Makalah Ini kami buat dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam.Dalam Membuat makalah ini dengan keterbatasan ilmu yang kami miliki kami mencoba
mencari sumber data dari berbagai informasi
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata kesempurnaan. Oleh Karena itu kami
mempersilahkan kepada para pembaca untuk member kritik dan saran dari semua pihak pembaca.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………………………..
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………….....................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Zakat………………………………………………………………...
2.2 Dasar Hukum Zakat……………………………………………………………..
2.3 Tujuan Zakat……………………………………………………………………..
2.4 Syarat Zakat……………………………………………………………………...
2.5 Penerima Zakat…………………………………………………………………..
2.6 Zakat Peternakan…………………………………………………………………
2.7 Nisab dan Kadar Zakat Peternakan………………………………………………
2.8 Hikmah Zakat Peternakan………………………………………………………..
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….
3.2 Saran……………………………………………………………...........................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Zakat merupakan salah satu ibadah yang diwajibkan oleh Allah
SWT kepada setiap kaum Muslimin. Perintah zakat didalam Al-
Quran senantiasa disandingkan dengan perintah shalat.
Pentingnya menunaikan zakat karena perintah ini mengandung
misi sosial yang memiliki tujuan jelas bagi kemaslahatan umat.
Tujuan yang dimaksud antara lain untuk memecahkan problem
kemiskinan, meratakan pendapatan, meningkatkan kesejahteraan
umat dan negara. Inilah yang menunjukkan betapa pentingnya
menunaikan zakat sebagai salah satu rukun Islam.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian zakat?
2. Apa dasar hukum zakat?
3. Apa saja tujuan zakat?
4. Apa saja syarat-syarat dilakukannya zakat?
5. Siapa saja yang berhak menerima zakat?
6. Apa yang dimaksud zakat peternakan?
7. Berapa nisab dan kadar zakat peternakan?
8. Apa saja hikmah berzakat?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian zakat
2. Untuk mengetahui dasar hukum terlaksanakannya zakat
3. Untuk mengetahui tujuan zakat
4. Untuk mengetahui syarat-syarat terlaksanakannya zakat
5. Untuk mengetahui siapa saja yang berhak menerima zakat
6. Untuk mengetahui pengertian zakat peternakan
7. Untuk mengetahui kadar dan nisab zakat peternakan
8. Untuk mengetahui hikmah zakat
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Zakat
Menurut kebahasaan, zakat itu bisa ditilik dari kata ( زكىzakā), yang kalau
dirangkaikan pada kalimat, yaitu ( يزكو الشيء زكاsesuatu itu bertambah dan tumbuh), atau
bisa pula ( الزرع زكاtanaman itu tumbuh), dan pada yang lain seperti: ( التجارة زكتperniagaan
itu tumbuh dan berkembang). Definisi zakāh sebagai madah/pujian dapat pula dilihat dalam
َ س ُك ْم تُزَ ُّك ْوا
firman Allah Ta'ala: فـل َ ُ( ا َ ْنفMaka janganlah kamu memuji dirimu suci). Kalau ia
bermakna "pembersihan", apakah ia secara kasat mata (hissiyyah) atau secara makna, bisa
dilihat pada QS as-Syams ayat 9: ( زَ َّكاها َم ْن أ َ ْف َل َح قَ ْدMaka beruntunglah orang yang
menyucikannya), yakni menyucikannya (jiwa) dari segala kekotoran. Dari zakā terbentuk
kata tazkiyah ()تزكية, atau menyebut kata-kata pujian bagi diri. Dari situ pada bahasa Arab
juga dikenal kata نفسه الرجل زكىzakā ar-rajulu nafsahu. Inilah yang masuk ke dalam definisi
awal zakat yang artinya adalah "tumbuh", "suci", dan "berkah". Dengan makna kebahasaan
di atas, yakni "tumbuh" dan "suci", Menurut Asy-Syaukani, zakat adalah pemberian
sebagian harta yang telah mencapai nishab kepada orang fakir dan sebagainya dan tidak
mempunyai sifat yang dapat dicegah syara’ untuk mentasharufkan kepadanya (Ash-
Shiddiqy, 2009). menurut Ibnu hajar al `asqalani, sesuai tinjauan syariat, maka itulah yang
akan menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan pada harta dan pahala, terlebih juga,
zakat itu berkaut pula dengan perdagangan dan pertanian. Adapun secara makna, ia berarti
nama atau sebutan dari sesuatu hak Allah Ta'ala yang dikeluarkan kepada fakir miskin, ini
ditunjukkan oleh sebuah riwayat di mana Nabi Muhammad mengutus Mu'adz bin Jabal ke
Yaman, untuk mengambil sebagian harta orang yang kaya agar diberikan kepada orang
yang papa di antara mereka. Adapun secara keistilahan, makna zakat dalam syariat Islam
ialah arti seukuran tertentu beberapa jenis harta, yang wajib diberikan kepada golongan-
golongan tertentu, dengan syarat-syarat yang tertentu pula. Bagian dari harta inilah yang
dinamai zakat, dan didoakan oleh penerimanya agar diparingi keberkatan dari Allah. Tak
jauh dengan ketentuan di atas, ia dikecualikan dari bani Hasyim dan bani Muthalib, dan
wajib dikeluarkan bagi yang berakal, baligh, dan merdeka. Menurut Undang-Undang
Nomor 38 Tahun 1999, disebutkan bahwasanya zakat merupakan harta yang wajib
disisihkan oleh orang Muslim sesuai dengan ketentuan agama untuk diberikan kepada
yang berhak menerimanya
Al Qur'an
Di dalam Al-Quran, ada banyak sekali dalil soal berzakat. Diantaranya Al-Baqarah ayat 177, Al-
Ma'idah ayat 55, At-Taubah ayat 5, 34-35, Al-Mu'minun ayat 1-4, An-Naml ayat 2-3, Luqman
ayat 3-4, serta Fushshilat ayat 6-7.
Di bawah ini, adalah beberapa dalil Quran sehubungan dengan kewajiban zakat:
“ ”
...dan dirikanlah salat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang
ruku'". (Al-Baqarah 2:43)
“
Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka jahannam, lalu dibakar
dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada
mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka
rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu." (At-Taubah 9:35) ”
“ ”
Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan
dan menyucikan mereka..." (At-Taubah 9:103)
“
...dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak
berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun
dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). Makanlah
dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya
pada hari memetik hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan
janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang
berlebih-lebihan." (al-An'am 6:141) ”
Hadits
Ada beberapa hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari tentang zakat ini. Contohnya:
“
Dari Ibnu Umar RA berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
"Pokok-pokok iman ada 5 perkara: yakni persaksian bahwa tidak ada Tuhan yang
berhak disembah melainkan Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan
shalat, membayar zakat, menunaikan ibadah haji, dan puasa bulan Ramadhan." ”
“
Dari Abu Ayyub RA, bahwa seorang laki-laki datang kepada Rasulullah, dan berkata:
"Beritahukan kepadaku suatu amal yang bisa memasukkanku ke dalam Surga!" Orang ada
yg berkata padanya: "Ada apa dengannya, ada apa dengannya?" Nabi Shallallahu 'alaihi
wa Sallam menjawab: "Ia punya kepentingan (berupa perkara yang sangat besar, yaitu)
engkau menyembah Allah dan tidak menyekutukanNya, mendirikan shalat, mengeluarkan
zakat, dan mempererat tali kekerabatan."
Zakat memiliki beberapa syarat wajib dan syarat sah. Menurut kesepakatan para ulama syarat wajib
zakat ialah merdeka, muslim, kepemilikan harta yang penuh bukan dari utang, mencapai nisab,
mencapai hawl dan harta yang dizakati melebihi kebutuhan pokok.
Syarat sah dalam pelaksanaan zakat adalah niat dan Tamlik (pemindahan kepemilikan harta
kepada pemiliknya). Niat dilaksanakan ketika dilakukan penyerahan zakat kepada pihak
yang berhak menerimanya, apabila penyerahan tersebut tidak disertai dengan niat maka
dinyatakan tidak sah, karena zakat merupakan ibadah sedangkan salah satu syarat dari
ibadah adalah adanya niat.
Rukun zakat merupakan sebagian dari nisab (harta) dengan melepaskan kepemilikan
terhadapnya, menjadikannya sebagai milik orang fakir dan menyerahkan kepadanya,
ataupun harta tersebut diserahkan kepada wakilnya yakni imam atau orang uang bertugas
untuk memungut zakat (amil).
2.5 Penerima Zakat
1. Fakir
2.Miskin
3.Gharim
4.Amil
5.Hamba Sahaya
6.Ibnu Sabil
7.Muallaf
8.Fi sabilillah
Zakat hasil ternak adalah (salah satu jenis zakat maal) meliputi hasil dari peternakan
hewan baik besar (sapi, unta) sedang (kambing, domba) dan kecil (unggas, dll.).
Selanjutnya, setiap jumlah itu bertambah 100 ekor maka zakatnya bertambah 1 ekor
Nishab pada ternak unggas dan perikanan tidak diterapkan berdasarkan jumlah (ekor),
sebagaimana halnya unta, sapi, dan kambing. Tapi dihitung berdasarkan skala usaha.
Nishab ternak unggas dan perikanan adalah setara dengan 20 Dinar (1 Dinar = 4,25 gram
emas murni) atau sama dengan 85 gram emas. Artinya bila seorang beternak unggas atau
perikanan, dan pada akhir tahun (tutup buku) ia memiliki kekayaan yang berupa modal
kerja dan keuntungan lebih besar atau setara dengan 85 gram emas murni, maka ia terkena
kewajiban zakat sebesar 2,5 %.
2.8 Hikmah Berzakat
4. Zakat adalah ungkapan rasa syukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT
6. Memberikan dukungan moril dan materil kepada orang-orang yang baru masuk Islam.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Zakat merupakan menegeluarkan harta benda sebagai sedekah wajib. Zakat
mempunyai peran penting bagi umat islam. Sebab zakat dapat membersihkan dan
menyucikan hati manusia.
Sedangkan zakat peternakan merupakan suatu cabang zakat yaitu zakat mal yang
dilakukan oleh orang yang memiliki peternakan dan telah mencapai nisab tertentu.
3.2 Saran
Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan maka dari itu kami
menyarankan bagi para pembaca yang masih ingin mendalami masalah zakat silahkan untuk
mencari ke sumber lain yang lebih lengkap.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Zakat
https://qultummedia.com/fungsi-dan-tujuan-zakat/
https://www.kajianpustaka.com/2018/11/tujuan-jenis-syarat-dan-rukun-zakat.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Zakat_hewan_ternak
https://blog.kitabisa.com/pengertian-hikmah-dan-macam-macam-zakat/