Anda di halaman 1dari 4

UTS Leadership and Organization Behavior

Nama : Choirul Zaman


NPM : 51422120228
Kelas : D-1-1

I
1.a
Tanggapan manajer terhadap beberapa tantangan organisasi mempengaruhi cara karyawan
berperilaku dan berinteraksi dan bagaimana mereka merespons organisasi?

Peran manajer pada sebuah perusahaan sangatlah vital. Oleh sebab itu, manajer haruslah
mempunyai ciri kepemimpinan, komunikatif dan mampu mengatasi masalah.
Manajer yang baik sudah tentu PERLU dan penting untuk memahami sikap bawahan atau
karyawannya. Bukan hanya sikap, bahkan identitas dan karakter bawahan pun harus dipahami
oleh manajer. Dengan demikian, distorsi informasi bisa diperkecil utamanya pada saat manajer
mendengarkan serta merespon usulan dari bawahannya.
Manajer perlu untuk memahami sikap, karakter bahkan identitas dari bawahannya. Hal ini
bertujuan agar proses komunikasi lebih baik sehingga proses manajerial menjadi lebih baik
juga.

1.b
● Lakukan Strategi dengan Konsisten, menetapkan strategi yang tepat membuat usaha
yang dijalani untuk mencapai target menjadi terarah dan dapat dievaluasi dengan baik,
bersabar dan terus konsisten dengan strategi yang telah dibuat.
● Menghindari Kebiasaan Buruk Dalam Bekerja, menghindari kebiasaan buruk dalam
bekerja untuk keberhasilan sebuah tim dalam mencapai target organisasi dan untuk
menciptakan etos kerja yang kondusif untuk mencapai target.
● Mulai Dari Target Terkecil, tidak meremehkan target yang kecil, dengan begitu setiap
pegawai atau bawahan tetap fokus dan berjalan sesuai tujuan yang telah ditetapkan.
● Kegagalan Kemarin Menjadi Cambuk, kemungkinan di tahun kemarin ada sebagian
target yang belum tercapai secara maksimal. Bisa dicari penyebabnya apa yang
menyebabkan target yang dicapai belum maksimal.
● Menerapkan Manajemen waktu kerja dengan efektif dan efisien, menerapkan
manajemen waktu kerja dengan efektif dan efisien terkait dengan perencanaan,
pengelolaan dan eksekusi tepat waktu untuk setiap rencana yang telah dirancang atau
ditetapkan.

2. pendapat Saudara tentang bagaimana proses perubahan dan teknik yang digunakan untuk
membantu organisasi mencapai kondisi masa depan yang diinginkan?

● Menciptakan urgensi, langkah pertama dalam perubahan organisasi adalah


menciptakan urgensi atau hal yang sangat mendesak pada semua orang.
● Menyusun tim, langkah berikutnya menyusun untuk menyatukan tim yang kompeten
dengan keterampilan, kualifikasi, reputasi, koneksi, dan kekuatan yang tepat
● Menciptakan visi dan strategi, tujuan langkah ini adalah menciptakan visi yang
realistik dan strategi yang efektif guna membantu seluruh tim berhasil mencapai
perubahan
● Komunikasi rencana perubahan, manajemen wajib mengkomunikasikan visi dan
strategi perubahan kepada seluruh anggota. Berikan kesempatan masing-masing orang
untuk menyampaikan pendapat atau kegelisahan ketika mereka menghadapi perubahan
● Mempertahankan perubahan, untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam proses
perubahan, semua orang harus mampu mempertahankan perubahan itu sendiri. Artinya,
leader memastikan anggota timnya bekerja mencapai target sambil mengukur kemajuan
dan tetap menjaga komunikasi
● Menjadikan perubahan sebagai budaya, langkah terakhir yaitu menjadikan perubahan
sebagai budaya perusahaan. Adapun implementasi perubahan antara lain
mengidentifikasi dan menggabungkan nilai yang memperkuat perubahan serta
memperbaiki proses perubahan yang harus sejalan dengan budaya baru di tubuh
perusahaan

3. Permasalahan yang timbul pada saat organisasi tumbuh dan matang, serta bagaimana
organisasi harus berubah jika ingin bertahan dan bertumbuh?

● Fokus Internal, ini mungkin mirip dengan peribahasa katak dalam tempurung, hanya
melihat di dalam dan tidak tahu atau masa bodoh dengan yang terjadi di luar. Para
pimpinan hanya melihat yang ada di dalam boleh jadi memang ada pergulatan politik
internal yang membuat manajemen tidak lagi sensitif dengan apa yang terjadi di luar
● Market Disruptions, terhambatnya perkembangan organisasi bisa juga karena ada
market disruptions, ada suatu hingar bingar di luar yang perusahan tidak mampu ikuti.
Umumnya ini disebabkan oleh hadirnya teknologi baru yang menyebabkan perusahaan
tidak lagi kompetitif
● Key Performance Indicators (KPI) Merah, artinya memang semangat kerja rendah
sehingga KPI-nya banyak yang di bawah target. Jika KPI di bawah target maka tidak
ada kemajuan di dalam perkembangan organisasi.
● Kehilangan Orientasi, umumnya terjadi ketika misi dan visi yang dicanangkan oleh
pimpinan tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman
● Tidak Fokus, karena ingin melakukan beberapa tujuan sekaligus, penggunaan sumber
daya menjadi terpecah. Akibatnya di setiap lini tidak ada yang dapat berhasil secara
maksimal
● Kompleksitas, setelah keputusan diambil, maka tahap berikutnya adalah pelaksanaan.
Mungkin organisasinya sudah sedemikian besar sehingga perusahaan tidak lagi lincah
● Pertanggungjawaban yang Tidak Jelas, otomatis kalau penanggungjawab tidak jelas,
maka dari sisi pelaksanaan juga akan tersendat-sendat. Tidak ada pihak yang serius
dalam menangani suatu proyek. Umumnya pertanggungjawaban yang tidak jelas juga
dibarengi dengan sistem penghargaan yang tidak jelas.
● Ketidakmampuan Melihat Peluang, ada peluang-peluang besar yang lewat begitu
saja, karena ada ketakutan atau keraguan untuk mengambilnya. Akibat berikutnya
adalah terjadinya stagnasi, tidak ada pertumbuhan pada organisasi.
● Tidak Ada Ketegasan, pimpinan mentolerir adanya orang-orang yang tidak mampu di
dalam organisasi, mungkin faktor-faktor hubungan keluarga atau pertemanan atau faktor
belas kasihan. Tidak berani memecat orang-orang yang tidak lagi berprestasi.
● Persaingan Internal, adanya kubu-kubu di dalam perusahaan, umumnya karena ada
konflik di level atas, misalnya direksi. Masing-masing direksi membawa kepentingan dari
pemegang saham yang diwakilinya.

4. Bagaimana kalau Saudara diberi tugas untuk memimpin organisasi/perusahaan agar dapat
menciptakan kreativitas dan inovasi supaya organisasi/perusahaan dapat survive atau dapat
menjalankan usahanya

● Memasukkan Visi dan Misi dalam segala aktivitas bersama


● Mengembangkan standar perilaku sebagai nilai-nilai
● Berkomunikasi secara efektif
● Memberi dukungan dengan apresiasi dan konsekuensi
● Mengevaluasi ke dalam penilaian kinerja secara berkala

5
a. Creating and Managing Organization Culture
● Mulai dari founder
● Merekrut dengan tepat
● Tingkatkan kepuasan karyawan
● Perhatikan kebutuhan karyawan
b. Types and Forms of Organizational Change
● Developmental Change, mencerminkan perbaikan keterampilan, metode, standar
kinerja atau kondisi yang telah ada, yang karena berbagai alasan tidak mengukur
kebutuhan sekarang atau yang akan datang.
● Transitional Change, merupakan respon pada pergeseran signifikan pada kekuatan
lingkungan atau kebutuhan pasar untuk sukses. Transitional change dimulai ketika
pemimpin mengetahui bahwa suatu masalah terjadi dan bahwa sesuatu dalam operasi
perlu berubah atau diciptakan untuk melayani lebih baik permintaan sekarang atau yang
akan datang.
● Transformational Change, merupakan tipe perubahan yang paling kompleks dihadapi
organisasi saat ini. Transformasi adalah pergeseran secara radikal dari satu keadaan ke
keadaan lainnya sehingga signifikan apabila memerlukan pergeseran budaya, perilaku
dan pola pikir untuk melaksanakan dengan sukses dan berlanjut sepanjang waktu.
c. Managing Conflict, Power and Politics
Konflik antar orang di dalam organisasi tidak dapat dielakkan, tetapi dapat dimanfaatkan ke
arah produktif bila dikelola secara baik. Jika konflik dikelola secara sistematis, akan dapat
berdampak positif yaitu, memperkuat hubungan kerjasama, meningkatkan kepercayaan dan
harga diri, mempertinggi kreativitas dan produktivitas dan meningkatkan kepuasan kerja. Akan
tetapi sebaliknya, manajemen konflik yang tidak efektif dengan cara menerapkan sanksi yang
berat bagi penentang dan berusaha menekan bawahan yang menentang kebijakan sehingga
iklim organisasi semakin buruk dan meningkatkan sifat ingin merusak

II
a. Masalah yang banyak dialami perusahaan dan upaya mengatasi masalah
● Kurang pelatihan karyawan, kurang pelatihan karyawan bisa menyebabkan berbagai
masalah di tempat kerja. Salah satunya adalah karyawan tidak bisa melakukan
pekerjaan mereka dengan baik. Solusinya adalah pastikan proses pelatihan terbuka dan
melibatkan karyawan Anda. Tanyakan pada mereka keterampilan apa yang menurut
mereka perlu untuk dikerjakan.
● Kurang praktik komunikasi yang baik, kurangnya komunikasi merupakan masalah
umum yang terjadi di tempat kerja. Tanpa adanya komunikasi, karyawan akan sulit
mengetahui apa yang diharapkan dari mereka. Komunikasi yang buruk bisa merusak
produktivitas dan menyebabkan lebih banyak kesalahan. Solusinya adalah terapkan
sistem yang memungkinkan pesan berjalan dengan bebas dari atasan ke bawahan dan
sebaliknya, seperti melakukan komunikasi via email atau messenger di media sosial.
● Konflik antar staf atau bullying, konflik antar staf pasti akan terjadi karena setiap
orang memiliki pendapat yang berbeda. Konflik antar staf ini bisa jadi buruk dan
menyebabkan intimidasi sampai bullying. Solusinya adalah HRD harus menciptakan
lingkungan kerja yang terbuka di mana karyawan dapat mengekspresikan diri mereka.

b. Successful Leader adalah pemimpin yang mampu melahirkan pemimpin baru dalam
organisasinya. Selain itu, pemimpin tersebut adalah pemimpin yang dapat menyelesaikan
berbagai masalah yang kompleks disertai dengan kreativitas. Pemimpin yang mampu
menginspirasi, memiliki solusi yang kreatif, dan mampu memenuhi kebutuhan organisasi.

III. Digital leadership adalah kemampuan memimpin organisasi di era digital dengan
memanfaatkan teknologi dan inovasi untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini mencakup
penyusunan visi dan strategi organisasi serta pengelolaan karyawan dalam organisasi

Anda mungkin juga menyukai