Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

STRATEGI JITU PEMASARAN DI ERA DIGITAL DALAM


PENGEMBANGAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN
KESEHATAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliyah : Pengantar ilmu Ekonomi

Dosen pengampu : Dr.Wiwik R,M.Pd


Oleh: Martha Nurkhofifah
NIM : 21316901013
Program study: S1-Administrasi Rumah Sakit STIKES
MABORO
Kata pengantar

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya kepada kami
sehingga berhasil menyelesaikan makalah "STRATEGI JITU PEMASARAN DI ERA
DIGITAL DALAM PENGEMBANGAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN
KESEHATAN” ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah individu ini disusun untuk
melengkapi tugas individu pada mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi program studi
S 1 Administrasi Rumah sakit STIKES Muhammadiyah Bojonegoro.
Makalah ini dibuat dengan berbagai tinjauan pustaka dalam jangka waktu tertentu
sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggung jawabkan hasilnya.
Dalam menyusun makalah ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang saya alami,
namun berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang terdekat, sehingga
kami mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu saya pada kesempatan ini
mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada :

1. Ibu wiwik R,M.Pd selaku dosen mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi.

2. Teman-teman semester 1 program studi S 1 ARS yang telah memberikan


semangat dan motivasi bagi saya untuk menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat kepada kita

sekalian.

Bojonegoro , 13 oktober 2021

Martha Nurkhofifah
Daftar Isi

HALAMAN JUDUL …………………………… i

KATA PENGANTAR ………………………… ii

DAFTAR ISI ………………………………… iii

BAB I PENDAHULUAN ……………………… 4

• A. Latar Belakang ………………………………………….. 4


• B. Rumusan Masalah ……………………………………… 5
• C. Tujuan Penulisan ……………………………………….. 6
• D. Manfaat Penulisan ……………………………………… 6

BAB II LANDASAN TEORI ………………………………........................ 7

• A. Kajian Teori ...........................................................7

• B. Pembahasan ..........................................................8

a.Pengertian .............................................................8

b. Tujuan di terapkamnya Pemasaran digital bagi BPJS...10

c. Pengaplikasian Strategi Digital Pada PBJS ................12

BAB III PENUTUP …………………………………… 15

• A. Simpulan …………………………………………………… 15

• B. Saran ………………………………………………………… 15

DAFTAR PUSTAKA ………………………………… 17


Bab 1
pendahuluan

1.1 . Latar Belakang

Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besardan
tumbuh sangat pesat. Pertumbuhan tersebut selain diakibatkan oleh pertumbuhan
jenis jasa yang sudah ada sebelumnya, juga disebabkan munculnya jasa baru sebagai
akibat dari tuntutan dan perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi informasi
yang berkembang sangat pesat berpengaruh bagi masyarakat dalam mendukung
berbagai kegiatan bisnis baik pasar besar maupun pasar kecil agar dapat dikenal
secara global. Dampaknya pun dapat meningkatkan volume penjualan dan profit.
Digital Marketing sendiri adalah salah satu media pemasaran yang sangat
memberikan pengaruh besar. Dengan demikian persaingan pun semakin gencar
antar setiap perusahaan jasa. Hal ini mengakibatkan setiap perusahaan harus
memiliki strategi yang tepat untuk memperkenalkan produk perusahaannya kepada
konsumen dan juga untuk mencapai tujuan dan keuntungan yang maksimal maka
perusahaan perlu membuat rencana yang akan dilakukan dimana ini biasanya disebut
dengan strategi pemasaran suapaya konsumen tertarik menggunakan jasa
perusahaan tersebut.

Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan


oleh perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk
mempertahankan kelangsungan hidup usahanya , Hal tersebut disebabkan karena
pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, dimana secara langsung
berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat diartikan sebagai
kegiatan manusia dalam kaitannya dengan pasar.

Pada masa ini banyak perusahaan jasa yang sedang berkembang, salah
satunya adalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) . BPJS merupakan
lembaga baru yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial di
Indonesia yang bersifat nirlaba berdasarkan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Berdasarkan Undang-undang
Nomor 24 Tahun 2011.
Perkembangan dunia teknologi saat ini makin pesat ke arah serba digital. Era
digital telah membuat manusia memasuki gaya hidup baru yang tidak bisa dilepaskan
dari perangkat yang serba elektronik. Teknologi menjadi alat yang membantu
kebutuhan manusia. Dengan teknologi, apapun dapat dilakukan dengan lebih mudah
dan praktis, begitu pentingnya peran teknologi inilah yang mulai membawa peradaban
memasuki era digital.

Era digital tersebut telah mendorong BPJS Kesehatan untuk terus berinovasi
memberikan yang terbaik bagi seluruh peserta program Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN-KIS) yang tersebar sampai kepelosok negeri ini. Sosialisasi pun terus diberikan
kepada peserta maupun yang belum menjadi peserta JKN-KIS baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Teknologi informasi sangat penting untuk memastikan beroperasinya Program
Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Terlebih di masa
pandemi, BPJS Kesehatan terus mengembangkan pelayanan berbasis digital agar
tetap dapat memenuhi kebutuhan peserta. Namun dalam implementasinya terdapat
sejumlah tantangan yang harus diantisipasi bersama. Hal tersebut diungkapkan
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti saat memberikan Keynote
Speaker pada kegiatan The 4Th International Conference on Bioniformatics,
Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC 2021).
Pandemi Covid-19 memaksa kita untuk beralih dari layanan tatap muka tradisional ke
layanan digital. Misalnya, BPJS Kesehatan mengembangkan sistem antrean online
dengan menggunakan aplikasi Mobile JKN, konsultasi jarak jauh (teleconsulation),
peresepan online, serta layanan rujukan berbasis online. Tantangannya adalah
mengingat jumlah penggunaan yang besar dan terus bertambah, perluasan kapasitas
sistem ini menjadi keharusan. Pada saat yang sama, memastikan sistem keamanan
data yang terus menjadi perhatian utama.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan


masalah pada makalah ini yaitu :
1. Apa definisi dari strategi pemasaran Digital?
2. Mengapa pemasaran digital perlu juga di terapkan di dalam Badan
penyelenggara Jaminan Sosial?
3. Bagaimana aplikasi strategi pemasaran online di Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial?

1.3 Tujuan Makalah

1. Untuk mengetahui definisi dari strategi Pemasaran Digital

2. Untuk mengetahui Tujuan diterapkannya pemasaran digital di dalam Badan


Penyelenggara Jaminan Sosial

3. Untuk mengetahui bagaimana Aplikasi strategi pemasaran online dibidang Badan


pelayanan jaminan sosial kesehatan.

1.4 Manfaat Makalah

1. Manfaat teoritis

Menambah wawasan dan pengetahuan tentang ilmu komunikasi terlebih dalam


komunikasi pemasaran di Era digital & Sebagai perbandingan untuk penelitian
berikutnya.

2. Manfaat Praktis

Memberikan kontribusi untuk menambah kemajuan dalam menambah wawasan


dan pengetahuan tentang komunikasi pemasaran digital agar lebih berkualitas.

3. Manfaat Penulis

Untuk menambah pengetahuan dan wawasan sekaligus mengaplikasikan ilmu


pengetahuan yang telah didapat selama peneliti mengikuti perkuliahan pada matkul
Pengantar Ilmu Ekonomi STIKES Muhammadiyah Bojonegoro.
Bab II

Landasan Teori

A. Kajian Teori

1.1 Pengertian Kesehatan

Menurut world Health organication (7H6- tahun 1390 menyebutkan bahwa pengertia
n kesehatan adalah sebagai suatu keadaan fisik, mental, sosial kesejahteraan dan b
ukan hanya keadaan penyakit atau kelemahan

Dalam undang-undang kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.

Pada dasarnya kesehatan itu meliputi beberapa aspek antara lain : Kesehatan fisik
terwujud apabila seseorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya
keluhandan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi
normal atau tidak mengalami gangguan.

1.2 Pengertian Ekonomi dan Ilmu Ekonomi


Istilah dalam pengertian ekonomi menurut bahasa yunani yaitu Oikos
berarti keluarga atau rumah tangga sedangkan Nomos berarti peraturan atau
aturan. Sedangkan menurut istilah yaitu manajemen rumah tangga atau
peraturan rumah tangga. Pengertian Ekonomi adalah salah satu bidang ilmu
sosial yang membahas dan mempelajari tentang kegiatan manusia berkaitan
langsung dengan distribusi, konsumsi ,dan produksi pada barang dan jasa.
Ilmu Ekonomi menganalisa biaya keuntungan dan memperbaiki corak
penggunaan sumber daya yang terbatas untuk memenuhi keinginan (kebutuhan
manusia yang tidak terbatas).
Ilmu ekonomi berperan dalam rasionalisasi pemilihan dan pelaksanaan
kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan terutama yang
menyangkut penggunaan sumber daya yang terbatas. Dengan diterapkannya
ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan maka kegiatan yang akan dilaksanakan
harus memenuhi kriteria efisiensi.

1.3 Keterkaitan :
Terdapat kaitan yang sangat siginifikan dan tidak dapat dipisahkan antara
ekonomi dan kesehatan. Bidang ekonomi akan mendukung keberhasilan
kesehatan dalam hal ini menyediakan sarana dan prasarana yang mutlak
dibutuhkan bagi kemajuan bidang kesehatan. Apabila pendapatan baik negara
maupun keluarga meningkat karenabkeberhasilan pembangunan bidang
ekonomi maka akan dapat menyediakan dana yang cukup untuk membangun
fasilitas kesehatan serta meningkatkan kemampuan membeli pelayanan
kesehatan.
Dapat disimpulkan bahwa ekonomi kesehatan adalah penerapan ilmu
ekonomi dalam upaya kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal serta ilmu yang mempelajari supply dan demand sumber daya
pelayanan kesehatan dan dampak sumber daya pelayanan kesehatan terhadap
populasi.
Instunsi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri
yang di pengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan
teknologi , maka dari itu sangat di butuhkan juga strategi dalam pengembangan
Instusi Pelayanan Kesehatan ,Era globalisasi sekarang ini kemajuan teknologi
sangat berkembang dengan begitu pesat. Salah satunya kemajuan tersebut
ialah teknologi informasi , pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi
tengah mendapat banyak perhatian Dunia , terutama di sebabkan oleh janji dan
peluang bahwa teknologi mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia.
Salah satu kemajuan teknologi informasi merambah pada bidang kesehatan jasa
seperti Badan Penyelenggara Jaminan sosial Kesehatan , BPJS sangat
berperan aktif dalam pesatnya layanan kesehatan .
BPJS Kesehatan sendiri telah mengembangkan pemasaran digital sehingga
berbagai inovasi dan terobosan berbasis teknologi informasi untuk menunjang
penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat
(JKN-KIS). Dengan begitu manfaat dari digitalisasi layanan diharapkan dapat
memberikan dampak yang signifikan bagi kualitas layanan.
B. Pembahasan
• Pengertian
1.1 Strategi

Strategi pertama kali dikemukakan oleh handler di tahun 1962 dengan


pengertian bahwa strategi merupakan tujuan jangka panjang darisuatu perusahaan
serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang penting untuk
mencapai tujuan tersebut ( Rangkuti 1997)

Pendapat Lain tentang strategi menurut Arygris ( 1985 ) adalah respons secara terus
menerus maupun Adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan
Dan kelemahan internal yang dapat membengaruhi organisasi .

Di tahun 1995 pendapat yang hampir serupa dikemukakan oleh hamel dan Prahalad
dua lakar strategi yang mendefinisikan strategi yaitu tindakan yang bersifat
incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus serta dilakukan berdasarkan
sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan (
Abekti )

1.2 Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller (2007 )pemasaran merupakan suatu fungsi
&oganisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan mengkomunikasikan dan
menyerahkan nilai kepada pelanggan serta mengelola hubungan pelanggan
dengan cara menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya
Selain itu pemasaran menurut Tjiptono ( 2008 ) adalah fungsi yang memiliki
kontak yang paling besar dengan lingkungan eksternal padahal perusahaan
hanya memiliki kendali yang tebatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh
karena itu pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangan
strategi.
Pengertian pemasaran lain menurut Daryanti (2011 ) adalah suatu proses
sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan keutuhan dan
keinginan mereka dengan menciptakan ,menawarkan, dan bertukar sesuatu
yang bernilai satu sama lain.
Berdasarkan beberapa definisi pemasaran tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa pemasaran memiliki tiga point penting yaitu;
1.fungsi &organisasi
2.Kegiatan meciptakan, mengkomunikasikan, menyerahkan nilai serta mengelola
hubungan dengan pelanggan.

1.3 Strategi Pemasaran Digital

Menurut Para Ahli :


•Digital marketing menurut Coviello, Milley And Marcolin adalah penggunaan internet
dan penggunaan teknologi interaktif lain untuk membuat dan menghubungkan dialog
antara perusahaan dan konsumen yang telah teridentifikasi.
•Digital marketing menurut Urban adalah menggunakan internet dan teknologi
informasi untuk memperluas dan meningkatkan fungsi marketing tradisional.
•Digital marketing menurut Kleindl & Burrow adalah proses perencanaan dan
pelaksanaan dari ide atau pemikiran konsep, harga, promosi dan distribusi.

Strategi Pemasaran Digital adalah rencana atau tindakan untuk mencapai


tujuan pemasaran yang ditetapkan.

Komponen Utama dari Strategi Pemasaran Digital:

•Mengembangkan persona pelanggan: Pahami informasi demografis seperti usia,


jenis kelamin, lokasi, serta motivasi yang mendorong orang untuk memilih produk
dan layanan.

•Mengelola dan mengalokasikan sumber daya dengan tepat untuk mencapai


tujuan: Sumber daya mencakup tenaga kerja (tim internal atau outsourcing, agen
pemasaran eksternal) dan anggaran.

•Meninjau dan mengoptimalkan kinerja kampanye: Gunakan alat analisis digital


marketing seperti Google Analytics untuk melacak, mengukur, dan melaporkan
kinerja kampanye pemasaran digital

• Tujuan di terapkannya pemasaran digital didalam BPJS Kesehatan

2.1 Pengertian BPJS kesehatan


BPJS Kesehatan ( Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) adalah
badan hukum publik yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden dan
bertugas sebagai penyelenggara JaminanKesehatan Nasionalb(JKN ) , terutama
untuk Pegawai Negeri Sipil, Penerima Pensiun PNS dan TNI/POLRI, Veteran,
Perintis Kemerdekaan beserta keluarganya dan Badan Usaha lainnya ataupun
rakyat biasa. Dan seluruh rakyat Indonesia.

BPJS Kesehatan mulai operasional pada tanggal 1 Januari 2014 dengan


memberikan jaminan kesehatan berupa perlindungan kesehatan agar peserta
memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi
kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang telah
membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. Semua penduduk Indonesia
wajib menjadi peserta jaminan kesehatan yang dikelola oleh BPJS termasuk orang
asing yang telah bekerja paling singkat enam bulan di Indonesia dan telah
membayar iuran.

2.2 Berkembangnya BPJS Kesehatan terkait strategi Jitu Digitalisasi

Tujuan digital marketing adalah untuk menarik konsumen dan calon konsumen
secara cepat. Seperti yang kita tahu, penerimaan teknologi dan internet di
masyarakat sangat luas sehingga tidak heran kegiatan pemasaran secara digital
dijadikan pilihan utama oleh perusahaan-perusahaan. Akibatnya, perusahaan saling
berkompetisi membuat konten yang menarik untuk ditampilkan dalam
pemasarannya di dunia maya.

Berbagai inovasi layanan digital BPJS Kesehatan khususnya yang dikembangkan


pada saat pandemi Covid-19 mendapat apresiasi dan penghargaan dari Digital
Technology & Innovation Award 2021 yang diselenggarakan oleh iTech - IT Telco
Performance & Competitivenes. Direktur Teknologi dan Informasi BPJS Kesehatan
Edwin Aristiawan menerima langsung penghargaan tersebut, di Jakarta, Rabu
(31/03). Dengan demikian BPJS Kesehatan memperoleh penghargaan bintang 5
dalam The Best Digital Technologi Development Team in Social Security Provider
serta The Best Chief Information Officer In Digital Transformation, serta dinilai telah
sukses dalam melakukan tranformasi teknologi digital untuk meningkatkan kinerja
organisasi dan pelayanan terhadap peserta maupun mitra kerja.

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti menuturkan, pihaknya


berupaya mendorong penerapan digitalisasi pelayanan kesehatan di fasilitas
kesehatan. Meski dalam pelaksanaannya, masih terdapat sejumlah tantangan.
Di antaranya ketersediaan akses jaringan komunikasi data, sarana dan prasarana
dan tentu bagaimana efektivitas dan mutu atas layanan yang diberikan. "Untuk itu
sangat diperlukan kolaborasi antara semua pihak untuk menjawab tantangan
tersebut,” kata Ghufron dalam keterangan resmi, Kamis (14/10).

Layanan digital yang diterapkan tentu akan berdampak pada efisiensi dan efektivitas
biaya karena proses bisnisnya menjadi lebih sederhana.

BPJS Kesehatan sendiri telah mengembangkan berbagai inovasi dan terobosan


berbasis teknologi informasi untuk menunjang penyelenggaraan Program Jaminan
Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS).

Banyaknya digital marketing yang dipakai oleh perusahaan-perusahaan,


membuktikan bahwa ini memiliki banyak kelebihan dan manfaat yang dapat
diperoleh, apa saja itu?

Berikut beberapa kelebihan dari pemasaran digital dibandingkan dengan pemasaran


konvensional.

1. Kecepatan Penyebaran

Strategi pemasaran dengan menggunakan media digital dapat dilakukan dengan


sangat cepat, bahkan dalam hitungan detik. Selain itu, DM juga dapat diukur secara
realtime dan tepat.

2. Kemudahan Evaluasi

Dengan menggunakan media online, hasil dari kegiatan pemasaran dapat langsung
diketahui. Informasi dapat langsung tersampaikan.

3.Jangkauan Lebih Luas

Kelebihan berikutnya yaitu jangkauan geografis dari DM yang luas. Anda dapat
menyebarkan informasi ke seluruh dunia hanya dengan beberapa langkah mudah
dengan memanfaatkan internet.

Ketua Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Achmad Yurianto mengungkapkan,


berbagai terobosan layanan kesehatan berbasis teknologi informasi yang
dikembangkan BPJS Kesehatan diharapkan dapat berdampak pada kualitas
layanan, penguatan sarana dan prasarana, serta perubahan budaya dan perilaku
masyarakat di era digitalisasi.

Yurianto menambahkan, digitalisasi bukan menjadi barang baru namun merupakan


keharusan. Namun tantangannya bukan hanya pada sisi infrastruktur, tetapi juga
menyentuh perubahan perilaku dan budaya untuk menggunakan dan memanfaatkan
teknologi informasi.

"Sehebat apapun yang dibangun tanpa peran aktif dan perubahan budaya individu
tidak akan terwujud,” kata Yurianto.

Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy


dalam keynote speech mengatakan, tantangan digitalisasi layanan harus didukung
oleh kualitas pengelolaan data. Validasi data yang dibentuk oleh pengelola layanan
digital harus bisa dipertanggungjawabkan serta berkualitas.

Dengan begitu manfaat dari digitalisasi layanan diharapkan dapat memberikan


dampak yang signifikan bagi kualitas layanan.

• Pengaplikasian strategi pemasaran di bidang Badan pelayanan jaminan


Sosial Kesehatan.

BPJS Kesehatan telah menerapkan teknologi dan sistem informasi secara end-
to-end dan terintegrasi mulai dari proses rekrutmen peserta, pengumpulan iuran,
administrasi layanan kesehatan hingga pengajuan dan pembayaran klaim. Kondisi
pandemi Covid-19 ini tentu semakin menggugah BPJS Kesehatan untuk melakukan
inovasi layanan digital, strategi baru pun kami susun dalam menghadapi masa
pandemi,” kata Edwin Aristiawan Direktur Teknologi dan Informasi BPJS Kesehatan

Strategi pertama adalah pengembangan layanan untuk kemudahan peserta,


BPJS Kesehatan mengembangkan inovasi dalam hal pelayanan administrasi
kepesertaan tanpa tatap muka melalui BPJS Kesehatan Care Center 1 500 400,
Mobile JKN, Chat Assistant JKN (CHIKA), Voice Interactive JKN (VIKA), Pelayanan
Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA) hingga pengiriman kartu peserta
melalui pos, juga dengan layanan administrasi melalui direct message di media
sosial resmi BPJS Kesehatan.
BPJS Kesehatan memanfaatkan tele-consultation dalam melakukan kontak dengan
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) melalui aplikasi Mobile JKN dan Mobile
JKN Faskes. Kontak antara pasien dan dokter melalui aplikasi akan dicatat sebagai
angka kontak yang diperhitungkan sebagai penilaian kinerja kepada FKTP.

BPJS Kesehatan juga mengintegrasikan aplikasi P-Care dengan TEMENIN


(Telemedicine Indonesia) Kementerian Kesehatan, untuk program telemedecine.
Tujuannya, untuk mempermudah peserta mendapatkan Informasi pemeriksaan
penunjang tanpa harus ke rumah sakit.

Selain itu, BPJS Kesehatan mengembangkan screening Covid-19 harian peserta


JKN-KIS melalui aplikasi Mobile JKN. Data screening ini digunakan sebagai sumber
data peserta JKN-KIS yang memiliki kondisi komorbid dan disampaikan ke
Pemerintah.

Diharapkan melalui inovasi layanan digital yang dikembangkan BPJS Kesehatan


akan semakin memudahkan masyarakat mengakses layanan Program JKN-KIS .
Tentu inovasi ini tidak berhenti sampai disini. Tantangan selanjutnya yaitu
bagaimana mengupayakan pemanfaatan berbagai layanan digital ini meningkat
melalui edukasi baik kepada peserta dan mitra kerja.

Dari sisi administrasi klaim, BPJS Kesehatan juga telah mengembangkan e-Claim
Primer, Virtual Claim (V-Claim), Verifikasi Digital (Vidi), dan Digitalisasi Audit Klaim
(Defrada).

Begitu banyak kemudahan yang ditawarkan oleh BPJS Kesehatan kepada setiap
masyarakat di era digital ini. Inovasi dan terobosan baru terus dilakukan demi
meningkatkan mutu pelayanan.
Bab III

Penutup

A. Kesimpulan

Era globalisasi memberikan pengaruh cukup besar bagi pemasaran dan


menumbuhkan tantangan-tantangan baru dalam profesi pemasaran masa kini.

Layanan digital yang diterapkan tentu akan berdampak pada efisiensi dan efektivitas
biaya karena proses bisnisnya menjadi lebih sederhana., BPJS Kesehatan sendiri
telah mengembangkan berbagai inovasi dan terobosan berbasis teknologi informasi
untuk menunjang penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu
Indonesia Sehat (JKN-KIS).. BPJS Kesehatan sendiri, terus melakukan upaya
perbaikan layanan melalui digitalisasi layanan kesehatan antara lain dengan
mengurangi antrean pelayanan melalui pemanfaatan face recognition dan
teknologi artificial intelligence, antrean elektronik yang terkoneksi dengan aplikasi
Mobile JKN, display informasi ketersediaan tempat tidur, display informasi jadwal
operasi di rumah sakit dan yang terbaru adalah simplifikasi rujukan pelayanan
hemodialisa serta thalasemia di rumah sakit.

B. Saran

Berdasarkan hasil uraian kajian teori di atas mengenai Strategi pemasaran


Digital , BPJS Kesehatan dalam mengembangkan program inovasi layanan Digital
akan semakin memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan program BPJS .
saya sendiri memberikan saran-saran mengenai hasil uraian ,agar dapat membantu
pihak Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dalam memperluas
inovasi pemasaran digital dan pengembangan BPJS kesehatan sebagai berikut:

1. Pengupayakan pemanfaatan berbagai layanan digital ini meningkat melalui


edukasi baik kepada peserta dan mitra kerja atau bisa juga melakukan literasi digital
ke masyarakat agar tidak terjebak ketika memilah dan memilih informasi.

2. Dengan sudah di tetapkannya Segmentation, Targeting dan Positioning untuk


kedepannya pihak BPJS Kesehatan harus tetap mempertahannkan dan menjaga
kualitas pelayanan BPJS. Selain itu BPJS kesehatan harus mempertahankan
peserta yang sudah bergabung.
3. Agar strategi komunikasi pemasaran dapat berjalan lebih baik lagi pihak BPJS
kesehatan harus dapat memaksimalkan pemasarannya melalui periklanan,
memperbanyak lagi kegiatan-kegiatan hubungan dengan masyarakat dan
menggencarkan promosi produknya. Selaintu juga memperbanyak lagi event-event
yang di lakukan agar masyarakat tahu akan BPJS kesehatan.

4 .Perbaiki lagi kualitas pelayanan yang diberikan oleh peserta BPJS kesehatan.
Bangun lah hubungan baik dengan mitra rumah sakit, kelinik ataupun puskesmas
agar mereka melayani peserta BPJS kesehatan dengan baik. Agar pengguna BPJS
kesehatan tidak kecewa.
Daftar Pustaka

•Di akses melalui:


Scribd Inc. Jeremy Hilman 2021
https://id.scribd.com/document/409970750/Makalah-Strategi-Pemasaran-Jasa-
Rumah-Sakit-docx 2021
•Di akses melalui :
Silaen SEO blog 2018 https://kumparan.com/silaen-seo-blog/strategi-pemasaran-
online-untuk-rumah-sakit 2018
•Diakses melalui :
Abdurahman saleh 2016 http://eprints.unpam.ac.id/5377/ 2016
•Diakses melalui :
Humas 2021 https://bpjs-kesehatan.go.id/bpjs/post/read/2021/2066/Pandemi-Covid-
19-Dorong-Inovasi-Layanan-Digital-BPJS-Kesehatan 2021
•Diakses melalui :
Jamkes news 2019
https://www.jamkesnews.com/jamkesnews/berita/detail/nws/6235/20180827/era-
digitalisasi-bpjs-kesehatan-gencarkan-goes-to-customer-hingga-ke-pedalaman-
papua . 2019
•Di akses melalui :
Ratih Waseso 2021 https://amp.kontan.co.id/news/dirut-bpjs-kesehatan-beberkan-
tantangan-digitalisasi-layanan-kesehatan-jkn-kis . 2021

Anda mungkin juga menyukai