Anda di halaman 1dari 16

KESALAHAN DALAM PENGELOLAAN ORGANISASI

(PERUSAHAAN)

Makalah

Diajukan untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah MSDM 2

Dosen Pengampu:

Umban Adi Jaya, S.Pd., M.M.

Disusun Oleh:

Rani Merlina 15031030

ADMINISTRASI BISNIS

INSTITUT MANAJEMEN WIYATA INDONESIA

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat serta hidayah, sehingga berkat karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan
makalahnya yang berjudul “Kesalahan Dalam Pengelolaan Organisasi (Perusahaan)”
Walaupun melalui jalan yang panjang di sertai dengan berbagai macam kesulitan,
namun syukur alhamdulillah berkat adanya usaha dan bantuan dari berbagai pihak,
maka kesulitan tersebut dapat terselesaikan.

Makalah ini di susun dengan maksud untuk memenuhi tugas makalah yang
di berikan oleh dosen pengampu, dan sebagai bahan untuk memberi manfaat
penelitian yaitu menambah kaidah wawasan bagi penulis

Akhir kata saya mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila terdapat


kekurangan atau kesalahan dalam penyusunan makalah ini, namun saya harapkan
mudah-mudahan makalah ini menjadi bermanfaat bagi perkembangan teknologi
khususnya dan ilmu pengetahuan pada umumnya.

Sukabumi, Maret 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. I


DAFTAR ISI................................................................................................ II
BAB I............................................................................................................ 2
1.1. LATAR BELAKANG ..............................................................................................2
1.2. RUMUSAN MASALAH ..........................................................................................2
1.3. TUJUAN ...............................................................................................................3

BAB II .......................................................................................................... 4
2.1. PENGERTIAN ORGANISASI ..................................................................................4
2.2. KESALAHAN DALAM PENGELOLAAN ORGANISASI PERUSAHAAN ......................5
2.2.1. Kesalahan umum yang sering terjadi .............................................................. 5
2.3. CARA MENGATASI MASALAH DALAM PENGELOLAAN PERUSAHAAN ...................5
2.4. ANALISIS SWOT DAN PENERAPANNYA DALAM ORGANISASI ...........................8
2.4.1. Cara Menggunakan Analisis SWOT ................................................................... 9
2.4.2. Faktor yang Mempengaruhi Analisis SWOT .................................................... 9
2.4.3. Contoh analisis SWOT dalam organisasi ....................................................... 10

BAB III....................................................................................................... 13
3.1. KESIMPULAN .................................................................................................... 13
3.2. KRITIK DAN SARAN ......................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sebuah perusahaan akan mengalami kondisi pasang surut dalam


menjalankan kegiatan ekonominya. Dalam hal perkembangan perusahaan, mulai
dari berdiri hingga mampu bertahan, kondisi pasang surut tersebut bisa jadi
merupakan suatu proses menuju keberhasilan yang hendak dicapai oleh
perusahaan.

Merupakan hal yang wajar bila kondisi tersebut terjadi karena kegiatan
ekonomi bukanlah sesuatu yang berjalan konstan dari waktu ke waktu dan juga
dipengaruhi oleh banyak faktor seperti daya beli masyarakat hingga budaya
masyarakat yang mempengaruhi keinginan pasar.

Dengan situasi dan kondisi tersebut, manajemen perusahaan memiliki


peranan penting dalam menjalankan roda kegiatan perusahaan. Bisa dikatakan
bahwa keberhasilan perusahaan tergantung pada kemampuan manajemen dalam
mengelola perusahaan mulai dari karyawan hingga kegiatan - kegiatannya.

Manajemen perusahaan yang baik juga pasti akan dipengaruhi oleh sosok
manajer yang handal di dalamnya yang menjadi pusat segala arahan, koordinasi
hingga instruksi kepada seluruh karyawan guna tercapainya tujuan perusahaan.
Tetapi dalam pencapaian suatu tujuan perusahaan, harus ada hal-hal yang
diperhatikan agar pengelolaan perusahaan dapat berjalan dengan benar sehingga
tidak ada pihak – pihak yang merasa dirugikan.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diambil rumusan masalah


sebagai berikut :

1. Apa saja kesalahan yang sering terjadi dalam pengelolaan organisasi


sebuah perusahaan ?
2. Bagaimana cara mengatasi permasalahan-permasalahan dalam
organisasi perusahaan?
3. Bagaimana eknik SWOT dalam kebijakan sebuah organisasi?

2
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui kesalajan-kesalahan dalam pengelolaan sebuah
organisasi perusahaan
2. Sebagai bahan ajar dan referensi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Organisasi

Organisasi adalah perkumpulan atau wadah bagi sekelompok orang untuk


bekerjasama, terkendali dan terpimpin untuk tujuan tertentu. Organisasi biasanya
memanfaatkan suatu sumber daya tertentu misalnya lingkungan, cara atau metode,
material, mesin, uang, dan beberapa sumberdaya lain dalam rangka mencapai
tujuan organisasi tersebut.

Orang orang yang terkumpul dalam sebuah organisasi sepakat untuk


mencapai tujuan tertentu melalui sumber daya secara sistematis dan rasional yang
terkendali dan adanya pemimpin organisasi yang akan memimpin operasional
organisasi dengan terencana.

Menurut Chester I. Barnard (1938) dalam bukunya “The Executive


Functions” mengemukakan bahwa “ Organisasi adalah system kerjasama antara dua
orang atau lebih”. Sedangkan menurut Menurut Dimock, “organisasi adalah
perpaduan secara sistematis daripada bagian-bagian yang saling ketergantungan/
berkaitan untuk membentuk suatu kesatuan yang bulat melalui kewenangan,
koordinasi dan pengawasan dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Dari pengertian organisasi di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap


organisasi harus memiliki empat unsur dasar, yaitu :

 Orang-orang (sekumpulan orang),


 Kerjasama,
 Tujuan yang ingin dicapai,
 Kepemimpinan.

Secara garis besar organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
organisasi formal dan organisasi informal. Pembagian tersebut tergantung pada
tingkat atau derajat mereka.

4
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri
dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang
rasional. Contoh: perusahaan, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.

Sedangkan organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang
telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh: arisan
dan belajar bersama.

Jadi organisasi merupakan sarana untuk melakukan kerjasama antara orang-


orang dalam rangka mencapai tujuan bersama, dengan mendayagunakan sumber
daya yang dimiliki.

2.2. Kesalahan Dalam Pengelolaan Organisasi Perusahaan

Didalam sebuah perusahaan atau organisasi, sebuah kesalahan adalah hal


yang sering terjadi. Kesalahan ini bisa terjadi di semua tingkatan dan juga dalam
semua sisi, salah satunya didalam sistem manajemen itu sendiri.

Kesalahan bisa menjadi sebuah sumber pembelajaran bagi setiap


perusahaan atau organisasi, namun dalam beberapa hal, kesalahan tersebut bisa
dihindari sejak dini dan menghindarkan sebuah perusahaan untuk mengalami
masalah yang lebih besar dari yang mereka bisa hadapi.

2.2.1. Kesalahan umum yang sering terjadi


a. Tidak bisa mendefinisikan tujuan yang ingin dicapai dengan jelas
b. Melakukan rekruitmen yang tidak efektif
c. Penggunaan feedback yang kurang maksimal
d. Miss comunication yang menyebabkan konflik dalam perusahaan
e. Tidak mempercayai anggota tim yang lain
f. Tidak mendengarkan masukan dari pihak lain
g. Tidak memahami motivasi atau hal yang mendorong setiap orang untuk
memberikan performa mereka yang terbaik
h. Tidak mematuhi hukum ketenaga kerjaan

2.3. Cara mengatasi masalah dalam pengelolaan perusahaan

5
Dengan mengenali kesalahan-kesalahan yang umum terjadi, diharapkan
para manajer atau para pemegang kebijakan bisa mengantisipasinya sejak
dini.
a. Mendefinisikan tujuan yang ingin dicapai dengan jelas
Dalam Sebuah perusahaan, tujuan yang jelas akan menjadi tali
penuntun bagi setiap orang sehingga bisa melakukan pekerjaan atau
tanggung jawab mereka dengan sebaik-baiknya. Namun, sering
ditemukan bahwa para pimpinan tidak bisa memberikan informasi yang
jelas mengenai tujuan yang ingin dicapai. Hal ini membuat para bawahan
tidak bisa menentukan prioritas yang jelas dan akhirnya mereka tidak
bisa bekerja dengan maksimal
b. Melakukan rekruitmen secara efektif
Wajah baru dalam setiap perusahaan tentunya diharapkan bisa
membawa tenaga, ide dan kemampuan baru ke dalam perusahaan
tersebut terutama saat beban kerja sedang banyak-banyaknya. Namun,
hal ini tidak akan tercapai bila proses rekruitmen dilakukan dengan
tidak efektif atau terburu-buru. Hal seperti ini justru akan menambah
beban kerja karena semakin banyak orang yang perlu mendapat
perhatian lebih. Rekruitmen yang efektif adalah kuncinya sehingga hasil
yang diharapkan bisa tercapai.
c. Memaksimalkan penggunaan feedback
Untuk meningkatkan efisiensi dan performa kerja dari sebuah tim
atau dari setiap karyawan, pemberian feedback sangatlah diperlukan.
Feedback yang dimaksudkan di sini bisa bersifat positif dan juga negatif.
Pemberian feedback ini harus dilakukan sesegera mungkin untuk
menghindari masalah yang lebih besar untuk kesalahan yang terjadi atau
bisa juga untuk meningkatkan moral dari seluruh anggota tim untuk
keberhasilan yang berhasil dicapai.
d. Informasi yang jelas
Didalam hubungan komunikasi di suatu lingkungan kerja atau
perusahaan konflik antar individu akan sering terjadi. Konflik yang
sering terjadi biasanya adalah karena masalah kominikasi yang kurang
baik. Sehingga cara mengatasi konflik dalam perusahaan harus benar-
benar dipahami management inti dari perusahaan, untuk meminimalisir
dampak yang timbul.

6
Permasalahan atau konflik yang terjadi antara karyawan atau
karyawan dengan atasan yang terjadi karena masalah komunikasi, maka
konflik harus di antisipasi dengan baik dan dengan system yang
terstruktur. Karena jika masalah komunikasi antara atasan dan bawahan
terjadi bias-bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya mogok
kerja, bahkan demo.
e. Mencoba untuk mempercayai anggota tim yang lain
Dalam sistem manajemen sebuah perusahaan, kepercayaan adalah
salah satu hal krusial. Banyak pemimpin atau manajer yang tidak
mempercayai anggota tim atau bawahan mereka untuk melakukan
sebuah pekerjaan tertentu. Mereka berpikir bahwa tidak ada orang lain
yang bisa mengerjakan pekerjaan itu sebaik mereka dan pada akhirnya
menolak untuk mendelegasikan orang lain untuk pekerjaan tersebut. Hal
ini akan berujung pada bertumpuknya masalah yang ada dan tidak bisa
diselesaikan sendirian. Bisa dibayangkan apa yang akan terjadi bila hal
ini terjadi. Mendelegasikan orang lain untuk melakukan sebuah
pekerjaan merupakan salah satu bentuk kepercayaan dan juga salah satu
teknik untuk menghindari bertumpuknya masalah.
f. Mendengarkan masukan dari pihak lain
Hal ini adalah sebuah kesalahan yang umum dilakukan bukan hanya
dalam sistem manajemen sebuah perusahaan namun pada hampir
semua aspek pekerjaan. Seorang manajer hendaknya mau meluangkan
waktu untuk mendengarkan nasihat, saran, kritik ataupun pujian dari
pihak yang lain termasuk dari bawahan mereka. Kemampuan untuk
mendengarkan dengan sungguh bisa menjadi suatu hal yang
membedakan antara kerjasama tim yang sukses dan tidak. Gagal untuk
mendengarkan bisa menjadi sebuah tanda bahwa seorang pimpinan
tidak bisa menunjukkan penghargaan mereka terhadap orang lain. Selain
itu, para pemimpin melewatkan peluang besar yang mungkin berasal
dari ide-ide sederhana bawahan mereka.
g. Memahami motivasi atau hal yang mendorong setiap orang untuk
memberikan performa mereka yang terbaik
Tidak semua orang bekerja untuk mendapatkan penghasilan yang
layak. Beberapa dari mereka memiliki hal lain yang memotivasi mereka
untuk bekerja lebih baik dan hal inilah yang perlu dikenali dan dipahami.

7
Menyediakan sebuah lingkungan kerja yang mendukung akan membuat
perbedaan dalam lingkungan kerja itu sendiri. Gagal untuk mengenali
motivasi apa yang mendorong para pekerja bisa berakibat buruk dan
bisa membuat karyawan yang potensial untuk mundur atau keluar dari
perusahaan itu.
h. Mematuhi hukum ketenaga kerjaan
UU Ketenagakerjaan berlaku untuk semua bisnis apapun tanpa
terkecuali. Sementara itu UU lainnya berlaku dengan bisnis minimal 12
orang atau lebih dan selanjutnya. Setiap perusahaan wajib mempelajari
hukum tersebut dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk
mematuhi semua hukum yang berlaku.
Perusahaan harus menyadari hukum ketenagakerjaan mengenai:
 Diskriminasi
 Cuti keluarga
 Persyaratan upah minimum
 Lembur
 Standar keamanan
 Cacat

2.4. Analisis SWOT dan Penerapannya Dalam Organisasi


Untuk dapat mencapai sesuatu kita harus dapat mengukur diri
dengan menganalisa. Analisa SWOT adalah sebuah analisa yang dicetuskan
oleh Albert Humprey pada tahun1960-1970an. Analisa ini merupakan
sebuah akronim dari huruf awalnya yaitu Strenghts (kekuatan), Weaknesses
(kelemahan), Opportunity (kesempatan) dan Threat (Ancaman).
Metode analisa SWOT bisa dianggap sebagai metoda analisa yang
paling dasar, yang berguna untuk melihat suatu topik tau permasalahan
dari 4 sisi yang berbeda. Hasil analisa adalah arahan/rekomendasi untuk
mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan dari peluang yang
ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghindari ancaman.
Jika digunakan dengan benar, analisa SWOT akan membantu kita
untuk melihat sisi-sisi yg sering terlupakan atau tidak terlihat selama ini.
Analisa ini bersifat deskriptif dan terkadang akan sangat subjektif, karena

8
sudut pandang setiap orang berbeda bisa jadi dua orang yang menganalisis
sebuah organisasi akan memandang berbeda ke empat bagian tersebut.
Hal ini diwajarkan, karena analisis SWOT adalah sebuah analisis
yang akan memberikan output berupa arahan dan tidak memberikan solusi
dalam sebuah permasalahan.
2.4.1. Cara Menggunakan Analisis SWOT

Untuk melakukan Analisis SWOT, kita perlu membuat beberapa pertanyaan


dan menjawabnya sendiri seperti contoh-contoh berikut ini :

 Strength (Kekuatan)
- Kelebihan apa yang dimiliki oleh organsiasi ?
- Apa yang membuat organisasi lebih baik dari organisasi lainnya?
- Keunikan apa yang dimiliki oleh organisasi ?
 Weakness (Kelemahan)
- Apa yang dapat ditingkatkan dalam organisasi ?
- Apa yang harus dihindari oleh organisasi ?
 Opportunities (Peluang)
- Kesempatan apa yang dapat kita lihat ?
- Perkembangan tren apa yang sejalan dengan organisasi kita ?
 Threats (Ancaman)
- Hambatan apa yang kita hadapi sekarang ?
- Apa yang dilakukan oleh pesaing organisasi ?
- Perkembangan Teknologiapa yang menyebabkan ancaman bagi
organisasi ?
- Adakah perubahan peraturan pemerintah yang akan mengancam
perkembangan organisasi ?
2.4.2. Faktor yang Mempengaruhi Analisis SWOT

Faktor-faktor yang mempengaruhi keempat komponen dasar Analisis SWOT


diantaranya adalah :

 Faktor Internal (Strength dan Weakness)


- Sumber daya yang dimiliki
- Keuangan atau Finansial
- Kelebihan atau kelemahan internal organisasi

9
- Pengalaman-pengalaman organisasi sebelumnya (baik yang berhasil
maupun yang gagal)
 Faktor Eksternal (Opportunities dan Threats)
- Tren
- Budaya, Sosial Politik, Ideologi, perekonomian
- Peraturan Pemerintah
- Perkembangan Teknologi
- Peristiwa-peristiwa yang terjadi
- Lingkungan
2.4.3. Contoh analisis SWOT dalam organisasi
 Strenght (kekuatan)
Situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi
atau program pada saat ini. Strenght ini bersifat internal dari organisasi
atau sebuah program.
Contoh: Jumlah anggota yang lebih dari cukup (kuantitatif).
Berpengalaman dalam beberapa kegiatan (kualitatif).
 Weaknesses (Kelemahan)
Kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan dengan baik
atau sumber daya yang dibutuhkan oleh organisasi tetapi tidak dimiliki
oleh organisasi. Kelemahan itu terkadang lebih mudah dilihat
daripada sebuah kekuatan, namun ada beberapa hal yang
menjadikan kelemahan itu tidak diberikan solusi yang tepat dikarenakan
tidak dimaksimalkan kekuatan yang sudah ada.
Contoh: Kurang terbinanya komunikasi antar anggota. Jaringan yang
telah terbangun tidak dimaksimalkan oleh seluruh anggota.
 Opportunity (kesempatan)
Faktor positif yang muncul dari lingkungan dan memberikan
kesempatan bagi organisasi atau program kita untuk
memanfaatkannya. Opportunity tidak hanya berupa kebijakan atau
peluang dalam hal mendapatkan modal berupa uang, akan tetapi bisa
juga berupa respon masyarakat atau isu yang sedang diangkat.
Contoh: Masyarakat sedang menyukai tentang hal-hal yang bersifat
reboisasi lingkungan, isu yang sedang diangkat merupakan isu yang
sedang menjadi topik utama.

10
 Threat (ancaman)
Faktor negatif dari lingkungan yang memberikan hambatan
bagi berkembangnya atau berjalannya sebuah organisasi dan program.
Ancaman ini adalah hal yang terkadang selalu terlewat dikarenakan
banyak yang ingin mencoba untuk kontroversi atau out of stream
(melawan arus) namun pada kenyataannya organisasi tersebut lebih
banyak layu sebelum berkembang.
Contoh: ketidak kompakan team akan berdampak pada hasil kerja
yang tidak optimal.

Dalam contoh-contoh tersebut maka kita dapat melihat apa yang


dapat kita lakukan dan kita gunakan, serta apa yang tidak dapat kita lakukan
serta harus kita lengkapi. Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan analisis
SWOT adalah SWOT analysis bisa sangat-sangat subjective. Bisa saja terjadi
dua orang menganalisa satu perusahaan yang sama menghasilkan SWOT
yang berbeda.

Analisa harus didasarkan atas kondisi yang sedang terjadi dan bukan
situasi yang seharusnya terjadi Hindari ´grey areas´. Hindari kerumitan
yang tidak perlu dan analisa yang berlebihan. Buatlah analisa SWOT
sesingkat dan sesederhana mungkin SWOT untuk organisasi. Dalam sebuah
organisasi biasanya setiap awal periode kepengurusan akan dilaksanakan
pembuatan rencana program kerja, untuk itu biasanya akan dilakukan
sebuah analisis kondisi mengenai suatu organisasi tersebut.

Analisis SWOT biasanya dicantumkan dalam GBHK (Garis-garis


Besar Haluan Kerja) yang menjelaskan tentang kondisi lingkungan
organisasi baik kondisi internal maupun external. Setelah dilakukan
analisis SWOT maka jadi mengetahui kondisi nyata apa yang terjadi
dilingkungan internal dan external organisas, maka dapat mulai membuat
rencana program kerja yang sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan dan
mampu untuk dilaksanakan oleh pengurus tersebut.

Sebagai alat analisa, analisa SWOT berfungsi sebagai panduan


pembuatan peta. Ketika telah berhasil membuat peta, langkah tidak
boleh berhenti karena peta tidak menunjukan kemana harus pergi, tetapi

11
peta dapat menggambarkan banyak jalan yang dapat ditempuh jika ingin
mencapai tujuan tertentu. Peta baru akan berguna jika tujuan telah
ditetapkan. Dan yang menjadi tujuan dari sebuah organisasi adalah Visi dan
Misi dari organisasi tersebut. Sehingga analisa SWOT dapat berjalan dengan
baik apabila visi dan misi organisasi telah terbangun.

12
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Orang-orang yang terkumpul dalam sebuah organisasi sepakat untuk


mencapai tujuan tertentu melalui sumber daya secara sistematis dan rasional
yang terkendali dan adanya pemimpin organisasi yang akan memimpin
operasional organisasi dengan terencana.
Dalam mencapai tujuan tersebut kadang terdapat suatu kesalahan,
kesalahan bisa menjadi sebuah sumber pembelajaran bagi setiap perusahaan
atau organisasi, namun dalam beberapa hal, kesalahan tersebut bisa dihindari
sejak dini dan menghindarkan sebuah perusahaan untuk mengalami masalah
yang lebih besar dari yang mereka bisa hadapi.
Agar perusahaan dapat terhindar dari masalah atau mengantisifasi masalah
tersebut, maka perusahaan harus dapat mengukur dengan menganalisa. Salah
satu analisa yang digunakan adalah dengan teknik analisis SWOT.
Tetapi hasil analisa SWOT hanya dapat digunakan sebagai arahan dan bukan
pemecahan masalah. Pembuat analisa harus sangat-sangat realistis dalam
menjabarkan kekuatan dan kelemahan internal. Kelemahan yang
disembunyikan atau kekuatan yang tidak terjabarkan akan membuat arahan
strategi menjadi tidak bisa digunakan.

3.2. Kritik dan Saran


Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini.

Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman bisa memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

[1] Wikipedia, Organisasi. https://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi. Diakses


pada 22 Maret 2018.

[2] Estriana, Fiwka, 25 Pengertian Organisasi Menurut Para Ahli.


http://www.masterpendidikan.com/2017/01/25-pengertian-organisasi-
menurut-para-ahli.html. Diakses pada 22 Maret 2018.

[3] Info pelatihan Manajemen, Kesalahan Manajemen yang Umum Terjadi.


http://infopelatihanmanajemen.com/2014/04/kesalahan-manajemen-
yang-umum-terjadi/. Diakses pada 22 Maret 2018.

[4] Riestama, Dave, People Management Mistakes That Small Businesses Tend
to Make. https://www.hrpayrollsystems.net/people-management-mistakes-
small-businesses-make/ . Diakses pada 22 Maret 2018.

[5] Hustiandari, Fidhya, Analisa Swot Dan Penerapannya Dalam Organisasi.


https://dokumen.tips/documents/analisa-swot-dan-penerapannya-dalam-
organisasi-5669c62b461ae.html . Diakses pada 23 Maret 2018.

[6] Kho, Budi, Pengertian dan contoh Analisis SWOT .


https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-contoh-analisis-swot/.
Diakses pada 25 Maret 2018.

14

Anda mungkin juga menyukai