Anda di halaman 1dari 66

ii

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Perumusan Masalah
1.2.1. Identifkasi Masalah
1.2.2. Pembatasan Masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
1.3.2. Tujuan Khusus
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Teoritis
1.4.2. Manfaat Praktis
1.5. Kerangka Teori
1.5.1. Paradigma Penelitian
1.5.2. State Of The Art (SOTA)
1.5.3. Teori Penelitian
1.5.4. Kerangka Konsep Penelitian

1.6. Operasionalisasi Konsep

1.7. Metodologi Penelitian

1.7.1. Jenis Penelitian

1.7.2. Situs Penelitian

1.7.3. Subjek Penelitian

1.7.4. Jenis Data

1.7.5. Sumber Data

1.7.6. Teknik Pengumpulan Data

1.7.7. Analisis dan Interprestasi Data

1.7.8. Kualitas Data

iii
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

2.1. Sejarah Singkat CV. Vlabs Management

2.2. Alamat CV. Vlabs Management

2.3. Struktur Organisasi

2.4. Jasa Yang Ditawarkan Vlabs Management

2.5. Media Promosi Vlabs Management

BAB III TEMUAN HASIL PENELITIAN

3.1. Penjualan Sendiri (Personal Selling)

3.2. Periklanan (Advertising)

3.3. Hubungan Masyarakat (Public Relation)

BAB IV ANALISIS DATA

4.1. Data Penelitian

BAB V PENUTUP

5.1. Kesimpulan

5.2. Implikasi

5.3. Saran

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

Pada bab pendahuluan akan dijelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan
masalah, identifikasi masalah,pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan, dan
manfaat penelitian, kerangka teori yang ber isi yaitu; paradigma penelitian, state
of the art (sota), teori penelitian, kerangka konsep penelitian, lalu ber isi
operasionalisasi konsep, metodologi penelitian yang ber isi yaitu; jenis penelitian,
situs penelitian, subjek penelitian, jenis data, sumber data, teknik pengumpulan
data, analisis dan interprestasi data, dan kualitas data Dalam latar belakang
masalah akan dibahas mengenai masalah-masalah yang menadi dasar dalam
penelitian yang akan dilaksanakan peneliti, berikut adalah uraian selengkapnya.

1.1. Latar Belakang Masalah

Dunia usaha di saat ini tidak lepas dari persaingan antar perusahaan.Untuk
dapat mempertahankan kredibilitas perusahaan yang telah lama berdiri maupun
perusahaan yang baru berdiri, maka perusahaan – perusahaantersebut saling
berupaya untuk memperkenalkan keunikan usahanya kepada masyarakat luas.
Perusahaan tersebut saling berupaya memperkenalkan kelebihan dari tiap-tiap
bidang perusahaan baik di bidang jasa, penjualan produk retail maupun nonretail.

Dalam dunia bisnis, komunikasi pemasaran memegang peranan penting


dalam perkembangan usaha di tiap-tiap perusahaan. Dengan adanya komunikasi
pemasaran, maka masyarakat dapat mengetahui keberadaan produk/jasanya
dipasaran. Komunikasi pemasaran biasanya menggunakan media yang dapat
mendukung promosi-promosi yang dilakukan perusahaan,misalnya media cetak
maupun media elektronik yang sangat umum digunakan, selain itu ada juga
perusahaan yang sudah sadar akan media baru( cyber media ) karena dianggap
lebih efisien dan informasi yang akan disampaikan lebih bersifat umum dan juga

v
lebih merata penyampaiannya kesetiap kalangan masyarakat. Salah satu
perusahaan yang menggunakan media baru tersebut adalah perusahaan yang
bergerak di bidang pelayananjasa Event Management karena dianggap akan lebih
mendekatkan perusahaannya kepada masyarakat sebagai calon konsumen.

Event Management dapat didefinisikan sebagai pengorganisasian sebuah


kegiatan yang dikelola secara professional, sistematis, efisien dan
efektif.Kegiatannya meliputi konsep (perencanaan) sampai dengan pelaksanaan
hingga pengawasan. Dalam event management, semua orang harus bekerja keras
dengan visi yang sama untuk menghasilkan kegiatan yang sesuai dengan harapan.
Sangatlah diperlukan kekompakan pada setiap orang yang terlibat dalam tim.
Menurut Goldblatt (Goldblatt, 2013) Event Management adalah kegiatan
profesional mengumpulkan dan mempertemukan sekelompok orang untuk tujuan
perayaan, pendidikan, pemasaran dan reuni, serta bertanggung jawab mengadakan
penelitian, membuat desain kegiatan, melakukan perencanaan dan melaksanakan
koordinasi serta pengawasan untuk merealisasikan kehadiran sebuah kegiatan.

Menyelenggarakan sebuah kegiatan merupakan sebuah kebutuhan yang


tidak dapat dipungkiri bagi sebuah perusahaan komersial maupun non komersial.
Kegiatan-kegiatan tersebut bertujuan untuk menunjang kegiatan Public
Relations(PR) dalam menciptakan citra positif perusahaan di mata internal
stakeholder maupun external stakeholder. Selain itu kegiatan-kegiatan tersebut tak
dapat dilepaskan dari kegiatan marketing communication dari perusahaan,
terutamadalam kegiatan-kegiatan below the line.

Pada mulanya, semua kegiatan perusahaan terutama yang terkaitan dengan


kegiatan-kegiatan baik internal (seperti: training untuk karyawan,family/employee
gathering, pertemuan, dll) maupun external (seperti: pameran, kegiatan dengan
sponsorship, seminar, product launching, dll) secara langsung dilaksanakan
olehPR atau Marketing Communication Division.

Sementara itu di masyarakat,kegiatan-kegiatan semacam itu dilakukan


dengan membentuk semacam kepanitiaan yang ditugaskan menyelenggarakan

vi
sebuah acara atau kegiatan tersebut. Prinsip dalam membuat kegiatan (5 W + 1
H):

1. Why : Alasan kegiatan itu dibuat?

2. What : Apa bentuk kegiatan itu?

3. Where : Dimana akan dilaksanakan?

4. When: Kapan dan Berapa lama kegiatan tersebut dilaksanakan?

5. Who: Siapa saja yang akan terlibat dalam kegiatan tersebut?

6. How: Bagaimana kegiatan itu dapat berjalan?

Perkembangan industri Event Management di Indonesia tidaklah


diragukan lagikeberadaannya, hal ini di tandai dengan banyaknya perusahaan
Event Management yangberedar di seluruh daerah sampai kota–kota besar yang
ada di Indonesia,khususnya kota Medan yang merupakan salah satu kota yang
memiliki begitu banyak perusahaan yang bergerak di bidang jasa Event
Management ini, bisa dari usaha pribadi yang dibangun karena hobi dan
kegemarannya terhadap hal tersebut. Perkembangan industri Event Management
di kota Jakarta cukup pesat di tandai dari begitu banyak industry Event
Management yang baru bermunculan dan mencoba peruntungan di dunia bisnis
ini.

Vlabs Managemennt merupakan sebuah akun Instagram dari Perusahaan


atau Industri Event Management yang bernama CV. Vlabs Management. CV.
Vlabs Management itu sendiri sudah ada sejak tahun 2020 yang terletak di kota
Blora, Jawa Tengah. Namun tidak hanya itu, yang menjadi topic pada Skripsi ini
adalah tentang bagaimana mereka melakukan Strategi Komunikasi dalam
pemasaran Event Management, karena Event – event yang di dibawa mereka
sangat berjalan begitu sukses tidak perlu waktu lama untuk menjadi sebuah Event
Management yang berkembang pesat diwilayah Kota Blora, belum lama ini Vlabs

vii
Management dipercayai peresmian inpres jalan daerah kabupaten Blora oleh
Bapak Presiden RI Ir. H. Joko Widodo beserta Ibu Ny. Hj. Iriana Joko Widodo
dan Jajaran Kementerian Indonesia maju.

1.2. Perumusan Masalah

Perumusan masalah terdiri dari beberapa komponen, dari mengapa hingga


bagaimana, yang terkait dengan topik penelitian dan detail yang akan dibahas.
Rumusan masalah adalah tujuan dari sebuah karya ilmiah untuk fokus
membahas hal-hal tertentu. Rumusan masalah memudahkan penelitian si
penulis karena poros penelitian telah menyempit, rumusan masalah digunakan
untuk menghindari poros penelitian yang dapat diperluas dan tidak sesuai
dengan tujuan awal penelitian.

Menurut Sugiyono (2018), rumusan masalah merupakan sebuah


pertanyaan yang mencari sebuah jawaban melalui pengumpulan data dan juga
penelitian, yang mana penelitian tersebut dapat dilakukan berdasarkan tingkat
eksplanasi.

Berdasarkan latar belakang masalah dan juga fokus penelitian diatas, maka
dapat dirumuskan bahwa permasalahan dalam penelitian ini
adalah:“Bagaimana cara Marketing Komunikasi sebuah Event Management
hingga mendapat kepercayaan untuk menangani berbagai acara sehingga dapat
berkembang pesat?” .Namun karena CV. Vlabs Management masih baru ada
beberapa yang peneliti tidak dapat sampaikan secara rinci mengenari Vlabs
Management.

1.2.1.Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah merupakan bagian proses penelitian yang


dapat dipahami sebagai upaya mendefisikan problem serta membuat
definisi tersebut menjadi lebih terukur atau measurable sebagai suatu
langkah awal penelitian.

viii
Adapum identifikasi masalah yang dapat dijabarkan peneliti adalah
sebagai berikut:
a). Struktur Organisasi yang belum ada, hanya ada Direktur, Dewan
Penasihat, dan beberapa tim inti,
b). Pemilihan Sumber Daya Manusia (SDM) atau pekerja event yang
diluar tim inti yaitu Daily Worker (Menambahkan orang jika dibutuhkan
saja/Ketika Event berlangsung).

1.2.2. Pembatasan Masalah

Pembatasan suatu masalah digunakan untuk menghindari adanya


penyimpangan maupun pelebaran pokok masalah agar penelitian tersebut
lebih terarah dan memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan
penelitian akan tercapai.

Menurut Asep Saepul Hamdi dan E. Bahruddin (2015) dalam buku


Metode permasalahan – permasalahan yang akan diambil dalam penelitian.

Berikut fungsi nya seperti yang dikutip dari Buku Metode


Penelitian karya Dr. Muhammad Ramdhan, S. Pd., M. M:

a). Membantu mengidentifikasikan masalah yang hendak dibahas.

b). Membatasi jangkauan proses yang akan dibahas.

c). Menghasilkan permasalahan yang terselesaikan.

d). Memfokuskan pada satu persoalan.

e). Menjadi gambaran apa saja yang akan dibahas dalam penelitian,
percobaan, atau pemecahan masalah.

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, masalah yang muncul


cukup kompleks sehingga perlu dibatasi agar pembahasan masalah ini
tidak terlalu luas. Peneliti membatasi permasalahan yang akan menjadi
penelitian dengan memfokuskan penelitian pada Strategi Komunikasi

ix
Pemasaran Event Management Vlabs Management Dalam Mendapatkan
Kepercayaan Pelanggan yang dihubungkan dengan mata kuliah program
studi Ilmu Komunikasi sebenarnya menjadi dasar ilmu dalam
menyelenggarakan event.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat yang menunjukan adanya


hasil, sesuatu yang diperoleh setelah penelitian selesai, sesuatu yang akan
dicapai atau dituju dalam sebuah penelitian. Tujuan peneliti agar dapat
mengetahui secara umum dan secara khusus mengenai Bagaimana cara
marketing Komunikasi sebuah Event Management oleh Vlabs Management.
1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan Umum adalah tujuan yang menjadi landasan dasar dari
suatu penelitian. Tujuan ini merupakan hasil dari pertanyaan “mengapa”
kita melakukan penelitian. Untuk itu peneliti dapat mengetahui secara
umum mengenai Mengapa kita perlu mengetahui strategi marketing
Komunikasi sebuah Event Management oleh Vlabs Management agar
mendapatkan kepercayaan pelanggan.
1.3.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus adalah Tujuan yang lebih spesifik dan
merupakan hasil dari pertanyaan “bagaimana” kita akan mencapai tujuan
umum.
a).Mengetahui “Bagaimana cara kerja marketing Komunikasi
untuk sebuah Event Management oleh Vlabs Management”
b). Mengetahui “Bagaimana cara Vlabs Management
mendapatkan kepercayaan untuk menangani berbagai acara?”

1.4. Manfaat Penelitian

Menurut Soerjono Soekanto

x
Pengertian penelitian adalah kegiatan ilmiah yang berpusat pada analisis,
dilakukan dengan sitematis dan konsisten, bertujuan untuk mengungkapkan
kebenaran.

Manfaat penelitian adalah kontribusi penelitian anda terhadap bidang


keilmuan yang dipelajari, bisa juga manfaat untuk budaya atau masyarakat
tertentu. Sesuatu yang Anda hasilkan dalam penelitian bisa membawa dampak
tertentu terhadap pembaca (harapannya untuk hal yang positif) terhadap
permasalahan penelitian anda. Dalam penelitian, manfaat dibagi menjadi 2 yaitu
manfaat teoritis dan manfaat praktis. Berikut ini rincian dari manfaat penelitian,
yaitu:

1.4.1. Manfaat Teoritis


Manfaat teoritis merupakan manfaat jangka panjang dalam
pengembangan teori pembelajaran. Manfaat teoritis memberikan penjelasan
mengenai relevansi dari penelitian sebelumnya apakah masih relevan untuk
digunakan, umum, atau tidak sama sekali. Manfaat teoritis juga dapat dimaknai
sebagai kebermanfaatan dari penelitian tersebut dalam pengembangan ilmu
pengetahuan mengenai studi tertentu. Manfaat teoritis dapat digali dari tujuan
penelitian varikatif untuk memberikan verifikasi pada teori yang telah ada, apakah
akan memberikan penguat atau malah menggugurkan teori tersebut. Manfaat
teoritis ini muncul karena peneliti tidak puas atau ragu pada suatu teori tertentu.
a). Penelitian ini dapat menambah wawasan bagi peneliti, Bagaimana cara
Vlabs Management mendapatkan kepercayaan pelanggan.
b). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kajian penelitian di
bidang komunikasi, khususnya tentang strategi komunikasi pemasaran.

1.4.2. Manfaat Praktis

xi
Manfaat praktis dilator belakangi oleh adanya masalah yang
ingin diselesaikan atau dipecahkan. Manfaat praktis sendiri memberikan
penjelasan mengenai manfaat yang berguna untuk memecahkan masalah tersebut
secara praktis. Manfaat praktis ini memliki fungsi sebagai pemecah masalah
secara praktikan atau sebagai alternative solusi suatu permasalahan. Sementara
itu, tujuan dari manfaat praktis, yakni untuk memberikan arahan yang melebihi
satu objek.
a). Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada Vlabs
Management dalam membuat kebijakan, khususnya tentangstrategi
komunikasi pemasaran.
b). Bagi masyarakat, hasil dari penelitian ini dapat dipergunakan sebagai
bahan masukan, saran, memberikan informasi bagi pembaca mengenai
event management.
c). Bagi lembaga diklat, hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Tengah dalam hal informasi
tentang event organizer.

1.5. Kerangka Teori


Kerangka teoritis adalah konsep-konsep yang sebenarnya merupakan
abstraksi dan hasil pemikiran atau kerangka dan acuan yang pada dasarnya
bertujuan mengadaka kesimpulan terhadap dimensi – dimensi. Setiap penelitian
selalu disertai dengan pemikiran – pemikiran teoritis, dalam hal ini karena adanya
hubungan timbale balik yang erat antara teori dengan kegiatan pengumpulan,
pengolahan, analisis, dan konstruksi.
Sebelum mendefinisikan teori, ada dua istilah yang perlu dijelaskan
yaotu konsep dan proposisi. Konsep menunjuk pada istilah dan definisi yang
digunakan untuk menggambarkan secara bastrak kejadian, keadaan, kelompok,
atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Proposisi merupakan
hubungan yang logis antara dua konsep.
Teori adalah seperangkat bagian-bagian atau variabel, definisi, dalil, dan
proposisi yang saling berhubungan dengan menyajikan sebuah pandangan

xii
sistematis mengenai fenomena dengan menentukan hubungan antara variabel,
dengan tujuan menjelaskan fenomena alamiah.
Secara umum teori adalah sebuah sistem konsep abstrak yang
mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang
membantu kita memahami sebuah fenomena. Teori merupakan salah satu konsep
dasar penelitian sosial. Secara khusus, teori adalah seperangkat konsep atau
konstruk, dengan defenisi dan proposisi yang berusaha menjelaskan hubungan
sistematis suatu fenomena, dengan cara merinci hubungan sebab-akibat terjaadi.
Teori merupakan seperangkat atau serangkaian proposisi yang
menggambarkan sesuatu gejala terjadi seperti itu. Proposisi-proposisi yang
terkandung dan membentuk teori terdiri atas beberapa konsep yang terjalin dalam
bentuk hubungan sebab akibat. Namun karena didalam teori juga terkandung
konsep teoritis yang berfungsi menggambarkan realitas dunia sebagaimana yang
dapat dilakukan observasi.
Maka dalam konteks ilmiah suatu teori berfungsi sebabagai berikut;
1. Memperjelas dan mempertajam ruang lingkup variabel
2. Memprediksi untuk menemukan fakta dan kemudian dipakai guna
merumuskan hipotesis dan menyusun instrument penelitian.
3. Mengontrol dan membahas hasil penelitian untuk kemudian dipakai dalam
memberikan saran.

Berdasarkan proses penelitian kualitatif ialah untuk memperkuat


penelitian sebagai human instrument, sehingga peneliti memiliki skill untuk
menggali data penelitian secara lengkap, mendalam serta mampu melakukan
konstruksi temuanya ke dalam tema dan hipotesis. Krena itu dalam penelitian
kualitatif peneliti mencari teori untuk menjelaskan data penelitian yang diperoleh.
Berikut ini adalah pengertian dari teori menurut beberapa ahli;
1. Menurut Ismaun
Teori adalah pernyataan yang berisi kesimpulan substantive tentang
keteraturan.
2. Menurut Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi

xiii
Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, abstrak, defenisi, dan proposisi
untuk menerangkan sesuatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara
merumuskan hubungan antar konsep-konsep yang ada.

Kerangka teori merupakan suatu gambaran atau rencana yang berisi


tentang penjelasan dari semua hal yang dijadikan sebagai bahan penelitian yang
berlandaskan pada hasil dari penelitian tersebut. kerangka teori biasanya juga
berisi mengenai relasi antara sebuah variable dengan variable yang lainnya, yang
biasanya terdapat sebab serta akibat dari kedua atau lebih dari dua variabel
tersebut.
Dari pengertian itulah, dapat kita ambil kesimpulan bahwa kerangka
teori sebaiknya dibuat atau disusun terlebih dahulu sebelum menyusun karya
ilmiah. Kerangka teori dapat dibuat dalam bentuk skema ataupun diagram.
Pembuatan kerangka teori bertujuan untuk mempermudah penulis dalam
memahami semua variabel yang menjadi cikal bakal dari terbentuknya karya
ilmiah yang akan disusun oleh penulis.
Atau dengan kata lain, kerangka teori dapat diartikan sebagai bentuk
kesimpulan mentah dari masalah dengan topik tertentu. Kerangka teori menjadi
pedoman atau patokan penulis dalam menyusun karya ilmiah agar saat penulis
menyusun karya ilmiah tersebut penulis tidak melakukan pembahasan yang sia-sia
(keluar dari topik pembahasan utama).

1.5.1. Paradigma Penelitian


Penelitian pada hakekatnya merupakan wahana untuk
menentukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan kebenaran. Usaha untuk
mengejar kebenaran itu dapat dilakukan oleh para filsuf, peneliti, maupun oleh
para praktisi melalui modelmodel tertentu. Model tersebut biasanya dikenal
dengan paradigma. Selanjutnya Bogdan dan Biklen (1982;32) menyebutkan
bahwa paradigma penelitian adalah "kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang
dipegang bersama, konsep atau proposisi yang mengarahkan cara berpikir dalam
penelitian". Secara singkat dapat dikatakan bahwa paradigma penelitian adalah

xiv
"seperangkat keyakinan yang didasarkan atas asumsi tertentu yang
disebutaksioma" (FPS IKIP Bandung; 1988: 16 dan L. Moleong; 1989: 32).
Terdapat banyak paradigma, tetapi yang mendominasi ilmu pengetahuan
adalah scientific paradigm (paradigma keilmuan atau paradigma ilmiah) dan
naturalistic paradigm atau (paradigma alamiah). Paradigma ilmiah bersumber dari
pandangan positivisme sedangkan pandangan alamiah bersumber pada pandangan
post-positivism sebagaimana yang diuraikan di atas. Untuk mendapatkan
gambaran serta mengantarkan kita pada pemahaman paradigma penelitian
kualitatif Lincoln dan Guba (1982:27) mengemukakan perbedaan kedua
pandangan positivisme dan post-positivism dalam aksioma seperti pada Tabel 1.

Tabel 1. Aksioma Perbedaan Pandangan Positivisme dan Post - Positivism

Selanjutnya Dimyati (1991:44) menjelaskan bahwa untuk menentukan


dan lebih mengarahkan penelitian yang sedang digarap oleh peneliti, sebaiknya
peneliti mengetahui tempat di mana dia sedang menggarap penelitiannya. Dalam
kaitan ini Ritzer (1981:26) menggambarkan tingkatan realitas sosial yang meliputi
empat tingkatan. Keempat tingkatan itu dapat dilihat dalam bagan berikut:

xv
Keterangan: Tingkat-tingkat realitas sosial Ritzer (1988:44)
Dari bagan di atas, bila kita mengaplikasikan dalam penelitian, maka kuadran 1
dan 2 atau macro-objective dan macro-subjective merupakan tempat pijakan
peneliti untuk menggarap penelitian yang bersifat kuantitatif. Sedangkan kuadran
3 dan 4 atau daerah micro-objective dan micro-subjective merupakan pijakan bagi
peneliti kualitatif. Secara khusus kuadran paradigma 1, 2, 3, dan 4 tersebut
memiliki kekhususan sehingga sekalipun kuadran 1 dan 2 sebagai daerah
penelitian kuantitatif, tetap memberikan ciri tersendiri dan ciri ini yang perlu
diperhatikan dalam penelitian. Kuadran 1 mengkaji penelitian yang bersifat
eksperimental, mencari hubungan sebab akibat, determinitas, verifikasi/falsifikasi,
dan reduksi. Sementara kuadran 2 mengkaji penelitian yang bersifat kuasi
eksperimental, mencari hubungan sebab akibat, determinitas, verifikasi/falsifikasi,
dan reduksi. Sedangkan untuk kuadran 3 dan 4 yang merupakan daerah penelitian
kualitatif yang membedakan adalah bahwa pada kuadran 3 peneliti kualitatif
masih menggunakan dukungan teori dalam membangun teori yang baru atau
menolak teori yang lama, sedangkan kuadran 4 merupakan daerah kualitatif
murni. Untuk jelasnya dapat dilihat dalam bagan berikut:

xvi
Keterangan: Tingkat-tingkat realitas sosial Ritzer (1988:44)

Manfaat Paradigma dalam penelitian Dimyati (1992) mengemukakan


beberapa manfaat dari paradigma penelitian yakni:

a. Mengingatkan peneliti tentang kedudukan kuncinya pada urusan objek


pengetahuan, baik dalam arti objek forma maupun objek materi

b. Karena peneliti kualitatif menghadapi realitas sosial yang kompleks dan bebas
nilai, maka secara epistimologi peneliti harus dapat menentukan cabang ilmu
tertentu dalam meneliti objeknya

c. Untuk mempermudah peneliti dalam menggali data dalam rangka penarikan


teori dari lapangan penelitian

d. Akan membimbing arah, proses, pilihan metode dan teknik, kategorisasi, dan
analisis penelitian

e. Mengingatkan kepada peneliti agar secara sadar dalam menghadapi terteliti


secara pribadi, utuh, dan holistik

xvii
f. Untuk mempermudah peneliti dalam mengembangkan teori pengetahuan
berdasarkan data lapangan

g. Untuk menghindari adanya unsur subjektivitas dari peneliti

h. Untuk membimbing peneliti dalam mengembangkan epistimologi, metodologi,


dan logika pengetahuan.

Selanjutnya eksistensi dari metode penelitian kualitatif hanya dapat


dicapai bila diketahui karakteristiknya. Untuk mencapai maksud di atas, berikut
akan dijelaskan secara singkat apa sebenarnya yang menjadi karakteristik dari
metode penelitian kualitatif.

a. Digunakan untuk meneliti masalah-masalah yang tidak dapat ditangani dengan


prosedur-prosedur statistik. Misalnya meneliti tentang: "Faktorfaktor yang
mewarnai jiwa mandiri bagi generasi muda dalam wadah pendidikan
kepramukaan di Indonesia"

b. Bermaksud mengangkat teori dari data yang diperoleh dari situasi yang wajar
(natural setting), sebagaima adanya, tanpa dipengaruhi dengan sengaja atau tanpa
manipulasi

c. Peneliti sendiri atau pembantu yang menjadi alat pengumpul data. Peneliti
langsung mengadakan pengamatan atau wawancara. Tidak menggunakan tes atau
angket seperti yang lazim digunakan dalam penelitian kuantitatif

d. Peneliti atau pembantunya yang langsung berhubungan dengan responden atau


ikut berperan serta dengan masyarakat di lokasi penelitian atau pula berhubungan
dengan objek lain

e. Data yang di kumpulkan umumnya lebih bersifat naratif atau deskriftif daripada
kuantitatif. Namun tidak menolak data kuantitatif. Data tersebut dapat berupa
hasil wawancara, catatan lapangan, foto, dokumen resmi atau pribadi

xviii
f. Menggunakan metode kualitatif karena lebih mampu mengungkap kenyataan
ganda, dan lebih sensitif serta adaptif terhadap peran hubungan timbal balik antara
peneliti dan responden

g. Pengambilan sampel secara purposif dan bukan atas dasar sampling random
atau acakan. Yang dipentingkan bukan soal jumlah sampel atau representatifnya
dari populasi tetapi berdasarkan tujuan (purpose) dan konteksnya dengan
penelitian. Bagi peneliti kualitatif yang dipentingkan adalah informasi dalam
jumlah yang banyak serta kaya dengan variasi dari pada banyaknya responden.
Tujuan penyampelan bukan mendapat kesamaan data yang dapat
digeneralisasikan tetapi untuk merinci spesipikasi-spesipikasi data yang
menghasilkan keunikan-keunikan

h. Menggunakan analisis data secara induktif. Dengan cara ini data yang dihimpun
menjadi jelas dan eksplisit. Maksudnya setiap atau semua analisa didasarkan pada
data yang ada dan bukan berdasar berbagai ide yang ditetapkan sebelumnya
(karena itu peneliti kualitatif disebut grounded research). Awalnya data dibuat
kategori-kategorinya berdasarkan konsep. Setiap kategori dikemukakan sifat-
sifatnya. Contoh konsep dan kategori. Konsep misalnya: kelamin, umur, bangsa.
Karegori misalnya untuk konsepkelamin : pria, wanita. konsep umur: anak, muda,
dewasa, tua. Konsep bangsa: Indonesia, Amerika, Thionghoa (Stuart A. Schlegel;
1984:12)

i. Penyusun teori dari dasar (Grounded theory), artinya berdasarkan data yang
terkumpul dari lokasi penelitian setelah dianalisa secara induktif

j. Disain penelitiannya bersifat tentatif atau bersifat sementara. Belum dapat


dimantapkan di awal penelitian. Karena itu desain penelitian kualitatif disebut
"emergent", maksudnya baru mendapat bentuk yang jelas sepanjang penelitian
tersebut dijalankan. Bagi mereka yang menyusun penelitian kualitatif di anjurkan
sebaiknya mengadakan survey pendahuluan agar sudah mendapat gambaran yang
jelas tentang masalah yang akan yang di teliti

xix
k. Lebih mengandalkan proses dari pada hasil. Namun tidak berarti hasil
diabaikan. Sebab ternyata tingkat kepercayaan hasil penelitian tetap diadakan
pengujian mulai dari kredibilitas, transferabilitas, dependebilitas, sampai pada
konfirmabilitas. Diandalkannya proses, maksudnya agar hasil penelitian benar-
benar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah

l. Berusaha memahami, memaknai dibalik perilaku individu atau manusia dalam


konteks yang luas menurut kerangka pemikiran atau perasaan responden

m. Mengutamakan data langsung (first hand). karena itu alat pengumpulan data
yang digunakan adalah observasi dan wawancara. Tidak digunakan tes atau
angket

n. Untuk menjamin kepercayaan data dan mencegah subjektivitas dilakukan


triangulasi. Maksudnya kebenaran data diperoleh dari individu atau responden
pertama dicek kebenarannya kepada individu lain atau kepada individu kedua,
ketiga dan seterusnya

o. Mengkonfirmasikan atau memintakan pengukuhan akan kebenaran data yang


diperoleh kepada sumbernya. Maksudnya untuk mengetahui apakah informasi
yang diberikan pertama oleh sumber atau responden tersebut tidak diubah lagi.
Tujuan utamanya adalah untuk menghindari kekeliruan pemaknaan atau
penafsiran akan informasi yang diberikan

p. Data yang di kumpulkan dan dicatat adalah yang dianggap benar-benar


kontekstual dengan masalah yang diteliti. Walaupun datanya cukup luas namun
punya kaitan satu dengan yang lainnya. Luasnya data tersebut terjadi karena
masalah penelitian dilihat dari segala segi (holistik) yang kontekstual. Subjek atau
responden yang diteliti dipandang sama kedudukannya dengan peneliti. Hal ini
terjadi karena peneliti datang ke lokasi penelitian mau mempelajari, mau
mengetahui dan mau memahami sesuatu yang belum dia ketahui. Maksud tersebut
tidak mungkin tercapai secara tuntas bila peneliti atau menjadikan responden
sebagai objek atauindividu yang lebih rendah kedudukannya. responden tidak

xx
akan berani mengemukakan apa yang dia ketahui, alami, inginkan, atau pikirkan
kepada peneliti

q. Mengutamakan pandangan, persepsi atau penafsiran (perspective ethic) dari


responden dalam percakapan atau wawancara pelacakan. Peneliti tidak
memaksakan pendirian atau pemikirannya sendiri. Sikap demikian merupakan
(perspective ethic) dalam kegiatan penelitiannya

r. Untuk memperoleh kepercayaan penelitian di lakukan uji kredibilitas,


transferabilitas, dependabilitas, dan konfirmabilitas. Hal ini sama denga
pengukuran validitas internal, validitas eksternal, reliabilitas, dan objektivitas
dalam metode penelitian kuantitatif

s. Mengadakan audit trail pada laporan penelitian. Maksudnya diadakan


pemeriksaan apakah laporan penelitian tersebut sesuai dengan data yang
dikumpulkan

t. Mengadakan partisipasi adaptif di lokasi penelitian. Maksudnya agar dalam


kegiatan di lokasi penelitian terjadi hubungan yang natural atau wajar dengan
individu atau masyarakat di lokasi tersebut. Dengan demikian peneliti tidak
dianggap sebagai orang luar yang bisa menggangu kewajaran nilai-nilai yang
berlaku di masyarakat

u. Membicarakan materi penelitian kualitatif, ada dua konsep yang ingin kita
perjelas terlebih dahulu. Konsep pertama adalah materi penelitian kualitatif di
tinjau dari sudut pandang keilmuannya. Artinya materi yang mana yang layak
untuk digarap dalam penelitian kualitatif. Sedangkan konsep yang kedua adalah
materi penelitian kualitatif dipandang dari isi atau pesan informasi yang menjadi
inti keseluruhan yang perlu ditempuh oleh peneliti dalam melakukan penelitian
kualitatif. Dengan demikian konsep kedua ini lebih menekankan pada materi apa
saja yang merupakan rangkaian kegiatan peneliti dalam melakukan penelitian.
Dari ke dua konsep di atas, hanya konsep pertama yang akan dibicarakan.

xxi
1.5.2. State Of The Art (SOTA)

Menurut Prof. Dr. Husein Umar, State of the art adalah rancangan
penelitian yang terperinci dan unik dibandingkan penelitian terdahulu. penelitian.
State of the art dapat dijadikan sebagai dasar penelitian yang tertuang pada latar
belakang penelitian.

Sebagai pedoman maupun petunjuk dalam melakukan penelitian


ini penulis mencantumkan bentuk table penelitian yang terdahulu yang jika dilihat
adanya persamaan dan perbedaan, untuk menjadikan panduan terhadap penelitian
ini antara penelitian terdahulu:

Judul Penelitian Tahun Persamaan Perbedaan

STRATEGI Menggunakan Informasi


KOMUNIKASI Teori Strategi berbeda karena
PEMASARAN Komunikasi yang diteliti
EVENT KICKFEST Pemasaran yang jugaberbeda
2020
(Studi Pada PT Dyandra sama
Promosindo Surabaya)
(Skripsi OlehDEVI OKTA
PRIANTI )

STRATEGI 2017 Menggunakan Jika penelitian


KOMUNIKASI Judul yang sama saya yang
PEMASARAN EVENT dibahas adalah
ORGANIZER Event
SILENT STUDIO Management,
MEDAN DALAM Skripsi yang
MENDAPATKAN menjadi panduan
KEPERCAYAAN saya berbeda
PELANGGAN (Skripsi pembahasan.
Oleh Amalia) Yaitu mengenai
Event Organizer

xxii
PENERAPAN KONSEP Menggunakan Jika konsep
KOMUNIKASI Konsep penelitian pada
PEMASARAN penelitian yang skripsi tersenut
PADA EVENT sama yang dibahas
ORGANIZER NUANSA adalah Event
DALAM Organizer, maka
MENYELENGGARAKAN 2020 perbedaan
ACARA KONSER MUSIK nyaadalah
(Skripsi Oleh Puspa Juwita) penelitian yang
saya lakukan
menujui/tertuju
pada Event
Management

1.5.3. Teori Penelitian

Perkembangan dan Pengertian Event Management

Event Management atau Manajemen Event adalah pengorganisasian sebuah


kegiatan yang dikelola secara professional, sistematis, efisien dan efektif.
Kegiatannya meliputi konsep (perencanaan) sampai dengan pelaksanaan hingga
pengawasan.

Dalam event management, semua orang harus bekerja keras dengan visi yang
sama untuk menghasilkan kegiatan yang sesuai dengan harapan. Kekompakan
pada setiap orang yang terlibat dalam tim sangatlah penting.

1). Pengertian Manajemen Event Menurut Para Ahli

Goldblatt

xxiii
Menurut Goldblatt (Goldblatt, 2013), Event Management adalah kegiatan
profesional mengumpulkan dan mempertemukan sekelompok orang untuk tujuan
perayaan, pendidikan, pemasaran dan reuni, serta bertanggung jawab mengadakan
penelitian, membuat desain kegiatan, melakukan perencanaan dan melaksanakan
koordinasi serta pengawasan untuk merealisasikan kehadiran sebuah kegiatan.

Noor (2009:179)

Menurut Noor, Manajemen Event adalah suatu pengorganisasian suatu kegiatan


yang diselenggarakan oleh komunitas atau lembaga yang dikelola secara
profesional, efisien, dan efektif dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan
kegiatan selesai.

2). Pengertian Event

Event adalah suatu agenda, kegiatan atau festival tertentu yang menunjukkan,
menampilkan dan merayakan untuk memperingati hal-hal penting yang
diselenggarakan pada waktu tertentu dengan tujuan mengkomunikasikan pesan-
pesan kepada pengunjung.

Selain itu ada beberapa pengertian event menurut para ahli, diantaranya yaitu:

 Menurut Allen (2002), Event adalah suatu ritual istimewa penunjukan,


penampilan, atau perayaan yang pasti di rencanakan untuk mencapai
tujuan sosial, budaya atau tujuan bersama.

 Menurut Sulaksana (2003), Event adalah suatu peristiwa yang


diselenggarakan untuk mengkomunikasikan pesan tertetu kepada audiens
sasaran.

 Menurut Kennedy (2009), Event adalah pameran, pertunjukan atau festival


dengan syarat ada penyelenggara, peserta dan pengunjung.

3). Jenis-Jenis Event

Menurut Noor (2009), terdapat empat jenis event diantaranya yaitu:

xxiv
Leisure Event, yaitu kategori event yang berkembang banyak pada kegiatan
keolahragaan yang di dalamnya memiliki unsur pertandingan dan mendatangkan
banyak pengunjung.

Personal Event, yaitu kategori event yang kegiatan didalamnya melibatkan


anggota keluarga atau teman dimana kategori event ini dapat dikatakan lebih
sederhana. Contohnya pesta pernikahan dan lain sebagainya.

Cultural Event, yaitu jenis event yang kegiatannya identik dengan budaya atau
memiliki nilai sosial yang tinggi dalam tatanan masyarakat. Dengan
perkembangan dan kemajuan teknologi yang semakin pesat mendorong pula
penyelenggaraan cultural event terkemas lebih menarik serta mampu
menyesuaikan dengan situasi serta kondisi pada era modern sehingga menjadi
suatu susunan serta padu padan yang berkesan.

Organizational Event, yaitu bentuk event yang diselenggarakan pada


organizational event adalah kegiatan yang disesuaikan dengan tujuan organisasi.
Contoh bentuk organizational event diantaranya pameran/expo.

Berdasarkan ukuran dan skala event, menurut Abdullah (2009) ada tiga jenis
event diantaranya yaitu:

Mega Event, yaitu event yang merujuk pada kriteria diikuti pengunjung
internasional, regional setidaknya lima negara, pengunjung dalam jumlah total
keseluruhan berdasarkan total durasi (lama) kegiatan lebih dari satu juta orang
pengunjung, investasi yang lebih besar, keuntungan lebih besar, berdampak besar
pada ekonomi masyarakat dan diliput oleh media secara luas. Contoh mega event
diantaranya Olimpiade, Piala Dunia, MTQ internasional.

Medium Event, yaitu event dengan kegiatan event menengah yang dikunjungi
antara seratus ribu orang sampai dengan satu juta orang pengunjung, berdampak
secara nasional.

Mini Event, yaitu event dengan kegiatan yang diikuti oleh kurang dari seratus
ribu orang pengunjung dan bersifat lokal.

xxv
4). Tahap Pelaksanaan Event

Menurut Goldblatt (2002), sebuah event yang sukses mempunyai lima tahapan
penting yang harus diperhatikan, diantaranya yaitu:

Research
Dalam melaksanakan sebuah event terdapat lima pertanyaan (why, who, when,
where, what) yang bisa digunakan dalam memutuskan pelaksanaan sebuah event,
yaitu:

 kenapa suatu event harus diadakan?

 siapa publik dari event yang akan diadakan?

 kapan event akan diadakan?

 dimana event akan diadakan?

 apa yang akan ditampilkan pada event?.

Setelah menjawab kelima pertanyaan tersebut, lalu dilakukan analisis SWOT


(strenght, weakness, opportunity, threats) untuk mendapatkan dan memastikan
semua tahapan berjalan dengan sistematis.

Design

Ide baru bisa membantu membuat aktivitas yang sesuai dengan tujuan
pelaksanaan event yang bisa dilakukan dengan cara brainstorming dan mind
mapping. Kreativitas harus sangat didukung oleh event manager, karena pada
akhirnya produk yang ditawarkan berupa seni kreatif. Kreativitas merupakan hal
utama dalam setiap proses manajemen event.

Brainstorming dan mind mapping yaitu kegiatan dimana semua anggota


dikumpulkan dan mengajukan ide masing-masing selanjutnya dihubungkan dan

xxvi
dikonstruksi menjadi satu filosofi event yang mencakup keuangan, sosial, budaya
dan aspek penting lainnya dalam pelaksanaan sebuah event.

Brainstorming berfokus mengenai tema dan konsep acara, bagaimana dekorasi


dan artistik, hiburan yang disajikan, strategi komunikasi yang akan digunakan,
dan sebagainya. Pada tahap ini juga dilakukan studi kelayakan event untuk
menyaring ide kreatif yang muncul. Studi kelayakan tersebut memperhatikan
terkait anggaran biaya, sdm juga kondisi politik.

Planning

Planning atau perencanaan adalah tahap paling lama dalam proses manajemen
event. Bila pada tahap research dan design dilakukan dengan baik maka tahap
perencanaan bisa dilakukan dengan mudah. Tapi bila research dan design belum
dilakukan dengan baik maka akan sangat mungkin terjadi ketidaksesuaian pada
tahap perencanaan dan dilakukannya pergantian pada rencana utama dengan
rencana pengganti.

Dalam tahap perencanaan melibatkan penggunaan tiga dasar hukum yakni waktu,
tempat, serta tempo. Kejelian dalam memanfaatkan ketiga hal tersebut akan
sangat mempengaruhi hasil dari event yang diselenggarakan.

Coordination

Koordinasi merupakan tahap yang paling banyak dilakukan saat pelaksanaan atau
eksekusi pada tahap sebelumnya yaitu mengeksekusi rencana yang telah dibentuk
dengan matang. Pada tahap ini peran event manager sangat penting di mana event
manager dihadapkan pada banyak pilihan yang mengharuskan pengambilan
keputusan demi keputusan dilakukan dengan profesional sehingga berdampak
baik pada hasil dari event yang diselenggarakan.

Evaluation

Evaluasi yaitu tahap dimana dilakukan penilaian pada event dari tahap pertama
hingga event telah selesai diselenggarakan. Penilaian pada evaluasi sendiri

xxvii
berfungsi untuk menjadi bahan acuan pada penyelenggaraan event serupa yang
akan diselenggarakan selanjutnya.

Evaluasi merupakan proses penilaian, pengukuran akan efektivitas strategi yang


digunakan dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. Data yang diperoleh dari
hasil evaluasi tersebut akan digunakan sebagai analisis situasi dalam program
berikutnya. Hal ini bertujuan untuk melihat keberhasilan dari acara tersebut dan
melihat kelebihan dan kelemahan acara.

5). Karakteristik Event

Menurut Noor (2009), karakteristik atau ciri-ciri event yang bagus yaitu:

Uniquenesses. Keunikan dapat berasal dari peserta yang ikut serta, lingkungan
sekitar, pengunjung pada event tersebut dan beberapa hal lainnya.

Perishability. Ini merupakan kemungkinan terjadinya event yang tidak sesuai


dengan rencana atau acara tidak hidup sehingga kurang memuaskan, jika event
tidak dikemas dengan baik maka target yang ingin dicapai tidak akan tercapai.

Intangibility. Bagi penyelenggara ini merupakan tantangan untuk mengubah


bentuk pelayanan intangible menjadi sesuatu yang berwujud sehingga sekecil
apapun wujud yang digunakan dalam event dapat mengubah persepsi pengunjung.

Personal Interaction. Keterlibatan aktif atau kontribusi penonton pada event


berperan besar dalam kesuksesan sebuah event.

Pengertian Komunikasi

Komunikasi merupakan salah satu aspek terpenting, namun jugakompleks dalam


kehidupan manusia. Manusia sangat dipengaruhi olehkomunikasi yang
dilakukannya dengan manusia lain, baik yang sudahdikenal maupun yang tidak
pernah dikenal sama sekali. Komunikasi memiliki peran yang sangat penting bagi
kehidupan manusia, karena ituharus memberatkan perhatian yang seksama
terhadap komunikasi.

xxviii
Komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communicatio dan bersumber pada
kata communis. Dalam kata communis ini memiliki makna berbagi atau menjadi
milik bersama, yaitu suatu usaha yang memiliki tujuan untuk kebersamaan atau
kesamaan makna. Hakikat komunikasi adalah proses pernyataan pesan antara
manusia dalam bentuk isi pikiran, ide, gagasan, pendapat dan perasaan seseorang
kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyampain pesan.
Dalam “ bahasa “ komunikasi, pernyataan di sebut dengan pesan, orang yang
menyampaikan pesan disebut dengan komunikator, sedangkan yang menerima
pesan disebut dengan komunikan. Dengan demikian, komunikasi berarti sebuah
proses penyampain pesan oleh seorang komunikator kepada komunikan dengan
maksud dan juga tujuan tertentu. Pesan itu sendiri terdri dari dua aspek, yaitu isi
pesan dan juga lambang ( symbol ). Isi pesan disini berarti sebuah pemikiran
ataupun perasaan dari seorang komunikator, sedangkan lambang adalah sebuah
bahasa atau gerak tubuh yang dilakukan oleh komunikator sebagai penunjang isi
pesan yang disampaikan. Frank Dance (1970) dalam Morissan ( 2013 : 8 )
melakukan terobosan penting dalam upayanya untuk memberikan klarifikasi
terhadap pengertian komunikasi berdasarkan sifat-sifatnya. Dance menentukan
tiga hal yang disebutnya dengan “ Diferensiasi konseptual kritis “ ( critical
conceptualdifferentiation ) yang membentuk dimensi dasar teori komunikasi
yangterdiri atas :

1. Level Observasi

Dimensi pertama adalah level observasi, Jurgen Ruesch(1957) berpendapatbahwa


beberapa definisi mengenai komunikasibersifat sangat luas (inclusive) sementara
definisi lainnya bersifatterbatas, misalnya definisi komunikasi yang
menyatakankomunikasi adalah proses yang menghubungkan bagian bagianyang
terputus dari dunia yang hidup satu sama lainnya, dinilaisebagai definisi yang
terlalu umum atau luas. Sebaliknya definisiyang menyatakan komunikasi adalah
alat untuk mengirim pesanmiliter, perintah dan sebagainya melalui telepon,
telegraf, radio,dan kurir, terlalu sempit. ( Morissan, 2013 : 9 )

2. Kesengajaan

xxix
Dimensi kedua yaitu kesengajaan, sebagian definisimengenai komunikasi yang
dikemukakan para ahli hanyamemasukkan faktor pengiriman dan penerimaan
pesan yangmemiliki kesengajaan atau maksud tertentu, sementara defnisi laintidak
memasukkan batasan ini. Definisi berikut ini merupakancontoh definisi yang
memasukkan faktor kesengajaan atau maksudtertentu, misalnya komunikasi
adalah situasi dimana sumbermengirimkan pesan kepada penerima dengan
sengaja untukmempengaruhi tingkah laku penerima. Adapun definisi yang tidak
memerlukan kesengajaan adalah kounikasi adalah proses yangmembuat dua atau
beberapa orang memahami apa yang menjadimonopoli satu atau beberapa orang
lainnya. ( Morissan, 2013 : 9 )

3. Penilaian Normatif

Dimensi terakhir yaitu penilaian normatif, dalam dimensiini definisi komunikasi


memasukkan pernyataan keberhasilan ataukeakuratan, sedangkan definisi lainnya
tidak memiliki penilaianimplisit. Definisi berikut ini menganggap proses
komunikasi selaluberakhir dengan kesuksesan, komunikasi adalah pertukaran
verbaldari pemikiran dan gagasan. Asumsi dari definisi ini adalahpemikiran atau
gagasan itu selalu berhasil dipertukarkan.(Morissan, 2013 : 10)

Pentingnya komunikasi bagi kehidupan sosial, budaya, pendidikan,dan politik


telah lama disadari oleh para cendekiawan sejak dulu. KehadiranAristoteles
yangmembawa kesadaran akan pentingnya komunikasi dikalangan masyarakat
luas, menjadikan banyaknya para ilmuwan yangmembuat pengertian dari
komunikasi itu sendiri. Sejalan denganperkembangan ilmu komunikasi sebagai
ilmu pengetahuan sosial yangbersifat multidisipliner, membuat masing-masing
defnisi yang diberikanpara ahli memiliki penekanan arti cakupan dan konteksnya
yang berbedasatu sama lain. Seperti yang disampaikan oleh Berelson dan Steiner
Suryanto (2015 : 54), bahwa komunikasi adalah sebuah proses penyampaian
informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lainnya, dengan menggunakansimbol
seperti kata-kata, gambar, dan juga simbol lainnya.

xxx
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalahsebuah seni dalam
menyampaikan sebuah informasi (pesan, ide, ataupungagasan,) dari komunikator
kepada komunikan untuk dapat mengubah polapikir dan pandangan terhadap
sebuah isu yang disampaikan. Denganmenggunakan simbol-simbol ataupun gerak
tubuh untuk dapat menyakinkankomunikan.Dalam komunikasi terdapat delapan
elemen menurut JosephDominick (2002) dalam Morissan ( 2013 : 17 ) untuk
menyatakan setiapperistiwa komunikasi yang meliputi :

1. Sumber ( Komunikator )

Proses komunikasi dimulai atau berawal dari sumber ataupengirim pesan yaitu
dimana gagasan, ide atau pikiran berasalyang kemudian akan disampaikan kepada
pihak lainnya sebagaipenerima pesan. Sumber sering disebut juga
dengan“Komunikator”, komunikator disini bisa seorang individu,kelompok, atau
bahkan organisasi. Menurut Hovland (1953)dalam Morissan ( 2013 : 17- 18 ),
karateristik sumber berperandalam mempengaruhi penerimaan awal pada pihak
penerimapesan namun memiliki efek minimal dalam jangka panjang.

2. Enkoding

Enkoding dapat diartikan sebagai kegiatan yang dilakukansumber untuk


menerjemahkan pikiran dan ide-ide kedalam sebuahbentuk yang dapat diterima
oleh indra pihak penerima. Enkodingdalam proses komunikasi dapat berlangsung
satu kali namun dapatterjadiberkali-kali.

3. Pesan

Pesan adalah hasil dari proses enkoding yang dapatdirasakan atau diterima oleh
indra. Pesan yang disampaikanmanusia dapat bersifat sederhana namun dapat
memberikanpengaruh yang cukup efektif. Penerima pesan memiliki controlyang
berbeda-beda terhadap berbagai bentuk pesan yangditerimanya, ada pesan yang
mudah ditolak oleh penerima, ada juga pesan yang sulit untuk dikontrol atau
dihentikan.

4. Saluran

xxxi
Saluran adalah jalan yang dilalui pesan untuk sampaikepada penerima. Pesan
terkadang memerlukan lebih dari satusaluran untuk dapat mencapai penerimanya.
Para ahli komunikasipada mulanya menganggap bahwa komunikasi tatap muka
ataudisebut dengan komunikasi interpersonal sebagai bentukkomunikasi yang
sangat efektif karena memiliki efek dan jugapengaruh yang langsung dirasakan
antara pengirim pesan danpenerima pesan, jika dibandingkan dengan komunikasi
massayang tidak dapat dilakukan secara langsung atau bersifat satu arahyang
melibatkan sejumlah besar orang serta umpan balik tidakbersifat segera. Namun
dengan perkembangan komunikasi massayang semakin baik dapat menunjukkan
bahwa pengaruh ataupunefek yang yang diterima dari komunikasi massa dan
komunikasiinterpersonal bisa memiliki kedudukan yang sama karenakecepatan
umpan balik yang diterima media penyiaran dariaudiensinya dapat berlangsung
segera.

5. Dekoding

Kegiatan penerimaan pesan diawali dengan prosesdekoding yang merupakan


kegiatan yang berlawan dengan prosesenkoding. Dekoding adalah kegiatan untuk
menerjemahkan ataumenginterpretasikan pesan-pesan fisik ke dalam suatu bentuk
yangmemiliki arti bagi penerima.

6. Penerima(komunikan)

Penerima atau disebut juga dengan audience adalahsasaran atau target dari sebuah
pesan, penerima sering disebut jugadengan “komunikan” yang berupa satu
individu, satu kelompok,lembaga atau bahkan suatu kumpulan besar manusia
yang tidaksaling mengenal.

7. UmpanBalik(feedback)

Umpan balik adalah tanggapan atau respon dari penerimapesan yang membentuk
dan mengubah pesan berikut yang akandisampaikan sumber. Umpan balik
berguna bagi sumber karenamemungkinkan sumber untuk memberikan jawaban
terhadappertanyaan yang muncul, umpan balik juga penting bagi penerimakarena
memungkinkan penerima berusaha untuk mengubahelemen-elemen dalam proses

xxxii
komunikasi. Umpan balik terdiri atasumpan balik negatif dan juga umpan balik
positif yang sangatbertolak belakang dalam hal menerima sebuah pesan yang
disampaikan.

8. Gangguan

Gangguan dapat diartikan sebagai segala sesuatu yangmengintervensi proses


pengiriman pesan. Terdapat tiga jenisgangguan yaitu : Gangguan semantik yang
terjadi bilamana orangmemiliki arti yang sangat berbeda atas kata-kata atau
ungkapanyang sama, gangguan mekanik terjadi jika muncul masalah dengan alat
yang digunakan untuk membantu terjadinya komunikasi,gangguan lingkungan
terjadi jika sumber gangguan berasal dariluar elemen-elemen komunikasi.

Strategi Komunikasi Pemasaran

Strategi adalah serangkaian rancangan besar yang menggambarkanbagimana


sebuah perusahaan harus beroperasi untuk mencapai tujuannya.Strategi tak hanya
di peruntukan pada perusahaan yang bersekala besar sajatetapi juga perusahaan
yang bersekala kecil ataupun menengah juga harusmemiliki sebuah strategi guna
untuk memajukan dan memperbaikiperusahannya.

Ada empat faktor utama dalam perancangan strategi komunikasipemasaran,


yaitu : Karateristik intangibility pada kinerja jasa, keterlibatanpelanggan dalam
produksi jasa, manajemen penawaran dan permintaan, danjuga peranan strategi
staf kontak pelanggan. Keempat faktor ini merupakanfaktor penting yang harus di
ketahui dalam menyusun sebuah strategikomunikasi pemasaran. Secara
terminologi, strategi pemasaran mengacupada rencana perusahaan dalam
mengalokasikan sumber dayanya denganmemosisikan produk atau jasa dan
menargetkan kelompok konsumenspesifik guna mendapatkan keuntungan ( Agus
Hermawan, 2012:40 ).

Strategi pemasaran berfokus pada tujuan jangka panjang perusahaandengan


melibatkan perencanaan atas program – program pemasaran untukmewujudkan

xxxiii
tujuan perusahaan. Strategi pemasaran sangat diperlukan untukmencegah
penurunan jumlah konsumen serta jatuhnya daya saing produkbisnis di pasar.
Tanpa adanya sebuah strategi pemasaran yang baik danteruji maka jumlah
konsumen akan semakin menurun dan perusahaan tidakmampu bersaing dengan
pasar yang semakin banyak mengeluarkan trobosanbaru demi meningkatnya
tujuan utama perusahaan.Berikut merupakan tipe- tipe strategi pemasaran yaitu :

1. Orientasi

Pendekatan kontemporer untuk pemasaran seringdikategorikan ke dalam dua


pendekatan : Strategi pemasaran yangberorientasi kepada pelanggan dan strategi
pemasaran yangberorientasi kepada pesaing. Strategi ini mengansumsikan
bahwapelanggan cenderung melakukan pembelian lebih banyak dantetap setia
pada merek tertentu ketika mereka puas dengan sebuahperusahaan. Oleh karena
itu, strategi pemasaran yang berorientasikepada pelanggan mencoba untuk
membantu membangunhubungan jangka panjang antara pelanggan dan bisnis.
Sedangkanstrategi yang berorientasi kepada pesaing berfokus padapengamatan
tentang apa yang sesungguhnya dilakukan pesaing,strategi ini akan membawa
perusahaan untuk meniru produkpesaing, menyesuaikan harga dengan pesaing,
dan menawarkan promosi yang serupa dengan pesaing. Strategi yang
suksesbiasanya memasukan kedua bentuk orientasi pemasaran tersebut,karena jika
hanya fokus tehadap satu orientasi saja akanmenghasilkan hal – hal yang buruk
dan merugikan bagiperusahaan. ( Agus Hermawan, 2012 : 42 – 43 ).

2. Strategi umum

Strategi umum merupakan strategi yang biasa dilakukanoleh setiap perusahaan


dalam mendapatkan keuntungan bagiperusahaan, ada tiga bentuk strategi umum
pemasaran termasukkepada penurunan harga, diferensiasi produk, dan juga
segmentasipasar. Strategi pangsa pasar atau penurunan harga biasanyadigunakan
untuk mengurangi biaya produksi dalam rangkamenurunkan harga konsumen.
Melalui strategi ini, perusahaanberusaha untuk memproduksi produk yang murah
dan efisienuntuk meraih pangsa pasar yang lebih besar. Strategi diferensiasi

xxxiv
produk membedakan produk perusahaan dari para pesaingnyamelalui modifikasi
karateristik fisik produk. Strategi inimemerlukan kenaikan harga produk untuk
menaikkan marginkeuntungan perusahaan dengan memproduksi barang- barang
yangberkualitas. ( Agus Hermawan, 2012 : 43 ).

3. Strategi spesifik

Selain kedua hal tersebut, pemasaran jugamengembangkan strategi khusus untuk


jenis produk tertentu dalam mengatasi masalah dan juga kendala dalam
pemasaran. Dalam halini ketiga tipe strategi pemasaran tersebut tidak dapat
berjalansendiri karena strategi tersebut dapat saling berkolaborasi
untukmengembangkan perusahannya. ( Agus Hermawan, 2012 : 44 )Berdasarkan
uraian di atas, untuk memudahkan penjelasan tentangstrategi komunikasi
pemasaran, maka strategi komunikasi pemasaran diturunkan dalam bentuk
kategori sebagai berikut :

1. Perencanaan

Tahap perencanaan merupakan tahap yang paling pentingdalam proses strategi


pemasaran. Dalam tahap ini dikumpulkansemua informasi mengenai perusahaan
itu sendiri besertaanalisis perusahaan, yang bertujuan untuk memahami faktor –
faktor Internal maupun eksternal perusahaan, baik yangmenguntungkan ataupun
yang merugikan perusahaan.

2. Implementasi

Tahap kedua adalah implementasi, dimana dari sebuahperencanaan yang sudah


disiapkan terlebih dahulu maka diubahkedalam bentuk tindakan. Tahap
implementasi jugamembutuhkan pemantauan untuk memastikan
bahwaperubahan-perubahan yang dibutuhkan terlaksana jika kondisiinternal atau
eksternal mengakibatkan timbulnya situasi.

3. Pengendalian

Tahap ini mencakup proses membandingkan hasil dengantujuan dan acuan yang
ditetapkan pada tahap perencanaan.Pengendalian akan memungkinkan perusahaan

xxxv
untuk melihatkesenjangan atas hasil yang mungkin menyimpang dariperencanaan.
Perusahaan kemudian dapat mengambil tindakanuntuk mengoreksi kekurangan
dan kelemahan dan dapatmengubahnya menjadi hal yang positif bagi perusahaan.

Mitra Kerja Event Management

Mitra kerja Event Management biasa disebut dengan supplier atau pemasok
kebutuhan event. Setiap event management dituntut untuk memiliki hubungan
baik dan memiliki jaringan luas dengan berbagai perusahaan penyedia peralatan
tersebut. Menurut (Kotler,2001 : 863). Penguasaan jaringan yang luas semakin
memudahkan kita dalam mengerjakan sebuah event, karena akan lebih leluasa
untuk memilih demi mewujudkan penawaran harga yang kompetitif. Berbagai
jenis mitra kerja tersebut antara lain;

a). Tempat Acara. Pihak-pihak yang menyediakan tempat penyewaan acara yaitu;
hotel, wisma, cottage, auditorium, gedung pertemuan dan lain-lain.

b). Sound system dan tata lampu. Pihak-pihak yang menyediakan fasilitas
penyewaan sound system dan tata lampu.

c). Pembangkit tenaga listrik. Pihak-pihak yang menyediakan mesin disel,


pembangkit daya listrik, atau genset.

d). Panggung. Pihak-pihak yang menyediakan fasilitas penyewaan pannggung


konstruksi kayu, scaffolding maupun konstruksi rigging.

e). Perlengkapan. Pihak-pihak yang menyediakan fasilitas penyewaan meja, kursi,


tenda, partisi, taplak meja, tangga, besi pembatas, tiket box, dan lain-lain.

f). Dekorasi. Pihak-pihak yang menyewakan fasilitas penyewaan interior,


backdrop, dan lain-lain.

g). Biro Jasa Promosi Outdoor. Pihak-pihak yang menyediakan fasilitas sablon
spanduk, umbul-umbul, billboard, dan lain-lain.

xxxvi
h). Print Digital. Pihak-pihak yang menyediakan fasilitas print digital terutama
dalam pembuatan print banner.

i). Dokumentasi Foto dan Video. Pihak pihak yang menyediakan fasilitas
pemotretan dan fasilitas video shooting.

j). Katering. Pihak-pihak yang menyediakan jasa kebutuhan konsumsi paket


kotak, prasmanan, dan lain-lain.

k). Transportasi. Pihak-pihak yang mengelola maskapai penerbangan, travel


agent, pengelola trasnpot kereta api, pengelola transport kapal laut.

l). Media Massa. Pihak-pihak yang mengelola surat majalah, stasiun tv, dan lain-
lain.

m). Sumber Daya Manusia dan Artis Agen Pihak-pihak yang menyediakan jasa
kebutuhan sumber daya manusia : penerima tamu, Sales Promotion Girl (SPG),
pemandu, pembawa acara, penampil dan lain-lain.

n). Keamanan Agen Pihak-pihak yang menyediakan jasa petugas pengamanan


swasta.

o). Instansi Pemerintah dan Kepolisian Instansi pemerintah terkait misalnya dinas
pariwisata, Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) untuk pengurusan
rekomendasi izin dan pajak tontonan, instansi kepolisian setempat untuk
mengurus perizinan dan pengamanan.

Sumber Daya Manusia (Account Executive)

Suatu organisasi atau instusi peranan manajemen sumber daya manusia sangatlah
penting. Hal ini dapat dipakai karena Sumber Daya Manusia (SDM), suatu
organisasi tidak mungkin berjalan. Manusia merupakan penggerak dan pengelola
faktor-faktor produksi lainnya seperti modal, bahan mentah, peralatan dan lain-
lain untuk mencapai tujuan organisasi.

xxxvii
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan penarikan, seleksi, pengembangan,
pemeliharaan, penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai baik tujuan-
tujuan individu atau organisasi. Tujuan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah
menyediakan tenaga kerja yang efektif bagi organisasi untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Dalam proses pencapaian tujuan maka
manajemen personalia mempelajari bagaimana memperoleh, mengembangkan,
memanfaatkan, mengevaluasi dan mempertahankan tenaga kerja dengan baik
dalam jumlah dan tipe yang tepat. Manajemen personalia dapat berhasil bila
mampu menyediakan tenaga kerja yang memiliki kompensi yang bagus untuk
melaksanakan pekerjaan yang harus dilakukan guna mencapai tujuan organisasi.
(Ananda, 2019: 103).

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimaksud yaitu Account Executive (AE)
merupakan orang yang menghubungkan iklan dengan klien. Namun hal ini tidak
berarti seorang account executive merupakan seorang perantara untuk kliennya.
Seorang account executive harus mempelajari sepenuhnya serta memahami
kebutuhan-kebutuhan seorang kliennya, termasuk seluk beluk bisnis dan dalam
sektor industri dimana perusahaan yang menjadi klien tersebut berkecimpung.
Seorang account executive juga dituntut untuk bisa menerjemahkan kebutuhan-
kebutuhan tersebut menjadi sebuah usulan kampanye, periklanan yang mana nanti
nya akan disampaikan account executive kepada atasannya dibiro iklan. Seorang
account executive juga harus memiliki keterampilan dalam memaparkan proposal-
proposal, ide-ide, cakupan serta kualitas kerja biroiklan kepada klien, karena pada
dasarnya seorang account axecutive harus memiliki sifat familiar, punya
kepribadian yang kuat, diplomatis dan cerdas sehingga seorang account axecutive
dituntut untuk dapat memelihara hubungan baik dengan klien agar merasa puas.
(Sumartono, 2008: 11).

Pekerjaan account executive merupakan pekerjaan pada level pemula, yang


dimana tugas seorang account executive adalah melakukan pendekataan dan
penawaran kepada perusahaan, hingga menghasilkan sebuah kerjasama yang
menguntungkan. Akan tetapi di media industri media dan periklanan peran

xxxviii
account executive sedikit berbeda. Dimana tugas mereka mencari perusahaan
yang akan mengisi ruang iklan yang mereka miliki. Account executive dibiro
iklan dituntut untuk mampu meyakinkan calon client maupun client agar mampu
mengeluarkan biaya pemasangan iklan yang cukup besar.

Peran account executive aktifitas seorang account executive tak lepas dari
interaksi dengan banyak orang, baik secara langsung, telfon, maupun e-mail
karena itu, mereka harus memiliki keahlian komunikasi, yang meliputi
kemampuan yang memersuasi dan bernegosiasi. Kemampuan analisis account
executive juga harus memadai, mengingatkan ia akan berurusan dengan
perhitungan nilai kerjasama. selain itu mereka juga menguasai ilmu pemasaran,
periklanan, dan harus memiliki jiwa kepemimpinan. Dengan memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang disebutkan seorang account executive akan
mampu menjadi mediator yang profesional bagi kedua perusahaan dan mampu
mendatangkan bisnis baru bagi biro iklan. (Tampubulon,2019:99).

Dalam sebuah biro iklan Account Executive memiliki peran yang sangat penting
dalam mendapatkan dan mempertahankan client, antara lain sebagai berikut:

a). Sebagai order taker (mendapatkan penjualan)

b). Servicing (memberikan pelayanan)

c). Memberikan informasi kepada perusahaan client mengenai kondisi yang


terjadi

d). Membangun Relationship.

Pengetahuan yang harus dimiliki oleh seorang Account Executive

a). Marketing Dapat melaksanakan penilitian terhadap media dan konsumen


(pasar) umumnya terdiri dari psikologi dan sosiologi yang mampu mendesain
model prilaku konsumen dan media.

b). Advertising Account Executive harus tau dari advertising tersebut. tujuan
advertising umumnya mengandung misi komunikasi. Advertising adalah suatu

xxxix
komunikasi massa yang harus dibayar untuk menarik kesadaraan, menanamkan
informasi, mengembangkan sikap, atau mengarakan adanya suatu tindakan yang
menguntungkan pengiklanan.

c). Leadership Harus menunjukkan sikap kepemimpinan dalam menentukan


tujuan serta mengkoordinasi tim.

d). Teknik negosiasi Dapat meyakinkan client bahwa pengiklanan mampu


melaksanakan sesuai keinginan client.

e). Teknik presentasi Harus dapat mempertahanakan hasil yang telah di capai di
hadapan client.

Analisis SWOT

Analisis ini digunakan dalam menyususn sebuah strategi komunikasi pemasaran


seperti yang sudah dibahas sebelumnya. Penyusunan strategi pemasaran ini
bertujuan untuk memudahan pekerjaan, maka digunakan 3(tiga) cara yaitu :
Perencanaan, implementasi, dan juga pengendalian. Dalamanalisis ini, tahap
pertama yang digunakan adalah perencanaan. Dimanasetiap perusahaan harus
menyusun ataupun mengumpulkan semua informasi perusahaann baik itu
menguntungkan ataupun tidak menguntungkan sama sekali bagi perusahaan,
semua itu bertujuan agar dapat mengetahui seluk-beluk perusahaan sendiri, dan
dengan mudah mengetahui semua kekuranganyang dimiliki perusahaan.

Integrated Marketing Communication / IMC )

Komunikasi pemasaran terpadu adalah bauran dari unsur-unsur komunikasi


pemasaran yang dilebur menjadi sebuah kekuatan sinergis. Bauran pemasaran
tersebut dikenal dengan formula 4P yaitu produk, harga,tempat, dan promosi.
Setelah berkembangnya bauran ini menambahkan 3P untuk produk jasa yang
ditawarkan yaitu: orang, bukti fisik, dan juga proses.Berasarkan formula 4P an 3P
tersebut, secra lebih terperinci dijabarkan menjadi beberapa konsep sentral, yaitu :

xl
1. Segmentasi pasar

Segmentasi pasar (khalayak sasaran) merupakan analisis tahap pertama dari


strategi komunikasi pemasaran. Melalui strategi ini para perancang komunikasi
pemasaran menentukan dan memilah-milah kelompok pasar atau khalayak
sasaranutamanya.

2. Perilaku konsumen

Analisis perilaku konsumen adalah upaya memahami pola pembuatan keputusan


dalam pembelian suatu produk (barang).

3. Produk

Konsep produk merupakan titik fokus dan menjadi komoditas dalam pemasaran.
Produk tidak hanya mencakupbarang dan jasa, tetapi juga ide, gagasan, konsep,
organisasi,institusi, kota, negara, bangsa, orang, dan bentuk lainnya yangdapat
ditawarkan untuk memenuhi keinginan konsumen.

4. Branding (Merek)

Branding (merek) adalah sebuah istilah, tanda,simbol,desain, atau kombinasi dari


semuanya dengan tujuan mengidentifikasi barang atau jasa milik seseorang atau
sekelompok penjual dan untuk membedakan dari barang atau jasamilik pesaing.

5. Positioning

Positioning merujuk pada penciptaan “posisi”suatu merek produk tertentu dalam


kognisi ( ingatan ) para konsumen dikaitkan dengan merek-merek lain yang
menjadi pesaing. ( Aaker dan Myers, 1987 : 36. dalam Suryanto, 2015 : 541 )

6. Harga

Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan ke suatu produk atau layanan jasa.
Artinya, harga adalah jumlah nilai yang harus dibayar konsumen demi memiliki
atau mendapatkan keuntungan dari sebuah produk barang atau jasa. (Kotler :
2001)

xli
7. Tempat (Distribusi)

Tempat merujuk pada pola distribusi dan lokasi perolehan produk bagi para
konsumen. Suatu kegiatan promosi yang bersifatnasional perlu ditunjang dengan
pola distribusi yang jangkauannya nasional sehingga dapat diperoleh dengan
mudah. Sedangkan distribusi merujuk pada kegiatan perusahaan dalam
mengarahkan aliran produk dari para produsen ke konsumen, serta memastikan
produk tersedia pada tempat dan saat yang diinginkan konsumen.

8. Promosi

Promosi meliputi penggunaan berbagai salurankomunikasi, promosi yang lengkap


menurut Nickels (1984:19)dala Suryanto (2015:543) meliputi : advertising,
personal selling,sales promotion, word-of-mouth (WOM), publicity, dan
publicrelations.

9. Pelayanan pelanggan

Pelayanan pelanggan yang bertujuan untuk memeliharadan meningkatkan


hubungan psikologis antara produsen danpelanggan serta memantau berbagai
keluhan dari para pelanggan.

Berbagai konsep sentral ini merupakan sebuah tahap terakhir daristrategi


komunikasi pemasaran yaitu pengendalian, pengendalian disiniberarti sebuah
usaha yang dilakukan oleh perusahaan karena pada tahap iniperusahaan berusaha
sekuat mungkin untuk mempertahankan parapelanggannya dengan mengoreksi
kekurangan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Hal ini bertujuan agar para
konsumen tetap percaya dan yakinatas apa yang telah di tawarkan oleh sebuah
perusahaan.

1.5.4. Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep penelitian merupakan penjelasan secara terstruktur

mengenai konsep penelitian yang akan dilakukan. Kerangka konsep terdiri dari

xlii
beberapa variabel yang telah dipilih menjadi fokus penelitian. Kerangka konsep
pada penelitian biasanya digambarkan dalam bentuk bagan alir yang
menggambarkan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel lain. Bagan
tersebut yang nantinya akan digunakan oleh peneliti sebagai acuan dalam
melakukan penilaian pada masing-masing variabel penelitian. Pada penelitian
kuantitatif kerangka konsep penelitian biasanya terdiri dari variabel independen
dan dependen. Sedangkan, pada penelitian kualitatif variabel yang masuk ke
dalam kerangka konsep tidak dikategorikan ke dalam dua kategori seperti pada
penelitian kuantitatif. Namun, variabel penelitian kualitatif digambarkan sesuai
dengan model/konsep teori yang dipakai. Beberapa model atau konsep teori yang
biasa digunakan dalam penelitian kualitatif adalah sebagai berikut:

1. Fish Bone Model

2. Fault Tree Analysis

3. Model Evaluasi dan Efektivitas

4. Alur proses

1.6. Operasionalisasi Konsep

1.7. Metodologi Penelitian


Metode penelitian ini adalah penelitian Kualitatif, Seperti yang dijabarkan
oleh Sugiyono (2014:1) :Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan
untuk meneliti pada kondisi yang alamiah, sebagai lawannya adalah
(eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara triangulasi ( gabungan ), analisis data

xliii
bersifat induktif, danhasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna
daripada generalisasi.
Menurut Kriyantono (2008:196), riset kualitatif adalah riset yang
menggunakan cara berpikir induktif, yaitu cara berpikir yang berangkat dari
hal-hal yang khusus ( fakta empiris ), menuju hal – hal yang umum ( tataran
konsep ). Berdasarkan hal tersebut, peneliti berusaha memberikan gambaran
secara deskriptif mengenai situasi dan peristiwa yang terjadi secara rinci dan
lebih mendalam.
Menurut Sugiyono (2019:2), metode penelitian merupakan cara ilmiah
untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode
Penelitian berhubungan erat dengan procedure, teknik, alat serta desain
penelitian yang digunakan. Desain penelitian harus cocok dengan pendekatan
penelitian yang dipilih.

Beikut adalah jenis penelitian beserta kegunaan nya;

Penelitian Murni

Penelitian murni disebut juga dengan penelitian dasar. Penelitian murni ini
bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang
langsung bersifat praktis.

Menurut Jujun S. Suriasumantri (1985), menyatakan bahwa penelitian murni atau


penelitian dasar merupakan penelitian yang bertujuan untuk menemukan
pengetahuan baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Jenis penelitian ini
berbeda dengan penelitian terapan.

Penelitian Terapan

Menurut Jujun S. Suriasumantri (1985), bahwa penelitian terapan ialah penelitian


yang bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis.

Penelitian terapan ini lebih bersifat praktis dan aplikatif oleh karena penelitian
seperti ini bermula dari sebuah permasalahan yang riil dan bukan permasalahan
yang bersifat teoritis.

xliv
Penelitian Aksi

Penelitian aksi yang juga sering disebut dengan istilah action research, bertujuan
untuk menyelesaikan masalah dengan cara melakukan serangkaian tindakan yang
khusus. Yaitu yang telah melalui telaah teoritis sebelumnya secara nyata supaya
segera mendapatkan solusi yang terbaik untuk masalah dalam penelitian tersebut.

Penelitian Kebijakan

Metode Penelitian kebijakan ialah penelitian yang bertujuan untuk menentukan


suatu kebijakan berdasarkan data dan fakta yang ada di lapangan. Hasil dari
penelitian ini berupa peraturan, undang-undang, surat keputusan, dan segala hal
yang berhubungan atau memiliki kekuatan hukum.

Penelitian Evaluasi

Jenis penelitian berdasarkan kegunaannya yang terakhir adalah Penelitian


evaluasi. Penelitian seperti ini bertujuan untuk memberikan penilaian pada
program tertentu, kegiatan serta kebijakan yang ditujukan untuk mengintervensi
masyarakat.

Demikian diatas telah kita bahas tentang berbagai macam jenis penelitian
berdasarkan kegunaannya. Selanjutnya kita akan bahas tentang jenis rancangan
penelitian berdasarkan sifat masalahnya.

Berikut adalah jenis – jenis metode penelitian beserta kegunaan nya;

Metode Penelitian Historis

Metodologi Penelitian historis bertujuan adalah untuk membuat rekonstruksi


terhadap masa lampau secara sistematis dan obyektif.

Metode Penelitian Deskriptif

Metodologi Penelitian Deskriptif merupakan metode yang bertujuan untuk


membuat deskripsi secara sistematis, faktual, serta akurat pada fakta dan sifat
populasi atau daerah tertentu.

xlv
Metode Penelitian Perkembangan

Metodologi Penelitian Perkembangan merupakan rancangan penelitian yang


bertujuan ialah untuk menyelidiki pola-pola dan urutan pertumbuhan dan atau
perubahan sebagai fungsi waktu.

Metode Kasus

Metodologi Penelitian kasus atau Lapangan ialah suatu rancangan penelitian yang
bertujuan untuk mempelajari secara intensif tentang latar belakang keadaan
sekarang serta interaksi lingkungan suatu objek.

Metode Korelasional

Metodologi Penelitian Korelasional ialah suatu rancangan penelitian yang


bertujuan untuk mengkaji tingkat keterkaitan antara variasi suatu faktor dengan
variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi

Metode Eksperimental

Penelitian True Eksperimental atau eksperimen sungguhan merupakan suatu


metode yang bertujuan untuk menyelidiki adanya kemungkinan hubungan sebab
akibat dengan cara melakukan kontrol atau kendali.

Metode Quasi Eksperimental Semu

Penelitian Quasi Eksperimental atau eksperimen semu merupakan suatu


rancangan penelitian yang mempunyai tujuan untuk mengkaji kemungkinan
hubungan sebab akibat dalam keadaan yang tidak memungkinkan ada kontrol atau
kendali. Tetapi bisa diperoleh informasi pengganti bagi situasi dengan
pengendalian.

Metode Kausal komparatif

Kausal-komparatif ialah metode yang bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan


hubungan sebab akibat, tetapi tidak dengan eksperimen melainkan dilakukan
dengan pengamatan pada data dari faktor yang diduga menjadi penyebab sebagai
pembanding.

xlvi
Metode Tindakan

Penelitian Tindakan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan baru atau


pendekatan baru dan diterapkan langsung serta dikaji hasilnya.

Manfaat Metode Penelitian Dalam Penelitian

Setelah kita memahami metode menurut para ahli di atas, saatnya kita
mempelajari lebih jauh metode dari penelitian agar kita dapat menerapkannya
dalam tugas akhir kuliah dan pekerjaan sehari-hari.

Manfaat Metode penelitian adalah untuk memudahkan peneliti dalam membuat


strategi, menetapkan proses dan teknik yang akan digunakan dalam upaya
pengumpulan data dan melakukan analisis.

Sebagai peneliti, ada beberapa hal yang harus dimengerti agar anda dapat
memahami rancangan penelitian, antara lain ontology, epistomology, metodologi
penelitian, metode dan teknik penelitian.

Diantara komponen-komponen tersebut, metode penelitian adalah komponen yang


paling tampak atau terlihat pada saat anda melakukan penelitian. Sedangkan yang
lainnya menjadi penguat agar anda sukses melakukan penelitian yang baik.

1.7.1. Jenis Penelitian

Di dalam melakukan penelitian diperlukan metode penelitian yang


disesuaikan dengan pokok permasalahan yang akan diteliti gunanya untuk
mendapatkan data dan informasi dalam mendukung penulisan ini.

Untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi secara jelas baik arah


maupun ruang lingkupnya adalah menentukan langkah-langkah yang perlu
diambil yaitu dengan metode penelitian, karena dengan adanya cara ini gejala
dari objek penelitian dapat diungkapkan, dirumuskan secara objektif, rasional,
dan sistematis. Langkah-langkah didalam memecahkan masalah tersebut

xlvii
merupakan metode untuk mecapai tujuan penelitian Menurut Nawawi (1991 :
61) bahwa “Metode pada dasarnya adalah cara untuk mencapai tujuan”.

Dari pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa, metode


penelitian merupakan pedoman atau cara didalam melakukan suatu penelitian
agar memperoleh hasil dan pembahasan yang dipertanggungjawabkan secara
ilmiah.

Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif ini dilator


belakangi oleh keinginan untuk memusatkan diri pada pemecahan masalah-
masalah yang sebenarnya terjadi dimasa sekarang. Metode deskriptif hanyalah
memaparkan situasi atau peristiwa, tidak menguji hipotesis atau membuat
prediksi. Penelitian bertindak sebagai pengamat. Peneliti hanya membuat
kategori perilaku, mengamati kejala, dan mencatatnya dalam buku observasi.
Penelitian dengan menggunakan metode deskriptif bukan saja menjabarkan
(analisist), tetapi juga memadukan (sintetis). Bukan saja melakukan
klarifikasi tetapi juga organisasi.

Penelitian kualitif adalah penelitian yang lebih mengutamakan


pengumpulan data berupa kata-kata, kalimat, atau gambar yang lebih memiliki
artisekedar angka dan frekuensi. Penelitian ini menekankan pada catatan yang
menggambarkan situasi yang sebenarnya guna mendukung penyajian data.
Fenomena komunikasi terjadi melalui komponen-komponen seperti:
komunikator, pesan, media, komunikan, efek, dan umpan balik. Penelitian
deskriptif bertujuan untuk mengumpulkan informasi actual secara rinci yang
melukiskan gejala yang ada, mengamati masalah atau kondisi, dan praktek-
praktek yang berlaku, membuat perbandingan evaluasi, menentukan apa yang
dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari
pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu
yang akan dating (Jalaluddin Rakhmat, 2001 : 25).

xlviii
1.7.2. Situs Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dimana penelitian dilakukan. Penetapan


lokasi penelitian merupakan tahap yang sangat penting dalam penelitian kualitatif,
akrena dengan ditetapkanya lokasi penelitian berarti objek dan tujuan sudah
ditetapkan sehingga mempermudah penulis dalam melakukan penelitian. Lokasi
ini bisa diwilayah tertentu atau suatu lembaga tertentu dalam masyarakat. Untuk
memperoleh data primer, lokasi penelitian dilakukan Jl. Kapuas No.9b Kedung
Jenar, Blora dan untuk tambahan informasi saya melakukan wawancara Online
atau Video Call melalui aplikasi Whatsapp pada tanggal 15 Maret 2024.

1.7.3. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah sumber data penelitian. Adapun subjek


penelitianya yaitu admin yang ditugaskan juga sebagai pembuat rundown event,
sebagai secretariat (jumpa meeting dengan calon client maupun dengan client
tetap), dan memegang data informasi perusahaan yaitu Ovie Ardiansyah dan
Marketing Rama.

1.7.4. Jenis Data

Penyajian Data yang dilakukan peneliti adalah menggunakan deskriptif


kualitatif. Berikut adalah langkah-langkah penelitian deskriptif;

 Memilih masalah yang akan diteliti


 Merumuskan dan mengadakan pembatasan masalah. Kemudian mengadakan
studi pendahuluan berdasarkan masalah untuk menghimpun informasi dan
teori yang digunakan dalam kerangka konsep penelitian.
 Membuat asumsi atau anggapan yang menjadi dasar hipotesis penelitian
 Merumuskan hipotesis penelitian
 Merumuskan dan memilih teknik pengumpulan data

xlix
 Menentukan teknik dan alat pengumpul data yang digunakan
 Menentukan kriteria atau kategori untuk mengadakan klasifikasi data
 Melaksanakan penelitian atau pengumpulan
 Melakukan pengolahan data dan analisis data
 Menarik Kesimpulan
 Menyusun dan mempublikasi laporan penelitian.

1.7.5. Sumber Data

Penelitian yang dilakukan untuk menggali dan mengumpulkan data


diperoleh dari berbagai sumber.

Sumber data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah seseorang atau
lebih yang dipilih sebagai sumber atau responden.

Dalam hal ini Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung di tempatpenelitian atau


di suatu tempat yang menjadi objek penelitian sehingga peneliti mendapatkan
informasi yang akurat dan tepat. Pengambilan data ini menggunakan metode
observasi pengumpulan data dengan mencari fakta disitus official terutama
objek yang diteliti yaitu CV. Vlabs Management yang diperoleh langsung dari
narasumber yang dimaksud adalah Admin Vlabs Management.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang digunakan untuk melengkapi data primer.
Data ini dapat berupa sumber tertulis dan foto yang menunjukkan kebenaran
dari penelitian. Menurut Sugiyono ( 2012:141) : Data sekunderadalah sumber
data yang diperoleh dengan cara membaca, mempelajari dan memahami

l
melalui media lain yang bersumber dari literatur, buku-buku, serta dokumen
pribadi perusahaan.

1. Sumber tertulis

Sumber tertulis merupakan sumber yang penting dalam sebuah


penelitian. Dimana peneliti dapat memperbanyak pengetahuannya dan
juga sebagai bahan penguat dalam setiap hasil yang didapatkannya.
Sumber inidapat berasal dari dokumen – dokumen pribadi perusahaan,
majalah ilmiah dan semua sumber yang dimiliki perusahaan.

2. Foto
Foto merupakan sember yang dihasilkan dan akan menjadi sangat
kuatdalam menelaah segi - segi subjektif dan hasilnya juga dapat analisis
secarainduktif. Peneliti akan menjadikan foto dokumentasi yang didapat
penelitisebagai sumber data pendukung, dari sember data foto ini
diharapkan akan memberikan gambaran pasti tentang kondisi bagaimana
strategi komunikasi pemasaran CV. Vlabs Management untuk
mendapatkan kepercayaan pelanggan.

Dari berbagai sumber tersebut diharapkan dapat mencakup seluruh data yang
dibutuhkan dalam penelitan dan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.

1.7.6. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono teknik pengumpulan data terdiri dari empat macam


yaituobservasi, wawancara, dokumentasi, gabungan/triangulasi. Maka pada
penelitianini peneliti menggunakan tiga teknik pengumpulan data tersebut sebagai
berikut :

Wawancara
Esterberg ( 2002 ) dalam Sugiyono ( 2012: 233 )mengemukakan beberapa
macam wawancara, yaitu : wawancaraterstruktur, semiterstruktur, dan tidak
terstruktur.

li
a. Wawancara Terstruktur

Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulandata, bila


peneliti ataau pengumpul data lebih mengetahui denganpasti tentang informasi
yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalammelakukan wawancara, peneliti sudah
menyiapkan instrumentpenelitian berupa pertanyaan – pertanyaan tertulis yang
alterrnatifjawabannya telah disiapkan.

b. Wawancara Semistruktur

Wawancara ini termasuk ke dalam in-dept nterview, yang berarti dalam


pelaksanaannya wawancara dilakukan dengan bebas dibandingkan dengan
wawancara terstruktur, wawancara ini bertujuan untuk menemukan permasalahan
secara lebih terbuka dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan
ide –idenya.

c. Wawancara tidak Berstruktur

Wawancara tidak berstruktur adalah wawancara yang bebas dimana


peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. ( Sugiyono, 2012 : 235 ).
Dengan teknik ini diharapkan peneliti dapat memperoleh data yang lebih jelas dan
akurat untuk selanjutnya di teliti. Peneliti akan memanfaatkan informansebagai
narasumber dengan maksimal untuk dapat meperoleh data yang di perlukan dalam
melakukan penelitian.

Observasi
Menurut Kriyantono ( 2010:64 ) metode observasi merupakan metode
dimana periset akan mengamati langsung terhadap obyek yang diteliti. Jadi
penelitian akan melakukan pengamatan langsung terhadap obyek penelitian. Di
tahap ini peneliti akan mengamati secara virtual melalui website resmi CV. Vlabs
Management strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan.

lii
Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2008 : 83) studi dokumentasi merupakan pelengkap
dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
Selain teknik-teknik yang sudah dipaparkan sebelumnya teknik pengumpulan data
dengan dokumentasi merupakan sebuah teknik pelengkap yang dapat digunakan
oleh seorang peneliti guna mendapatkan hasil yang lebih akurat dan maksimal.
Dokumen tersebut membantu peneliti untuk dapat memperkaya informasi.

1.7.7. Analisis dan Interprestasi Data

Analisis data adalah suatu proses atau upaya pengolahan data menjadi sebuah
informasi baru agar karakteristik data tersebut menjadi lebih mudah
dimengerti dan berguna untuk solusi suatu permasalahan, khususnya yang
berhubungan dengan penelitian. Analisis data juga dapat didefinisikan sebagai
suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengubah data hasil dari penelitian
menjadi sebuah informasi baru yang dapat digunakan dalam membuat
kesimpulan.

Secara umum, tujuan analisis data adalah untuk menjelaskan suatu data agar
lebih mudah dipahami, selanjtnya dibuat sebuah kesimpulan. Suatu
kesimpulan dari analisis data didapatkan dari sampel yang umumnya dibuat
berdasarkan pengujian hipotesis atau dugaan.

Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data, menjabarkannya


kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyususn kedalam pola, memilih
manayang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat
diceritakan kepada orang lain (Sugiyono:2012:244). Dalam hal ini peneliti akan
menggunakan dua kajian teknik analisis data yaitu wawancara dan observasi atau
dokumentasi.

liii
Pada analisis data ini peneliti harus lebih jeli dalam melihat situasi saat
melakukan observasi atau dokumentasi di lapangan. Dengan demikian peneliti
diharapkan dapat menemukan pandangan atau kesimpulan dari objek penelitian.
Hal tersebut dikarenakan karateristik dari obyek-obyek penelitian memiliki
keanekaragaman. Peneliti harus dapat mengklasifikasikan obyek-obyek tersebut
dalam satu kelompok besar untuk mendapatkan data yang valid. Miles dan
Huberman ( 1984 ) dalam Sugiyono ( 2012 : 243 ) mengemukakan, bahwa
aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas
dalam analisis data, yaitu :

1. Reduksi data ( Data Reduction )

Mereduksi berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan


pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan dapat memudahkan
peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya. Reduksi data dapat
dibantu dengan peralatan elektronik seperti computer mini, dengan memberikan
kode pada aspek – aspek tertentu. ( Sugiyono, 2012 : 247 )

2. Penyajian data ( Data Display )

Langkah selanjutnya adalah menyajikan data. Penelitian kualitatif


penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian berupa teks yang bersifat naratif,
bagan, hubungan antara kategori, flowchart dan sejenisya. Dengan penyajian data,
maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja
selanjutnya, berdasarkan dengan apa yang telah dipahami tersebut.

3. Penarikan kesimpulan ( Conclusion Drawing/verification )

Penarikan kesimpulan dan verifikasi dari rangkaian data yang diperoleh


dilapangan merupakan langkah akhir dari data kualitatif. Kesimpulan penelitian
kualitatif diharapkan berupa temuan baru yang pernah ada sebelumnya. Dengan

liv
demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab
rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena
seperti telah dikemukakan bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian
kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada
di lapangan.(Sugiyono, 2012 : 252-253 ).

Interpretasi Data

Pada penelitian kualitatif merupakan penelitian dengan pendekatan


menggunakan analisis yang bersifat naratif-kualitatif. Menurut Geoffrey E.
Mills (2000), mengemukakan beberapa teknik analisis data sebagai berikut;

1. Identifikasilah tema-tema dari data yang dikumpulkan secara induktif dari


tema-tema yang besar menjadi tema yang lebih kecil.
2. Untuk setiap tema ataupun kelompok data dapat dibuat kode, misalnya
kode untuk perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, maupun hasilnya.
3. Ajukan pertanyaan-pertanyaan kunci: siapa, apa, dimana, kapan,
mengapa?
4. Buatlah review keorganisasian dari unit yang diteliti dari visi dan misi,
tujuan, struktur, dan lain-lain.
5. Petakan secara visual faktor-faktor yang terkait atau melatarbelakangi dan
diakibatkan oleh suatu hal. Misalnya faktor-faktor yang melatarbelakangi
dan diakibatkan oleh proses pembelajaran, hasil belajar, krgagalan siswa,
dan lain-lain.
6. Buatlah bentuk penyajian dari temuan dalam bentuk tabek, grafik, dan
lain-lain.
7. Kemukakan apa yang belum atau tidak ditemukan dalam penelitian,
kemudian identifikasi.

Teknik interpretasi data dapat dilakukan sebagai berikut:

1, Perluaslah hasil analisis denngan mengajukan pertanyaan berkenaan dengan


hubungan perbedaan antara hasil analisis, penyebab, implikasi dari hasil

lv
analisis sebelumnya.

2. Hubungan temuan dengan pengalaman pribadi.

3. Berilah pandangan kritis dari hasil analisis yang dilakukan.


4. Hubungkan hasil-hasil analisis dengan teori-teori pada bab sebelumnya.
5. Hubungkan atau tinjaulah dari teori yang relevan dengan permasalahan
yang dihadapi.

1.7.8. Kualitas Data

Dalam teknik penjaminan keabsahan data, penulis melakukan dengan cara


kualitatif. Dimana penulis melakukan wawancara dan dokumentasi. Disini
penulis melakukan wawancara dengan karyawan di bagian admin yang
sekaligus sebagai pembuan rundown event, secretariat (jumpa meeting dengan
calon client atau client tetap), dan pemegang data informasi perusahaan.
Penulis juga menjamin keabsahan data penulis dengan adanya data event yang
telah dilakukan dalam bentuk dokumentasi dan foto-foto penulis dengan pihak
CV. Vlabs Management.

lvi
BAB II

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

2.1. Sejarah Singkat CV. Vlabs Management

CV. Vlabs Management beralamatkan di Jalan Kapuas No. 9B


Kelurahan Kedung Jenar, Blora, Jawa Tengah. Perusahaan ini merupaka
salah satu dari beberapa perusahan yang bergerak di bidang jasa event
management di kota Blora, Dimana sepasang suami istri yang bernama
Alif Surya Atmaja dan Olivia Ratna F adalah founder dari Vlabs
Management, nama Vlabs itu sendiri terinspirasi dari nama V atau Kim
Taehyung salah satu member dari Boyband asal Korea yaitu BTS. V itu
sendiri diambil dari kata ‘Victory’ yang berarti kemenangan, selain
bermakna kemenangan. Mengapa terinspirasi dari V member BTS?
Karena Olivia adalah ARMY (nama fans club/fandom BTS). Inspirasi
mengapa pasangan suami istri tersebut memutuskan untuk membuat Event
Management karena mereka melihat sebuah peluang untuk
mengembangkan Event Management di kota Blora salah satu nya karena
Event Organizer yang didaerah Kota Blora masih dibilang sedikit dan
salah satu peluang pasangan suami istri tersebut membuat Event
Management di kota Blora karena memiliki channel atau Public Relation
dengan beberapa anggota pemerintahan kota Blora.

Setelah menetapkan nama Vlabs Alif dan Olivia langsung


mendatangi Notaris PPAT untuk membuat Akta Pendirian Perseroan
Terbatas tersebut. Setelah melengkapi semua persyaratan untuk
mendirikan perusahaan tersebut maka pada tanggal 23 November 2022

lvii
Notaris PPAT resmi mengeluarkan Akta Pendirian CV. Vlabs
Management.

2.2. Alamat CV. Vlabs Management

Jalan Kapuas No. 9B Kelurahan Kedung Jenar, Blora, Jawa


Tengah. Email: vlabs1993@gmai.com, Telp: 087824305079

2.3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi sendiri dibuat untuk kepentingan perusahaan dengan


sebelumnya menempatkan orang-orang yang kompeten sesuai dengan bidang dan
keahliannya. Bagi HRD sendiri, dengan adanya struktur organisasi, kita dapat
mengetahui peran dan tanggung jawab karyawan-karyawannya.

Dengan menempatkan seseorang ke dalam sebuah posisi dalam struktur


sesuai dengan kemampuannya juga bisa menjadi patokan HRD dalam menentukan
jumlah gaji karyawan bersangkutan.

Misalnya saja Jika A pandai dalam pemasaran tetapi tidak dengan


penjualan, sedangkan B sebaliknya, pandai dalam penjualan tetapi tidak dengan
pemasaran, kerja sama adalah cara paling efisien untuk mencapai tujuan tunggal.
Setiap kekuatan berguna dalam sistem organisasi.

Struktur organisasi sebagai sebuah hierarki (jenjang atau garis yang


bertingkat) berisi komponen-komponen dimana pendiri dan penyusun perusahaan
kemudian menggambarkan pembagian kerja, dan bagaimana aktivitas dalam
perusahaan yang berbeda mampu saling terkoordinasi. Struktur organisasi yang
baik sendiri kemudian akan menunjukkan adanya spesialisasi pada masing-masing
fungsi pekerjaan, maupun penyampaiannya melalui sebuah laporan.

Struktur organisasi adalah sistem yang digunakan untuk mendefinisikan


hierarki dalam sebuah organisasi dengan tujuan menetapkan cara sebuah

lviii
organisasi dapat beroperasi, dan membantu organisasi tersebut dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan di masa depan.

Adapun beberapa hal yang membuat struktur organisasi dalam perusahaan


kemudian menjadi sangat penting, adalah karena berbagai fungsinya, sebagai
berikut :

1. Memberi kejelasan tanggungjawab

2. Menjelaskan kedudukan dan koordinasi masing-masing penyusun


perusahaan

3. Menjelaskan bagaimana jalur hubungan antara masing-masing hirarki

4. Memberikan uraian tugas yang dibebankan secara jelas

Jenis-jenis struktur organisasi dalam perusahaan, terdapat enam jenis struktur


organisasi yang dikenal dalam sebuah perusahaan, berikut ini beberapa
diantaranya;

1. Struktur Organisasi Fungsional (Functional Structure Organization)

Struktur organisasi fungsional merupakan jenis struktur organisasi ini


yang paling umum digunakan oleh sebuah organisasi atau perusahaan.
Dalam struktur organisasi fungsional, pembagian kerjanya kemudian
dilakukan berdasarkan pada fungsi masing-masing manajemen.

Diantaranya Manajemen Keuangan, Manajemen Pemasaran dan


Sumber Daya Manusia, Manajemen Produksi, dan lain-lain. Setiap
karyawan yang memiliki skill dan keterampilan yang sama, akan
dikelompokkan ke dalam satu unit kerja.

Kelebihan jenis struktur organisasi ini adalah dapat menekan biaya


operasional perusahaan, dan memudahkan tim manajerial untuk
melakukan pengawasan dan evaluasi pada kinerja karyawan.

2. Struktur Organisasi Divisional (Divisional Structure Organization)

lix
Struktur organisasi divisional adalah jenis struktur organisasi yang
melakukan pengelompokan berdasarkan pada kesamaan produk,
jasa/servis/layanan, pasar, dan letak geografisnya.

Jenis struktur organisasi ini, lazimnya diterapkan pada sebuah


perusahaan berskala menengah hingga perusahaan besar, karena biasa
operasional yang dikeluarkan akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan
struktur organisasi fungsional.

Dengan menerapkan struktur organisasi divisional, berarti


perusahaan Anda lebih memiliki kemudahan pengelolaan karena memecah
divisi-divisi dalam perusahaan menjadi bagian yang lebih kecil.

Sedangkan kelemahannya terletak pada masalah alokasi sumber


daya, serta distribusi biaya-biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan.

3. Struktur Organisasi Lini

Jenis struktur organisasi ketiga yang akan kita bahas adalah


struktur organisasi lini. Dalam struktur organisasi lini, hubungan antara
atasan dengan bawahan terjadi secara langsung dan vertikal.

Dimana sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan karyawan


dengan jabatan terendah dalam struktur organisasi ini dihubungkan dengan
garis komando atau garis wewenang.

Itulah sebabnya, jenis struktur organisasi ini juga lebih dikenal


dengan struktur organisasi militer. Kelebihan menggunakan struktur
organisasi lini adalah kesatuan pimpinan terletak pada satu orang.

Sedangkan kelemahannya adalah adanya ketergantungan pada satu


orang dalam struktur hirarkinya. Jenis organisasi ini sangat tepat jika
diterapkan pada organisasi kecil seperti kedai nasi, warung tegal, bengkel,
maupun rukun tetangga.

lx
4. Struktur Organisasi Lini dan Staff

Jenis struktur organisasi ini adalah penggabungan antara beberapa


kombinasi dari struktur organisasi lini dengan asas komando, akan tetapi
tugas pimpinan dibantu oleh beberapa staff.

Setiap staff pada struktur organisasi lini dan staff memiliki peran
dalam memberikan saran, masukan, bantuan pikiran, ide-ide dan gagasan
baru, serta data-data informasi yang dibutuhkan oleh pimpinannya.

Struktur organisasi lini dan staff sangat cocok diterapkan pada


perusahaan berskala kecil karena memiliki kelebihan yaitu pada tingginya
disiplin moral para karyawan sesuai dengan deskripsi tugasnya masing-
masing. Akan tetapi, solidaritas para karyawannya masih kurang karena
banyak dari mereka yang tidak saling mengenal satu sama lain.

5. Struktur Organisasi Matriks (Matrix Structure Organization)


Struktur organisasi matriks adalah sebuah struktur organisasi yang
merupakan penggabungan antara struktur organisasi fungsional dengan
struktur organisasi divisional dengan tujuan untuk saling melengkapi dan
menutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada kedua struktur
organisasi tersebut.
Struktur organisasi jenis ini sering juga dikenal dengan nama
struktur organisasi proyek karena setiap karyawan pada unit kerja struktur
organisasi fungsional harus mengerjakan proyek-proyek organisasi yang
dibebankan kepadanya.
Penerapan jenis struktur organisasi ini menyebabkan terjadinya sistem
komando dimana seorang karyawan diharuskan memberikan laporan
kepada dua orang pimpinan yaitu pimpinan pada unit kerja divisional dan
fungsional.

lxi
Struktur organisasi matriks sangat cocok diterapkan pada
perusahaan berskala besar hingga perusahaan-perusahaan tingkat
multinasional karena kemampuannya mencapai tingkat koordinasi yang
sangat diperlukan dalam menjawab tuntutan ganda pada lingkungan
perusahaan.
Namun sayangnya, struktur organisasi matriks juga memiliki
kelemahan, dimana terkadang karena adanya tuntutan ganda tersebut
malah menimbulkan adanya kebingungan.

6. Struktur Organisasi Komite atau Proyek


Jenis struktur organisasi terakhir yang lazim digunakan oleh
perusahaan adalah struktur organisasi komite. Dalam struktur organisasi
ini, setiap tugas kepemimpinan dan tugas-tugas khusus lainnya harus
dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan secara kolektif oleh sekelompok
pejabat yang berupa dewan atau komite.

Organisasi dalam Komite biasanya terdiri dari pimpinan komite


(Executive Committee) yang merupakan pimpinan dengan kewenangan
lini, dan staff committee yang merupakan karyawan dengan kewenangan
staff.

Karena CV. Vlabs Management ini masih baru, Vlabs


Management belum memiliki struktur organisasi tetap. Namun, CV. Vlabs
Management sudah memiliki beberapa anggota didalamnya, yaitu : Alif
Surya Atmaja sebagai Penasehat, Olivia Ratna F. sebagai Direktur CV.
Vlabs Management, Ovie Ardiansyah sebagai Sekretaris atau Admin CV.
Vlabs Management, dan ada beberapa anggota yang hanya akan dibagi
tugas ketika CV. Vlabs Management mendapat sebuah project event.

2.4. Jasa Yang Ditawarkan CV. Vlabs Management

lxii
Jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu
pihak kepada pihak lain, pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik)
dan tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu. Produksi jasa bisa berkaitan
dengan produk fisik atau sebaliknya.

Ada beberapa pendapat mengenai pengertian pelayanan, Kotler


mendefinisikan pelayanan (jasa) sebagai setiap tindakan atau kinerja yang dapat
ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan
tidak mengakibatkan kepemilikan sesuatu.

Berikut adalah beberapa layanan jasa yang ditawarkan Vlabs Management


untuk Event Management;

a). Event Management

Ditengah banyaknya persaingan didunia entertaiment kita bisa


menampilkan sesuatu hal yang berbeda dengan yang lainya. Sehingga konsumen
tidak akan dikecewakan oleh CV. Vlabs Management.

Jenis- jenis event berikut :

- Musik Consert
- Activation
- Exhibition
- Gathering
- Festival
- Launching Product

b). Design Division

lxiii
Meliputi seni, sains, dan penerapan teknik design pada proses realisasi
produk termasuk konsepsi, evolusi, dan pembuatan produk.

Layanan diantaranya yaitu;

- Graphic
- Photography
- Print ADV
- Corporate Identity
- ETC

c). Advertising

Segala bentuk pesan promosi benda seperti barang, jasa, produk jadi, dan
ide yang disampaikan melalui media dengan biaya sponsor dan ditunjukan kepada
sebagian besar masyarakat.

Layanan diantaranya yaitu;

- Outdoor/Indoor ADV
- Lokasi ikan dan placement
- Campaign
- Material Promo
- Merchandise

d). Multimedia Division

Mengatur dan menata sebuah rundowm acara menjadi sebuah tayangan yang
jelas, menarik , dan bisa dimengerti, sesuai dengan rencana awal atau sesuai
dengan intruksi klien.

Layanan diantaranya yaitu;

- Videographic
- Voice and Music Recording

lxiv
2.5. Media Promosi Vlabs Management

Dikutip dari buku Kewirausahaan (2022) karya Fibria Anggraini dkk,


media promosi adalah serangkaian aktivitas yang dilakukan untuk
mengomunikasikan benefit produk. Media ini juga dipakai untuk membujuk
calon konsumen agar mau membeli produk atau menggunakan jasa. Menurut
Salmiah, dkk dalam buku Online Marketing (2020), definisi media promosi
adalah media yang dipakai untuk mempromosikan produk.

Definisi dari media promosi adalah segala bentuk alat, media, atau
aktivitas yang digunakan untuk mempromosikan serta mengomunikasikan isi
pesan terkait produk. Bisa juga diartikan bahwa definisi media promosi adalah
media yang dipakai untuk memperkenalkan produk kepada target konsumen.

Pada dasarnya, ada banyak jenis media promosi yang bisa digunakan.
Contohnya brosur, iklan audio visual, serta spanduk. Meski begitu, secara
umum, media promosi bisa dikelompokkan menjadi empat jenis. Berikut
penjelasannya:

1. Media cetak
Dilansir dari buku Pendidikan Kesehatan dan Promosi
Kesehatan (2021) karya Faizatul Ummah dkk, iklan media cetak
adalah iklan yang mengutamakan pesan visual. Pesan ini sering
kali berupa gambar, foto, perpaduan warna, serta tulisan. Contoh
media promosinya adalah booklet, leaflet, dan selebaran.

2. Media elektronik
Media Alatronik Adalah jenis media promosi yang bersifat
dinamis. Media promosi ini bisa dilihat dan atau didengar di saat
yang bersamaan. Media promosi ini membutuhkan alat bantu

lxv
elektronik. Contoh media promosinya adalah televisi, radio, video
film, CD, dan SMS.
3. Media luar ruang
Jenis media promosi ini disampaikan di luar ruang. Bisa
memakai media cetak ataupun elektronik. Contoh media
promosinya, yakni spanduk dan televisi layar lebar.
4. Media lain
Jenis media promosi yang termasuk kategori ini adalah alat
promosi lain yang tidak termasuk media cetak, elektronik, dan luar
ruang. Contoh media promosinya adalah iklan di bus.

Untuk itu CV. Vlabs Management saat ini menggunakan Media Promosi berupa
Instagram dan Website pemerintahan.

BAB III

lxvi

Anda mungkin juga menyukai