-bagikan kepada yang fakir-fakir. Jika mereka telah
taat untuk itu, maka hati-hatilah (janganlah) yang mengambil yang baik-baik saja
(bila kekayaan itu bernilai tinggi, sedang dan rendah, maka zakatnya harus
meliputi nilai-nilai itu) hindari do’anya orang yang madhlum (teraniaya) karena
diantara do’a itu dengan Allah tidak terdinding (pasti dikabulkan).”

Dalam pengertian istilah syara’, zakat mempunyai banyak pemahaman,


diantaranya:
1. Menurut Yusuf al-Qardhawi, zakat adalah sejumlah harta tertentu yang
diwajibkan oleh Allah diserahkan kepada orang-orang yang berhak.
2. Abdurrahman al-Jaziri berpendapat bahwa zakat adalah penyerahan pemilikan
tertentu kepada orang yang berhak menerimanya dengan syarat-syarat tertentu
pula.
3. Muhammad al-Jarjani dalam bukunya al-Ta’rifat mendefinisikan zakat sebagai
suatu kewajiban yang telah ditentukan oleh Allah bagi orang-orang Islam untuk
mengeluarkan sejumlah harta yag dimiliki.
4. Wahbah Zuhaili dalam karyanya al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu
mendefinisikan dari sudut empat mazhab, yaitu:
- Madzhab Maliki, zakat adalah mengeluarkan sebagian yang tertentu dari
harta yang tertentu pula yang sudah mencapai nishab (batas jumlah yang
mewajibkan zakat) kepada orang yang berhak menerimanya, manakala
kepemilikan itu penuh dan sudah mencapai haul (setahun) selain barang
tambang dan pertanian.
- Madzhab Hanafi, zakat adalah menjadikan kadar tertentu dari harta
tertentu pula sebagai hak milik, yang sudah ditentukan oleh pembuat
syari’at senata-mata karena Allah SWT.

3
- Madzhab Syafei, zakat adalah nama untuk kadar yang dikeluarkan dari
harta atau benda dengan cara-cara tertentu.
- Madzhab Hambali, memberikan definisi zakat sebagai hak (kadar tertentu)
yang diwajibkan untuk dikeluarkan dari harta tertentu untuk golongan
yang tertentu dalam waktu tertentu pula.
Dari beberapa pendapat diatas dapat dipahami bahwa zakat adalah
penyerahan atau penunaian hak yang wajib yang terdapat di dalam harta untuk
diberikan kepada orang-orang yang berhak seperti tertulis dalam Surat at-Taubah
ayat 60 yang artinya:

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang


miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk
(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan
untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang
diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. at-
taubah [9]: 60).

B. Macam-Macam Zakat
Zakat terbagi atas dua tipe yakni:
1. Zakat Fitrah,
Adalah zakat yang wajib dikeluarkan Muslim menjelang Idul Fitri pada
bulan Ramadhan. Besar Zakat ini setara dengan 2,5 kilogram makanan pokok
yang ada di daerah bersangkutan.
2. Zakat Maal (Zakat Harta )
Adalah zakat kekayaan yang harus dikeluarkan dalam jangka satu tahun
sekali yang sudah memenuhi nishab mencakup hasil perniagaan, pertanian,
pertambangan, hasil laut, hasil ternak, harta temuan, emas dan perak serta
hasil kerja (profesi). Masing-masing tipe memiliki perhitungannya sendiri-
sendiri.

4
C. Harta benda yang wajib dikeluarkan zakatnya
Harta benda yang wajib dikeluarkan zakatnya yaitu :
1. Zakat Maal (Zakat Harta)
1) Emas, perak dan mata uang
Zakat emas dan perak wajib dikeluarkan zakatnya berdasarkan firman
Allah Q.S at-Taubah ayat 34 yang artinya:

”Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak (tidak dikeluarkan zakatnya)
dan tidak membelanjakanya di jalan Allah, Maka beritakanlah kepada mereka,
(bahwa mereka akan mendapat) ’azab yang pedih.”(QS. at-Taubah [9]: 34 ).
Syarat- syarat wajib zakat emas dan perak sebagai berikut:
- Milik orang Islam
- Yang memiliki adalah orang yang merdeka
- Milik penuh( dimiliki dan menjadi hak penuh )
- Sampai nishabnya
- Genap satu tahun [6]

2) Nisab dan zakat emas


Nishab emas bersih adalah 20 dinar (mitsqal) = 12,5 pound sterling
(96 gram ) zakatnya 2,5% atau seperempat puluhnya. Jadi seorang Islam
yang memiliki 96 gram atau lebih dari emas yang bersih dan telah cukup
setahun dimilikinya maka wajiblah ia mengeluarkan zakatnya 2,5% atau
seperempat puluhnya. Seperti yang tercantum dalam hadits yang diterima
dari Ali r.a bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda yang artinya:

5
Tak ada kewajibanmu- yakni mengenai emas sampai kamu memiliki dua puluh“
dinar. Jika milikmu sudah sampai dua puluh dinar, dan cukup masa satu tahun,
maka zakatnya setengah dinar. Dan kelebihannya diperhitungkan seperti itu.
Dan tidak wajib zakat pada suatu harta sampai menjalani sampai satu tahun.”
(HR. Ahmad, Abu Daud, Baihaqi, dinyatakan sah oleh Bukhari dan sebagai
.hadits hasan oleh Hafizh)

3) Nishab dan zakat perak


Nishab perak bersih 200 dirham ( sama dengan 672 gram),
zakatnya 2,5 % apabila telah dimiliki cukup satu tahun .Emas dan perak
yang dipakai untuk perhiasan oleh orang perempuan dan tidak berlebih-
lebihan dan bukan simpanan, tidak wajib dikelurkan zakatnya.
Beberapa pendapat tentang emas yang telah dijadikan perhiasan pakaian:
• Pendapat imam Abu Hanifah : Berpendapat bahwa emas dan perak
yang telah dijadikan perhiasan dikeluarkan zakatnya pula.
• Pendapat imam Malik : Jika perhiasan itu kepunyaan perempuan untuk
dipakai sendiri atau disewakan,atau kepunyaan lelaki untuk dipakai
isterinya,maka tidak wajib dikeluarkan zakatnya. Tetapi jika seorang
lelaki memilkinya untuk disimpan atau untuk perbekalan dimana
perlu,maka wajiblah dikeluarkan zakatnya.
• Pendapat Imam Syafi’i : Tak ada zakat pada perhiasan emas dan
perak,menurut satu riwayat yang lain dari padanya,wajib zakat
perhiasan emas dan perak.
4) Nishab dan zakat uang
Peredaran uang pada dasarnya berstandar emas, karena peredaran
uang itu berdasar emas, maka nishab dan zakatnya 2,5 % atau seperempat.
2. Zakat harta perniagaan
Barang (harta) perniagaan wajib dikeluarkan zakatnya mengingat firman
allah dalam Q.S al-baqarah ayat 267 yang artinya:

6
Artinya:“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian
dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan
dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu
menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya
melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya.” (QS. al-Baqarah [2]: 267).

Syarat wajibnya zakat perniagaan ialah:


- Yang memiilki orang Islam
- Milik orang yang merdeka
- Milik penuh
- Sampai nishabnya
- Genap setahun
Setiap tahun pedagang harus membuat neraca atau perhitungan harta benda
dagangan.tahun perniagaan di hitung dari mulai berniaga. Yang dihitung bukan
hanya labanya saja tetapi seluruh barang yang diperdagangkan itu apabila sudah
cukup nishab,maka wajiblah dikeluarkan zakatnya seperti zakat emas yaitu 2,5 %.
Harta dagangan yang mencapai jumlah seharga 96 gram emas, wajib dikeluarkan
zakatnya sebanyak 2,5% . Kalau sekiranya harga emas 1gram Rp 100,maka
barang dagangan yang seharga 96x RP 100 = RP.9600, wajib dikeluarkan
zakatnya 2,5% = RP 240. Harta benda perdagangan perseroan, Firma, CV atau
perkongsian dan sebagainya, tegasnya harta benda yang dimilki oleh beberapa
orang dan menjadi satu maka hukumnya sebagai suatu perniagaan.

7
D. Hikmah Zakat
Adapun hikmah zakat itu adalah sebagai berikut:
1. Zakat menjaga dan memelihara harta dari incaran mata dan tangan para
pendosa dan pencuri. Nabi saw bersabda:

“Peliharalah harta-harta kalian dengan zakat. Obatilah orang-orang sakit kalian


dengan sedekah. Dan persiapkanlah doa untuk (menghadapi) malapetaka.”
2. Zakat merupakan pertolongan bagi orang-orang fakir dan orang-orang yang
sangat memerlukan bantuan.
Dalam sebuah hadits diriwayatkan sebagai berikut:

“Sesungguhnya Allah Swt. mewajibkan orang-orang Muslim yang kaya untuk


(menafkahkan) harta-harta mereka dengan kadar yang mencukupi orang-
orang Muslim yang fakir. Sungguh, orang-orang fakir sekali-kali tidak akan
lapar atau bertelanjang kecuali karena perbuatan orang-orang yang kaya.
Ketahuilah. Sesungguhnya Allah wt. akan menghisab mereka dengan hisab
yang keras dan menyiksa mereka dengan siksaan pedih.”

3. Zakat menyucikan jiwa dari penyakit kikir dan bakhil.


4. Zakat diwajibkan sebagai ungkapan syukur atas nikmat harta yang telah
dititipkan kepada seseorang.

8
BAB III
PENUTU
P

A. Simpulan
1. Pengertian Zakat
Secara bahasa, zakat berarti tumbuh (numuww) dan bertambah
(Ziyadah). Jika diucapkan, zakat al-zar’, adalah tanaman tumbuh dan
bertambah jika diberkati. [1] Kata ini juga sering dikemukakan untuk makna
thaharah (suci) Allah SWT. Berfirman yang artinya:

“Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jiwa itu.” (QS. Asy


Syams [91]: 9).
2. Macam-Macam Zakat
a. Zakat Fitrah,
b. Zakat Maal (Zakat Harta )
3. Harta benda yang wajib dikeluarkan zakatnya
a. Emas, perak dan mata uang
b. Zakat harta perniagaan
Barang (harta) perniagaan wajib dikeluarkan zakatnya mengingat firman
Allah dalam Q.S al-Baqarah ayat 267 yang artinya :

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian


dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami
keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang
buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri
tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata
terhadapnya.” (QS. al-Baqarah [2]: 267).

9
4. Adapun hikmah zakat itu adalah sebagai berikut:
a. Zakat menjaga dan memelihara harta dari incaran mata dan tangan para
pendosa dan pencuri.
b. Zakat merupakan pertolongan bagi orang-orang fakir dan orang-orang
yang sangat memerlukan bantuan.
c. Zakat menyucikan jiwa dari penyakit kikir dan bakhil.
d. Zakat diwajibkan sebagai ungkapan syukur atas nikmat harta yang telah
dititipkan kepada seseorang.

10
DAFTAR PUSTAKA

• Moh. Rowi Latief & A. Shomad Robith. 1987. Tuntunan Zakat Praktis.
Surabaya: Indah, 1987
• Al-Zuhayly, Wahbah. 1997. Zakat Kajian Berbagai Mazhab. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
• K.H.M. Syukri Ghozali, dkk. 1997. Pedoman Zakat 9 Seri. Jakarta: Proyeksi
Peningkatan Sarana Keagamaan Islam, Zakat dan Wakaf
• Dr. H. Amiruddin Inoed, dkk. 2005. Anatomi Fiqh Zakat (Potret &
Pemahaman Badan Amil Zakat Sumatera Selatan). Sumatera Selatan: Pustaka
Pelajar

11

Anda mungkin juga menyukai