MANAJEMEN PERUSAHAAN
DOSEN PENGAMPU :
Yuliza Hardi, S.E., M.SI
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6 :
Felzy Syafica
Putri Sry Rahayu
Bella Fitaloka
Nazira Lekza Amanda
Safana Atila Turahmah
M.Taufik Iqbal
Fauzan Ahladzikri
Alhamdulillahi Robbil Alamin puji Syukur kehadirat Allah SWT. Yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga saya bisa menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “manajemen dalam perusahaan” dalam Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas dari dosen.
Sholawat dirangkai salam kami limpahkan keharibaan baginda agung Nabi Muhammad
SAW yang telah membawa kita dari alam jahiliyah menuju ke era globalisasi pada saat
ini, sehingga kita bisa membedakan mana yang sah dan mana yang fatal. Terimakasih
kami sampaikan kepada semua rekan-rekan yang telah membantu menyusun fikirannya
demi tersusunnya makalah ini.
“Innal Insana wal khoto’iwan Nisyan” sesungguhnya manusia itu adalah tempatnya
kesalahan dan lupa dari makalah tersebut kami sadar bahwa selaku manusia biasa kami
tidak akan luput dari kehilafan ataupun kekurangannya, oleh karena itu kami
mengharap partisipasi dari rekan-rekan mahasiswa untuk ikut menyumbang fikirannya
lewat kritik dan saran para pembaca setia. Demikian dari kami dan terimakasih.
Wassalam, Wr.Wb.
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar Isi
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar belakang
1.2 Tujuan
1.3 Ruang lingkup manajemen
BAB II Pembahasan
2.1 Gambaran umum manajemen dalam suatu perusahaan
2.2 Visi dan Misi perusahaan
2.3 Tujuan perusahaan
2.4 Tujuan Organisasi manajemen dalam perusahaan
2.5 Sistem manajeman dalam perusahan
1. Manajemen Sumberdaya Manusia
2. Manajemen Produksi
3. Manajemen Keuangan
4. Manajeman Informasi.
2.6 Perananan dan pelaksaan dalam perusahaan
1. Peran Manajemen
2. Peran Decional
3. Peran Inter
4. Peran Informasi
2.7. Kelabihan dan Kekurangan suatu perusahaan
BAB IV Penutup
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menganalisis manajeman perusahaan
terhadap kinerja karyawan dengan komitmen organisasi dan tekanan pekerjaan yang di
sebabkan oleh sistem manajeman. Penulisan ini merupakan penulisan empiris dengan
menggunakan simple random sampling di dalam pengambilan sampel. Data yang
diperoleh dari sumber – sumber yang dapat dipercaya,dan buku - buku yang ditulis oleh
para ahli.
Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa komunikasi organisasi berpengaruh
langsung terhadap kinerja. Komunikasi organisasi berpengaruh negatif terhadap
tekanan pekerjaan. Tekanan pekerjaan tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
BAB II PEMBAHASAN
Devinisi Manajemen
Tingkatan manajemen
Manajemen adalah pemanfaatan manusia dan sumber-sumber lain dengan cara yang
terbaik untuk mencapai tujuan perusahaan. Selain itu manajemen dapat juga disebut
pendayagunaan sumber daya manusia dengan cara yang paling efektif, agar dapat
mencapai rencana dan sasaran perusahaan.
Tingkat-tingkat Manajemen
Manajemen puncak (top manajemen) tanggung jawabnya adalah menyusun rencana
baru untuk perluasan produksi dan meningkatkan penjualan. Mengkomunikasikan
rencana-rencana itu kepada semua manajer. Contoh dari manajemen puncak adalah
presiden, direktur utama, direktur keuangan dan wakil presiden. Keputusan yang
diambil dari manjemen ini adalah untuk 3 sampai 5 tahun ke depan.
Manajemen pengawasan (forward line) terlibat secara langsung dengan karyawan yang
melaksanakan proses produksi sehari-hari. Tanggung jawabnya adalah mempersiapkan
tugas pekerjaan bagi para karyawan baru yang telah direkrut, mempersiapkan jadwal
waktu bagi para karyawan yang telah direkrut.
Dilihat dari tingakatan organisasi, manajemen dibagi dalam 3 tingkatan yaitu:
MISI
1. menghasilkan laba yang sangat besar.
2. memproduksi berbagai macam button untuk kebutuhan customer.
3. menjalin hubungan dengan perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia.
4. memproduksi produk dengan kualitas yang terpilih.
5. membuat bangsa Indonesia semakin maju di bidang bisnis.
6. perusahaan mampu mengekspor ke luar negeri
B. Manajemen produksi
Manajemen Produksi dalam perusahaan ini berperapan berdasarkan fungsinya untuk
menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan
keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin, dari mulai
pilihan lokasi produksi hingga produk akhir yang dihasilkan dalam proses produksi
C . Manajemen Keuangan
Manajemen Keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang
pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan
mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas
manajemen keuangan diantaranya merencanakan dari mana pembiayaan bisnis
diperoleh, dan dengan cara bagaimana modal
yang telah diperoleh dialokasikan secara tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalankan
D. Manajemen Informasi
Manajemen Informasi adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada
intinya berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap mampu untuk terus
bertahan dalam jangka panjang. Untuk memastikan itu manajemen informasi
bertugas untuk menyediakan seluruh informasi yang terkait dengan kegiatan
perusahaan baik informasi internal maupun eksternal, yang dapat mendorong
kegiatan bisnis yang dijalankan tetap mampu beradaptasi dengan perubahan yang
terjadi di masyarakat
1. PERAN MANAJEMEN
Selain kategori besar dari fungsi manajemen, manajer pada berbagai tingkat hirarki
mengisi peran manajerial yang berbeda. Peran ini dikategorikan oleh peneliti Henry
Mintzberg, dan mereka dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis utama: decisional,
interpersonal, dan informasi.
2. PERAN DECISIONAL
peran Decisional memerlukan manajer untuk merencanakan strategi dan
memanfaatkan sumber daya. Ada empat peran spesifik yang decisional. Peran
pengusaha memerlukan manajer untuk menetapkan sumber daya untuk
mengembangkan barang yang inovatif dan jasa, atau untuk mengembangkan
bisnis. Sebagian besar peran ini akan diselenggarakan oleh manajer tingkat atas,
meskipun manajer menengah dapat diberikan beberapa kemampuan untuk
membuat keputusan tersebut. Penangan gangguan mengoreksi masalah tak
terduga yang dihadapi organisasi dari lingkungan internal atau eksternal. Manajer di
semua tingkatan dapat mengambil peran ini. Misalnya, pertama-line manajer dapat
memperbaiki masalah menghentikan jalur perakitan atau manajer tingkat
menengah mungkin mencoba untuk mengatasi setelah terjadinya perampokan toko.
Top manajer lebih mungkin untuk menghadapi krisis besar, seperti membutuhkan
penarikan produk cacat. Peran decisional ketiga, yaitu pengalokasi sumber daya,
menentukan yang melibatkan unit kerja yang akan mendapatkan sumber daya. Top
manajer cenderung membuat besar, keputusan anggaran secara keseluruhan,
sementara mangers menengah dapat membuat alokasi yang lebih spesifik. Dalam
beberapa organisasi, manajer pengawas bertanggung jawab untuk menentukan
alokasi untuk menaikkan gaji karyawan. Akhirnya, negosiator bekerja dengan orang
lain, seperti pemasok, distributor, atau serikat buruh, untuk mencapai kesepakatan
mengenai produk dan jasa. Pertama-tingkat manajer dapat bernegosiasi dengan
karyawan tentang isu-isu kenaikan gaji atau jam lembur, atau mereka dapat
bekerja dengan manajer pengawasan lainnya bila diperlukan sumber daya harus
dibagi. manajer Tengah juga bernegosiasi dengan manajer lain dan cenderung
untuk bekerja untuk mengamankan harga yang diinginkan dari pemasok dan
distributor. Top manajer bernegosiasi tentang isu-isu yang lebih besar, seperti
kontrak kerja, atau bahkan merger dan akuisisi perusahaan lain.
3. PERAN INTERPERSONAL
4. PERAN INFORMASI
1. Budaya organisasi
2. Input
3. Proses perencanaan
4. Pengendalian
5. Hasil pelaksanaan program secara
• Budaya Organisasi: sistem nilai, norma dan pelaku pimpinan dan anggota
organisasi yangm endukung pencapaian misi, visi dan tujuan organisasi
• Output : Jumlah dan mutu hasil pengembangan SDM rendah, tidak efisien dan
tidak efektif, benefit ekonomi dan sosial rendah. 2
B. Kekurangan
1. PT merupakan subyek pajak tersendiri. Jadi tidak hanya perusahaan yang
terkena pajak. Dividen atau labah bersih yang dibagikan kepada para
pemegang saham dikenakan pajak lagi sebagai pajak pendapatan
2. Biaya pembentukannya relatif tinggi
3. Bagi sebagian besar orang, PT dianggap kurang “secret” dalam hal dapur
Perusahaan. Hal ini disebabkan karena segalah aktivitas perusahaan
harudilaporkan kepada pemegang seham
4. Biaya-biaya yang berkaitan dengan jabatan lebih besar
5. Tidak mampu mencapai efisiensi ekonomis