Anda di halaman 1dari 24

Budaya

Chapter 13 & 14

Kelompok 8 :
Mateus Batubara - 18/432766/PEK 24032
Rahmawaty Sinaga - 18/432873/PEK 24139
Suci Woelanda - 18/432870/PEK 24136
6 Primary categories of Leadership Style :
 Visionary Leadership Style
 Coaching Leadership Style
 Affiliative Leadership Style
 Democratic Leadership Style
 Pacesetting Leadership Style
Visionary Leadership style

 Visionary Leadership mampu memberikan inspirasi kepada orang lain,


mereka adalah pemimpin transformational.Mereka akan sangat
terlihat dan menonjol dalam organisasi.

 Pemimpin ini akan sering berbicara pada forum internal publik,


mengadakan pertemuan rutin, membuat pernyataan yang dapt
memotivasi dan memberikan panduan untuk semua
Coaching Leadership style

 The Coaching leader mampu memberikan budaya yang kuat dan


mentoring menjadi salah satu budaya yang dilakukan kepada
karyawannya

 Pemimpin ini akan sering mengadakan sesi pelatihan dan


pengembangan untuk kemajuan organisasi dan membantu karyawan
meningkatkan kinerja dengan membangun kapabalitas jangka
panjang
Affiliate Leadership style

 The Affiliate leadership style akan sering terlibat interaksi dengan


karyawan dan menciptakan hubungan harmonis dengan
menghubungkan antara orang yang satu dengan yang lainnya
 Pemimpin ini akan mencotohkan bagaimana cara berkerjasama dalam
tim dan berkolaborasi
Democratic Leadership Style

 Democratic leadership akan secara rutin untuk mengadakan


pertemuan, mereka akan sering mengamati para pekerja dan
Pemimpin ini akan membangu metode untuk mendapatkan masukan
dari karyawan
 Pemimpin demokrasi adalah pendengar yang baik dan penengah yang
baik. Pemimpin ini mahir dalam memasukkan orang lain dalam
pembuatan ide dan pemecahan masalah
Pacesetting Leadership Style
 Pacesetting leadership adalah seorang Pemimpin yang secara rutin mendorong
untuk kemajuan organisasi. Mereka tidak mungkin mengadakan forum terbuka
dengan karyawan, Sebaliknya memilih untuk membuat keputusan sendiri atau
dengan orang dalam kelompok dan berkomunikasi dengan karyawan ketika
mereka berhasil mencapai kinerja yang diinginkan oleh organisasi ataupun ide
baru
 Pemimpin ini memegang dan menentukan standar yang tinggi untuk kinerja.
Pemimpin jenis ini terobesesi untuk melakukan berbagai hal dengan baik dan
cepat dan menanyakan hal yang sama kepada semua orang
Commanding Leadership Style

 Commanding leadership adalah seorang Pemimpin yang hidup


dengan motto yaitu “Do it because I say so “. Commanding leadership
dapat digunakan dalam beberapa situasi secara bijaksana yaitu ketika
perubahan besar perlu dilakukan dalam organisasi atau ketika
menghadapi krisis maupun menhadapi karyawan yang bermasalah.
The Style of Transformational leader
Transformational leader menawarkan visi yang jelas dan menginspirasi
banyak karyawan dengan banyak berinteraksi secara efektif melalui tindakan
dan kata-kata mereka.Transformational leadership mampu memotivasi para
karyawan dan membuat perubahan yang baru dalam organisasi
 Authenticity and Credibility (Positive Ethos)
Pemimpin yang kredibel dan otentik mampu menginspirasi orang
lain.Transformational leader harus transparan tentang tujuan yang ingin
dicapai dan metode yang digunakan dalam pencapaiannya
 Emotional Intelligence
Pemimpin organisasi harus mampu mengggunakan kecerdasan emosi
secara efektif dalam hubungannya dengan karyawan.
The Style of Transformational leader

 Mentoring and coaching abilities


Pemimpin organisasi harus dapat memberikan bimbingan dan pembinaan
kepada karyawannya.Dalam era transformasi, pemimpin harus memiliki
strategi dan rencana yang spesifik untuk memberikan pengarahan dan
pelatihan pada organisasi yang dipimpin
Recognizing the strategic and cultural
role of employee communication
 Employee comummunication memainkan peran yang strategis dibawah
kepemimpinan Transformational leaders, yang menyadari pentingnya menjaga
hubungan yang baik dengan audience sehingga informasi dan komunikasi
dapat terintegrasi dengan baik.
 6 Primary Embedding Mechanism through which leaders embed culture:
1. What leaders pay attention to, measure and control on a regular basis
2. How leaders react to critical incidents and organization crises
3. How Leaders allocate resources
4. Deliberate role modelling, teaching and coaching
5. How Leaders allocate rewards and status
6. How Leaders recruit, select, promote and excommunicate
 6 Secondary Articlation and Reinforcemet Mechanisms
1. Organizational design or structure
2. Organizational systems and procedures
3. Rites and rituals of the organizations
4. Design of the physical space, facades and buildings
5. Stories about important events and people’ Formal statements of
organizational philosophy, creeds and charters
Semua komunikasi karyawan dapat diraih dan dicapai dengan tujuan dasar
berikut:
1. Mendidik karyawan dalam budaya organisasi, visi dan tujuan strategic
2. Memotivasi karyawan untuk mencapai tujuan organisasi
3. Mendorong kinerja yang maksimal dan upaya untuk mencapai tujuan
organisasi
4. Membatasi kesalahpahaman dan rumor yang dapat merusak moral dan
menghambat produktivitas kerja
5. Luruskan para karyawan di balik tujuan kinerja organisasi dan memposisikan
mereka tetap pada tujuan yang ingin dicapai
Strategic Employee
Communication Model
Model ini menjelaskan hubungan antara
strategi perusahaan dan pesan strategis
yang menyarankan integrasi proses bisnis
sebagai sebuah band yang mengikat
semua bagian komunikasi internal strategi.
Kemudian membawa komponen dari
komunikasi seperti pesan dan media dan
memperkenalkan kepada karyawan
komponen lain dari komunikasi, seperti
supportive management and well-
positioned staff
Effectife internal communication terdiri dari beberapa hal berikut:
1. Supportive management
Bahwa setiap karyawan yang dalam organisasi terlibat dalam komunikasi
yang terbuka dengan pemimpin demi kemajuan organisasi
2. Targetted messages
Komunikasi yang efektif tergantung kepada pembuatan pesan dan target yang
akan meneriman pesan tersebut.Oleh karena itu pemimpin harus
memahami pesan apa yang dikirim ke audience
3. Effective Media/forum
Organisasi perlu mengkomunikasikan pesan internal melalui beberapa media
yang berbeda untuk menjangkau semua karyawan. Pemimpin perlu melihat
secara kritis di media dan dapat memutuskan media apa yang digunakan pada
situasi yang berbeda serta dibutuhkan survei dari karyawan untuk melihat apakah
mereka dapat menerima pesan dari media yang dipilih
4. Well possitioned staff
Penelitian menunjukkan bahwa staff yang mampu berkomunikasi dengan
baik harus diposisikan dalam pembuatan keputusan bisnis dan terlibat
dalam proses perencanaan strategis agar komunikasi internal berjalan efektif.
Komunikasi dengan tingkat tertinggi dalam organisasi harus terjalin dua arah
dan saling melengkapi
5. Ongoing assesstment
Organisasi memasukkan kemampuan berkomunikasi dan kinerja karyawan
dalam penilaian terhadap karyawan.Organisasi harus dapat mengevaluasi
efektivitas komunikasi sebagai bagian dari penilaian kinerja karyawan.
Assestment procedures memastikan apakah pesan penting dapat menjangkau
semua karyawan dan seberapa baik pesan ini dapat dipahami. Dalam merespon
assestment, pemimpin harus dapat melakukan perbaikan ketika terjadi kerusakan
dalam komunikasi organisasi
Terima Kasih
Pertanyaan :
1.
Pertanyaan :

Anda mungkin juga menyukai