Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

BMG (BUSSINES MODEL GENERATION)

Oleh Kelompok 7 :

SISTEM KOMPUTER
STMIK STIKOM INDONESIA
Denpasar
2019/2020
Abstrak

Perkembangan dunia usaha di Indonesia sedang marak dan memang sedang


di galakkan pemerintah dalam mendukung proses peningkatan ekonomi Negara.
Khususnya bagi para pengusaha mahasiswa yang masuk dalam kategori start-up,
pastilah merasakan betapa kerasnya perjuangan untuk mengembangkan bisnis.
Maka menjadi penting kenapa pengusaha start-up harus memiliki sebuah business
model, agar dapat dipetakan, tergambar secara sistematis, yang nantinya dapat
digunakan untuk pengambilan keputusan pengembangan manajemen stratejik
bisnis. Jasa transportasi merupakan kebutuhan pokok untuk menunjang mobilitas
masyarakat banyak. Meneliti inovasi model bisnis untuk jasa transportasi dengan
menggunakan metode bisnis kanvas, khususnya disini jasa pengiriman dokumen
karena tren masyarakat perkotaan dengan mobilitas tinggi namun perlu
mengefisienkan waktu dalam menyelesaikan kegiatannya dan setiap tahun
kebutuhannya semakin meningkat. Penerapan model bisnis kanvas pada jasa
pengiriman di Denpasar diharapkan dapat menggammbarkan manajemen usaha
yang akan dilakukan. Bagaimana sebuah manajemen usaha jasa pengiriman
dokumen di Denpasar akan tergambar dalam sebuah model bisnis kanvas.

Kata kunci: model kanvas,design thinking.


DAFTAR ISI

COVER ......................................................................................................... i
ABSTRAK ..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah ............................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ........................................................................ 1
1.3 Tujuan penulisan ......................................................................... 1
1.4 Manfaat penulisan ....................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1.Business Model Canvas dan sembilan elemen dalam bisnis....... 2
2.1.1. Value proposition ........................................................ 2
2.1.2. Customer segment ....................................................... 3
2.1.3. Channels ......................................................................
2.1.4. Customer relationship ..................................................
2.1.5. Revenue streams .......................................................... 5
2.1.6. Key activity .................................................................
2.1.7. Key resource ................................................................
2.1.8. Key partnership ...........................................................
2.1.9. Cost structure ...............................................................
2.2.Design Thinking dan 5 tahap proses Design Thinking .............. 6
2.2.1. Empatize ....................................................................
2.2.2. Define ........................................................................
2.2.3. Idea .............................................................................
2.2.4. Prototype .....................................................................
2.2.5. Test .............................................................................
BAB III PENUTUPAN
3.1.Kesimpulan ............................................................................. 8
3.2.Saran ....................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
perkenaan–Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah kewirausahaan ini sebagai
mana mestinya dan pada waktu yang diharapkan.
Makalah ini dibuat sebagai tugas mata kuliah kewirausahaan dan alat untuk
meningkatkan minat baca dan pengetahuan akan strategi dalam manajemen dalam
sebuah bisnis. Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman yang
telah memberikan dukungan dan penjelasan mengenai makalah ini, sehingga dapat
terselesaikan.
Namun demikian saya menyadari keterbatasan dalam penyusunan
makalah ini. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis butuhkan
demi penyempurnaan makalah kedepan.

Denpasar, 23 September 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Perkembangan dunia usaha di Indonesia sedang marak dan memang sedang
di galakkan pemerintah dalam mendukung proses peningkatan ekonomi Negara.
Siapa yang tidak mau di antara kita memiliki bisnis yang berkembang pesat dan
terus menerus menjadi besar. Tentunya kita semua menginginkan hal tersebut.
Bayangkan saja suatu saat kita menjadi pemilik usaha dan bisnis yang besar dan
betapa banyak manfaat yang bisa kita ambil dan sebarkan dari bisnis kita itu.
Tentunya membangun sebuah bisnis memerlukan proses. Tidak bisa kemudian
langsung besar begitu saja tanpa usaha dan perjuangan. Khususnya bagi para
pengusaha mahasiswa yang masuk dalam kategori start-up, pastilah merasakan
betapa kerasnya perjuangan untuk mengembangkan bisnis. Maka menjadi penting
kenapa pengusaha start-up harus memiliki sebuah business model, agar dapat
dipetakan, tergambar secara. sistematis, yang nantinya dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan pengembangan manajemen stratejik bisnis. Masalahnya
tidak semua pengusaha pemula menggunakan business model dan juga
memilikinya. Dalam bisnis adalah inovasi pada model bisnis.
1.2. Rumusan masalah
Yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
a. Business Model Canvas
b. sembilan elemen dalam bisnis model kanvas.?
c. Design Thinking
d. 5 tahap proses Design Thinking
1.3. Tujuan penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah agar dapat
dimengerti dan dipahami dengan mudah. Model ini digunakan untuk
menjelaskan, memvisualisasikan, menilai, dan mengubah suatu model
bisnis, agar mampu menghasilkan kinerja yang lebih optimal
1.4. Manfaat Penulisan
Manfaat yang dapat diperoleh adalah dapat diterapkan untuk semua
lini bisnis tanpa terbatas sektor usahanya. BMC sangat membantu untuk
mempercepat proses analisis kekuatan dan kekurangan bisnis. Dengan
mengetahui kekuatan dan kelemahan, maka analisis kebutuhan dan profit
dapat dilakukan dengan cepat..
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Business Model Canvas dan sembilan elemen dalam bisnis model kanvas.
Business Model Canvas (BMC) ialah suatu kerangka kerja yang membahas
model bisnis dengan disajikan dalam bentuk visual berupa, agar dapat
dimengerti dan dipahami dengan mudah. Model bisnis ini pertama kali
diperkenalkan oleh Alexander Osterwalder dalam bukunya yang berjudul
Business Model Generation. Dalam buku tersebut, Alexander mencoba
menjelaskan sebuah framework sederhana untuk mempresentasikan elemen-
elemen penting yang terdapat dalam sebuah model bisnis. Jika dilihat sepintas,
sebenarnya alur model bisnis kanvas nampak cukup sederhana. Secara garis
besar, alurnya mengalir dari satu elemen bisnis menuju elemen penting
berikutnya. Model ini digunakan untuk menjelaskan, memvisualisasikan,
menilai, dan mengubah suatu model bisnis, agar mampu menghasilkan kinerja
yang lebih optimal. BMC dapat digunakan untuk semua lini bisnis tanpa
terbatas sektor usahanya. BMC sangat membantu untuk mempercepat proses
analisis kekuatan dan kekurangan bisnis. Dengan mengetahui kekuatan dan
kelemahan, maka analisis kebutuhan dan profit dapat dilakukan dengan cepat.
Bisnis model kanvas adalah sebuah strategi dalam manajemen yang berupa
visual chart yang terdiri dari 9 elemen.. Berikut adalah sembilan elemen yang
terdapat dalam bisnis model kanvas.
2.1.1. Value Proposition
Ini adalah sekat yang merupakan keunggulan produk, apa saja
sesungguhnya poin-poin yang dapat mendatangkan manfaat yang
ditawarkan perusahaan bagi customer segment-nya. Hal ini menjadi
kesempatan bagi Anda untuk menjabarkan kekuatan dan keunggulan yang
membedakan bisnis Anda dengan bisnis yang lain.
2.1.2. Customer Segments
Elemen pertama yang harus Anda miliki dalam memulai bisnis
model kanvas ini adalah menentukan segmen pelanggan mana yang akan
menjadi target bisnis. Misalnya, suatu maskapai penerbangan mengeluarkan
2 produk untuk memenuhi kebutuhan 2 segmen pelanggan yang berbeda,
atau ada 2 stasiun televisi yang menyajikan 2 acara berbeda untuk
memenuhi segmen pelanggan yang berbeda.
2.1.3. Channels
Melalui penggunaan channels yang tepat, Anda baru bisa
menyampaikan value propositions kepada customer segments. Jadi, cobalah
pikirkan channels yang ingin Anda gunakan dengan baik, karena penentuan
channels adalah salah satu elemen penting bagi keberhasilan sebuah bisnis.
2.1.4. Customer Relationship
Ini merupakan elemen di mana perusahaan menjalin ikatan dengan
pelanggannya. Perlu pengawasan yang ketat dan intensif agar pelanggan
tidak mudah berpaling ke bisnis yang lain hanya karena jalinan hubungan
yang kurang baik
2.1.5. Revenue Streams
Revenue stream merupakan bagian yang paling vital, di mana
organisasi memperoleh pendapatan dari pelanggan. Elemen ini harus
dikelola semaksimal mungkin untuk meningkatkan pendapatan bisnis.
Jangan sampai ada bahan baku, produk, atau kinerja yang tidak
dimanfaatkan secara maksimal
2.1.6. Key Activities
Key activities adalah semua aktivitas yang berhubungan dengan
produktivitas bisnis yang berkaitan dengan sebuah produk, di mana
kegiatan utamanya adalah menghasilkan proposisi nilai.
2.1.7. Key Resource
Key resource adalah sekat dalam bisnis model kanvas yang berisikan
daftar sumber daya yang sebaiknya direncanakan dan dimiliki perusahaan
untuk mewujudkan value proposition mereka. Semua jenis sumber daya,
mulai dari pengelolaan bahan baku, penataan sumber daya manusia, dan
penataan proses operasional menjadi perhatian dalam membuat model
bisnis.
2.1.8. Key Partnership
Elemen ini berfungsi untuk pengorganisasian aliran suatu
barang atau layanan lainnya. Posisi-posisi partner kunci tersebut
bermanfaat untuk efisiensi dan efektivitas dari key activites yang telah
dibuat. Tak ada salahnya menjalin hubungan baik untuk menciptakan
siklus bisnis sesuai dengan ekspektasi
2.1.9. Cost Structure
Cost Structure adalah struktur pembiayaan bisnis.
Mengelola biaya secara efisien akan membuat bisnis yang dijalani
menjadi lebih hemat dan bisa meminimalkan risiko kerugian. Hal ini juga
dapat menentukan proposisi nilai yang tepat untuk pelanggan.
Pada elemen terakhir ini, tentu dibutuhkan laporan keuangan yang tepat.
Kini, Anda dapat membuat laporan keuangan dengan software akuntansi.
Jurnal adalah software akuntansi online yang dapat Anda gunakan untuk
membuat laporan keuangan dengan mudah, cepat, dan aman, serta data
yang tercatat akan disajikan secara realtime. Keunggulan lain dari Jurnal
adalah adanya fitur perhitungan stok barang, pembuatan faktur, hingga
penyimpanan bukti transaksi yang dapat memudahkan bisnis Anda

2.2. Design thinking


Design thinking adalah proses menciptakan ide-ide baru dan
inovatif yang dapat memecahkan masalah. Hal ini tidak terbatas pada
industri atau bidang keahlian tertentu. Design thinking sangat berguna
dalam kaitannya dengan teknologi, sama halnya dengan servis dan
produk. Kehadirannya dapat menciptakan produk dan layanan baru bagi
pelanggan, hingga dapat meningkatkan produktivitas dalam operasi
internal. Berikut 5 Tahap Proses Design Thinking
2.2.1. Emphatize

Tahap pertama ialah untuk mendaptkan pemahaman empatik dari


masalah yang ingin dipecahkan. Pada tahap ini dilakukan pendekatan
terhadap customer kita. Apa sebenarnya yang diinginkan oleh mereka. Hal
ini dapat dilakukan terjun langsung ke lapangan bertemu dengan mereka
melakukan wawancara dan dapat juga bertindak seolah menjadi mereka.
Agar permasalahan customer yang benar-benar ingin diselesaikan dapat
berjalan dengan lancer
2.2.2. Define

Informasi yang telah dikumpulkan selama tahap Empathize,


dianalisis dan disintensis untuk menentukan masalah inti yang akan
diidentifikasi. Tahap define ini akan sangat membantu untuk menyelesaikan
masalah customer karena telah dilakukan penetapan masalah
2.2.3. Idea

Tahap ini merupakan tahap untuk menghasilkan ide. Semua ide-ide


akan ditampung guna penyelesain masalah yang telah ditetapkan pada
tahap define. Penting untuk mendapatkan ide sebanyak mungkin atau solusi
masalah di awal fase ide. Untuk tahap akhir ialah penyelidikan dan
pengujian ide-ide tadi untuk menemukan cara terbaik untuk memecahkan
masalah atau menyediakan elemen yang diperlukan untuk menghindari
masalah-masalah yang nantinya terjadi
2.2.4. Prototype

Pada tahap ini akan dihasilkan sejumlah versi produk yang murah
dan diperkecil, atau fitur khusus yang ditemukan dalam produk, sehingga
dapat menyelidiki solusi masalah yang dihasilkan pada tahap
sebelumnya. Prototype ini dapat diuji dalam tim sendiri, atau ke beberapa
orang lain. Ketika ada masukan maka dilakukan pebaikan lagi
pada prototype ini, sehingga dihasilkan prototype yang benar-benar bagus
2.2.5. Test

Dilakukannya pengujian dan evaluasi terhadap produk kepada


masyarakat dan hasilnya akan dilakukan perubahan dan penyempurnaan
untuk menyingkirkan solusi masalah dan mendapatkan pemahaman yang
mendalam tentang produk dan penggunanya
BAB III
PENUTUPAN

3.1. Kesimpulan
Dari yang telah diuraikan diatas, dapat diambil kesimpulan Kesimpulan
model bisnis yang telah dijalankan di perusahaan berdasarkan business model
canvas adalah dapat sangat membantu suatu perusahaan dalam mengenali
lingkungan usaha yang akan dibangun terlihat dalam sebuah sebuah model bisnis
kanvas yang terbentuk dan keterhubungan dari sembilan segmentasi yang ada
pada model bisnis kanvas.
3.2. Saran
Dengan membaca makalah ini diharapkan para pembaca dapat
memahami dan menerapkan tentang bussines model canvas dan design
thinking, kemudian menerapkannya dalam usaha bisnisnya.
DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 1996, Dasar-Dasar Pemasaran, Edisi


V,jilid 2, Intermedia, Jakarta.
Osterwalder, Yves Pigneur, Alan Smith, and 470 practitioners from 45
countries. (2010). Business Model Generation. self published.
Wijaya, Toni. (2010) Manajemen Kualitas Jasa. Jakarta: PT.Gramedia
Pustaka Utama.
Husein, Umar, 2000, Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen, Jakarta:
PT. Gramedia Pustaka Utama.
https://www.jurnal.id/id/blog/2018-memahami-tentang-bisnis-model-
kanvas/
https://www.yudiansyah.com/2018/10/11/manfaat-business-model-canvas-
bagi-bisnismu/

Anda mungkin juga menyukai