Disusun Oleh :
6B / PKP
Oleh:
Era revolusi industri 4.0 yang saat ini telah men-digitalisasi perindustrian membuat
Indonesia perlu untuk mempelajari serta mengembangkan teknologi guna memajukan berbagai
sektor industri yang ada. Pembelajaran bertema teknologi sangatlah digencarkan saat ini agar
Indonesia memiliki banyak tech talent yang nantinya dapat memajukan perindustrian di berbagai
sektor. Teknologi kini digunakan hampir di seluruh lingkup kegiatan perindustrian. Sangat
disayangkan apabila Indonesia yang merupakan negara yang kaya akan potensi namun tidak dapat
memanfaatkan serta mengembangkannya, padahal telah banyak teknologi serta fasilitator
pembelajaran berbasis teknologi.
Yayasan Anak Bangsa Bisa hadir membawa misi-misinya guna mencetak changemakers
Indonesia yang tak hanya apik dalam teknologi, namun juga memiliki perhatian terhadap
keberlangsungan dan keberlanjutan. Dengan menjadi mitra di kampus merdeka, Yayasan Anak
Bangsa Bisa memfasilitasi pembelajaran berbasis teknologi dengan merancang kegiatan belajar
studi independen bersertifikat guna menghasilkan changemakers Indonesia yang memiliki talenta
di bidang teknologi. Kegiatan studi independen ini terdiri dari beberapa agenda, diantaranya
adalah: Self learning SQL dan Python, Self paced learning English with Cakap, Technical class,
Soft Skill and career readiness class, English class with Cakap, dan Internship/Capstone Project.
Pada kegiatan capstone project ini, penulis masuk ke dalam kelompok DA_ED19 yang
bertema education. Penempatan ini berdasarkan minat personal. Di final project ini, penulis dan
kelompok diharuskan membuat output berupa dashboard (khusus jalur data analis). Penulis dan
kelompok memilih judul dashboard “The Level of Interest Majors in University in Indonesia”.
Hal terpenting bagi kehidupan perkuliahan mahasiswa, memilih jurusan merupakan hal
yang penting maka diperlukan pertimbangan yang matang. Guntur (dalam Harahap, 2014)
menyebutkan bahwa 87% mahasiswa di Indonesia salah jurusan di Perguruan Tinggi. Hasil survei
yang dilakukan oleh Pusat Pengembangan Kewirausahaan Universitas Udayana terhadap 100
mahasiswa menunjukkan bahwa sebesar 56% responden menyatakan bahwa dirinya merasa salah
jurusan dan 90% diantaranya mengaku terpaksa karena mengikuti keinginan orang tua (Rahman,
2017). Guntur selaku Educational Psychologist dari Integrity Development Flexibility (IDF)
menambahkan bahwa salah jurusan di Perguruan Tinggi dapat memicu terjadinya pengangguran,
sehingga calon mahasiswa sebaiknya mempertimbangkan jurusan yang akan dipilih dengan
matang (Harahap, 2014).
Jumlah pilihan jurusan Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia tergolong banyak. Jurusan atau
Program Studi di perguruan tinggi (Kemenristekdikti, 2020) sebanyak 29.413 program studi.
Karena pilihan jurusan di Perguruan Tinggi tergolong banyak, maka mengambil keputusan dalam
memilih jurusan menjadi tidak mudah bagi sebagian remaja. Gambaran peminat dan daftar
program studi yang dimiliki oleh calon mahasiswa dapat meminimalisir kebimbangan dalam
memilih jurusan di perguruan tinggi. Pentingnya pemilihan jurusan yang sesuai dengan minat atau
ketertarikan ditunjukkan dalam penelitian Allen dan Robbins (2010) yang menemukan bahwa
pemilihan jurusan yang sesuai dengan minat akan memiliki peluang yang lebih besar untuk
memperoleh gelar tepat waktu.
Kata kunci: Teknologi, YABB, Changemakers, Data analis, Dashboard
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan akhir magang & studi independen bersertifikat dengan judul “The
Level of Interest Majors in University in Indonesia di Yayasan Anak Bangsa Bisa” Laporan ini
disusun untuk memenuhi indikator penilaian dalam kegiatan Studi Independen Merdeka Belajar
Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Pendidikan Indonesia Kampus Daerah Serang.
Penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya serta memberikan
kemudahan dan kelancaran dalam melaksanakan kegiatan studi independen dan menyelesaikan
pemberkasannya
2. Kedua orangtua dan saudara-saudari saya yang selalu memberikan dukungan dan doa
3. Bapak Nadiem Anwar Makarim, M.B.A dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset
dan Teknologi Indonesia yang menyelenggarakan program MBKM MSIB
4. Ibu Dra. Yusi Riksa Yustiana, M.Pd selaku PIC MSIB Universitas Pendidikan Indonesia yang
memberikan arahan selama program berlangsung
5. Para stakeholders Yayasan Anak Bangsa Bisa dan Generasi GIGIH 2.0, mentor data analyst
track, softskill and career readiness class, dan juga mentor di English class. Tak lupa juga kepada
kakak-kakak class assistant dan juga operator Generasi GIGIH 2.0
6. Bapak Ferry Dwi Cahyadi, M.Sc sebagai Ketua Program Studi Pendidikan Kelautan dan
Perikanan serta Bapak Ahmad Satibi, M.Pd selaku Dosen Pembimbing dan seluruh dosen di
Program Studi Pendidikan Kelautan dan Perikanan
7. Terakhir, special thanks to rekan-rekan KM-DA8, kelompok 5 KM-DA8, dan Kelompok
DA_ED19 yang mewarnai perjalanan di #GENERASIGIGIH hingga akhir.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam laporan akhir ini, oleh sebab itu diharapkan
adanya masukan yang membangun agar penulis dapat menjadi lebih baik kedepannya.
Sarah Husaini
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
Tabel 1.0 Jadwal technical class ................................................................................................................. 15
Tabel 2.0 Jadwal Softskills and Career Readiness Class ............................................................................ 16
Tabel 3.0 Jadwal English Class .................................................................................................................. 16
BAB I
Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
Era revolusi industri 4.0 yang saat ini telah men-digitalisasi perindustrian membuat
Indonesia perlu untuk mempelajari serta mengembangkan teknologi guna memajukan berbagai
sektor industri yang ada. Pembelajaran bertema teknologi sangatlah digencarkan saat ini agar
Indonesia memiliki banyak tech talent yang nantinya dapat memajukan perindustrian di berbagai
sektor. Teknologi kini digunakan hampir di seluruh lingkup kegiatan perindustrian. Sangat
disayangkan apabila Indonesia yang merupakan negara yang kaya akan potensi namun tidak dapat
memanfaatkan serta mengembangkannya, padahal telah banyak teknologi serta fasilitator
pembelajaran berbasis teknologi.
Yayasan Anak Bangsa Bisa hadir membawa misi-misinya guna mencetak changemakers
Indonesia yang tak hanya apik dalam teknologi, namun juga memiliki perhatian terhadap
keberlangsungan dan keberlanjutan. Dengan menjadi mitra di kampus merdeka, Yayasan Anak
Bangsa Bisa memfasilitasi pembelajaran berbasis teknologi dengan merancang kegiatan belajar
studi independen bersertifikat guna menghasilkan changemakers Indonesia yang memiliki talenta
di bidang teknologi.
Pada kegiatan capstone project ini, penulis masuk ke dalam kelompok DA_ED19 yang
bertema education. Penempatan ini berdasarkan minat personal. Di final project ini, penulis dan
kelompok diharuskan membuat output berupa dashboard (khusus jalur data analis). Penulis dan
kelompok memilih judul dashboard “The Level of Interests Majors in University in Indonesia”.
Hal terpenting sebelum melanjutkan ke perguruan tinggi, memilih jurusan sangatlah
penting, sehingga diperlukan pertimbangan yang matang. Guntur menyatakan bahwa 87%
mahasiswa di Indonesia salah mengambil jurusan di perguruan tinggi (Harahap, 2014). Hasil
survei yang dilakukan oleh Pusat Pengembangan Kewirausahaan Universitas Udayana terhadap
100 mahasiswa menunjukkan bahwa 56% responden menyatakan merasa salah jurusan dan 90%
mengaku terpaksa karena mengikuti kemauan orang tua (Arif dalam Asmarina dan Lianawati,
2020). Guntur selaku Psikolog Pendidikan dari Integrity Development Flexibility (IDF)
menambahkan pernyataan sebelumnya bahwa salah jurusan di perguruan tinggi dapat memicu
masalah, sehingga calon mahasiswa sebaiknya mengambil jurusan yang akan dipilih dengan
cermat (Harahap, 2014).
Ada banyak pilihan jurusan di Perguruan Tinggi Negeri di Indonesia. Jurusan atau Program Studi
di perguruan tinggi (Kemenristekdikti, 2020) sebanyak 29.134 program studi. Karena banyaknya
pilihan jurusan di perguruan tinggi, membuat keputusan dalam memilih jurusan bukanlah hal yang
mudah bagi sebagian remaja.
Uraian peminat dan daftar program studi yang dimiliki mahasiswa, dapat meminimalisir keraguan
dalam memilih jurusan di perguruan tinggi. Pentingnya memilih jurusan yang sesuai dengan minat
atau preferensi ditunjukkan dalam penelitian yang menemukan bahwa memilih jurusan yang
sesuai dengan minat akan memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan gelar tepat waktu
(Allen dan Robbins, 2010).
Penerimaan mahasiswa baru diadakan tiap perguruan tinggi melalui berbagai macam jalur
masuk yang diantaranya meliputi jalur SNMPTN yang menggunakan nilai raport hasil belajar
selama beberapa semester dan prestasi lainnya selama masa sekolah, jalur SBMPTN yaitu siswa
mengikuti tes tulis yang diadakan serempak oleh lembaga nasional, jalur mandiri dan lainnya.
Seleksi penerimaan mahasiswa baru rutin dilaksanakan oleh perguruan tinggi yang ada di
Indonesia. Tiap tahunnya terdapat beberapa jurusan yang ramai diminati oleh pendaftar SNMPTN
dan SBMPTN. Semakin banyak diminati suatu jurusan maka tingkat persaingan menjadi semakin
tinggi karena kuota penerimaan yang diberikan terbatas. Seringkali kuota penerimaan suatu
jurusan tidak sebanding dengan banyaknya pendaftar untuk jurusan tersebut. Alhasil banyak siswa
yang tidak dapat melanjutkan studi sesuai pilihannya.
Tujuan dari project ini untuk mengetahui (i) gambaran mengenai jumlah peminat jurusan
di tiap perguruan tinggi dari tahun ke tahun berdasarkan daerah (provinsi), (ii) solusi untuk
mengatasi permasalahan memilih jurusan. Adapun rumusan masalah dari project ini adalah
bagaimana memudahkan siswa dalam memilih jurusan di perguruan tinggi.
I.2 Lingkup
Program Generasi GIGIH memberikan 3 jalur pembelajaran teknis berbeda yang dapat
dipilih berdasarkan aspirasi karir peserta. Kurikulum yang diberikan adalah kurikulum teknologi
fundamental sehingga peserta akan dengan mudah beradaptasi menggunakan tools apapun di
kemudian hari. Peserta diharapkan menjadi generasi tangguh menghadapi tantangan hari ini dan
perkembangan teknologi masa depan.
1. Jalur Backend Engineer
Mengimplementasikan konsep OOP, struktur data, MVC, Unit Test for Model and
Controller, Praktik terbaik dalam membersihkan kode, prinsip SOLID Microservices dan
Penerapan Layanan.
2. Jalur Frontend Engineer
Jalur khusus untuk peserta yang memiliki aspirasi untuk menjadi frontend engineer,
di mana peserta dapat mempelajari keterampilan dasar untuk menjadi frontend engineer
(website) dengan React Js.
3. Jalur Data Analyst
Untuk Data Analyst di masa depan, jika peserta mengambil jalur ini, peserta akan
mendapatkan pelatihan intensif untuk mengejar karir sebagai Data Analyst dengan
mempelajari tentang SQL, Python, Eksperimentasi, Visualisasi data, dan lainnya. Setiap
siswa yang ikut di jalur pembelajaran teknis manapun akan mendapatkan keuntungan yang
sama, yaitu mendapatkan kursus bahasa Inggris dan pelatihan Kesiapan Karir.
I.3 Tujuan
Program Generasi GIGIH 2.0 bertujuan untuk memfasilitasi peserta dalam mempelajari
keterampilan yang paling penting untuk setiap jalur pembelajaran—Data Analyst, Frontend
Engineering, dan Backend Engineering—melalui kurikulum yang komprehensif. Generasi GIGIH
2.0 juga ingin memfasilitasi peserta untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris dan
pengembangan keterampilan pribadi dengan kelas dari Cakap.
BAB II
Chairwoman
Note: Organisasi Yayasan Anak Bangsa Bisa ini bersifat confidential (rahasia).
3. Cakap Class
Selama proses pembelajaran di generasi GIGIH 2.0 ini, penulis mendapatkan banyak ilmu
dan pengetahuan mengenai roles sebagai data analyst, dan juga pengetahuan mengenai bagaimana
berkarir pada tech industry. Selain itu, pada kelas Cakap penulis mendapatkan banyak sekali
manfaat serta kemajuan pada kemampuan bahasa inggris; mulai dari listening, reading hingga
speaking. Tentu hal tersebut dapat menjadi modal bagi penulis untuk bisa maju dalam pendidikan
atau karir penulis kedepannya. Maka dari itu, penulis merekomendasikan program generasi GIGIH
by Yayasan Anak Bangsa Bisa dan GoTo untuk diikuti oleh para mahasiswa semester 4 ke atas
yang memiliki ketertarikan berkarir pada tech industry. Selanjutnya, pada kegiatan Capstone
Project penulis mendapatkan banyak sekali ilmu yang bermanfaat baik hardskills dalam
penggunaan teknologi data cleaning dan visualisasi data; dan juga softskills dalam bekerja team,
kemampuan analytical serta problem solving.
IV.2 Saran
Dari kesimpulan yang sudah dipaparkan terdapat beberapa saran selama kegiatan Studi
Independen Bersertifikat berlangsung berupa:
• Modul Pembelajaran
Untuk modul pembelajaran teknis yang hanya disampaikan pada saat kelas online berlangsung dan
tidak dibagikannya dokumen materi kepada peserta menyebabkan para peserta kesulitan pada saat
ingin membaca Kembali modul tersebut. Mungkin hal itu juga menjadi salah satu peraturan di
mitra kami dan hal itu dapat diantisipasi dengan kita menulis rangkuman secara pribadi atau
menonton record kelasnya.
• Dashboard Progress
Kedepanya bisa disediakan dashboard progress untuk peserta dimana kita bisa mengukur sejauh
mana progress kita berjalan atau tertinggal. Dashboard tersebut berisi kehadiran peserta , di tanggal
berapa saja presensi kita tidak terecord sehingga bisa melakukan konfirmasi ke coordinator. Serta
berisi pengumpulan tugas. Tugas mana yang sudah terkumpul ataupun yang tidak terkumpul
sehingga kita bisa mengecek kevalidan apakah benar memang tidak mengumpulkan tugas atau
memang ada kendala saat dikumpulkan. Hal ini juga bisa menjadi transparansi nilai kepada peserta
tidak langsung dalam bentuk hasil.
REFERENSI
[1] Allen, J., & Robbins, S. (2010). Effects of interest–major congruence, motivation, and
academic performance on timely degree attainment. Journal of Counseling Psychology,
57(1), 23–35. https://doi.org/10.1037/a0017267
[2] Asmarina, I. D., & Lianawati, A. (2020). Bimbingan kelompok jeopardy career game efektif
dalam meningkatkan kemantapan pemilihan karier siswa SMPN 46 Surabaya. Teraputik:
Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 4(2), 82–87.
https://doi.org/10.26539/teraputik.42295
[3] R. F. Harahap, “okezone.com,” MNC, 25 February 2014. [Online]. Available:
http://news.okezone.com/read/2014/02/24/373/945961/duh-87-mahasiswa indonesia-
salah-jurusan. [Diakses 29 Juli 2022].
[4] Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi: Statistik Pendidikan Tinggi. 2020.
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi. Jakarta: Setditjen, Dikti, Kemdikbud, 2020.
Lampiran A. TOR SIB Generasi GIGIH 2.0
Lampiran B. Laporan Kegiatan
5 April 2022 Soft Skills Class: Critical Thinking - Metode QFT sebagai
cara mengasah
kemampuan critical
thinking