Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya kepada kami
sehingga berhasil menyelesaikan makalah "STRATEGI JITU PEMASARAN DI ERA
DIGITAL DALAM PENGEMBANGAN BADAN PENYELENGGARA JAMINAN
KESEHATAN” ini dengan baik dan tepat waktu. Makalah individu ini disusun untuk
melengkapi tugas individu pada mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi program studi
S 1 Administrasi Rumah sakit STIKES Muhammadiyah Bojonegoro.
Makalah ini dibuat dengan berbagai tinjauan pustaka dalam jangka waktu tertentu
sehingga menghasilkan karya yang bisa dipertanggung jawabkan hasilnya.
Dalam menyusun makalah ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang saya alami,
namun berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang terdekat, sehingga
kami mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu saya pada kesempatan ini
mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya kepada :
1. Ibu wiwik R,M.Pd selaku dosen mata kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk
penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat kepada kita
sekalian.
Martha Nurkhofifah
Daftar Isi
• B. Pembahasan ..........................................................8
a.Pengertian .............................................................8
• A. Simpulan …………………………………………………… 15
• B. Saran ………………………………………………………… 15
Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besardan
tumbuh sangat pesat. Pertumbuhan tersebut selain diakibatkan oleh pertumbuhan
jenis jasa yang sudah ada sebelumnya, juga disebabkan munculnya jasa baru sebagai
akibat dari tuntutan dan perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi informasi
yang berkembang sangat pesat berpengaruh bagi masyarakat dalam mendukung
berbagai kegiatan bisnis baik pasar besar maupun pasar kecil agar dapat dikenal
secara global. Dampaknya pun dapat meningkatkan volume penjualan dan profit.
Digital Marketing sendiri adalah salah satu media pemasaran yang sangat
memberikan pengaruh besar. Dengan demikian persaingan pun semakin gencar
antar setiap perusahaan jasa. Hal ini mengakibatkan setiap perusahaan harus
memiliki strategi yang tepat untuk memperkenalkan produk perusahaannya kepada
konsumen dan juga untuk mencapai tujuan dan keuntungan yang maksimal maka
perusahaan perlu membuat rencana yang akan dilakukan dimana ini biasanya disebut
dengan strategi pemasaran suapaya konsumen tertarik menggunakan jasa
perusahaan tersebut.
Pada masa ini banyak perusahaan jasa yang sedang berkembang, salah
satunya adalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) . BPJS merupakan
lembaga baru yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial di
Indonesia yang bersifat nirlaba berdasarkan Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Berdasarkan Undang-undang
Nomor 24 Tahun 2011.
Perkembangan dunia teknologi saat ini makin pesat ke arah serba digital. Era
digital telah membuat manusia memasuki gaya hidup baru yang tidak bisa dilepaskan
dari perangkat yang serba elektronik. Teknologi menjadi alat yang membantu
kebutuhan manusia. Dengan teknologi, apapun dapat dilakukan dengan lebih mudah
dan praktis, begitu pentingnya peran teknologi inilah yang mulai membawa peradaban
memasuki era digital.
Era digital tersebut telah mendorong BPJS Kesehatan untuk terus berinovasi
memberikan yang terbaik bagi seluruh peserta program Jaminan Kesehatan Nasional
(JKN-KIS) yang tersebar sampai kepelosok negeri ini. Sosialisasi pun terus diberikan
kepada peserta maupun yang belum menjadi peserta JKN-KIS baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Teknologi informasi sangat penting untuk memastikan beroperasinya Program
Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Terlebih di masa
pandemi, BPJS Kesehatan terus mengembangkan pelayanan berbasis digital agar
tetap dapat memenuhi kebutuhan peserta. Namun dalam implementasinya terdapat
sejumlah tantangan yang harus diantisipasi bersama. Hal tersebut diungkapkan
Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti saat memberikan Keynote
Speaker pada kegiatan The 4Th International Conference on Bioniformatics,
Biotechnology, and Biomedical Engineering (BioMIC 2021).
Pandemi Covid-19 memaksa kita untuk beralih dari layanan tatap muka tradisional ke
layanan digital. Misalnya, BPJS Kesehatan mengembangkan sistem antrean online
dengan menggunakan aplikasi Mobile JKN, konsultasi jarak jauh (teleconsulation),
peresepan online, serta layanan rujukan berbasis online. Tantangannya adalah
mengingat jumlah penggunaan yang besar dan terus bertambah, perluasan kapasitas
sistem ini menjadi keharusan. Pada saat yang sama, memastikan sistem keamanan
data yang terus menjadi perhatian utama.
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat Praktis
3. Manfaat Penulis
Landasan Teori
A. Kajian Teori
Menurut world Health organication (7H6- tahun 1390 menyebutkan bahwa pengertia
n kesehatan adalah sebagai suatu keadaan fisik, mental, sosial kesejahteraan dan b
ukan hanya keadaan penyakit atau kelemahan
Dalam undang-undang kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau masyarakat.
Pada dasarnya kesehatan itu meliputi beberapa aspek antara lain : Kesehatan fisik
terwujud apabila seseorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya
keluhandan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi
normal atau tidak mengalami gangguan.
1.3 Keterkaitan :
Terdapat kaitan yang sangat siginifikan dan tidak dapat dipisahkan antara
ekonomi dan kesehatan. Bidang ekonomi akan mendukung keberhasilan
kesehatan dalam hal ini menyediakan sarana dan prasarana yang mutlak
dibutuhkan bagi kemajuan bidang kesehatan. Apabila pendapatan baik negara
maupun keluarga meningkat karenabkeberhasilan pembangunan bidang
ekonomi maka akan dapat menyediakan dana yang cukup untuk membangun
fasilitas kesehatan serta meningkatkan kemampuan membeli pelayanan
kesehatan.
Dapat disimpulkan bahwa ekonomi kesehatan adalah penerapan ilmu
ekonomi dalam upaya kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang
optimal serta ilmu yang mempelajari supply dan demand sumber daya
pelayanan kesehatan dan dampak sumber daya pelayanan kesehatan terhadap
populasi.
Instunsi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan karakteristik tersendiri
yang di pengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan
teknologi , maka dari itu sangat di butuhkan juga strategi dalam pengembangan
Instusi Pelayanan Kesehatan ,Era globalisasi sekarang ini kemajuan teknologi
sangat berkembang dengan begitu pesat. Salah satunya kemajuan tersebut
ialah teknologi informasi , pelayanan kesehatan berbasis teknologi informasi
tengah mendapat banyak perhatian Dunia , terutama di sebabkan oleh janji dan
peluang bahwa teknologi mampu meningkatkan kualitas kehidupan manusia.
Salah satu kemajuan teknologi informasi merambah pada bidang kesehatan jasa
seperti Badan Penyelenggara Jaminan sosial Kesehatan , BPJS sangat
berperan aktif dalam pesatnya layanan kesehatan .
BPJS Kesehatan sendiri telah mengembangkan pemasaran digital sehingga
berbagai inovasi dan terobosan berbasis teknologi informasi untuk menunjang
penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat
(JKN-KIS). Dengan begitu manfaat dari digitalisasi layanan diharapkan dapat
memberikan dampak yang signifikan bagi kualitas layanan.
B. Pembahasan
• Pengertian
1.1 Strategi
Pendapat Lain tentang strategi menurut Arygris ( 1985 ) adalah respons secara terus
menerus maupun Adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan
Dan kelemahan internal yang dapat membengaruhi organisasi .
Di tahun 1995 pendapat yang hampir serupa dikemukakan oleh hamel dan Prahalad
dua lakar strategi yang mendefinisikan strategi yaitu tindakan yang bersifat
incremental (senantiasa meningkat) dan terus menerus serta dilakukan berdasarkan
sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan (
Abekti )
1.2 Pemasaran
Menurut Kotler dan Keller (2007 )pemasaran merupakan suatu fungsi
&oganisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan mengkomunikasikan dan
menyerahkan nilai kepada pelanggan serta mengelola hubungan pelanggan
dengan cara menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya
Selain itu pemasaran menurut Tjiptono ( 2008 ) adalah fungsi yang memiliki
kontak yang paling besar dengan lingkungan eksternal padahal perusahaan
hanya memiliki kendali yang tebatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh
karena itu pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangan
strategi.
Pengertian pemasaran lain menurut Daryanti (2011 ) adalah suatu proses
sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan keutuhan dan
keinginan mereka dengan menciptakan ,menawarkan, dan bertukar sesuatu
yang bernilai satu sama lain.
Berdasarkan beberapa definisi pemasaran tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa pemasaran memiliki tiga point penting yaitu;
1.fungsi &organisasi
2.Kegiatan meciptakan, mengkomunikasikan, menyerahkan nilai serta mengelola
hubungan dengan pelanggan.
Tujuan digital marketing adalah untuk menarik konsumen dan calon konsumen
secara cepat. Seperti yang kita tahu, penerimaan teknologi dan internet di
masyarakat sangat luas sehingga tidak heran kegiatan pemasaran secara digital
dijadikan pilihan utama oleh perusahaan-perusahaan. Akibatnya, perusahaan saling
berkompetisi membuat konten yang menarik untuk ditampilkan dalam
pemasarannya di dunia maya.
Layanan digital yang diterapkan tentu akan berdampak pada efisiensi dan efektivitas
biaya karena proses bisnisnya menjadi lebih sederhana.
1. Kecepatan Penyebaran
2. Kemudahan Evaluasi
Dengan menggunakan media online, hasil dari kegiatan pemasaran dapat langsung
diketahui. Informasi dapat langsung tersampaikan.
Kelebihan berikutnya yaitu jangkauan geografis dari DM yang luas. Anda dapat
menyebarkan informasi ke seluruh dunia hanya dengan beberapa langkah mudah
dengan memanfaatkan internet.
"Sehebat apapun yang dibangun tanpa peran aktif dan perubahan budaya individu
tidak akan terwujud,” kata Yurianto.
BPJS Kesehatan telah menerapkan teknologi dan sistem informasi secara end-
to-end dan terintegrasi mulai dari proses rekrutmen peserta, pengumpulan iuran,
administrasi layanan kesehatan hingga pengajuan dan pembayaran klaim. Kondisi
pandemi Covid-19 ini tentu semakin menggugah BPJS Kesehatan untuk melakukan
inovasi layanan digital, strategi baru pun kami susun dalam menghadapi masa
pandemi,” kata Edwin Aristiawan Direktur Teknologi dan Informasi BPJS Kesehatan
Dari sisi administrasi klaim, BPJS Kesehatan juga telah mengembangkan e-Claim
Primer, Virtual Claim (V-Claim), Verifikasi Digital (Vidi), dan Digitalisasi Audit Klaim
(Defrada).
Begitu banyak kemudahan yang ditawarkan oleh BPJS Kesehatan kepada setiap
masyarakat di era digital ini. Inovasi dan terobosan baru terus dilakukan demi
meningkatkan mutu pelayanan.
Bab III
Penutup
A. Kesimpulan
Layanan digital yang diterapkan tentu akan berdampak pada efisiensi dan efektivitas
biaya karena proses bisnisnya menjadi lebih sederhana., BPJS Kesehatan sendiri
telah mengembangkan berbagai inovasi dan terobosan berbasis teknologi informasi
untuk menunjang penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu
Indonesia Sehat (JKN-KIS).. BPJS Kesehatan sendiri, terus melakukan upaya
perbaikan layanan melalui digitalisasi layanan kesehatan antara lain dengan
mengurangi antrean pelayanan melalui pemanfaatan face recognition dan
teknologi artificial intelligence, antrean elektronik yang terkoneksi dengan aplikasi
Mobile JKN, display informasi ketersediaan tempat tidur, display informasi jadwal
operasi di rumah sakit dan yang terbaru adalah simplifikasi rujukan pelayanan
hemodialisa serta thalasemia di rumah sakit.
B. Saran
4 .Perbaiki lagi kualitas pelayanan yang diberikan oleh peserta BPJS kesehatan.
Bangun lah hubungan baik dengan mitra rumah sakit, kelinik ataupun puskesmas
agar mereka melayani peserta BPJS kesehatan dengan baik. Agar pengguna BPJS
kesehatan tidak kecewa.
Daftar Pustaka