Anda di halaman 1dari 3

Nama : Lucha Nadrotun Naima

NIM : 10010321015
Semester/Kelas : 4/B
SOAL:
1. Sebuah perusahaan manufaktur besar mengalami penurunan produktivitas
yang signifikan dalam beberapa bulan terakhir. Pada awalnya, manajemen
menganggap bahwa hal itu disebabkan oleh masalah teknis atau kurangnya
keterampilan karyawan dalam menjalankan tugas mereka. Namun, setelah
melakukan studi kasus lebih lanjut, manajemen menemukan bahwa ada faktor
sosial yang mempengaruhi produktivitas karyawan. Bagaimana manajemen
dapat mengatasi masalah produktivitas yang disebabkan oleh faktor sosial
dalam organisasi? Jelaskan secara analitis dan disertai referensi
Jawaban :
Produktivitas merupakan bagaimana cara sebuah perusahaan menghasilkan
atau meningkatkan hasil barang dan jasanya, setinggi mungkin dengan
memanfaatkan sumber daya secara efisien. Selain itu juga banyak faktor yang
mempengaruhi produktivitas satu kerja, baik yang berhubungan dengan tenaga
kerja maupun yang berhubungan dengan lingkungan perusahaan dan
kebijaksanaan pemerintah secara keseluruhan. Untuk peningkatan
produktivitas sendiri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain
dengan sikap kerja seperti : Kesediaan untuk bekerja secara bergiliran (shift
work), meningkatkan tingkat keterampilan yang ditentukan oleh pendidikan
latihan dalam manajemen, hubungan antara tenaga kerja dan pimpinan
organisasi, manajemen produktivitas, efisiensi tenaga kerja, kewiraswastaan
sedarmayanti. Dari beberapa faktor tersebut harus memperhatikan adanya
kecenderungan perubahan dunia kerja dan permintaan pasar yang dilayani
dengan tepat, memuaskan dan cepat. Hal tersebut melandasi pentingnya
pengembangan kemampuan dan kualitas sumber daya manusia, tidak hanya
dari sudut fisik, mental dan moral, akan tetapi juga dari sudut produktivitas
kerja. Karena suatu perusahaan yang ingin tumbuh dan berkembang selalu
berupaya meningkatkan produktivitas kerja sebagai sistem organisasi tersebut,
termasuk sistem manajemen, sistem fungsional dan sistem operasional dapat
dikatakan produktif apabila masukan yang diproses semakin sedikit untuk
menghasilkan pengeluaran yang semakin besar
2. Sebuah perusahaan manufaktur besar telah beroperasi selama beberapa dekade
di kota tersebut. Meskipun perusahaan memiliki sumber daya yang cukup,
mereka telah mengalami kesulitan dalam mencapai pertumbuhan yang
berkelanjutan karena budaya organisasi yang buruk. Karyawan merasa tidak
dihargai dan perusahaan tidak menempatkan pentingnya kepuasan karyawan
sebagai prioritas. Bagaimana caranya mengubah budaya yang buruk tersebut
sehingga perusahaan bisa lebih produktif? Jelaskan secara analitis dan disertai
referensi?
Jawaban :
Dalam buku On Leading Change dari The Drucker Foundation, membahas
tentang 7 langkah penting untuk mengubah budaya organisasi, baik itu di
dalam sebuah perusahaan ataupun di lingkup perkumpulan kelompok lainya.
Adapun dari langkah tersebut, yakni
● Mengamati lingkungan yang berhubungan dengan 2 atau 3 tren yang akan
memberi pengaruh pada organisasi di masa mendatang.
● Menentukan implikasi dari tren tersebut.
● Melihat kembali misi dan mempelajari tujuan organisasi, serta
memperbaiki sampai menjadi pernyataan yang singkat, kuat.
● Melarang hierarki lama yang diwarisi dan membangun struktur dan
sistem manajemen yang fleksibel dan cair, yang melepaskan energi dan
semangat orang.
● Menantang hal yang biasa dilakukan dengan mempertanyakan setiap
kebijakan, praktik, prosedur, dan asumsi, meninggalkan hal yang tidak
berguna di masa sekarang dan akan datang dan hanya mempertahankan
hal yang merefleksikan masa depan yang diharapkan.
● Berkomunikasi beberapa pesan yang kuat dan menggerakkan, yang dapat
memobilisasi orang dalam misi, tujuan dan nilai organisasi.
● Membagikan tanggung jawab kepemimpinan ke semua bagian didalam
organisasi, sehingga hanya terdapat satu pemimpinan, dan memiliki
banyak pemimpin pada semua tingkat organisasi.
3. Sebuah perusahaan retail baru-baru ini mengalami kesulitan dalam mencapai
pertumbuhan yang berkelanjutan karena hubungan komunikasi yang buruk
antara manajemen dan karyawan. Manajemen cenderung memimpin dengan
gaya otoriter dan tidak terbuka untuk masukan atau kritik dari karyawan.
Karyawan merasa tidak dihargai dan kebingungan tentang apa yang
diharapkan dari mereka, sehingga mereka sering melakukan kesalahan yang
menghambat pertumbuhan perusahaan. Bagaimana hubungan komunikasi agar
menjadi baik sehingga dapat membantu meningkatkan pertumbuhan
organisasi? Jelaskan secara analitis dan disertai referensi?
Jawaban:
Komunikasi merupakan sebuah elemen penting dalam organisasi. Karena
tanpa adanya komunikasi segala sesuatunya pasti tidak akan berjalan baik.
Miss Komunikasi dengan rekan kerja atau atasan yang dampaknya cukup
besar bagi individu maupun organisasi. Adapun hubungan komunikasi agar
menjadi baik sehingga dapat membantu meningkatkan pertumbuhan
organisasi , diantaranya
1. Lakukan Komunikasi Langsung
Perkembangan teknologi yang begitu pesat memang dapat memudahkan
manusia dalam berkomunikasi. Lantaran sudah ada banyak media online yang
bisa dimanfaatkan, untuk menghubungkan antara orang satu dengan orang
lainnya tanpa perlu bertemu secara langsung. Akan tetapi, untuk menciptakan
komunikasi yang efektif Anda tetap perlu melakukan komunikasi langsung
atau secara tatap muka atau bertemu secara face to face, maka lebih baik
komunikasi dilakukan dengan cara tersebut untuk meminimalisir risiko salah
paham.

2. Siap Menjadi Pendengar


Cara membangun komunikasi yang efektif dalam organisasi yaitu dengan siap
menjadi pendengar. Karena dengan begitu dapat memudahkan pemahaman
perspektif pada orang lain. Fokus mendengarkan dan menjadi pendengar aktif
adalah hal yang perlu diadopsi.

3. Berikan Umpan Balik


Setelah menjadi pendengar yang baik, jangan lupa untuk memberikan umpan
balik. Khususnya jika menjadi pemimpin organisasi atau mendapat tugas
untuk memimpin sebuah tim. Sebab dengan adanya anggota tidak akan
mengetahui mengenai kinerja yang telah mereka lakukan tanpa adanya umpan.

4. Menghargai Pendapat yang Berbeda

Setiap insan manusia memiliki kepribadian yang unik dengan karakter


berbeda beda. Sehingga cara membangun komunikasi yang efektif dalam
organisasi adalah dengan menghargai pendapat lawan bicara perbedaan
pendapat dengan orang lain adalah hal yang lumrah. Yang terpenting adalah
bagaimana agar perbedaan ini tidak sampai menimbulkan konflik atau
perselisihan.

5. Bersikap Friendly
Friendly yang dimaksud ini bukan berarti sok kenal dan sok dekat dengan
siapa saja, tapi lebih ke bersikap positif pada siapapun baik itu rekan kerja,
atasan, maupun bawahan.

6. Selalu Update untuk Menyesuaikan Diri


Untuk menciptakan komunikasi yang berjalan lancar, jangan lupa untuk selalu
update dengan informasi – informasi baru yang muncul di organisasi. Karena
jika tidak update akan mengalami keterlambatan dalam merespon dan
mempengaruhi kinerja.

7. Komunikasi dengan Jelas


Agar orang yang mendengar tidak mendapat informasi multi tafsir, pastikan
dapat menyampaikan pesan dengan sejelas mungkin. Gunakan kata – kata
yang mudah dipahami oleh orang lain. Pakailah kalimat yang ringkas dan
tidak bertele – tele sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat ditangkap
dengan baik.

8. Buat Komunikasi yang Terbuka / Open Minded


Open minded adalah kunci dari cara membangun komunikasi yang efektif
dalam organisasi. Dengan begitu dapat memahami semua feedback yang
muncul dan mengetahui apa yang harus dilakukan selanjutnya.

Reference
Indrawijaya, Adam I.2002. Perilaku Organisasi. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Alhabshi, Syed Othman. 2005. Mengamalkan Budaya Kerja Berpasukan yang Komited dan
Bermotivasi. www.geocities.com/nikzafri/lo.htm/
Nadraha, Taliziduhu. 2003. Budaya Organisasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Anda mungkin juga menyukai