Anda di halaman 1dari 52

STRATEGI HUMAS DALAM PERANCANGAN DESAIN PROMOSI

GUNA PENGENALAN KANTOR PENCARIAN SEMARANG


MELALUI MEDIA SOSIAL

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Praktik Kerja Lapangan ini di susun untuk memenuhi syarat


mencapai gelar Ahli Madya Komputer pada
Program Studi Manajemen Informatika
Jenjang Diploma-3

DISUSUN OLEH :
ALIF BUDI SANTOSO
19.01.31.0037

FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS STIKUBANK
SEMARANG
2022

i
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Nama Mahasiswa : Alif Budi Santoso

NIM : 19.01.31.0037

Judul : STRATEGI HUMAS DALAM PERANCANGAN


DESAIN PROMOSI GUNA PENGENALAN KANTOR
PENCARIAN DAN PERTOLONGAN SEMARANG
MELALUI MEDIA SOSIAL

Tempat Pelaksanaan : Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang

Tanggal Pelaksanaan : 11 Oktober s/d 11 Desember 2021

Menyetui, Semarang, Januari 2022


Dosen Pembimbing PKL, Mahasiswa

(Eko Nur Wahyudi S.Kom., M.Cs) (Alif Budi Santoso)


NIDN: 0012097101 NIM: 19.01.31.0037

Mengetahui, Mengetahui,
Dekan Fakultas Vokasi Kepala Program Studi

(Henry Februariyanti, S.T.,M.Cs)


(Dr. Retnowati, S.Si, M.Cs)

NIDN: 0622127102 NIDN: 0614027301

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya sehingga saya dapat menyelesaikan kerja Praktik di Kantor Pencarian
dan Pertolongan Semarang dengan lancar dan tepat waktu. Laporan kerja praktek
ini saya tulis sebagai dokumentasi dari segala kegiatan yang telah saya lakukan
selama kerja praktek. Dalam penyusunan ini penulis tidak lepas dari pihak-pihak
yang telah banyak memberikan bantuan bimbingan serta pengarahan. Untuk itu
penulis ucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr. Edy Winarno, S.T.,M.Eng Selaku Rektor Unisbank Semarang.


2. Ibu Dr Retnowati, S.Si., M.Sc Selaku Dekan Fakultas Vokasi.
3. Ibu Herny Februariyanti, S.T., M.Cs selaku Kepala Program Studi
Manajemen Informatika.
4. Bapak Eko Nur Wahyudi S.Kom., M.Cs selaku pembimbing akademik yang
telah banyak memberikan arahan dan masukan kepada penulis dalam
melaksanakan kerja praktek dan juga penyelesaian laporan kerja praktek
lapangan ini.
5. Tim Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Semarang yang sudah
membimbing dan mengajarkan penulis selama melaksanakan kerja praktik.

Penulis menyadari penyusunan Laporan Kerja raktik ini masih jauh dari
sempurna. Untuk itu saran serta kritik yang membangun sangat diharapkan.
Semoga Laporan Kerja Praktik ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Semarang, Januari 2022

Alif Budi Santoso

iii
DAFTAR ISI

Halaman Pengesahan Laporan PKL ii


Kata Pengantar iii
Daftar Isi iv
Daftar Tabel v
Daftar Bagan vi
Daftar Lampiran vii
Bab I Pendahuluan 1

1.1 Latar Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah 3

1.3 Ruang Lingkup 3

1.4 Tujuan dan Manfaat 3

1.5 Metodologi 5

1.6 Sistemika Penulisan 6

Bab II Tinjauan Pustaka 7

2.1 Humas 7

2.2 Desain Promosi 15

2.3 Media Sosial 17

2.4 Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang 20

Bab III Uraian Kegiatan 25

3.1 Kegiatan Pelaksanaan Magang 25

3.2 Uraian Kegiatan Magang 25

Bab IV Pembahasan Masalah 27

4.1 Permasalahan 27

iv
4.2 Usulan Pemecahan Masalah 27

Bab V Penutup 28

5.1 Kesimpulan 28

5.2 Saran 28

Daftar Pustaka29

v
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kegiatan Praktik Kerja Lapangan 25

vi
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.4 Struktur Organisasi KPP Semarang 24

vii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Pernyataan 30

Lampiran 2 Surat Pernyataan Selesai Magang 31

Lampiran 3 Lembar Praktik Catatan Kerja Magang 32

Lampiran 4 Halaman Pengesahan Laporan PKL 33

Lampiran 5 Surat Permohonan Magang 34

Lampiran 6 Dokumentasi 35

Lampiran 7 Biodata Diri 40

Lampiran 8 Hasil Wawancara 41

viii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Magang kerja adalah proses untuk menerapkan keilmuan atau


kompetensi yang didapat selama menjalani masa pendidikan, di dunia
kerja secara langsung. pemagang jadi bisa memahami sistem kerja yang
profesional di industri sebenarnya. Tujuan magang yang utama adalah
mempersiapkan para pelajar/mahasiswa untuk masuk dunia kerja dan bisa
memberikan keterampilan yang dibutuhkan industri.
Penulis merupakan mahasiswa Manajemen Informatika yang
mengambil konsentrasi terkait desain promosi dalam pengenalan Kantor
Pencarian dan Pertolongan Kelas A Semarang. Pada praktek magang
ini,penulis memilih Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Semarang
sebagai tempat penulis akan melakukan praktek magang.
Peran dan fungsi humas dalam sebuah institusi/organisasi selalu
berkaitan dengan pemberian informasi dann publikasi program kerja yang
berkaitan dengan institusi tersebut. Humas memiliki peran dalam
menciptakan citra baik organisasi, mengkomunikasikan segala bentuk
informasi tentang organisasi baik kepada publik, klien ataupun para
investor. Dapat dikatakan bahwa humas adalah wajah dari organisasi itu
sendiri. Seorang humas harus mampu menciptakan poinn positif sehingga
akan dapat meningkatkan penjualan atau citra positif sebuah organisasi di
mata publik.
Humas adalah bagian, divisi, atau seksi dari sebuah lembaga atau
organisasi yang berfungsi menjalin komunikasi dan kerjasama dengan
publik dan pihak-pihak yang terkait dengan lembaga tersebut. Grunig dan
Hunt (1984) dalam Managing Public Relations sebagaimana dikutip

1
Wikipedia mengartikan humas sebagai praktik mengelola penyebaran
informasi antara individu atau organisasi masyarakat. Humas diperlukan di
semua lembaga, organisasi, instansi, perusahaan bahkan kepanitian sebuah
acara.
Menurut International Public Relations Association (IPRA),
humas adalah fungsi managemen dari ciri yang terencana dan
berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik untuk
memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang terkait
atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini publik diantara
mereka.
Kesuksesan sebuah organisasi sangat ditentukan oleh keberhasilan
seorang humas atau publik relations dalam mempertahankan reputasi citra
positif di masyarakat. seperti saat ini, keterbukaan akan informasi kepada
publik menjadi hal yang sudah umum adanya. Namun peran humas sangat
krusial. Dalam hal ini humas harus memberikan informasi berdasarkan
fakta dan keakuratan tentang segala informasi dalam sebuah organisasi.
peran humas sangatlah penting dalam menjaga hubungan antara organisasi
dengan stakeholder dan masyarakat terkait.
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan atau dikenal sebagai
Basarnas, adalah lembaga Pemerintahan Nonkementerian yang bertugas
melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pencarian dan pertolongan
(search and rescue / SAR). Badan NasionalPencarian dan Pertolongan
mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan, pengkoordinasian, dan
pengendalian potensi SAR dalam kegiatan SAR terhadap orang dan
material yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya
dalam pelayaran dan/atau penerbangan, serta memberikan bantuan dalam
bencana dan musibah sesuai dengan peraturan SAR nasional dan
internasional. Dengan meningkatnya tuntutan masyarakat mengenai
pelayanan jasa SAR dan adanya perubahan situasi dan kondisi Indonesia
serta untuk terus mengikuti perkembangan IPTEK, maka organisasi SAR
di Indonesia terus mengalami penyesuaian dari waktu ke waktu.

2
Maka dari itu, melalui gambaran kegiatan SAR yang dilakukan
serta tuntutan dari masyarakat, sub bidang Humas diharapkan mampu
memenuhi kebutuhan dan kepentingan publik terhadap instansi serta
membangun hubungan baik antara instansi dan khalayak yang berujung
pada citra yang baik bagi instansi di mata masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya,


maka di peroleh rumusan masalah Bagaimana strategi humas terkait desain
promosi dalam pengenalan Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A
Semarang melalui media sosial agar dapat membangun hubungan yang
baik kepada masyarakat.

1.3 Ruang Lingkup

Dalam laporan praktik kerja lapangan ini, penulis hanya membahas


tentang strategi humas terkait desain promosi dalam pengenalan Kantor
Pencarian dan Pertolongan Kelas A Semarang melalui media sosial.

1.4 Tujuan dan Manfaat


1.4.1. Tujuan
Tujuan dilaksanakan kegiatan Praktik Kerja Lapangan bagi
mahasiswa adalah sebagai berikut :
1. menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman mahasiswa
di dunia kerja.
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama
kuliah dan menerapkannya di dunia kerja.
3. Melatih mahasiswa menjadi manusia yang disiplin,
bertanggung jawab dan berpikir maju.
4. untuk melatih mahasiswa agar lebih kreatif dan inovatif.

3
5. memberikan pengalaman awal untuk mahasiswa/i, agar saat
mulai bekerja nanti tidak merasa kaget dan mudah
menyesuaikan diri.

1.4.2. Manfaat
Manfaat selama melakukan Praktik Kerja Lapangan yang
diperoleh bagi Mahasiswa, Perguruan Tinggi dan Perusahaan,
antara lain sebagai berikut :
1.4.2.1 Mahasiswa
1) Menambah wawasan dan pengalaman kerja setiap
Mahasiswa mengenai dunia kerja
2) Mahasiswa dapat mengaplilasilan ilmu dan
keterampilan yang diperoleh dari bangku
perkuliahan.
3) Menambah dan meningkatkkan keterampilan serta
keahlian setiap Mahasiswa dalam bidang praktek.
4) Melatih Mahasiswa untuk disiplin dan bertanggung
jawab saat melaksanakan pekerjaan.
1.4.2.2 Perguruan Tinggi
1) Menumbuhkan kerjasama yang baik antara
Perguruan Tinggi dengan tempat melaksanakan
Praktik Kerja Lapangan.
2) Terjalinnya kerjasama/hubungan baik antara
Universitas dengan tempat Mahasiswa Praktik Kerja
Lapangan.
3) Universitaas dapat meningkatkan kualitas
lulusannya melalui pengalaman kerja Magang.
4) Universitas akan lebih terkenal di dunia kerja.
5) Membangun hubungan yang lebih baik dengan
instansi penyelenggara.
6) Meningkatkan kualitas mahasiswa.

4
1.4.2.3 Instansi/Perusahaan
1) Menjalin kerjasama atau hubungan baik antara
Perguruan Tinggi dengan Instansi/Perusahaan,
sehinggga Instansi/Perusahaan tersebut telah dikenal
oleh kalangan akademis dan dunia pendidikan.
2) Membantu menyelesaikan pekerjaan yang ada dalam
Instansi/Perusahaan dengan seefektif mungkin.

1.5 Metodologi
Metode yang digunakan penulis dalam penyusunan laporan Kerja
Praktek di Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Semarang sebagai
berikut :
1.5.1 Pengamatan di Lapangan
Pengamatan dimaksudkan untuk memperoleh data-data
aktual yang merupakan gambaran nyata yang terjadi pada bagian
Humas di Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Semarang,
dengan jalan :
1) Interview, yaitu untuk mendapatkan data yang diperlukan
dengan melakukan wawancara langsung dengan Humas Kantor
Pencarian dan Pertolongan Kelas A Semarang yang
memberikan penjelasan dan data yang berhubungan dengan
objek penulisan dalam laporan ini.
2) Pengamatan/observasi, yaitu melakukan pengamatan sesuai
dengan sistem yang sudah berjalan di bagian Humas Kantor
Pencarian dan Pertolongan Kelas A Semarang.

1.5.2Metodologi Laporan
Metode laporan ini merupakan landasan teori dengan cara
membaca berbagai macam literatur baik yang bersumber dari manual
book Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan.

5
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan Laporan kerja praktik ini disusun sebagai
berikut :

BAB I. PENDAHULUAN
Berisi tentang Latar Belakang, Rumusan Masalah, Ruang Lingkup,
Tujuan dan Manfaat, Metodologi, dan Sistematika Penulisan Laporan yang
akan dibuat.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang penjelasan tentang Humas / Hubungan Masyarakat,
desain promosi dan media sosial.
BAB III. STRUKTUR ORGANISASI
Berisi tentang Gambaran Umum, Sejarah Instansi, Visi Misi
Instansi, Profil Instansi, Struktur Organisasi yang berjalan.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
Berisi tentang hasil praktek kerja lapangan yang dilakukan dengan
cara magang di Instansi.
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
Berisi tentang kesimpulan dan saran selama malaksanakan praktek
kerja lapangan di Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Semarang.

6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Humas
2.1.1 Pengertian Humas
Istilah hubungan masyarakat atau public relations pertama
kali dikemukakan oleh Presiden Amerika Serikat, Thomas Jefferson,
pada tahun 1807. pada waktu itu yang dimaksud dengan public
relations adalah foreign relations atau hubungan luar negeri.
Saat ini, peran Humas di instansi Pemerintahan tidak bisa
dipandang sebelah mata. seiring dengan tuntutan reformasi termasuk
di bidang birokrasi, pemerintah wajib menyelenggarakan aktifitasnya
dengan memenuhi kriteria asas-asas pemerintah yang baik.
Masyarakat berhak mengetahui informasi apapun dari pembuat dan
pelaku kebijakan.
Menurut Ruslan (2005:6), Public Relation merupakan seni
(arts) dan gabungan dari disiplin ilmu manajemen, komunikasi,
psikologi, sosial dan marketing, untuk membentuk agar perusahaan
atau lembag, gagasan atau ide yang ditawarkan, nama dan produknya
menjadi disukai dan dapat dipercaya oleh publiknya.
kegiatan humas adalah sebuah komunikasi yang dilakukan antara
lembaga dan masyarakat. hasil dari komunikasi bertujuan memperoleh
pengertian dan kerja sama yang sukarela dan sadar tanpa ada paksaan
dari salah satu pihak serta kepercayaan dan dukungan untuk
organisasi.
Menurut Cutlip (2007:5) Humas adalah fungsi manajemen
yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijakan dan
prosedur individual dan organisasi yang punya kepentingan publik,
serta merencanakan dan melaksanakan program aksi dalam rangka
mendapatkan pemahaman dan penerimaan publik.

7
Pendapat selanjutnya, Jefkins (2004:10) humas adalah
semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun
ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam
rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling
pengertian.
Sedangkan menurut Suryosubroto (2001:15)
mengemukakan bahwa Humas adalah suatu kegiatan yang dilakukan
bersama-sama antara lembaga dan masyarakat dengan tujuan
memperoleh pengertian, kepercayaan, penghargaan, hubungan
harmonis, serta dukungan (goodwill) secara sadar dan sukarela.
Berdasarkan pendapat para ahli tentang pengertian Humas
diatas, dapat disimpulkan bahwa Humas merupakan suatu fungsi
manajemen yang kegiatannya mengatur hubungan antara organisasi
atau lembaga dengan publik (masyarakat) dengan tujuan memperoleh
saling pengertian, dan menjalin hubungan harmonis agar mereka dapat
mendukung organisasi atau lembaga tersebut secara sukarela.

2.1.2 Peran Humas


Salah satu komponen dalam manajemen yang diperlukan
oleh setiap organisasi adalah humas. Kehadiran humas menjadi salah
satu elemen yang menentukan keberlangsungan sebuah organisasi
secara positif.
Kesuksesan sebuah organisasi sangat ditentukan oleh
keberhasilan seorang humas atau public relations dalam
mempertahankan reputasi/citra positif di masyarakat. seorang humas
harus menciptakan poin positif sehingga akan meningkatkan
penjualan atau citra positif sebuah organisasi di mata publik.
Peran humas sangat penting dalam menjaga hubungan
antara organisasi dengan stakeholder dan masyarakat terkakit.
Menurut Rusllan, R (2021:26), menjelaskan bahwa peran humas
adalah sebagai berikut :

8
1. Communicator, artinya humas bertindak sebagai perwakilan
organisasi dalam melakukan komunikasi sua arah timbal balik (two
way reciprocal communication) dengan publik internal dan
eksternal.
2. Relationship, artinya humas berupaya untuk melakukan hubungan
yang positif dan saling menguntungkan dengan publik.
3. Back up management, artinya humas memiliki peran sebagai
pendukung dalam fngsi manajemen organisasi sehingga humas
selalu sigap dalam menjalanan tugas dari atasan.
4. Good image maker, artinya humas berperan menjaga dan
menciptakan citra yang positif terhadap organisasi di mata publik.

Menurut Nova, F (2011:58), humas berperan sebagai


berikut :

1. Penasehat Ahli (Expert Preciber), artinya humas memiliki peran


dalam mencarikan solusi dalam penyelesaian masalah hubungan
dengan publiknya.
2. Fasilitator Komunikasi Communication Facilitator), artinya humas
berperan sebagai mediator untuk membantu pihak manajemen
dengan publiknya.
3. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah (Problem Sloving Process
Facilitator), artinya humas berperan dalam memecahkan persoalan.
Humas berperan sebagai penasihat (adviser)sehingga dalam
mengambil keputusan untuk mengatasi persoalan dapat dihadapi
secara raasional dan profesional.
4. Teknisi Komunikasi (Communication Technician), artinya humas
berperan untuk menyediakan layanan teknis komunikasi.

Selanjutnya, menurut Fariani, S.R. dan Aryanto, W (2009:


1), menjelaskan bawha peran humas yaitu :

9
1. Komunikator Internal Perusahaan, artinya humas memiliki peranan
untuk menyampaikan pesan dari atasan untuk seluruh pegawai
organisasi dan humas juga menyampaikan aspirasi para pegawai
untuk atasan.
2. Narasumber Resmi Informasi Perusahaan, artinya humas sebagai
perwakilan organisasi dengan pihak eksternal untuk menyampaikan
pesan atau informasi yang sesuai dengan kebijakan organisasi.
3. Pelaku perubahan (Agent of change) dan Penggagas Budaya
Perusahaan (Corporate Culture), artinya humas mewakili
perusahaan dalam berbagai hal, termasuk dalam upaya-upaya
perbaikan internal perusahaan dan pelopor program budaya
perusahaan (Corporate Culture).
4. Kampium pengelolaan krisis (Crisis Management Champion)
artinya humas dituntut untuk sigap bertindak, cepat dan tepat
sasaran terhadap segala kemungkinan kondisi krisis yang menimpa
organisasi.

Berdasarkan penjelasan mengenai peran humas menurut


beberapa ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa peran humas sangat
penting bagi perusahaan/instansi/organisasi apapun. Maka dari itu,
perusahaan/instansi/organisasi memerlukan humas untuk penghubung
antara perusahaan/instansi/organisasi dengan publik melalui
pengelolaan citra yang positif.

2.1.3 Ciri-Ciri Humas


Berfungsi tidaknya humas dalam sebuah organisasi dapat
diketahhui dari ada tidaknya kegiatan yang menunjukkan ciri-cirinya.
Menurut Effendy (1999:24) sebagai berikut :
1. Humas adalah kegiatan komunikasi dalam suatu organisasi yang
berlangsung dua arah secara timbal balik.

10
2. humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan
oleh manajemen suatu organisasi.
3. Publik yang menjadi sasaran kegiatan humas adalah publik
eksterbal dan publik internal

Menurut Ruslan (2002: 117), Humas mempunyai ciri-ciri


sebagai berikut :

1. Informasi atau pesan yang disampaikan harus berdasarkan pada


kebutuhan atau kepentingan khalayak sebagai sasarannya.
2. PR sebagai komunikator dan sekaligus mediator berupaya
membentuk sikap, dan pendapat yang positif dari masyarakat
melalui rangsangan atau stimulasi.
3. mendorong publik untuk berperan serta dalam aktivitas
perusahaan/organisasi, agar tercipta perubahan sikap dan
penilaian (perubahan dari situasi negatif diubah menjadi situasi
yang positif).
4. Perubahan sikap dan penilaian dari pihak publik dapat terjadi
maka pembinaan atau pengembangan terus menerus dilakukan
agar peran serta tersebut terpelihara dengan baik.

2.1.4 Fungsi Humas


Fungsi atau peranan humas adalah harapan publik terhadap
apa yang seharusnya dilakukan oleh public relations sesuai dengan
kedudukannya sebagai seorang public relations.
Menurut Krisyanto (2012: 21) secara garis besar fungsi
public relations adalah sebagai berikut :
1. Memelihara komunikaksi yang harmonis antara perusahaan
dengan publiknya (maintain good communication).
2. Melayani kepentingan publik dengan baik (serve public's
interest).

11
3. Memelihara perilaku dan moralitas perusahaan dengan baik
(maintain good morals & manners).

Sedangkan menurut Linggar Anggoro, M (2005: 18), fungsi


humas yaitu :

1. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan


bersama (fungsi melekat pada manajemen lembaga/organisasi).
2. Membina hubungan yang harmonis antara badan/organisasi
dengan publiknya yang merupakan khalayak umum.
3. Mengidentifikasi segala sesuatu yang berkaitan dengan opini,
persepsi dan tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi
yang diwakilinya, atau sebaliknya.
4. melayani keinginan publiknya dan memberikan sumbang saran
kepada pimpinan manajemen demi tujuan dan manfaat
bersama.
5. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik, dan mengatur
arus informasi, publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke
publiknya atau sebaliknya, demi tercapainya citra positif bagi
kedua belah pihak.
Menurut Cutlip (2007: 11) bagian-bagian dari fungsi humas
mencakup aktivitas sebagai berikut :
1. Hubungan Internal
2. Publisitas
3. Advertising
4. Press Agentery
5. Public Affairs
6. Lobbying
7. Manajemen Isu
8. Hubungan Investor
9. Pengembangan

12
Pendapat lain, menurut Kusumastuti, F (2002: 22), ada dua
fungsi humas yaitu fungsi konstruktif dan fungsi korektif. Fungsi
konstruktif ini, humas mendorong semua aktivitas atau kegiatan yang
dilakukan perusahaan atau organisasi sehingga dapat terencana dan
berkesinambungan yang cenderung bersifar proaktif. Sedangkan
dalam fungsi korektif, humas diibaratkan sebagai pemadam
kebakaran, artinya apabila sebuah perusahaan atau organisasi terjadi
masalah-masalah dengan publik, maka dapat segera mengatasi dan
menyelesaikan masalah tersebut.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan


bahwa fungsi pokok humas adalah untuk mengetahui dan
mengevaluasi opini-opini publik yang berkaitan dengan organisasi,
serta memafaatkan komunikasi sebagai media untuk memberikan
informasi yang sesuai fakta, disampaikan dengan cara-cara yang baik
dan benar untuk mengarahkan opini publik ke arah yang diharapkan.

2.1.5 Tugas Humas


Humas merupakan juru kunci kemana dan bagaimana
informasi organisasi mampu ditampilkan secara prima sehingga
membangun masa depan organisasi atau lembaga tersebut. Menurut
Kusumastuti, F (2002: 25) ada 3 tugas humas dalam organisasi atau
lembaga yang berhubungan erat dengan tujuan dan fungsi humas.
Ketiga tugas humas tersebut adalah sebagai berikut :
1. Menginterpretasikan, menganalisis dan mengevaluasi
kecenderungan perilaku publik, kemudian direkomendasikan
kepada manajemen untuk merumuskan kebijakan
organisasi/lembaga.
2. Mempertemukan kepentingan organisasi/lembaga dengan
kepentingan publik.
3. Mengevaluasi program-program organisasi/lembaga khususnya
yang berkaitan dengan publik.

13
Posisi humas merupakan penunjang tercapainya tujuan
yang ditetapkan oleh suatu manajemen organisasi. Sasaran humas
adalah publik internal dan eksternal, dimana secara operasional humas
membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya dan
mencegah timbulnya permasalahan yang mungkin akan terjadi
diantara keduanya.

Menurut Danandjaja (2011: 66) menjelaskan beberapa


tugas pokok humas adala :

1. Mencari atau menyeleksi karyawan


2. Mengkoordinir hubungan dengan media cetakan dan media
elektronik.
3. Mengkoordinir aktivitas dengan anggota legislatif.
4. Mengarang musik interaksi dengan masyarakat.
5. Memanajemen hubungan dengan masyarakat.
6. Mendukung aktivitas.
7. Mengkoordinir institusi menyebarkan "brosur" kepada publik
8. Mengkoordinir hubungan dengan kelompok khusus.
9. Mengatur iklan yang menggambarkan kelembagaan atau produk.
10. Mengkoordinir grafik dan jasa fotografis.
11. Riset Pendapat.
12. Mengatur pemberian penghargaan.
13. Mengkoordinir kegiatan "special event".
14. Manajemen konseling.

Berdasarkan penjelasan mengenai tugas humas dapat


disimpulkan bahwa tugas humas adalah menyebarluaskan sebuah
informamsi dan pembinaan opini publik serta penyampaian fakta-
fakta dan pendapat/saran kepada para pelaksana tugas organisasi agar
dapat memberikan pelayanan yang mengesankan dan memuaskan
publik.

14
2.2 Desain Promosi
2.2.1 Desain
Desain berasal dari bahasa Italia yaitu Designo yang artinya
gambar. Desain berkembang sejalan dengan terbentuknya School of
Design. Desain sering dipadatkan dengan kraft atau kriya yang
merupakan salah satu seni terapan atau apply art. Atas prakarsa
Ruskin & William Morris, keduanya tokoh art & kraft movement
(atau industrialisasi Inggris) kata desain memiliki makna sebagai
perpaduan antara seni dan keterampilan. Makna kata desain memiliki
banyak definisi yang bergantung pada konteks sudut pandang maupun
perkembangannya sendiri.
Menurut American College Dictionary, desain adalah :
1. Menyiapkan rencana pendahuluan, perencanaan.
2. Membentuk atau memikirkan sesuatu didalam benak kta,
merancang rencana.
3. Menetapkan dalam pikiran, tujuan dan maksud.
4. Garis besar sketsa misalnya dalam kegiatan seni bangunan serta
gagasan tentang mesin yang akan diwujudkan.
5. Merencanakan dan memberi sentuhan artistik yang dikerjakan
dengan kepakaran tinggi.
6. Berbagai detail gambar bangunan atau wahana lainnya untuk
pekerjaan artistik.
7. Pekerjaan artistik.

Menurut Ensiklopedia Britanica, desain merupakan susunan


garis atau bentuk yang menyempurnakan rencana seni dengan
memberikan penekanan khusus pada aspek proporsi, struktur, gerak
dan keindahan secara terpadu identik dengan pengertian komposisi
yang berlaku pada berbagai cabang seni meskipun secara khusus
kerap dikaji sebagai seni terapan.

15
Sedangkan menurut The Columbia Ensiklopedia :

1. Desain merupakan rencana atau susunan garis, bentuk, massa dan


ruang dalam satu kesatuan.
2. Penciptaan untuk melayani kebutuhan fungsional seperti
arsitektur, desain produk industri dan lain-lain atau dapat juga
sebagai ekspresi estoris yang bersifat pribadi.
3. Tahap-tahap persiapan suatu pekerjaan seni atau merupakan
elemen-elemen yang dikomposisikan pada suatu karya seni.

2.2.2 Promosi
Istilah promosi berasal dari bahasa Latin, yaitu promovere yang
kemudian diadopsi dalam bahasa inggris yaitu (to) promote yang
berarti meningkatkan atau menaikkan (sesuatu). Kata promote
kemudian diadopsi dalam bahasa Indonesia menjadi kata promosi.
Istilah promosi berarti upaya menyampaikan sesuatu (pesan) dari
kondidi yang kurang dikenal menjadi lebih dikenal oleh khalayak luas
(Widyatama, 2007: 29).
Tjiptono (1997: 219) menjelaskan, promosi adalah suatu bentuk
komunikasi pemasaran. Promosi merupakan salah satu faktor penentu
keberhasilan suatu program pemasaran. Komunikasi pemasaran
adalah aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi/membujuk, dan mengingatkan pasar sasaran atau
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan
loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
Berdasarkan definisi dari para ahli terkait desain dan promosi,
dapat disimpulkan bahwa desain promosi adalah suatu bentuk
kemasan komunikasi dalam bentuk seni yang menarik dan informatif
untuk memasarkan suatu produk.

16
2.3 Media Sosial
2.3.1 Media
Kata media berasal dari bahasa Latin yaitu medius yang
artinya tengah, perantara atau pengantar. Kata media, merupakan
bentuk jamak dari kata "medium", yang secara etimologi berarti
perantara atau pengantar. Kamus besar Ilmu Pengetahuan (dalam
Dagun, 2006: 634) media merupakam perantara/penghubung yang
terletak antara dua pihal, atau saran komunikasi seperti koran,
majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk.
Menurut Arsyad (2002: 4)media adalah semua bentuk
perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau
menyebar ide, gagasan atau pendapat, sehingga ide, gagasan atau
pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang
dituju.
Dari beberapa penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa
media adalah alat untuk menyampaikan informasi kepada penerima
dan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan
dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian agar terjadi komunikasi yang efektif dan
efisien.

2.3.2 Sosial
Pengertian Sosial adalah kata sosial berasal dari bahasa
Latin yaitu "socius" yang berarti segala sesuatu yang lahir, tumbuh,
dan berkembang dalam kehidupan bersama (Salim, 2002). Sudono
(dalam Salim, 2002) menekankan pengertian sosial pada
strukturnya, yaitu suatu tatanan dari hubungan-hubungan sosial
dalam masyarakat yang menempatkan pihak-pihak tertentu
(individu, keluarga, kelompok, kelas) didalam posisi-posisi sosial
tertentu berdasarkan suatu sistem nilai dan norma yang berlaku
pada suatu masyarakat pada waktu tertentu.

17
Winandi (dalam Ibrahim, 2003) mendefinisikan struktur
organisasi sebagai seperangkat unsur yang mempunyai ciri tertentu
dan seperangkat hubungan diantara unsur-unsur tertentu.
Menurut Soerjono Soekanto (Soekanto,1992: 471),
sosiologi komunikasi merupakan kekhususan sosiologi dalam
mempelajari interaksi sosial yaitu suatu hubungan atau komunikasi
yang menimbulkan proses saling pengaruh-mempengaruhi antara
para individu, individu dengan kelompok maupun antar kelompok.
Menurut Soekanto, Sosiologi komunikasi juga ada kaitannya
dengan public speaking, yaitu bagaimana seseorang berbicara
kepada public.

2.3.3 Media Sosial


Media sosial adalah sebuah media online, dengan para
penggunanya bisa degan mudah berpartisipasi, berbagi, dan
menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki, forum dan
dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk
media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di
seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa media sosial
adalam media online yang mendukung interaksi sosial dan media
sosial menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah
komunikasi menjadi dialog interaktif.
2.3.3.1 Ciri-Ciri Media Sosial
Media sosial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1) Pesan yang disampaikan tidak hanya untuk satu orang
saja namun bisa ke berbagai banyak orang contohnya
pesan melalui SMS ataupun internet.
2) Pesan yang disampaikan bebas, tanpa harus melalui
suatu Gatekeeper.
3) Pesan yang disampaikan cenderung lebih cepat di
banding media lainnya.

18
4) penerima pesan yang menentukan waktu interaksi.

2.3.3.2 Karakteristik Media Sosial


Menurut Hadi Purnama (2011:116) Sosial mesia
mempunyai beberapa karakteristik khusus diantaranya:
1) Jangkauan (reach), daya jangkauan sosial media dari
skala kecil hingga khalayak global.
2) Aksesibilitas (accesibility), sosial media lebih mudah
diakses oleh publik dengan biaya terjangkau.
3) Penggunaan (usability),sosial media mudah
digunakan karena tidak memerlukan keterampilan dan
pelatihan khusus.
4) Aktualitas (immediacy), sosial media dapat
memancing respon khalayak lebih cepat.
5) Tetap (permanence), sosial media dapat
menggantikan komentar secara instan atau mudah
melakukan proses pengeditan.

2.3.3.3 Jenis-Jenis Media Sosial


Menurut Kaplan dan Haenkein ada enam jenis
media sosial:
1) Proyek Kolaborasi
Situs ini memungkinkan pengguna untuk
dapat mengubah, menambah, atau menghapus konten-
konten yang tersedia di website, contohnya wikipedia.

19
2) Blog dan Microblog
Pengguna bebas untuk mengekspresikan
sesuatu dalam blog ini seperti ventilasi atau
mengkritik kebijakan pemerintah, misalnya twitter.
3) Konten
4) Jejaring Sosial
5) Virtual game world
6) Virtual social world

2.4 Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Semarang


2.4.1 Sejarah Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan
Lahirnya Organisasi SAR di Indonesia yag saat ini bernama
Basarnas diawali dengan adanya penyebutan "Black Area" bagi
suatu negara yang tidak memiliki organisasi SAR.
Dengan berbekal kemerdekaan, maka tahun 1950 Indonesia
masuk menjadi anggota organisasi penerbangan internasional
ICAO (International Civil Aviation Organization). Sejak saat itu
Indonesia diharapkan mampu menangani musibah penerbangan dan
pelayaran yang terjadi di Indonesia.
Sebagai konsekuensi logis atas masuknya Indonesia
menjadi anggota ICAO tersebut, maka pemerintah menetapkan
Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1995 tentang Penetapan
Dewan Penerbangan untuk membentuk panitia SAR. Panitia teknis
mempunyai tugas pokok untuk membentuk Badan Gabungan SAR,
menentukan pusat-pusat regional serta anggaran pembiayaan dan
material.
Sebagai negara merdeka, tahun 1959 Indonesia menjadi
anggota International Maritime Organization (IMO). Dengan
masuknya Indonesia sebagai anggota ICAO dan IMO, tugas dan
tanggung jawab SAR semakin mendapat perhatian. Sebagai negara
yang besar dan dengan semangat gotong royong yang tinggi,

20
bangsa Indonesia ingin mewujudkan harapan dunia Internasional
yaitu mampu menangani musibah penerbangan dan pelayaran.
Dri pengalaman-pengalaman tersebut, maka timbul
pemikiran bahwa perlu diadakan suatu organisasi SAR Nasional
yang mengkoordinir segala kegiatan-kegiatan SAR dibawah satu
komando. Untuk megantisipasi tugas-tugas SAR tersebut, maka
pada tahun 1968 ditetapkan Keputusan Menteri Perhubungan
Nomor T.20/I/2-4 mengenai ditetapkannya Tim SAR Lokal Jakarta
yang pembentukannya diserahkan kepada Direktorat Perhubungan
Udara. Tim inilah yang akhirnya menjadi embrio dari organisasi
SAR Nasional di Indonesia yang dibentuk kemudian.
Pada tahun 1968 juga, terdapat proyek South East Asia
Coordinating Committee on Transport and Communications, yang
mana Indonesia merupakan proyek payung (Umbrella Project)
untuk negara-negara Asia Tenggara. Proyek tersebut ditangani oleh
US Coast Guard (Badan SAR Amerika), guna mendapatkan data
yang diperlukan untuk rencana pengembangan dan penyempurnaan
organisasi SAR di Indonesia.

2.4.2 Sejarah Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang


Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang Berdiri pada
Tanggal 28 Juli 1999 yang berkedudukan di Jl. Taman Tawang No.
01 Semarang. Kemudian pada tanggal 30 Desember 2002 pindah
dan berkedudukan di Jl. Bukit Barisan A-IV No 9 Perum Permata
Puri Ngaliyan Semarang sampai dengan sekarang.
Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang dipimpin oleh
seorang Kepala Kantor. Sejak awal berdirinya Kantor Pencarian
dan Pertolongan Semarang telah mengalami pergantian Kepala
Kantor sebanyak 7 kali sampai dengan sekarang. Saat ini Kantor
Pencarian dan Pertolongan Semarang dipimpin olleh Heru
Suhartanto, S.H.

21
2.4.3 Visi dan Misi
Visi
Terwujudnya pencarian dan pertolongan yang andal dan efektif
dalam mendukung pencapaian visi dan misi Presiden dan Wakil
Presiden: "Indonesia yang maju, berdaulat, mandiri dan
berkepribadian berlandaskan gotong royong".

Misi
1. Menyelenggarakan operasi pencarian dan pertolongan yang
efektif, terintegrasi dan berstandar internasional dalam rangka
memberikan rasa aman bagi seluruh warga dalam
bertransportasi maupun dalam menghadapi kejadian yang
membahayakan manusia.
2. menguatkan sistem penyelenggaraan pencarian dan
pertolongan melalui pemenuhan kebutuhan sumber daya
manusia, sarana dan prasarana serta sistem komunikasi,
pengintegrasian seluruh potensi pencarian dan pertolongan,
serta penguatan kerangka regulasu dan kelembagaan.

2.4.4 Struktur Organisasi


Peraturan Kepala Badan Nasional Pencarian dan
Pertolongan Nomor 16 Tahun 2017 Tentang Tata Kerja dan
Struktur Organisasi Kantor Pencarian dan Pertolongan, maka
Struktur Organisasi Kantor Penncarian dan Pertolongan terdiri dari:
1. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan ditunjuk
langsung oleh Kepala Badan Nasional Pencarian dan
Pertolongan yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung
jawab kepada Kepala Badan Nasional Pencarian dan
Pertolongan. Kantor Pencarian dan Pertolongan dipimpin oleh

22
kepala kantor dan dibantu oleh Sub Bagian Umum, Seksi
Operasi dan Siaga Pencarian dan Pertolongan, Seksi Sumber
Daya Pencarian dan Pertolongan dan kelompok jabatan
fungsional.
2. Sub Bagian Umum
Sub Bagian Umum mempunyai tugas melakukan
penyusunan rencana dan program kerja serta evaluasi dan
pelaporan, pelaksanaan urusan kepegawaian, keuangan,
kehumasan, kerjasama, ketatausahaan, dan kerumahtanggan,
pelayanan kesehatan, serta pengelolaan data dan informasi
Kantor Pencarian dan Pertolongan.
3. Seksi Operasi dan Siaga Pencarian dan Pertolongan
Seksi Operasi dan Siaga Pencarian dan Pertolongan
mempunyai tugas melakukan siaga, latihan, tindak awal dan
operasi. koordinasi, pengerahan dan pengendalian potensi
Pencarian dan Pertolongan.
4. Seksi Sumber Daya Pencarian dan Pertolongan
Seksi Sumber Daya Pencarian dan Pertolongan
mempunyai tugas melakukan pengelolaan sarana dan prasarana
serta perangkat dan peralatan komunikasi, pelaksanaan
pelatihan dan bimbingan teknis tenaga danpotensi, serta
pemasyarakatan Pencarian dan Pertolongan.
5. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas
melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-
masing sesuai dengan ketentuan peratuean perundang-
undangan.

23
STRUKTUR ORGANISASI KANTOR PENCARIAN DAN
PERTOLONGAN KELAS A SEMARANG

KEPALA KANTOR
HERU SUHARTANTO,
S.H.

KEPALA SUBBAGIAN KEPALA SEKSI OPERASI DAN KEPALA SEKSI SUMBER DAYA
SIAGA PENCARIAN DAN PENCARIAN DAN PERTOLONGAN
UMUM
PERTOLONGAN DIDIT ARIE RISTANDY, S.E.
MAKHFUD, S.H. MOELWAHYONO, S.E.

KOORDINATOR POS KOORDINATOR POS JEPARA KOORDINATOR POS KOORDINATOR UNIT SIAGA
SURAKARTA ARUM DWI HARTANTO, S.E., WONOSOBO SAR BOROBUDUR
ARIEF SUGIYARTO, S.H M. Si HARDI AMANURIJAL BASUKI

Bagan 2.4. Struktur Organisasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang

24
BAB III
URAIAN KEGIATAN

3.1 Kegiatan Pelaksanaan Magang

Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan di Kantor Pencarian dan


Pertolongan Kelas A Semarang dimulai dari tanggal 11 Oktober - 11
Desember 2021 dan dapat dilihat pada tabel pelaksanaan kegiatan Praktik
Kerja Lapangan yang berisi kegiatan dan tugas-tugas yang diberikan oleh
pembimbing pada saat penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan di
Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Semarang.

OKT-NOV DESEMBER
NO KEGIATAN
I II III IV I II III IV
1 Melakukan pengamatan dalam
pengelolaan media sosial
2 Melakukan wawancara kepada
tim Humas
3 Mengelola media sosial basarnas
pos SAR Jepara didampingi
Humas
Tabel 3.1 Kegiatan Praktik Kerja Lapangan

3.2 Uraian Kegiatan Magang


1) Pada bulan Oktober, 11 - 24 Oktober 2021, melaksanakan pengamatan
media sosial Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang dan Pos - pos
SAR.
2) Pada tanggal 27 Oktober 2021, melakukan wawancara kepada tim
Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang.

25
3) Tanggal 1 November - 11 Desember, melaksanakan kegiatan
pengelolaan media sosial Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang,
terutama Pos SAR Jepara.

26
BAB IV
PEMBAHASAN MASALAH

4.1 Permasalahan

Selama Praktik Kerja Lapangan kurang lebih dua pulan di Kantor


Pencarian dan Pertolongan Semarang, Penulis menemukan permasalahan,
yaitu padatnya kegiatan yang dilakukan tim Humas, sehingga pengelolaan
media sosial di tiap - tiap Pos SAR tidak dapat terpantau dengan baik
dikarenakan terkendala sinyal yang kurang baik.

4.2 Usulan pemecahan masalah

Perkembangan teknologi yang terjadi sekarang membuat media


online sangat mudah diakses dan digunakan oleh siapapun. Pembuatan
berita dan direlease di media sosial pun juga harus dilaksanakan dengan
baik supaya masyarakat mengerti apa saja yang dilakukan oleh Kantor
Pencarian dan Pertolongan Semarang. Jika dalam memberikan informasi
dari setiap Pos SAR ke tim Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan
Semarang terdapat kendala yaitu sinyal sehingga pemberitaan menjadi
terlambat direlease. Maka dari itu, pembenahan jaringan menjadi jawaban
yang tepat karena dengan pembenahan jaringan, maka penyampaian
informasi ke tim Humas menjadi lebih cepat.

27
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Pelaksanaan kerja praktek lapangan di Kantor Pencarian dan
Pertolongan Semarang selama dua bulan dapat memberikan pelatihan dan
manfaat bagi mahasiswa seperti, dapat menyesuaikan diri dengan dunia
kerja, melatih untuk bertanggung jawab terhadap tugas yang telah diberikan
serta mendorong kreatifitas mahasiswa untuk berinovasi menciptakan ide-
ide baru. Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan Praktik Kerja
Lapangan di Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang, yaitu Bekerja
harus dengan tanggung jawab dan tanpa keterpaksaan, karena dalam
membuat desain yang menarik dan inovatif membutuhkan ketelitian dan
kecermatan, supaya ketika desain tersebut di upload ke media sosial,
pembaca akan tertarik dan dapat mengetahui informasi yang terkandung di
dalam desain tersebut. Karena tidak semua masyarakat paham dan
mengetahui apa itu tim SAR.

5.2 Saran
Adapun saran terhadap strategi yang dimiliki humas dalam
mengenalkan Basarnas kepada masyarakat yaitu :
1) Memperbaiki jaringan yang terdapat pada setiap pos, supaya
memberikan informasi kepada tim Humas Kantor Pencarian dan
Pertolongan Semarang tidak terlambat.
2) Dalam hal desain iklan yang sudah berjalan cukup menarik, akan
tetapi dapat didesain lebih menarik lagi supaya masyarakat paham
tentang tugas Basarnas.

28
DAFTAR PUSTAKA

Cutlip, Scott M, dkk. 2007. Mastering Public Relations. New York: Palgrave.
Macmillan Denzin

Danandjaja. 2011. Peranan Humas dalam Perusahaan. Cetakan pertama.


Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kusumastuti, F. 2002. Dasar-dasar Hubungan Mayarakat. Jakarta: Ghalia


Indonesia.

Ruslan, Rosady. 2005.Kiat dan Strategi Kampanye Public Relations. Jakarta: Raja
Grafindo Persada.

Ruslan, Rosady. 2010. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi. Edisi
Pertama. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada.

29
Lampiran 1

SURAT PERNYATAAN

Mahasiswa yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Alif Budi Santoso

Nomor Induk Mahasiswa : 19.01.31.0037

Telah Lulus Sejumlah :82 SKS

IPK : 3,81

Menyatakan diri dengan sebenarnya telah memenuhi syarat guna mengambil Mata
Kuliah Magang.

Semarang, Januari 2022

Alif Budi Santoso

30
Lampiran 2 (surat pernyataan selesai magang)

31
Lampiran 3 (lembar praktik catatan kerja pkl)

Nama : Alif Budi Santoso

NIM : 19.01.31.0037

Instansi : Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang

Pembimbing Lapangan: Muhammad Irhan Nugraha, S.I.Kom

No Tanggal Kegiatan Uraian Kegiatan Tanda Tangan


1 11 – 24 Oktober Melaksanakan Pengamatan humas
2021 dalam pengelolaan media sosial
2 27 Oktober 2021 Melaksanakan wawancara kepada
Tim Humas terkait tugas dan
wewenang tim Humas
3 01 November 2021 Mengelola Media sosial IG
Basarnas_Jateng dalam
menyampaikan Informasi Giat
Personil Kansar Semarang Di
4 4 November 2021 Akpol
Membuat Rilis Berita ke
Wartawan dan menyampaikan
5 15 November 2021 Informasi Terkait Berita Musibah
tercebur sumur di Kab Jepara
Membuat Poster Agen Perubahan
6 16 November 2021 dan Menyampaikan ke Media
Sosial IG
Menyampaikan Ke publik tentang
Aplikasi Lapor Basarnas Jateng
7 23 November 2021 melalui Aplikasi di Playstore di
Media Sosial
Menyampaikan Rilis Berita ke
Wartawan dan Media Sosial
8 26-27 November terkait Musibah Tercebur Sumur
2021 di Jepara
9 Menyampaikan Informasi tentang
01 Desember 2021 Tes CPNS Basarnas ke Publik
Melalui Media Sosial
Menyampaikan Giat Personil ke
Media Sosial dalam Rangka
Refres Materi yang di
selenggarakan oleh BPBD
Semarang

32
Lampiran 4

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

Nama Mahasiswa :Alif Budi Santoso

Judul :Strategi Humas Dalam Perancangan Desain Promosi Guna


Pengenalan Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang
Melaluai Media Sosial

Tempat Pelaksanaan :Kantor Pencarian dan Pertolongan Semarang

Alamat Pelaksanaan :Jl Bukit Barisan A.IV no 9 Perum Permata Puri Ngaliyan
Semarang Jawa Tengah

Menyetujui, Semarang, Januari 2022

Dosen Pembimbing PKL Mahasiswa

Eko Nur Wahyudi S.Kom ,.M.Cs Alif Budi Santoso

NIDN: 0012097101 NIM: 19.01.31.0037

33
Lampiran 5 (Surat permohonan magang)

34
Lampiran 6 (dokumentasi)

35
36
37
38
39
Lampiran 7

BIODATA DIRI

Nama : Alif Budi Santoso

NIM : 19.01.31.0037

Fakultas : Vokasi

Progdi : Manajemen Informatika

Jenjang : D3

Cita-cita : Sestama Basarnas

Hobi : Olah Raga ,Traveling

Motto yang dipakai :

Jangan Pernah berbuat Kesalahan Sekecilpun sehingga Orang lain Tidak


Bisa Mencari Kesalahanmu, Laksanakan Perintah dengan Tanggung jawab
Karena Tugas Adalah Kebanggaan dan Harga Diri adalah Kehormatan.

40
Lampiran 8

HASIL WAWANCARA

DATA INFORMAN 1

Nama : Nur Musthova


Pendidikan terakhir : SMA
masa kerja : 15 Tahun
tempat wawancara : Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan Jepara
tanggal wawancara : 25 Oktober 2021

Q : Bagaimana strategi humas dalam mengenalkan KPP


Semarang pada masyarakat?
A :Melalui web semarang.basarnas.go.id, pembuatan reklame, brosur, beberapa
media sosial dan stiker

Q : Apa masalah yang dihadapi humas dalam mengenalkan


Basarnas?
A : Untuk pedesaan yang jarang internet dan terkadang pemikiran orang-orang
yang tinggal di desa bahwa memanggil Basarnas adalah berbayar

Q : Bagaimana cara menghadapi masalah itu?


A : Pada saat operasi di sesi briefing terakhir kita sampaikan kepada potensi dan
masyarakat bahwa Basarnas tidak berbayar

Q : Apa saja media sosial yang digunakan oleh KPP Semarang


untuk memberikan informasi ttg Basarnas?
A : Youtube, instagram, facebook, twitter tapi sudah tidak aktif karena
keterbatasan personil

Q : Dalam bentuk apa saja yang di upload ke dalam media


sosial?
A : Release berita SAR, Banner-banner ucapan, banner hari besar, release
kegiatan KPP Semarang.

41
Q : Siapa yang memiliki wewenng menyampaikan info kepada
masyarakat?
A : Kepala Kantor SAR, humas hanya menyampaikan berita dll

Q : Informasi apa saja yang disampaikan kepada masyarakat?


A : Musibah-musibah yang dapat ditangani Basarnas dan nomor telefon.

Q : Apakah informasi yang diberikan kepada masyarakat


dilakukan secara berkala?
A : Setiap ada kejadian/release melalui media sosial

Q : Apa saja yang dilakukan humas dalam menjalin hubungan


dengan publik internal maupun eksternal?
A :Melalui majalah tiap 3 bulan diberikan di ruangan-ruangan. external,jika ada
event-event di kantor kita mengundang beberapa wartawan dan ada grup
sendiri bersama wartawan

42
DATA INFORMAN 2

Nama : Muhammad Irhan Nugraha, S.I.Kom


Pendidikan terakhir : S1 Komunikasi
masa kerja : 3 Tahun
tempat wawancara : Humas Kantor Pencarian dan Pertolongan Jepara
tanggal wawancara : 25 Oktober 2021

Q : Bagaimana strategi humas dalam mengenalkan KPP


Semarang pada masyarakat?
A :Strategi Humas dalam mengenalkan KPP Semarang dengan cara aktif dalam
mengisi konten media di media sosial, baik program pelatihan, berita dan
perkembanganoperasi SAR, dan memberikan informasi terkait kegiatan yang
di laksanakan di KPP Semarang.

Q : Apa masalah yang dihadapi humas dalam mengenalkan


Basarnas?
A :Keterbatasan personil humas.

Q : Bagaimana cara menghadapi masalah itu?


A :Perekrutan anggota lainnya untuk membantu humas dalam kegiatan humas,
baik mengenalkan Basarnas maupun kegiatan kegiatan lainnya.

Q : Apa saja media sosial yang digunakan oleh KPP Semarang


untuk memberikan informasi ttg Basarnas?
A :Website, Instagram, Youtube, Whats App

Q : Dalam bentuk apa saja yang di upload ke dalam media


sosial?
A :Bentuk yang di uploud di media sosial antara lain, foto kegiatan pimpinan
dan anggota, foto operasi SAR, berita dan perkembangan operasi SAR,
design untuk ucapan instansi dari hari besar lainnya, iklan yang terkait
sosialisasi pelayanan SAR.

Q : Siapa yang memiliki wewenng menyampaikan info kepada


masyarakat?
A :Seluruh anggota KPP Semarang memiliki wewenang dalam menyampaikan
info kepada masyarakat.

43
Q : Informasi apa saja yang disampaikan kepada masyarakat?
A :Berita Operasi SAR, perkembangan Operasi SAR, info pelatihan SAR dan
perihal lain yang di rasa perlu untuk di infokan kepada masyarakat.

Q : Apakah informasi yang diberikan kepada masyarakat


dilakukan secara berkala?
A :Ya, informasi yang di berikan kepada masyarakat secara berkala.

Q : Apa saja yang dilakukan humas dalam menjalin hubungan


dengan publik internal maupun eksternal?
A :Menyelenggarakan kegiatan atau diskusi yang sifatnya santai, seperti ngopi
bareng atau undangan persatuan instansi yang lain dalam kegiatan besar yang
di laksanakan olek KPP Semarang.

44

Anda mungkin juga menyukai